Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“STRUKTUR DAN EKSPRESI GEN”

DISUSUN
OLEH :

Nama : Virawati
Nim : 18 011 014 109
Kelas : Agroteknologi Reg. B
Mata kuliah : Bioteknologi

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Proses metabolisme di dalam sel merupakan reaksi biokimia yang dikatalis
oleh enzim tertentu, sehingga keragaman proses dan hasil metabolism ditentukan
oleh enzim yangterlibat dalam reaksi tersebut. Keragaman enzim (baik struktur
maupun susunan asam aminonya) itu sendiri sangat ditentukan oleh susunan
cetakannya yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) . Ruas DNA yang menjadi
cetakan untuk mensintesis enzim (protein) yang disebut dengan gen, sehingga gen
merupakan pengendali proses metabolisme atau pengendali kehidupan.
Keragaman morfologi suatu organisme merupakan penampakan gengennya.
Ekspresi gen merupakan proses dimana informasi yang dikode di dalam
gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein. Ekspresi
Gen juga dapat diartikan bagaimana sel mengatur untuk memperlihatkan ciri-ciri
mahluk hidup tersebut berdasarkan gen-gen yang di miliki. Ekspresi gen
ini berkaitan dengan sintesis protein, yaitu proses transkripsi dan translasi. DNA
akan mengkode informasi genetik sesuai kebutuhannya

2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat disusun dalam materi struktur dan ekspresi
gen yaitu:
1) Apa sajakah bagian-bagian yang menyusun suatu gen ?
2) Bagaimana struktur gen pada mahluk hidup?
3) Bagaimana mekanisme ekpresi gen prokariotik dan eukariotik pada
mahluk hidup ?

