Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Tatanan Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pemberdayaan Masyarakat Dalam


Program Kesehatan

Disusun oleh:

Kelompok : 5

Anggota : 1. Alya Nabila (P20624120002)


2. Fatimah Az Zahrah (P20624120009)
3. Kurniasih (P20624120012)
4. Nanda Agustin Priatna (P20624120019)
5. Putri Sekar Kinasih (P20624120022)
6. Shofia Salsabila Aulia (P20624120028)
7. Wulan (P20624120037)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

JURUSAN KEBIDANAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanya milik Allah SWT, shalawat serta salam mari kita
panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga atas nikmat dan karunia-Nya
kami diberi kelancaran dalam penyusunan makalah dengan judul ”Tatanan
Indikator Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat”.

Makalah ini telah kami buat dengan semaksimal mungkin, namun


demikian mungkin saja terdapat kesalahan baik dari segi pembahasan maupun
teknik penulisan.
Oleh karena itu, sepatutnyalah penulis meminta maaf kepada semua pihak
yang berkesempatan membaca makalah ini.
Hal yang paling mendasar bagi kami dalam penyusunan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Program Kesehatan.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Sinar Pertiwi, SST, M.PH sebagai dosen mata kuliah
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Program Kesehatan atas bimbingan
dan arahannya,
2. Rekan-rekan yang tak telah saling bekerja sama dalam penyusunan
makalah ini.
Harapan penulis mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis sendiri juga bagi siapa saja yang memerlukan referensi tentang Tatanan
Indikator Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat.

                                               Tasikmalaya, Februari 2022

                                                     Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian PHBS ............................................................................................3
B. Tatana PHBS....................................................................................................5
C. Indikator PHBS Dari Masing-Masing Tatanan ...............................................7
D. Manfaat PHBS ...............................................................................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................12
B. Saran...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi
oleh perorangan, akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan
oleh masyarakat. Dalam UU Kesehatan RI No.36 Tahun 2009, “ Kesehatan
adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis”. Hal ini berarti bahwa kesehatan pada diri seseorang atau individu
itu mencakup aspek fisik, mental, spiritual dan sosial demi tercapainya keadaan
yang sejahtera bagi seseorang baik dengan produkivitasnya dan juga
ekonominya.
Sejalan dengan itu menurut Bloom (1974), derajat kesehatan dipengaruhi
oleh 4 faktor yaitu faktor lingkungan, faktor  perilaku, faktor  keturunan dan
faktor pelayanan kesehatan. Dari ke-4 faktor tersebut, faktor ke-2 yaitu faktor
perilaku sangat berpengaruh dalam kesehatan seseorang, terutama dalam
penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) baik dilingkungan pribadi,
keluarga, maupun masyarakat.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang.
Kondisi sehat tidak serta merta terjadi, tetapi harus senantiasa kita upayakan
dari yang tidak sehat menjadi hidup yang sehat serta menciptakan lingkungan
yang sehat. Upaya ini harus dimulai dari menanamkan pola pikir sehat yang
menjadi tanggung jawab kita kepada masyarakat dan harus dimulai dan
diusahakan oleh diri sendiri. Upaya ini adalah untuk mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya sebagai satu investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif. Dalam mengupayakan
perilaku ini dibutuhkan komitmen bersama-sama saling mendukung dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya keluarga sehingga
pembangunan kesehatan dapat tercapai maksimal.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu PHBS?
2. Apa saja tatanan dalam PHBS?
3. Apa saja indikator PHBS dari masing-masing Tatanan
4. Apa Manfaat PHBS dari masing-masing tatanan tersebut?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat dalam
Program Kesehatan
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui Pengertian PHBS
b. Untuk mengetahui apa saja tatanan PHBS
c. Untuk mengetahui apa saja indikator PHBS dari masing-masing tatanan
d. Untuk mengetahui manfaat dari masing masing indikator PHBS

