Penjelasannya
By hisam samPosted on 28/09/2016
DosenPendidikan.Com – Kromosom berasal dari sebuah kata chrome yang memiliki arti yakni
berwarna dan soma yang artinya badan. Oleh karena itu, kromosom dapar diartikan sebagai
badan yang menyerap warna. Kromosom terdapat pada nukleus “Inti Sel” setiap sel.
Pada kromosom bisa diamatai pada tahap metafase saat pembelahan mitosis maupun meiosis.
Pada saat tidak membelah diri, di dalam nukleus tidak terbentuk badan kromosom, tetapi dalam
bentuk benang-benang yang terurai yang disebut dengan benang kromatin.
Pada tahun 1875 dan 1890, para ahli Sitologi mempelajari proses mitosis dan meiosis secara
mendalam. Mereka menemukan indikasi adanya hubungan antara kromosom dan gen yang
dijelaskan Mendel.
Pada manusia, setiap sel somatik (semua sel selain seprema dan ovum) berjumlah 46 kromosom.
Pada kromosom-kromosom tersebut dapat disusun berpasangan dimulai dengan kromosom yang
terpanjang. Kromosom yang membentuk pasangan memiliki panjang, posisi sentromer dan pola
pewarnaan yang sama dinamakan dengan kromosom homolog.
Dari kedua kromosom dari setiap pasangan membawa gen (unit intruksi yang mempengaruhi
sifat herediter tertentu) yang mengendalikan karakter warisan yang sama. Sebagi contoh, jika
suatu gen untuk warna mata ditempatkan pada suatu lokus (posisi gen dalam kromosom) pada
kromosom tertentu, homolog dari kromosom tersebut juga akan memiliki sebuah gen yang
menentukan warna mata pada lokus yang setara.
Terjadinya pasangan kromosom homolog dalam kariotipe ialah konsekuensi dari asal-usul
seksual. Setiap individu mewarisi sebuah kromosom dari setiap pasangan kromosom dari
masing-masing induknya. Dengan demikian, pada manusia ke 46 kromosom dalam sel somatik
sebenarnya ialah dua set yang masing-masing terdiri dari 23 kromosom, satu sel maternal (dari
ibu) dan satu set paternal (dari ayah).
Ada satu pengecualian penting terhadap aturan kromosom homolog ini untuk sel somatik, yakni
adanya dua kromosom yang unik disebut sebagai X dan Y. Betina memiliki kromosom X dan
sebuah kromosom Y (XY). Karena keduanya menentukan jenis kelamin suatu individu,
kromosom X dan Y dinamakan dengan gonosom atau kromosom seks (kromosom jenis
kelamin). Kromosom lainnya selain gonosom dinamakan autosom atau kromosom tubuh. Oleh
karenanya dari 46 kromosom terdapat 22 pasang autosom dan sepasang gonosom.
Sperma dan ovum berbeda dari sel somatik dalam jumlah kromosomnya. Masing-masing sel
kelamin atau gamet ini memiliki suatu set tunggal 22 autosom (22A) ditambah satu kromosom
seks, yaitu X dan Y. Sebuah sel dengan satu set kromosom tunggal dinamakan sel haploid.
Untuk manusia jumlah haploid ialah 23 (n = 23).