TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
Mikroba adalah prokariot dengan dinding sel yang terdiri dari struktur khusus
yang disebut dengan peptidoglikan. Struktur ini mempunyai mekanisme tertentu
dalam hal penyerapan bahan-bahan dari lingkungan luar, termasuk zat warna
gram. Zat pewarna adalah garam yang terdiri dari atas ion positif dan ion negatif,
salah satu diantaranya berwarna. Hubungan bakteri dengan zat pewarna basa yang
menonjol disebabkan terutama oleh adanya asam nukleat dalam jumlah besar
dalam protoplasma sel. Jadi, jika bakteri itu diwarnai, muatan negatif dalam asam
nukleat bakteri bereaksi d e n g a n ion positif zat pewarna basa. Lembayung
kristal, safranin, dan b i r u metilen adalah beberapa zat pewarna basa yang lazim
dipakai. Sebaliknya zat pewarna asam ditolak oleh muatan negatif bakteri
menyeluruh. Jadi, mewarnai olesan bakteri dengan zat pewarna asam
menghasilkan hanya pewarnaan pada daerah latar belakang saja, karena sel bakteri
tak berwarna di atas latar belakang yang berwarna. Teknik ini sangat berguna
untuk mengamati bentuk keseluruhan sel yang sangat kecil. Proses pewarnaan ini
disebut pewarnaan negatif. Perbedaan tebal tipisnya struktur peptidoglikan
menentukan mekanisme ya n g s p e s i f i k terhadap penyerapan zat warna. Sifat
ini digunakan u n t u k membantu identifikasi suatu bakteri, sehingga dikenal
adanya bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Banyak senyawa organik
berwarna (zat warna) digunakan untuk mewarnai mikroorganisme untuk
pemeriksaan mikroskopis (Tryana, 2008).
Metode pewarnaan pertama kali ditemukan oleh Christian Gram pada tahun 1884.
Dengan metode ini bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri gram
positif dan bakteri gram negatif yang didasarkan dari reaksi atau sifat bakteri
tersebut. Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi dinding
selnya sehingga pewarnaan gram tidak bisa dilakukan pada mikroorganisme yang
tidak mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma sp (Tryana, 2008).
Telah dikembangkan prosedur-prosedur pewarnaan untuk (Pelczar, 1986):
1.
II-2
II-3
II-4