Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MIKROBIOLOGI

“Dasar-dasar Mikrobiologi Lingkungan”

Dosen Pembimbing
Dr. Dra. Syarifah Miftahul El Jannah T.M.Biomed
Sri Ani, SKM.,MKM
Rahayu Winarni, S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh :
 Dheanita Syahri P21335118019
 Khadijah P21335118030
 Wardha Ainiyyah P21335118071

Kelas : 2DIVB

Kelompok : 13

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


JAKARTA II
Jl. Hang Jebat III No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia,serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
parasitologi tentang “Dasar-dasar Mikrobiologi Lingkungan”. Kami juga turut
berterima kasih kepada ibu Dr. Dra. Syarifah Miftahul El Jannah T.M.Biomed selaku dosen
mata kuliah Mikrobiologi yang telah memberikan tugas ini kepada kelompok kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai mikologi pangan dan air . Kami menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu,Kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah Kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa sesuatu yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kelompk kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Akhir kata penulis menyampaikan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini .

Penyusun

Kelompok 13
1.1 Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah ilmu mengenai organisme hidup yang berukuran
mikroskopis. Dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok, yaitu bakteri,
protozoa, virus, serta algae dan cendawan mikroskopis. Mikrobiologi boleh dikata
merupakan ilmu yang masih muda. Dunia jasad renik barulah ditemukan sekitar 300
tahun yang lalu, dan makna yang sesungguhnya mengenai mikroorganisme itu barulah
dipahami dan dihargai 200 tahun kemudian. Selama 40 tahun terakhir, mikrobiologi
muncul sebagai bidang biologi yang sangat berarti (Pelczar, 2006:6).
A. Abad ke-19
Pada abad 19 orang mulai memahami bahwa penyakit itu disebabkan oleh suatu
mikroorganisme. Hal ini disebabkan karena telah ditemukannya mikroskop, yaitu
alat yang digunakan untuk melihat makhluk-makhluk kecil yang tidak dapat dilihat
dengan mata biasa (Irianto, 2007:17).
Sejarah mikrobiologi terdiri dari beberapa periode. Tahapan tiap periode dalam
sejarah mikrobiologi menurut Michael J. Pelczar (2006:7-32) sebagai berikut :
1. Mikroskop dan penemuan dunia jasad renik
Antony van Leeuwenhoek diduga bukanlah orang pertama yang melihat
mikrobe yang disebut bakteri dan protozoa, namun dialah orang yang pertama
melaporkan pengamatannya dengan keterangan dan gambar-gambar yang teliti.
Leeuwenhoek dapat membuat lensa-lensa mikroskop dengan baik. Hasil
pengamatannya yang menemukan mikroorganisme yang dilaporkan dalam
bentuk surat-surat kepada sahabat-sahabatnya pada Royal Society of Landon
dan French Academy of Sciences, dibaca orang dengan penuh perhatian, tetapi
arti penemuannya itu tidak dihiraukan.
2. Generasi spontan lawan biogenesis
Generasi spontan atau abiogenesis dimulai dengan percobaan John Needham
dengan daging yang dimasak dan mengamati bahwa terdapat mikroorganisme
pada awal percobaan dan berkesimpulan bahwa jasad-jasad renik berasal dari
daging. Kira-kira dalam waktu yang sama Lazaro Spallanzani membuktikan
bahwa teori abiogenesis tidak benar. Kemudian muncullah Loius Pasteur yang
ikut menentang teori abiogenesis. Percobaan yang dilakukan Pasteur semakin
menemukan teori baru yang disebut teori biogensis yang menyatakan bahwa
mikroorganisme hanya dapat muncul dari jasad renik lain.
3. Teori nuftah fermentasi
Semenjak zaman purbakala telah dilakukan pembuatan makanan dan minuman
yang merupakan hasil fermentasi jasad renik. Namun tanpa disadari bahwa
sesungguhnya fermentasi terjadi karena adanya mikrooorganisme. Barulah
setelah Pasteur menelaah peranan mikroorganisme dalam proses fermentasi
pada pembuatan anggur maka orang menjadi mengerti bahwa adanya
mikroorgaisnme yang menyebabkan fermentasi.
4. Teori nuftah penyakit
Pada awalnya banyak pengamatan yang menentang keras adanya teori nuftah
penyakit. Namun banyak juga peneliti yang ingin membuktikan teori ini. Salah
satunya Pasteur yang meneliti pebrine, penyakit pada ulat sutra yang
menghancurkan industri sutra. Pasteur menyatakan bahwa penyebabnya adalah
jasad renik (suatu protozoa). Kemudian tahun 1877 Pasteur menangani masalah
antraks pada sapi, domba, dan terkadang pada manusia. Robert Koch juga sibuk
dengan penelitiannya mengenai antraks di Jerman. Koch menemukan adanya
bakteri penyebab terjadi penyakit antraks. Inilah pertama kalinya suatu bakteri
dapat dibuktikan sebagai penyebab penyakit hewan.
5. Perkembangan mikrobiologi
Sejak adanya teori nuftah penyakit ini pada tahun 1900, telah terjadi
persekutuan yang dekat antara mikrobiologi, kedokteran, dan bidang-bidang
mikrobiologi terapan lainnya. Disamping itu, mikroorganisme telah menjadi
sistem model untuk mempelajari banyak sekali proses biologis yang mendasar
bagi banyak organisme hidup. Penemuan-penemuan baru terus dibuat. Spesies
mikroorganisme baru terus ditemukan dan banyak proses biologis sedang
ditelaah melalui mikroorganisme.

