Anda di halaman 1dari 12

TUGAS DOSEN

: GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI : Dr. M. Nasir Ruki Al Bugisy

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 3

NAMA DINA YULIANA ELVIANA NINI KOTEN ERMA WIDIA ASTUTI FANI NAVITAS MARIA KLARA WERANG NELPIANA PATANDEAN SRI ASTUTI NINGSIH SRI NITA SUNARTI

STAMBUK B-110060 B-110061 B-110062 B-110063 B-110076 B-110082 B-110095 B-110096 B-110097

AKADEMI KEBIDANAN SANDIKARSA MAKASSAR 2012

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah Asuhan Kebidanan Intra Natal Care yang berjudul Proses menstrussi & proses terjsdinya kehamilan Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu sehingga

penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Demikianlah penyusunan makalah ini untuk selanjutnya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga penulis dapat meningkatkan kualitas asuhan kebidanan dengan lebih baik. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Amin. Makassar , Februari 2012

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. RUMUSAN MASALAH C. TUJUAN . BAB II : PEMBAHASAN A. Pengertian Protein.. B. Klasifikasi Dan Jenis Jenis Protein C. Komposisi Kimia dan Struktur Protein. D. Fungsi, Guna, dan Sumber Protein. E. Kebutuhan Protein. F. Akibat Kekurangan Dan Kelebihan Protein Serta Penanggulannya BAB III : PENUTUP A. Kesimpulan . B. Saran dan kritik. Daftar pustaka

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah gizi masih cukup rawan dibeberapa wilayah Indonesia, terutama di wilayah pemukiman kumuh daerah perkotaan, wilayah yang sering dilanda musim kering (NTB dan NTT). Dimana kondisi masyarakat tersebut banyak yang kekurangan gizi, banyak balita yang terkena gizi buruk. Gizi buruk / gizi kurang sering terjadi karena makanan yang tidak seimbang, terutama dalam hal protein. Protein sangat penting untuk membantu pertumbuhan anak-anak, dan meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Dan juga kelebihan protein juga akan menimbulkan penyakit, seperti obesitas. Sehingga dapat menimbulkan penyakit seperti kwasiorkor, marasmus, dan obesitas. Oleh karena itu, selain untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah gizi dalam kesehatan reproduksi ini, penulis mengangkat judul tentang Protein, karena protein merupakan zat paling penting yang harus ada dalam tubuh manusia. Tapi masih banyak juga kasus kekurangan energi protein (KEP). Disini penulis tertarik untuk lebih mendalami tentang protein. B. Rumusan Masalah 1. Apa itu protein.? 2. Pentingkah protein untuk tubuh kita? 3. Dari mana sajakah sumber protein itu.? 4. Apa akibatnya jika tubuh kekurang dan kelebihan protein .? C. Tujuan 1. Tujuan Umum. Agar mahasiswa dan pembaca mengerti tentang pentingnya protein untuk tubuh kita. 2. Tujuan Khusus Mengemukakan permasalahan tentang protein Menjabarkan kadar dan fungsi protein bagi manusia Memberitahu kepada mahasiswa sumber protein Menjelaskan akibat dan kekurangan protein

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Protein

Istilah protein berasal dari bahasa Yunani yaitu proteos , yang berarti yang utama atau yang di dahulukan. Kata ini di perkenalkan oleh ahli kimia belanda, Gerardus Mulder (1802-1880). Ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme. Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein separuhnya ada didalam otot, seperlima dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh dalam kulit dan selebihnya dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon pengangkut zat-zat gizi dan darah. Protein terbuat dari 20 asam amino yang di satukan oleh ikatan peptida, disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor, sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekulmolekuk esensial untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat kimia lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. B. Klasifikasi Dan Jenis Jenis Protein

1. Klasifikasi Protein : a. Porotein dalam bentuk serabut (fibrous). Terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral dan terjalin satu sama lain, sehingga menyerupai batany yang kaku. Karakteristiknya : - Rendah daya larutnya. - Mempnayi kekuatan mekanis yang tinggi. - Tahan terhadap enzim pencernaan. Contoh protein serabut : Kolagen, elastin, keratin, miosin. b. Protein globular. Karakteristiknya : - Berbentuk bola. - Larut dalam larutan garam dan asam encer. - Mudah berubah dalam pengaruh suhu. - Konsentrasi garam mudah mengalami denaturasi. Contoh : Albumin, globumin, histon, protamin. c. Protein konjungsi. Merupakan protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan non asam amino

