Anda di halaman 1dari 13

ORIGINAL ARTICLE

Intisari Sains Medis 2018, Volume 9, Number 2: 124-130


P-ISSN: 2503-3638, E-ISSN: 2089-9084

Metilasi DNA dalam Perkembangan Kanker


Kolorektal
CrossMark
Ni Made Pramita Widya Suksmarini,1 Ni Nyoman Ayu Dewi2*
Published by DiscoverSys
I Wayan Juli Sumadi3

ABSTRACT

Colorectal cancer is a cancer occurs at the colon and rectum. expression that occurs without alteration of DNA sequence. Epigenetic
Colorectal cancer is the second most cancer in developing countries controls gene expression via DNA methylation, histone modification
with high mortality rate. For many years, genetic alterations have and non-coding RNA. Methylation of DNA is, to date, the most studied
been traditionally seen as a driving force in the cancer initiation of the epigenetic abnormalities in cancer. In this paper, we describe
and progression. In recent years, however, epigenetic alterationis process of DNA methylation in normal and cancer cells, especially
considered play an important role in cancer development. Epigenetic colorectal cancer. Knowledge and understanding of epigenetic
refers to heritable changes in the regulation of gene activity and mechanism is important for prevention and therapy of cancer.

Keywords: epigenetics, cancer, DNA methylation


Cite This Article: Suksmarini, N.M.P.W., Dewi, N.N.A., Sumadi, I.W.J. 2018. Metilasi DNA dalam Perkembangan Kanker Kolorektal. Intisari Sains Medis
9(2): 124‑130. DOI: 10.1556/ism.v9i2.176

ABSTRAK

Kanker kolorektal adalah kanker yang terjadi pada kolon (usus besar) ekspresinya tanpa terjadinya perubahan urutan DNA. Perubahan
dan rektum. Kanker kolorektal menempati urutan kedua sebagai epigenetik meliputi metilasi DNA, modifikasi histon, dan non-coding
penyebab kanker di negara-negara berkembang dengan angka RNA. Diantara ketiga mekanisme ini, metilasi DNA adalah yang paling
kematian yang tinggi. Selama ini perubahan genetik dipandang banyak dipelajari dalam hubungannya dengan perubahan epigenetik
sebagai faktor paling penting dalam inisiasi dan progresivitas pada kanker. Dalam artikel ini dibahas mengenai proses metilasi
kanker. Namun beberapa tahun terakhir diketahui bahwa DNA pada sel normal dan sel kanker, khususnya kanker kolorektal.
perubahan epigenetik juga memiliki peran yang sama pentingnya Pengetahuan dan pemahaman mengenai mekanisme epigenetik
dengan perubahan genetik dalam perkembangan kanker. Perubahan sangat diperlukan untuk kepentingan pencegahan maupun
epigenetik adalah perubahan dalam pengaturan aktivitas gen dan pengobatan kanker.

Kata kunci: epigenetik, kanker, metilasi DNA


Cite Pasal Ini: Suksmarini, N.M.P.W., Dewi, N.N.A., Sumadi, I.W.J. 2018. Metilasi DNA dalam Perkembangan Kanker Kolorektal. Intisari Sains Medis
9(2): 124‑130. DOI: 10.1556/ism.v9i2.176
1
Program Studi Pendidikan Dokter,
Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana
2
PENDAHULUAN
Bagian Biokimia Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana Perubahan epigenetik diketahui berperan penting hipometilasi promoter atau ekson pertama dari gen
3
Bagian Patologi Anatomi, pada perkembangan kanker. Modifikasi epigene- yang berhubungan dengan kanker.
Fakultas Kedokteran, Universitas
tik meliputi metilasi DNA dan modifikasi protein Kanker merupakan suatu perkembangan tidak
Udayana-RSUP Sanglah
histon.1 Perubahan pola metilasi pada promoter normal dari suatu sel tubuh yaitu tidak ­terkendalinya
*
atau ekson pertama dari suatu gen dapat meniru pembelahan sel dan dapat menginvasi jaringan lain
Correspondence to:
Ni Nyoman Ayu Dewi, Bagian efek mutasi berbagai tumor suppressor genes (TSGs) melalui pembuluh darah dan limfa dalam suatu
Biokimia Fakultas Kedokteran atau protoonkogen. Metilasi DNA adalah proses proses yang disebut metastasis. Tingkat prevalensi
Universitas Udayana penambahan gugus metil pada DNA; dalam proses kejadian kanker meningkat dengan sangat pesat;
ayu.dewi@unud.ac.id ini terjadi modifikasi nukleotida kovalen dalam diperkirakan pada tahun 2030, sekitar 21,6 juta
genom manusia yaitu sitosin dan juga guanin, yang kasus baru dan 13,0 juta kematian akan terjadi.2
Received: 2018-02-27 merupakan dinukleotida CpG. Karsinogenesis Saat ini kanker berkontribusi menjadi  salah satu
Accepted: 2018-03-5 juga dapat disebabkan oleh penyimpangan dalam penyebab dari tujuh kematian di dunia, salah
Published: 2018-05-1 metilasi DNA yang mencakup hipermetilasi dan satunya kanker kolorektal.

