Anda di halaman 1dari 10

BATASAN USIA PADA LANSIA

MAKALAH

Oleh
Kelompok 6

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2017
BATASAN USIA PADA LANSIA

Disusun guna memenuhi tugas matakuliah Keperawatan Gerontik dengan dosen


pengampu Ns. Kushariyadi, M. Kep.

Oleh
Ayunda Hardiyanti 142310101015
Novika utri Dwi Cahyani 142310101045
Ivatul Laili Khoirunnisa 142310101051
Fajar Kharisma 142310101060
Diana Risqiyawati 142310101070
Suswita Ismail 142310101127

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Batasan Usia Pada
Lansia. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah
Keperawatan Gerontik.
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga karya
tulis ilmiah ini dapat bermanfaat.

Jember, Februari 2017

Penulis
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap manusia menjalani serangkaian tahap pertumbuhan sepanjang daur
kehidupannya yang berawal dari tahap bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa awal
dan dewasa akhir (Lanjut usia). Menurut Carl Gustav Jung. Daur kehidupan
manusia terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pertama yang berlangsung sampai 40
tahun, yang terdiri atas bayi, anak-anak, remaja dan dewasa awal. Tahap kedua
disebut tahap dewasa akhir atau tahap lanjut usia yang berlangsung sejak umur 40
tahun hingga orang tersebut tutup usia.
Menurut Dr. Maria Sulindro (direktur medis Pasadena antiaging, USA),
proses penuaan tidak terjadi secara serta merta melainkan secara bertahap.
Penuaan ini merupakan proses normal perubahan yang berhubungan dengan
waktu, sudah dimulai sejak lahir dan berlanjut sepanjang hidup. Usia tua adalah
fase akhir dari rentang kehidupan (Fatimah, 2010).
Usia lanjut sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap
perkembangan normal yang dialami oleh setiap individu dan merupakan
kenyataan yang tidak dapat dihindari. Usia lanjut adalah kelompok orang yang
sedang mengalami suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka waktu
beberapa dekade (Notoadmojo, 2010).
Lansia digolongkan lagi berdasarkan umurnya, hal tersebut dikemukakan
menurut seorang tokoh psikologi, yaitu Burnside. Empat batasan tersebut
digunakan juga oleh departmen sosial dalam menggolongkan batasan untuk kaum
lansia. Batasan tersebut antara lain adalah Youth Old (60-69 tahun), Middle Age
Old (70-79 tahun), Old Age (80-90 tahun), dan Very old (90tahun<).

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian dari lansia ?
1.2.2 Berapa batasan usia lansia ?
1.2.3 Bagaimana klasifikasi golongan lansia ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian dari lansia
1.3.2 Mengetahui batasan usia lansia
1.3.3 Mengetahui klasifikasi golongan lansia
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Lansia


Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang yang
telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada
manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya (Fatimah,
2010).

2.2 Batasan Usia Lansia


Menurut World Health Organization (WHO) ada beberapa batasan umur
Lansia, yaitu:
a. Usia pertengahan (middle age) : 45 59 tahun
b. Usia lanjut (fiderly) : 60 74 tahun
c. Lansia tua (old) : 75 90 tahun
d. Lansia sangat tua(very old) : > 90 tahun
Menurut Depkes RI (2003), lansia dibagi atas :
a. Pralansia : Seseorang yang berusia antara 45-59 tahun.
b. Lansia : Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih
c. Lansia resiko tinggi : Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih
Menurut Burnside dalam Handayani (2015) batasan usia lansia sebagai berikut :
a. Youth Old (60-69 tahun)
Pada usia tersebut lansia sudah dihadapkan pada berkurangnya peran
merka dalam kehidupan bermasyarakat, misalnya,: karena sudah pensiun
aktifitasnya menjadi berkurang, penghasilan menurun, dll. Pengolahan
psikis, fisik dan sosial dengan baik dapat mengurangi cepatnya penurunan
perkembangan manusia.
b. Middle Age Old (70-79 tahun)
Kondisi fisik sudah nampak menurun dengan jelas. Organ-organ fisik
fasenya sudah menurun (panca indera). Kecepatan, kelincahan, akurasi
(ketepatan) semuanya menurun sehingga produktivitas menurun. Pada
masa ini muncul berbagai penyakit yang dirasakan, yang awalnya tidak
dirasakan, sekarang menjadi mengganggu. Sehingga mulai muncul
keluhan-keluhan, merasa sakit, menjadi dependent terhadap orang lain.
Secara psikologis, mudah terseinggung, mudah marah, emosional, mudah
cemas, ada juga yang takut mati.
c. Old Age (80-90 tahun)
Mulai menarik diri dari lingkungan sosial dikarenakan keterbatasan
kondisi fisik, misalnya: tidak bisa berjalan jauh, tidak bisa duduk lama,
dll. Kondisi psikologis, misalnya: tidak bertemu teman sebaya, sehingga
lingkup sosial sempit. Oleh karena jarang pergi sehingga ketergantungan
meningkat dan komunikasi menjadi tidak nyambung. Mereka mulai
membutuhkan adanya perhatian dan sikap proaktif dari orang-orang yang
ada di sekitar.
d. Very old (90tahun<)
Kurang dapat diaja berkomunikasi, difable, sehingga banyak kelompok
ini yang hidup pasrah dan siap mati. Apabila lansia merasa bahwa mereka
merepotkan lingkungan, maka akan timbul depresi.

