Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENYULUHAN DAN LAPORAN PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT


TAHUN AJARAN 2020-2021

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK I
1 Ade Irma Nurhuda
2 Baiq Nadya Nilam Sari
3 Yuhana
4 Zaela Hapsari
5 Reva Brizhita adhelia islamy

Guru Pembimbing:
L. Rusmika Apriwijaya, S. kep. MM

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)


YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM (YARSI)
JURUSAN KEPERAWATAN
Jl. Lingkar Selatan No.25, Pagutan, Kec. Mataram, Kota Mataram, NTB. 83361
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita kepada Allah SWT
yang Maha Esa yang mana dengan kesehatan dan kesempatan ini penulis dapat
menyelesaikan menyusun makalah yang berjudul “PENYULUHAN DAN LAPORAN
PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT” tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada Baginda Nabi Besar kita
Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang
menderang yakni agama islam. Makalah PENYULUHAN DAN LAPORAN
PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT memenuhi tugas dari guru pada mata
pelajaran Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) di SMK YARSI MATARAM. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
PENYULUHAN DAN LAPORAN PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar- besarnya kepada bapak guru selaku guru
mata pelajaran Ilmu Kesehatan Masyarakat. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis sadar, bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan maupun
kekurangan. Oleh sebab itu, penulis memohon diberikan masukan, kritik, serta saran agar
kedepannya untuk lebih baik lagi. Demikian makalah yang kami susun, atas perhatian bapak
guru selaku guru kami ucapkan terima kasih.

Jempong, 9 Januari 2021


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENYULUHAN KESEHATAN
B. TUJUAN PENYULUHAN
C. PRINSIP DAN PERANAN PENDIDIKAN KESEHATAN
D. RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KESEHATAN
E. METODE PENYULUHAN
F. ALAT BANTU DAN MEDIA PENYULUHAN
G. DASAR KESEHATAN MASYARKAT INDONESIA
H. PEMBUATAN LAPORAN HASIL PENYULUHAN KESEHATAN
BAB III PENUTUP
A KESIMPULAN
B SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari, Kesehatan masyarakat merupakan salah satu unsur yang
sangat penting dalam membangun kualitas sumber daya manusia. Kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomis. Untuk mewujudkan masyrakat Indonesia yang sejahtera maka
kualitas sumber daya manusianya perlu ditingkatkan secara terus-menerus termasuk derajat
kesehatannya.
Salah satu cara untuk menjaga berbagai Kesehatan masyarakat adalah dengan melakukan
penyuluhan Kesehatan pada masyarakat. Penyuluhan dilakukan untuk memberikan berbagai
hal dalam bidang Kesehatan dalam masyarakat. Setelah melakukan penyuluhan, para instansi
Kesehatan akan membuat laporan hasil penyuluhan. Data-data hasil penyuluhan dapat di
gunakan untuk mengetahui taraf Kesehatan di lingkungan masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH
a) Apa yang dimaksud dengan penyuluhan Kesehatan masyarakat?
b) Apa tujuan penyuluhan?
c) Bagaimana prinsip dan peranan Pendidikan Kesehatan?
d) Bagaimana ruang lingkup Pendidikan Kesehatan masyarakat?
e) Bagaimana metode Pendidikan Kesehatan masyarakat?
f) Apa saja alat bantu dan media penyuluhan Kesehatan?
g) Apa saja dasar Kesehatan masyarakat di Indonesia?
h) Bagaimana cara pembuatan laporan hasil penyuluhan Kesehatan?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian Penyuluhan Kesehatan
2. Untuk mengetahui tujuan dilakukannya penyuluhan
3. Untuk mengetahui prinsip dan peranan Pendidikan Kesehatan
4. Untuk mengetahui ruang lingkup Pendidikan kesehatan
5. Untuk mengetahui metode- metode apa saja yang digunakan dalam penyuluhan
Kesehatan
6. Untuk mengetahui alat bantu dan media yang digunakan
7. Untuk mengetahui dasar Kesehatan masyarakat di Indonesia
8. Untuk mengetahui cara pembuatan laporan hasil penyuluhan Kesehatan
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyuluhan Kesehatan


Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan dan menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja
sadar ,tahu,dan mengerti , tetapi juga mau dan bisa melakukan sesuatu anjuran yang ada
hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan
dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu
keadaan ,dimana individu,keluarga,kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin
hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara
perseorangan mau pun secara kelompok dan meminta pertolongan (Effendy,1998)
Pendidikan Kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang
dihubungkan dengan pencapaian tujuan Kesehatan individu, dan masyrakat. Pendidikan
Kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat
prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu produk yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya
merupakan suatu proses perkembangan yang berubah secara dinamis, yang didalamnya
seseorang menerima atau menolak informasi,sikap, maupun praktek baru, yang berhubungan
dengan tujuan hidup sehat (Suliha,dkk,2002).
Konsep Kesehatan secara umum, penyuluhan Kesehatan diartikan sebagai kegiatan
Pendidikan Kesehatan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan dan menanamkan
keyakinan dengan demikian masyarakat tidak hanya sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga
mau dan dapat melakukan anjuran yang berhubungan dengan Kesehatan (Azwar, 1983 dalam
Maulana, 2009).

B. Tujuan Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang
melalui Teknik parktik belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi
perilaku manusia baik secara individu, kelompok maupun masyarakat untuk meningkatkan
kesadaran akan nilai Kesehatan sehingga dengar sadar mau mengubah perilakunya menjadi
perilaku hidup sehat (Munajaya, 2004).
Tujuan penyuluhan adalah mengubah perilaku masyarakat ke arah perilaku sehat sehingga
tercapai derajat Kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mewujudkannya, perubahan
perilaku yang diharapkan setelah menerima Pendidikan tidak dapat terjadi sekaligu. Oleh
karena itu, pencapaian terget penyuluhan dibagi menjadi tujuan jangka pendek yaitu
tercapainya perubahan pengetahuan, tujuan jangka menengah hasil yang diharapkan adalah
adanya peningkatan pengertian, sikap dan keterampilan yang akan mengubah perilaku ke
arah perilaku sehat, dan tujuan jangka Panjang adalah dapat menjalankan perilaku sehat
dalam kehidupan sehari-harinya.
Menurut WHO (1954) tujuan penyuluhan Kesehatan adalah untuk mengubah perilaku
perseorangan dan masyarakat dalam bidang Kesehatan. Tujuan penyuluhan Kesehatan pada
hakikatnya sama dengan tujuan Pendidikan Kesehatan, menurut Effendy (1998) tujuan
penyuluhan Kesehatan adalah:
1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyrakat dalam membina
dan memelihara perilaku hidup dan lingkungan shat serta berperan aktif dalam upaya
mewujudkan derajat Kesehatan yang optimal.
2. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang
sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental, dan sosial, sehingga dapat
menurunkan angka kesakitan dan kematian.

C. Prinsip dan Peranan Pendidikan Kesehatan


Pendidikan Kesehatan dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan pada diri seseorang
yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan Kesehatan individu, dan masyrakat. Pendidikan
Kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat
prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu produk yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya
merupakan suatu proses perkembangan yang berubah secara dinamis, yang didalamnya
seseorang menerima atau menolak informasi,sikap, maupun praktek baru, yang berhubungan
dengan tujuan hidup sehat.
Adapun Peranan Pendidikan kesehatan diantaranya sebagai berikut:
1. Peranan Pendidikan Kesehatan dalam faktor lingkungan
Telah banyak fasilitas kesehatan lingkungan yang dibangun oleh instansi ,baik
pemerintah ,swasta, maupun LSM. Banyak juga proyek pengadaan sarana sanitasi
lingkungan dibangun untuk masyarakat. Namun, sarana atau fasilitas sanitasi tersebut
kurang atau tidak dimanfaatkan dan dipelihara sebagaimana mestinya karna perilaku
masyarakat. Agara sarana sanitasi lingkungan tersebut dimanfaatkan dan dipelihara
secara optimal, perlu adanya pendidikan kesehatan bagi masyarakat. Demikian pula
dengan lingkungan nonfisik, akibat masalah-masalah sosial banyak warga masyarakat
yang menderita stress gangguan jiwa. Oleh karna itu, dierlukan pendidikan kesehatan,
baik dalam memperbaiki masalah sosial maupun menangani akibat masalah sosial.
2. Peranan Pendidikan Kesehatan dalam faktor perilaku
Pendidikan Kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku
masyarakat yang dondusif untuk Kesehatan. Artinya, Pendidikan Kesehatan berupaya
agar masyarakat menyadari atau mengetahui cara memelihara Kesehatan mereka, cara
menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan Kesehatan jika sakit dan
Kesehatan orang lain, kemana seharusnya mencari Kesehatan bilamana sakit, dan
sebagainya. Kesadaran masyarakat di atas disebut tingkat kesadaran/pengetahuan
masyarakat tentang kesabaran atau disebut “melek Kesehatan” (healty literacy).
Pendidikan Kesehatan juga penting untuk mencapai perilaku Kesehatan (healty
behavior). Jadi, Kesehatan bukan hanya disadari dan disikapi, melainkan
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Peranan Pendidikan Kesehatan dalam pelayanan Kesehatan
Dalam rangka memperbaiki Kesehatan masyarakat pemerintah Indonesia dalam hal
ini dapartemen keksehatan telah menyediakan fasilitas Kesehatan masyarakat dalam
bentuk pusat pelayanan Kesehatan (puskesmas). Namun, pemanfaatan puskesmas
oleh masyarakat belum optimal atau masih rendah (35% masyarakat yang
menggunakan puskesmas.
4. Peranan Pendidikan Kesehatan dalam faktor hereditas.
Orang tua khususnya ibu, adalah faktor yang sangat penting dalam mewariskan status
Kesehatan bagi anak-anak mereka. Orang tuan yang sehat dan gizinya baik akan
mewariskan Kesehatan yang baik pula pada anaknya. Sebaliknya, orang tua
khususnya Kesehatan ibu yang rendah dan kurang gizi akan, mewariskan Kesehatan
yang rendah pula bagi anaknya. Oleh karna itu, prndidikan Kesehatan diperlukan pada
kelompok ini agar masyarakat atau orang tua menyadari dan melakukan hal-hal yang
dapat mewariskan Kesehatan yang baik pada keturunan mereka.

C. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan Masyarakat


Ruang lingkup Pendidikan Kesehatan dapat di lihat dari berbagai dimensi, antara lain
dimensi sasaran Pendidikan, dimensi tempat pelaksanaan atau aplikasinya, dan dimensi
tingkat pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan dimensi sasarannya, Pendidikan Kesehatan dapat diberikan secara:
a) Pendidikan Kesehatan individual, dengan sasaran individu.
b) Pendidikan Kesehatan kelompok, dengan sasaran kelompok.
c) Pendidikan Kesehatan masyarakat, dengan sasaran masyarakat luas.
Berdasarkan dimensi tempat pelaksanaannya, Pendidikan Kesehatan dapat berlangsung
di berbagai tempat, misalnya:
a) Pendidikan Kesehatan di sekolah, lakukan di sekolah dengan sasaran murid
b) Pendidikan Kesehatan di rumah sakit, lakukan di rumah sakit dengan sasaran pasien atau
keluarga pasien, di pukesmas dan sebagainya.
c) Pendidikan Kesehatan di tempat tempat kerja dengan sasaran buruh atau karyawan yang
bersangkutan.

D. Metode Penyuluhan
Dalam pelaksanaannya, penyuluhan Kesehatan masyarakat memerlukan berbagai metode.
Menurut Notatmodjo (2007), Metode penyuluhan merupakan salah satu factor yang
mempengaruhi tercapainya suatu hasil penyuluhan secara optimal. Berikut beberapa metode
Penyuluhan Kesehatan masyarakat.
1. Metode Pendidikan individual (perorangan)
Dalam penyuluhan kesehatan metode ini digunakan untuk membina perilaku baru atau
seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar
digunakan pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alas an
yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Metode
individual memiliki dua bentuk:
1) Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counselling)
a) Kontak antara klien dengan petugas lebih intensif
b) setiap masalah yang di hadapi oleh klien dapat di korek dan di bantu penyelesaiannya.
c) Akhirnya, klien tersebut akan dengan sukarela dan berdasarkan kesadaran dan penuh
pengertian dan menerima perilaku tersebut(mengubah perilaku)
2) Interview (wawancara)
a) Merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan.
b) Menggali informasi mengapa ia atau tidak belum menerima perubahan, untuk
mengetahui apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi ia mempunyai dasar
pengertian dan kesadaran yang kuat, apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih
mendalam lagi.
2. Metode penyuluhan Kelompok
Metode penyuluhan kelompok harus memperhatikan apakah kelompok itu besar atau kecil
karena metodenya akan lain. Efektifitas metodenya pun akan tergantung pada besarnya
sasaran Pendidikan.
a. Kelompok besar, yaitu apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang.
Berikut sebagai metode kelompok besar
1) Ceramah
Ceramah merupakan metode yang cocok untuk sasaran yang berpendidikan tinggi
maupun rendah. Hal- hal yang perlu di perhatikan dalam menggunakan metode
ceramah adalah:
a) Persiapan
ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai materi apa yang
akan diceramakan, untuk itu penceramah perlu mempersiapkan diri.
Mempelajari materi secara sistematika yg baik.
b) Pelaksanaan
Kunci keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah dapat
menguasai sasaran untuk untuk dapat menguasai sasaran penceramah dapat
menunjukkan sikap dan penampilan yang meyakinkan. Tidak boleh bersikap ragu-
ragu dan gelisah serta suara hendaknya cukup keras dan jelas.
2) Seminar
Metode seminar hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan Pendidikan