124 Open access: http://isainsmedis.id/


ORIGINAL ARTICLE

Kanker kolorektal adalah kanker yang terjadi Terdapat sekitar 5-10% CpG site yang tersebar
pada kolon (usus besar) atau rektum. American pada gen manusia dan mengalami metilasi seban-
Cancer Society menyebutkan bahwa kanker yak 70-80% di luar CpG island. CpG island adalah
kolorektal menempati urutan ketiga jenis kanker daerah dengan paling sedikit 200 pasangan basa
terbanyak yang diderita dengan resiko terjadi pada dengan persentase guanin dan sitosin lebih dari
satu orang di antara dua puluh orang.3 Kanker ini 50%; umumnya daerah ini tidak termetilasi dan
juga menempati urutan kedua sebagai penyebab biasanya terletak pada promoter gen.9
kanker di negara-negara berkembang dengan satu
juta kasus baru dan 500.000 kematian di seluruh Metilasi DNA pada Perkembangan Sel
dunia setiap tahunnya.4 Angka yang cukup tinggi Normal
ini terjadi sebagai akibat dari gaya hidup dan Metilasi DNA merupakan proses memodifikasi
kebiasaan masyarakat yang tidak sehat seperti nukleotida kovalen dalam genom manusia yaitu
tidak mengatur pola makan, malas berolahraga sitosin dan juga guanin dalam urutan DNA, yang
dan merokok, yang juga bersamaan dengan tingkat merupakan dinukleotida CpG. CpG island di
kelahiran yang cukup tinggi khususnya di nega- daerah promoter gen biasanya tidak termetilasi,
ra-negara berkembang. sedangkan CpG site yang sporadik biasanya terme-
Perubahan epigenetik merupakan mekanisme tilasi. Namun pada proses penuaan atau karsino-
mengubah ekspresi gen tanpa mengubah urutan genesis, akan terbentuk pola hipometilasi global
DNA. Dari mekanisme perubahan epigenetik dan daerah promoter menjadi hipermetilasi.6
yang ada, metilasi DNA sangat berpotensi sebagai Sitosin dimetilasi di posisi C-5 (cytosine-5) oleh
biomarker untuk deteksi dini, prognosis dan DNA methyltransferase (DNMTs) dengan donor
memperkirakan akibat dari kemoterapi pada pasien universal metil s-adenosyl-L-methionine (SAM).
kanker. Jumlah metilasi DNA meningkat seiring 5-methylcytosines mencakup 1% dari total basa
dengan penuaan dan dipercepat dengan adanya pera- DNA dalam genom manusia dan mempengaruhi
dangan pada kolon.5 CpG island methylator phenotype 70-80% lokasi CpG pada sel somatik manusia.
(CIMP) merupakan molekul utama pada mekanisme Ketika sitosin tidak bermetilasi mengalami
karsinogenesis kanker kolorektal,6 dan berhubungan deaminasi menjadi urasil, sistem perbaikan
dengan perkembangan kanker ini pada 20% kasus DNA (DNA repair) dapat mengembalikan urutan
yang terjadi.7 Mekanisme CIMP pada perkembangan aslinya menjadi sitosin kembali. Namun, sistem
kanker kolorektal masih belum diketahui dengan perbaikan DNA tidak mengenali timin yang
pasti, namun diketahui kanker ini dapat dikelompok- dihasilkan dari deaminasi 5-­ methylcytosine
kan berdasarkan jumlah metilasi dari marker CIMP. (Gambar 1). Oleh karena itu, deaminasi spontan
Perubahan-perubahan yang terjadi menjadi kunci 5-methylcytosine menyebabkan mutasi transisi
utama dalam mendiagnosis dan mengobati kanker C ke T pada genom.8
kolorektal.

Metilasi DNA
Pada tahun 1940 an, Conrad Waddington pertama
kali memperkenalkan istilah epigenetik yang
menjelaskan interaksi gen dengan lingkungan
sehingga mempengaruhi perkembangan dan
embriologi. Pewarisan epigenetik saat ini didefi-
nisikan sebagai perubahan ekspresi gen tanpa
mengubah urutan DNA yang diwariskan selama
pembelahan sel.8 Secara garis besarnya epigenetik
meliputi metilasi DNA, modifikasi histon, dan
non-coding RNA. Diantara tiga mekanisme ini,
metilasi DNA adalah yang paling banyak dipelajari.
Metilasi DNA adalah penambahan gugus metil
(-CH3) dari kelompok s-adenosylmethionine (SAM) Gambar 1 
Deaminasi sitosin. Deaminasi dari
ke posisi 5ʹ sitosin dalam urutan gen sehingga sitosin yang tidak ­mengalami m­ etilasi
membentuk 5-methylcytosine (5mC). Proses ini menjadi urasil dapat ­diperbaiki oleh
dikatalisis oleh enzim DNA m ­ethyltransferase sistem p ­erbaikan DNA ­ menjadi
(DNMTs).9 Metilasi DNA dapat mengubah aktivi- ­sitosin kembali (A), sedangkan timin
tas ekspresi gen tanpa mengubah urutan gen dan yang d ­ihasilkan dari ­ deaminasi
bersifat diturunkan. Lokasi terjadinya metilasi 5-­methylcytosine tidak dapat
disebut dengan CpG (5ʹ-C-phosphate-G-3ʹ) site. ­diperbaiki (B)

Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2018; 9(2): 124-130 | doi: 10.15562/ism.v9i2.176 125
ORIGINAL ARTICLE