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian PHBS
Perilaku hidup bersih dansehat adalah sekumpulan perilaku yang di
praktika atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan
seseorang, keluarga, sekelompoka atau masyarakat mampu menolong dirinya
sendiri (mandiri) dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat. Dengan demikian, PHBS mencakup beratus-ratus
bahkan mungkin beribu-ribu perilaku yang harus di praktikan dalam rangka
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
"Health is not everything, but without health everything is nothing".
Kesehatan memang bukan segalanya, tetapi tanpa kesehatan segalanya menjadi
tidak berarti. Setiap individu mempunyai hak untuk hidup sehat, kondisi yang
sehat hanya dapat dicapai dengan kemauan dan keinginan yang tinggi untuk
sehat serta merubah prilaku tidak sehat menjadi prilaku hidup sehat.
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku yang
dipraktekkan oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk
meningkatkan kesehatannya dan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan
yang sehat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus diterapkan dalam setiap sisi
kehidupan manusia kapan saja dan dimana saja. PHBS di rumah
tangga/keluarga, institusi kesehatan, tempat-tempat umum, sekolah maupun di
tempat kerja karena perilaku merupakan sikap dan tindakan yang akan
membentuk kebiasaan sehingga melekat dalam diri seseorang.
Perilaku merupakan respon individu terhadap stimulasi baik yang berasal
dari luar maupun dari dalam dirinya. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat
menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat. PHBS merupakan salah satu pilar utama

3
dalam Indonesia Sehat dan merupakan salah satu strategi untuk mengurangi
beban negara dan masyarakat terhadap pembiayaan kesehatan.
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU
Kesehatan RI No. 23 tahun 1992)
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan
investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk
meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism)
terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan
kesehatan, makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et al.,1995).
Perubahan-perubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang dapat diketahui
melalui persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui panca
indera. Dalam aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas
organisme atau mahluk hidup yang bersangkutan. (Notoatmodjo, 2005).
1. Konsep Tatanan
Manusia hidup di berbagai tatanan, yaitu berbagai tempat atau sistem
social dimana ia melakukan kegiatan sehari-harinya. Di setiap tatanan,
faktor-faktor individu, lingkungan fisik dan lingkingan social berinteraksi
dan menimbulkan dampak terhadap kkesehatan. Oleh sebab itu dapat pula
dikatakan bahwa suatu tatanan adalah suatu tempat dimana manusia secara
aktif memanipulasi lingkungan, sehingga menciptakan dan sekaligus juga
mengatasi masalah-masalahnya di bidang kesehatan. Jelas bahwa setiap
tatanan memiliki kekhasan, sehingga dengan demikian pembinaan PHBS
harus di sesuaikan untuk masing masing tatanan.
Telah di sepakati adanya lima tatanan, yaitu tatanan rumah tangga,
tatanan institusi pendidikan, tatanan, tempat kerja, tatanan tempat umum
dan tatanan fasilitas kesehatan. Akan tetapi, untuk melihat keberhassilan
pembinaan PHBS, praktik PHBS yang diukur adalah yang di jumpai di
tatanan rumah tangga. Telah di tetapkan 10 (sepuluh) indikator untuk
menetapkan apakah sebuah rumah tangga telah mempraktikan PHBS.

4
Kesepuluh indikator tersebut merupakan sebagian dari semua perilaku yang
harus di praktikan di rumah tangga dan dipilih karena dianggap mewakili
atau dapat mencerminkan keseluruhan perilaku.
2. Masyarakat dalam tatanan
Namun demikian perlu disadarai bahwa PHBS di tatanan rumah
tangga sangat di pengaruhi oleh PHBS di tatanan-tatanan lain. Demikian
sebaliknya, PHBS di tatanan-tatanan lain juga di pengaruhi oleh PHBS di
tatanan rumah tangga.
TATANAN INSTITUSI
TATANAN FASILITAS
PENDIDIKAN
PELAYANAN KESEHATAN

