Puji syukur penulis ucapkan kehadirat allah swt, yang telah memberikan rahmat dan karunia
nya serta kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah IKM ini tepat pada waktunya.
Adapun judul yang di bahas penulis pada makalah ini adalah mengenai ‘’Prilaku Hidup Bersih dan
Sehat di Rumah Tangga’’.
Makalah ini merupakan tugas kelompok. Kami mengucapkan terima kasih kepada guru
pembimbing serta semua pihak yang ikut membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari tidak ada gading yang tak retak’’
penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita semua. Kami juga mohon kritik dan saran
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan...................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi PHBS di Rumah Tangga............................................................................3
2.2 Tujuan PHBS di Rumah Tangga.............................................................................3
2.3 Manfaat PHBS di Rumah Tangga...........................................................................4
2.4 Sasaran PHBS di Rumah Tangga............................................................................4
2.5 Indikator PHBS di Rumah Tangga..........................................................................5
2.6 Persentase Pencapaian Rumah Tangga yang berPHBS di Indonesia.....................13
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan.............................................................................................................. 14
3.2 Saran........................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PENDAHULUAN
Dengan menerapkannya terlebih dahulu di lingkungan rumah tangga, maka otomatis akan
lebih mudah menerapkan ke lingkungan yang lebih luas lagi, yaitu masyarakat. Karena kondisi sehat
dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat, dan
menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga. Oleh karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara
dan ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga serta diperjuangakan oleh semua pihak secara
keseluruhan (totalitas)
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari diselesaikannya makalah ini adalah :
Menyelesaikan dan melengkapi tugas mata kuliah PKIP
Menambah pengetahuan pembaca mengenai Prilaku Hidup Bersih dan Sehat khususnya di dalam
rumah tangga
Mengetahui definisi dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
Mengetahui tujuan dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
Mengetahui manfaat dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
Mengetahui sasaran dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
Mengetahui indikator-indikator Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
Mengetahui persentasse pencapaian rumah tangga yang berPHBS di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan kemandirian
di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada keluarga, artinya harus ada komunikasi
antara kader dengan keluarga/masyarakat untuk memberikan informasi dan melakukan pendidikan
kesehatan (Depkes RI, 2007).
Adalah pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
(bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya). Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli
dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin. Apabila terdapat
kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit. Persalinan
yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga
mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehata lainnya.
Apa tanda – tanda persalinan :
Ibu mengalami mulas-mulas yang timbulnya semakin sering dan semakin kuat
Rahim terasa kencang bila diraba terutama pada saat mulas
Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
Keluar cairan ketuban yang berwarna jernih kekuningan dari jalan lahir
Merasa seperti mau buang air besar
Bila ada salah satu tanda persalinan tersebut, yang harus dilakukan adalah :
Segera hubungi tenaga kesehatan (bidan/dokter)
Tetap tenang dan tidak bingung
Ketika merasa mulas bernapas panjang, mengambil napas melalui hidung dan mengeluarkan melalui
mulut untuk mengurangi rasa sakit.
Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan. ASI
adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yar cukup dan sesuai untuk
kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Air Susu Ibu pertama berupa
cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat
kekebalan terhadap penyakit
Apa saja keunggulan ASI :
a) Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta
kecerdasan.
b) Mengandung zat kekebalan.
c) Melindungi bayi dari alergi.
d) Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan kepada bayi dalam keadaan segar.
e) Tidak akan pemah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat diberikan kapan saja dan di mana saja.
f) Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan bayi.
sesuai dengan perkembangan umur bayi. 5.Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga bayi berusia 2
tahun. :
Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan setiap bulan dan
mengetahui apakah bayi dan balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi buruk.
Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap buian mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di
Posyandu. Manfaat penimbangan balita setiap bulan di Posyandu :
Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat.
Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita.
Untuk mengetahui balita yang sakit, (demam/batuk/pilek/diare), berat badan dua bulan berturut-turut
tidak naik, balita yang berat badannya BGM (Bawah Garis Merah) dan dicurigai Gizi buruk sehingga
dapat segera dirujuk ke Puskesmas.
Untuk mengetahui kelengkapan Imunitasi.
Untuk mendapatkan penyuluhan gizi.
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang
terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung)
yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.
Syarat jamban sehat :
Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan lubang penampungan
minimal 10 meter)
Tidak berbau.
Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
Tidak mencemari tanah disekitarnya.
Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
Penerangan dan ventilasi cukup.
Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
Rumah bebas Jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan Jentik secara
berkala tidak terdapat Jentik nyamuk. Yang perlu dilakukan agar Rumah Bebas Jentik :
a) Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus (Menguras, Menutup,
Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk).
b) PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk penular berbagai
penyakit seperti Denam Berdarah Dengue, Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki Gajah} di tempat-
tempat perkembangbiakannya.
c) 3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:
Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, tatakan kulkas, tatakan
pot kembang dan tempat air minum burung.
