Anda di halaman 1dari 24

HALAMAN JUDUL

Makalah Kelompok 10
MIKROORGANISME DAN PERANANNYA DALAM
KEHIDUPAN
Ditujukan untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Biologi Umum
Dosen: Yatin Mulyono, M.Ag

Disusun Oleh:

HELDAWATI
NIM. 1701130375
SRI MAULIDA
NIM. 1701130396
YUAN AKHMAD AL-FURQANSYAH
NIM. 1701130370

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKARAYA


FAKULAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI TADRIS/PENDIDIKAN FISIKA
TAHUN 2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan


rahmat serta hidayahnya sehingga penulisan makalah tentang “Mikroorganisme
dan Perannya dalam Kehidupan” ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Biologi yang telah di berikan oleh dosen kepada kami.

Tidak dipungkiri bahwa makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan


dan kerjasama berbagai pihak, dan kami menyadari sepenuhnya tanpa adanya
kerjasama tersebut makalah ini mungkin tidak akan dapat diselesaikan tepat
waktu. Terkait dengan semua itu pada kesempatan yang sangat berbahagia ini
kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
dosen yang telah mendidik kami.

Palangka Raya, 20 Mei 2018

Kelompok 10

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................2

C. Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Pengertian Mikroorganisme......................................................................3

B. Ciri-Ciri, Klasifikasi dan Cara Hidup Dan Penyakit Yang Ditimbulkan


Mikroorganisme...................................................................................................4

D. Klasifikasi Protozoa..........................................................................................13

C. Peranan Mikroorganisme Dalam Kehidupan..........................................16

BAB III PENUTUP...............................................................................................22

A. Kesimpulan..............................................................................................22

B. Saran........................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24

iii
BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sadar atau tidak, banyak terdapat makhluk hidup berukuran renik yang
memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Jasad renik ini sering
disebut sebagai mikroorganisme. Peran mikroorganisme baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan secara nyata menjadi bukti terjadinya
interaksi antara mikroba dengan makhluk hidup lainnya. Kebanyakan orang tidak
menyadari hal itu karena ukuran mikroorganisme yang sangat kecil sehingga tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme hanya dapat dilihat dengan
menggunakan alat yang disebut mikroskop. Alat ini memungkinkan untuk
mengamati bentuk dan struktur sel-sel mikroorganisme dengan lebih jelas.
Dunia mikroorganisme terdiri dari berbagai kelompok jasad renik yang
terdiri atas satu sel atau biasa disebut uniseluler. Setiap sel tunggal
mikroorganisme dapat melakukan aktivitas kehidupan seperti mengalami
pertumbuhan, menghasilkan energi, dan berkembang biak sebagaimana makhluk
hidup lainnya. Secara kolektif, jasad renik ini dinamakan protista. Ciri utama yang
membedakan antara kelompok mikroba tertentu dengan kelompok mikroba
lainnya ialah organisasi bahan selulernya.
Peran mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-
hari. Perannya dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat secara nyata, baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan. Lingkungan hidup mikroba salah
satunya adalah tubuh manusia. Sadar atau tidak, banyak diantara miroorganisme
yang menghuni dan mendapatkan nutrisi dari tubuh manusia. Beberapa jenis
mikroba dapat menyebabkan penyakit baik pada manusia, hewan, maupun
tumbuhan, sedangkan yang lainnya terlibat langsung dalam kegiatan sehari-hari
manusia baik dalam bidang pangan, industri, dan pertanian. Menurut Pelczar
(2010:13), menyatakan bahwasanya dunia mikroorganisme terdiri dari lima
kelompok organisme : bakteri, protozoa, virus, serta algae, dan cendawan
mikroskopis.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan mikroorganisme?
2. Apa saja klasifikasi mikroorganisme?
3. Apa ciri-ciri mikroorganisme?
4. Bagaimana peranan mikroorganisme dalam kehidupan?
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian mikroorganisme
2. Mahasiswa mampu menyebutkan klasifikasi mikroorganisme
3. Mahasiswa mampu menyebutkan ciri-ciri mikroorganisme
4. Mahasiswa mampu menjelaskan peranan mikroorganisme dalam
kehidupan
BAB II PEMBAHASAN