TATANAN TEMPAT
TATANAN TEMPAT KERJA
TEMPAT UMUM

TATANAN RUMAH TANGGA

Saling
pegaruh antar-tatanan dalam PHBS
Oleh sebab itu, yang dimaksud dengan masyarakat dalam hal ini tidak
terbatas pada masyarakat dalam pengertian umum (yaitu tatanan rumah
tangga), tetapi juga masyarakat khusu di berbagai tatanan lain. Sebagaimana
masyarakat di tatanan rumah tangga, yaitu masyarakat umum, masyarakat di
masing-masing tatanan pun memiliki struktur masyarakat dan perran peran
dalam massyarakat. Jika di masyarakat umum terdapat struktur masyarakat
formal dan struktur masyarakat informal, di tatanan-tatanan lain pun
terdapat pula struktur yang serupa.
B. Tatanan PHBS
Diatas disebutkan bahwa PHBS mencakup semua perilaku yang harus
dipraktikkan di bidang pencegahan dan penanggulangan penyakit, penyehatan
lingkungan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, gizi, farmasi, dan

5
pemeliharaan kesehatan. Perilaku-perilaku tersebut harus dipraktikkan dimana
pun seseorang berada di rumah tangga, di institusi pendidikan, di tempat kerja,
di tempat umum, dan di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan situasi dan
kondisi yang dijumpai.
1. Tatanan PHBS di Rumah Tangga
Salah satu tatanan PHBS yang utama adalah PHBS rumah tangga
yang bertujuan memberdayakan anggota sebuah rumah tangga untuk tahu,
mau dan mampu menjalankan perilaku kehidupan yang bersih dan sehat
serta memiliki peran yang aktif pada gerakan di tingkat masyarakat. Tujuan
utama dari tatanan PHBS di tingkat rumah tangga adalah tercapainya rumah
tangga yang sehat. Di rumah tangga, sasaran primer harus mempraktikan
perilaku yang dapat menciptakan Rumah Tangga ber-PHBS
2. Tatanan PHBS di Sekolah
PHBS di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah agar tahu dan mau ikut serta mempraktikan
PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. Kegiatan PHBS
ini juga mendukung program/kegiatan pemerintah di bidang penilaian
sekolah adiwiyata.
3. Tatanan PHBS di Tempat Kerja
PHBS di tempat kerja merupakan upaya memberdayakan karyawan
dan seluruh masyarakat di area tempat kerja agar mengetahui, mau dan
mampu mempraktikan PHBS serta ikut serat berperan aktif dalam
mewujudkan tempat kerja sehat. Penerapan PHBS di tempat kerja
diperlukan untuk menjaga, memelihara dan mempertahankan kesehatan
pekerja agar tetap sehat dan produktif
Menyadari pentingnya penerapan PHBS dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, dalam hal ini adalah pada seluruh karyawan
di tempat kerja maka perlu dilakukan sosialisasi yang sistematis dan
massive. PHBS di tatanan kerja merupakan salah satu tatanan dari 5 tatanan
PHBS.

6
C. Indikator PHBS dari Masing-Masing Tatanan
1. Indikator PHBS di Rumah Tangga
Terdapat beberapa indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga yang
dapat dijadikan acuan untuk mengenali keberhasilan dari praktik Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat pada tingkatan rumah tangga. Berikut ini 10
indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga :
a. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.
Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga kesehatan
baik itu dokter, bidan ataupun paramedis memiliki standar dalam
penggunaan peralatan yang bersih, steril dan juga aman. Langkah
tersebut dapat mencegah infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi
keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan.
b. Pemberian ASI eksklusif
Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0 hingga 6
bulan menjadi bagian penting dari indikator keberhasilan praktek
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tingkat rumah tangga.
c. Menimbang bayi dan balita secara berkala
Praktek tersebut dapat memudahkan pemantauan pertumbuhan
bayi. Penimbangan dapat dilakukan di Posyandu sejak bayi berusia 1
bulan hingga 5 tahun. Posyandu dapat menjadi tempat memantau
pertumbuhan anak dan menyediakan kelengkapan imunisasi.
Penimbangan secara teratur juga dapat memudahkan deteksi dini kasus
gizi buruk.
d. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
Praktek ini merupakan langkah yang berkaitan dengan kebersihan
diri sekaligus langkah pencegahan penularan berbagai jenis penyakit
berkat tangan yang bersih dan bebas dari kuman.
e. Menggunakan air bersih
Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup
sehat.
f. Menggunakan jamban sehat

