“KROMOSOM”
DISUSUN OLEH
FARIDA RAHMA SALSABILA (16670011)
FATIMATUZ ZAHRO (16670026)
LIA FEBRIYANTI (16670010)
DEVARA WIDYANA (16670013)
FIFI HALIMATUS S (16670001)
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK
IBRAHIM MALANG
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas
segala limpahan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya. Sehingga makalah yang
berjudul ”KROMOSOM” dapat terselesaikan tepat waktu.
Page 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kromosom 6
2.2 Morfologi Kromosom 7
2.3 Kromosom Seks 7
2.4 Penentuan Jenis Kelamin Pada Manusia 8
2.5 Keturunan Memperoleh Gen Dari Orang Tua Melalui Pewarisan 8
2.6 Fertilisasi dan Meiosis Silih Berganti Dalam Siklus Hidup Seksual 9
2.7 Perilaku Sel Kromosom dalam Siklus Hidup Manusia 11
2.9 Meiois Mengurangi Jumlah Set Kkromosom Dari Diploid Menjadi Haploid
12
Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
Page 4
Namun seiring dnegan perkembangan zaman, kita dapat menujukkan
bahwa gen- ‘faktor’ Mendel- terletak di sepanjang kromosom. Kita bisa
melihat lokasi gen tertentu dengan cara melabeli kromosom dengan pewarna
fluorosen yang membuat gen berpendar.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan kromosom?
2. Bagaimana morfologi kromosom?
3. Apa yang dimaksud kromosom seks
4. Bagaimana penentuan jenis kelamin pada manusia?
5. Apa saja penyakit kelainan kromosom?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui definisi kromosom dan bagian-bagiannya
2. Mengetahui morfologi kromosom
3. Mengetahui tentang kromosom sex
4. Mengenal penyakit kelainan kromosom
Page 5
BAB II
ISI
Kromosom berasal dari bahasa Yunani, chroma yang berarti warna, soma
yang berarti badan. Secara umum kromosom adalah struktur di dalam sel berupa
deret panjang molekul yang terdiri dari satu molekul.Pada inti sel makhluk
eukariotik terdapat benda-benda halus berbentuk lurus seperti batang dan terdiri
dari zat yang mudah mengikat zat warna.Benda-benda ini dinamakan kromosom.
Kromosom pertama kali ditemukan oleh C. Von Nageli pada tahun 1824, namun
istilah kromosom baru dicetuskan pertama kali oleh Waldeyer pada tahun 1888
yang artinya badan berwarna (colored body). Kromosom mudah diamati apabila
menggunakan teknik pewarnaan yang khusus selama inti sel membelah.Tiap
kromosom memiliki pasangan, dan pasanagn kromosom disebut kromosom
homolog.Kararkter-karakter kromosom paling mudah dipelajari pada fase
prometafase dari mitosis, karena pada saat tersebut kromosom-kromosom tampak
tersebar dan tidak saling tumpang tindih.Masing-masing kromosom berbentuk
silindroid dengan empat lengan karena mempunyai dua kromatid serupa (sisiter
chromatid).Setiap kromatid pada kromosom tersusun atas molekul-molekul
DNA.Molekul-molekul DNA ini bersatu dengan protein membentuk nukleosom.
Nukleosom-nukleosom ini akan membelit dan memutar membentuk spiral dan
ulir-ulir akan memutar membentuk super spiral. Dengan demikian kromosom
tampak memendek (terkondensasi) setelah akhir fase interfase dari siklus sel
(Godam, 2008).
Page 6
2.2 Morfologi Kromosom
Page 7
2.4 Penentuan Jenis Kelamin Pada Manusia
2.5 Keturunan memperoleh gen dari orang tua melalui pewarisan kromosom
Page 8
merupakan wahana yang meneruskan gen dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Selama fertilisasi, gamet jantan dan betina ( sperma dan sel telur)
bergabung, sehingga meneruskan gen-gen dari kedua induk ke anaknya.
Lokasi spesifik suatu gen pada suatu kromosom disebut lokus ( locus, dari kata
Latin yang berarti ‘tempat’ jamak loci ) dari gen tersebut. Warisan genetik kita
terdiri atas gen-gen yang terkandung di dalam kromosom yang kita warisi dari
orangtua.
merupakan variasi dari tema yang sama yaitu kemiripan keluarga, bukan replika
yang sama persis.
2.6 Fertilisasi dan Meiosis silih berganti dalam siklus hidup seksual
Pada manusia, setiap sel somatik ( somatic cell )- sel apa pun selain yang
terlibat dalam pembentukan gamet-mengandung 46 kromosom. Selama mitosis,
kromosom menjadi cukup terkondensasi sehingga bisa terlihat dengan mikroskop
cahaya. Karena kromosom berbeda-beda dalam ukuran, posisi sentromer, dan pola
Page 9
pita berwarna akibat zat pewarna tertentu, kromosom yang cukup terkondensasi
dapat dibedakan satu sama lain melalui pemeriksaan mikroskopik.