B. Abad ke-20
Pada abad ke-20 lapangan bidang mikrobiologi berkembang secara cepat
menjadi dua arah, yaitu dasar dan terapan. Pada bidang terapan kemajuan praktis
yang dibuat Koch mengarah pada meluasnya perkembangan dalam bidang
kedokteran dan imunologi. Ditemukannya beberapa bakteri patogen baru pada awal
abad ke-20, ditemukan prinsip bahwa patogen tersebut dapat menginfeksi tubuh dan
selanjutnya tahan terhadap sistem kekebalan tubuh. Hal ini terjadi akibat
penggunaan berbagai antibiotik yang jumlah takaranya tidak tepat, sehingga
menyebabkan terbentuknya proses kekebalan pada bakteri patogen.
Pada akhir abad ke-20, aplikasi mikrobiologi terutama dalam bidang pertanian
mengalami kemajuan yang pesat, dengan ditemukannya pengetahuan proses dasar
mikroba dalam tanah yang bermanfaat dan berbahaya bagi pertumbuhan tanaman,
seperti ditemukannya bakteri pengikat nitrogen bebas dari udara yang bermanfaat
dalam upaya peningkatan kesuburan tanah. Disamping itu ditemukan berbagai
mikroorganisme patogen yang menyebabkan penyakit pada berbagai tanaman,
sehingga dapat teridentifikasi cara pencegahannya.
Penelitian mengenai mikrobiologi terapan dalam bidang kedokteran dan
industri mengarah pada peran penggunaan mikroba dalam pembentukan antibiotik
dan industri kimia. Hal ini terjadi setelah Perang Dunia I , dan mengarah pada
bidang mikrobiologi industri. Selanjutnya disiplin mikrobiologi juga menjadi dasar
untuk penelitian proses mikroba dalam air seperti; sungai, danau, laut. Bidang ini
dibahas khusus pada suatu studi yang dikelompokkan ke dalam bidang
mikrobiologi lingkungan akuatik. Salah satu cabang mikrobiologi akuatik,
mengembangkan proses yang menyediakan air yang aman untuk dikonsumsi
manusia. Pengendalian limbah khususnya limbah domestik, membutuhkan
perlengkapan proses rekayasa skala besar untuk pengolahan limbah yang sebagian
besar menggunakan mikroba. Bidang mikrobiologi sanitasi, tidak hanya
membutuhkan ahli biologi tetapi juga insinyur yang mampu merancang proses
berskala besar. Mikrobiologi air minum bertugas untuk menyediakan air minum
yang bebas mikroba patogen dan menghilangkan bakteri 11 yang berbahaya dalam
sumber air tersebut. Akhir abad ke-20 semua subdivisi mikrobiologi terapan dalam
bidang tersebut dimasukkan dalam ekologi mikroba.
Awal pertengahan abad ke-20, penemuan terpenting yaitu penemuan bakteri
baru dan klasifikasinya (taxonomi bakteri). Klasifikasi bakteri membutuhkan
penelitian tentang nutrisi yang dibutuhkan dan produk yang dihasilkannya, bidang
fisiologi bakteri, dimana salah satu bagiannya melibatkan studi struktur fisik dan
kimia bakteri, yang dibicarakan dalam sitologi bakteri. Perkembangan penting
lainnya dalam bidang fisiologi bakteri adalah studi enzim yang dihasilkan oleh
bakteri dan reaksi kimia yang dihasilkannya. Sedangkan genetika bakteri
melibatkan studi tentang hereditas dan variasi bakteri selama pertumbuhan dan
perkembangannya.
Perkembangan penting lainnya melibatkan studi virus, terutama setelah
ditemukannya alat bantu mikroskop elektron yang dapat melihat mikroba sampai
detail. Meskipun virus ditemukan pada akhir abad ke-19, tapi hal tersebut belum
berkembang sampai diketahui sifat virus sebenarnya pada pertengahan abad ke-20.
Penelitian melibatkan virus yang menginfeksi bakteri (bakteriofaga).
Perkembangan lain, bahwa infeksi virus analog terhadap transfer genetik dan
hubungan timbal-balik antara virus dengan elemen genetik lain yang merupakan
awal penelitian bakteriofaga.
Pengetahuan kita mengenai proses dasar fisiologi, biokimia, genetika bakteri
memberi kemajuan, menyebabkan kita dapat memanipulasi materi genetik sel,
menggunakan bakteri sebagai alat penelitian, juga memungkinkan untuk
menggabungkan bahan genetik dari sumber asing ke bakteri, mengendalikan
replikasi, dan karakteristiknya, hal ini mengarah pada bioteknologi. Meskipun pada
awalnya bioteknologi muncul sebagai penelitian dasar, jika hal ini digunakan untuk
kesejahteraan manusia membutuhkan aplikasi dari prinsip fisiologi dan
mikrobiologi industri, sebagai contoh bagaimana memajukan ilmu dasar dan
terapan secara bersama-sama?. Pertama dilakukan pengurutan asam nukleat dan
menggunakannya sebagai alat, untuk mempelajari hubungan filogenetik antara
sesama organisme prokariot yang mengarah pada konsep baru revolusioner pada
bidang klasifikasi biologi, sehingga sejarah evolusi dapat dipahami.