7
Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang berkaitan
dengan unit pembuangan kotoran dan air untuk keperluan pembersihan.
g. Memberantas jentik nyamuk
Nyamuk merupakan vektor berbagai jenis penyakit dan memutus
siklus hidup makhluk tersebut menjadi bagian penting dalam pencegahan
berbagai penyakit.
h. Konsumsi buah dan sayur
Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral
serta serat yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh optimal dan sehat.
i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga ataupun aktivitas
bekerja yang melibatkan gerakan dan keluarnya tenaga.
j. Tidak merokok di dalam rumah
Perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit dan masalah
kesehatan bagi perokok pasif. Berhenti merokok atau setidaknya tidak
merokok di dalam rumah dapat menghindarkan keluarga dari berbagai
masalah kesehatan.
2. Indikator PHBS di Sekolah
Indikator PHBS di sekolah antara lain:
a. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.
Sebab air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri
penyebab penyakit, bila digunakan maka kuman dan bakteri berpindah ke
tangan. Pada saat makan kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh
yang bisa menimbulkan penyakit antara lain diare, thypus, cacingan, flu
burung dll.
b. Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.
Jajan sembarangan tidak aman karena kita tidak tahu apakah bahan
tambahan makanan (BTM) yang digunakan seperti zat pewarna,
pengawet, pemanis dan bumbu penyedapnya aman untuk kesehatan atau
tidak.
c. Membuang sampah pada tempatnya

8
Sampah akan menjadi tempat berkembang biak serangga dan tikus,
menjadi sumber polusi dan pencemaran terhadap tanah, air dan
udara.Sampah menjadi media perkembangan kuman-kuman penyakit
yang dapat membahayakan kesehatan. Dan sampah juga bisa
menimbulkan kecelakaan dan kebakaran.
d. Olah raga yang teratur dan terukur.
Manfaat olah raga yang teratur antara lain berat badan terkendali,
otot lebih lentur dan tulang lebih kuat, bentuk tubuh lebih ideal dan
proporsional, daya tahan tubuh terhadap penyakit lebih baik dan
menghindarkan diri dari penyakit jantung, osteoporosis, diabetes, stroke
dan hipertensi.
e. memberantas jentik nyamuk.
Untuk memutuskan mata rantai siklus hidup nyamuk, sehingga
nyamuk tidak berkembang di lingkungan sekolah. Khususnya jentik
nyamuk Aedes aeghypty yang menyebabkan penyakit DBD, karena
nyamuk ini menggigit pada siang hari dimana siswa sedang belajar.
Perlu dilakukan kegiatan 3 m yaitu, menguras tempat-tempat
penampungan air seminggu sekali seperti vas bunga,bak mandi dll ,
menutup tempat-tempat penampungan air dengan rapat dan mengubur
barang bekas yang dapat menampung air hujan.
f. Tidak merokok.
Karena banyak sekali efek negatif yang ditimbulkan oleh rokok,
antara lain terjangkit penyakit kanker paru-paru, kanker mulut, penyakit
jantung, batuk kronis, kelainan kehamilan, katarak, kerusakan gigi, dan
efek ketagihan serta ketergantungan terhadap rokok.
Di dalam sebatang rokok terkandung 4.000 bahan kimia dan 43 senyawa
yang terbukti menyebabkan kanker. Bahan utama rokok terdiri dari
nikotin, tar dan CO.
g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan,
Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan badan serta
status gizi. Agar pertumbuhan anak dapat berkembang secara optimal.

9
h. Menggunakan jamban.
Untuk menjaga agar lingkungan selalu bersih, sehat dan tidak
berbau. Supaya tidak mencemari sumber air dilingkungan sekitar.
Dan juga agar tidak mengundang datangnya serangga kecoa/ lalat yang
dapat menjadi vektor penyakit seperti diare, cholera, disentri, thypus,
cacingan dll.
3. Indikator PHBS di Tempat Kerja
Semua PHBS diharapkan dilakukan di tempat kerja. Namun demikian,
tempat kerja telah masuk kategori Tempat Kerja Sehat, bila masyarakat
pekerja di tempat kerja :
a. Tidak merokok di tempat kerja
b. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.
c. Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik
d. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah
buang air besar dan buang air kecil
e. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.
f. Menggunakan air bersih.
g. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.
h. Membuang sampah pada tempatnya. Menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD) sesuai jenis pekerjaan.
D. Manfaat PHBS
Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat
bisa mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan
menerapkan PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat
dan meningkatkan kualitas hidup.
1. Manfaat PHBS di Sekolah
PHBS di sekolah merupakan kegiatan memberdayakan siswa, guru
dan masyarakat lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat
untuk menciptakan sekolah sehat. Manfaat PHBS di Sekolah mampu
menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatkan proses belajar

10
mengajar dan para siswa, guru hingga masyarakat lingkungan sekolah
menjadi sehat.
2. Manfaat PHBS di Rumah Tangga
Menerapkan PHBS di rumah tangga tentu akan menciptakan keluarga
sehat dan mampu meminimalisir masalah kesehatan. Manfaat PHBS di
rumah tangga antara lain, setiap anggota keluarga mampu meningkatkan
kesejahteraan dan tidak mudah terkena penyakit, rumah tangga sehat
mampu meningkatkan produktivitas anggota rumah tangga dan manfaat
PHBS rumah tangga selanjutnya adalah anggota keluarga terbiasa untuk
menerapkan pola hidup sehat dan anak dapat tumbuh sehat dan tercukupi
gizi.
3. Manfaat PHBS di Tempat Kerja
PHBS di Tempat kerja adalah kegiatan untuk memberdayakan para
pekerja agar tahu dan mau untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat dan berperan dalam menciptakan tempat kerja yang sehat. manfaat
PHBS di tempat kerja yaitu para pekerja mampu meningkatkan
kesehatannya dan tidak mudah sakit, meningkatkan produktivitas kerja dan
meningkatkan citra tempat kerja yang positif.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku yang
dipraktekkan oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk
meningkatkan kesehatannya dan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan
yang sehat.
Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan
dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat
termasuk swasta dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal.
Tatanan PHBS ada lima yaitu :Tatanan Rumah tangga, Tatanan sekolah,
Tempat kerja, Tempat umum, Fasilitas kesehatan
Indikator PHBS di rumah tangga yaitu : Persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan, Pemberian ASI eksklusif, Menimbang bayi dan balita secara
berkala, Cuci tangan dengan sabun dan air bersih, Menggunakan air bersih,
Menggunakan jamban sehat, Memberantas jentik nyamuk, Konsumsi buah dan
sayur, Melakukan aktivitas fisik setiap hari, Tidak merokok di dalam rumah
Indikator PHBS di sekolah diantaranya : Mencuci tangan dengan air
bersih mengalir dan sabun, Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah,
Membuang sampah pada tempatnya, Olah raga yang teratur dan terukur,
memberantas jentik nyamuk, Tidak merokok, Menimbang berat badan dan
mengukur tinggi badan setiap bulan, Menggunakan jamban.
Indikator PHBS di tempat kerja antara lain : Tidak merokok di tempat
kerja, Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja, Melakukan
olahraga secara teratur/aktivitas fisik, Mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan buang air kecil,
Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja, Menggunakan air bersih,
Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar, Membuang sampah pada
tempatnya, Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.

12
B. Saran
Alhamdulillah, berkat rahmat, nikmat kesehatan dan hidayah Allah SWT
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusun menyadari akan
kemampuan dan keterbatasan pengetahuan, sehingga tentunya banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penyusun
mengharap penulis selanjutnya untuk melengkapi kekurangan materi dalam
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun
dan pembaca pada umumnya. Aamiin.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes.2016.”Perilaku Hidup Bersih dan Sehat”.


Promkes.Kemkes.go.id/phbs: di akses 20 Februari 2021

Indri, Rico.2014.”Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


(PHBS)”.www.academiaedu.com: di akses 20 Februari 2021

Anonim.2019.”Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Tampat


Kerja”.https://krakataumedika.com: di akses 21 Februari 2021

Kemenkes.2016.”Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat PHBS”. Promkes.Kemkes.go.id : di akses 20 Februari 2021

Anda mungkin juga menyukai