Sebagian dari dinukleotida CpG yang ada di C) Histone modification enzymes


genom berada di CpG island yang merupakan Histone modification enzymes terdiri dari
daerah kaya CpG yang memiliki kepadatan rela- histone deacetylase (HDAC), histone acetylase
tif tinggi. Daerah ini terutama terletak di ujung (HAT), dan histone methyltransferase (HMT)
5’ dari sebagian besar gen manusia dan biasanya yang bertanggungjawab pada modifikasi histon
tidak termetilasi. Analisis komputasi menunjukkan dan chromatin remodeling.12 Ujung amino dari
bahwa setidaknya ada 29.000 CpG island pada gen histon dapat mengikat gugus asetil, fosfor,
manusia.8 Berbeda dengan CpG island, CpG site metil atau ubiquitin, dan modifikasi yang
yang terletak di luar daerah promoter berada dalam terjadi menunjukkan aktivitas gen. Asetilasi
keadaan termetilasi. lisin histon didistribusikan oleh histon asetil-
Proses nonaktivasi transkripsi gen oleh metilasi transferase yang secara umum berkaitan
DNA melalui dua jalur berbeda:8 dengan aktivasi transkripsi. Beberapa ko-akti-
vator transkripsi, seperti p300/CBP, berperan
1) Methyl-CpGs menghambat faktor transkripsi seperti histon asetiltransferase. Fungsi dari
secara langsung dengan cara berikatan pada metilasi histon bergantung pada jenis residu
rangkaian faktor transkripsi. Walaupun penga- (lisin atau arginin) dan lokasi spesifiknya,
turan dari mekanisme in vivo sangatlah jarang, contohnya metilasi lisin nomor empat pada
beberapa faktor transkripsi seperti Ets-1 dan histon H3 berhubungan dengan transkripsi,
faktor elemen CTCF tidak mampu mengikat dimana metilasi lisin nomor sembilan pada
DNA apabila sitosin tersebut termetilasi. ujung histon yang sama berhubungan dengan
2) Metilasi DNA dapat mengambil protein yang berkurangnya transkripsi.
mengikat CpGs bermetilasi dan kemudian D) ATP-dependent remodeling complexes
menghambat transkripsi dengan mengubah Enzim ini dapat mengubah struktur kroma-
struktur kromatin. tin dengan mengganggu atau menggerakkan
nukleosom. Hal ini meningkatkan aksesibil-
Beberapa komponen yang terlibat dalam itas nukleosom DNA yang sangat diperlukan
mekanisme epigenetik yaitu: dalam beberapa tahapan transkripsi.8

A) DNA Methyltransferase (DNMTs) Umumnya CpG island tidak bermetilasi pada


DNMTs merupakan enzim yang berperan jaringan normal kecuali pada beberapa kasus beri-
dalam membentuk dan mempertahankan sel kut: imprinted genes, x-chromosome genes in women,
dengan DNA bermetilasi dan dikenal adanya germ-line specific genes dan tissue specific genes.8
tiga katalis aktif DNMT yaitu DNMT1,
DNMT3A, dan DNMT3B. DNMT1 berperan a. Genomic Imprinting
sebagai methyltransferase yang mempertah- Penelitian perdana tentang pengidentifikasian
ankan pola metilasi pada DNA6 sedangkan, gen imprinting adalah gen insulin-like growth
DNMT3A dan DNMT3B berperan mengi- factor 2 (Igf2) pada tikus, dan kemudian gen
nisiasi metilasi de novo dengan membentuk sejenis ini dapat diidentifikasi pada manusia.8
pola metilasi. Selain DNMT1, DNMT3A, dan Berbeda dengan genom manusia yang merupa-
DNMT3B, dikenal juga DNMT2 yang fung- kan pengekspresian dari alel ayah dan ibu,
sinya masih belum jelas diketahui, namun imprinted gen bersifat haploid dan memiliki
kekuatannya mengikat DNA diperkirakan pola yang bergantung pada alel yang pertama
berperan dalam menentukan urutan spesifik kali terbentuk. Mekanisme genomic imprinting
gen.10 sangatlah kompleks dan belum dapat dipa-
B) Methyl-CpG-binding proteins (MBPs) hami sepenuhnya, tetapi disebutkan bahwa
Dari dua belas jenis MBP yang telah teriden- metilasi DNA berperan dalam mekanisme
tifikasi, MECP2, MBD1, MBD2, dan MBD3 ini. Beberapa imprinted gene berperan penting
adalah jenis yang sering diteliti. Selain MBD3, dalam mengatur pertumbuhan dan perkem-
sebelas jenis MBP ini secara selektif mengikat bangan serta menyeimbangkan kecepatan
sisi CpG bermetilasi. MECP2 menghambat pertumbuhan janin. Pada tahun 1989 diperke-
ekspresi gen dengan mengikathistone deacety- nalkan teori “Parent-offspring Conflict Model”,
lase dan histone lysine methyltransferase. yaitu sifat dari gen ayah yang mengoptimalkan
Pada sel kanker, protein MBD berhubungan kebugaran reproduksi keturunannya dengan
dengan perubahan metilasi tumor suppres- mempromosikan pertumbuhan mereka, dan
sor gen (TSGs) dan menghubungkan antara gen ibu yang akan mendapat keuntungan dari
mekanisme metilasi DNA dan gene silencing.11 melestarikan sumber dayanya sendiri dan

126 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2018; 9(2): 124-130 | doi: 10.15562/ism.v9i2.176
ORIGINAL ARTICLE

mendistribusikan sumber daya ibu yang terba- tumorigenesis. Penyimpangan metilasi DNA ini
tas secara setara untuk semua keturunan saat berupa hipermetilasi DNA pada promoter (CpG
ini dan masa depan. Hal ini ditunjukkan oleh island) dan hipometilasi DNA pada CpG site di luar
faktor pertumbuhan spesifik janin yang diek- promoter DNA. Kasus ini pertama kali dibuktikan
spresikan secara paternal, yang merangsang pada tahun 1983, dengan ditemukannya CpG yang
pertumbuhan, dan Igf2r yang diekspresikan kehilangan DNA bermetilasi pada sel kanker.8
secara maternal yang menetralkan Igf2 dengan Sejak saat itu, mulai dilakukan penelitian-peneli-
mentransmisikannya ke dalam lisosom tian yang membahas tentang hubungan metilasi
untuk didegradasi, sehingga menghambat DNA pada perkembangan kanker. Hipermetilasi
pertumbuhan embrio. Beberapa penyakit pada CpG island mengacu pada penambahan meti-
genetik berkaitan dengan adanya cacat pada lasi DNA yang normalnya tidak termetilasi. Proses
imprinted gen seperti Beckwith-Wiedermann, terhambatnya transkripsi oleh karena metilasi
Prader-Willi dan Angelman Syndrome, dan pada promoter DNA menyebabkan gen tersebut
Beckwith Wiederman Syndrome berhubungan tidak terekspresi. Metilasi pada promoter tumor
erat dengan timbulnya tumor embrional yaitu suppressor genes (TSGs) menyebabkan tidak terjad-
Wilm’s tumor dan adrenokortikal karsinoma.8 inya ekspresi gen sebagai penekan pertumbuhan
b. X-chromosomal Inactivation sel yang terlalu cepat, sehingga dapat mendukung
Merupakan sebuah mekanisme yang menye- perkembangan sel kanker.9
imbangkan ekspresi x-linked gene antara laki-
laki (satu kromosom X) dan perempuan (dua Kanker Kolorektal
kromosom X). X-chromosome inactivation Perkembangan sel kanker melalui proses yang
bersifat monoalel, dan satu dari kromosom X cukup rumit. Setiap individu mempertahankan
pada perempuan menjadi inaktif di awal proses homeostasis dalam dirinya dengan menyeimbang-
perkembangan akibat dari transkripsi gen XIST kan antara jumlah sel yang berproliferasi dan sel
(X-inactive specific transcript), sebuah tran- yang mengalami kematian. Ketika proses homeo-
skrip noncoding yang menginduksi perubahan stasis ini terganggu, baik disebabkan oleh pening-
kromatin8 sehingga secara sitologi kromosom katan kecepatan proliferasi sel atau pengurangan
ini tampak seperti Barr body pada nukleus. jumlah sel yang mati, maka akan muncul neoplasma
Mekanisme inaktivasi ini memerlukan bantuan pada jaringan tersebut yang kemudian berkembang
metilasi DNA dalam hipermetilasi CpG island. menjadi tumor. Perubahan ini terjadi akibat dari:
c. Tissue specific genes 1) Aktivasi proto-onkogen, yang menyumbang-
Sejak lebih dari dua puluh lima tahun yang lalu, kan gen secara konstitutif aktif atau aktif di bawah
metilasi DNA dikenal sebagai pengatur ekspresi kondisi bukan tipe gen asing, 2) inaktivasi tumor
gen pada jaringan tubuh. SERPINB5 (maspin) suppressor genes (TSGs), sehingga menghambat
adalah gen yang pertama kali diidentifikasi terkait aktivitas gen, 3) aktivitas repair genes, yang menjaga
hal ini.8 Ekspresi gen ini terbatas pada beberapa perubahan genetik seminimal mungkin.8
jenis sel seperti : kulit, saluran napas dan rongga Analisis gen yang membahas penyimpangan
mulut. Sel-sel ini membawa promoter SERPINB5 struktural dan numerik kromosom, telah lama
yang termetilasi dengan hipoasetilasi histon dan menyatakan bahwa kanker pada dasarnya adalah
struktur kromatin yang sulit diakses. penyakit genetik. Penelitian-penelitian terakhir
d. Germ line specific genes telah banyak membuktikan bahwa modifikasi
Gen ini tidak dapat diekspresikan pada jarin- epigenetik berperan penting dalam perkembangan
gan somatik yang normal, tetapi pada berbagai sel kanker. Akumulasi dari mutasi gen dan peruba-
jenis tumor. MAGE1 (melanoma-associated han epigenetik dapat menginisiasi benign adenoma
antigen) adalah gen yang pertama kali diiden- menjadi malignant adenocarcinoma. Perkembangan
tifikasi dan kini sekitar sembilan puluh jenis kanker kolorektal sangatlah perlahan, bahkan
gen telah diidentifikasi seperti MAGE, GAGE, sampai sepuluh tahunan. Umumnya kanker ini
PAGE, dan XAGE.8 Penelitian membuktikan berawal dari polip yang muncul pada jaringan
bahwa pada jaringan somatik normal, gen epitel kolon atau rektum, dapat bersifat jinak
memiliki jumlah metilasi DNA yang tinggi (contoh: hyperplastic polyp), semi-ganas (contoh:
sedangkan ditemukan banyak DNA tidak tubular adenoma), atau ganas (contoh: colorec-
bermetilasi pada sel kanker. tal adenocarcinoma). Diperkirakan sekitar 20%
pasien memiliki riwayat keluarga penderita kanker
Metilasi DNA pada Perkembangan Sel kolorektal, dan juga sindrom genetik meningkat-
Kanker kan resiko terjadinya kanker kolorektal, contohnya
Proses metilasi DNA pada perkembangan pada Hereditary Nonpolyposis colorectal cancer
normal akan mengalami gangguan selama proses (HNPCC atau Lynch syndrome) sebanyak 3% serta

Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2018; 9(2): 124-130 | doi: 10.15562/ism.v9i2.176 127
ORIGINAL ARTICLE

pada Gardner syndrome dan Familial Adenomatous dalam penelitian terapi. Marker CIMP yang sering
polyposis (FAP) sebanyak 1% pasien mender- digunakan dalam penelitian adalah MLH1, p16,
ita kanker ini. Namun, mayoritas kasus kanker MINT1, MINT2, dan MINT31.17 CIMP pada
kolorektal lebih disebabkan oleh faktor lingkungan kanker kolorektal berhubungan dengan usia, jenis
dibandingkan faktor genetik.13 Beberapa faktor kelamin, riwayat kanker pada keluarga, lokasi
lingkungan yang mempengaruhi timbulnya kanker kanker pada kolon, diferensiasi sel musinus, lesi
ini adalah makanan, gaya hidup, mutagen dan juga pada prekursor spesifik (contoh: serrated adeno-
inflamasi yang terjadi akibat dari parasit pada usus. mas), merokok, MSI, BRAF, dan mutasi KRAS.18
Mekanisme patogenesis dari kanker kolorektal Mekanisme CIMP pada perkembangan kanker
masih terus diteliti. Diketahui  bahwa kanker ini kolorektal masih belum diketahui dengan pasti,
merupakan akumulasi dari perubahan genetik dan namun diketahui kanker ini dapat dikelompokkan
epigenetik pada membran mukosa usus normal berdasarkan jumlah metilasi dari marker CIMP.
yang membentuk polip adenomatosa menjadi Kanker kolorektal dapat diklasifikasikan berdasar-
adenokarsinoma.14 kan jumlah CIMP, antara lain: 1) Kanker kolorektal
Modifikasi epigenetik sangat berperan dalam CIMP tinggi, memiliki jumlah hipermetilasi DNA
patogenesis kanker kolorektal. Peran epigene- yang tinggi dan kecepatan yang tinggi dari mutasi
tik pada epigenome sel kanker kolorektal yaitu BRAF (61%); 2) Kanker kolorektal CIMP rendah,
modifikasi post translasi histon, asetilasi histon berhubungan dengan tingkat mutasi KRAS (45%);
primer dan metilasi yang mengatur ekspresi dari 3) Kanker kolorektal tanpa CIMP, dapat dibagi
onkogen dan tumor suppressor genes (TSGs). menjadi dua kelompok berbeda yaitu berdasarkan
Dari mekanisme epigenetik yang ada, antara lain: mutan TP53 dan lokasi dari tumor. Namun beber-
nucleosomal occupancy dan remodeling chromatin apa studi menyebutkan bahwa hipermetilasi DNA
looping serta noncoding RNA, metilasi DNA pada atau peningkatan CIMP hanya berdampak kecil
sitosin di dinukleotida CpG dan modifikasi post- dalam proses perkembangan kanker kolorektal.19
translasi protein histon yang membentuk DNA Proses hipermetilasi DNA menginduksi tran-
menjadi kromatin merupakan mekanisme yang scriptional silencing dari tumor suppressor genes
berperan penting dalam proses perkembangan (TSGs) pada kolon normal dan neoplasia kolorek-
kanker kolorektal.15 tal. Penyimpangan metilasi DNA terjadi pada CpG
dinucleotides baik pada CpG islands di daerah
Hipermetilasi DNA pada Perkembangan Sel promoter ataupun pada CpG sites yang tersebar
Kanker Kolorektal pada gene body. Pada sel normal, 5′ promoter CpG
Salah satu petunjuk adanya proses perkembangan islands umumnya tidak termetilasi, sedangkan CpG
epigenetik kanker kolorektal adalah metilasi bialel sites pada gene body umumnya dalam keadaan
promoter CpG island pada mismatch repair gene termetilasi. Susunan ini memberikan kemudahan
MLH1. Perubahan epigenetik ditemukan pada akses bagi faktor transkripsi, seperti: TF-1, TF-2,
lesi pre-kanker dan jaringan sekitar pada kanker TF-3 dan RNA polymerase II (RNA pol II) untuk
kolorektal.6 Gen pengatur pertumbuhan ditemukan mengikat promoter gen dan memfasilitasi ekspresi
tidak aktif secara epigenetik pada mukosa kolon gen. Padaneoplasia kolorektal, DNMT berasosiasi
manusia dewasa, yang dapat meningkatkan resiko dengan HDAC dan methyl binding proteins (MBP)
kanker dengan pertambahan usia. Metilasi ASC/ mengkatalisis transfer dari kelompok metil ke
TMS1 ditemukan pada tahap akhir kanker kolorek- sitosin padaCpG sites, menghasilkan hipermetilasi
tal.16 Kanker dapat diklasifikasikan berdasarkan yang menginduksi transcriptional silencing dari
morfologi mikroskopik dan imunohistokimia. tumor suppressor genes, yang menggambarkan
Pada tahun 1990 Fearon et al. menyatakan bahwa CIMP. Terjadinya hipermetilasi pada CpG islands
mayoritas kanker kolorektal berawal dari adenoma dan hipometilasi pada CpG sites pada gene body
dan akumulasi dari mutasi gen selama karsino- menyebabkan hilangnya imprinting genes, aktivasi
genesis. Kanker kolorektal memiliki kadar DNA endoparasitic sequences, dan chromosomal instabil-
microsatellite instability (MSI-H) yang tinggi, CpG ity pada sel kanker kolorektal.20
island methylator phenotype yang tinggi (CIMP-
high), dan mutasi BRAF.5 CpG island methylator Hipometilasi DNA pada Perkembangan Sel
phenotype (CIMP) merupakan molekul utama Kanker Kolorektal
pada mekanisme karsinogenesis kanker kolorektal6 Penemuan pertama tentang hipometilasi global
serta suatu biomarker untuk mengklasifikasikan kanker kolorektal dipublikasikan pada tahun 1983
subgrup dari kanker kolorektal dan digunakan oleh Feinberg et  al. Hipometilasi dari promoter

128 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2018; 9(2): 124-130 | doi: 10.15562/ism.v9i2.176
ORIGINAL ARTICLE

