Disusun oleh :
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Isu Kesehatan Mental Pada Petugas Tenaga Kesehatan di Indonesia
Ketika Pandemi COVID-19”. Shalawat dan salam semoga senantiasa menyelimuti
sang Habibullah yakni Rasulullah Muhammad SAW, berikut seluruh keluarganya,
sahabatnya, dan segenap kaum mukmin yang teguh mentaati sunnah dan
meneladani perilaku beliau selama hidupnya.
Makalah ini penulis susun dengan tujuan untuk menyelesaikan salah satu
tugas Mata Kuliah Current Issue Epidemiologi. Dalam penyusunan dan
penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari berbagai kendala dan kesulitan. Namun
atas dorongan dan bantuan dari semua pihak akhirnya penulis mampu
menyelesaikan makalah ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
terima kasih atas do’a dan bantuan baik moril, materil dan spiritual kepada.
1. Ibu Nur Lina, S.KM., M.Kes, selaku dosen mata kuliah Current Issue
Epidemiologi yang telah memberikan pengetahuan, bimbingan dan
pengarahan kepada penulis selama proses belajar mengajar.
2. Ibu Dian Saraswati, SPD, Mkes, selaku dosen mata kuliah Current Issue
Epidemiologi yang telah memberikan pengetahuan, bimbingan dan
pengarahan kepada penulis selama proses belajar mengajar.
3. Para peneliti-peneliti yang telah mem-publish hasil penelitiannya untuk
diinformasikan kepada khalayak dan sebagai acuan penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun agar dalam pembuatan tugas berikutnya dapat lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, umumnya bagi
semua pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Swaperiksa Tanda Cemas ..................................................................19
Lampiran 2. Swaperiksa Tanda Trauma ................................................................20
Lampiran 3. Swaperiksa Tanda Depresi ................................................................21
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia dan juga dunia di penghujung tahun 2019 dan awal tahun
2020 dihebohkan dengan wabah pneumonia baru yang dimulai di Wuhan
yang kemudian menyebar dengan cepat ke lebih dari 190 negara dan teritori.
Wabah Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh
SARScCoronavirus 2 (SARS-Cov-2), mulai muncul di Wuhan, Provinsi
Hubei, China pada tahun 2019. (Pragholapati, 2020) Sejak merebaknya
virus corona, penyebaran virus corona telah terjadi di seluruh dunia
sehingga pada 11 Maret 2020, WHO (World Health Organization)
menyatakan bahwa COVID-19 merupakan pandemi dengan total 114
negara terpapar COVID-19 (WHO, 2020a dalam Harlianty et al, 2020).
Total kasus COVID-19 secara global terkonfirmasi per 6 Mei 2020
sebanyak 3.517.345 kasus dengan 243.401 kematian (CFR 6,9%) di 214
negara yang terkontrak di WHO. Data di Indonesia hingga 6 Mei 2020
memastikan 12.438 dirawat 9.226 meninggal 895 dan pulih 2.317.
(Pragholapati, 2020) Sayangnya, 55 perawatan kesehatan profesional
dilaporkan diantara para korban. (Sunjaya et al, 2020)
COVID-19 pertama yang dilaporkan di Indonesia pada 2 Maret 2020
sebanyak dua kasus. Data untuk 31 Maret 2020 menunjukkan terdapat 1.528
kasus terkonfirmasi dan 136 kasus fatal. Tingkat kematian COVID-19 di
Indonesia sebesar 8,9%, angka ini merupakan yang tertinggi di Asia
Tenggara (H. Djasri dalam Pragholapati, 2020).
Pandemi COVID-19 telah menjadi ancaman serius kesehatan fisik
dan kehidupan manusia di dunia. Selain itu, kondisi tersebut juga memicu
berbagai masalah psikologis, seperti sebagai gangguan panik, kecemasan
dan depresi (Zhang, J dalam Margaretha et al, 2020). COVID-19 terkait
dengan tekanan psikologis tinggi juga dialami oleh tenaga kesehatan baik
yang bersentuhan langsung dengan pasien COVID-19 dan mereka yang
tidak. (Lai J et al dalam Margaretha et al, 2020).
