Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KESEHATAN LINGKUNGAN

DOSEN PENGAMPUH : MELI FITRI,SKM.,M.Kes


DISUSUN OLEH : NIM :

ANDINI RAHAYU MIRA OKTAVIA


19.01.003 19.01.015
FADILAH FUJI H NUR SALIAH R
19.01.007
19.01.020
IHSAN FADHIL H
19.01.010 NOVI ANGGRAINI
INDRILESTARI 19.01.019
19.01.011 YULINDA ANDA S
M. AWANG P 19.01.030
19.01.000 FARIYAN SAPUTR
M. FERALDI 19.01.036
19.01.000

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


STIKESMAS ABDI NUSA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2019/202
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat allah swt, yang telah memberikan rahmat dan
karunia nya serta kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah PKIP ini tepat
pada waktunya. Adapun judul yang di bahas penulis pada makalah ini adalah mengenai
‘’Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga’’.
Makalah ini merupakan tugas kelompok. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing serta semua pihak yang ikut membantu dalam pembuatan makalah ini,
sehingga akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari tidak ada gading yang
tak retak’’ penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita semua. Penulis
juga mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 20 Maret 2020


                                                           
                                                                                                                  Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................... i
DAFTAR
ISI ........................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang.................................................................................................. 1

1.2  Tujuan................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN

           2.1 Definisi PHBS di Rumah Tangga...................................................................... 3

           2.2 Tujuan PHBS di Rumah Tangga........................................................................ 3

           2.3 Manfaat PHBS di Rumah Tangga...................................................................... 4

           2.4 Sasaran PHBS di Rumah Tangga....................................................................... 4

           2.5 Indikator PHBS di Rumah Tangga.................................................................... 5

           2.6 Persentase Pencapaian  Rumah Tangga yang berPHBS di Indonesia................ 13


BAB III PENUTUP

           3.1Kesimpulan.......................................................................................................... 14

           DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Hidup sehat adalah hal yang seharusnya diterapkan oleh setiap orang,
mengingat manfaat yang ditimbulkan akan sangat banyak, mulai dari konsentrasi
kerja, kesehatan dan kecerdasan anak sampai dengan keharmonisan keluarga.
Menciptakan hidup sehatpun sangatlah mudah serta murah, mengingat biaya yang
harus dikeluarkan untuk pengobatan apabila mengalami gangguan kesehatan cukup
mahal.
Setiap manusia yang hidup di dunia ini memerlukan lingkungan yang bersih
dan sehat agar dapat memberikan kenyamanan hidup. Oleh karena itu, manusia
wajib peduli terhadap lingkungan dengan cara menjaga, memelihara dan
menciptakan lingkungan hidup yang baik.
Perilaku merupakan wujud tindakan seseorang berdasarkan pemahaman dan
kemauan terhadap sesuatu yang dihadapi. Sedangkan lingkungan hidup merupakan
wahana dimana mahluk dapat bertahan dan berkembang biak.
Untuk mewujudkan sebuah bangsa yang lebih sehat, masyarakat diajak
berkomitmen untuk melakukan hidup sehat melalui perilaku hidup bersih dan
sehat. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support)
dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Sehingga keluarga dan
masyarakat itu dapat menolong dirinya sendiri dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di masyarakat.  Dengan demikian masyarakat dapat mengenali
dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan
masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara
dan meningkatkan kesehatannya.
Rumah Tangga merupakan unit terkecil dalam lingkungan. Perilaku hidup
yang bersih dan sehat selayaknya harus diterapkan dan ditanamkan kepada seluruh
anggota keluarga. Peranan keluarga dalam sebuah rumah memegang kunci utama
untuk meningkatkan kualitas kesehatan sejak dini. Karena jika keluarga sehat, akan
membentuk masyarakat yang sehat pula. Untuk itu, Sehat harus diawali dari dalam
rumah sendiri.
Dengan menerapkannya terlebih dahulu di lingkungan rumah tangga, maka
otomatis akan lebih mudah menerapkan ke lingkungan yang lebih luas lagi, yaitu
masyarakat. Karena kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari
yang tidak sehat menjadi perilaku sehat, dan menciptakan lingkungan sehat di
rumah tangga. Oleh karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan
oleh setiap anggota rumah tangga serta diperjuangakan oleh semua pihak secara
keseluruhan (totalitas)

