Anda di halaman 1dari 13

Albert Olivart Hosari

X IPS
1. Tehyan (DKI Jakarta)

Tehyan berasal dari Ibukota Jakarta yang mempunyai jenis suara Kordofon yang digunakan
dengan cara digesek di bagian dawai atau senarnya, hampir sama dengan memainkan biola.

2. Gendang (Yogyakarta)

Gendang berasal dari Yogyakarta yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara memainkannya
dengan ditepuk di area lunak menggunakan telapak tangan.

3. Gendang (Banten)

Gendang berasal dari Banten yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara
memainkannya dengan menepuk memakai telapak tangan.

4. Angklung (Jawa Barat)

Angklung berasal dari Jawa barat yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara memainkan
angkul yaitu menggunakan tangan kita.
5.Gamelan (Jawa Tengah)

Gamelan berasal dari Jawa Tengah yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara
memainkannya yaitu dengan dipukul – pukul dengan alat pemukul.

6. Bonang (Jawa Timur)

Bonang berasal dari Jawa Timur yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara memainkannya
dengan dipukul.

7. Serune Kalee (Nanggroe Aceh Darussalam)

Sarune Kale berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam yang mempunyai jenis bunyi Aerofon,
yaitu bunyi yang berasal dari hembusan angin. Cara menggunakan serune kale adalah
dengan ditiup dan menggunakan jari untuk mengatur nada yang ada di lubang serune kale.
8. Aramba (Sumatera Utara)

Alat musik ini terdapat di Sumatera Utara. Bahan untuk pembuatan aramba diantaranya
tembaga logam maupun Kuningan. Pada umumnya masyarakat Sumatera Utara memainkan
alat tersebut saat momen-momen tertentu misalnya acara pernikahan maupun acara adat
yang lain. Cara memainkan alat musik ini yaitu dengan cara memukulnya adapun bentuk-
bentuk pada umumnya bulat dan pada itu terdapat tonjolan bulat kecil di bagian tengahnya.
Biasanya aramba ditempatkan dengan menggantung dan memakai seutas tali di sebuah
palang horizontal.

9. Accordion (Sumatera Selatan)

Accoridon berasal dari Sumatera Selatan yang mempunyai jenis bunyi Aerofon, yaitu jenis
bunyi yang berasal dari hembusan nafas. Cara menggunakan accordion yaitu dengan ditiup
dan memakang kedua tangan untuk mengatur alunan nada.
10. Saluang (Sumatera Barat)

Alat musik ini bersal dari daerah Minangkabau, Sumatera Barat. Alat musik ini berasal dari
bambu yang mengeluarkan bunyi jenis aerophone. Jika dilihat dari bentuknya maupun hasil
suaranya jenis alat musik ini sekilas persis dengan suling, namun yang membedakan adalah
alat musik tradisional ini lebih sederhana itu cuma ada kira-kira 4 lubang di bagian
tengahnya. Adapun lubang tersebut berguna untuk pengaturan nada yang keluar dari alat
musik tersebut.

11. Doll (Bengkulu)

Doll berasal dari Bengkulu yang mempunyai jenis bunyi Membranofon, yaitu jenis bunyi
yang asalnya dengan memukul. Cara menggunakan doll yakni dengan dipukul memakai alat
pemukul.
12. Bende (Lampung)

Bende berasal dari Lampung yang mempunyai jenis bunyi Ideofon, yaitu jenis bunyi yang
berasal dari bahan dasarnya. Cara menggunakannya yaitu dipukul dengan alat pukul yang
khusus.

13. Gendang Melayu (Bangka Belitung)

Gendang melayu berasal dari Kepulauan bangka belitung yang mempunyai jenis bunyi
Membranofon, yaitu jenis bunyi yang asalnya dengan memukul di sekitar area lunak dengan
menggunakan telapak tangan.

14. Serangko (Jambi)

Serangko berasal dari Jambi yang terbuat dari tanduk kerbau. Cara menggunakan Serangko
adalah dengan ditiup, serangko biasa digunakan untuk pemberitahuan jika ada musibah di
masyarakat Jambi.
15. Gambus (Riau)

Gambus adalah alat musik petik yang menghasilkan berbagai bunyi khususnya jenis bunyi
kordofon hampir persis dengan alat musik gitar yaitu dengan mengetiknya menggunakan
jari. Alat musik gambus pada umumnya identik dengan istana karena konon pada zaman
dahulu alat musik tersebut dipakai untuk sarana dan media dakwah. Salah satu daerah di
Indonesia yang paling mudah untuk bisa menemukan alat musik yaitu daerah pulau
Sumatera.

16. Gambang Camar (Kepulauan Riau)

Gambang Camar alat musik yang terbuat dari kayu dan logam. Gambang Camar termasuk
jenis alat musik silofon, yang terdiri dari enam bilah kayu hitam yang ditempatkan pada rak
bersayap. Gambang Camar dimainkan saat peringatan hari besar Islam dan acara hiburan
sehari-hari.
17. Japen (Kalimantan Tengah)

Japen berasal dari Kalimantan Tengah yang mempunyai jenis bunyi Kordofon. Cara
memainkannya dengan dipetik.

18. Sampe (Kalimantan Timur)

Sampe berasal dari Kalimantan Timur yang mempunyai jenis bunyi Kordofon. Cara
memainkannya dengan dipetik dibagian senarnya.

19. Tuma (Kalimantan Barat)

Tuma berasal dari Kalimantan Barat yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara
memainkannya dengan ditepuk menggunakan telapak tangan.
20. Panting (Kalimantan Selatan)

Panting berasal dari Kalimantan Selatan yang mempunyai jenis bunyi Kordofon. Cara
memainkannya dengan dipetik dibagian senarnya.

21. Rebab (Kalimantan Utara)

Rebab merupakan alat musik gesek yang bisa ditemui di Provinsi Kalimantan Utara. Ukuran
rebab biasanya kecil, badannya bulat, bagian depan yang tercakup dalam suatu membran
seperti perkamen atau kulit domba dan memiliki leher panjang terpasang. Ada leher tipis
panjang dengan pegbox pada akhir dan ada satu, dua atau tiga senar. Tidak ada papan nada.
Alat musik ini dibuat tegak, baik bertumpu di pangkuan atau di lantai. Busurnya biasanya
lebih melengkung daripada biola. Rebab Kalimantan Utara terbuat dari kayu, rotan dan kulit
binatang

22. Ganda (Gorontalo)

Ganda berasal dari Gorontalo yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara
memainkannya dengan ditepuk memakai telapak tangan.
23. Kolintang (Sulawesi Utara)

Kolintang erbagi atas bilah yang panjangnya berbagai ukuran lalu disanggah menggunakan
bambu jadi dapat mengeluarkan suara yang enak didengar. Cara memainkan alat musik
kolintang yaitu dengan cara memukulnya dengan menggunakan alat khusus sehingga
menghasilkan suara berdasarkan nada-nada tertentu. Tangga nada kolintang persis dengan
nada-nada yang kita ketahui pada umumnya yaitu do, re, mi, fa, sol dan sebagainya.

24. Ganda (Sulawesi Tengah)

Ganda berasal dari Sulawesi Tengah yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara
memainkannya dengan menepuk menggunakan telapak tangan.

25. Keso (Sulawesi Selatan)

Keso berasal dari Sulawesi Selatan yang mempunyai jenis bunyi Chordofon. Cara
memainkannya dengan digesek di bagian senar.
26. Ladolado (Sulawesi Tenggara)

Ladolado berasal dari Sulawesi Tenggara yang mempunyai jenis bunyi Ideopon. Cara
memainkannya dengan dipukul.

27. Kecapi (Sulawesi Barat)

Kecapi berasal dari Sulawesi Barat yang mempunyai jenis bunyi Kordofon. Cara
memainkannya dengan dipetik di bagian senarnya.

28. Gengceng (Bali)

Gengceng berasal dari Bali yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara memainkannya
dengan diletakkan pada kedua telapak tangan kemudian ditepuk.
29. Serunai (Nusa Tenggara Barat)

Serunai berasal dari Nusa Tenggara Barat yang mempunyai jenis bunyi Aerofon. Cara
memainkannya dengan ditiup lalu nadanya diataur dengan jari tangan.

30. Sasando (Nusa Tenggara Barat)

Sasando berasal dari Nusa Tenggara Timur yang mempunyai jenis bunyi Chordofon. Cara
memainkannya dengan dipetik.

31. Nafiri (Maluku)

Nafiri berasal dari Maluku yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara memainkannya
dengan ditepuk menggunakan telapak tangan.
31. FU (Maluku Utara)

FU berasal dari Maluku Utara yang mempunyai jenis bunyi Aerofon. Cara memainkannya
dengan ditiup.

33. Tifa (Papua)

Tifa berasal dari Papua yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara memainkannya
dengan dipukul lewat telapak tangan.

34. Guoto (Papua Barat)

Guoto berasal dari Papua Barat yang mempunyai jenis bunyi Kordofon. Cara memainkannya
dengan memetik senar.

Anda mungkin juga menyukai