Anda di halaman 1dari 19

Klasifikasi Virus

Berdasarkan pada jenis sel inang yang diserang, virus diklasifikasikan menjadi 4 kelompok :

1. Virus Penyerang Bakteri (Bakteriofage)

Bakteriofag terdiri dari kepala polihedral berisi asam nukleat dan ekor untuk
menginfeksi inang.

2. Virus Protista
3. Virus Tumbuhan
4. Virus Hewan/Manusia

a. Virus DNA mempunyai beberapa famili:

1. Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus

2. Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus

3. Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus

4. Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus

5. Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus

6. Famili Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus

b. Virus RNA mempunyai beberapa famili:

1. Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus

2. Famili Reoviridae seperti genus Reovirus

3. Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus

4. Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus

5. Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus


6. Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus

7. Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus

8. Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus

6. Peran Virus dalam Kehidupan

a. Virus yang menguntungkan, berfungsi untuk:

1. Membuat antitoksin

2. Melemahkan bakteri

3. Memproduksi vaksin

4. Menyerang patogen

b. Virus yang merugikan, penyakit-penyakit yang disebabkan virus antara lain:

1. Pada Bakteri :

 Bakteriofage.

2. pada tumbuhan

 Penyakit mosaik, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman tembakau.


Penyebabnya adalah tobacco mosaic virus (TMV)

 Penyakit tungro, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman padi. Penyebabnya
adalah virus Tungro.

 Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk. Penyebabnya adalah virus citrus vein
phloem degeneration (CVPD).

3. Pada Hewan :

 Virus NCD (New Castle Disease) penyebab penyakit tetelo pada ayam dan itik.
 Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama ayam.
Penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV).

 Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau.

 Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV).

 Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing, dan monyet.
Penyebabnya adalah virus rabies.

4. Pada Manusia :

 Virus Hepatitis, penyebab hepatitis (radang hati), yang paling berbahaya adalah virus
Hepatitis B.

 Virus Rabies >> penyebab rabies

 Virus Polio >> penyebab polio

 Virus Variola dan Varicella >> penyebab cacar api dan cacar air

 Virus Influenza >> penyebab influensa

 Virus Dengue >> penyebab demam berdarah

 Virus HIV >> penyebab AIDS

Cara pencegahan penyakit karena virus dilakukan dengan tindakan vaksinasi. Vaksin
pertama yang ditemukan oleh manusia adalah vaksin cacar, ditemukan oleh Edward Jenner
(1789), sedangkan vaksinasi oral ditemukan oleh Jonas Salk (1952) dalam menanggulangi
penyebab polio. Manusia secara alamiah dapat membuat zat anti virus di dalam tubuhnya,
yang disebut Interferon, meskipun demikian manusia masih dapat sakit karena infeksi virus,
karena kecepatan replikasi virus tidak dapat diimbangi oleh kecepatan sintesis interferon.

Pelekatan virus
Pelekatan virus (adsorpsi) merupakan proses interaksi awal antara partikel virus dengan
molekul reseptor pada permukaan sel inang.[16] Pada tahap ini, terjadi ikatan spesifik antara
molekul reseptor seluler dengan antireseptor pada virus.[16] Beberapa jenis virus memerlukan
molekul lainnya untuk proses pelekatan yaitu koreseptor.[16]

Molekul reseptor yang target pada permukaan sel dapat berbentuk protein (biasanya
glikoprotein) atau residu karbohidrat yang terdapat pada glikoprotein atau glikolipid.[16]

Beberapa virus kompleks seperti poxvirus dan herpesvirus memiliki lebih dari satu reseptor
sehingga mempunyai beberapa rute untuk berikatan dengan sel.[16]

Reseptor virus mempunyai beberapa kelas yang berbeda:

 molekul immunoglobulin-like superfamily


 reseptor terkait membran
 saluran dan transporter transmembran[16]

Beberapa contoh virus beserta reseptor yang dimiliki:

 Human rhinovirus (HRV)

Human rhinovirus memiliki reseptor ICAM-1(Intracelluler adhesion molecule-1).[17]


Molekul tersebut merupakan molekul adhesi yang fungsi normalnya adalah untuk
mengikatkan sel kepada substratnya.[17] struktur ICAM-1 mirip dengan molekul
imunoglobulin dengan domain C dan V sehingga digolongkan sebagai protein
supefamily immunoglobulin[17]
Struktur ICAM-1 memiliki lima Ig-like domain untuk berikatan dengan Lfa-1
(Leukocite function antigen-1), Mac-1 (Macrofage antigen-1), Rhinovirus (HRV),
fibrinogen, dan PFIE (malaria infected erythocytes).[17]
Sepuluh serotipe dari HRV menggunakan ICAM-1 sebagai reseptor, sepuluh serotipe
lainnya menggunakan protein yang beruhubungan dengan LDL reseptor.[17]