CDH3 (P-cadherin) ditemukan pada aberrant crypt ketika penyimpangan metilasi DNA pada sel kolon
foci (ACF) dan kanker kolorektal dengan akumu- telah terdiagnosis.
lasi hipometilasi CDH3 pada jaringan di sekitar
epitel kolon. Hipometilasi pada daerah promoter CONFLICT OF INTEREST
berhubungan dengan induksi ekspresi CDH3 pada
kanker kolorektal.21 Penulis menyatakan tidak ada conflict of interest.
Contoh hubungan pentingnya peran hipometi-
lasi DNA pada kanker kolorektal adalah LINE-1. DAFTAR PUSTAKA
LINE-1 atau L1 retrotransposons mencakup sekitar
1. Luczak, MW. and Jagodzinski, PP. 2006. The role of DNA
17% dari genom manusia dan kondisi metilasinya methylation in cancer development. Folia Histochemica et
merupakan indikator dari tingkat metilasi DNA. Cytobiologica, 44, 143-154.
Pada sel normal, CpG site dengan LINE-1 pada 2. American Cancer Society. 2017. Cancer Facts & Figures
2017.
elemen repetitif DNA dalam keadaan termetilasi 3. Kopetz, S., Chang, GJ., Overman, MJ., Eng, C., Sargent, DJ.,
yang berperan sebagai suppresi dari aktivitas trans- Larson, DW., Grothey, A., Vauthey, JN., Nagorney, DM.,
poson untuk menjaga keseimbangan homeostasis.22 and McWilliams, RR. 2009. Improved survival in met-
astatic colorectal cancer is associated with adoption of
Namun pada tumorigenesis, CpG site ini dalam hepatic resection and improved chemotherapy. J. Clin.
keadaan tidak termetilasi sehingga terjadi akumu- Oncol. 27, 3677–3683.
lasi hipometilasi yang merupakan 75-80% proses 4. Gray, R., Barnwell, J. and McConkey, C. 2007. Adjuvant
chemotherapy versus observation in patients with colorec-
awal terbentuknya kanker kolorektal.23 tal cancer: a randomised study. Lancet, 370 : 2020 – 2029.
Hipometilasi DNA juga terjadi pada urutan 5. Boland, CR. dan Goel, A. 2010. Microsatellite instability in
DNA yang repetitif dan pada daerah promoter colorectal cancer. Gastroenterology, 138:2073-2087.
6. Guo, M. and Jia, Y. 2013. Epigenetic changes in colorectal
miRNA pada kasus neoplasia kolorektal diband- cancer. Chin J Cancer, 32, 21-30.
ingkan dengan sel kolon normal. Proto-oncogenes 7. Ouchi, K., Takahashi, S., Yamada, Y., Tsuji, S.,
dan oncogenic miRNA tidak terekspresikan Tatsuno, K., Takahashi, H., Takahashi, N., Takahashi, M.,
Shimodaira,  H., Aburatani, H., and Ishioka, C. 2015.
pada sel kolon normal. Ekspresi dari onkogen DNA methylation status as a biomarker of anti-epidermal
tersebut dihambat oleh hipermetilasi promoter growth factor receptor treatment for metastatic colorectal
CpG sites pada susunan berulang LINE-1 dan cancer. Cancer Sci, 106, 1722-1729.
8. Lind, GE. 2005. “DNA methylation in cancer develop-
Alu. Tetapi, pada neoplasia kolorektal, urutan ment” (tesis). Oslo: University of Oslo.
berulang LINE-1 dan Alu mengalami hipome- 9. Fidianingsih, I. 2013. Metilasi CpG island gen DAPK pada
tilasi, dan mengaktifkan proto-oncogenes dan leukemia limfoblastik akut. JKKI, 5, 59-68.
10. Chen, ZX., Mann, JR., and Hsieh, CL. 2005. Physical and
oncogenic miRNAs sehingga terjadi chromosomal functional interactions between the human Dnmt3l pro-
instability.20 tein and members of the de novo methyltransferase family.
J Cell Biochem, 95:902-917.
11. Ballestar, E. and Esteller, M. 2005. Methyl-CpG-binding
KESIMPULAN proteins in cancer: blaming the DNA methylation messen-
ger. Biochem Cell Biol, 83: 374-384.
Metilasi DNA adalah penambahan gugus metil 12. Mai, A. 2007. The therapeutic uses of chromatinmodifying
agents. Expert Opin Ther Targets, 11:835-851.
(-CH3) dari kelompok s-adenosylmethionine 13. Rustgi, AK. 2007. The genetics of hereditary colon cancer.
(SAM) ke posisi 5ʹ sitosin dalam urutan gen Genes Dev., 21, 2525–2538.
sehingga membentuk 5-methylcytosine (5mC) 14. Feagins, LA., Souza, RF., and Spechler, SJ. 2009.
Carcinogenesis in IBD: Potential targets for the prevention
dengan bantuan enzim DNA methyltransferase of colorectal cancer. Nat. Rev. Gastroenterol. Hepatol.,6,
(DNMTs). Beberapa komponen yang terlibat 297–305.
dalam mekanisme metilasi DNA yaitu: DNA 15. Van Engeland, M., Derks, S., Smits, KM., Meijer, GA., and
Herman, JG. 2011. Colorectal cancer epigenetics: Complex
Methyltransferase (DNMTs), Methyl-CpG-binding simplicity. J. Clin. Oncol.,29, 1382–1391.
proteins (MBPs), Histone modification enzymes, 16. Zhang W, Glockner SC, and Guo M. 2008. Epigenetic inac-
dan ATP-dependent remodeling complexes. Pada tivation of the canonical Wnt antagonist SRY-box contain-
ing gene 17 in colorectal cancer. Cancer Res, 68:2764-2772.
sel kolon normal, CpG island di daerah promoter 17. Kim, MS., Lee, J. and Sidransky, D. 2010. DNA methyla-
gen biasanya tidak termetilasi, sedangkan CpG site tion markers in colorectal cancer. Cancer Metastasis Rev,
yang sporadik biasanya termetilasi. Namun pada 29: 181-206.
18. Jover, R., Nguyen, TP., Perez-Carbonell, L., Zapater, P.,
proses karsinogenesis kanker kolorektal terjadi Paya, A., Alenda, C., Rojas, E., Cubiella, J., Balaguer, F. and
penyimpangan metilasi DNA berupa hipermetilasi Morillas, JD. 2011. 5-Fluorouracil adjuvant chemotherapy
DNA pada promoter CpG island dan hipometilasi does not increase survival in patients with CpG island
methylator phenotype colorectal cancer. Gastroenterology,
DNA pada CpG site di luar promoter DNA. Untuk 140, 1174–1181.
dapat mencari alternatif terapi penanganan kanker 19. Olaru, AV., Cheng, Y., Agarwal, R., Yang, J., David, S.,
kolorektal, penelitian yang dilakukan tidak hanya Abraham, JM., Yu, W., Kwon, JH., Lazarev, M. and Brant,
SR. 2012. Unique patterns of CpG island methylation in
di tingkat DNA, namun juga pada tingkat kroma- inflammatory bowel disease-associated colorectal cancers.
tin sehingga dapat mencegah terjadinya metastasis Inflamm. Bowel Dis., 18, 641–648.

Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2018; 9(2): 124-130 | doi: 10.15562/ism.v9i2.176 129
ORIGINAL ARTICLE

20. Goel, A., Xicola, RM. and Nguyen, TP. 2010. Aberrant DNA 23. Ahn, JB., Chung, WB., Maeda, O., Shin, SJ., Kim, HS.,
methylation in hereditary nonpolyposis colorectal cancer Chung, HC., Kim, NK. and Issa, JP. 2011. DNA methyla-
without mismatch repair deficiency. Gastroenterology, tion predicts recurrence from resected stage III proximal
138:1854–1862. colon cancer. Cancer, 117, 1847–1854.
21. Hibi, K., Goto, T., Mizukami. H., Kitamura, Y., Sakuraba, K.,
Sakata, M., Saito, M., Ishibashi, K., Kigawa, G., Nemoto, H.
and Sanada, Y. 2009. Demethylation of the CDH3 gene
is frequently detected in advanced colorectal cancer.
Anticancer Res, 29:2215-2217.
22. Estecio, MR., Gharibyan, V., Shen, L., Ibrahim, AE., This work is licensed under a Creative Commons Attribution
Doshi, K., He, R., Jelinek, J., Yang, AS., Yan, PS., Huang, TH.,
Tajara, EH. and Issa, JP. 2007. LINE-1 hypomethylation
in cancer is highly variable and inversely correlated with
microsatellite instability. PLoS One, 2, e399.

130 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2018; 9(2): 124-130 | doi: 10.15562/ism.v9i2.176
Editor-in-Chief
dr. A.A Gde Marvy Khrisna Pranamartha, S.Ked,
Komisaris RS Bintang, Klungkung-Indonesia.
Board Member Intisari Sains Medis,
Humas ISM Cabang Denpasar Bali, Indonesia

Associate Editor
dr. Benny Wantouw, MS, Sp.And,
Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi Manado, Periode 2008-2013., Indonesia

dr. I.B. Amertha Putra Manuaba, SKed, MBiomed,


(Scopus ID), (Google Scholar), (Orcid), (Researcher ID) (Researchgate)
AmerthaManuaba@gmail.com / Amertha_Manuaba@unud.ac.id
Editor in Chief Intisari Sains Medis, Founder Medical Scientific Community, Magister at
Biomedical Sciences Udayana University, Indonesia

Adminstrative
dr. I Gede Krisna Yoga Pratama, S.Ked,
Administrative Intisari Sains Medis, Humas ISM Cabang Denpasar Bali, Udayana
University., Indonesia.

Wayan Iwan Suryawan


Administrative Intisari Sains Medis and Bali Medical Journal
Editorial Board for Regional Australia
Prof. Dr. Edward R. Tiekink,
(Scopus ID), (Google Scholar), (Researchgate)
Sunway University, Petaling Jaya Solid-state Chemistry, Medicinal Chemistry, Inorganic
Chemistry Ph.D. (Uni. Melb.) 1985; D.Sc. (Uni. Melb.) 2006, Malaysia

Prof. Dr. David James Young,


(Scopus ID)
Head of School | School of Science and Engineering, Professor Young has undertaken
numerous consultancies for AusAID in Indonesia, teaching chemistry and assisting with
research projects at universities in West Java, Bali, Lombok and West Timor., Australia

Editorial Board for Regional Asia


G Sai Sailesh Kumar,
(Scopus ID), (Google Scholar)
Department of Physiology, Little Flower Institute of Medical Sciences and Research,
Angamaly, Kerala, India., India

Editorial Board Members


dr Deasy Ayuningtyas Tandio MPH-MBA.
(orcid ID)
James Cook University Australia Master of Public Health Master Of Business
Administration, Indonesia

dr. I Gede Putu Supadmanaba, SKed.


(Google Scholar), (Orcid ID)
Biochemistry Department Faculty of Medicine Udayana University, Oncology Master
Program Vrije Universiteit Medical Center Amsterdam

dr. Putu Bagus Anggaraditya, SKed.


Editorial Board Member Intisari Sains Medis, Humas ISM Cabang Denpasar Bali, Udayana
University., Indonesia.

dr. Ketut Kris Adi Marta, SKed.


(Google Scholar)
Editorial Board Member Intisari Sains Medis, Humas ISM Cabang Denpasar Bali,Udayana
University., Indonesia.

dr. Luh Made Novi Ratnasari, SKed.


(Google Scholar)
Staff BJO Opthalmology Departement Faculty of Medicine Udayana University, Indonesia.

dr. I Putu Candra Yogiswara, SKed.


Udayana University, Indonesia.
dr. Made Edwin Sridana, SKed.
(Google Scholar), (Orcid ID), (Researcher), (Researchgate)

Udayana University, Indonesia

dr. Dwijo Anargha Sindhughosa, SKed.