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam-macam dampak yang terjadi pada petugas tenaga
kesehatan selama pandemic COVID-19?
2. Apa saja faktor-faktor determinan yang menyebabkan terganggunya
kesehatan mental dari petugas kesehatan medis di Indonesia selama
pandemi COVID-19?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui macam-macam dampak yang terjadi pada petugas
tenaga kesehatan selama pandemi COVID-19.
3
D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa.
Dapat menambah pengetahuan mengenai isu gangguan kesehatan mental
pada petugas tenaga kesehatan di masa pandemi COVID-19.
2. Bagi Masyarakat.
Dapat memberi perhatian khusus kepada permasalahan terkait stigma
negatif terhadap petugas tenaga kesehatan.
3. Bagi Pemerintah.
Sebagai saran dan masukkan untuk perbaikan dalam batuan kebijakan
yang serius oleh pihak pemerintah dalam memberikan bantuan sosial
untuk mengatasi masalah kesehatan mental.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kesehatan Mental
Sehat (Health) menurut UU Kesehatan No. 36 tahun 2009 adalah suatu keadaan
sehat secara fisik, mental, dan sosial dimana memungkinkan setiap manusia untuk
hidup produktif baik secara sosial maupun ekonomis. (Prismandari, 2017)
Kesehatan mental sendiri merupakan tujuan ketiga dari SDG’s (Sustainable
Development Goals) pada poin keempat yang menyatakan “Pada tahun 2030,
mengurangi sepertiga dari kematian dini yang disebabkan oleh penyakit tidak
menular, melalui tindakan pencegahan dan pengobatan serta menaikkan kesehatan
mental dan kesejahteraan.” (SDG’s, 2017).
Menurut Karl Menninger, individu yang sehat mentalnya adalah mereka
yang memiliki kemampuan untuk menahan diri, menunjukkan kecerdasan,
berperilaku dengan menenggang perasaan orang lain, serta memiliki sikap hidup
yang bahagia. Adapun karakteristik individu sehat mental mengacu pada kondisi
atau sifat-sifat positif, seperti: kesejahteraan psikologis (psychological well-being)
yang positif, karakter yang kuat serta sifat-sifat baik/ kebajikan (virtues)
(Lowenthal dalam Dewi, 2020)
B. Penyakit Mental
Penyakit mental adalah penyakit yang melibatkan gangguan pada fungsi
otak yang boleh menyebabkan perubahan kepada proses pemikiran, perasaan dan
tingkah-laku seseorang yang mengakibatkan gangguan untuk menjalani aktivitas
seharian dengan baik. Contoh-contoh yang termasuk kedalam penyakit mental atau
yang biasa disebut juga kelainan mental seperti depresi sampai kepada tindakan
adiksi yang atau kecanduan terhadap sesuatu yang tidak wajar seperti obat-obatan
atau bahan kimia tertentu. Banyak orang yang mengalami kejanggalan-kejanggalan
yang terjadi pada mentalnya seperti misalnya merasa stress, depresi takut, maupun
gelisah, kondisi tersebut dapat juga dikatakan sebagai gejala awal dari gangguan
mental, namun baru dapat dikatakan sebagai sebuah gangguan mental apabila
perasaan-perasaan tersebut sudah melewati batas kewajaran sehingga mengganggu
4
5
8
9
Yogyakarta (8,2%), Jawa Timur (13,3%), Jawa Tengah (15,5%), DKI Jakarta
(21,5%), Jawa Barat (26,7%) dan lainnya (3,3%).
A. Simpulan
Pandemi COVID-19 menimbulkan gangguan psikologis di kalangan
masyarakat, termasuk petugas tenaga kesehatan. Profesional kesehatan yang
menunjukkan kontak dan merawat pasien COVID-19 menunjukkan risiko
psikologis yang lebih tinggi, dalam hal depresi dan kelelahan, yang bervariasi
dari ringan hingga kondisi parah dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Kesepian adalah gejala depresi yang paling menonjol di tenaga kesehatan.