PEMBAHASAN
A. Pengertian Mikroorganisme
Mikroorganisme merupakan suatu makhluk hidup yang tidak dapat dilihat
secara langsung atau dengan kasat mata. Mikroorganisme adalah makhluk hidup
yang masih sederhana dan bersifat mikroskopis. Mereka hanya bisa teramati
dengan menggunakan mikroskop cahaya ataupun mikroskop elektron. Dari
berbagai macam mikroorganisme , akan dipelajari empat macam mikroorganisme
yaitu : virus, bakteri, protista, dan jamur/ fungi.
Dalam sejarah kehidupan, mikroorganisme telah banyak memberikan
peran sebagai bukti keberadaannya. Mulai dari pembentukan minyak bumi di
dasar-dasar samudra sampai proses pembuatan tempe, semuanya merupakan
‘pekerjaan’ mikroorganisme. Mikroorganisme juga digunakan dalam pembuatan
antibiotika, berbagai bahan makanan, sampai pada teknik rekayasa genetika
modern.
Mikroorganisme yang merugikan antara lain yang sering menyebabkan
berbagai macam penyakit diantaranya: flu burung dan flu babi yang disebabkan
oleh virus. Selain itu terdapat pula mikroorganisme yang dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan.
Masuknya mikroorganisme dalam tubuh dapat melalui makanan dan
minuman. Allah melarang memakan bangkai, darah, dan daging babi. Hasil
penelitian para ahli bahwa hal-hal yang dilarang Allah Swt terdapat banyak
kemudharatan dan membahayakan kesehatan. Pada daging binatang yang mati
karena sakit dipastikan adanya bibit penyakit berupa mikroorganisme yang diidap
binatang itu yang dapat menular.
Binatang seperti babi, anjing, buaya, burung elang dan sebagainya
diharamkan untuk dikonsumsi karena binatang tersebut merupakan predator yang
memangsa binatang lain dan ada pula yang sangat menjijikan dalam mencari
makananya. Sehingga dalam perut dan tubuhnya banyak sekali virus, bakteri,
protozoa, yang merupakan penyakit bagi manusia. Pengetahuan siklus dan
metabolisme menjadi sangat penting supaya dapat menghindarikan diri dari

3
4

sumber penyakit atau jika terlanjur kena serangan dapat melakukan tindakan
pengobatannya.
D. Ciri-Ciri, Klasifikasi dan Cara Hidup Dan Penyakit Yang Ditimbulkan
Mikroorganisme

1. Bakteri
a. Ciri-ciri bakteri

Komponen utama genom bakteri adalah sebuah molekul DNA sirkular


untai-ganda atau yang sering kita sebut sebagai kromosom bakteri. Selain
kromosom, banyak bekteri juga memiliki plasmid, lingkaran-lingkaran DNA
yang jauh lebih kecil lagi. Ada beberapa bentuk dasar sel bakteri, yaitu bulat
(coccus), batang atau silinder (bacillus), dan spiral yaitu berbentuk batang
melengkung atau melingkar.

b. Klasifikasi bakteri

Berdasarkan taksonomi bakteri, organisme prokariotik dikelompokkan


menjadi dua kelompok besar, yaitu eubakteri yang merupakan bakteri sejati dan
archaea. Kelompok bakteri terdiri atas semua organisme prokariotik patogen
dan nonpatogen yang terdapat di daratan dan perairan,serta organisme
prokariotik yang bersifat fotoautotrof. Spesies bakteri dapat dibedakan
berdasarkan morfologi (bentuk), komposisi kimia, kebutuhan nutrisi, aktivitas
biokimia dan sumber energi.

c. Cara hidup bakteri

Bakteri bereproduksi dengan cara membelah diri secara biner, yang


didahului oleh replikasi kromosom bakteri. Dari satu titik awal replikasi,
penggandaan DNA berlangsung dalam dua arah di sekeliling kromosom
sirkular. Bakteri dapat berproliferasi sangat cepat apabila lingkungannya cocok,
baik di habitat alami atau di kultur di laboratorium. Karena pembelahan
merupakan proses aseksual-produksi keturunan dari 1 induk tunggal- sebagian
besar bakteri di dalam koloni identik secara genetis dengan sel induknya.
5

2. Virus
a. Ciri-ciri virus

Virus terkecil memiliki diameter hanya 20nm-lebih kecil dari ribosom.


