Anda di halaman 1dari 37

*

Kelompok 3
1. Ersa Mayla A.Y (4401415004)
2. Husnul Hanifah (4401415020)
3. Erlina Mulyaningsih
(4401415037)
4. Siti Normawati (4401415042)
Zat warna adalah suatu senyawa
organik yang kompleks yang
mempunyai pembawaan khusus yaitu
warna yang dapat dipertahankan
dalam jaringan.
Zat warna terdiri dari chromophore
dan auxochrome.
*
*
Berdasarkan Sifat:
1.Zat warna asam: garam-garam
dari asam-asam pembawa
warna dengan radikal basa
yang tidak berwarna. Contoh:
Acid fuchsin, eosin.
2.Zat warna basa: garam-garam
dari basa-basa pembawa warna
*
1. Zat Warna Alam: 2. Zat warna sintetis:
zat warna yang zat warna yang
diperoleh dari dibuat dari pabrik.
tumbuh-tumbuhan Contoh basic
atau hewan. fuchsin, crystal
violet, anilin blue,
Contoh
malachit green,
Hematoxylin dari safranin, dll.
tumbuh-
tumbuhan, dan
carmine dari
*

1. Zat warna 2. Zat warna ajektif:


substansif: zat zat warna yang
warna yang jika dapat mewarnai
diberikan pada jaringan dengan
jaringan dapat
langsung baik bila dibantu
mewarnainya dengan zat lain (zat
dengan baik. mordan). Contoh:
Contoh: Neutral Hematovylin
Red, Janus Green B, Ehrlich.
*
*
*
1. Golongan Tri Phenil 2. Golongan Xantene
methane, ,merupakan zat
merupakan derivat warna yang
dari methane, yaitu 3 mempunyai
atom hidrogen dari molekul terdiri dari
methane diganti cincin quinoid yang
oleh 3 cincin phenyl
dihubungkan
yang merupakan
dengan cincin non
dasar molekul.
Contoh: basic quinoid oleh atom-
fuchsin, crystal atom C dan O.
*
3. Golongan Thiazine, 4. Golongan Azine,
merupakan zat merupakan zat
warna yang warna yang
molekulnya berisis mengandung cincin
cincin quinoid yang orthoquinoid yang
dihubungkan dihubungkan
dengan nonquinoid dengan bentuk
melalui atom-atom caincin lainnya
N dan S. melalui 2 atom N.
*
5. Golongan Azo, 6. Golongan Nitro,
merupakan zat merupakan zat
warna yang warna yang
mempunyai i mengandung
chromophore chromophore –
_N=N_, yang terkait NO2. Contoh: Picric
pada sebuah rantai acid.
quinod yang
terletak pada suatu
tempat di dalam
*

1. Pewarna Efektif: 2. Pewarna Dfus:


hanya mewarnai mewarnai seluruh
satu atau beberapa jaringan hanya daya
bagian jaringan serapnya tidak
saja. Contoh: sama. Contoh:
Toluidin blue utuk Eosin.
jaringan
mesenterium yang
jelas hanya granula.
*
Pewarnaan adalah suatu proses
memberikan warna pada obyek yang
dibuat preparat supaya bagian-
bagiannya dapat dibedakan atau
kontras satu dengan yang lainnya.
Tujuan pewarnaan adalah agar
unsur-unsur jaringan tampak jelas
dan dapat dibedakan bagian-
bagiannya di bawah mikroskop.
Berdasarkan jumlah zat warna, dibagi menjadi 4
macam Pewarnaan :

1. Pewarnaan tunggal
• 2. Pewarnaan rangkap dua

*
3. Pewarnaan rangkap tiga
• 4. Pewarnaan rangkap empat
*

1. Pewarnaan efektif
Hanya mewarnai satu atau beberapa bagian
jaringan saja. Misalnya: Toluidin blue.
2. Pewarnaan difus
Mewarnai seluruh jaringan hanya daya
serapnya tidak sama.
Misalnya : eosin
Cara Penggunaan Zat Warna

1. Pewarnaan simultan
2 atau lebih macam zat warna diberikan secara
bersama-sama.
Misalnya : larutan malory (anilin blue & orange G)
2. Pewarnaan suksedan
2 atau lebih zat warna diberikan bergantian
diselingi pencucian.
Misalnya : pewarnaan hematoxylin-eosin
*
*

1. Hemaxtocilin-eosin

2. AB (Alcian Blue)

3. PAS (Periodic Acid Schiff)

4. Lektin
*

1. Hematoxcillin-Eosin (HE)
 berfungsi memberi gambaran umum suatu jaringan.
Prinsip: inti yang bersifat asam akan menarik zat/
larutan yang bersifat basa sehingga akan berwarna
biru. Sitoplasma bersifat basa akan menarik zat
/larutan yang bersifat asam sehingga berwarna
merah.
*

Deparafinisasi Pewarnaan II Dehidrasi

Rehidrasi Blueing Mounting

Pewarnaan I Differensiasi
*

Tujuan: untuk menghilangkan/ melarutkan


parafin yang terdapat pada jaringan.
Zat: xylol

Tujuan: untuk memasukkan


air ke dalam jaringan. Air
akan mengisi rongga-rongga
jaringan yang kosong.
Zat: alkohol absolut,
alkohol 90 %, alkohol 80 %.
*

