Anda di halaman 1dari 10

“MAKALAH”

Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

Dose Pengampuh : Endang Sri Mulyawati L, S.kep.,M.kes

Oleh :

Fahzilah Putri

(R2114201036)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIERSITAS KARYA PERSADA MUNA

2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas limpahan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami bisamenyelesaikan makalah ini dengan
sebaik mungkin, guna memenuhi tugas kelompok dengan judul “Prilaku Hidup
Bersih Dan Sehat ”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
terakhir, penutup para Nab isekaligus satu-satunya uswatunhasanah kita, Nabi
Muhammad SAW. Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada ibu Endang
Sri Mulyawati L, S.kep.,M.kes selaku dosen mata kuliah

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Dengan iringan doa kami
berharap semoga makalah ini bias bermanfaat dalam pengembangan pendidikan
dan wacana berpikir kita bersama.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................ i

KATA PENGANTAR............................................................................ ii

DAFTAR ISI ......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................

A. Latar Belakang ...................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................

A. Devinisi PHBS ...................................................................... 3


B. Manfaat PHBS ...................................................................... 3
C. Sasaran PHBS Dalam Rumah Tangga ................................... 2
D. Indikator Dalam PHBS.......................................................... 4
BAB III PENUTUP ..................................................................................

A. Kesimpulan ........................................................................... 8
B. Saran .................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keterpencilan secara geografis membawa konsekuensi pada terbatasnya akses
bagi komunitas adat terpencil (KAT) atas berbagai layanan sosial, ekonomi dan
layanan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar mereka. Dengan keterpencilan
secara geografis, maka komunitas ini mengalami keterbatasan untuk menjangkau
wilayah lain dalam mendapatkan pemenuhan kebutuhannya.
Menciptakan hidup sehat sebenarnya sangatlah mudah serta murah, apabila
dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan apabila
mengalami gangguan kesehatan cukup mahal. Hidup sehat merupakan hal yang
seharusnya diterapkan oleh setiap orang, mengingat manfaat yang ditimbulkan akan
sangat banyak, mulai dari konsentrasi kerja, kesehatan dan kecerdasan anak sampai
dengan keharmonisan keluarga.
Program PHBS di Rumah Tangga merupakan upaya untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup
bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan cerminan pola hidup keluarga
yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga.
Semua perilaku kesehatan yang di lakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga
atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan dapat berperan
aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat merupakan pengertian lain
dari PHBS.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan PHBS ?
2. Apa-apa sajakah maanfaat PHBS ?
3. Apa-apa Sajakah Indikator PHBS
C. TUJUAN
1. Mengetahui devinisi PHBS
2. Mengetahui maanfaat PHBS
3. Mengetahui Indikator PHBS

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEVINISI PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang dilakukan
atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatankegiatan kesehatan
dimasyarakat
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan
dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalan komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana ( social support )
dan pemberdayaan masyarakat (empowerman) sebagai suatu upaya untuk membantu
masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan masing-
masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga,
memelihara dan menigkatkan kesehatan
B. MANFAAT PHBS
Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi rumah tangga adalah
setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit, anak tumbuh
sehat dan cerdas, produktivitas kerja anggota keluarga meningkat, dan dengan
meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang tadinya
dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya
pendidikan, pemenuhan gizi keluarga dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan
keluarga.
Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi masyarakat antara lain
masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat, masyarakat mampu mencegah
dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan, masyarakat memanfaatkan
pelayanan kesehatan yang ada, masyarakat mampu mengembangkan upaya kesehatan
bersumber masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan,
2
tabungan bersalin (Tabulin), arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulans desa
dan lain-lain
Tujuan umum dari PHBS adalah meningkatnya rumah tangga sehat di desa,
kabupaten/kota diseluruh Indonesia, dan tujuan khususnya untuk meningkatkan
pengetahuan, kemauan, dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melakukan
PHBS serta berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat
C. SASARAN PHBS DALAM RUMAH TANGGA
Sasaran PHBS di rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga secara
keseluruhan dan terbagi dalam :
1. Sasara Primer
Sasaran primer adalah sasaran utama dalam rumah tangga yang akan dirubah
perilakunya atau anggota keluarga yang bermasalah (individu dalam keluarga
yang bermasalah)
2. Sasaran Sekunder
Sasaran sekunder adalah sasaran yang dapat mempengaruhi individu dalam
keluarga yang bermasalah misalnya, kepala keluarga, ibu, orangtua, tokoh
keluarga, kader tokoh agama, tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan lintas
sektor
3. Sasaran Tersier
Sasaran tersier adalah sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur
pembantu dalam tercapainya pelaksanaan PHBS misalnya, kepala desa,lurah,
camat, kepala Puskesmas, guru, dan tokoh masyarakat (Pedoman
Pengembangan Kabupaten/KotaPercontohan PHBS,
D. INDIKATOR DALAM PHBS
Indikator PHBS adalah suatu alat ukur untuk menilai permasalahan kesehatan di
rumah tangga. Indikator mengacu Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang
kesehatan yaitu:
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Pertolongan
persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (bidan,
dokter, dan tenaga para medis lainnya). Tenaga kesehatan merupakan orang yang
sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih
terjamin. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk
ke Puskesmas atau rumah sakit. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan

3
menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya
infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
2. Ibu hanya memberikan ASI eklusif kepada bayinya (0-6 bulan)
Menurut PP Nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif.
Dalam Bab I pasal 1 ayat 2 PP tersebut, pengertian ASI Eksklusif yakni ASI yang
diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan
dan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain. Pemberian ASI secara
mutlak, penting dilakukan, mengingat manfaat yang akan diperoleh si bayi. Menurut
Badan Kesehatan Dunia (WHO) hal ini untuk menghindari alergi dan menjamin
kesehatan bayi secara optimal. Karena di usia ini, bayi belum memiliki enzim
pencernaan sempurna untuk mencerna makanan atau minuman lain. Selain itu, ASI
jauh lebih sempurna dibandingkan susu formula mana pun.
3. Rutin melakukan penimbangan berat badan balita
Penimbangan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan balita setiap
bulan dan mengetahui apakah balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi buruk.
4. Menggunakan Air Bersih
Air adalah kebutuhan dasar yang diperlukan sehari-hari untuk minum, memasak,
mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur dan sebagainya agar
kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari sakit. Rumah tangga yang memiliki
akses terhadap air bersih adalah rumah tangga yang sehari-harinya memakai air
minum yang meliputi air dalam kemasan, ledeng, pompa, sumur terlindung, serta
mata air terlindung yang berjarak minimal 10 meter dari tempat penampungan kotor
air limbah.
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Manfaat mencuci tangan dengan sabun adalah membunuh kuman penyakit yang
ada di tangan, mencegah penularan penyakit diare, kolera, disentri, tifus, cacingan,
penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernafasan Akut, flu burung atau Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS) serta tangan mejadi bersih dan bebas dari kuman.
6. Menggunakan jamban sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran
manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau
tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit pembuangan kotoran dan
air untuk membersihkannya. Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit

4
air, sedangkan jamban leher angsa digunakan untuk daerah yang cukup air dan daerah
padat penduduk
7. Memberantas jentik di rumah Rumah
bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik
secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk. Pemeriksaan jentik berkala adalah
pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat
penampungan air) yang ada dalam rumah seperti bak mandi atau WC, vas bunga,
tatakan kulkas dan lain-lain. Hal yang dilakukan agar rumah bebas jentik adalah
melakukan 3 M plus (menguras, menutup, mengubur plus menghindari gigitan
nyamuk).
8. Makan buah dan sayur setiap hari
Makan sayur dan buah sangat penting karena sayur dan buah mengandung
vitamin dan mineral yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh serta
mengandung serat yang tinggi. Konsumsi sayur dan buah yang tidak merusak
kandungan gizinya adalah dengan memakannya dalam keadaan mentah atau dikukus.
Merebus dengan air akan melarutkan beberapa vitamin dan mineral dalam sayur dan
buah tersebut. Pemanasan tinggi akan menguraikan beberapa vitamin seperti
vitamin.C
9. Melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan
pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental
dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.
Aktivitas fisik yang dapat dilakukan antara lain kegiatan sehari-hari yaitu berjalan
kaki, berkebun, mencuci pakaian,mencuci mobil dan turun tangga. Selain itu kegiatan
olahraga seperti push up, lari ringan, bermain bola, berenang, senam, fitness, dapat
juga dilakukan sebagai aktifitas fisik.
10. Tidak merokok di dalam rumah
Tidak merokok adalah penduduk 10 tahun keatas yang tidak merokok selama 1
bulan terakhir. Perokok terdiri atas perokok aktif dan perokok pasif. Bahaya
perokok aktif dan perokok pasif adalah dapat menyebabkan kerontokan rambut,
gangguan pada mata seperti katarak, kehilangan pendengaran lebih awal disbanding
bukan perokok, menyebabkan penyakit paru-paru kronis, merusak gigi, stroke,
kanker kulit, kemandulan, impotensi, kanker rahim dan keguguran

5
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku hidup bersih
dan sehat dalam indikator kurangnya ketersediaan tempat sampah, kurangnya
olahraga dan merokok. Selain itu, tingkat pendidikan ternyata juga berpengaruh
terhadap penerapan PHBS. Semakin tinggi tingkat pendidikan akan semakin paham
terhadap PHBS. Dengan penerapan PHBS yang baik, diharapakan dapat mencegah
penyebaran penyakit.
B. SARAN
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa
keperawatan dalam proses pembelajaran dikelas dan menjadi bekal penyuluhan
kesehatan ketika anak praktik dilapangan dan kepada pihak akademik juga
diharapkan dapat menyediakan serta melangkapi buku-buku tentang pola hidup yang
sehat pada keluarga dan masyarakat, sehingga dapat menjadi bahan referensi bagi
mahasiswa.

6
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Tauiq, (2013). Gambaran Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Masyarakat Di Kelurahan Parangloe Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar.
1– 12. Retrieved from repository.unhas.ac.id
Nurhajati N. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Masyarakat Desa Samir
dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat.
Prihanti,. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga Di Wilayah Kerja
Puskesmas Poned X. Saintika Medika,
Pneumonia of unknown cause — China: disease outbreak news. Geneva: World
Health Organization, January5, 2020 (https://www.who. int/csr/don/05-
january-2020- pneumonia-ofunkown-cause- china/en/. opens in new tab).
Proverawati, Atikah. 2012.Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS). Yogyakarta:
Nuha Medika.
Umaroh, A. K., Heri, Y. H., Choiri. Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di Wilayah Kerja Puskesmas Bulu Kabupaten Sukoharjo. Jurnal
Kesehatan. 2016; 1(1): hal 25- 31.

Anda mungkin juga menyukai