Komunikasi dengan teman sebaya dan tetap berhubungan dengan keluarga
perlu dilakukan. Berdasarkan hasil kompilasi dari beberapa jurnal penelitian,
gender, usia, dan tempat kerja memiliki hubungan yang signifikan dengan
tingkat kecemasan petugas tenaga kesehatan di Indonesia selama pandemi
COVID-19. Jenis kelamin, status pernikahan, dan umur memiliki hubungan
yang signifikan dengan tingkat stres petugas tenaga kesehatan di Indonesia
selama pandemi COVID-19. Tempat kerja, perasaan kesendirian, stigma sosial
memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat depresi pada petugas tenaga
kesehatan Indonesia selama Pandemi COVID-19 didorong.
B. Saran
Kesejahteraan psikologis harus dipertimbangkan untuk tenaga kesehatan
yang berisiko lebih tinggi selama pandemi ini. Oleh karena itu, kebijakan yang
sedang dikembangkan untuk memerangi COVID-19 harus mengakui hal ini
dengan tegas aspek seperti saat ini kurang diperhatikan. Meskipun insentif dan
asuransi dari pemerintah atau institusi kesehatan penting sebagai penghargaan
dan kompensasi bagi para profesional kesehatan, menyediakan intervensi
preventif yang berkaitan dengan penyakit mental di semua jenis fasilitas
perawatan kesehatan harus dilakukan dan dianggap sebagai prioritas untuk
memastikan keberlanjutan layanan yang diberikan oleh para profesional
kesehatan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Alodokter. (2020). Macam-Macam Gangguan Jiwa yang Umum Terjadi. Retrieved
from https://www.alodokter.com/macam-macam-gangguan-jiwa-yang-umum-
terjadi
Diferiansyah, O., Septa, T., Lisiswanti, R., Kedokteran, F., & Lampung, U. (2016).
Gangguan Cemas Menyeluruh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung. 5, 63–68.
Retrieved from
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/download/1510/p
df
Harlianty, R. A., Widyastuti, T., Mukhlis, H., & Susanti, S. (2020). Study on
Awareness of COVID 19, Anxiety, and Complince on Social Distancing in
Indonesia During Coronavirus Disease 2019 (COVID 19) Pandemic.
Research Square, 1(1), 1–16. https://doi.org/10.21203/rs.3.rs-44598/v1
H. Djasri, “Corona Virus dan Manajemen Mutu Pelayanan Klinis di Rumah Sakit,”
J. Hosp. Accredit., vol. 2, no. 1, pp. 1–2, 2020.
Kesehatan, T., & Pandemi, S. (2020). Kondisi dan strategi penanganan kecemasan
pada tenaga kesehatan saat pandemi covid-19. 3(3), 365–374.
Rosyanti, L., Hadi, I., Keperawatan, J., Kendari, P. K., Keperawatan, J., & Kendari,
P. K. (2020). HIJP : HEALTH INFORMATION JURNAL PENELITIAN
Dampak Psikologis dalam Memberikan Perawatan dan Layanan Kesehatan
Pasien COVID-19 pada Tenaga Profesional Kesehatan 1. 12.
Tan W, Hao F, McIntyre RS, Jiang L, Jiang X, Zhang L, et al. Is returning to work
during the COVID-19 pandemic stressful? A study on immediate mental health
status and psychoneuroimmunity prevention measures of Chinese workforce.
Brain Behav Immun. 2020;(April):0–1.
Zhang, J., Lu, H., Zeng, H., Zhang, S., Du, Q., Jiang T. The Differential
Psychological Distress of Populations Affected by the COVID-19 Pandemic.
(2020)
LAMPIRAN
Lampiran 1. Swaperiksa Tanda Cemas
Lampiran 2. Swaperiksa Tanda Trauma
Lampiran 3. Swaperiksa Tanda Depresi