Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH & SEHAT)

Dosen Pengampu :

Ns. Nelva Takahepis S.Kep., M.Kes

Disusun oleh :

Kelompok 1

1. Devayanti Bakir (2001065)


2. Lara Sati Biya (2001082)
3. Marciani Gintulangi (2001114)
4. Juliet N. Katendang (2001008)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES


MUHAMMADIYAH MANADO

T/A 2020-2021

17
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi


Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Dan Promosi Kesehatan
tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih & Sehat)

Makalah Pendidikan Dan Promosi Kesehatan ini telah kami susun


dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa


masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Pendidikan Dan


Promosi Kesehatan tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih & Sehat) dapat
memberikan manfaat maupun inpiras iterhadap pembaca.

   
                                                                                     

Manado, 10 April 2021

                                                                                                  Penyusun

17
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................1
BAB I......................................................................................................................2
PENDAHULUAN..................................................................................................2
A. Latar Belakang.............................................................................................2
B. Rumusan Masalah........................................................................................3
C. Tujuan..........................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................4
TINJAUAN TEORI...............................................................................................4
A. Pengertian PHBS..........................................................................................4
B. Bidang PHBS...............................................................................................6
C. Manfaat PHBS.............................................................................................6
D. Indikator PHBS di Tiap Tatanan..................................................................8
E. Fasilitas Penunjang PHBS..........................................................................11
F. Sasaran PHBS............................................................................................11
G. Strategi PHBS............................................................................................12
H. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku.........................................................13
BAB III.................................................................................................................16
PENUTUP............................................................................................................16
A. Kesimpulan................................................................................................16
B. Saran..........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17

17
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas


dari penyakit. Merupakan suatu yang mahal jika dibandingkan dengan
hal-hal yang lain. Bagaimana tidak, harta yang melimpah, memiliki paras
tampan atau cantik, memiliki badan tegap dan gagah, semuanya itu akan
sirna dengan sekejap jika kita terserang penyakit atau tidak sehat. Dengan
penyakit harta bisa habis digunakan untuk berobat, paras tampan atau
cantik berubah menjadi pucat dan tidak enak untuk dipandang, badan
yang tegap dan gagah seketika roboh dikarenakan lemas dan lesu akibat
kondisi tubuh yang menurun drastis.

Beginilah alur kehidupan, semuanya menjadi seimbang. Ada sehat


dan ada sakit, kita tidak akan selalu sehat dan kita juga tidak akan selalu
sakit. Semuanya itu bagaimana kita bisa menjaga diri untuk terhindar dari
penyakit sehingga kesehatan itu merupakan hal yang mutlak harus dijaga.

Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati
seseorang apabila jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal
tersebut adalah dengan bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat adalah
segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan
hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat
mengganggu kesehatan. Dengan semakin banyaknya penderita penyakit
tidak menular (degeneratif) seperti jantung, tekanan darah tinggi, kanker,
stress dan penyakit tidak menular lainnya yang disebabkan karena gaya
hidup yang tidak sehat, maka untuk menghindarinya kita perlu bergaya
hidup yang sehat

Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari


kepanjangannya yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita
langsung mengetahui apa itu PHBS, singkat kata mengenai perilaku

17
seseorang menyangkut kebersihan yang dapat mempengaruhi
kesehatannya. Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari
Diare, DBD, flu burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini ma

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan PHBS ?


2. Apa saja manfaat PHBS ?
3. Bagaimana Strategi yang digunakan dalam penerapan PHBS ?

C. Tujuan

1. Menjelaskan pengertian PHBS


2. Menjelaskan manfaat PHBS
3. Mendeskripsikan Strategi yang digunakan dalam penerapan PHBS
4. Menjelaskan Faktor yang mempengaruhi prilaku PHBS

17
BAB II

TINJAUAN TEORI
A. Pengertian PHBS

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku


kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat
berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes RI, 2007).

PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi


perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, guna
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan
Advokasi, Bina Suasana (Social Support) dan Gerakan Masyarakat
(Empowerment) sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat,
dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan
masyarakat (Depkes RI 2011).

Pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari rumah tangga atau


keluarga, karena rumah tangga yang sehat merupakan asset atau modal
pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan
dilindungi kesehatannya. Beberapa anggota rumah tangga mempunyai
masa rawan terkena penyakit menular dan penyakit tidak menular, oleh
karena itu untuk mencegah penyakit tersebut, anggota rumah tangga
perlu diberdayakan untuk melaksanakan PHBS.[ CITATION Pro12 \l 1057 ]

Perilaku sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk


memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri
dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan
Masyarakat

17
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan
perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong
diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
derajat kesehatan masyarakatnya (Dinkes Provinsi Jawa Barat, 2008).

Jadi PHBS adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk


memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri
dari ancaman penyakit yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai
hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat
menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan derajat kesehatan masyarakatnya.

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas


kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di masyarakat.PHBS itu jumlahnya banyak sekali,
bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan beraneka ragam makanan,
minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam beryodium,
memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan
lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan
lingkungan.Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua
perilaku kesehatan.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang


dipraktekkan oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk
meningkatkan kesehatannya dan berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan yang sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus diterapkan
dalam setiap lini kehidupan manusia kapan saja dan dimana saja. Seperti
halnya PHBS di rumah tangga/keluarga, institusi kesehatan, tempat-
tempat umum, sekolah maupun di tempat kerja karena perilaku tersebut
merupakan sikap dan tindakan yang akan membentuk kebiasaan
seseorang untuk berperilaku sehat.

17
Salah satu manfaat diterapkan perilaku hidup bersih dan sehat di
rumah tangga/keluarga ialah; anggota keluarga meningkat kesehatannya
dan tidak mudah sakit, produktivitas anggota keluarga meningkat, dan
anak tumbuh sehat dan cerdas.

B. Bidang PHBS

Bidang PHBS yaitu :

1. Bidang kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan air


bersih yang mengalir dengan sabun, mandi minimal 2x sehari, dan
lain-lain.
2. Bidang gizi, seperti makan sayur dan buah tiap hari, mengkonsumsi
garam beryodium, menimbang berat badan (BB) dan tinggi badan
(TB) setiap bulan, dan lain-lain.
3. Bidang kesling, seperti membuang sampah pada tempatnya,
menggunakan jamban, memberantas jentik, dan lain-lain

C. Manfaat PHBS

Manfaat dari PHBS diantaranya :

1. Setiap orang harus meningkatkan kesehatannya agar tidak mudah


sakit
2. Rumah tangga sehat dapat meningkatkan produktivitas kerja anggota
keluarga
3. Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya
yang tadinya dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk
biaya investasi seperti biaya pendidikan dan usaha lain yang dapat
meningkatkan kesejahteraan anggota rumah tangga
4. Salah satu indikator untuk menilai keberhasilan Pemerintah Daerah
Kabupaten/ Kota di bidang kesehatan
5. Meningkatnya citra pemerintah daerah dalam bidang kesehatan
6. Dapat menjadi percontohan rumah tangga sehat bagi daerah lain.

17
Kebijakan pembangunan kesehatan ditekankan pada upaya promotif
dan preventif agar orang yang sehat menjadi lebih sehat dan
produktif. Pola hidup sehat merupakan perwujudan paradigma sehat
yang berkaitan dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok,
dan masyarakat yang berorientasi sehat dapat meningkatkan,
memelihara, dan melindungi kualitas kesehatan baik fisik, mental,
spiritual maupun sosial. Perilaku hidup sehat meliputi perilaku
proaktif untuk:
a. Memelihara dan meningkatkan kesehatan dengan cara olah raga
teratur dan hidup sehat;
b. Menghilangkan kebudayaan yang berisiko menimbulkan
penyakit;
c. Usaha untuk melindungi diri dari ancaman yang menimbulkan
penyakit;
d. Berpartisipasi aktif daalam gerakan kesehatan masyarakat.

Manfaat PHBS di lingkungan sekolah yaitu agar terwujudnya


sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat
lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai ancaman penyakit,
meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada
prestasi belajar siswa, citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin
meningkat sehingga mampu minat orang tua dan dapat mengangkat citra
dan kinerja pemerintah dibidang pendidikan, serta menjadi percontohan
sekolah sehat bagi daerah lain (Depkes RI, 2008).