Tidak seperti sel somatik, gamet ( sperma dan sel telur ) mengandung satu
set kromosom. Sel-sel itu disebut sel haploid ( haploid cell ), dan masing-masing
memiliki jumlah haploid kromosom ( n ).
Page 10
2.7 Perilaku Sel Kromosom dalam Siklus Hidup Manusia
Siklus hidup manusia dimulai ketika sperma haploid dari ayah menyatu
dengn sel telur haploid dari ibu. Penyatuan gamet ini disebut pembuahan atau
fertilisasi, menghasilkan zigot yang bersifat diploid. Saat manusia berkembang
menjadi orang dewasa yang matang secara seksual, mitosis zigot dan sel-sel
keturunannya menghasilkan semua sel somatik tubuh. Kedua set kromosom dalam
zigot dan semua gen yang dikandung oleh kromosom diwariskan secara persis ke
sel-sel somatik kita.
Satu-satunya jenis sel pada tubuh manusia yang tidak dihasilkan melalui mitosis
adalah gamet, yang berkembang dari sel-sel khusus yang disebut sel nuftah (germ
cells) dalam ovarium pada perempuan dan testis pada laki-laki. Gamet dihasilkan
melalui tipe pembelahan sel termodifikasi yang disebut meiosis. Tipe pembelahan
sel ini mengurangi jumlah sel kromosom dari dua menjadi satu dalam gamet,
mengimbangi penggandaan yang terjadi saat fertilisasi. Pada hewan, meiosis
hanya terjadi dalam ovarium atau testis. Akibatnya, setiap sperma dan sel telur
manusia bersifat haploid (n=23). Fertilisasi mengambalikan kondisi diploid
dengan cara mengkombinasikan dua set haploid kromosom, dan siklus hidup
manusia diulangi lagi. Fertilisasi dan meiosis silih berganti dalam siklus hidup
seksual, mempertahankan jumlah kromosom yang konstan pada setiap spesies dari
satu generasi ke generasi lain.
Page 11
Tumbuhan dan beberapa spesies alga menunjukan tipe siklus hidup kedua yang
disebut pergiliran generasi. Tipe ini mencangkup tahap diploid maupun haploid
yang multiseluler. Tahap diploid multiseluler disebut sporofit. Meiosis pada
sporofit menghasilkan sel-sel haploid yang disebut spora. Tidak seperti gamet,
spora haploid tidak berfusi dengan sel lain melainkan membelah secara mitosis,
menghasilkan tahap multiseluler yang disebut gametofit. Sel-sel gametofit
menghasilkan gamet melalui mitosis. Fusi dua gamet haploid saat fertilisasi
menghasilkan zigot diploid, yang berkembang menjadi generasi sporofit
berikutnya. Oleh karena itu, dalam tipe siklus hidup ini, generasi sporofit
menghasilkan gametofit sebagai keturunannya, sedangkan generasi gametofit
menghasilkan generasi sporofit berikutnya.
Tipe siklus hidup ketiga terjadi pada sebagian besar fungsi dan beberapa protista,
termasuk beberapa alga. Setelah gamet berfusi dan membentuk zigot diploid,
meiosis terjadi tanpa perkembangan keturunan diploid multiseluler. Meiosis tidak
menghasilkan gamet melainkan sel-sel haploid yang kemudian membelah melalui
mitosis dan menghasilkan keturunan uniseluler atau organisme dewasa yang
multiseluler haploid. Setelah itu, organisme haploid menghasilkan mitosis lebih
lanjut, menghasilkan sel-sel yang berkembang menjadi gamet. Satu-satunya tahap
diploid yang ditemukan pada spesies-spesies ini adalah zigot yang bersel tunggal.
Perhatikan bahwa sel haploid atau diploid dapat membelah melalui mitosis,
bergantung pada siklus hidup. Akan tetapi, hanya sel-sel diploid yang dapat
mengalami meiosis, karena sel-sel haploid memiliki satu set kromosom yang tidak
dapat dikurangi lagi. Walaupun ketiga tipe siklus hidup seksual berbeda dalam hal
waktu terjadinya meiosis dan fertilisasi, hasil yang diperoleh pada dasarnya sama :
variasi genetik di antara keturunan.
Page 12
masingpembelahaninimenghasilkanempatselanakandenganseparuhjumlahselkrom
osom.