(Google Scholar), (Orcid ID), (Researcher), (Researchgate)

Udayana University, Bali

dr. Agustinus Mahardhika Sarayar, SKed.


(Google Schoolar)
Pembina Medical Scientific Community. Sam Ratulangi University Manado, Indonesia.

dr. Patrick Reteng, SKed.


(Googler Scholar), (Orcid ID)

Pembina Medical Scientific Community. Sam Ratulangi University Manado, Indonesia.

dr. Irene Maryauw, SKed.


Pembina Medical Scientific Community. Sam Ratulangi University Manado, Indonesia.

dr. I Putu Yuda Prabawa, S.Ked.


(Google Scholar), (Orcid ID), (Researchgate)
Lecturer of Clinical Pathology Department, Faculty of Medicine Udayana University,
Indonesia.

dr. Randy Sarayar, SKed.


(Orcid ID)
Faculty of Medicine Universitas Indonesia.

dr. Agha Bhargah, SKed.


(Google Shoolar), (Orcid ID)
Faculty of Medicine Udayana University, Indonesia.

dr. I Gede Wirata, SKed.


(Scopus ID), (Googler Scholar), (Orcid ID), (Researchgate)
Lecturer Anatomy Departement Faculty of Medicine Udayana University, Indonesia
(Available online: 1 August 2018)

Vol 9, No 2 (2018): (Available online: 1


August 2018)
Table of Contents

Gambaran pengetahuan, sikap, dan praktik ibu balita terhadap penatalaksanaan diare pada
anak balita di wilayah kerja Puskesmas Abang 1
Made Rahayu Suryapramita Dusak Yetty Sukmayani Stephanie Apriliana Hardika Luh Putu
Ariastuti
DOWNLOAD PDF | VIEW PDF |

Hubungan antara bayi berat lahir rendah dengan asfiksia neonatarum di RSUD Wangaya
Kota Denpasar
Ida Bagus Wiadnyana I Wayan Bikin Suryawan A.A Made Sucipta
DOWNLOAD PDF | VIEW PDF |

Gambaran evaluasi tingkat nyeri pasien pasca operasi radang usus buntu dengan bedah
terbuka dan laparoskopi di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar tahun 2016
Dewa Ayu Wahyu Diantari IGL Ngr Agung Artha Wiguna I Wayan Niryana
DOWNLOAD PDF | VIEW PDF |

Prevalence, characteristics and risk factors of suicides in Denpasar from 2014-2016


Pravinthiran Manokaran Luh Nyoman Alit Aryani Ni Ketut Putri Ariani
DOWNLOAD PDF | VIEW PDF |

The relationship between the decrease in Glomerulus Filtration Rate (GFR) and the increase in
amount of coronary artery lesions on coronary heart disease patients in Sanglah General
Hospital, Denpasar-Indonesia
I Nyoman Triaditya Kresna Putra I Kadek Susila Dharma Ida Bagus Rangga Wibhuti
DOWNLOAD PDF | VIEW PDF |

Risk factors of preeclampsia and eclampsia in Sanglah General Hospital from March 2016 to
March 2017
Ng Teng Fung Vincent I Made Darmayasa Anom Suardika
DOWNLOAD PDF | VIEW PDF |

Management of dentoalveolar fracture by using rigid wire and composite splint: A case report
Firstyananda W Sjamsudin E
DOWNLOAD PDF | VIEW PDF |

Comparison of three flap designs on postoperative complication after third molar surgery
Pingky Krisna Arindra Adyaputra Indrapradana
DOWNLOAD PDF | VIEW PDF |

Pengaruh personal hygiene terhadap timbulnya akne vulgaris pada mahasiswa Program Studi
Pendidikan Dokter angkatan 2014 di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Putu Angga Dharmayuda Ketut Kwartantaya Winaya
DOWNLOAD PDF | VIEW PDF |

Pengaruh kombinasi Surface Pre-Treatment dan waktu inisiasi penyinaran terhadap


kebocoran Mikro Restorasi RMGIC di RSGM Provinsi Sumatera Selatan
Aisyah Humairah Rinda Yulianti Martha Mozartha
DOWNLOAD PDF | VIEW PDF |

Insiden Malaria, penunjang diagnostik, dan hubungannya dengan curah hujan di Kecamatan
Golewa Selatan, Ngada, NTT periode Oktober 2014 – April 2016
Stephanie Darda Susilowati
DOWNLOAD PDF | VIEW PDF |

The accuracy of automated oscillometry compared to manual doppler in measuring ankle


brachial index in suspected peripheral arterial disease patients: a systematic review
Achmad Ismail Sampurna Putra
DOWNLOAD PDF | VIEW PDF |

Metilasi DNA dalam Perkembangan Kanker Kolorektal


Ni Nyoman Ayu Dewi Ni Made Pramita Widya Suksmarini
DOWNLOAD PDF | VIEW PDF |
Pemberian ekstrak etanol Cordyceps militaris dapat menurunkan kadar glukosa darah dan
menghambat penurunan massa sel beta pankreas pada tikus diabetes mellitus yang diinduksi
dengan Streptozotocin dan Nikotinamid
Jopy Wikana
DOWNLOAD PDF | VIEW PDF |

Laporan Kasus: Perimortem Sectio Caesarean pada Ibu Hamil dengan Henti Jantung
Yanti Permatasari Willy Yant Kartolo
DOWNLOAD PDF | VIEW PDF |

The conventional management of periapical cyst caused by post-dental treatment failure: A


case report
Florence Ariyana Manuputty Sylvyana M Tasman A
DOWNLOAD PDF | VIEW PDF |

Efek penutupan Diastema menggunakan Silicone Guide dengan Komposit Nanofiller: Laporan
Kasus
Rudy Djuanda Fadli Azhari
DOWNLOAD PDF | VIEW PDF |

Anda mungkin juga menyukai