3. Tujuan
Berdasarkan pada rumusan masalah, maka tujuan dari penyusunan
makalah yaitu:
1) Untuk mengetahui bagian-bagian yang menyusun suatu gen
2) Untuk mengetahui struktur gen pada mahluk hidup
3) Untuk mengetahui mekanisme ekpresi gen prokariotik dan eukariotik
BAB II
PEMBAHASAN
1. Struktur Gen
a. Letak Gen Pada Makhluk Hidup
Bagian utama sebuah sel adalah nukleus, di dalam nukleus terdapat
benang-benang halus yang disebut kromatin. Pada saat sel akan mulai
membelah diri, benang-benang halus tersebut menebal, memendek dan
mudah menyerab warna membentuk kromosom.Kromosom mengandung
DNA. Total keseluruhan informasi genetik yang disimpan didalam
kromosom disebut genom. Genom DNA tersusun atas gen-gen. Satu gen
mengandung satu unit informasi mengenai suatu sifat yang dapat diamati.
Gen juga dianggap sebagai fragmen DNA didalam kromosom
(Suryo,2008).
b. Strutur Gen
Gen adalah bagian dari kromosom atau salah satu kesatuan kimia
(DNA) dalam kromosom yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri-ciri
genetis dari suatu makhluk hidup. Menurut Fred (2005) bahwa struktur
gen tersusun dari:
1. Daerah pengkode yaitu ekson and intron yang mengkode RNA atau
protein. Intron(intervening sequences) merupakan sekuens yg tidak
mengkode asam amino sedangkan ekson merupakan merupakan
bagian yang akan dikode menjadi asam amino.
2. Promotor
Promotor adalah adalah urutan DNA spesifik yang berperan
dalammengendalaikan transkripsi gen struktural dan terletak di daerah
upstream (hulu) dari bagian struktural gen. Promotor berfungsi
sebagai tempat awal pelekatan enzim RNA polimerase yang nantinya
melakukan transkripsi pada bagian structural.
3. Operator
Operator merupakan urutan nukelotida yang terletak di antara
promotor dan bagian struktural dan merupakan tempat pelekatan
protein represor (penekan atau penghambat ekspresi gen). Jika ada
represor yang melekat di operator maka RNA polimerase g bisa jalan
trus ekspresi gen tidak bisa berlangsung.Selain adanya supresor juga
terdapatenhancer.Supresor digunakan untuk menghambat sedangkan
enhancer digunakan untuk meningkatkan proses transkripsi dengan
meningkatkan jumlah RNA polimerase. Namun letaknya tidak pada
lokasi yang spesifik seperti operator, ada yg jauh di upstream atau
bahkan downstream dari titik awal transkripsi.
4. Terminator
Terminator dicirikan dengan struktur jepit rambut / hairpin dan
lengkungan yang kaya akan urutan GC yang terbentuk pada molekul
RNA hasil transkripsi
c. Perbedaan Struktur Gen Pada Prokariotik Dan Eukariotik
Pada umumnya struktur gen pada prokariotik dan eukariotik sama
yaitu tersusun dari bagian pengkode, promotor, operator, terminor.
Perbedaannya terletak pada bagian pengkode. Bagian pengkode pada
prokariotik terdapat bagian intron yang tidak dapat diekspresikan sehingga
semuanya ekson, kecuali pada Archaebacteria dan bakteriofag ada yang
memiliki intron. Sedangkan bagian pengkode pada eukariotik terdiri dari
ekson dan intron (Fred,2005).
2. Ekpresi Gen
Ekspresi gen adalah proses penentuan sifat suatu organisme oleh gen.
Suatu sifat yang dimiliki oleh organisme merupakan hasil metabolisme yang
terjadi di dalam sel. Proses metaboisme dapat berlangsung karena adanya enzim
yang berfungsi sebagai katalisator proses-proses biokimia. Enzim dan protein
lainnya diterjemahkan dari urutan nukleotida yang ada pada molekul mRNA, dan
molekul mRNA itu sendiri disintesis berdasarkan utas cetakan DNA. Gen
tersusun dari molekul DNA, sehingga gen menentukan sifat suatu organisme
(Fred,2005).
a. Dogma Central
Mekanisme ekspresi genetik mengikuti Dogma Sentral Biologi Molekular
yaitu aliran (transfer) informasi genetik dari urutan nukleotida DNA manjadi
urutan asam amino protein (Subowo,2011).
b. Kode Genetika
Kode genetika merupakan suatu pengkodean urutan triplet basa nitrogen
DNA dan RNA pada proses sintesis protein. Suatu kode triplet basa nitrogen
akan menghasilkan suatu jenis asam amino. Urutan dan jenis asam amino di
dalam sel akan menetukan jenis dan fungsi protein yang dihasilkan.
Kodon merupakan susunan kombinasi dari tiga basa nitrogen yang terdapat
pada mRNA. Karena jumlah basa nitrogen ada 4 jenis, maka kemungkinan
jumlah kodon ada sebanyak 43 atau 64 macam, artinya kemungkinan asam
amino yang terbentuk ada sebnayak 64 jenis. Jumlah asam amino yang
demikian menjadi belebih mengingat jumlah asam amino di dalam sel adalah
20 jenis. Hal demikian menunjukkan bahwa ada beberapa jenis asam amino
yang mempunyai lebih dari satu macam kodon. Contohnya asam amino jenis
leusin mempunyai kodon SUU, SUS , SUA, SUG. Artinya asam amino leusin
dapat digunakan dengan menggunakan keempat kodon tersebut (Suryo,2008).