menengah keatas.
B. Kelompok kecil, yaitu apabila peserta penyuluhan kurang dari 15 orang. Berikut berbagai
metode kelompok kecil
1). Diskusi kelompok
Diskusi kelompok dibuat sedemikian rupa sehingga saling berhadapan. Pemimpin
diskusi/penyuluh duduk diantara peserta agar tidak ada kesan lebih tinggi, tiap kelompok
punya kebebasan mengeluarkan pendapat, pemimpin diskusi memberikan
pancingan,mengarahkan dan mengatur sehingga diskusi berjalan hidup dan tidak ada
dominasi dari salah satu peserta.
2). Curah pendapat (brain storming)
Curah pendapat merupakan modifikasi diskusi kelompok, dimulai dengan memberikan
jawaban/tanggapan. Tanggapan/jawaban tersebut ditampung dan ditulis dalam flipchari
atau papan tulis. Sebelum semuanya mencurahkan pendapat, tidak boleh ada komentar
dari siapa pun. Setelah semuanya mengemukaan pendapat, tiap anggota mengomentari
dan akhirnya terjadi diskusi.
3). Bola salju (snow balling)
Tiap orang dibagi menjadi pasangan-pasangan (1 pasang 2 orang ). Selanjutnya,
dilontarkan suatu pertannyaan atau masalah. Setelah 5 menit tiap 2 pasang bergabung
menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut dan mencari kesimpulannya.
Lalu, tiap 2 pasang yang sudah yang beranggotakan 4 orang ini bergabung lagi dengan
pasangan lainnya dan demikian seterusnya akhirnya terjadi diskusi selurih kelas .
4). Kelompok kecil-kecil (buzz group)
Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok kecil-kecil, kemudian dilontarkan suatu
permasalahan sama/tidak sama dengan kelompok lain, dan masing-masing kelompok
mendiskusikan masalah tersebut. Selanjutnya kesimpulan dari tiap kelompok tersebut
digabungkan dan dicari kesimpulannya.
5). Memainkan Peran (role play)
Beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peranan tertentu untuk
memainkan peranan tertentu, misalnya sebagai dokter puskesmas, sebagai perawat atau
bidan, dan lain-lain, sedangkan anggota yang lainnya sebagai pasien/anggota masyarakat.
Mereka memperagakan bagaimana interaksi/komunikasi sehari-hari dalam melaksanakan
tugas.
6).Permainan Simulasi (simulation game)
Permainan simulasi merupakan gambaran role play dan diskusi kelompok. Pesan-pesan
disajikan dalam bentuk permainan seperti permainan monopoli . Cara memainkannya
persis seperti bermain monopoli dengan menggunakan dadu, bidak (petunjuk arah), dan
papan main.beberapa orang menjadi pemain dan sebagaian lagi berperan sebagai
narasumber.
3. Metode Penyuluhan Masa
Dalam metode ini penyampaian informasi ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya
masa atau public. Oleh karena itu, sasaran bersifat umum dalam arti tidak membedakan
golongan umur, jeni kelamin, pekerjaan, status ekonomi, tingkat Pendidikan dan lain
sebagainya. Maka pesan Kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang sedemkian rupa
sehingga dapat ditangkap oleh masa tersebut. Bentuk pendekatan ini umumnya tidak
langsung, biasanya menggunakan atau melalui media massa.Contoh:
1. Ceramah umum(public speaking) dilakukan pada acara tertentu, misalnya Hari Kesehatan
Nasional oleh materi atau pejabat Kesehatan lainnya.
2. Pidato-pidato diskusi tentang Kesehatan melalui media elektronik, baik TV maupun radio,
pada hakikatnya merupakan bentuk Pendidikan Kesehatan massa.
3. simulasi dialog antarpasien dengan dokter atau petugas Kesehatan melalui TV atau radio
juga merupakan Pendidikan Kesehatan massa. Contoh “Praktik Dokter Herman Susilo”
ditelevisi.

