Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK 3

MEMBUAT RINGKASAN TENTANG VIRUS

KELOMPOK 3:

- AHMAD FAUZI
- ALBERT OLIVART HOSARI
- ALDY SUNDARIKA THEODORES
- GEONALDY IRAWAN HERMANTO
VIRUS

A. Sejarah Penemuan Virus

Penelitian tentang virus pertama kali dilakukan pada tahun 1883 oleh
Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman. Dia menemukan bintik-bintik kuning
pada daun tembakau. Setelah diteliti, ternyata bintik-bintik tersebut disebabkan
oleh penyakin mosaik yang menular. Dia mencoba menularkan penyakit
tersebut pada tanaman yang sehat dengan menyemprotkan getah dari tanaman
yang sakit. Ternyata tanaman yang sehat tersebut menjadi tertular. Ia
menyimpulkan bahwa penyebab penyakit mosaik tersebut berupa bakteri yang
berukuran sangat kecil

Pendapat Mayer ini diuji kembali pada tahun 1892 oleh Dimitri Ivanosky,
seorang ilmuwan Rusia. Ivanosky melakukan cara yang sama dengan Mayer. Ia
menyimpulkan bahwa penyebab penyakit mosaik tersebut adalah bakteri yang
berukuran sangat kecil.

Pada tahun 1897, seorang ilmuwan dari Belanda bernama M. Beijerinck


melakukan pengamatan yang sama. Ia berkesimpulan bahwa ada agen yang
menginfeksi tanaman tembakau yang disebut virus lolos saring.

Pada tahun 1935, ilmuwan Amerika Serikat bernama W.M. Stanley


berhasil mengisolasi dan mengkristalkan virus penyebab mosaik pada daun
tembakau. Stanley memberi nama virus tersebut dengan nama Tobacco Mosaic
Virus (TMV).

B. Pengertian Virus

Virus merupakan partikel penginfeksi yang terdiri atas asam mukleat


yang terbungkus di dalam lapisan pelindung, dan di beberapa kasus, di dalam
selubung membran. Virus memiliki sifat seperti makhluk hidup yaitu memiliki
asam nukleat. Dalam keadaan sendirian atau berada di dalam benda mati, virus
tidak mampu memperbanyak diri. Namun, virus mampu memperbanyak diri
jika berada dalam tubuh makhluk hidup. Bahkan virus dapat mengendalikan
metabolisme tubuh pada makhluk hidup yang ditumpangi. Virus juga dapat
merusak tatanan metabolisme seluler tubuh bahkan dapat membunuh makhluk
hidup yang ditumpanginya. Virus tidak termasuk makhluk hidup karena virus
tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan
seperti layaknya benda mati.

C. Ukuran dan Bentuk Virus

Virus mempunyai ukuran tubuh yang sangat kecil yaitu antara 25—300
nanometer (1nm = 10−9 m). Virus dapat diamati menggunakan mikroskop
elektron dengan perbesaran mencapai 50.000 kali. Contoh virus yang berukuran
paling kecil adalah virus polio, sedangankan yang berukuran paling besar
adalah virus mosaik tembakau.

D. Struktur Virus

Struktur tubuh virus secara umum diwakili struktur Bakteriofag. Struktur


Bakteriofag terdiri atas:

A. Kepala
Kepala virus berisi asam nukleat. Asam nukleat berfungsi untuk
mengendalikan aktivitas replikasi virus. Pada bagian kepala virus
diselubungi protein yang disebut kapsid. Kapsid berfungsi memberi
bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan
yang merugikan virus.

B. Leher sebagai penghubung antara kepala dan ekor.

C. Ekor berfungsi untuk melekatkan diri dan menginfeksi sel yang diserang
virus. Di bagian ini terdapat selubung ekor, lempengan dasar, dan serabut
ekor. Pada setiap ujung serabut ekor terdapat reseptor yang berfungsi
untuk menerima rangsang.

Ada beberapa jenis virus yang hanya memiliki asam nukleat berupa RNA,
dan virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak memiliki ekor.
E. Replikasi Virus

Replikasi virus merupakan proses penggandaan atau proses


perkembangbiakan virus yang terjadi dengan cara menginfeksi sel inang.
Inang virus berupa makhluk hidup atau sel hidup misalnya bakteri, sel
tumbuhan, atau sel hewan. Cara reproduksi virus dikenal dengan istilah
proliferasi. Proses replikasi virus dibagi menjadi 2 macam, yaitu:

A. Daur Litik
Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel hospes (sel yang
ditumpanginya) setelah selesai melakukan replikasi. Daur litik terjadi dalam
beberapa tahap, yaitu:
1. Adsorpsi yaitu melekatnya ekor virus pada dinding sel bakteri
(reseptor).
2. Penetrasi yaitu ujung serabut ekor virus masuk dan menyatu dengan
sel bakteri sehingga terbentuk saluran dari tubuh virus ke bakteri.
3. Eklifase yaitu virus mengambil alih perlengkapan metabolik sel
bakteri.
4. Replikasi yaitu pembentukan bagian-bagian tubuh virus baru.
5. Perakian yaitu bagian-bagian tubuh virus yang terbentuk dalam
replikasi selanjutnya akan membentuk virus-virus bakteriofag yang
baru.
6. Lisis yaitu pecahnya sel bakteri yang mengeluarkan virus-virus baru
yang akan menginfeksi bakteri dan memulai daur litik kembali.

B. Daur Lisogenik
Pada daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri. Asam nukleat
virus tidak mengambil alih fungsi proses sintesis asam nukleat bakteri,
tetapi menjadi bagian dari DNA bakteri. Adapun tahap dalam daur lisogenik
sebagai berikut.
1. Adsorpsi dan penetrasi, prosesnya sama dengan daur litik.
2. Penggabungan yairu asam nukleat virus bergabung atau menyisip
pada asam nukleat bakteri. Gabungan asam nukleat ini disebut profag.
3. Pembelahan, pada saat bakteri membelah diri, profag ikut membelah
sehingga menghasilkan bakteri-bakteri yang mengandung profag.
4. Sintesis, yaitu asam nukleat virus secara alami akan memisahkan diri
dari asam nukleat bakteri untuk memasuki daur litik. Selanjutnya,
asam nukleat virus akan membentuk partikel-partikel virus baru.
5. Perakitan,yaitu penyusunan partikel-partikel virus menjadi virus-virus
baru.
6. Lisis, yaitu lisisnya sel bakteri dengan mengeluarkan virus-virus baru
yang selanjutnya akan mengikuti daur litik atau daur lisogenik
kembali.

F. Klasifikasi Virus

A. Berdasarkan kandungan asam nukleatnya, virus diklasifikasikan menjadi


2, yaitu:
1) Ribovirus (virus RNA), yaitu virus yang asam nukleatnya berupa
RNA. Contoh: Orthomycovirus, Hepatitisvirus, Paramyxovirus,
Picormavirus, dsb
2) Deoksiribovirus (virus DNA), yaitu virus yang asam nukleatnya
berupa DNA. Contoh: Adenovirus, Herpes, Simplex Virus, dsb

B. Berdasarkan bentuk dasarnya, virus diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:

1) Virus bentuk ikosahedral, memiliki bentuk tata ruang yang


dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi dengan sumbu rotasi ganda.
Contoh: Virus Polio dan Adenovirus.
2) Virus bentuk helikal, menyerupai batang panjang,
nukleokapsidnya tidak kaku, bebentuk heliks, dan memiliki satu
sumbu rotasi. Contoh: Virus Influenza, dan TMV (Tobacco
Mosaic Virus).
3) Virus bentuk kompleks, memiliki struktur yang amat lengkap.
Contoh: Poxyvirus (Virus cacar).

C. Berdasarkan keberadaan selubung yang melapisi nukleokapsid


dibedakan menjadi 2, yaitu:

1) Virus bersampul, nukleokapsidnya mempunyai selubung yang


tersusun dari lipoprotein atau glikoprotein. Contoh: Poxyvirus,
Retrovirus, Togovirus, dsb.
2) Virus telanjang, nukleokapsidnya tidak diselubungi oleh lapisan
yang lain. Contoh: Adenovirus, Papovavirus, Picornavirus, dan
Reovirus.

D. Berdasarkan jumlah kapsomernya, virus diklarifikasikan sebagai


berikut.

1) Virus dengan 252 kapsomer, contoh Adenovirus.


2) Virus dengan 162 kapsomer, contoh Herpesvirus.
3) Virus dengan 72 kapsomer, contoh Papovavirus.
4) Virus dengan 60 kapsomer, contoh Picornavirus.
5) Virus dengan 32 kapsomer, contoh Parvovirus.

E. Berdasarkan sel inangnya, virus diklarifikasikan sebagai berikut.

1) Virus yang menyerang manusia, contoh HIV (Human


Immundeficiency Virus).
2) Virus yang menyerang hewan, contoh rabies.
3) Virus yang menyerang tumbuhan, contoh TMV (Tobacco Mosaic
Virus).
4) Virus yang menyerang bakteri, contoh virus T (Bakteriofag).

G. Peran Virus bagi Kehidupan

1) Virus yang Menguntungkan

A. Virus dapat digunakan sebagai biopestisida untuk membasmi hama


pada tanaman budi daya, misalnya Baculovirus
B. Virus dapat digunakan untuk pembuatan peta kromosom yang sangat
penting bagi dunia kedokteran.
C. Virus digunakan untuk pembuatan vaksin.
D. Profag dapat digunakan untuk mengubah fenotie bakteri sehingga
bermanfaat dalam bidang kedokteran.
E. Virus digunakan untuk memproduksi interferon.
2) Virus yang Merugikan

A. Virus yang menyerang tumbuhan, contohnya: TMV (Tobacco Mosaic


Virus), Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV), Rice Tungro
Spherical Virus (RTSV), dsb.
B. Virus yang menyerang hewan, contohnya: Rous Sarcoma Virus
(RSV), Bovine Papillomavirus, Virus Coxsachie, Paramyxovirus, dan
Rhadovirus.
C. Virus yang menyerang manusia, contohnya: Picornavirus, Poxyvirus,
Mumps Virus, Hepatitis Virus, Ebola Virus, Flavivirus, Coronavirus,
dsb.

3) Cara Penyebaran dan Pengendalian Penyakit yang Disebabkan oleh Virus

Penyakit yang disebabkan oleh virus dapat menular dari penderita ke


organisme yang sehat. Sebagian besar penyakit yang disebabkan oleh virus
sulit disembuhkan. Oleh karena itu, perlu adanya usaha pencegahan
terhadap virus. Usaha pencegahannya dengan melakukan vaksinasi, dan
menerapkan pola hidup yang sehat seperti pola makan teratur, makan
makanan bergizi, olahraga teratur, tidur yang cukup, serta menghindari
stres.

Anda mungkin juga menyukai