1.2  Tujuan
Adapun tujuan dari diselesaikannya makalah ini adalah :
   Menyelesaikan dan melengkapi tugas mata kuliah PKIP
    Menambah pengetahuan pembaca mengenai Prilaku Hidup Bersih
dan Sehat khususnya di dalam rumah tangga
    Mengetahui definisi dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah
Tangga
    Mengetahui tujuan dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah
Tangga
    Mengetahui manfaat dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah
Tangga
    Mengetahui sasaran dari Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah
Tangga
    Mengetahui indikator-indikator  Prilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Rumah Tangga
    Mengetahui persentasse pencapaian rumah tangga yang berPHBS di
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi PHBS di Rumah Tangga

Pengertian Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat :


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam
kegiatan – kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan
kesehatan di masyarakat (Depkes RI, 2007).  

Pengertian (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat) PHBS di Rumah Tangga :


PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota
rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan
sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah
Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah tangga sehat
berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota
rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang
kondusif untuk hidup sehat (Depkes RI, 2007).

PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk


menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun
pada keluarga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan
keluarga/masyarakat untuk memberikan informasi dan melakukan pendidikan
kesehatan (Depkes RI, 2007).

2.2  Tujuan PHBS di Rumah Tangga


                    I.            Tujuan Umum :
Meningkatnya rumah tangga sehat di desa kabupaten/kota di seluruh
Indonesia.
                II.            Tujuan Khusus :
 Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota
rumah tangga untuk melaksanakan PHBS.
 Berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.

2.3  Manfaat PHBS di Rumah Tangga


                    I.            Manfaat PHBS bagi rumah tangga :
 Setiap rumah tangga meningkatkan kesehatannya dan tidak
mudah sakit
 Anak tumbuh sehat dan cerdas
 Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat dengan
meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya
yang dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan
untuk  biaya investasi seperti biaya pendidikan, pemenuhan
gizi keluarga dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan
keluarga.
                II.            Manfaat PHBS bagi masyarakat :
 Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan yang sehat
 Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah
kesehatan
 Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
 Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) seperti  posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan,
tabungan bersalin (tabulin), arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulans
desa dan lain-lain.
2.4   Sasaran PHBS di Rumah Tangga
Sasaran PHBS di Rumah Tangga adalah seluruh anggota keluarga yaitu :
1.      Pasangan Usia Subur
2.      Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
3.      Anak dan Remaja
4.      Usia Lanjut
5.      Pengasuh Anak

2.5   Indikator PHBS di Rumah Tangga


Pembinaan PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan Rumah
Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 7
indikator PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat sebagai berikut :

Tujuh Indikator PHBS di Rumah Tangga :


1.      Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Adalah pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis
lainnya). Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam
membantu persalinan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin.
Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk
ke Puskesmas atau rumah sakit. Persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga
mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehata lainnya.

Apa tanda – tanda persalinan :


 Ibu mengalami mulas-mulas yang timbulnya
semakin sering dan semakin kuat
 Rahim terasa Kencang bila diraba terutama pada saat
mulas
 Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
 Keluar cairan ketuban yang berwarna jernih
kekuningan dari jalan lahir
 Merasa seperti mau buang air besar
Bila ada salah satu tanda persalinan tersebut, yang harus dilakukan
adalah :
 Segera hubungi tenaga kesehatan (bidan/dokter)
 Tetap tenang dan tidak bingung
 Ketika merasa mulas bernapas panjang, mengambil
napas melalui hidung dan mengeluarkan melalui
mulut untuk mengurangi rasa sakit.

.Tanda bahaya persalinan :


 Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas
 Keluar darah dari jalan lahir sebeium melahirkan
 Tali pusat atau tangan/kaki bayi terlihat pada jalan
lahir
 Tidak kuat mengejan
 Mengalami kejang-kejang
 Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa
mulas
 Air ketuban keruh dan berbau
 Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar
 Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat

2.      Bayi diberi ASI eksklusi


           Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai
usia 6 bulan. ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan
gizi yar cukup dan sesuai  untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan
berkembang dengan baik. Air Susu Ibu pertama berupa cairan bening
berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi karena
mengandung zat kekebalan terhadap penyakit

Apa saja keunggulan ASI :


a)    Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan
perkembangan fisik serta kecerdasan.
b)    Mengandung zat kekebalan.
c)    Melindungi bayi dari alergi.
d)   Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan
kepada bayi dalam keadaan segar.

e)    Tidak akan pemah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat
diberikan kapan saja dan di mana saja.
f)     Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan
bayi.