Tujuan: untuk
memberi warna pada
inti dan sitoplasma Tujuan: untuk
pada jaringan. mengurangi
Zat: hematoxylin warna biru pada
inti.
Zat: HCl 0,6%
*

Tujuan: untuk Tujuan: untuk


memperjelas memberi warna
warna biru merah pada
pada inti sel sitoplasma sel
Zat: lithium Zat: eosin
carbonat 0,5%
*

Tujuan: untuk Tujuan: untuk


menghilangkan mengawetkan
air dari jaringan jaringan yang
Zat: Alkohol 80 telah diwarnai
%, Alkohol 90 %, Zat: entellan/
Alkohol 100 % canada balsem
(absolut)
*
*
 Digunakan untuk sampel yang memiliki pH 2,5.
 Mampu mendeteksi mukopolisakarida asam dan
memberi warna biru.
*
Deparafinisasi dan Rehidrasi sediaan dalam larutan xilol
dan alkohol selama 3-5 menit, lalu dilanjutkan
pencucian dalam air mengalir selama 10 menit.

Penurunan pH dengan 3% asam asetat selama


5 menit dalam suhu ruangan.

Perendaman dalam AB pH 2,5 selama 30


menit .

Pencucian dengan 3% asam asetat selama


5 menit sebanyak 3 kali dalam suhu ruang

Pencucian dengan aquades selama 5 menit


sebanyak 3 kali.
*
Counterstain (nuclear fast red) cek dengan
mikroskop.

Pencucian dengan aquades selama 5 menit


sebanyak 3 kali.

Pencucian dengan air mengalir 10-60 menit.

Pencucian dengan air selama 5 menit sebanyak


2 kali.

Dehidrasi dan penjernihan dalam larutan xilol


dan penutupan sediaan dengan gelas penutup.
*

*PAS (Periodic Acid Schiff)


*Digunakan untuk mendeteksi adanya kandungan
mukopolisakarida netral pada suatu jaringan dan
akan memberikan warna magenta

The Power of PowerPoint | thepopp.com 29


*Tahapan PAS (Periodic Acid Schiff)

1.Deparafinisasi dan rehidrasi sediaan dalam larutan silol


dan alkohol bertingkat masing-masing selama 3-5 menit,
kemudian dilanjutkan pencucian dalam air mengalir selama
10 menit
2.Dioksidasi dalam asam periodat 1% selama 5-10 menit
3.Pencucian dengan aquades 3 kali, masing-masing selama 5
menit
4.Pewarnaan digunakan larutan Reagent Schiff selama 15-30
menit
5.Pencucian dengan air sulfityang selalu fresh (dibuat baru)
3 x 3 menit

The Power of PowerPoint | thepopp.com 30


*Tahapan PAS (Periodic Acid Schiff)

*6. Pencucian dengan aquades selama 5 menit


sebanyak 3 kali
*7. Counterstain dengan Hemaktosilin, cek
dengan mikroskop
*8. Pencucian dengan air mengalir 10-60 kali
*9. Pencucian dengan aquades selama 5 menit
sebanyak 2 kali
*10. Dehidradi dan penjernihan dalam larutan
xylol dan penutupan sediaan dengan gelas
penutup
The Power of PowerPoint | thepopp.com 31
* HASIL

The Power of PowerPoint | thepopp.com 2


*

*LEKTIN
*Digunakan untuk mendeteksi adanya kandungan
residu gula dan zat kompleks lain dalam suatu
jaringan

The Power of PowerPoint | thepopp.com 33


*Tahapan LEKTIN
1.Deparafinisasi dan rehidrasi sediaan dalam larutan silol dan
alkohol bertingkat masing-masing selama 3-5 menit,
kemudian dilanjutkan pencucian dalam air mengalir selama
10 menit
2.Sediaan dimasukkan dalam hidrogen peroksida 1% dalam PBS
selama 15 menit
3.Pencucian dengan air mengalir selama 10 menit, dilanjutkan
dengan larutan larutan PBS 0,01 M selama 5 menit sebanyak
3 kali
4.Pencucian dengan PBS sebanyak 3 kali, masing-masing 5
menit
5.Inkubasi dengan lektin selama 2 jam dalam inkubator 37°C
6.Pencucian dengan PBS sebanyak 3 kali, masing-masing
The Power of PowerPoint | thepopp.com 34

selama 5 menit
*Tahapan LEKTIN

* 7. Visualisasi dengan 0,05% DAB ( diaminobenzidine) dan


0,1% hidrogen peroksida pada buffer tris 0,05 M, pH 7,6
selama 10-20 menit di tempat gelap
* 8. Pencucian dengan larutan PBS selama 5 menit
sebanyak 3 kali
* 9. Pewarnaan kontras dengan Hematoxilin, beberapa
detik
* 10. Pencucian dengan air mengalir selama 30 menit
* 11. Dehidrasi dengan alkohol bertingkat, penjernihan
dengan menggunakan xylol dan penutupan dengan gelas
penutup
The Power of PowerPoint | thepopp.com 35
* HASIL

The Power of PowerPoint | thepopp.com 2


* 1. anisa dyah : perbedaan zat warna asam dan basa?
* 2. shifa : apa kriteria setiap penggunaan pewarnaaan simultan dan
suksedan
* 3. lilih : saat diwarnai bersamaan apakah tercampur pada pewarnaan
simultan/’8;8;/

Anda mungkin juga menyukai