 Poliovirus

Poliovirus mempunyai reseptor virus berupa protein membran integral yang juga
anggota dari molekul superfamily immunoglobulin.[18] Reseptor ini memiliki tiga
domain yaitu satu berupa variabel dan dua konstan.[18]

 Virus influenza

Virus ini mempunyai dua tipe spike glikoprotein pada permukaan partikel virus yaitu
hemagglutinin (HA) dan neuraminidase.[19] HA akan berikatan dengan reseptor virus
influenza yang berupa asam sialat (N-asetil neuraminic acid).[19] Virus ini berikatan
dengan muatan negatif dari moieties asam sialat yang ada pada rantai oligosakarida
yang secara kovalen berikatan dengan glikoprotein pada permukaan sel.[19] Adanya
asam sialat pada hampir semua jenis sel menyebabkan virus influenza bisa berikatan
dengan banyak tipe sel
Sistem Taksonomi Virus Universal
Struktur Taksonomi secara umum adalah sebagai berikut:

Ordo : virales
Family : viridae
Subfamily : virinae
Genus : virus
Species : virus

Di dalam setiap famili, subdivisi disebut genera yang biasanya berdasarkan pada perbedaan
serologi dan fisikokimia. Kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan genera bervariasi
dari famili ke famili. Nama genus mempunyai akhiran –virus. Pada 4 famili (Poxviridae,
Herpesviridae, Parvoviridae, Paramyxoviridae), kelompok besar yang disebut sub famili
didefinisikan dengan mempertimbangkan kompleksitas hubungan di antara anggota virus.
Jenis – jenis virus digunakan untuk mengelompokkan famili virus yang memiliki karakter
yang umum. Hanya 1 jenis saat ini yang telah didefinisikan, yaitu Famili Mononegavirales,
meliputi famili Filoviridae, Paramyxoviridae, dan Rhabdoviridae,

Sejak tahun 1995, The International Committee on Taxonomy of Viruses telah


mengumpulkan lebih dari 4000 virus binatang dan tumbuhan menjadi 71 famili, 11 subfamili,
dan 164 genera, tetapi masih ada ratusan virus yang masih belum ditemukan, 24 famili virus
diantaranya dapat menginfeksi manusia dan binatang.

Menurut Lwoff, dkk (1966) dalam Syahrurachman, dkk (1994) dalam klasifikasi virus
digunakan kriteria sebagai berikut:
1.Jenis asam nukleat, RNA atau DNA
2.Simetri kapsid
3.Ada – tidaknya selubung
4.Banyaknya kapsomer untuk virus ikosahedral atau diameter nukleokapsid untuk virus
helikoidal

Sedangkan menurut Jawetz, dkk (1992) dalam Darkuni (2001) sifat dasar yang digunakan
dalam klasifikasi virus adalah :
1.Jenis asam nukleat, DNA atau RNA; beruntai tunggal atau ganda
2.Ukuran dan morfologi, termasuk tipe simetris, jumlah kapsomer dan dan adanya selaput
(envelope)
3.Adanya enzim-enzim spesifik terutama polimerase RNA dan DNA yang penting dalam
proses replikasi gen, dan neurominidase yang penting untuk pelepasan partikel virus tertentu
(misal influenza) dari sel-sel yang membentuknya
4.Kepekaan terhadap zat kimia dan keadaan fisik, terutama eter
5.Sifat-sifat imunologik
6.Cara-cara penyebaran alamiah
7.Patologi
8.Gejala-gejala yang ditimbulkannya

Berikut uraian Beberapa Klasifikasi Virus

Berdasarkan Asam Nukleatnya Virus dibedakan menjadi:


1.Virus DNA, contohnya: Poxvirus, Hepesviruses, Adenoviruses, Papovaviruses,
Parvoviruses
2.Virus RNA, contohnya: Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses,
Picornaviruses, Togaviruses, Reoviruses, Retroviruses

Berdasarkan Bentuk Dasarnya, Virus dibedakan menjadi:


1.Virus bentuk Ikosahedral. Bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi,
dengan sumbu rotasi ganda, contohnya virus polio dan adenovirus.
2.Virus bentuk Heliks. Menyerupai batang panjang, nukleokapsid merupakan suatu struktur
yang tidak kaku dalam selaput pembungkus lipoprotein yang berumbai dan berbentuk heliks,
memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atas terlihat RNA virus dengan kapsomer, misalnya
virus influenza, TMV.
3.Virus bentuk Kompleks. Struktur yang amat kompleks dan pada umumnya lebih lengkap
dibanding dengan virus lainnya. Contoh virus pox (virus cacar) yang mempunyai selubung
yang menyelubungi asam nukelat.