Kapan dan bagaimana ASI diberikan :


a)      Sebelum menyusui ibu harus yakin mampu menyusui bayinya dan
mendapat dukungan dari keluarga.
b)      Bayi segera diteteki/disusui sesegera mungkin paling lambat 30
menit setelah melahirkan untuk merangsang agar ASI cepat keluar
dan menghentikan pendarahan.
c)      Teteki/susui bayi sesering mungkin sampai ASI keluar, setelah itu
berikan ASI sesuai kebutuhan bayi, waktu dan lama menyusui tidak
perlu dibatasi, dan berikan ASI dari kedua payudara secara
bergantian.
d)     Berikan hanya ASI saja hingga bayi berusia 6 bulan. Setelah bayi
berusia 6 bulan, selain ASI diberikan pula Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI) dalam bentuk makanan lumat dan jumlah yang : sesuai
dengan perkembangan umur bayi. 5.Pemberian ASI tetap dilanjutkan
hingga bayi berusia 2 tahun.         :
Bagiamana cara menyusui yang benar :
a)       Sebelum menyusui bayi, terlebih dahulu ibu mencuci kedua
tangannya dengan menggunakan air bersih dan sabun sampai bersih.
b)      Lalu bersihkan kedua puting susu dengan kapas yang telah direndam
terlebih dahulu dengan air hangat.
c)      Waktu menyusui bayi, sebaiknya ibu duduk atau berbaring dengan
santai, pikiran ibu harus dalam keadaan tenang (tidak tegang).
d)     Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala.
e)      Upayakan badan bayi menghadap kepada badan ibu, rapatkan dada
bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara ibu.
f)       Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu.
g)      Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat
bayi dengan lengan ibu bagian dalam.
h)       Bayi disusui secara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu ke sebelah
kanan sampai bayi merasa kenyang.
i)        Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi
dibersihkan dengan kapas yang telah direndam air hangat.
j)        Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara
yang terhisap bisa keluar dengan cara meletakkan bayi tegak lurus
pada ibu dan perlahan-lahan diusap belakangnya sampai bersendawa.
Udara akan keluar dengan sendirinya.

Apa manfaat memberikan ASI?


a)      Bagi Ibu:
 Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi
 Mengurangi pendarahan setelah persalinan,
 Mempercepat pemulihan kesehatan ibu.
 Menunda kehamilan berikutnya.
 Mengurangi risiko terkena kanker payudara.
 Lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan pada
setiap saat bayi membutuhkan
b)      Bagi bayi :
 Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng
 Bayi tidak sering sakit
c)      Bagi Keluarga :
 Praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
pembelian susu formula dan perlengkapannya.
 Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu
formula, misalnya merebus air dan pencucian peralatan.
Bagaimana cara menjaga mutu dan jumlah produksi ASI:
a)      Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, banyak makan sayuran dan buah-
buahan. Makan lebih banyak dari biasanya.
b)      Banyak minum air putih paling sedikit 8 gelas sehari.
c)      Cukup istirahat dengan tidur siang/berbaring selama 1 -2 jam dan menjaga
ketenangan pikiran,
d)     Susui bayi sesering mungkin dan kedua payudara kin dan kanan secara
bergantian hingga bayi tenang dan puas.
3.      Penimbangan bayi dan balita
Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau
pertumbuhan setiap bulan dan mengetahui apakah bayi dan balita berada
pada kondisi gizi kurang atau gizi buruk.
Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap buian mulai umur 1
bulan sampai 5 tahun di Posyandu. Manfaat penimbangan balita setiap
bulan di Posyandu :
 Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat.
 Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan
balita.
 Untuk mengetahui balita yang sakit,
(demam/batuk/pilek/diare), berat badan dua bulan berturut-
turut tidak naik, balita yang berat badannya BGM (Bawah
Garis Merah) dan dicurigai Gizi buruk sehingga dapat
segera dirujuk ke Puskesmas.
 Untuk mengetahui kelengkapan Imunitasi.
 Untuk mendapatkan penyuluhan gizi.

4.      Mencuci tangan dengan air dan sabun

Mengapa harus mencuci tangan dengan menggunakan air bersih


dan sabun :
 Air yang tidak bersih banyak mengandung
kuman dan bakteri penyebab penyakit Bila
digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada
saat makan, kuman dengan cepat masuk ke
dalam tubuh, yang bisa menimbulkan
penyakit.
 Sabun dapat membersihkan kotoran dan
membunuh kuman, karena tanpa sabun
kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.

Manfaat mencuci tangan :


 Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan.
 Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera
Disentri, Typhus, kecacingan, penyakit kulit, Infeksi
Saluran Pemapasan Akut (ISPA), flu burung atau
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
 Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.

5.      Menggunakan air bersih


Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi,
berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian,
dan sebagainya haruslah bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau
terhindar dari penyakit.

6.      Menggunakan jamban sehat


Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan
kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk
dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi
dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.
Syarat  jamban sehat :
 Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara
sumber air minum dengan lubang penampungan
minimal 10 meter)
 Tidak berbau.
 Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
 Tidak mencemari tanah disekitarnya.
 Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
 Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
 Penerangan dan ventilasi cukup.
 Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
 Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.

Cara memelihara jamban sehat :


 Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada
genangan air.
 Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang
jamban dalam keadaan bersih.
 Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
 Tidak ada serangga, (kecoa, lalat) dan tikus yang
berkeliaran,
 Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih).
 Bila ada kerusakan, segera diperbaiki.

7.      Rumah bebas jentik


Rumah bebas Jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan
pemeriksaan Jentik secara berkala tidak terdapat Jentik nyamuk. Yang perlu
dilakukan agar Rumah Bebas Jentik :
a)       Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan
cara 3 M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus
Menghindari gigitan nyamuk).
b)      PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan
kepompong nyamuk penular berbagai penyakit seperti Denam
Berdarah Dengue, Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki
Gajah} di tempat-tempat perkembangbiakannya.
c)      3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN
yaitu:
 Menguras dan menyikat tempat-tempat
penampungan air seperti bak mandi, tatakan kulkas,
tatakan pot kembang dan tempat air minum burung.
 Menutup rapat-rapat tempat penampungan air
seperti lubang bak kontrol, lubang pohon, lekukan-
lekukan yang dapat menampung air hujan.
 Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas
yang dapat menampung air seperti ban bekas, kaleng
bekas, plastik-plastik yang dibuang sembarangan
(bekas botol/gelas akua, plastik kresek,dll)
Tiga Indikator Gaya Hidup Sehat
8.      Makan buah dan sayur setiap hari
Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2
porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah setiap hari sangat
penting, karena:
 Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur
pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.
 Mengandung serat yang tinggi.

9.      Melakukan aktivitas fisik setiap hari


           Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang
menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan
kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap
sehat dan bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik dilakukan secara teratur
paling sedikit 30 menit dalam sehari, sehingga, dapat menyehatkan jantung,
paru-paru serta alat tubuh lainnya.

10.  Tidak merokok dalam rumah


  Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah. Rokok ibarat
pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar
4.000 bahan kimia berbahaya, di antaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin,
Tar, dan Carbon Monoksida (CO).
 Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusakjantung
dan aliran darah.
 Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan
kanker
 CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah
membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.
 

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota
rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan
sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat di
desa kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Kegiatan PHBS ini sendiri memiliki
manfaat baik bagi rumah tangga itu sendiri maupun masyarakat. Sasaran dari
kegiatan PHBS rumah tangga ini adalah : Pasangan Usia Subur, Ibu Hamil dan Ibu
Menyusui, Anak dan Remaja, Usia Lanjut, Pengasuh Anak.
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10  (sepuluh)
PHBS di Rumah Tangga yaitu meliputi 7 indikator PHBS dan 3 indikator Gaya
Hidup Sehat.
Tujuh  indikator PHBS :
1.      Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2.      Memberi ASI ekslusif
3.      Menimbang bayi dan balita
4.      Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5.      Menggunakan air bersih
6.      Menggunakan jamban sehat
7.      Memberantas jentik di rumah
Tiga indikator gaya hidup sehat :
8.       Makan buah dan sayur setiap hari
9.      Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10.  Tidak merokok di dalam rumah

            Berdasarkan profil kesehatan provinsi tahun 2009, persentase rumah tangga


yang ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara nasional sebesar
48,41%.

Anda mungkin juga menyukai