PENDAHULUAN
bahan yang berasal dari sumber-sumber alami sampai bahan sintetik, dengan
sifat yang mudah dirombak (biodegradable), sangat sulit bahkan tidak bisa
bagi jasad hidup dengan bahan aktif yang tidak rusak dalam waktu lama
(persisten).
tumbuhan dan hewan serta bahan-bahan lain yang bersumber dari organisme
biodegradasi.
mengetahui berbagai jenis senyawa maupun zat yang diuraikan oleh mikroba
1
B. Tujuan Penulisan Makalah
1. Deskripsi biodegradasi.
2. Macam-macam biodegradasi
4. Klasifikasi biodegradasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Biodegradasi
Biodegradasi berasal dari dua suku kata, yaitu bio yang artinya hidup dan
ini berupa rangkaian reaksi kimia enzimatik atau biokimia yang mutlak
aktivitas biologis yang merubah struktur kimia secara alami menjadi produk
proses alami yang dilakukan oleh kimia organik di lingkungan yang diubah
3
dasar, seperti siklus karbon, nitrogen dan sulfur. biodegradasi hanya bisa
penguraian struktur kimia suatu zat dari bentuk kompleks menjadi bentuk
enzimatik dan biokimia, hasil dari proses ini akan masuk ke dalam siklus
biogeokimia di lingkungan.
B. Macam-Macam Biodegradasi
4
(limbah minyak, sampah organik), dan senyawa xenobiotik seperti HOED,
organoklor, DDT, PCB, TCDD, dan lain-lain. Faktor kondisi lingkungan yang
zat yang tercemar diubah menjadi senyawa yang memiliki sedikit kandungan
racun yang siap untuk diuraikan. Tahap pertama untuk beberapa polutan
bromine, florin) dan menambah elektron pada molekulnya. Hal ini terjadi
ada dan produk yang dihasilkan adalah karbondioksida dan metan (Leja dan
Lewandowicz, 2009).
Biodegradasi aerobik
Biodegradasi anaerobik
5
Fritsche dan Hofrichter (tanpa tahun) menyatakan biodegradasi aerobik
1. Growth, pada proses ini polutan organik digunakan sebagai sumber karbon
karbondioksida
yaitu:
suatu larutan. Hasil dari proses ini adalah gula sederhana, asam amino dan
asam lemak.
hidrolisis
6
Gambar 1. Proses biodegradasi anaerobik (Bruns, 2009).
yaitu:
D. Klasifikasi Biodegradasi
mengandung unsur hidrogen (H) dengan karbon (C) baik berantai lurus
7
hidrokarbon untuk keperluan metabolisme dan perkembangbiakannya
8
rantai karbon alkana menyebabkan makin sulit terurai. Adanya rantai C
(Anonimus 2008).
a b
Gambar 2. Mikroba pendegradasi senyawa hidrokarbon alifatik.
(a)Pseudomonas putida dan (b) Rhodococcus sp
9
ekonomis tinggi, seperti degradasi sikloalkana menjadi asam adipat
(Harayama, dkk. 1999). Asam adipat merupakan salah satu bahan utama
sebagai bahan kain, cat, ban, film, resin dan monofilamen (Moreau dkk.
1993).
b. Hidrokarbon aromatik
dapat masuk ke dalam siklus Krebs (siklus asam sitrat), yaitu suksinat,
10
Degradasi senyawa hidrokarbon aromatik tidak hanya pada
benzena namun juga pada senyawa lain seperti toluena, ethilbenzena dan
Burkhoderia Desulvovibrio
Xanthomonas Desulfobacter
11
c. Hidrokarbon polisiklik aromatik
senyawa juga terikat kuat pada partikel tanah sehingga juga menyulitkan
12
altitudinis. Bakteri Ochrobactrum anthropi merupakan bakteri gram
energi.
a b
Gambar 5. Mikroba pendegradasi PAH
(a) Ochrobactrum anthropi dan (b) Salipiger sp
13
Hasil penelitian telah membuktikan bahwa produksi gas yang
batuan. Peningkatan gas hasil metabolisme mikroba, seperti gas CO2 dan
a b c
Gambar 6. Mikroba yang berperan dalam meningkatkan tekanan reservoir
minyak bumi. (a) Clostridium (b) Bacillus (c) Desulfovibrio
14
menyebabkan mikroba ini tidak aktif bekerja mendegradasi minyak
bumi.
2. Biodegradasi Limbah
produk yang diinginkan juga dihasilkan produk samping (by product) baik
yang masih dapat dimanfaatkan maupun yang tidak dapat dimanfaatkan dan
limbah cat yang memiliki kandungan zat warna yang dapat berbahaya bagi
lingkungan bila tidak ditangani dengan tepat (Dwipayana dan Herto. 2009).
a. Limbah Cat
yang digunakan dapat asli berasal dari lokasi tercemar (indigenous) atau
dari luar lokasi yang tercemar (non indigenous) (Dwipayana dan Herto.
2009).
15
limbah cat diantaranya adalah Pseudomonas luteola, Pseudomonas sp.,
16
Hasil Penelitian telah mengungkapkan mikroba yang dapat
batu bata yang terdiri atas lapisan campuran tanah dengan 10-35%
partikel besi, bahan organik dan lapisan zeolite (Wakatsuki, et. al, 1993
aerob pada lapisan zeolite dan zone anaerob pada lapisan tanah
17
limbah dengan jumlah lebih dari 1.000.000 bakteri/ml limbah (Grady
jenis gula, reaksi urea positif, katalase positif, H2S positif, sitrat positif,
3. Biodegradasi Polimer
Polimer adalah suatu bahan yang terdiri dari unit molekul yang
18
a. Berdasarkan asalnya
1). Polimer alam, contoh: pati, selulosa, protein, asam nukleat, karet alam
epoksi resin.
b. Berdasarkan pembuatannya
dan poliisopropena.