Tahap-Tahap Meiosis
Meiosis I
1. Profase 1
a. Kromosomberkondensasi, homolog berpasangan di
sepanjanglengannya, berjejer gen demi gen.
b. Pindahsilangtelahselesaisaat homolog beradadalamsinapsis,
tergabungeratoleh protein di sepanjanglengan.
c. Sinapsisberakhir di pertengahanprofase, dankromosom yang
berpasanganbergerakmemisah.
d. Setiappasangan homolog memilikisatuataulebihkiasmata
e. Pergerkansentrosom, pembentukangelondong,
dankehancuranselaputnukleus.
f. Mikrotubulusdarisalahsatukutubmelekatkekeduakinekotor.
Pasangan homolog kemudianbergerakkelemengmetafase
2. Metafase 1
a. Pasangankromosom homolog tersusunpadalempengmetafase,
satukromosommenghadapkekutub yang berbeda.
b. Keduakromatiddarisatu homolog
melekatkemikrotubuluskinetokordarisalahsatukutub.
3. Anafase 1
a. Prooteindiuraikandanmenyebabkankohesikromatid homolog
memisah.
b. Kedua homolog bergerakkekutubkutubb yang berlawanan
c. Kohesikromatidmasihbrtahan di sentromer,
menyebabkankeduakromatidbergerakkekutub yang sama.
4. Telofase 1 danSitokenesis
a. Setiapparuhanselmemilikisatu set haploid lengkap yang
terdiriataskromosom-kromosomtereplikasi.
Page 13
b. Sitokenesisbiasanyaterjadisecarabersamaandengantelofase 1,
membentukduaselanakan haploid.
c. Kromosomterurailagidanselaputnukleusterbentukkembali.
Meiosis 2
1. Profase 2
a. Aparatusgelendongterbentuk
b. Kromosommasing-masingterdiriatasduakromatid yang tergabung
di sentromer.
2. Metafase 2
a. Kromosomberjejerpadalempengmetafase.
b. Karenapindahsilangpada meiosis 1,
duakromatiddarikromosomtidakidentiksecarageetik
c. Kinekotorkromatidmerekatpadamikrotubulus yang
menjulurdarikutub-kutub yang berseberangan.
3. Anafase 2
a. Kromatidterpisahkarenapenguraian protein yang
menggabungkankromatid-kromatid di sentromer
4. Telofase 2 danSitokenesis
a. Nukleusterbentuk, kromosomteruraidansitokenesisterjadi.
b. Pembelahan meiosis satuselindukmenghasilkanempatselanakan.
c. Masing-masingdarikeempatselanakanberbedasecaragenetikdarisel-
selanakan lain danjugadariselinduk.
Page 14
menjaga pasangan kromosom
tetap bersama akibat kohesi
kromatid saudara
Jumlah sel Dua, masing-masing Empat, masing-masing haploid
anakan dan diploid (2n) dan identik (n), mengandung separuh jumlah
komposisi secara genetik dengan sel kromosom sel induk dan dari satu
genetik induk sama lain
Peran dalam Memungkinkan dewasa Menghasilkan gamet, mengurangi
tubuh hewan multiseluler bertumbuh- jumlah kromosom menjadi
kembang dari zigot, separuh dan menyebabkan
menghasilkan sel-sel untuk variabilitas genetik di antara
pertumbuhan, perbaikan, gamet
dan pada beberapa spesies,
reproduksi aseksual
Jika salah satu gamet yang cacat menyatu dengan gamet normal saat
fertilisasi, zigot juga akan memiliki jumlah kromosom abnormal. Kondisi ini
Page 15
dikenal sebagai aneuplodi (bisa malibatkan lebih dari satu kromosom). Fertilisasi
yang melibatkan gamet tanpa salinan kromosom tertentu akan menyebabkan zigot
kekurangan satu kromosom ( sehingga sel memiliki kromosom sebanyak 2n-1).
Zigot aneuplodi disebut monosomik untuk kromosom tersebut.Jika kromosom
terdapat sebagai tripilikat (salinan rangkap tiga) dalam zigot (sehingga sel
memiliki kromosom sebanyak 2n+1), sel aneuploidy bersifat trisomik untuk
kromosom tersebut. Mitosis setelahnya akan meneruskan anomaly tersebut kepada
semua sel embrio. Jika bertahan hidup organisme tersebut biasanya memiliki
sekumpulan sifat yang disebabkan oleh dosis abnormal dari gen yang terkait
dengan satu kromosom yang lebih atau kurang, Sindrom down merupakan contoh
trisomi pada manusia. Beberapa organisme memiliki lebih dari dua set kromosom
lengkap dalam semua sel somatic. Istilah umum bagi perubahan kromosomal
tersebut adalah poliploidi. Istilah spesifik triploidi (3n) mengindikasikan tiga set
kromosom, sedangka tetraploidi mengindikasikan empat set kromosom (4n).