1.2 Tokoh-Tokoh yang Berjasa dalam Bidang Mikrobiologi


1. Francesco Redi (1626-1697)
Seorang ahli kedokteran Italia mencoba membuktikan ketidak-benaran pendapat
“generatio spontanea” dengan membuat percobaan-percobaan yang hasilnya
menyatakan bahwa hewan kecil (lalat) yang muncul pada berbagai substrat berasal
dari telur yang diletakkan induknya.
2. Antonie van Leeuwenhoek (1632 – 1723)
Merupakan orang pertama yang mula mengetahui tentang dunia mikroba, dia
melihat mikroba dengan mikroskop buatannya sendiri yang dapat membesarkan
hewan tungau sampai 300 kali. Antara 1674 sampai 1683, ia mengadakan hubungan
dengan “Royal Society” di Inggris yang melaporkan hal – hal yang diamatinya dari
mikroskopnya kepada lembaga tersebut. Leeuwenhoek dapat dipandang sebagai
orang pertama peletak dasar mikrobiologi.
3. Aristoteles (300 SM)
Aristoteles adalah murid Plato dan sekaligus orang pertama yang mengkritiknya.
47 dari karya-karyanya telah bertahan. Aristoteles adalah yang terakhir dari para
filsuf Yunani besar (2 lainnya adalah Socrates dan Plato) dan dianggap juga sebagai
ahli biologi pertama. Ia mendirikan logika sebagai ilmu, meletakkan dasar-dasar
metode ilmiah dan menulis beberapa ilmu pengetahuan lainnya. Aristoteles juga
merupakan guru Alexander Agung selama beberapa waktu. Aristoteles memiliki
pengaruh besar pada diri St. Thomas Aquinas, dan akibatnya tetap memiliki
pengaruh besar dalam pendidikan Katolik dan teologi saat ini.
Aristoteles berpendapat bahwa makhluk – makhluk kecil itu terjadi dari benda yang
mati.
4. Needham (1745 - 1750)
Pendeta bangsa Irlandia, menganut pendapat yang sama dengan Aristoteles. Dia
mengadakan percobaan – percobaan dengan berbagai rebusan padi – padian, daging
dan sebagainya. Meskipun air rebusan itu ditutup rapat dalam botol misalnya, dapat
menumbuhkan mikroorganisme.
Pendapat ini menimbulkan teori baru: abiogenesis (a= tidak, bios= hidup, genesis=
kejadian) atau disebut juga dengan kata lain teori : generatio spontanea(makhluk –
makhluk baru terjadi begitu saja). Kesimpulan: kehidupan baru dapat timbul dari
barang yang mati.
5. Spallanzani (1729 – 1799)
Tahun 1768 membantah pendapat Aristoteles dan Needham. Rebusan daging yang
dimasukkan ke dalam botol yang ditutup rapat, dimana tidak memungkinkan
masuknya udara tidak akan terjadi kehidupan mikroorganisme. Teori ini kemudian
disempurnakan oleh Schultze (1836) dan Schwann (1837).
6. Louis Pasteur (1822 – 1895)
Dia sebetulnya layak disebut : pelopor mikrobiologi, karena banyak jasa – jasanya
terhadap perkembangan mikrobiologi, meskipun sebetulnya dia adalah sarjana
kimia. Pasteur membantah dan meyakinkan orang bahwa tidak ada kehidupan yang
baru yang timbul dari barang yang mati. Dia membuktikan ketidakbenaran teori
abiogenesis dengan menyimpan botol berisi kaldu yang ditutup dengan suatu pipa
berbentuk leher angsa.
Dengan hal seperti ini maka tidak terjadi mikroorganisme yang baru. Pendapatnya
disimpulkan dalam Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo artinya semua
kehidupan itu berasal dan telur, dan semua telur itu berasal dari sesuatu yang hidup.
Kesimpulan jasa L. Pasteur
 Mendapat cara membuat bir.
 Yang pertama membuktikan udara mengandung jasad – jasad
renik.
 Membuktikan bahwa peristiwa peragian disebabkan oleh jasad
jasad renik yang termasuk golongan ragi.
 Mendapatkan kepastian bahwa asam cuka, asam susu, asam mentega,
masing – masing disebabkan oleh sejenis jasad renik tertentu.
 Mendapat kuman penyakit ulat sutera.
 Mendapatkan bahwa penyakit anjing gila disebabkan oleh suatu jasad renik
yang sangat kecil sekali (virus) dan menganjurkan pengobatan terhadap
penyakit anjing gila dengan vaksin, yang hingga sekarang masih berlaku.
7. Robert Koch (1843 – 1910)
Berjasa dalam lapangan teknik mikrobiologi, dengan menemukan cara pewarnaan
sehingga jasad – jasad renik dapat terlihat dengan jelas di bawah mikroskop.
Menganjurkan memakai pembenihan padat, menemukan kuman penyebab penyakit
TBC pada tahun 1882 dan menemukan kuman penyebab penyakit kolera pada tahun
1884, di Mesir.
8. Paul Ehrlich (1854 – 1915)
Menemukan kekebalan dan menganjurkan pengobatan terhadap jasad – jasad renik
dengan memakai zat kimia, misalnya dengan salvarsan, terhadap kuman
Spirochaeta.
9. Loeffler
Menemukan kuman penyebab penyakit difteria (1884)
10. Neisser
Menemukan kuman penyebab kencing nanah,
11. Kitasato
Menemukan kuman penyebab penyakit tetanus, dan kuman penyebab penyakit pest
(sampar).
12. Shiga
Menemukan kuman yang menyebabkan penyakit disentri.
DAFTAR PUSTAKA

Irianto, Koes. 2007. Mikrobiologi. Bandung: CV.YRAMA WIDYA.

Pelczar, M. J. 2006. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI-Press.

Dasar - dasar Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Perawat, Oleh Syamsunir Adam, EGC.

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-
KUSNADI/BUKU_COMMON_TEXT_MIKROBIOLOGI%2C_Kusnadi%2Cdkk/BAB__I_PE
NDAHULUAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai