Anda di halaman 1dari 4

BAB III

VIRUS

A. Ciri-Ciri Umum dan Klasifikasi Virus


1. Ciri-Ciri Virus
Sejak D.J Ivanovsky dan Beijerink menemukan hipotesis virus, para ilmuwan terus
bekerja untuk mempelajari karakteristik virus. Untuk menambah pemahaman tentang
virus, sebagai berikut ini.
a. Sifat Virus
Virus memiliki sifat seperti makhluk hidup yaitu memiliki asam nukleat dan
mampu memperbanyak diri. Namun, virus tidak termasuk makhluk hidup karena
beberapa alasan berikut.
1) Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat
dikristalisasi seperti layaknya benda mati. Virus dalam bentuk kristal masih
memiliki daya patonogen apabila diinfeksikan ke dalam tubuh organisme
hidup.
2) Virus di luar organisme hidup disebut viriion.
3) Virus hanya memiliki salah satu asam nukleat DNA (deoxysiribonucleid acid)
atau RNA (ribonucleic acid) saja, dengan selubungan protein (kapsid) serta
tidak mempunyai sitoplasma dan organel. Oleh karena itu, virus tidak
dikatakan sebagai sel (aseluler).
4) Virus hanya dapat memperbanyak diri dalam sel hidup. Oleh karena itu,
metode yang paling ekonomis dan mudah untuk perbanyakan berbagai virus
dengan menggunakan teknik embrio ayam. Embrio ayam yang berumur 5-12
hari dapat digunakan sebagai tempat inokulasi virus.
b. Ukuran dan Bentuk Virus
Virus mempunyai ukuran tubuh sangat kecil yaitu 20-300 nano meter (1nm =
10-9m). Virus dapat diamati menggunakan mikroskop elektron dengan perbesaran
mencapai 50.000 kali. Contoh virus yang berukuran paling kecil adalah virus
polio, sedangkan contoh virus paling besar adalah virus mosaik tembakau.
c. Struktur Virus
1) Kepala dan kapsid
Kepala virus berisi asam nukleat. Asam nukleat pada bakteriofag adalah
DNA. Asam nukleat ini berfungsi untuk mengendalikan aktivitas replika virus.
Pada bagian kepala virus diselubungi protein yang disebut kapsid. Kapsid
tersusun dari unit-unit protein yang disebut kapsomer. Kapsid berfungsi
memberikan bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi
lingkungan yang merugikan virus.
2) Leher sebagai penghubung antara kepala dan ekor.
3) Ekor berfungsi untuk melekatkan diri dan menginfeksikan sel yang diserang
virus. Bagian ini memiliki struktur tambahan berupa selubung ekor, lempeng
dasar, dan serabut ekor. Pada setiap ujung serabut ekor terdapat reseptor yang
berfungsi untuk menerima rangsang.

Beberapa jenis viris lain memiliki struktur yang berbeda dengan bakteriofag.
Ada beberapa virus yang hanya memiliki asam nukleat berupa RNA. Selain itu,
virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.

Pada beberapa virus, nukleokapsid diselubungi oleh membran yang disebut


sampul virus. Sampul virus tersusun dari lipid dan protein yang berfungsi
membantu virus memasuki sel inang. Contoh virus yang memiliki sampul virus
adalah virus influenza.

d. Replika Virus

Replika virus merupakan proses penggandaan virus. Cara reproduksi virus


dikenal dengan istilah proliferasi. Proses replika virus dapat diamati dengan jelas
pada bakterifog yang menyerang bakteri Escherichis coli. Bahan-bahan yang
diperlukan untuk membentuk bagian tubuh virus baru dari sitoplasma sel yang
diinfeksi.

1. Daur Litik

Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel hospen (sel yang
ditumpanginya) setelah selesai melakukan replikasi. Daur litik terjadi dalam
beberapa tahap berikut.

a) Adsorpsi yaitu melekatnya ekor virus pada dinding sel bakteri. Daerah perekat
ini disebut daerah reseptor. Daerah reseptor bersifat kahs bagi virus tertentu
dan virus lain tidak dapat melekat di tempat tersebut.
b) Penetrasi yaitu ujung serabut ekor virus masuk dan menyatu dengan sel
bakteri sehingga terbentuk saluran dari tubuh virus ke bakteri. Penetrasi dapat
berlangsung karena virus memiliki enzim lisozim yang berfungsi merusak atau
melubangi dinding sel bakteri.
c) Eklifase yaitu virus mengambil alih perlengkapan metabolik sel bakteri.
d) Replikasi yaitu pembentukan bagian-bagian tubuh virus baru.
e) Perakitan yaitu bagian-bagian tubuh virus yang terbentuk dalam replikasi
selanjutnya akan membentuk virus-virus bakteriofag yang baru.
f) Lisis yaitu pecahnya sel bakteri yang mengeluarkan virus-virus baru yang
menginfeksi bakteri dan memulai daur litik kembali.
2. Daur Lisogenik
Pada daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri. Asam nukleat
virus tidak mengambil alih fungsi proses sintesis asam nukleat bakteri, tetapi
menjadi bagian dari DNA bakteri. Daur Lisogenik sebagai berikut.
a) Adsorpsi dan penetrasi, prosesnya sama dengan daur litik.
b) Penggabungan yaitu asam nukleat virus bergabung atau menyisip pada asam
nukleat bakteri. Gabungan asam nukleat ini disebut profag.
c) Pembelahan, pada saat bakteri membelah diri, profag ikit membelah sehingga
menghasilkan bakteri-bakteri yang mengandung profag.
d) Sintesis, yaitu asam nukleat virus secara alami akan memisahkan diri dari
asam nukleat bakteri untuk memasuki daur litik.
e) Perakitan, yaitu penyusunan partikel-partikel virus menjadi virus baru.
f) Lisis, yaitu lisisnya sel bakteri dengan mengeluarkan virus-virus baru yang
selanjutnya akan mengikuti daur litik atau daur lisogenik kembali.
2. Klasifikasi Virus
a. Berdasarkan kandungan asam nukleatnya, virus diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
ribovirus dan deoksiribovirus.
b. Berdasarkan bentuk dasarnya, virus diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu virus bentuk
ikosahendral, virus bentuk helikal, dan virus bentuk kompleks.
c. Berdasarkan keberadaannya selubung yang melapisi nukleokapsid, virus dibedakan
menjadi dua, yaitu virus bersampul dan virus telanjang.
d. Berdasarkan jumlah kapsomernya, viruk diklasifikasikan sebagai berikut.
e. Berdasarkan sel inangnya, virus diklasifikasikan menjadi empat, yaitu virus yang
menyerang manusia, virus yang menyerang hewan, virus yang menyerang tumbuhan,
virus yang menyerang bakteri.

B. Peranan Virus bagi Kehidupan


1. Virus yang Menguntungkan
a. Virus dapat digunakan sebagai biopestisida untuk membasmi hama pada tanaman
budi daya, misalnya Baculovirus.
b. Virus dapat digunakan untuk pembuatan peta kromosom yang sangat penting bagi
dunia kedokteran.
c. Virus digunakan untuk pembuatan vaksin.
d. Profag dapat digunakan untuk mengubah fenotipe bakteri sehingga bermanfaat
dalam bidang kedokteran.
e. Virus digunakan untuk memproduksi interferon.
2. Virus yang Merugikan
a. Virus yang menyerang tumbuhan. Contohnya ; Tobacco Mosaic Virus (TMV),
Wheat Mosaic Virus (WMV), Bean Mosaic Virus (BMV), dan sebagainnya.
b. Virus yang menyerang hewan. Contohnya ; Virus Coxsachie, Rhabdovirus, Rous
Sarcoma Virus (RSV), dan sebaginnya.
c. Virus yang menyerang manusia. Contohnya ; Hepatits Virus, Ebola Virus,
Coronavirus, dan sebagainnya.
3. Cara penyebaran dan pengendalian penyakit yang disebabkan oleh virus
Penyakit yang disebabkan oleh virus dapat menular dari penderita ke
organisme lain yang sehat. Sebagian besar penyakit yang disebabkan oelh virus sulit
disembuhkan.
Pengendalian penyakit yang disebabkan oleh virus dapat dicegah dengan cara
vaksinasi, menjaga kesehatan, makan secara teratur dan bergizi, istirahat yang cukup,
serta menghindari stress.

Anda mungkin juga menyukai