Berdasarkan jumlah kapsomernya, virus dibedakan menjadi:


1.Virus dengan 252 kapsomer, contoh adenovirus
2.Virus dengan 162 kapsomer, contoh herpesvirus
3.Virus dengan 72 kapsomer, contoh papovavirus
4.Virus dengan 60 kapsomer, contoh picornavirus
5.Virus dengan 32 kapsomer, contoh parvovirus

Berdasarkan sel Inangnya, virus dibedakan menjadi:


1.Virus yang menyerang manusia, contoh HIV
2.Virus yang menyerang hewan, contoh rabies
3.Virus yang menyerang tumbuhan, contoh TMV
4.Virus yang menyerang bakteri, contoh virus T

Berdasarkan Tempat Hidupnya


a. Virus bakteri (bakteriofage)
Bakteriofage adalah virus yang menggandakan dirinya sendiri dengan menyerbu bakteri.
Dibandingkan dengan kebanyakan virus, ia sangat kompleks dan mempunyai beberapa
bagian berbeda yang diatur secara cermat. Semua virus memiliki asam nukleat, pembawa gen
yang diperlukan untuk menghimpun salinan-salinan virus di dalam sel hidup.

Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Prancis, D'Herelle.


Bentuk luar terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam
kepala mengandung dua pilinan DNA. Bagian leher berfungsi menghubungkan bagian kepala
dan ekor. Bagian ekor berfungsi untuk memasukkan DNA virus ke dalam sel inangnya.
Virus tumbuhan
Virus yang parasit pada sel tumbuhan. Contoh virus yang parasit pada tumbuhan: Tobacco
Mozaic Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).

Gambar. Tobbaco Mozaic Virus pada daun Tembakau

c. Virus hewan
Virus yang parasit pada sel hewan. Contoh virus hewan: virus Poliomylitis, virus Vaccina,
dan virus Influenza

Berdasarkan Punya Tidaknya Selubung Virus :


a. Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus)
Virus ini memiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh membran.Membran terdiri dari dua
lipid dan protein, (biasanya glikoprotein).Membran ini berfungsi sebagai struktur yang
pertama tama berinteraksi.
Contoh: Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomuxovirus.

b. Virus yang tidak memiliki selubung


Hanya memiliki capsid (protein) dan asam nukleat (naked virus).
Contoh: Reovirus, Papovirus, dan Adenovirus.