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak kontrol, lubang pohon, lekukan-
lekukan yang dapat menampung air hujan.
Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air seperti ban bekas,
kaleng bekas, plastik-plastik yang dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua, plastik kresek,dll)
Tiga Indikator Gaya Hidup Sehat
Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau
sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting, karena:
Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.
Mengandung serat yang tinggi.
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran
tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas
hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit
30 menit dalam sehari, sehingga, dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya.
Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah. Rokok ibarat pabrik bahan kimia.
Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, di
antaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan Carbon Monoksida (CO).
Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusakjantung dan aliran darah.
Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker
CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan
mati.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar
tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat.
PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat di desa
kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Kegiatan PHBS ini sendiri memiliki manfaat baik bagi rumah
tangga itu sendiri maupun masyarakat. Sasaran dari kegiatan PHBS rumah tangga ini adalah :
Pasangan Usia Subur, Ibu Hamil dan Ibu Menyusui, Anak dan Remaja, Usia Lanjut, Pengasuh Anak.
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 (sepuluh) PHBS di Rumah
Tangga yaitu meliputi 7 indikator PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat.
Tujuh indikator PHBS :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi ASI ekslusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5. Menggunakan air bersih
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
Tiga indikator gaya hidup sehat :
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
Berdasarkan profil kesehatan provinsi tahun 2009, persentase rumah tangga yang ber-
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara nasional sebesar 48,41%.
3.2 Kritik dan Saran
Dalam penulisan makalah ini banyak sekali terdapat kesalahan dan kelemahan. Baik isi
makalah maupun tata bahasa penulisan yang di buat oleh penulis. Oleh karena itu, penulisan
mengharapkan tanggapan dan koreksi yang membangun dari pembaca sehingga ke depannya
makalah yang di buat akan lebih baik pada masa yang akan dating
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat allah swt, yang telah memberikan rahmat dan karunia
nya serta kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah IKM ini tepat pada waktunya.
Adapun judul yang di bahas penulis pada makalah ini adalah mengenai ‘’Prilaku Hidup Bersih dan
Sehat di Rumah Tangga’’.
Makalah ini merupakan tugas kelompok. Kami mengucapkan terima kasih kepada guru
pembimbing serta semua pihak yang ikut membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari tidak ada gading yang tak retak’’
penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita semua. Kami juga mohon kritik dan saran
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan...................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi PHBS di Rumah Tangga............................................................................3
2.2 Tujuan PHBS di Rumah Tangga.............................................................................3
2.3 Manfaat PHBS di Rumah Tangga...........................................................................4
2.4 Sasaran PHBS di Rumah Tangga............................................................................4
2.5 Indikator PHBS di Rumah Tangga..........................................................................5
2.6 Persentase Pencapaian Rumah Tangga yang berPHBS di Indonesia.....................13
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan.............................................................................................................. 14
3.2 Saran........................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari diselesaikannya makalah ini adalah :
Menyelesaikan dan melengkapi tugas mata kuliah PKIP
Menambah pengetahuan pembaca mengenai Prilaku Hidup Bersih dan Sehat khususnya di dalam
rumah tangga
Mengetahui definisi dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
Mengetahui tujuan dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
Mengetahui manfaat dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
Mengetahui sasaran dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
Mengetahui indikator-indikator Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
Mengetahui persentasse pencapaian rumah tangga yang berPHBS di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan kemandirian
di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada keluarga, artinya harus ada komunikasi
antara kader dengan keluarga/masyarakat untuk memberikan informasi dan melakukan pendidikan
kesehatan (Depkes RI, 2007).
Adalah pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
(bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya). Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli
dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin. Apabila terdapat
kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit. Persalinan
yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga
mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehata lainnya.
Apa tanda – tanda persalinan :
Ibu mengalami mulas-mulas yang timbulnya semakin sering dan semakin kuat
Rahim terasa kencang bila diraba terutama pada saat mulas
Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
Keluar cairan ketuban yang berwarna jernih kekuningan dari jalan lahir
Merasa seperti mau buang air besar
Bila ada salah satu tanda persalinan tersebut, yang harus dilakukan adalah :
Segera hubungi tenaga kesehatan (bidan/dokter)
Tetap tenang dan tidak bingung
Ketika merasa mulas bernapas panjang, mengambil napas melalui hidung dan mengeluarkan melalui
mulut untuk mengurangi rasa sakit.
Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan. ASI
adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yar cukup dan sesuai untuk
kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Air Susu Ibu pertama berupa
cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat
kekebalan terhadap penyakit
Apa saja keunggulan ASI :
a) Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta
kecerdasan.
b) Mengandung zat kekebalan.
c) Melindungi bayi dari alergi.
d) Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan kepada bayi dalam keadaan segar.
e) Tidak akan pemah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat diberikan kapan saja dan di mana saja.
f) Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan bayi.
sesuai dengan perkembangan umur bayi. 5.Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga bayi berusia 2
tahun. :
Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan setiap bulan dan
mengetahui apakah bayi dan balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi buruk.
Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap buian mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di
Posyandu. Manfaat penimbangan balita setiap bulan di Posyandu :
Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat.
Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita.
Untuk mengetahui balita yang sakit, (demam/batuk/pilek/diare), berat badan dua bulan berturut-turut
tidak naik, balita yang berat badannya BGM (Bawah Garis Merah) dan dicurigai Gizi buruk sehingga
dapat segera dirujuk ke Puskesmas.
Untuk mengetahui kelengkapan Imunitasi.
Untuk mendapatkan penyuluhan gizi.
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang
terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung)
yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.
Syarat jamban sehat :
Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan lubang penampungan
minimal 10 meter)
Tidak berbau.
Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
Tidak mencemari tanah disekitarnya.
Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
Penerangan dan ventilasi cukup.
Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
Rumah bebas Jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan Jentik secara
berkala tidak terdapat Jentik nyamuk. Yang perlu dilakukan agar Rumah Bebas Jentik :
a) Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus (Menguras, Menutup,
Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk).
b) PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk penular berbagai
penyakit seperti Denam Berdarah Dengue, Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki Gajah} di tempat-
tempat perkembangbiakannya.
c) 3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:
Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, tatakan kulkas, tatakan
pot kembang dan tempat air minum burung.
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak kontrol, lubang pohon, lekukan-
lekukan yang dapat menampung air hujan.
Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air seperti ban bekas,
kaleng bekas, plastik-plastik yang dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua, plastik kresek,dll)
Tiga Indikator Gaya Hidup Sehat
Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau
sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting, karena:
Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.
Mengandung serat yang tinggi.
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran
tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas
hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit
30 menit dalam sehari, sehingga, dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya.
Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah. Rokok ibarat pabrik bahan kimia.
Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, di
antaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan Carbon Monoksida (CO).
Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusakjantung dan aliran darah.
Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker
CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan
mati.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar
tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat.
PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat di desa
kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Kegiatan PHBS ini sendiri memiliki manfaat baik bagi rumah
tangga itu sendiri maupun masyarakat. Sasaran dari kegiatan PHBS rumah tangga ini adalah :
Pasangan Usia Subur, Ibu Hamil dan Ibu Menyusui, Anak dan Remaja, Usia Lanjut, Pengasuh Anak.
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 (sepuluh) PHBS di Rumah
Tangga yaitu meliputi 7 indikator PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat.
Tujuh indikator PHBS :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi ASI ekslusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5. Menggunakan air bersih
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
Tiga indikator gaya hidup sehat :
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
Berdasarkan profil kesehatan provinsi tahun 2009, persentase rumah tangga yang ber-
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara nasional sebesar 48,41%.
3.2 Kritik dan Saran
Dalam penulisan makalah ini banyak sekali terdapat kesalahan dan kelemahan. Baik isi
makalah maupun tata bahasa penulisan yang di buat oleh penulis. Oleh karena itu, penulisan
mengharapkan tanggapan dan koreksi yang membangun dari pembaca sehingga ke depannya
makalah yang di buat akan lebih baik pada masa yang akan dating
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat allah swt, yang telah memberikan rahmat dan karunia
nya serta kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah IKM ini tepat pada waktunya.
Adapun judul yang di bahas penulis pada makalah ini adalah mengenai ‘’Prilaku Hidup Bersih dan
Sehat di Rumah Tangga’’.
Makalah ini merupakan tugas kelompok. Kami mengucapkan terima kasih kepada guru
pembimbing serta semua pihak yang ikut membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari tidak ada gading yang tak retak’’
penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita semua. Kami juga mohon kritik dan saran
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan...................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi PHBS di Rumah Tangga............................................................................3
2.2 Tujuan PHBS di Rumah Tangga.............................................................................3
2.3 Manfaat PHBS di Rumah Tangga...........................................................................4
2.4 Sasaran PHBS di Rumah Tangga............................................................................4
2.5 Indikator PHBS di Rumah Tangga..........................................................................5
2.6 Persentase Pencapaian Rumah Tangga yang berPHBS di Indonesia.....................13
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan.............................................................................................................. 14
3.2 Saran........................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari diselesaikannya makalah ini adalah :
Menyelesaikan dan melengkapi tugas mata kuliah PKIP
Menambah pengetahuan pembaca mengenai Prilaku Hidup Bersih dan Sehat khususnya di dalam
rumah tangga
Mengetahui definisi dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
Mengetahui tujuan dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
Mengetahui manfaat dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
Mengetahui sasaran dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
Mengetahui indikator-indikator Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga
Mengetahui persentasse pencapaian rumah tangga yang berPHBS di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan kemandirian
di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada keluarga, artinya harus ada komunikasi
antara kader dengan keluarga/masyarakat untuk memberikan informasi dan melakukan pendidikan
kesehatan (Depkes RI, 2007).
Adalah pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
(bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya). Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli
dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin. Apabila terdapat
kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit. Persalinan
yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga
mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehata lainnya.
Apa tanda – tanda persalinan :
Ibu mengalami mulas-mulas yang timbulnya semakin sering dan semakin kuat
Rahim terasa kencang bila diraba terutama pada saat mulas
Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
Keluar cairan ketuban yang berwarna jernih kekuningan dari jalan lahir
Merasa seperti mau buang air besar
Bila ada salah satu tanda persalinan tersebut, yang harus dilakukan adalah :
Segera hubungi tenaga kesehatan (bidan/dokter)
Tetap tenang dan tidak bingung
Ketika merasa mulas bernapas panjang, mengambil napas melalui hidung dan mengeluarkan melalui
mulut untuk mengurangi rasa sakit.
Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan. ASI
adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yar cukup dan sesuai untuk
kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Air Susu Ibu pertama berupa
cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat
kekebalan terhadap penyakit
Apa saja keunggulan ASI :
a) Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta
kecerdasan.
b) Mengandung zat kekebalan.
c) Melindungi bayi dari alergi.
d) Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan kepada bayi dalam keadaan segar.
e) Tidak akan pemah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat diberikan kapan saja dan di mana saja.
f) Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan bayi.
sesuai dengan perkembangan umur bayi. 5.Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga bayi berusia 2
tahun. :
Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan setiap bulan dan
mengetahui apakah bayi dan balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi buruk.
Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap buian mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di
Posyandu. Manfaat penimbangan balita setiap bulan di Posyandu :
Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat.
Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita.
Untuk mengetahui balita yang sakit, (demam/batuk/pilek/diare), berat badan dua bulan berturut-turut
tidak naik, balita yang berat badannya BGM (Bawah Garis Merah) dan dicurigai Gizi buruk sehingga
dapat segera dirujuk ke Puskesmas.
Untuk mengetahui kelengkapan Imunitasi.
Untuk mendapatkan penyuluhan gizi.
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang
terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung)
yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.
Syarat jamban sehat :
Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan lubang penampungan
minimal 10 meter)
Tidak berbau.
Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
Tidak mencemari tanah disekitarnya.
Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
Penerangan dan ventilasi cukup.
Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
Rumah bebas Jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan Jentik secara
berkala tidak terdapat Jentik nyamuk. Yang perlu dilakukan agar Rumah Bebas Jentik :
a) Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus (Menguras, Menutup,
Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk).
b) PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk penular berbagai
penyakit seperti Denam Berdarah Dengue, Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki Gajah} di tempat-
tempat perkembangbiakannya.
c) 3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:
Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, tatakan kulkas, tatakan
pot kembang dan tempat air minum burung.
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak kontrol, lubang pohon, lekukan-
lekukan yang dapat menampung air hujan.
Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air seperti ban bekas,
kaleng bekas, plastik-plastik yang dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua, plastik kresek,dll)
Tiga Indikator Gaya Hidup Sehat
Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau
sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting, karena:
Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.
Mengandung serat yang tinggi.
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran
tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas
hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit
30 menit dalam sehari, sehingga, dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya.
Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah. Rokok ibarat pabrik bahan kimia.
Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, di
antaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan Carbon Monoksida (CO).
Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusakjantung dan aliran darah.
Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker
CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan
mati.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar
tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat.
PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat di desa
kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Kegiatan PHBS ini sendiri memiliki manfaat baik bagi rumah
tangga itu sendiri maupun masyarakat. Sasaran dari kegiatan PHBS rumah tangga ini adalah :
Pasangan Usia Subur, Ibu Hamil dan Ibu Menyusui, Anak dan Remaja, Usia Lanjut, Pengasuh Anak.
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 (sepuluh) PHBS di Rumah
Tangga yaitu meliputi 7 indikator PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat.
Tujuh indikator PHBS :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi ASI ekslusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5. Menggunakan air bersih
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
Tiga indikator gaya hidup sehat :
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
Berdasarkan profil kesehatan provinsi tahun 2009, persentase rumah tangga yang ber-
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara nasional sebesar 48,41%.
3.2 Kritik dan Saran
Dalam penulisan makalah ini banyak sekali terdapat kesalahan dan kelemahan. Baik isi
makalah maupun tata bahasa penulisan yang di buat oleh penulis. Oleh karena itu, penulisan
mengharapkan tanggapan dan koreksi yang membangun dari pembaca sehingga ke depannya
makalah yang di buat akan lebih baik pada masa yang akan dating