Ukuran virus panjang sekitar 1400 nm, kapsidnya sekitar 80 nm, diameter
kapsidnya 10nm–30nm. Supermikroorganisme ini hanya dapat dilihat melalui
scanning atau transmisi mikroskop elektron. Virus hanya memiliki 1 tipe asam
nukleat, tidak memiliki sistem metabolismesehingga virus tidak dapat tumbuh
dan bereproduksi tanpa adanya sel inang.

Struktur virus memiliki kapsid tersusun dari protein merupakan


pelindung asam nukleik dari kerusakan yang disebabkan oleh enzim perusak
DNA. Inti asam nukleik merupakan genom bakteriofag yang mengandung
informasi genetik yang perlu untuk replikasi partikel bakteriofag yang baru.
Bagian pangkal dan ekor merupakan bagian tempat menempelnya
bakteriofagpada titik tertentu pada bakteri.

b. Klasifikasi virus
 Klasifikasi virus berdasarkan morfologi

Berdasarlam morfologi, virus dibagi berdasarkan jenis asam nukleat dan juga
protein membran terluarnya (envelope) menjadi 4 kelompok, yaitu :
1. Virus DNA
2. Virus RNA
3. Virus berselubung
4. Virus non-berselubung

 Klasifikasi virus berdasarkan tropisme dan cara penyebaran


Berdasarkan tropisme dan cara penyebaran, virus dibagi menjadi :
1. Virus Enterik
2. Virus Respirasi
3. Arbovirus
6

4. Virus onkogenik
5. Hepatitis virus
 Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional
Virus di klasifikasikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi
genomnya. Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu
1. Virus Tipe I = DNA Utas Ganda
2. Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal
3. Virus Tipe III = RNA Utas Ganda
4. Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)
5. Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)
6. Virus Tipe VI = RNA Utas (+) dengan DNA perantara
7. Virus Tipe VII =DNA Utas Ganda dengan RNA perantara
c. Cara hidup virus
Para ahli menyebutkan virus adalah organisme hidup dan tak hidup.

Virus sebagai makhluk hidup :

 Virus dapat bereproduksi dengan sangat cepat, tetapi hanya terjadi pada
sel.
 Inang yang hidup.
 Virus dapat bermutasi.

Virus sebagai benda mati :

 Virus adalah aseluler yang tidak memiliki sitoplasma dan organel


lainnya.
 Virus tidak melakukan metabolisme sendiri, sehingga untuk
memperbanyak diri, virus menggunakan metabolisme sel inangnya.
Ada 2 macam cara reproduksi virus yaitu siklus litik atau siklus
lisogenik. Infeksi secara litik melalui fase-fase berikut ini :
1) Fase adsorbsi dan infeksi
7

Dengan ujung ekornya fag melekat atau menginfeksi bagian tertentu


dari dinding sel bakteri. Virus penyerang bakteri memiliki enzim lisozim yang
berfungsi merusak atau melubangi dinding sel bakteri, maka seluruh isi fag
masuk ke dalam sel bakteri. Fag kemudian merusak dan mengendalikan DNA
sel bakteri.

2) Fase replikasi DNA


Fag mengadakan pembentukan DNA (replikasi) menggunakan DNA
bakteri sebagai bahan, serta membentuk selubung protein. Maka terbentuklah
beratus-ratus molekul DNA baru virus yang lengkap dengan selubungnya.
3) Fase pembebasan virus fag-fag baru/fase lisis

Sesudah fag baru terbentuk, sel bakteri akan pecah (lisis), sehingga
keluarlah fag yang baru. Pembentukan partikel bakterifag memerlukan waktu
20 menit.

Infeksi secara lisogenik melalui fase-fase berikut ini :

1) Fase adsorbsi dan infeksi

Fag menempel pada tempat yang spesifik. Virus melakukan penetrasi


pada bakteri kemudian mengeluarkan DNAnya pada tubuh bakteri.

2) Fase penggabungan DNA

Virus bersatu dengan DNA bakteri membentuk profag.

3) Fase pembelahan

Bila bakteri membelah diri, profag ikut membelah sehingga dua sel
anakan bakteri juga mengandung profag di dalam selnya. Hal ini akan
berlangsung terus menerus selama sel bakteri mengandung profag membelah.

3. Protozoa
a. Ciri-ciri protozoa
8

Protozoa merupakan anggota hewan yang paling sederhana. Tubuh


mereka sangat sederhana tersusun dari sel tunggal, memiliki ukuran
mikroskopis, sebagian besar hidup bebas tetapi ada yang hidup parasit pada
bermacam-macam jenis hewan. Protozoa tersusun atas organel, karena
merupakan diferensiasi dari satu sel. Protozoa merupakan eukariotik dengan
inti yang diselubungi oleh membran (selaput). Protozoa bergerak dengan
menggunakan flagela, silia, dan pseudopodia.

Protozoa merupakan mikroorganisme eukariot uniseluler yang


kehilangan dinding selnya dan termasuk ke dalam kerajaan Protista. Terdapat
kurang lebih 20.000 spesies protozoa, ada yang menyebabkan penyakit.

b. Klasifikasi protozoa

Protozoa adalah kelompok organisme yang besar dan sangat beragam.


Prozoa dikelompokkan dalam 4 filum berdasarkan tipe pergerakannya, yaitu :

 Filum Mastigophora (flagellata), bergerak dengan menggunakan


flagela.
 Filum Sarcodina, bergerak menggunakan pseudopodia.
 Filum Ciliophora (Ciliata), bergerak dengan menggunakan silia.
 Filum Sporozoa, tidak memiliki anggota gerak dan mempentuk
spora.
c. Cara hidup protozoa

Protozoa sebagai mikroorganisme bersel tunggal ada yang hidup soliter


atau sendiri ada juga yang membentuk koloni. Hidup berenang bebas atau
melekat pada medium tempat hidupnya. Hidupnya ada yang bersifat parasit,
seperti tripanosoma, ada juga yang bersimbiosis dengan organisme lainnya
misalnya Joenia.

Protozoa bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual


berlangsung dengan pembelahan sel atau pembagian sel. Reproduksi seksual
9

terjadi pada berbagai kelompok protozoa. Konjugasi yang merupakan


penyatuan fisik antara dua individu hanya dijumpai pada siliata.

4. Alga
a. Ciri-ciri alga

Alga adalah sekelompok organisme autotrof. Alga digolongkan dalam


tumbuhan talus. Alga meliputi organisme bersel satu (uniseluler) maupun
bersel banyak (multiseluler). Ganggang memiliki ukuran beragam dari
beberapa mikrometer sampai kepada bermeter-meter panjangnya. Organisme
ini mengandung klorofil untuk melangsungkan fotosintesis. Kebanyakan alga
berukuran mikroskopis.

b. Klasifikasi alga

1. Cyanobacteria (Alga Biru Hijau)


Cyanobacteria atau alga biru hijau adalah kelompok alga yang paling
primitif dan memiliki sifat-sifat bakterial dan alga. Kelompok ini adalah
organisme prokariotik yang tidak memiliki struktur-struktur sel seperti yang ada
pada alga lainnya, contohnya nukleus dan chloroplast. Mereka hanya memiliki
chlorophil a, namun mereka juga memiliki variasi phycobilin seperti halnya
carotenoid. Pigmen-pigmen ini memiliki beragam variasi sehingga warnanya bisa
bermacam-macam dari mulai hijau sampai ungu bahkan merah.Alga biru hijau
tidak pernah memiliki flagella, namun beberapa filamen membuat mereka
bergerak ketika berhubungan dengan permukaan. Unicell, koloni, dan filamen-
filamen cyanobacteria adalah kelompok yang umum dalam budidaya, baik sebagai
makan maupun sebagai organisme pengganggu.

2. Chlorophyta (Alga Hijau)


Alga hijau adalah kelompok alga yang paling maju dan memiliki banyak
sifatsifat tanaman tingkat tinggi. Kelompok ini adalah organisme prokariotik dan
10

memiliki struktur-struktur sel khusus yang dimiliki sebagaian besar alga. Mereka
memiliki kloroplast, DNA–nya berada dalam sebuah nukleus, dan beberapa
jenisnya memiliki flagella. Dinding sel alga hijau sebagaian besar berupa
sellulosa, meskipun ada beberapa yang tidak mempunyai dinding sel. Mereka
mempunyai klorophil a dan beberapa karotenoid, dan biasanya mereka berwarna
hijau rumput. Pada saat kondisi budidaya menjadi padat dan cahaya terbatas, sel
akan memproduksi lebih banyak klorophil dan menjadi hijau gelap. Kebanyakan
alga hijau menyimpan zat tepung sebagai cadangan makanan meskipun ada
diantaranya menyimpan minyak atau lemak. Pada umumnya unicel merupakan
sumber makanan dalam budidaya dan filamen-filamennya merupakan organisme
pengganggu. Jenis-jenis alga hijau adalah :
 Tetraselmis Hidup di air tawar dan air laut, berupa organisme hijau motil,
lebar 9-10 mm, panjang 12-14 mm, dengan empat flagella yang tumbuh
dari sebuah alur pada bagian belakang anterior sel. Sel-selnya bergerak
dengan cepat di air dan tampak bergoncang pada saat berenang. Ada
empat cuping yang memanjang dan memiliki sebuah titik mata yang
kemerah-merahan. Pyramimonas adalah organisme yang berkaitan dekat
dengan alga hijau dan memiliki penampakan serta sifat berenang yang
identik dengan tetraselmis. Kedua organisme ini adalah sumber makan
yang populer untuk mengkultur rotifer, kerang, dan larva udang.
 Chlamydomonas Hidup di air tawar dan air laut, berwarna hijau dan motil,
lebar 6,5-11 mm, panjang 7,5-14 mm, dengan dua flagella yang tumbuh
didekat sebuah benjolan pada bagian belakang sel. Sel-selnya bergerak
dengan cepat di air dan tampak bergoncang pada saat berenang. Selnya
berbentuk spiral sampai memanjang dan biasanya memiliki sebuah titik
mata merah. Pada saat sel betina terbentuk, sel induk akan kehilangan
flagellanya dan mengeluarkan sebuah kantong transparant disekitar
tubuhnya. Sel induk akan terbelah, dan membentuk 2-8 sel anak betina.
Organisme ini digunakan sebagai pakan untuk rotifer.
 Chlorella Hidup di air tawar dan air laut, berwarna hijau dan tidak motil
serta tidak memiliki flagella. Selnya berbentuk bola berukuran sedang
11

dengan diameter 2-10 mm, tergantung spesiesnya, dengan chloroplast


berbentuk cangkir. Selnya bereproduksi dengan membentuk dua sampai
delapan sel anak didalam sel induk.
 Scenedesmus Hidup di air tawar, berwarna hijau dan tidak motil dan
biasanya tersusun atas 4 sel. Hidup berkoloni, berukuran lebar 12-14 mm,
dan panjang 15-20 mm. Selnya berbentuk elips hingga lanceolate (panjang
dan ramping), beberapa spesies memiliki duri atau tanduk. Setiap sel
menghasilkan sebuah koloni bersel 4 setiap bereproduksi. Seringnya
bersifat sebagai pengganggu. Organisme ini tidak umum dibudidayakan
sebagai sumber pakan.
 Ankistrodesmus Hidup di air tawar, organisme ini berwarna hijau dan
biasa bersel satu, panjang, selnya berbentuk cresent tipis. Biasanya
berkoloni empat hingga delapan dengan membentuk sudut satu dengan
lainnya. Organisme ini seringkali mengkontaminasi perairan dan dapat
hidup pada pipa saluran air, air dalam kendi, dan air tandon. Tidak umum
dikultur sebagai pakan.
 Selenastrum Hidup di air tawar, organisme ini berwarna hijau, berukuran
lebar 2-4 mm dan panjang 8-24 mm. Kadang-kadang digunakan sebagai
pakan dapnia.
3. Chrysophyta (Alga Coklat-Emas)
Alga coklat-emas dikaitkan dengan diatomae, namun mereka memiliki
dinding sel silika yang sedikit selama masa hidup mereka. Alga ini memiliki sifat-
sifat yang dapat ditemui pada sebagian besar alga. Beberapa anggota kelompok
alga ini memiliki flagella dan motil. Semua memiliki kloroplas dan memilki DNA
yang terdapat di dalam nukleusnya. Alga ini hanya memiliki chlorophyl a dan c
serta beberapa carotenoid seperti fucoxanthin yang memberikan mereka warna
kecokelatan. Alga ini seringkali dibudidayakan dalam bentuk uniseluler pada
usaha budidaya sebagai sumber pakan.

 Cara hidup alga


12

Alga merupakan organisme eukariot yang dapat berfotosintesis,


mempunyai bentuk yang 30 bervariasi dan dapat bereproduksi dengan cara
seksual dan aseksual. Alga dapat hidup baik dalam air yang segar dan banyak
mengandung garam.Dalam proses fotosintesis alga membutuhkan cahaya dan
udara, tetapi umumnya tidak membutuhkan senyawa organik dari lingkungan.

5. Jamur (fungi)
a. Ciri-ciri fungi

Ciri-ciri organisme yang dikelompokkan ke dalam Regnum Fungi


adalah eukariotik, tidak memiliki klorofil, tumbuh sebagai hifa atau sebagai sel
khamir, memiliki dinding sel yang mengandung kitin, bersifat heterotrof,
menyerap nutrien melalui dinding selnya dan mengekspresikan enzim-enzim
ekstraseluler ke lingkungan, menghasilkan spora atau konidia, melakukan
reproduksi seksual dan/atau aseksual.

b. Klasifikasi fungi

Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup


eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh, lalu menyerap
molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi sering dikenal sebagai jamur,
kapang, khamir, atau ragi.

Fungi diklasifikasikan menjadi 4 kelas utama yaitu :

 Phycomycetes, bagi dalam 6 kelas yaitu Cytridiomycetes,


Hypocytridiomycetes, Oomycetes, Plasmodiophormycetes,
Trichomycetes dan Zygomycetes.
 Ascomycetes
 Basidiomycetes
 Deuteromycetes

c. Cara hidup fungi


13

Fungi bereproduksi baik secara aseksual dengan pembelahan,


pembentukan tunas atau spora, maupun secara seksual dengan peleburan inti
dari kedua induknya. Spora fungi memiliki berbagai bentuk dan ukuran, dan
dapat dihasilkan secara seksual atau bisa juga secara aseksual, spora dihasilkan
di dalam atau dari struktur hifa yang terspesialisasi. Ketika kondisi lingkungan
yang memungkinkan, fungi mengklon diri mereka sendiri dengan cara
menghasilkan banyak spora secara aseksual. Terbawa oleh air atau angin,
spora-spora tersebut berkecambah jika pada lingkungan yang sesuai.

Fungi memerlukan kondisi kelembapan yang tinggi, persediaan bahan


organik dan oksigen untuk pertumbuhannya. Lingkungan yang lembab
mempercepat pertumbuhan fungi. Fungi tumbuh dengan baik pada kondisi
yang banyak mengandung gula dengan tekanan osmotik tinggi dan kondisi
asam.

E. Peranan Mikroorganisme Dalam Kehidupan

Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran


sangat kecil. Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk
melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami pertumbuhan,
menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya. Mikroorganisme
memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini
harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila
ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi
zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada
tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian
enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam
bentuk persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk perngolahan
bahan makanan akan diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah ada.

Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah


ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat.
Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme memiliki
14

peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan.


Berikut peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia.

1. Virus
Peranan negatif / merugikan
a. Penyebab penyakit pada manusia
 Virus Influensa (kelompok Orthomyxovirus) penyebab influensa/ flu
 Virus dengue (Kelompok Flavivirus) penyebab demam berdarah
 Rubivirus (kelompok Togavirus) penyebab rubella
 Poliovirus (Kelompok Pocarnavirus) penyebab polio
 Virus Rubeola (Kelompok Paramyxovirus) penyebab campak
 Virus hepatitis A (Kelompok Picornavirus) penyebab Hepatitis A
 Virus Hepatitis B (Kelompok Hepadnavirus) penyebab Hepatitis B
 Virus Hepatitis C (Kelompok Flavivirus) penyebab Hepatitis C
 HSV / Herpes Simplex Virus (Kelompok Herpes virus) penyebab Herpes
 HIV /Human Immunodeficiency Virus (Kelompok Retrovirus) penyebab
AIDS (Acquored Immuno Deficiency Sindrome)
b. Penyebab penyakit pada hewan
 RSV /Rous Sarcoma Virus (Kelompok Retrovirus) penyebab Kanker pada
ayam
 Virus Rab ies (Kelompok Rhabdovirus) penyebab Rabies pada hewan
 Virus coxsackie A-16 (Kelompok Picornavirus) penyebab Food and
Mouth Disease
 4 NDV / Newcastle Disease Virus (Kelompok Paramyxivirus) penyebab
Tetelo pada ayam
c. Penyebab penyakit pada tumbuhan
 TMV/ Tobacco Mozaic Virus Penyakit, kerdil, bercak kuning tembakau
 BYV / Beet Yellow Virus (Kelompok Luteovirus) Penyakit tanaman pada
aster
 3 Virus Tungro Kerdil pada padi
15

 CVPD / Citrus Vein Phloem Degeneratin Penyakit pada tanaman jeruk


Peranan positif / menguntungkan
 Penghasil vaksin rabies, vaksin MMR (Measles, Mumps, and Rubella)
guna pencegahan penyalit campak, gondong, dan rubelle/ campak jerman
 Kloning gen, guna penyembuhan diabetes dan kanker
2. Bakteri
Peranan negatif / merugikan
a. Penyebab penyakit pada manusia
 Diplococcus pneumoniae penyebab bronkhitis dan radang paru-paru
 Neisseria gonorrhoeae penyebab penyakit gonorrhoeae/ penyakit kelamin
 Streptococcus mutans penyebab penyakit gigi berlubang
 Propionibacterium acnes penyebab jerawat
 Salmonella typhi penyebab tifus
 Mycobacterium leprae penyebab lepra
 Clostridium tetani penyebab tetanus
 Pasteurella pestis penyebab pes
 Shigella dysentriae penyebab disentri
 Vibrio cholerae penyebab kolera
 Treponema pallidum penyebab sifilis
b. Penyebab penyakit pada hewan
 Streptococcus agalactia penyebab radang payudara sapi
 Bacillus anthracis penyebab antrak pada hewan
 Actinomyces bovis penyebab bengkak rahang sapi
 Vibrio fetus penyebab abortus pada domba
 Cytopaga columnaris penyebab penyakit pada ikan
c. Penyebab penyakit pada tumbuhan
 Xanthomonas oryzae penyebab penyakit pucuk batang padi
 Xanthomonas campestris penyebab penyakit pada kubis
 Pseudomonas solanacearum penyebab layu pada tanaman terung
16

 Erwinia carotovora penyebab busuk pada buah


Peranan positif / menguntungkan
 Bakteri dekomposer menguraikan sisa organisme
 Escherichia coli membusukkan makanan di usus besar
 Nitrosococcus dan Nitrosomonas membentuk nitrit dalam tanah untuk
meningkatkan kesuburan tanah
 Rhizobium bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan untuk mengikat
nitrogen bebas yang meningkatkan kesuburan
 Streptomyces aureofacien menghasil antibiotik aeuromisin
 Streptomyces griceus menghasil antibiotik streptomisin
 Methanobacterium penghasil gas metan / biogas
 Clostridium acetobutylicum berperan dalam pembuatan aceton dan
butanol
 Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus berperan dalam
pembuatan yoghurt
 Lactobacillus casei berperan dalam pembuatan susu asam dan sebagai
prebiotik
 Acetobacter xylinum berperan dalam pembuatan nata de coco
 Sterpococcus lactis berperan dalam pembuatan mentega
 Acetobacter sp berperan dalam pembuatan asam cuka
 Baktyeri penghasil vaksin benghasilkan vaksin kolera, vaksin BCG untuk
mencegah TBC, vaksin DPT (diphteria, pertusis, dan tetanus) untuk
mencegah penyakit difteri, batuk rejan, dan tetanus
3. Protista
a. Protista yang menyerupai Hewan (Protozoa)
Peranan Protozoa yang positif / menguntungkan
 Stentor untuk pengolahan limbah
 Amoeba proteus untuk dekomposer/ pengurai sisa organisme
Peranan Protozoa yang negatif / merugikan
 1 Entamoeba ginggivalis menyebabkan radang gusi
17