Salah satu cara sel triploid bisa muncul adalah melalui fertilisasi sel telur diploid
abnormal yang diakibatkan oleh kegagalan berpisah semua kromosom. Tetraploid
dapat muncul akibat kegagalan zigot 2n membelah setelah mereplikasi
kromosom-kromosomnya, pembelahan mitosis normal setelahnya akan
mengahasilkan embrio 4n.
Page 16
fragmen tersebut bergabung ke kromosom nonhomolog, penyusunan ulang yang
disebut translokasi.Delesi dan reduplikasi sangat mungkin terjadi saat meiosis.
Pada pidah silang (crossing over), kromatid nonsaudara terkadang bertukar
segmen DNA yang berukuran tak sama, sehingga salah satu pasangan kehilangan
lebih banyak daripada yang diterimanya. Produk-produk pindah silang
nonresiprokal adalah suatu kromosom dengan suatu delesi dan suatu kromosom
dengan duplikasi. Embrio diploid yang homozigot untuk suatu delesi besar
(memiliki kromosom X tunggal dengan delesi besar pada jantan) biasanya
kehilangan banyak gen yang sangat penting, kondisi yang biasanya letal.
Duplikasi dan translokasi juga cenderung membahayakan.Pada translokasi
resiprokal, ketika segmen-segmen dipertukarkan antara kromosom-kromosom
nonhomolog dan pada inversi, keseimbangan gen tidaklah abnormal-semua gen
terdapat dalam dosis normal.Meskipun, demikian, translokasi dapat inversi dapat
mengubah fenotipe karena ekspresi gen mungkin dipengaruhi oleh lokasinya
diantara gen-gen tetangga, peristiwa semacam itu terkadang memiliki efek yang
merusak.
Page 17
Salah satu kondisi aneuploidy, Syndrome Down memengaruhi kira-kira
satu dari setiap 700 anak yang terlahir di Amerika Serikat.Sindrom down biasanya
disebabkan oleh kromosom 21 ekstra, sehingga setiap sel tubuh memilki total 47
kromosom.Karena sel-sel trisomik untuk kromosom 21, sindrom down sering
disebut trisomy 21.Syndrome mencakup ciri-ciri yang khas seperti wajah yang
khas, tubuh pendek, cacat jantung, kerentanan terhadap infeksi pernapasan, dan
retardasi mental.Selain itu, pengidap sindrom down rentan terserang leukemia dan
penyakit Alheizmer.Walaupun penderita syndrome down rata-rata hidup lebih
singkat daripada orang biasa, ada yang hidup sampai separuh baya atau bahkan
lebih, sebagian besar penderita tidak mengalami perkembanga seksual yang
sempurna dan mandul.
Page 18
syndrome ini, disebut syndrome Kilnefter, memiliki organ kelamin laki-laki,
namun testisnya lebih kecil dari ukuran normal dan merekapun steril. Walaupun
kromosom X ekstra itu diinaktivasi, pembesaran payudara dan ciri-ciri tubuh yang
lainnya umumnya terjadi.Penderita mungkin memiliki intelejensia dibawah
normal.Laki-laki dengan kromosom Yekstra (YYY) tidak menunjukkan syndrome
apapun yang bisa didefinisikan dengan jelas namun cenderung lebih rata-rata.
Perempuan bertrisomi XXX, yang terjadi pada satu dari sekitar 1000 kelahiran
hidup, sehat dan tidak bisa dibedakan dari perempuan XX kecuali melalui
kariotipe. Monosomi X, disebut syndrome turner, terjadi pada sekitar satu dari
setiap 5000 kelahiran dan merupakan satu-satunya monosomi dengan pengidap
yang bisa bertahan hidup pada manusia. Walaupun individu-individu XO ini
berfenotipe perempuan, mereka mandul karena organ kelaminnya tidak
berkembang.Ketika diberi terapi penggantian estrogen, ciri seks sekunder
perempuan, Mereka mandul karena organ kelaminnya tidak berkembang.Ketika
diberi terapi penggantian estrogen, ciri seks sekunder pada perempuan penderita
syndrome turner pun berkembang, Sebagian besar peremuan ini berintelejensia
normal.
Page 19
BAB III
PENUTUP
Page 20
3.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka
Page 21
Godam, 2008, Pengertian Kromosom Pada Manusia, Hewan dan
Tumbuhan
Prawirohartono, dkk, 1998, Biologi Edisi Ketiga, Erlangga: Jakarta
Campbell.Reece, Urri Chain Wasserman dkk,2008, Biologi edisi
Kedelapan Jilid 1: Erlangga, Jakarta 2008.
Page 22