E. Alat Bantu dan Media Penyuluhan


Dalam pelaksanaan Pendidikan Kesehatan,dibutuhkan berbagai alat dan media dalam
penyampaiannya. Berikut berbagai alat bantu dan media dalam melakuakan Pendidikan
Kesehatan.
1. Alat Bantu Penyuluhan (Peraga)
Alat-alat yang digunakan oleh peserta didik dalam menyampaikan bahan pengajaran sering
disebut sebagai alat peraga tersebut menjadi 11 macam, sekaligus menggambarkan tingkat
intensitas tertinggi disusul benda tiruan ,sandiwara, demonstrasi, kunjungan lapangan (field
trif),pemeran, televisi, filem, rekaman/video,tulisan,dan kata-kata. Penyampaian bahan
dengan kata-kata saja sangat kurang efektif/intensitasnya paling rendah.
1).Manfaat alat peraga
Berikut berbagai manfaat alat peraga dalam proses penyuluhan Kesehatan masyarakat
a. Menimbulkan minat sasaran Pendidikan
b. Mencapai sasaran yang lebih banyak
c. Membantu mengatasi hambatan Bahasa
d. Merangsang sasaran Pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan Kesehatan
e. Membantu sasaran Pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat
f. Merangsang sasaran Pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang diterima kepada
orang lain
g. Mempermudah penyimpanan bahan Pendidikan/informasi para pendidik/pelaku
Pendidikan
h. Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendididkan
i. Mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami,dan akhirnya
memberikan pengertian yang lebih baik
j. Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh
2) Macam-macam alat bantu penyuluhan
Berikut berbagai alat bantu penyuluhan
a) Alat Bantu Lihat (Visual)
1) Alat yang diproyeksikan: Slide, film, film strip, dan sebagainya.
2) Alat yang tidak diproyeksikan; untuk dua dimensi misalnya peta, bagan,
gambar; bagian tiga dimensi misalnya bola dunia, boneka dan sebagainya.
b) Alat bantu dengar (audio), seperti seperti piringan hitam, radio, pita suara, dan
lainnya.
c) Alat bantu lihat dengar (audio visual), seperti televisi dan VCD.
3) Sasaran yang Dicapai Alat Bantu Pendidikan
Berikut berbagai sasaran yang seharusnya dicapai dari alat bantu Pendidikan Kesehatan.
 Individu atau kelompok
 Kategori-kategori sasaran, seperti kelopok umur, pendidikan, pekerjaan, dan
sebagainya
 Bahasa yang mereka gunakan
 Adat istiadat serta kebiasaan
 Minat dan perhatian
 Pengetahuan dan pengalaman mereka tentang pesan yang akan diterima
 Merencanakan dan menggunakan alat peraga
4) persiapan menggunakan alat peraga
Semua alat peraga yang dibuat berguna sebagai alat bantu belajar dan tetap harus
diingat bahwa alat ini dapat berfungsi mengajar dengan sendirinya. Anda harus
mengembangkan keterampilan dalam memilih dan mengadakan alat peraga secara tepat
sehingga mempunyai hasil yang maksimal.
5) Cara menggunakan alat peraga
Cara menggunakan alat peraga sangat tergantung pada alatnya. Penggunaan gambar
tentu lain dengan penggunaan film slide. Faktor sasaran pendidikan juga harus diperhatikan,
masyarakat buta huruf akan berbeda dengan masyarakan berpendidikan. Lebih penting lagi,
alat yang digunakan juga harus menarik sehingga menimbulkan minat para pesertanya.
Penggunaan alat peraga hendaknya memperhatikan beberapa hal berikut.
a) Senyum adalah lebih baik, untuk mencari simpati
b) Tunjukkan perhatian bahwa hal yang akan dibicarakan/diperagakan itu adalah pentig
c) Pandangan mata hendaknya keseluruh pendengar agar mereka tidak kehilangan kontrol
dari pihak pendidik
d) Nada suara hendaknya berubah-ubah agar pendengar tidak mengantuk
e) Libatkan para peserta/pendengar, berikan kesempatan untuk memegang dan atau mencoba
alat-alat tersebut
f) Jika perlu, berilah selingan humor untuk menghidupkan suasana dan sebagainya
2. Media Penyuluhan
Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menyampaikan pesan informasi
yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat meningkatkan
pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah yang positif
terhadap Kesehatan.
Media pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah alat bantu pendidikan (audio visual
aids/AVA). Media ini disebut media pendidikan karena alat-alat tersebut merupakan
alat/saluran (channel) untuk mempermudah penyimpanan pesan- pesan kesehatan bagi
masyarakat atau kelien. Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan-pesan kesehatan
(media), media ini dibagi menjadi tiga: cetak, elektronik, dan media papan (billboard).
Tujuan atau alas an mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan penyuluhan
Kesehatan antara lain adalah:
a. Media dapat mempermudah penyimpanan informasi
b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi
c. Media dapat memperjelas informasi
d. Media dapat mempermudah pengertian
e. Media dapat mengurangi komunikasi verbalistic
f. Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat dianggap dengan mata
g. Media dapat memperlancar komunikasi
1. Media cetak
Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran sejumlah
kata, gambar atau foto dalam tata warna. Ada beberapa kelebihan media cetak antara lain
tahan lama, mencangkup banyak orang, biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak
perlu listrik, mempermudah pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar. Media cetak
memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara dan mudah
terlipat. Berikut berbagai media cetak yang dapat digunakan sebagai media penyuluhan.
a) Booklet; untuk menyampaikan pesan dalam bentuk buku,baik tulisan maupun gambar
b) Leaflet; melalui lembar yang dilipat, isi pesan bias gambar/tulisan atau keduanya
c) Flyer; seperti leaflet, tetapi dalam bentuk lipatan.
d) Flip chart (lembar baik); pesan/informasi kesehatan dalam bentuk lembar baik. Biasanya
dalam bentuk buku ,yang tiap lembarannya (halaman) berisi gambar peragaan dan
dibaliknya berisi kalimat sebagai pesan/informasi berkaitan dengan gambar tersebut.
e) Rubik/tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah, mengenai bahasan suatu masalah
kesehatan atau hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan.
f) Poster ialah bentuk media cetak berisi pesan-pesan/ informasi kesehatan, yang biasanya
ditempel di tembok-tembok, ditempat-tempat umum, atau dikendaraan umum
g) Foto yang mengungkapkan informasi-informasi kesehatan
2. Media elektronik
Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dan
penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Kelebihan media elektronika adalah lebih
mudah dipahami, lebih menarik, sudah dikenal masyarakat, bertatap muka, mengikut sertakan
seluruh panca indera, penyajiannya dapat dikendalikan dan diulang-ulang serta jangkauannya
lebih besar. Kelemahan dari media ini adalah biayanya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik
dan alat canggih untuk produksinya, perlu persiapan yang matang, peralatan selalu
berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk
mengoperasikannya. Berikut media elektronik yang dapat digunakan untuk melakukan
penyuluhan kesehatan.
a) Televisi; bisa dalam bentuk sinetron, sndiwara, forum, diskusi/Tanya jawab,
pidato/ceramah, TV, spot, quiz, cerdas cermat, dan lain-lain
b) Radio; bisa dalam bentuk obrlan /Tanya jawab, sandiwara radio, ceramah,
radio spot, dan lain-lain
c) Video compact disc (VCD)
d) Slide juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan/informasi kesehatan
e) Film strip juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan kesehatan
f) Media papan (billboard)
F. Dasar kesehatan masyarakat di indonesia
Berikut ini yang menjadi dasar kesehatan masyarakat di Indonesia.
a) Data dasar kependudukan
b) Perhitungan pendudukan sasaran program pembangunan kesehatan
c) Data penduduk sasaran program pembangunan kesehatan 2011-2014
d) Penduduk sasaran program setahun tahun
e) Penduduk sasaran program kesehatan

H. Pembuatan laporan hasil penyuluhan kesehatan


Setelah melakukan penyuluhan kesehatan,kegiatan selanjutnya adalah menbuat
laporan hasil penyuluhan kesehatan. Laporan hasil penyuluhan memiliki berbagai tujuan,di
antaranya untuk megukur tingkat kesehatan pada suatu masyarakat. Berikut contoh penyusun
laporan hasil penyuluhan di suatu masyarakat tentang kebiasaan mencuci tangan.
1.Tujuan pembuatan laporan hasil penyuluhan
Berikut tujuan pembuatan hasil laporan hasil penyuluhan kesehatan.
1) Tujuan intruksionl umum (TIU)
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 1x40 menit,
diharapkan peserta mampu cuci tangan dengan benar.
2) Tujuan intruksional khusus (TIK)setelah mengikuti kegiatan pendidikan
kesehatan 1x pertemuan, diharapkan siswa SMK mampu:
a) Menjelaskan tentang pengertian mencuci tangan;
b) Menjelaskan tentang tujuan mencuci tangan;
c) Menjelaskan tentang mencuci tangan harus di air yang mengalir;
d) Menjelaskan tentang 5 waktu yang tepat untuk mencuci tangan; serta
e) Menjelaskan tentang langkah mencuci tangan dengan baik dan benar
2. Materi penyuluhan
Materi pada laporan penyuluhan membuat berbagi hal yang dilakukan saat penyuluhan.
Berikut cntoh materi penyuluhan pada kegiatan mencuci tangan.
Mencuci tangan adalah menggosok kedua telapak tangan dengan kuat secara bersamaan
menggunakan zat pembersih yang sesuai dan dibias dengan air mengalir dengan tujuan
menghilangkan mikrooganisme sebanyak mungkin. Ada dua prosedur pencucian tangan yang
dapa dilakukan.
Kegagalan untuk melakukan kebersihan dan kesehatan tangan yang dapat diangap sebagai
sebab utama infeksi nosokominal yang menulai menular dipelayanan kesehatan,penyebaran
mikrooganisme multiresstant, dan telah diakui sebagai kontributor yang penting terhadap
timbulnya wabah.
Cuci tangan sebaiknya dilakukan sebelum memeriksa atau kontak langsung dengan
pasien, sebelum memakai sarung tangan bedah steril atau DTT, setelah kedua tangan
terkontaminasi (memang instrument yang kotor dan alat lainnya; menyentuh seliput lender,
darah atau bagian tubuh lainnya ; kontak yang lama dan intensif dengan pasien), dan setelah
melepas sarung tangan.
b. tujuan mencuci tangan
Mencuci tangan merupakan suatu teknik yang paling mendasar untuk menghindari
masuknya kuman didalam tubuh dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan:
1) Menghilangkan kotoran yang melekat pada tangan
2) Menghilangkan bau yang melekat pada tangan
3) Menyegah penyebaran infeksi silang
4) Menjaga kondisi tangan agar tetap steril serta
5) Memberikan perasaan yang segar dan bersih.
c. Indikasi mencuci tangan
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak penyebaran penyakit yang melalui tangan. Oleh
karena itu, berikut indikasi mencuci tangan.
1) Sebelum dan setelah kontak dengan kulit bayi atau cairan tubuh
2) Sebelum melakukan teknik aseptic
3) Sebelum memegang makanan
4) Bila terlihat kotor
5) Setelah dari toilet
6) Setelah kontak dengan peralatan yang kotor atau berpotensi terkontaminasi
7) Setelah melepas sarung tangan
d. Macam-macam cuci tangan dan cara cuci tangan
Cara untuk melakuakan cuci tangan dapat dibedakan dalam beberapa macam sebagai
berikut.
1. Mencuci tangan biasa
Cuci tangan biasa adalah proses pembuangan kotoran dan debu secara mekanis dari kulit
kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air mengalir.
a) Peralatan dan perlengkapan
1. Sabun biasa/antiseptic
2. Handuk bersih atau tisu
3. Wastapel atau air mengalir
b) Prosedur pelaksanaan
1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
2. Lepas cicin, jam tangan dan gelang
3. Basahi kedua tangan dengan menggunakan air mengalir
4. Tuangkan sabun secukupnya
5. Ratakan sabun pada kedua tangan
6. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya
7. Gosokkan kedua tangan dan sela-sela jari
8. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan
9. Bersihkan ujung jari tangan kanan dengan gerakan memutar pada telapak tangan
kiri dan lakukan sebaliknya
10. Gosok pergelangan tangan tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan dan
lakukan sebaliknya
11. Bilas tangan dengan air mengalir
12. Keringkan tangan dengan tisu tersebut untuk menutup keran
2. Cuci tangan bedah
Cuci tangan bedah adalah menghilangkan kotoran, debu, dan organisme sementara dengan
mekanikal dan mengurangi flora tetap selama pembedahan. Tujuannya adalah mencegah
kontaminasi luka oleh mikrooganisme dari kedua belah tangan. Cuci tangan dengan sabun
biasa dan air yang diikuti dengan penggunaan penggosok dengan bahan dasar alkohol tanpa
air yang mengandung klorheksidin menunjukkan pengurangan yang lebih besar pada jumblah
microbial pada tangan, meningkatkan kesehatan kulit, dan meredukasi waktu dan sumber
daya (Larson DKK).
a) Peralatan dan perlengkapan
1. Sabun biasa/antiseptic
2. Bahan antiseptic
3. Sikat lembut DTT
4. Spons
5. Handuk steril/lap bersih dan kering
6. Wastafel atau air yang mengalir
b) Prosedur pelaksanaan
1) Persiapkan peralat dan bahan yang dibutuhkan
2) Lepas cincin, jam tangan dan gelang
3) Basahi kedua tangan dengan air yang mengalir sampai siku. Gunakan sabun kearah
lengan bawah , lakukan hal yang sama pada sebelah tangan
4) Bersihkan kuku dengan bembersih kuku, atau sikat lembut kearah luar, kemudian
bersihkan jari hingga siku dengan gerakan sikular dengan spons ulangi hal yang sama
pada lengan yang lain. Lakukan selama 2-3 menit
5) Membilas tangan dan lengan tangan secara terpisah dengan air yang mrngalir.tahan
tangan dengan mrngarah keatas sebatas siku. Jangan birkan air bilasan kearea yang
sudah bersih
6) Menggosok seluruh permukaankedua belah tangan, jari dan lengan bawah dengan
antiseptik minimal selama 2 menit
7) Membilas setiap tangan dan lengan secara terpisah dengan air yang mengalir. Jangan
biarkan air bilasan mengalir ke area tangan
8) Menegakkan kedua tangan kearah atas dan jauhkan dari badan .Jangan sentuh
permukaan atau benda apa pun
9) Mengeringkan tangan dengan menggunakan handuk steril atau diangin-anginkan.
Seka tangan dimulai dari ujung jari hingga siku. Untuk tangan yang berbeda, gunakan
sisi handuk yang berbeda
10) Pakai sarung tangan bedah yang steril tau DTT pada kedua tangan.
3 .Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demontrasi
4. Media
a. Laptop
b. LCD
c. Leaflet
d. Lembar balik
5. Kegiatan
5 menit pembukaan: a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan yang telah dipakai pada saat pengkajian
d. Menyebutkan materi pembahasan yang akan disampaikan
2. 20 menit pelaksanaan: a. Pengertian mencuci tangan
b. Tujuan mencuci tangan
c. Indukasi mencuci tangan
d. Macam-macam dan cara cuci tangan
3. 10 menit evaluasi: a. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan materi yang telah dipelajari
b. Memberikan kesempatan pada siswa/siswi untuk bertanya
4. 5 menit penutup: a. Menyimpulkan hasil penyuluhan
b. Membagikan leaflet
c. Mengakhiri dengan salam.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Penyuluhan Kesehatan diartikan sebagai kegiatan Pendidikan Kesehatan yang dilakukan
dengan cara menyebarkan pesan dan menanamkan keyakinan dengan demikian masyarakat
tidak hanya sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan dapat melakukan anjuran yang
berhubungan dengan Kesehatan.
2. Tujuan dari penyuluhan Kesehatan adalah:
1)Tercapainya perubahan perilaku, individu, keluarga, dan masyarakat dalam
membina dan memlihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan
aktif dalam upaya mewujudkan derajat Kesehatan yang optimal.
2)Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental, dan sosial sehingga
menurunkan angka kesakitan dan kematian.
3. Pendidikan Kesehatan dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan pada diri seseorang
yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan Kesehatan individu, dan masyrakat. Pendidikan
Kesehatan berperan penting dalam factor lingkungan, perilaku, pelayanan Kesehatan, dan
factor hereditas.
4. Ruang lingkup Pendidikan Kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi, antara lain
dimensi sasaran Pendidikan, dimensi tempat pelaksanaan atau aplikasinya, dan dimensi
tingkat pelayanan Kesehatan.
5. Tujuan atau alas an mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan penyuluhan
Kesehatan antara lain adalah:
a. Media dapat mempermudah penyimpanan informasi
b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi
c. Media dapat memperjelas informasi
d. Media dapat mempermudah pengertian
e. Media dapat mengurangi komunikasi verbalistic
f. Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat dianggap dengan mata
g. Media dapat memperlancar komunikasi
B. saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat jauh
dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu
pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pemabahasan makalah diatas.
DAFTAR PUSTAKA

Yeni Lestari, S.Kep; Dodik Aprilianto, S.Kep; Drs. Joko Pramono: Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Edisi Revisi 2017.

Anda mungkin juga menyukai