Gambar Kode genetika

c. Mekanisme Ekspresi Gen


A. Trankripsi
Transkripsi merupakan proses pembentukan molekul RNA dengan
menggunakan DNA sebagai cetakannya. Tidak semua bagian DNA akan
ditranskripsikan, tetapi hanya bagian tertentu saja. Bagian tertentu tersebut
disebut dengan gen. keseluruhan DNA baik gen maupun sekuensi DNA
bukan penyandi (non-coding) yang dikandung oleh suatu organism disebut
genom. Ruas DNA uang ditranskripsikandibatasi oleh prometer dan
terminator. Hanya satu dari dua utas DNA yang digunakan sebagai cetakan
sintesis RNA. Utas DNA yang digunakan sebagai cetakan bagi sintesis
RNA disebut dengan utas cetakan (template), sedangkan utas yang lain
disebut utas pendamping. Walaupun hanya satu utas yang berfungsi
sebagai cetakan, tetapi tidak selalu utas yang sama digunakan sebagai utas
cetakan sepanjang molekul DNA di dalam genom suatu organism. Jadi
pada gen, utas yang satu digunakan sebagai cetakan, tetapi pada gen
lainnya kemungkinan utas yang lain digunakan sebagai cetakan (Yuwono,
2005).
Proses transkripsi menghasilkan tiga jenis RNA yaitu: RNA duta
(mRNA= messenger RNA), RNA transfer (tRNA = transfer RNA) dan
RNA ribosomal (rRNA =ribosomal RNA). Ketiga jenis RNA ini berperan
dalam proses translasi. Hanya mRNA yang akan diterjemahakan ke dalam
protein. tRNA berperan sebagai molekul pembawa asam amino yang akan
dirangkaikan menjadi polipeptida yang sesuai dengan sandi yang terdapat
pada mRNA. rRNA berfungsi sebagai salah satu penyusun ribosom
(Yuwono, 2005).
Proses transkripsi dikatalis oleh enzim transcriptase atau RNA
polymerase. Pada organism prokariot seperti E. Coli, hanya terdapat satu
jenis RNA polymerase untuk mengkatalisis sintesis semua jenis RNA.
Pada organism eukariot, terdapat tiga jenis RNA polymerase, yaitu: (1)
RNA polymerase I yang berfungsi untuk mengkatalisis pembentukan
RNA. (2) RNA polymerase II yang berperan dalam sintesis tRNA dan
beberapa molekul rRNA, dan (3) RNA polymerase III yang bertugas
mengkatalisis proses sintesis mRNA (Yuwono, 2005).
Enzim RNA polymerase lengkap (disebut holoenzim) tersusun dari
enzim inti dan faktor transkripsi. Enzim inti terdiri dari dua subunit. Proses
transkripsi mempunyai beberapa karakteristik yaitu bahwa: proses sintesis
mempunyai arah dari 5’P ke 3’OH, berlangsung secara anti parallel bila
dibandingkan dengan utas cetakannya, dan mengikuti aturan Chargaff atau
basa-basanya berpasangan secara komplementer (A-T ; G-C). Proses
transkripsi dapat terbagi menjadi tiga tahap, yaitu inisiasi sintesis RNA,
pemanjangan (elongasi) RNA dan penyelesaian (terminasi ) sintesis
RNA.Transkripsi berlangsung dalam 3 tahap, yaitu inisiasi, elongasi, dan
teminasi. Masing-masing tahap akan dijelaskan secara singkat sebagai
berikut.
1. Inisiasi, setelah mengalami pengikatan oleh promoter, RNA
polimerase akan terikat pada suatu tempat di dekat promoter, yang
dinamakan tempat awal polimerisasi atau tapak inisiasi (initiation
site). Tempat ini sering dinyatakan sebagai posisi +1 untuk gen yang
akan ditranskripsi. Nukleosida trifosfat pertama akan diletakkan di
tapak inisiasi dan sintesis RNA pun segera dimulai.
2. Elongasi merupakan pengikatan enzim RNA polimerase beserta
kofaktor-kofaktornya pada untai DNA cetakan membentuk kompleks
transkripsi. Selama sintesis RNA berlangsung kompleks transkripsi
akan bergeser di sepanjang molekul DNA cetakan sehingga nukleotida
demi nukleotida akan ditambahkan kepada untai RNA yang sedang
diperpanjang pada ujung 3’ nya. Jadi, elongasi atau polimerisasi RNA
berlangsung dari arah 5’ ke 3’, sementara RNA polimerasenya sendiri
bergerak dari arah 3’ ke 5’ di sepanjang untai DNA cetakan.
3. Terminasi yaitu berakhirnya polimerisasi RNA ditandai oleh disosiasi
kompleks transkripsi atau terlepasnya enzim RNA polimerase beserta
kofaktor-kofaktornya dari untai DNA cetakan. Begitu pula halnya
dengan molekul RNA hasil sintesis. Hal ini terjadi ketika RNA
polimerase mencapai urutan basa tertentu yang disebut dengan
terminator.Terminasi transkripsi dapat terjadi oleh dua macam sebab,
yaitu terminasi yang hanya bergantung kepada urutan basa cetakan
(disebut terminasi diri) dan terminasi yang memerlukan kehadiran
suatu protein khusus (protein rho). Di antara keduanya terminasi diri
lebih umum dijumpai. Terminasi diri terjadi pada urutan basa
palindrom yang diikuti oleh beberapa adenin (A). Urutan palindrom
adalah urutan yang sama jika dibaca dari dua arah yang berlawanan.
Oleh karena urutan palindom ini biasanya diselingi oleh beberapa basa
tertentu, maka molekul RNA yang dihasilkan akan mempunyai ujung
terminasi berbentuk batang dan kala (loop) (Yuwono, 2005).
B. Translasi
Translasi adalah tahap penerus dari transkripsi, dalam tahap ini terjadi
proses penerjemahan urutan kodon pada mRNA oleh tRNA menjadi
urutan asam amino. Proses ini terjadi di sitoplasma oleh ribosom. Ribosom
terdiri atas 2 unit yaitu unit besar dan unit kecil. Penerjemahan satu kodon
mengahsilkan satu asam amino. Dalam proses translasi terjadi 3 tahap
yaitu inisiasi, elongasi, terminasi (Yuwono, 2005).
1. Inisiasi dimulai dengan pengenalan rangkaian AUG, kemudian
mengenal dan berikatan dengan molekul tRNA pada antikodon untuk
asam amino yang khusus, seperti ACC untuk tryptophan, dengan cara
ini activating enzymes mengikatkan molecules tRNA ke asam amino
tertentu, setelah itu baru fase pemanjangan dengan cara pembacaan
yang sama.
2. Elongasi yaitu proses penyusunan polipeptida yang dibawa oleh
RNAt. Proses tersebut terjadi pada saat RNAt masuk kedalam
ribosom pada posisi A kemudian bergeser ke posisi P untuk
melepaskan asam amino yang dibawanya . kemudian RNAt bergeser
lagi ke posisi E untuk keluar dari ribosom. Setelah satu RNAt keluar
dari ribosom maka ribosom bergeser satu rantai kodon ke arah ujung
3’ pada mRNA sehingga RNAt lainnya akan menduduki posisi Apada
ribosom yang telah kosong. Proses tersebut akan berlangsung terus
sampai pada kodon stop yaitu UGA atau UAA atau UAG. Kodon stop
itu sendiri adalah triplet yang menandai berakhirnya proses
penyusunan rantai polipeptida.
3. Terminasi merupakan tahap akhir dari proses translasi dan
merupakan tahap pelepasan rantai polipeptida dari ribosom. Dalam
pelepasan rantai polipeptida ada satu protein yang disebut sebagai
faktor pelepasan yang akan mengikatkan diri pada kodon stop di site
A dan menambahkan air pada rantai polipepida. Reaksi ini akan
memutuskan ( menghidrolisis ) ikatan antara polipeptida yang sudah
selesai tRNA disitus P, sehingga polipeptida akan terlepas.
d. Perbedaan mekanisme ekspresi gen pada prokariotik dan eukariotik
Ekspresi gen pada organisme prokariotik dan eukariotik memiliki
perbedaan yang sangat signifikan. secara umum, ekspresi gen pada prokariotik
sangat bersifat efisien, dimana ketika sumber makanan berlimpah di lingkungam
prokariotik tidak akan membuat sesuatu yang terlalu berlebihan.
A. Transkripsi
Transkripsi merupakan proses sintesis molekul RNA pada DNA
template. Proses ini terjadi pada inti sel / nukleus (Pada organisme
eukariotik, sedangkan pada organisme prokariotik berada di sitoplasma
karena tidak memiliki inti sel) tepatnya pada kromosom.
Transkripsi Prokariotik pada dasarnya adalah proses penyalinan
urutan nukleotida yang terdapat pada molekul DNA. Dalam proses
transkripsi, hanya salah satu untaian DNA yang disalin menjadi urutan
nukleotida RNA (transkrip RNA). Urutan nukleotida pada transkrip RNA
bersifat komplementer dengan urutan DNA cetakan/template, tetapi
identik dengan urutan nukleotida DNA pada untaian pengkode/coding
DNA strand/nontempate strand). Salah satu ciri dari prokariot adalah
adanya struktur operon. Operon adalah organisasi dari beberapa gen yang
ekspresinya dikendalikan oleh satu promotor. Misalnya operon lac, pada
metabolisme laktosa pada bakteri E.coli. Pada waktu ditranskripsi operon
lac akan menghasilkan satu mRNA yang membawa kode-kode genetik
untuk polipeptida berbeda yang disebut dengan mRNA polisistronik. pada
operon lac mempunya 3 gen struktural yaitu lac Z, lac Y dan lac A.
Masing-masing dari gen itu punya start codon dan stop codon sendiri-
sendiri namun ekspresinya tetep dikendalikan dengan operon yang sama.
Pada waktu ditranskripsi hasilnya 1 mRNA yang membawa kodon untuk 3
macam polipeptida yang beda (Yuwono, 2005)
Mekanisme transkripsi pada eukariotik pada dasarnya menyerupai
mekanisme pada prokariot. Namun, begitu banyaknya polipeptida yang
berkaitan dengan mesin transkripsi pada eukariotik menjadikan
mekanisme tersebut jauh lebih kompleks daripada mekanisme pada
prokariotik. Secara umum mekanisme transkripsi dimulai dari inisiasi,
elongasi dan terminasi. Tetapi pada eukariotik terdapat tiga gen kelas yang
berperan dalam proses transkripsi, karena itu transkripsi harus dilakukan
pada masing-masing gen kelas tersebut. Pada eukariotik RNA
polimerasenya beda-beda ada RNA polimerase I, II dan III sehingga
penggunaannya dalam sintesis molekul berbeda. Sebelum RNA polimerase
menempel pada promotor, ada faktor-faktor transkripsi yang membantu
RNA polimerase. Jika RNA polimerase I dibantu SL1 dan UBF, RNA
polimerase II dibantu dengan TFIIA, TFIIB, TFIID, TFIIE, TFIIF, TFIIH
dan TFIIJ. RNA polimerase III dipandu ama TFIIIA, TFIIIB, TFIIIC ama
protein TBP. faktor TBP merupakan protein yg diperlukan jika gen-gen
tidak mempunyai TATA box. setelah RNA polimerase dibantu dengan
faktor transkripsi (TF) menuju ke TATA box kemudian terjadi proses
elongasi dan berhenti sampai bertemu terminator (Yuwono, 2005).
Tabel 2.2.4 Perbedaan Proses Transkripsi Pada Prokariotik Dan Eukariotik
Kriteria Prokariotik Eukariotik
Faktor transkripsi Tidak ada, RNA memiliki satu set
mengenali promoter promotore yang utama
dengan membentuk RNA merupakan kotak TATA
polimerase holoenzim
Lokasi Sitoplasma Nukleus
Waktu terjadinya Bersamaan Tidak bersamaan
transkripsi dan
translasi
Hasil RNA matang Pre-mRNA
Modifikasi RNA Tidak ada Penambahan tudung 5’
splicing
Penambahan poli A
diujung 3’
Modifikasi mRNA pasca
splicing
Jumlah mRNA yang Pasti 1 Bisa lebih dari 1
dihasilkan
Jumlah protein yang Bisa lebih dari 1 Hanya 1
dikode mRNA
Tahapan terminasi Ketika ada terminator Beberapa nukleotida
maka langsung diakhiri setelah terminator sampai
sekitar 100 nukleotida
(ada protein yang
melepaskan RNA
polimerase dari DNA)
RNA polimerasi yang Hanya 1 Hanya 3
berperan

B. Translasi
Translasi pada prokariotik terjadi sebelum transkripsi sepenuhnya di
selesaikan. Hal ini dimungkinkan karena pada prokariotik molekul mRNA di
translasikan berdasarkan arah dari ujung 5` ke ujung 3`. Selain dari itu, pada
prokariotik tidak terdapat membran inti, sehingga tidak ada yang memisahkan
transkripsi dan translasi (sebagaimana yang terjadi pada eukariot) sehingga
translasi dapat segera dilakukan (Yuwono, 2005)
Translasi pada eukariotik terjadi tidak bersamaan dengan translasi. Dengan
adanya membran inti, pada eukariot dapat dibedakan tempat terjadinya transkripsi
dan translasi, transkripsi terjadi di dalam inti sedang translasi terjadi di
sitoplasma. Waktunya pun tidak dapat terjadi secara bersamaan, sebab sebelum
dapat melakukan translasi, harus merampungkan terlebih dahulu proses
transkripsi. Proses transkripsi dan translasi pada eukariotpun lebih kompleks
daripada prokariot (Yuwono, 2005).
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Gen adalah bagian dari kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA)
dalam kromosom yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri-ciri genetis dari
suatu makhluk hidup.Gen tersusun dari bagian pengkode (intron, ekson),
promotor, operator dan terminator. Ekspresi gen adalah proses penentuan sifat
suatu organisme oleh gen. Ekspresi gen melalui proses transkripsi dan translasi.
2. Saran
Dengan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca
mengenai struktur dan ekspresi gen. apabila terdapat materi yang kurang sesuai
diharapkan mencari referensi yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Fried, GH dan Hademenis, GJ.2005.Bioloi edisi dua.Jakarta:Erlangga
Subowo.2011.Biologi Sel.Jakarta:Sagung Seto
Suryo.2008.Genetika Manusia.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press
Yuwono,T.2005.Biologi Molekuler.Jakarta:Erlangga

Anda mungkin juga menyukai