2.3 Klasifikasi Golongan Lansia


Menurut Cooper dan Francis dalam Handayani (2015), mengelompokkan
lansia menjadi tiga katagori berdasarkan usia dengan penjelasan sebagai berikut:

No Kategori Usia Kemampuan Aktivitas


Lansia (tahun)

1. Young Old 55-70 mandiri dalam Inisiatif sendiri, santai, rekreasi,


bergerak bersosialisasi,
berhubungan dengan kesehatan

2. Old 70-80 Cukup mandiri Inisiatif sendiri, dan kelompok,


dalam bergerak mulai jarang berpindah (duduk
terus), bersosialisasi,
berhubungan dengan kesehatan

3. Old old 80 keatas Kurang mandiri, Inisiatif terbatas (biasanya dari


memiliki orang yang mengurus), jarang
keterbatasan gerak berpindah, bersosialisasi, terapi.
dan membutuhkan

perawatan lebih.

Klasifikasi golongan Lanjut Usia menurut Schroeder (1996) dalam


Handayani (2015) dibagi golongan usia lanjut berdasarkan ketergantungannya
menjadi 3 yaitu:
a. Lanjut usia mandiri (independent elderly)
Lanjut usia dengan kondisi fisik sehat dan tidak memiliki disabilitas
emosional (misalnya: tidak murung, tidak mudah curiga, tidak depresif,
tidak rewel) sehingga masih dapat untuk melakukan aktifitas rutinnya
tanpa bantuan orang lain atau paling
tidak hanya memiliki ketergantungan sosial.
b. Lanjut usia semi mandiri (semi independent elderly)
Termasuk dalam kelompok ini antara lain lansia yang mengidap penyakit
tertentu dan lansia yang mengalami kemunduran panca indera yang cukup
parah atau lansia yang memiliki ketergantungan domestik.
c. Lanjut usia tidak mandiri (dependent elderly)
Lansia tidak mandiri adalah lansia yang mengidap penyakit tertentu
secara serius atau karena memiliki disabilitas emosional atau sosial yang
cukup parah atau karena memiliki ketergantungan perseonal.
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia
merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari
fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu
proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan.Lanjut usia mandiri
(independent elderly) Lanjut usia dengan kondisi fisik sehat dan tidak memiliki
disabilitas emosional (misalnya: tidak murung, tidak mudah curiga, tidak depresif,
tidak rewel) sehingga masih dapat untuk melakukan aktifitas rutinnya tanpa
bantuan orang lain atau paling tidak hanya memiliki ketergantungan sosial. Lanjut
usia semi mandiri (semi independent elderly) Termasuk dalam kelompok ini
antara lain lansia yang mengidap penyakit tertentu dan lansia yang mengalami
kemunduran panca indera yang cukup parah atau lansia yang memiliki
ketergantungan domestik.Lanjut usia tidak mandiri (dependent elderly adalah
lansia yang mengidap penyakit tertentu secara serius atau karena memiliki
disabilitas emosional atau sosial yang cukup parah atau karena memiliki
ketergantungan perseonal.

3.2 Saran
Penting bagi kita sebagai calon perawat untuk mengetahui konsep Batasan
Usia khususnya pada lansia, agar ketika kita sebagai colon perawat ketika bertemu
dengan pasien usia lansia bisa mengetahui tindakan yang tepat di lakukan pada
pasien usia lansia.
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Sumarni. 2015. Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan


Panti Wredha Di Kota Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Arsitektur,
Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Depkes, R.I., 2003. Klasifikasi Umur Menurut Kategori. Jakarta : Ditjen Yankes
Fatimah. 2010. Merawat Manusia Lanjut Usia Suatu Pendekatan Proses
Keperawatan Gerontik. Jakarta : TIM

Anda mungkin juga menyukai