(gugus prostetik). Contoh : Nukleoprotein, lipoprotein, fosfoprotein, metaloprotein. Klasifikasi protein dapat pula dilakukan berdasarkan fungsi fisiologiknya, berhubungan dengan adanya dukungan bagi pertumbuhan badan dan bagi pemeliharan jaringan : a. Protein sempurna. b. Protein setengah sempurna. c. Protein tidak sempurna. 2. Jenis-Jenis Protein :

a. Berdasarkan Komponen. 1. Protein Bersahaja. Merupakan campuran yang terdiri atas asam mino. 2. Protein Kompleks. Selain terdiri atas asam amino juga terdapat komponen lain (unsur logam, gugus posfat, dll). 3. Protein. Merupakan ikatan antara intermediet produk sebagai hasil hidrolisa parsial dari protein native. b. Berdasarkan Sumber. 1. Protein Hewani. Berasal dari binatang, contoh : daging, susu, dll. 2. Protein Nabati. Berasal dari tumbuhan, contoh : jagung. C. Komposisi Kimia dan Struktur Protein. 1. komposisi kimia protein Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Molekul protein lebih kompleks dari pada karbohidrat dan lemak dalam hal berat molekul dan kanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya. Asam amino terdiri atas atom karbon yang terikat pada satu gugus karboksil (COOH), satu gugus amino (-NH2), satu atom hidrogen (-H) dan satu gugus radikal (R) atau rantai cabang. Pada umumnya asam amino yang diisolasi dari protein hididroksilat alfa-asam amino, yaitu guguskarboksil dan amino terikat pada atom karbon yang sama. Yang membedakan asam amino satu sama lain adalah rantai cabang atau gugus R nya.

2. Struktur Protein Struktur protein dapat di lihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga) dan kuartener (tingkat empat) 1. Struktur primer (utama primary structure) Struktur primer dari protein terdiri atas urutan residu residu asam amino yang membentuk rantai polipeptida. Struktur primer protein merupakan rantai polipeptida dalam bentuk ikatan kovalen dan menjadi tulang punggung dari molekul protein. 2. Struktur sekunder (sekondari structure) Struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi local dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang di stabilkan oleh ikatan hydrogen. Berbagai struktur sekunder adalah sebagai berikut : Alpha helix (-helix,"puntiran alfa"), Beta-sheet (-sheet,"lempeng-beta"), Beta-turn (-turn) Gamma-turn (-turn,"lekukan-gamma") 3. Struktur tersier (tertiary structure) Struktur tersier dari protein merupakan konformasi 3 dimensi yang melibatkan interaksi antar rantai-rantai samping atau R dari residu asam amino penyusun rantai pelipeptida protein. Salah satu interaksi tersebut adalah ikatan kovalen yang terbentuk dari dua residu sistein dalam bentuk ikatan atau jembatan disulfide ini mengstabilkan steruktur tersier dari protein. Selainikatan kovalen ini, interaksi lain yang dapat mengstabilkan struktur protein adalah : Ikatan hydrogen dari residu asam amino berantai samping polar, khususnya gugus hidroksil Ikatan atau jembatan garam yang merupakan interaksi antara residu asam amino berantai samping asam (asam aspartat dan glutamat) dengan residu asam amino berantai samping basa (lisin, arginin, dan histidin) Interaksi hidrofobik, di mana residu-residu asam amino berantai samping nonpolar cenderung berinteraksi satu terhadap yang lain. Keberadaan interksi hidrofobik ini menyebabkan umumnya residu asam amino non-polar terpusat pada inti atau bagian internal dari protein. 4. Srtuktur kuartener (quaternary structure) Level tertinggi dari struktur protein adalah struktur kuartener. Struktur ini terbentuk karena terdapat interaksi dari dua atau lebih rantai polipeptida. Rantairantai polipeptida ini bisa merupakan polipeptida yang sama atau berbeda. Interaksi yang terjadi dapat di sebabkan karena terdapat interaksi-interaksi rantai samping residu asam amino seperti yang terjadi pada struktur tersier protein, maupun oleh adanya unit molekul non-protein. Molekul non-protein merupakan protein konjugat (conjugated protein) dan di sebut gugus prostetik, saperti unit heme dan hemoglobin.