Jenis dan Klasifikasi Virus


Klasifikasi dan penamaan virus telah dirintis sejak 1966 oleh International Commitee
on Taxonomy of Viruses (ICTV) dan terpisah dari klasifikasi makhluk hidup. Taksonomi
virus terdiri atas empat tingkat, yaitu ordo, famili, genus, dan spesies. Taksonomi adalah ilmu
klasifikasi makhluk hidup, mengelompokkannya secara berurut sesuai dengan derajat
persamaan dan perbedaan antara mereka, lalu memberinya nama ilmiah. Berikut contoh
klasifikasi virus ebola berdasarkan ICTV.
• Ordo : Mononegavirales
• Famili : Filoviridae
• Genus : Filovirus
• Spesies : Ebola virus zaire
Sebagian ahli mengelompokkan virus berdasarkan jenis asam nukleat yang dimilikinya.
Berikut adalah pengelompokan virus berdasarkan asam nukleat yang dimilikinya:
1. Virus RNA
a. Famili : Picornaviridae ( genus Enterivirus )
Sifat penting :
RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal, replikasi RNA melalui pembentukan
RNA komplementer yang bertindak sebagai cetakan sintesis RNA genom. Virion : tak
berselubung, bentuk ikosahedral, tersusun atas empat jenis protein utama. Diameter virion
28-30 nm. Replikasi dan morfogenesis virus terjadi di sitoplasma. Spektrum hospes sempit.
Contoh : virus polio.
b. Famili : Calicivirdae
Sifat penting :
RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal.
Virion : tak berselubung, bentuk ikosahedral, tersusun atas tiga jenis protein utama. Diameter
virion 35-45 nm. Replikasi dan morfogenesis di sitoplasma. Spektrum hospes sempit. Contoh
: virus Sapporo
c. Famili : Togaviridae ( genus Alphavirus )
Sifat penting :
RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal, replikasi RNA melalui pembentukan
RNA komplementer, yang bertindak sebagai cetakan RNA genom.
Virion : berselubung, nukleokapsid ikosahedral, tersusun atas 3-4 jenis protein utama. Protein
selubung mempunyai aktivitas hemaglutinasi. Diameter virion 60-70 nm.
Replikasi di sitoplasma dan morfogenesis melalui proses budding di membran sel. Spektrum
hospes luas. Contoh : virus Chikungunya, virus rubella
d. Famili : Flaviviridae
Sifat penting :
RNA : rantai tunggal, polaritas positif, segmen tunggal, replikasi RNA melalui RNA
komplementer yang kemudian bertindak sebagai cetakan bagi sintesis RNA genom.
Virion : berselubung, simetri nukleokapsid belum jelas, tersusun atas empat jenis protein
utama. Protein selubung mempunyai aktivitas hemaglutinasi. Diameter virion 40-50 nm.
Replikasi di sitoplasma dan morfogenesisnya melalui proses budding di membran sel.
Spektrum hospes luas. Contoh : virus demam kuning
e. Famili : Bunyaviridae
Sifat penting :
RNA : rantai tunggal, polaritas negatif, terdiri dari tiga segmen. Pada proses replikasinya,
RNA virion disalin menjadi mRNA dengan bantuan transkriptasa virion. Dengan bantuan
produk translasi mRNA selanjutnya disintesis RNA komplementer. Tiap segmen RNA
komplementer kemudian menjadi cetakan bagi RNA genom.
Virion : berselubung, nukleokapsid bentuk helik, tersusun atas empat protein utama. Protein
selubung mempunyai aktivitas hemaglutinasi. Diameter virion 90-120 nm. Replikasi di
sitoplasma dan morfogenesisnya melalui proses budding di membran Golgi. Contoh : virus
ensefalitis California.
f. Famili : Arenaviridae (genus Arenavirus)
Sifat penting :
RNA : rantai tunggal, polaritas negatif, terdiri dari dua segmen. Prinsip replikasi RNAnya
sama dengan Bunyaviridae.
Virion : berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas tiga protein utama. Bentuk virion
pleomorfik. Diameter virion 50-300 nm (rata-rata 110-130 nm). Replikasi di sitoplasma
morfogenesisnya melalui proses budding di membran plasma. Spektrum hospes luas.
Contoh : virus lymphotic.
g. Famili : Coronaviridae
Sifat penting :
RNA : rantai tunggal, terdiri dari satu segmen. Replikasi RNA genom melalui pembentukan
rantai RNA negatif yang kemudian bertindak sebagai cetakan bagi RNA genom. Sintesis
RNA negatif disertai sintesis enam jenis mRNA.
Virion : berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas tiga protein utama. Bentuk
pleomorfik. Diameter virion 80-160 nm. Replikasi di sitoplasma dan morfogenesisnya
melalui proses budding di membran intrasitoplasma. Contoh : coronavirus manusia 229-E
dan OC43
h. Famili : Rhabdoviridae (genus Lyssavirus )
Sifat penting :
RNA : rantai tunggal, polaritas negatif, satu segmen. Prinsip replikasi RNAnya sama dengan
Bunyaviridae.
Virion : berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas 4-5 protein. Virion berbentuk seperti
peluru dengan selubung beraktivitas hemaglutinasi. Diameter dan panjang virion 70-85 nm
dan 130-180 nm.
Replikasi di sitoplasma dan morfogenesisnya di membran plasma atau intrasitoplasma,
tergantung spesies virus. Contoh : virus stomatitis vesicularis
i. Famili : Filoviridae
Sifat penting :
RNA : rantai tunggal, polaritas negatif, segmen tunggal. Virion : berselubung, nukleokapsid
helik, tersusun atas tujuh protein utama. Berbentuk pleomorfik. Diameter virion 80 nm dan
panjang mencapai 14.000 nm. Replikasi di sitoplasma. Contoh : virus Ebola
j. Famili : Paramyxoviridae (genus Lyssavirus )
Sifat penting :
RNA : rantai tunggal, polaritas negatif. Replikasi RNA dimulai dengan sintesis mRNA
dengan bantuan transkriptasa virion. Dengan bantuan produk protein mRNA dibuat RNA
cetakan RNA genom. Virion : berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas 6-10 protein
utama. Berbentuk pleomorfik. Selubung mempunyai aktivitas hemaglutinasi dan
menginduksifusi sel. Replikasi di sitoplasma dan morfogenesisnya melalui proses budding di
membran plasma. Diameter virion 150-300 nm. Spektrum hospes sempit. Contoh :
parainfluenza 1-4, viris parotitis.
k. Famili : Orthomyxoviridae (genus Influensavirus )
Sifat penting :
RNA : rantai tunggal, segmen berganda (7 untuk influenza C dan 8 untuk influenza A dan B),
polaritas negatif. Replikasi RNA dimulai dengan sintesis mRNA dengan bantuan
transkriptasa virion. Dengan bantuan protein produk mRNA, RNa komplementer dibuat dan
dijadikan cetakan pembuatan RNA genom. Sifat segmentasi genom virus memudahkan
terjadinya virus mutan. Virion : berselubung, nukleokapsid helik, tersusun atas 7-9 protein
utama. Bentuk pleomorfik. Selubung beraktivitas hemaglutinasi. Diameter virion 90-120 nm.
Pada filamentosa panjangnya mencapai beberapa mikrometer. Replikasi RNA di inti dan
sitoplasma dan morfogenesis melalui proses budding di membran plasma. Contoh : virus
Influenza A,B, dan C.
l. Famili : Reoviridae (genus Reovirus )
Sifat penting :
RNA : rantai ganda, segmen ganda (10 untuk reovirus dan obvirus, 11 untuk rotavirus, 12
untuk Colorado tick fever virus. Setiap mRNA berasal dari satu segmen genom. Sebagian
mRNA dipakai untuk sintesis protein dan sebagian lagi dipakai sebagai cetakan untuk
pembuatan rantai RNA pasangannya. Virion : tak berselubung, kapsidnya dua lapis dan
bersimetri ikosahedral. Diameter virion 60-80 nm. Replikasi dan morfogenesis di sitoplasma.
Contoh : Reovirus 1-3.
m. Famili : Retroviridae (genus Leukovirus )
Sifat penting :
RNA : rantai tunggal, terdiri dari dua molekul polaritas negatif yang identik. Replikasi
dimulai dengan pemisahan kedua molekul RNA dan pembuatan rantai DNA dengan cetakan
RNA tersebutdengan bantuan reverse transcriptase virion. Setelah molekul RNA-DNA
terpisah, dibuat rantai DNA komplementer terhadap pasangan DNA yang sudah ada. DNA
serat ganda kemudian mengalami sirkularisasi dan berintegrasi dengan kromosom hospes.
Selanjutnya RNA genom dibuat dengan cetakan DNa yang sudah terintegrasi pada kromosom
hospes. Virion : berselubung, simetri kapsid ikosahedral. Virion tersusun atas 7 jenis protein
utama. Diametr virion 80-130 nm. Morfogenesis virus melalui proses budding di membran
plasma. Contoh : HIV 1 dan 2
2. Virus DNA
a. Famili : Adenoviridae (genus Mastadenovirus )
Sifat penting :
DNA : rantai ganda, segmen tunggal. Replikasi DNA dan translasinya menjadi protein
komplek. Virion : tak berselubung, simetri kapsid ikosahedral. Diameter virion 70-90 nm.
Virion tersusun atas paling tidak 10 protein. Replikasi dan morfogenesis di inti sel. Spektrum
hospes sempit. Contoh : Adenivirus 1-49.
b. Famili : Herpesviridae (genus Herpesvirus )
Sifat penting :
DNA : rantai ganda, segmen tunggal. Replikasi DNA komplek. Virion : berselubung, simetri
kapsid ikosahedral. Diameter virion 15-200 nm. Replikasi di intisel. Morfogenesis melalui
proses budding di membran inti. Di dalam sitoplasma virion dibawa dalam vesikel-vesikelke
membran plasma. Di membran plasma, membran vesikel fusi dengan membran plasma.
Contoh : virus herpes simplex 1-2, virus B
c. Famili : Hepadnaviridae
Sifat penting :
DNA : rantai ganda (bagian terbesar) dan rantai tunggal (bagian kecil, di ujung molekul
DNA), segmen tunggal. Pada replikasi genom, bagian rantai tunggalnya harus dibuat rantai
ganda. Transkripsi DNA menghasilkan mRNA untuk sintesis protein dan RNA lain sebagai
cetakan bagi pembuatan DNA oleh reverse transcriptase. Virion : berselubung (HBsAg),
diameter 42 nm. Tersusun atas selubung (HBsAg) dan nukleokapsid. Dalam nukleokapsid
terdapat core (HBcAg) dan protein penting lain (HBeAg). Replikasi di hepatosit terjadi di
inti sel sedangkan HBsAg dibuat di sitoplasma. Contoh : virus hepatitis B
d. Famili : Papovaviridae ( genus Aviadenovirus )
Sifat penting :
DNA : rantai ganda, segmen tunggal sirkuler. Replikasi DNA komplek dan selama replikasi
bentuknya tetap sirkuler. Siklus replikasi DNA dapat melibatkan DNA genom yang episomal
maupun yang berintegrasi dengan kromosom sel. Virion : tak berselubung, diameter 45 nm
(polyomavirus) dan 55 nm (papillomavirus), tersusun atas 5-7 jenis protein utama. Replikasi
dan morfogenesis di inti sel. Spektrum hospes sempit. Contoh : papilloma virus manusia
e. Famili : Parvoviridae ( genus Parvovirus )
Sifat penting :
DNA : rantai tunggal, segmen tunggal. Genus Parvovirus lebih banyak mengandung rantai
DNA polaritas negatif sedang dua genus lagi DNA polaritas negatif dan positifnya
seimbang. Replikasi DNA komplek. Virion : tak berselubung, nukleokapsid bersimetri
ikosahedral dan berdiameter 18-26 nm, tersusun atas tiga protein utama. Replikasi dan
morfogenesis di inti sel dan memerlukan bantuan sel hospes. Spektrum hospes sempit.
Contoh : parvovirus B-19
f. Famili : Poxviridae ( genus Orthopoxvirus )
Sifat penting :
DNA : rantai ganda, segmen tunggal. Replikasi DNA komplek. Virion : berselubung,
berbentuk seperti batu bata dan merupakan virus dengan dimensi terbesar. Tersusun atas
lebih dari seratus jenis protein. Selubung mempunyai aktivitas hemaglutinasi. Replikasi dan
morfogenesis di sitoplasma yaitu dalam viroplasma (semacam pabrik virus). Hasil
morfogenesis dapat berupa virion berselubung maupun tidak. Contoh : virus cacar sapi
C. Peranan Virus Dalam Kehidupan Manusia

 Virus yang menguntungkan :

1. Virus digunakan untuk memproduksi interveron, yakni sejenis senyawa yang dapat
dimanfaatkan untuk mencegah replikasi virus di dalam sel inang ( hospes ).
2. Profage dapat dimanfaatkan untuk mengubah fenotip bacteri sehingga menjadi
bermanfaat dalam dunia kedokteran / medis.
3. Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui
terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen
baik (penyembuh) disebut vaksin. Contohnya pembuatan vaksin polio, rabies,
hepatitis B, influenza, cacar, dan vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk
cacar gondong, dan campak.

 Virus yang merugikan :


Pada umumnya virus bersifat rnerugikan. Virus sangat dikenal sebagai penyebab
penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup
yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya.
Virus dapat menginfeksi tumbuhan, hewan, dan manusia sehingga menimbulkan penyakit.
a. Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus
Mosaik, penyakit yang menyebabkan bercak kuning pada daun tumbuhan seperti tembakau,
kacang kedelai, tomat kentang dan beberapa jenis labu. Penyakit ini disebabkan oleh Tobacco
Mozaic Virus (TMV). Mentimun (Cucumber Mozaic), buncis (Bean cane mozaic dan Bean
mozaic), gandum (Wheat mozaic), tebu (Sugar cane mozaic). Virus TMV pada tanaman
ditularkan secara mekanis atau melalui benih. Virus ini belum diketahui dapat ditularkan
melalui vektor (serangga penular). Virus dapat bertahan dan bersifat infektif selama beberapa
tahun. Virus bersifat sangat stabil dan mudah ditularkan dari benih ke pembibitan pada saat
pengelolaan tanaman secara mekanis misalnya pada saat pemindahan bibit ke pertanaman.
Gejala Serangan daun tanaman yang terserang menjadi berwarna belang hijau muda sampai
hijau tua. Ukuran daun relatif lebih kecil dibandingkan dengan ukuran daun normal. Jika
menyerang tanaman muda, pertumbuhan tanaman terhambat dan akhirnya kerdil.
Yellows, penyakit yang menyerang tumbuhan aster.
Daun menggulung, terjadi pada tembakau, kapas, dan lobak yang diserang virus TYMV.
Penyakit tungro (virus Tungro) pada tanaman padi. Tungro adalah penyakit virus pada padi
yang biasanya terjadi pada fase pertumbuhan vegetatif dan menyebabkan tanaman tumbuh
kerdil dan berkurangnya jumlah anakan. Pelepah dan helaian daun memendek dan daun yang
terserang berwarna kuning sampai kuning-oranye. Daun muda sering berlurik atau strip
berwarna hijau pucat sampai putih dengan panjang berbeda sejajar dengan tulang daun.
Gejala mulai dari ujung daun yang lebih tua. Daun menguning berkurang bila daun yang
lebih tua terinfeksi. Dua spesies wereng hijau Nephotettix malayanus dan N.virescens adalah
serangga yang menyebarkan (vektor) virus tungro.
Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk (virus citrus vein phloem degeneration
(CVPD). Virus ini dengan begitu cepat menyebar ditularkan serangga vektor Diaphorina Citri
Kuwayana (Homoptera Psyllidae) atau masyarakat umum menyebutnya kutu loncat atau kutu
putih.
b. Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus

1. Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama
ayam.Penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV). Ayam yang terjangkit
penyakit ini harus dimusnahkan karena dapat bertindak sebagai sumber pencemaran
dan penular.diikuti oleh gangguan syaraf serta diare.
2. Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan
kerbau. penyakit kuku dan mulut merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh
virus yang mudah menyerang hewan ternak berkuku belah diantaranya sapi, kerbau,
domba, kambing, dan babi. Penyebaran penyakit itu dapat disebabkan oleh beberapa
hal diantaranya virus yang terbawa oleh angin, persinggungan badan dengan hewan
ternak yang sudah terinveksi, bercampurnya hewan ternak dalam angkutan truk, serta
pakan ternak yang mengandung virus. Penyakit kuku dan mulut mengakibatkan
sariawan yang mengganggu kuku dan mulut sehingga ternak tidak nafsu makan
selama hampir dua minggu, hingga berangsur kurus dan akhirnya mati.
3. Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV).
4. Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing, dan monyet.
Penyebabnya adalah Rhabdovirus. Penyakit anjing gila (rabies) adalah suatu penyakit
menular yang akut, menyerang susunan syaraf pusat, disebabkan oleh virus rabies
jenis Rhabdho virus yang dapat menyerang semua hewan berdarah panas dan
manusia. Penyakit ini sangat ditakuti dan mengganggu ketentraman hidup manusia,
karena apabila sekali gejala klinis penyakit rabies timbul maka biasanya diakhiri
dengan kematian.
5. Polyoma, penyebab tumor pada hewan.
6. Adenovirus, penyebab tumor pada hewan tertentu.

c. Penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus

1. lnfluenza

Penyebab influenza adalah virus orthomyxovirus yang berbentuk seperti bola. Virus
influenza ditularkan lewat udara dan masuk ke tubuh manusia melalui alat pernapasan. Virus
influenza pada umumnya menyerang hanya pada sistem pernapasan. Terdapat tiga tipe
serologi virus influenza, yaitu tipe A, B, dan C. Tipe A dapat menginfeksi manusia dan
hewan, sedangkan B dan C hanya menginfeksi manusia. Gejala influenza adalah demam,
sakit kepala, pegal linu otot, dan kehilangan nafsu makan, Orang yang terserang influenza
biasanya akan sembuh dalam 3 sampai 7 hari.
Penanggulangan virus ini telah diusahakan oleh beberapa ahli dengan pembuatan
vaksin. pendekatan terbaru adalah dengan pemakaian mutan virus hidup vang dilemahkan
untuk mendorong agar respon kekebalan tubuh meningkat.
Pencegahan terhadap penyakit influenza adalah dengan menjaga daya tahan tubuh dan
menghindari kontak dengan penderita influenza.

2. Campak

Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus yang tidak rnengandung enzim


neurominidase.Gejala campak adalah demam tinggi, batuk, dan rasa nyeri di seluruh tubuh.Di
awal masa inkubasi, virus berlipat ganda di saluran pernapasan atas. Di akhir masa inkubasi,
virus menuju darah dan beredar keseluruh bagian tubuh, terutama kulit.
3. Cacar air

Cacar air disebabkan oleh virus Herpesvirus varicellae. Virus ini mempunvai DNA
ganda dan menyerang sel diploid manusia.

4. Hepatitis

Hepatitis (pembengkakan hati) disebabkan oleh virus hepatitis. Ada3 macam virus
hepatitis yaitu hepatitis A, B, dau C (non-A,non-B). Gejalanya adalah demam, mual, dan
muntah, serta perubahan warna kulit dan selaput lendir menjadi kuning. Virus hepatitis A
cenderung menimbulkan hepatitis akut, sedangkan virus hepatitis B cenderung menimbulkan
hepatitis kronis. Penderita hepatitis B mempunyai risiko menderita kanker hati. Penyakit ini
dapat rnenular melalui minuman yang terkontaminasi, transfusi darah, dan penggunaan jarum
suntik yang tidak steril.

5. Polio

Polio disebabkan oleh poliovirus. Serangan poliovirus menyebabkan lumpuh bila


virus menginfeksi selaput otak (meninges) dan merusak sel saraf yang berhubungan dengan
saraf tepi.
Virus ini menyerang anak – anak berusia antara 1 – 5 tahun . virus polio dapat hidup
di air selama berbulan – bulan, sehingga dapat menginfeksi melalui air yang diminum. Dalam
keadaan beku virus ini dapat ditularkan lewat lingkungan yang buruk, melalui makanan dan
minuman. penularan dapat terjadi melalui alat makan bahkan melalui ludah.

6. Gondong

Penyakit gondong disebabkan oleh paramyxovirus dapat hidup dijaringan otak ,


selaput otak, pankreas, testis, kelenjar parotid dan radang di hati. Penyakit gondong ditandai
dengan pembengkakan di kelenjar parotid pada leher di bawah daun telinga. penularannya
terjadi melalui kontak langsung dengan penderita melalui ludah, urin dan muntahan.

7. AIDS

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah penurunan sistem kekebalan


tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus HIV adalah
virus kompleks yang rnempunvai 2 molekul RNA di dalam intinya. Virus tersebut diduga
kuat berasal dari virus kera afrika yang telah mengalami mutasi. Walaupun AIDS sangat
mematikan, penularannya tidak semudah penularan virus lain. Virus HIV tidak ditularkan
melalui kontak biasa seperti jabat tangan, pelukan, batuk, bersin, peralatan makan dan mandi,
asalkan tidak ada luka di kulit.
Virus HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit atau selaput lendir.
Penularannya dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan penggunaan jarum
suntik yang tidak steril. Gejala awal ditandai oleh pembesaran nodus limfa. Penyakit yang
umumnya diderita adalah pneumonia, diare, kanker, penurunan berat badan, dan gagal
jantung. Pada penderita, virus HIV banyak terkonsentrasi di dalam darah dan cairan mani.
Sekali virus menginfeksi penderita, virus akan tetap ada sepanjang hidup penderita.

8. Ebola

Gejala awal vang ditimbulkan ebola mirip influenza, yaitu demam, menggigil, sakit
kepala, nyeri otot, dan hilang nafsu makan.
Gejala ini muncul setelah 3 hari terinfeksi. Setelah itu virus ebola mulai mereplikasikan
dirinya. Virus ebola menyerang sel darah.
Sebagai akibatnva sel darah yang mati akan menyumbat kapiler darah, mengakibatkan
kulit memar, rnelepuh, dan seringkali larut seperti kertas basah.
Pada hari ke-6, darah keluar dari mata, hidung, dan telinga. Selain itu penderita
memuntahkan cairan hitam vang merupakan bagian jaringan dalam tubuh yang hancur.
Pada hari ke-9, biasanva penderita akan mati.
Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita ebola (darah, feses,
urin, ludah, keringat). Sampai saat ini belum ada obat penyembuhnya.
Virus ebola ditemukan pada tahun 1976 di Sudan dan Zaire. Habitatnya di alam
belum diketahui, demikan pula bagaimana prosesnya menjadi epidemik. Virus ebola dapat
hidup di atmosfer selama beberapa menit. kemudian akan mati oleh radiasi uliraviolet.

9. Herpes simplex

Disebabkan oleh virus anggota sukuHerpetoviridae, yang menyerang kulit dan selaput
lendir. Virus herpes simplex dapat menyerang bayi, anak-anak, dan orang dewasa.
Penyakit ini biasanya menyerang mata, bibir, mulut, kulit, alat kelamin, dan kadang –
kadang otak. Infeksi pertama biasanya setempat dan cenderung hilang timbul. Virus masuk
ke dalam tubuh melalui luka kecil. Pada bayi, virus sering ditularkan pada saat dilahirkan.
Selain itu virus juga ditularkan melalui hubungan seksual. Kecuali pada mata dan
otak, gejala utama penyakit adalah timbul gelembung – gelembung kecil. Gelembung
tersebut sangat mudah pecah. Infeksi pada alat kelamin diduga merupakan salah satu faktor
penyebab tumor ganas di daerah genitalia tersebut.

10. Papilloma

Disebabkan oleh salah satu virus yang diduga dapat menimbulkan tumor di kulit, alat
kelamin, tenggorokan, dan saluran utama pernapasan.
Infeksi terjadi melalui kontak langsung dan hubungan seksual dengan penderita.

11. SARS (Severe Acute Respirotory Syndrome

Diduga disebabkan oleh virus Corona mamalia (golongan musang, rakun) yang
mudah sekali bermutasi setiap terjadi replikasi.Gejala-gejala penyakit: suhu tubuh di atas
39oC, menggigil, kelelahan otot, batuk kering, sakit kepala, susah bernapas, dan diare.

12. Rabies

Disebabkan oleh virus rabies. Rabies sebenarnya merupakan penyakit yang


menyerang hewan, misalnya anjing, kucing, dan kelelawar penghisap darah. Hewan yang
terkena dapat menunjukkan tingkah laku agresif ataupun kelumpuhan.Virus ditularkan pada
manusia melalui gigitan binatang yang terinfeksi. Setelah masa inkubasi yang sangat
bervariasi, dari 13 hari sampai 2 tahun (rata-rata 20 – 60 hari), timbul gejaia kesemutan di
sekitar luka gigitan, gelisah, dan otot tegang. Gangguan fungsi otak, seperti hilangnya
kesadaran, terjadi kira – kira satu minggu kemudian, Rabies sering kali menyebabkan
kematian.
D. Pemberantasan Dan Penanganan Virus
Karena biasanya memanipulasi mekanisme sel induknya untuk bereproduksi, virus
sangat sulit untuk dibunuh. Metode pengobatan sejauh ini yang dianggap paling efektif
adalah vaksinasi, untuk merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi, dan obat-
obatan yang mengatasi gejala akibat infeksi virus.
Penyembuhan penyakit akibat infeksi virus biasanya disalah-antisipasikan dengan
penggunaan antibiotik, yang sama sekali tidak mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
virus. Efek samping penggunaan antibiotik adalah resistansi bakteri terhadap antibiotik.
Karena itulah diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah suatu penyakit
disebabkan oleh bakteri atau virus.

Anda mungkin juga menyukai