Tujuan Perilaku Hidup Bersih Sehat :

PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) memiliki tujuan yaitu


meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta

17
dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal.

D. Indikator PHBS di Tiap Tatanan

Indikator tatanan sehat terdiri dari indikator perilaku dan indikator


lingkungan di lima tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan tempat
kerja, tatanan tempat umum, tatanan sekolah, dan tatanan institusi
kesehatan.
1. PHBS Di Tatanan Rumah Tangga
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota
rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan hidup bersih
dan sehat, serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
Indikator PHBS di tatanan rumah tangga:
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
b. Memberi bayi ASI ekslusif
c. Menimbang bayi dan balita setiap bulan
d. Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun
e. Menggunakan air bersih
f. Menggunakan jamban sehat
g. Memberantas jentik di ruma
h. Makan sayur dan buah setiap hari
i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
j. Tidak merokok di dalam rumah (Depkes RI, 2007).
2. PHBS Di Tatanan Tempat Umum

PHBS di tempat-tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan


masyarakat pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu,
mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam
mewujudkan tempat-tempat umum yang ber-PHBS.

17
Melalui penerapan PHBS di tempat umum ini, diharapkan
masyarakat yang berada di tempat-tempat umum akan terjaga
kesehatannya dan tidak tertular atau menularkan penyakit.

Indikator tatanan tempat-tempat umum :

a. PHBS di pasar

1) Menggunakan air bersih

2) Menggunakan jamban

3) Membuang sampah pada tempatnya

4) Tidak merokok di pasar

5) Tidak meludah sembarangan

6) Memberantas jentik nyamuk

b. PHBS di tempat ibadah

1) Menggunakan air bersih

2) Menggunakan jamban

3) Membuang sampah pada tempatnya

4) Tidak merokok di tempat ibadah

5) Tidak meludah sembarangan

6) Memberantas jentik nyamuk

c. PHBS di rumah makan

1) Menggunakan air bersih

2) Menggunakan jamban

3) Membuang sampah pada tempatnya

4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

17
5) Tidak merokok di rumah makan

6) Menutup makanan dan minuman

7) Tidak meludah sembarangan

8) Memberantas jentik nyamuk

d. PHBS di angkutan umum

1) Menggunakan air bersih

2) Menggunakan jamban

3) Membuang sampah pada tempatnya

4) Tidak merokok di angkutan umum

5) Tidak meludah sembarangan

e. Indikator PHBS di Tatanan Fasilitas Kesehatan :

1) Menggunakan air bersih.

2) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.

3) Membuang sampah pada tempatnya.

4) Tidak merokok.

5) Tidak meludah sembarangan.

6) Memberantas jentik nyamuk.

f. Indikator PHBS di Tatanan Sekolah :

1) Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.

2) Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.

3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.

4) Olahraga yang teratur dan terukur[ CITATION Jul18 \l 1057 ].

17
5) Memberantas jentik nyamuk.

6) Tidak merokok.

7) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.

8) Membuang sampah pada tempatnya.

E. Fasilitas Penunjang PHBS

Fasilitas penunjang PHBS di sekolah antara lain adalah : (Depkes,2012)

1. Ketersediaan air bersih yang bebas dari jentik nyamuk

Air bersih yang tersedia di sekolah dapat digunakan oleh siswa dan
guru untuk berbagai keperluan. Siswa dan guru dapat menggunakan air
bersih untuk mencuci tangan dengan menggunakan air bersih yang
mengalir sebelum makan dan sesudah buang air besar. Perilaku cuci
tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun mencegah
penularan penyakit seperti diare, kolera, disentri, typus, cacingan,
penyakit kulit, hepatitis A, ISPA, flu burung, dan lain sebagainya.
Kegiatan pemeriksaan tandon air bersih dilakukan untuk memberantas
penyakit yang disebabkan oleh penularan nyamuk seperti penyakit
demam berdarah. Memberantas jentik nyamuk di lingkungan sekolah
dilakukan dengan gerakan 3 M (menguras, menutup, dan mengubur)
tempat-tempat penampungan air (bak mandi, drum, tempayan, ban bekas,
tempat air minum, dan lain-lain) minimal seminggu sekali. Hasil yang
didapat dari pemberantasan jentik nyamuk ini kemudian disosialisasikan
kepada seluruh warga sekolah.

