PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pewarnaan merupakan salah satu cara yang paling sering digunakan untuk
ada/tidaknya spora dan letak dari spora tersebut di dalam sel (Untung, 2012).
pada tebal atau tipisnya lapisan peptidoglikan di dinding sel dan banyak
sedikitnya lapisan lemak pada membran sel bakteri. Jenis bakteri berdasarkan
pewarnaan gram dibagi menjadi dua yaitu gram positif dan gram negatif.
Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan membran sel selapis.
Sedangkan bakteri gram negatif mempunyai dinding sel tipis yang berada di
Kristal violet, larutan iodium, larutan alcohol (pemucat), dan zat pewarna
bahan lainnya yang diwarnai (Hadiutomo, 1990). Hasil pewarnaan sel dengan
metoda ini menghasilkan satu warna. Zat warna yang dapat digunakan untuk
pewarnaan ini adalah biru metilen (30-60 detik) berwarna biru, Kristal violet
(10 detik) berwarna ungu dan fuchsin karbol (5 detik) berwarna merah.
Pada umumnya spora terdapat pada endospora dengan letak dan ukuran
yang berbeda. Spora pada bakteri dibentuk pada kondisi secara kimiawi dan
dan kering. Macam-macam metode yang digunakan untuk melihat spora, yaitu
dapat digunakan untuk membantu identifikasi bakteri. Letak spora ada tiga
macam, yaitu sentral ( letak spora berada ditengah- tengah sel), terminal
( letak spora ada diujung sel) dan sub terminal (letak spora diantara ujung-
Kapsula adalah bagian dari sel berupa lapisan tebal, lebih kental, dan
melekat kuat pada dinding sel. Kapsul dapat berfungsi sebagai pelindung
makanan, dan pengikat antar sel dalam satu koloni. Adanya kapsul melindungi
bakteri dan mekanisme kerja sel pagosit inang (sel yang mencerna benda
Lapisan kapsul cukup tebal sehingga sulit diwarnai, oleh karena itu diperlukan
sutu pewarnaan khusus. Salah satu pewarnaan kapsula bakteri adalah dengan
1. Manfaat Praktikum
2. Tujuan Praktikum
gram.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
hampirtidak berwarna dan kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri yang ada
jasad- jasad renik lain dengan menggunakan larutan tunggal suatu pewarna
pada lapisan tipis, atau olesan, yang sudah difiksasi, dinamakan pewarnaan
1. Pewarnaan sederhana
digunakan. Disebut sederhana karena hanya menggunakan satu jenis zat warna
basofilik (suka dengan basa). Zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan
mengetahui bentuk dan rangkaian sel-sel bakteri. Pewarna basa yang biasa
digunakan untuk pewarnaan sederhana ialah metilen biru, kristal violet, dan
karbol fuehsin yang mana pewarnaan sederhana ini dibagi lagi menjadi dua
a. Pewarnaan Asam
dengan tujuan hanya untuk melihat bentuk sel. Adapun zat warna yang
dipakai dalam pewarnaan positif adalah metilen biru dan air furksin.
b. Pewarnaan Basa
pandang). Teknik ini berguna untuk menentukan morfologi dan ukuran sel.
Metode ini menggunakan cat nigrosin atau tinta cina (Suriawiria, 1999).
2. Pewarnaan Diferensial (Gram)
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk
membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram positif
dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka.
zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan
mempertahankan zat warna metil ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol,
sementara bakteri gram negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatu
membuat semua bakteri gram negatif menjadi berwarna merah atau merah
muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini
warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan
warna metil ungu sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan
berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram
jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel
bakteri.
yang tebal. Setelah pewarnaan dengan kristal violet, pori-pori dinding sel
Sel bakteri gram positif mungkin akan tampak merah jika waktu
Perbedaan relatif sifat bakteri gram positif dan gram negatif (Manurung,
2010)
4%)
Ketahanan terhadap Lebih sensitif Lebih tahan
penisilin
Penghambatan oleh Lebih dihambat Kurang dihambat
kompleks
Ketahanaa terhadap Lebih tahan Kurang tahan
perlakuan fisik
A. Uraian Bakteri
1. Escherichia coli
Bakteri ini tumbuh pada suhu antara 10-40 °C, dengan suhu optimum 37 ºC.
9,0. Bakteri ini relatif sangat sensitif terhadap panas dan dapat diinaktifkan
makanan.
dinding selnya. Dinding sel Bakteri Gram positif berlapis tunggal dengan
kandungan lipid 1-4%, sedang pada Bakteri Gram negatif dinding selnya
berlapis tiga yang terdiri dari lipoprotein, membran luar fosfolipid dan
lipopolisakarida, dan kandungan lipid pada dinding sel berkisar antara 11-
(Yenita, 2003).
Filum : Proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Familia : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
2. Staphylococcus epidermidis
buah anggur, koloni biasanya berwarna putih atau krem. Bakteri ini
Kingdom : Bacteria
Phylum : Firmicutes
Class : Bacili
Ordo : Bacillales
Family : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
Species : Staphylococcus epidermidis
BAB III
METODE KERJA
Deck Glass, mikroskop, lampu spirtus, objek glass, ose bulat dan
iodine kristal, kristal violet 20g, larutan NaCl 0,9%, minyak Imersi,
B. Cara Kerja
Buatlah sediaan di atas kaca objek, keringkan pada suhu kamar dan
panaskan di atas nyala api 3-4 kali, dinginkan, letakkan sediaan di atas
rak pewarnaan, bakteri pada kaca objek ditetesi Kristal violet, lalu
dibiarkan 1 menit agar zat warna dapat diserap oleh dinding sel
terbilas dengan air pembilas, bakteri pada kaca objek ditetesi solution
safranin, lalu dibiarkan 1 menit agar zat warna dapat diserap oleh
Buatlah sediaan di atas kaca obyek, keringkan pada suhu kmar dan
A. Hasil Pengamatan
.
1. Pewarnaan Sederhana Bakteri
kokus
(Staphylococcus epidermidis)
Batang
4. Pewarnaan Gram (E. coli) Gram Negatif
B. Pembahasan
digunakan. Disebut sederhana karena hanya menggunakan satu jenis zat warna
melihat bentuk sel bakteri dan untuk mengetahui morfologi dan susunan
Blue.
dalam dua kelompok besar, yaitu bakteri gram-positif dan bakteri gram-
negatif. Kedua kelompok bakteri ini dikategorikan berdasarkan sifat kimia dan
sifat fisik dinding sel bakteri tersebut. Bakteri gram positif akan
mempertahankan zat warna crystal violet dan akan tampak berwarna ungu tua
di bawah mikroskop. Adapun bakteri gram negatif akan kehilangan zat warna
crystal violet setelah dicuci dengan alkohol, dan sewaktu diberi zat pewarna
safranin akan tampak berwarna merah. Perbedaan zat warna ini disebabkan
oleh perbedaan dalam struktur kimiawi dinding selnya. Pewarna yang
hasil bahwa E.coli adalah Bakteri Gram negatif (warna merah). Sedangkan
ungu).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
merupakan bakteri berbentuk batang dan salah satu jenis Bakteri Gram
B. Saran
Sebaiknya pemberian zat warna pada praktikum ini tidak berlebihan agar
sel bakteri lebih jelas. Selain itu, praktikan harus selalu memakai alat
Afriyeni, Yenita. 2003. Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)