 Entamoeba histolytica menyebabkan disentri


 Balantidium coli menyebabkan balantidiosis (diare pada ternak ) parasit
pada usus besar
 Trypanosoma brucei gambiense dan Trypanosoma brucei rhodosiense
penyebab penyakit tidur dengan vektor lalat Glosina palpalis
 Trypanosoma evansi penyebab penyakit surrah pada ternak vektornya lalat
Tabanidae
 Trypanosoma bruceibrucei penyebab penyakit Nagana pada ternak
 Leishmania donovani penyebab penyakit kalaazar vektornya serangga
sandfly
 Trichomonas vaginalis penyebab penyakit saluran kelamin pada pria
maupun wanita
 Toxoplasma gondii penyebab penyakit toksoplasmamosis yang berbahaya
bagi wanita hamil karena dapat menimbulkan cacat pada janin
 Plasmodium vivax penyebab penyakit malaria tertiana
 Plasmodium malariae penyebab malaria kuartana
 Plasmodium falcifarum penyebab penyakit malaria tropica
b. Protista yang Menyerupai Tumbuhan (Algae / ganggang)
Peranan Protista yang positif / menguntungkan
 Diatomae bahan penggosok metal, campuran semen, pembuat saringan
untuk pemrosesan minyak nabati dan gula
 Ganggang merah sumber vitamin A dan C serta untuk membuat agar-agar
 Chlorella merupakan sumber protein sel tunggal (PST)
Peranan Protista yang negatif / merugikan
 Gymnodium breve menghasilkan toksin yang dapat membunuh biota air
 Berbagai species algae menyebabkan blooming dan menurunkan kadar
oksigen dalam air sehingga banyak biota air yang mati
c. Protista yang menyerupai jamur
Peranan Protista yang menyerupai jamur yang positif / menguntungkan
 Physarium polycephalum dekomposer
18

Peranan Protista yang menyerupai jamur negatif / merugikan


 Phytophora infestans parasit pada tanaman kentang
4. Fungi / Jamur
Peranan Jamur yang positif / menguntungkan
 Rhizopus orizae berperan dalam pembuatan tempe
 Mucor javanicus berperan dalam pembuatan tape
 Neurospora crassa berperan dalam pembuatan oncom
 Aspergillus wentii berperan dalam pembuatan kecap
 Saccharomyces cerevisiae untuk pengembang roti dan untuk membuat
minuman beralkohol
 Penicillium notatum penghasil antibiotik penisilin
 Cephalosporium sp penghasil antibiotik cefalosporin
 Auricularia polytrica (jamur kuping), Volvariella vovacea (jamur merang),
Lentinula edodes (jamur shintake), Pleurotus sp (jamur tiram) menjadi
bahan pangan

Peranan Jamur yang negatif / merugikan


 Candica albicans penyebab keputihan pada wanita
 Amanita penghasil toksin/ racun yang mematikan
 Aspergillus falvus penghasil aflatoksin yang bersifat racun dan mematikan
 Claviceps purpurea infeksi pada bunga serealia
 Monilia fruticola penyebab penyakit pada buah persik
 Ustilago maydis parasit pada tanaman jagung
.
BAB III PENUTUP

PENUTUP
A. Kesimpulan
Mikroorganisme merupakan suatu makhluk hidup yang tidak dapat dilihat
secara langsung atau dengan kasat mata. Mikroorganisme adalah makhluk hidup
yang masih sederhana dan bersifat mikroskopis. Mereka hanya bisa teramati
dengan menggunakan mikroskop cahaya ataupun mikroskop elektron. Dari
berbagai macam mikroorganisme , akan dipelajari empat macam mikroorganisme
yaitu : virus, bakteri, protista, dan jamur/ fungi.

Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena


mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang
besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan
menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena
ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim
yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak
akan disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan
untuk perngolahan bahan makanan akan diproduksi bila bahan makanan
tersebut sudah ada.

Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah


ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat.
Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme memiliki
peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan.
Berikut peranan mikroorganisme dalam kehidupan manusia.

F. Saran
Sebaiknya kita mengenal baik tentang mikroorganisme mana yang
menguntungkan dan mana yang merugikan agar dapat memanfaatkan

19
20

mikrooganisme yang menguntungkan serta menghindari mikroorganisme


yang merugikan
DAFTAR PUSTAKA

Dwijoseputro, D. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan


M. Subandi, H. 2014. Mikrobiologi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
R, Hasdianah H. 20012. Mikrobiologi. Yogyakarta: Nuha Medika
Suriawiria, Unus. 2008. Mikrobiologi Air dan Dasar-Dasar Pengolahan Buangan
Secara Biologis. Bandung: PT Alumni

21

Anda mungkin juga menyukai