2. Fasilitas penunjang PHBS disekolah yang lain adalah tersedianya


kantin sekolah dengan jajanan yang sehat

Ketersediaan jamban yang bersih, tempat dan program olahraga yang


teratur dan terukur, dan juga adanya tempat sampah. Dimana fasilitas

17
tersebut dapat menunjang siswa dan siswi dalam berperilaku hidup bersih
dan sehat dilingkungan sekolah.

F. Sasaran PHBS

Sasaran PHBS menurut Depkes RI (2008) dikembangkan dalam lima


tatanan yaitu di rumah atau tempat tinggal, di tempat kerja, di tempat-
tempat umum, institusi pendidikan, dan di sarana kesehatan. Sedangkan
sasaran PHBS di institusi pendidikan adalah seluruh warga institusi
pendidikan yang terbagi dalam:

1. Sasaran primer

Sasaran utama dalam institusi pendidikan yang akan dirubah


perilakunya atau murid dan guru yang bermasalah (individu/ kelompok
dalam institusi pendidikan yang bermasalah).

2. Sasaran sekunder

Sasaran yang mempengaruhi individu dalam institusi pendidikan


yang bermasalah misalnya, kepala sekolah, guru, orang tua murid, kader
kesehatan sekolah, tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan lintas sektor
terkait.

3. Sasaran tersier

Merupakan sasaran yang diharapkan menjadi pembantu dalam


mendukung pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuk tercapainya
pelaksanaan PHBS di institusi pendidikan seperti, kepala desa, lurah,
camat, kepala Puskesmas, Diknas, guru, tokoh masyarakat, dan orang tua
murid.

G. Strategi PHBS

Kebijakan Nasional Promosi kesehatan menetapkan tiga strategi


dasar promosi kesehatan dan PHBS yaitu (Notoatmodjo, 2007):

1. Gerakan Pemberdayaan (Empowerment)

17
Merupakan proses pemberian informasi secara terus menerus dan
berkesinambungan agar sasaran berubah dari aspek knowledge, attitude,
dan practice. Sasaran utama dari pemberdayaan adalah individu dan
keluarga, serta kelompok masyarakat.

2. Bina Suasana (Social Support)

Upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong individu


anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan.
Terdapat tiga pendekatan dalam bina suasana antara lain:

a. Pendekatan individu
b. Pendekatan kelompok
c. Pendekatan masyarakat umum

3. Advokasi (Advocacy)

Upaya yang terencana untuk mendapatkan dukungan dari pihak-


pihak terkait (stakeholders). Pihak-pihak terkait ini dapat berupa tokoh
masyarakat formal yang berperan sebagai penentu kebijakan
pemerintahan Dan penyandang dana pemerintah. Selain itu, tokoh
masyarakat informal seperti tokoh agama, tokoh pengusaha, dan lain
sebagainya dapat berperan sebagai penentu kebijakan tidak tertulis
dibidangnya atau sebagai penyandang dana non pemerintah. Sasaran
advokasi terdapat tahapan-tahapan yaitu:

a. Mengetahui adanya masalah


b. Tertarik untuk ikut menyelesaikan masalah
c. Peduli terhadap pemecahan masalah dengan mempertimbangkan
alternatif pemecahan masalah
d. Sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu
alternatif pemecahan masalah
e. Memutuskan tindak lanjut kesepakatan

17
H. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Penerapan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) terdapat faktor-faktor


yang mempengaruhi. Lawrence Green dalam Notoatmojo (2007)
membedakan adanya dua determinan masalah kesehatan yaitu faktor
perilaku (behavioral factors) dan faktor non perilaku (non behavioral
factors). Green menjelaskan bahwa faktor perilaku ditentukan oleh tiga
faktor utama:

1. Faktor Predisposisi

Terbentuknya suatu perilaku baru dimulai pada cognitive domain


dalam arti subyek tahu terlebih dahulu terhadap stimulus sehingga
menimbulkan pengetahuan baru pada subyek tersebut, selanjutnya
menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap subyek. Pengetahuan dan
sikap subyek terhadap PHBS diharapkan akan membentuk perilaku
(psikomotorik) subyek terhadap PHBS. Faktor-faktor yang
mempermudah atau mempredisposisi terjadinya prilaku seseorang antara
lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan dan juga nilai-nilai
tradisi.