19
Degradasi polimer terdiri atas beberapa tahap, yang pertama polimer
skala kecil dan pecah, karena fungi menembus polimer yang padat.
permukaan baru untuk reaksi dengan agen kimia dan biokimia, yang
cair, faktor kimia dan biologi sangat penting (Dow Corning, 1997).
bermacam-macam enzim ke dalam air tanah, dan enzim ini akan mulai
20
mikro yang membuat polimer tertentu menjadi tidak stabil secara kimia.
terjadi pada polimer yang rentan pada daerah asam, fungi ini akan
tanaman menjadi CO2 dan H2O. Mikroba ini mensintesis enzim Lignin-
21
sangat berperan proses degradasi lignin dan juga oksidasi senyawa-
senyawa fenol (Paul, 1992 dan Limura, 1996 dalam Sulistinah, 2008).
22
Gambar 11. Jamur Pleorotus sp.
tidak ada enzim mikroba khusus yang bisa memecah polimer sintetik.
Corning, 1997).
2. Berat molekul
23
3. Karakteristik hidrofobik dan hidrofilik
4. Zat aditif
5. Metode sintesis
6. Kondisi lingkungan
24
4. Polyamide Nylon 6 Flavobacterium sp.
(Nylon) Pseudomonas sp. (NK87)
Nylon 4 Pseudomonas sp. ND-10 dan
ND-11
Copolyamide-Esters R. delemar
(CPAE)
5. Polyethylene Acinetobacter sp. 351
(PE)
6. Polystyrene Actinomycetes strain
(PS)
Dirangkum dari Tokiwa, 2009.
Biodegradasi Plastik
Senyawa lain penyusun plastik yang disebut plasticizers terdiri: (a) ester
asam lemak (oleat, risinoleat, adipat, azelat, dan sebakat serta turunan
minyak tumbuhan, (b) ester asam phthalat, maleat, dan fosforat. Bahan
tambahan untuk pembuatan plastik seperti Phthalic Acid Esters (PAEs) dan
2008).
adipat, oleat, risinoleat, sebakat, dan turunan asam lemak lain cenderung
mudah digunakan, tetapi turunan asam phthalat dan fosforat sulit digunakan
25
untuk nutrisi. Hilangnya plasticizers menyebabkan lapisan plastik menjadi
rapuh, daya rentang meningkat dan daya ulur berkurang (Sumiarsih, 2008).
Dari alam telah ditemukan mikroba yang dapat merombak plastik, yaitu
fischeri dan Paecilomyces sp. Sedangkan mikroba yang mampu merombak dan
26
di lingkungan terutama akumulasinya sampai pada rantai makanan dan
logam berat seperti merkuri (Hg), kadmium (Cd), Timah hitam (pb),
bioakumulasi.
yang bersifat toksik menjadi senyawa yang bersifat tidak toksik. Proses
pada suatu senyawa yang tidak dapat larut dalam air menjadi senyawa
27
Interaksi mikroba dengan logam di alam adalah imobilisasi logam dari
fase larut menjadi tidak atau sedikit larut sehingga mudah dipisahkan.
sistein, dll.
Cu.
energi.
selnya. Adapun reaksi reduksi sulfat oleh bakteri ini adalah sebagai
berikut.
senyawa sulfat.
28
f. Mikroalga contohnya Spirulina sp., merupakan salah satu jenis alga
Spirulina sp. berbentuk silindris, memiliki dinding sel tipis. Alga ini
sulfudril imadazol, sulfat dan sulfonat yang terdapat dalam dinding sel
dalam sitoplasma.
29
BAB III
KESIMPULAN
enzimatik atau biokimia yang mutlak memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai
yaitu bahan seperti sampah yang mudah terdegradasi di lingkungan dan polutan
belerang dapat di daur ulang menggunakan sel makhluk hidup tertentu. Faktor
nutrien.
30
DAFTAR PUSTAKA
Atlas, Ronald M dan Richard Bartha. 1993. Microbial Ecology Fundamentals and
Applications Third Edition. California: The Benjamin/ Cummings
Publishing Company, Inc.
Effendy, Edison dan Rudy Laksmono Widajatno. Tanpa tahun. Biodegradasi 2,4-
Diklorofenol oleh Bakteri Alcaligenes sp dan Bacillus sp. Jurnal Ilmiah
Teknik Lingkungan Vol.1 No.2.
Helard, Denny dan Puti Sri Komala. 2005. Identifikasi Mikroba Anaerob
Dominan pada Pengolahan Limbah Cair Pabrik Karet dengan Sistem Multi
Soil Layering (MSL). Jurnal, Jurusan Teknik Lingkungan, Universitas
Andalas.
31
Leja, Katarzyna dan Grazyna Lewandowicz. 2009. Polymer Biodegradation and
Biodegradable Polymers – a Review. Poznan: Poznan University of Life
Sciences
Mohan, Khrisna dan Tanu Srivastava. 2011. Microbial Deterioration and
Degradation of Polymeric Materials. Hyderabad: Defence Research &
Development Laboratory
32
Tokiwa, Yukata, Buenaventurada P Calabia, Charles U Ugwu, dan Seiichi Aiba.
2009. Biodegradability of Plastic. Maryland: Natinal Center for
Biotechnology Information
33