PENDAHULUAN
warna digunakan untuk mewarnai mikroba atau latar belakangnya zat warna
sel seperti spora flagella dan bahan inklusi yang mengandung zat pati dan granula
pospat.
Pewarnaan yang digunakan untuk melihat salah satu struktur sel disebut
1
1.2 Rumusan Masalah
digunakan.
mikroorganisme
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Zat warna yang digunakan dalam pewarnaan bersifat asam atau basa. Pada
zat warna basa, bagian yang berperan dalam memberikan warna disebut komodor
yang mempunyai muatan positif. Sebaliknya pada zat warna asam, sebagian yang
berperan dalam memberikan zat warna muatan negatif banyak ditemukan pada
dinding sel. Membrane sel dan sitoplasma sewaktu proses pewarnaan. Muatan
positif pada zat warna basa akan berkaitan dengan muatan negatif dalam sel.
Zat warna asam yang bermuatan negatif lazimnya tidak digunakan untuk
belakang sediaan pewarnaan zat warna asam yang bermuatan negatif ini tidak
dapat berkaitan dengan muatan negatif yang terdapat pada struktur sel. Kadang
kala zat warna nwgative ini digunakan untuk mewarnai bagian sel yang bermuatan
positif, perlu diperhatikan bahwa muatan dan daya ikat zat warna terhadap
pewarnaan.
disebut pewarnaan positif. Dalam prosedur pewarnaan ini dapat digunakan zat
warna basa yang bermuatan positif maupun zat warna asam yang bermuatan
3
mikroorganisma diwarnai untuk meningkatkan kontras dengan mikroorganisme
Pewarnaan ini secara kimiawi dengan protoplas bakteri, apabila sel belum
mati, proses pewarnaan akan membunuhnya. Proses ini merupakan proses yang
Pewarnaan yang umum dipakai adalah garam. Pewarnaan dasar terdiri dari kation
kayak asam amino dan mengandum muatan negatif seperti kelompok fosfat.sifat
ini bereaksi degan zat warna yang bermuatan positif.pewarnaan asam tidak
mewarnai sel bakteri oleh karenanya digunakan untuk mewarnai latar belakang
sirsak terlebih dahulu teki pewarnaan khusus bisa digunakan untuk membedakan
a.pewarnaan garam
b.pewarnaan negatif
c.pewarnaan sederhana
4
A. Pewarnaan Gram
dengan pewarnaan garam pada kondisi lingkungan yang sesuai dan biakan muda.
negatif mempunyai kandungan lipida yang lebih tinggi.lipida ini akan larut
5
B. Pewarnaan Negatif
pewarnaan asam dan membiarkan selsel tidak berwarna (sel-sel tidak berwarna
digunakan.metode ini digunakan pasase atau struktur sel yang sulit diwarnai
secara langsung.
mikroskop mikroba akan terlihat tidak berwarna Adnan latar belakang hitam,
2. Penggunaan zat warna negatif ini,menyebabkan zat warna tidak akan mewarnai
3.pewarnaan ini bukan merupakan pewarnaan sel bakteri,karena sel bakteri tetap
6
6.preparat ulas terlalu tipis sehingga tidak terjadi kontras yang tajam antara
C. Pewarnaan Sederhana
warna counterstrai.
7
Kelompok bakteri ini disebut tahan asam karena mempertahankan
zat warna pertama (karbol Fuksin) sewaktu dicuci degan larutan pemucat
8
BAB III
METODE KERJA
A. Alat
1. Gelas objek
2. Jarum ose
3. Kaca preparat
4. Bunsen
5. Mikroskop
6. Pipet tetes
B. Bahan
4. Alcohol 70%
5. Aquadest Steril
6. Spiritus
7. Tissue
9
3.2 Prosedur Kerja
hilang.
10
NO Nama Warna Bentuk
Atau bergerombolan
anggur
2. phseudomonas
Biru Berbentuk
Kapsul
BAB IV
11
4.2 Pembahasan
hampir tidak terlihat karena tidak kontras dengan media dimana mereka hidup.
Oleh karena itu,perlu dilakukan pewarnaan agar bakteri tampak jelas bila diamati
dengan mikroskop. Pada praktikum kali ini dilakukan pewarnaan bakteri berupa
warna saja.
Hal pertama yang dilakukan adalah sterilisasi kaca objek dengan cara di
mikroorganisme termasuk spora bakteri yang resisten dalam alat yang akan
pada kaca objek, tetapi sebelumnya ose di fiksasi di api pada pembakar spiritus
yang bertujuan untuk mematikan bakteri dengan cepat pada ose, supaya tidak
bakteri kaca objek di beri tanda area untuk melakukan pengolesan sel bakteri dari
suspensi. Pada percobaan kali ini pengolesan di lakukan dengan sampel bakteri
Kemudian melakukan pengolesan pada kaca objek dengan salah satu sampel
Staphylococcus Aureus dan Pseudomonas. Setelah itu difiksasi di atas api dengan
12
cara di lewat-lewatkan tidak terlalu dekat api supaya bakteri tidak mati. Fiksasi
dalam tahap ini bertujuan melekatkan sel bakteri pada objek glass tanpa merusak
struktur selnya, mempermudah pengecetan dan sediaan tahan untuk disimpan jika
belum sempat di cat. Kaca objek yang sudah dioleskan bakteri kemudian ditetesi
metilen blue dan menunggu selama 3 menit kemudian dialirkan sisa metilen blue
dengan aquadest,setelah itu di seka sisa air dengan tisu kemudian ditutupi dengan
13
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
14