2. Faktor Pendukung atau Pemungkin

Hubungan antara konsep pengetahuan dan praktek kaitannya dalam


suatu materi kegiatan biasanya mempunyai angapan yaitu adanya
pengetahuan tentang manfaat sesuatu hal yang akan menyebabkan orang
mempunyai sikap positif terhadap hal tersebut. Selanjutnya sikap positif
ini akan mempengaruhi untuk ikut dalam kegiatan ini. Niat ikut serta
dalam kegiatan ini akan menjadi tindakan apabila mendapatkan
dukungan sosial dan tersedianya fasilitas kegiatan ini disebut perilaku.
Berdasarkan teori WHO menyatakan bahwa yang menyebabkan
seseorang berperilaku ada tiga alasan diantaranya adalah sumber
daya(resource) meliputi fasilitas, pelayanan kesehatan dan pendapatan
keluarga.

17
3. Faktor Penguat

Faktor yang mendorong untuk bertindak untuk mencapai suatu


tujuan yang terwujud dalam peran keluarga terutama orang tua, guru dan
petugas kesehatan untuk saling bahu membahu, sehingga tercipta
kerjasama yang baik antara pihak rumah dan sekolah yang akan
mendukung anak dalam memperoleh pengalaman yang hendak
dirancang, lingkungan yang bersifat anak sebagai pusat yang akan
mendorong proses belajar melalui penjelajah dan penemuan untuk
terjadinya suatu perilaku. Hak-hak orang sakit (right) dan kewajiban
sebagai orang sakit sendiri maupun orang lain (terutama keluarganya),
yang selanjutnya disebut perilaku orang sakit.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi PHBS anak sekolah


menurut Adiwiryono (2010) berasal dari :

a. Dukungan dari orang tua


b. Dukungan teman sekolah
c. Dukungan guru di sekolah.
d. Sarana prasarana menjadi pendukung dalam mewujudkan perilaku
hidup bersih sehat di sekolah seperti tempat pembuangan air yang
bersih, tempat pembuanga air besar (jamban) yang sehat, tempat
pembuangan sampah, tempat dan program olah raga yang tepat,
ketersediaan makanan bergizi di warung sekolah, UKS, dan
sebagainya.

17
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar


kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau
keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan
aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. PHBS adalah
pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan
mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman
penyakit yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong
diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
derajat kesehatan masyarakatnya.

Penerapan PHBS bukan hanya diterapakan di lingkungan rumah saja


tangga tapi PHBS juga bisa diterapkan di lingkungan sekolah. Penerepan
PHBS juga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu strategi,
fasilitas pendukung dan yang mempengeruhi dari prilaku PHBS itu
sendiri.

B. Saran

Penerapan PHBS harus diterapkan dimanapun berada terutama di


lingkungan sekolah, karena pendidikan kebersihan akan lebih efektif
diterapkan dari sejak dini agar kelak saat dewasa anak tersebut tumbuh
menjadi anak yang pembersih dan pandai menjaga kesehatan, baik
kesehatan diri maupun kesehatan lingkungan

17
DAFTAR PUSTAKA

Bibliography

Blog, I. (2021, 04 22). Makalah PHBS. Retrieved from

https://irmaanisaa.blogspot.com/: https://irmaanisaa.blogspot.com/

Faot, Y. S. (2021, 04 22). SAP PHBS. Retrieved from

https://www.academia.edu/: https://www.academia.edu/

Julianti , R. (2018). Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

Di Lingkungan Sekolah. Jurnal Ilmiah Potensia, 3(1), 11-17.

Proverawati, A. (2012). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS).

Yogyakarta: Nuha Medika.

17

Anda mungkin juga menyukai