D. Fungsi, Guna, dan Sumber Protein. 1. Fungsi Protein Disini dapat kita lihat fungsi protein, antara lain sebagai berikut : a. Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan. b. Untuk pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh. c. Untuk mengatur keseimbangan air dalam tubuh. d. Untuk memelihara netralitas tubuh. e. Untuk pembentukan antibodi. f. Untuk mengangkat zat-zat gizi. g. Sebagai sumber energi. Oleh karena itu, protein sangat berperan penting dalam tubuh manusia, karena bial manusia tidak cukup protein, maka mereka akan dapat menderita gizi kurang. 2. Guna Protein Guna protein bagi tubuh manusia : Protein sangat berperan penting untuk pertumbuhan manusia.penting yang terdapat dalam semua makhluk hidup. Jadi tanpa adanya protein tidaklah dapat dibentuk sel makhluk hidup. Secara garis besarnya guna protein bagi manusia adalah sebagai berikut : a. Untuk membangun sel jaringan tubuh seorang bayi yang lahir dengan berat badan 3 kg. b. Untuk mengganti sel tubuh yang aus atau rusak. c. Untuk membuat air susu, enzim dan hormon air susu yang diberikan ibu kepadabayinya dibuat dari makanan ibu itu sendiri. d. Membuat protein darah, untuk mempertahankan tekanan osmose darah. e. Untuk menjaga keseimbangan asam basadari cairan tubuh. f. Sebagai pemberi kalori. 3. Sumber Protein. Sumber protein untuk manusia ada 2, yaitu : a. Sumber protein hewani. Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun mutu seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerang. b. Sumber protein nabati. Sumber makanan seperti : kacang, kedelai dan hasilnya seperti tempe, tahu, serta kacang-kacangan lain. E. Kebutuhan Protein 1. Kebutuhan Protein Bagi Manusia Kebutuhan protein bagi manusia dapat ditentukan dengan cara menghitung jumlah protein yang diganti dalam tubuh. Ini bisa dilakukan dengan menghitung jumlah unsur nitrogen (zat lemas) yang ada dalam protein makanan dan menghitung pula

jumlah unsur nitrogen yang dikeluarkan tubuh melalui air seni dan tinja. Penggunaan protein dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga dalam prakteknya jumlahprotein itu belum dapat memenuhi kebutuhan. Sebabnya antara lain : - Kadar protein 18,75 gram itu dalam tubuh akan menyebabkan beberapa reaksi kimia yang tidak bisa berlangsung dengan baik. - Kecernaan protein itu sendiri. Tidak semua bahan makanan yang mengandung serat-serat proteinnya bisa diambil tubuh. Karena adanya serat-serat ini, enzimenzim tidak bisa masuk untuk memecah protein. Berdasarkan pertimbangan diatas, maka ditetapkan bahwa kebutuhan protein bagi seorang dewasa adalah 1 gram untuk setiap kilogram berat badannya setiap hari. Untuk anak-anak yang sedang tumbuh, diperlukan protein yang lebih banyak, yaitu 3 gram tiap satu kilogram berat badannya. Disamping itu, mengingat adanya protein sempurna dan tidak sempurna berdasarkan jumlah dan macam-macam asam amino yang ada dalam makanan, maka untuk menjamin agar tubuh benar-benar mendapatkan asam amin dalam jumlah dan macam yang cukup, sebaiknya untuk orang dewasa seperlima dari protein yang diperlukan haruslah protein yang berasal dari hewan, sedangkan untuk anak-anak sepertiga dari jumlah protein yang mereka perlukan. 2. Kebetuhan Protein Untuk Wanita Hamil Kebutuhan protein untuk pertumbuhan jaringan ibu dan janin dapat di hitung. Penigkatan sintesis protein, dan dengan demikian peningkatan kebutuhan makanan, Selama kehamilan terjadi penurunan kadar protein darah dari sekitar 70 g/l menjadi 60 g/l. sebagian besar penurunan di sebabkan oleh penurunan konsentrasi albumin plasma. Albumin berfungsi sebagai pembawa nonspesifik untuk hormon, sebagian obat, asam lemak bebas, bilirubin tidak terkonjugasi, dan sebagian ion. Albumin memiliki peran penting dalam mempertahankan tekanan osmotik plasma. Penurunan takanan osmotic plasma meningkatkan perpindahan air kaluar pembuluh darah sehingga edema tungkai bawah meningkat serta memengaruhi laju filtrasi glomerulus. Globulin plasma meningkat selama kehamilan. Pada kehamialan, kadar sebagianbesar asam amino dalam plasma menurun. Penurunan paling mencolok terjadi pada asam amino glukogenik, kemudian asam aminoyang terlibat dalam siklus urea, lau asam amino ketigenik rantai bercabang. Asam amino secara aktif di pindahkan melewati plasenta. Sebagai contoh, wanita dengan fenilketonuria (PKU) di anjurkan kembali untuk memakan diet rendah fenilalani sebelum konsepsi karena kadar fenilalanin yang tinggi dapat membahayakan janin, walaupun janin tidk mengidap PKU. Kadar fenilalanin yang tinggi berkaitan dengan IUGR, penyakit jantung kongenital, mikrosefalus, dan retardasi mental. Berat lahir optimum pada manusia dapat diperkirakan berada dalam rentang berat lahir yang insiden mortalitas dan mordibitas perinatalnya paling rendah, yaitu dalam rentang 3500-4500 gr. Ibu dari bayi dengan berat lahir dalam rentang optimal cenderung mengonsumsi lebih banyak protein dari pada wanita yang bayinya memiliki berat lahir rendah. Asupan vitamin B dan beberapa mineral terutama

magnesium, oleh ibu terbukti berkaiatn erat dengan berat lahir. Pengatur utama pertumbuhan janin tampaknya adalah ketersediaan zat gizi, yang dapat memengaruhi pertimbuhan sacara langsung, dengan mengubah ketersediaan substrat yang di perlukan yang diperlukan untuk pertumbuhan, atau secara tidak langsung, dengan mengubah pengendalian hormon atas pertumbuhan.

F. Akibat Kekurangan Dan Kelebihan Protein Serta Penanggulannya 1. Akibat kekurangan protein. a. Kwasiorkor.

Istilah kwashiorkor pertamakali diperkenalkan oleh Dr. Cecily Williams pada tahun 1933, ketika ia menemukan keadaan ini di Ghana, Afrika. Dimana dalam bahasa Ghana kwashiorkor artinya penyakit yang diperoleh anak pertama, bila anak kedua sedang ditunggu kelahirannya. Kwashiorkor lebih banyak terdapat pada usia dua hingga tiga tahun yang sering terjadi pada anak yang terlambat menyapih, sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein. Kwashiorkor dapat terjadi pada konsumsi energi yang cukup atau lebih.

Gejala kwashiorkor yaitu : - pertumbuhan terhambat. - Otot-otot berkurang dan lemah. - Edema. - Muka bulat seperti bulan (moonface) - Gangguan psikimotor. Ciri khas dari kwashiorkor yaitu terjadinya edema di perut, kaki dan tangan. Kehadiran kwashiorkor erat kaitannya dengan albumin serum. Pada kwashiorkor gambaran klinik anak sangat berbeda. Berat badan tidak terlalu rendah, bahkan dapat tertutup oleh adanya udema, sehingga penurunan berat badan relatif tidak terlalu jauh, tetapi bila pengobatan odema menghilang, maka berat badan yang rendah akan mulai menampakkan diri. Biasanya berat badan tersebut tidak sampai dibawah 60 % dari berat badan standar bagi umur yang sesuai. Ciri-ciri : - Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan kusam. - Kulit tampak kering (Xerosis) dan memberi kesan kasar dengan garis-garis permukaan yang jelas. - Didaerah tungkai dan sikut serta bokong terdapat kulit yang menunjukkan hyperpigmentasi dan kulit dapat mengelupas dalam lembar yang besar, meninggalkan dasar yang licin berwarna putih mengkilap. - Perut anak membuncit karena pembesaran hati. - Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat perlemkan sel-sel hati. b. Marasmus

Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti wasting merusak. Marasmus umumnya merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama), karena terlambat diberi makanan tambahan. Hal ini dapat terjadi karena penyapihan mendadak, formula pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis atau sering terkena infeksi. Marasmus berpengaruh dalam waku yang panjang terhadap mental dan fisik yang sukar diperbaiki. Marasmus adalah penyakit kelaparan dan terdapat banyak di antara kelompok sosial ekonomi rendah di sebagian besar negara sedang berkembang dan lebih banyak dari kwashiorkor.

Gejala marasmur yaitu : - Pertumbuhan terhambat. - Lemak dibawah kulit berkurang. - Otot-otot berkurang dan melemah. - Erat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka, seperti : panjang, lingkar kepala dan lingkar dada. - Muka seperti orang tua (oldmans face). Pada penderita marasmus biasanya tidak ada pembesaran hati (hepatomegalia) dan kadar lemak serta kholesterol didalam darah menurun. Suhu badan juga lebih rendah dari suhu anak sehat, dan anak tergeletak in-aktif, tidak ada perhatian bagi keadaan sekitarnya. 2. Akibat Kelebihan Protein.

Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi proteinnya biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Diet protein tinggi yang sering dianjurkan untuk menurunkan berat badan kurang beralasan. Kelebihan dapat menimbulkan masalah lain, terutama pada bayi. Kelebihan asam amino memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen. Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam. Ini dilihat pada bayi yang diberi susu skim atau formula dengan konsentrasi tinggi, sehingga konsumsi protein mencapai 6 g/kg BB. Batas yang dianjurkan untuk konsumsi protein adalah dua kali angka kecukupan gizi (AKG) untuk protein. 3. Upaya Penanggulangan.

Untuk menanggulangi kekurangan / kelebihan protein, maka dapat dilakukan upaya penanggulangan sebagai berikut : - pemantauan status gizi (PSG) masyarakat. - Pemberian makanan tambahan (PMT). - Pemantauan garam beryodium. - Pemberian kapsul vit. A

- Pemberian tablet Fe. - Pengumpulan data KADARZI.

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan.

Dari makalah diatas, maka peulis dapat menyimpulkan bahwa protein sangatlah penting, terutama bagi pertumbuhan. Disamping itu protein merupakan zat utama dalam membantu tumbuh kembang anak. Sehingga apabila anak cukup asupan proteinnya, maka anak akan tumbuh sehta, jauh dari gizi kurang dan tidak terjadinya gangguan tumbuh kembang. Selain itu, protein merupakan penghasil energi terbesar. Dengan adanya protein dalam tubuh, maka tubuh akan merasa tetap segar. Tetapi yang harus diperhatikan asupan protein untuk tubuh haruslah seimbang, tidak boleh kekurangan dan tidak bileh pula kelebihan. Karena kelebihan atau kekurangan asupan protein dapat menimbulkan penyakit, seperti : kwashiorkor, marasmus, dan obesitas. Oleh karena itu, diharapkan kepada pembaca, untuk dapat memanfaat kan apa yang telah disampaikan dalam makalah ini, guna untuk meningkatkan status gizi di masyarakat, sehingga tercipta masyarakat yang sehat. B. Saran. a. Diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk dapat memenuhi asupan protein, agar dapat tumbuh dengn sehat. b. Agar seluruh ibu-ibu memperhatikan gizi anak, terutama asupan proteinnya, agar tidak ada lagi penderita gizi buruk. c. Kepada tenaga kesehatan untuk dapat mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang gizi, terutama tentang protein. d. Diharapkan masyarakat atau pun pembaca mau ikut serta menggalakkan program tentang pemberantasan gizi buruk, untuk mencapai Indonesia sehat 2010. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai