TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Saus
Saus adalah sejenis kua utama menyedapkan makanan atau pemberi aroma
pada makanan. Bahan dasar untuk membuatnya dapat dari sayuran, kacangkacangan, dan buah-buahan. Pada pembuatannya ditambahkan gula, garam, cuka,
dan rempah untuk penambah aroma. Penampilan saus dari bahan baku umumnya
adalah kental (Anonim, 2008).
2.1.1 Saus Tomat
Tomat termasuk tanaman sayuran yang sudah dikenal sejak dahulu.
Peranannya yang penting dalam pemenuhan gizi masyarakat sudah sejak lama
diketahui orang (Herry, 2005).
Tomat sebagai bahan baku saus tidak ditentukan berdasarkan jenis dan
varietasnya, tetapi pemilihan tomat didasarkan atas umur (tua) tingkat
kematangan, tingkat kesegaran, dan tidak diserang hama dan penyakit. Jika semua
persyaratan dapat terpenuhi kualitas produknya juga pasti baik. Untuk menjamin
kualitas produk saus sebaiknya tomat dipetik pada waktu matang dipohon
(kandungan gizi dan nutrisinya maksimal) (Anonim, 2008).
Tomat juga merupakan komoditas yang cepat rusak, sehingga memerlukan
penanganan yang tepat sejak dipanen. Pengolahan tomat menjadi berbagai produk
pangan menjadi salah satu pilihan untuk dapat mengkonsumsi tomat dan
memperoleh manfaat dari sifat fungsional tomat, Salah satu bentuk olahan tomat
yaitu saus tomat (Anonim, 2008).
Saus tomat adalah cairan kental pasta yang terbuat dari bubur buah
berwarna menarik (biasanya merah), mempunyai aroma dan rasa yang
merangsang. Walaupun mengandung air dalam jumlah besar, saus memiliki daya
simpan panjang karena mengandung asam, gula, garam, dan seringkali diberi
pengawet. Saus tomat dibuat dari campuran buah tomat dan bumbuh-bumbuh.
Dan pasta yang digunakan berwarna merah muda sesuai dengan warna tomat yang
digunakan (Rukmana dan Rahma, 1994).
Dalam kondisi setengah basah saus tomat menjadi lebih rusak. Oleh
karena itu perlu dilakukan pengemasan agar awet dalam jangka waktu yang relatif
lama serta mempermudah pendistribusiannya. Saus tomat biasanya dikemas
dalam botol-botol dari bahan gelas atau plastik dan ditutup rapat. Dalam keadaan
tertutup rapat, saus tomat dapat terlindung dari segala pengaruh yang berasal dari
luar seperti mikroba penyebab kebusukkan (Anonim, 2008).
2.1.2 Kandungan Gizi Saus Tomat
Tomat mengandung gizi seperti vitamin dan mineral yang cukup lengkap
diantranya vitamin A, vitamin C, zat besi, kalsium, dan memiliki likopen yang
tinggi. Likopen ini merupakan pigmen yang menyebabkan tomat berwarna merah.
Nilai gizi
1..
Karoten vitamin A
1500 SI
3.
60g
4.
5.
40 mg
6.
Protein
1g
7.
Karbohidrat
4,2 g
8.
Lemak
0,3 g
9.
Kalsium (Ca)
5 mg
27 mg
0,5 mg
90
(Anonim, 2009).
2.1.3 Cara Pembuatan Saus Tomat
Untuk membuat saus tomat yang perlu disiapkan adalah alat dan bahan
yang akan digunakan adalah :
a. Alat
Pisau, panci, pengaduk, kantong bumbu, botol steril, lap tangan, saringan,
dan kompor.
b. Bahan
Buah tomat standar 1 kg, cuka 25 %, bumbu-bumbu seperti bawang putih,
bunga pala, merica dipisahkan, kayu manis bubuk, gula pasir, cabai besar
dibuang bijinya, dan garam halus.
a. Cara membuat saus tomat :
1. Memilih dan membersihkan buah tomat yang cukup tua
2. Membersihkan buah tomat
3. Dilakukan pemansan air terlebih dahulu kemudian memasukan buah tomat
ke dalam air mendidih selama 20 menit.
4. Kemudian diangkat dan dimasukan ke dalam blender dan dihancurkan
5. Menampung sari buah tomat dalam panci sambil disaring
6. Masak sari buah tomat sampai menjadi setenga dari volume semula (awal).
7. Masukan bumbu-bumbu dalam kantong, yang terdiri dari : bunga pala 0,5
gr/lt, cabai 0,5 gr/lt, merica secukupnya, cengkeh 0,25 gr/lt, irisan bawang
putih 1gr/lt, dan kayu manis 1 gr/lt.
8. Masukan bumbuh ke dalam sari buah tomat sampai terasa cita rasa
bumbunya.
9. Tambahkan gula pasir 125 gr/lt sari buah tomat, juga cuka 25 % sebanyak
12cc/lt sari buah tomat.
10. Angkat sari buah tomat yang diberi bumbu
2. Basil (Bacillus)
Adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang kecil atau tongkat pendek
silinder. Sebagai bakteri berbentuk basil. Basil dapat bergandeng dua- dua atau
terlepas satu sama lain. Ada banyak perbedaan dalam ukuran panjang dan lebar
diantra berbagai jenis basilus.
3. Spiral
Adalah bakteri yang berbentuk lengkung seperti spiral. Bakteri yang
berbentuk ini sangatlah sedikit jenisnya dibandingkan dengan golongan basil dan
golongan kokus.
2.2.2 Ukuran Bakteri
Sel bakteri amat beragam panjangnya, sel beberapa spesies dapat
berukuran 100 kali lebih panjang dari pada sel spesies yang lain, satuan ukuran
bakteri ialah micrometer (m), yang setara dengan 1/1000 mm atau 10-3 mm.
dapat
No.
Jenis makanan
1.
2.
Bumbu mi instan
Batas
maksimu
m
1x106 kol
oni/g
1x102 kol
oni/g
<3/g
negatif/2
5g
1x104 kol
oni/g
1x103 kol
oni/g
2x
104 kolon
i/g
1x106 kol
oni/g
3.
4.
Mustard
5.
6.
7.
1x102 kol
Koliform
oni/g
APM Escherichia coli
<3/g
1x
kapang/khamir
104 kolon
i/g
1x104 kol
ALT (30oC, 72 jam)
oni/g
1x
Koliform
102 kolon
i/g
APM Escherichia coli
<3/g
negatif/2
Salmonella sp
5g
1x102 kol
Bacillus cereus
oni/g
1x102 kol
Clostridium perfringens
oni/g
2x
Kapang dan khamir
102 kolon
i/g
1x104 kol
ALT (30oC, 72 jam)
oni/g
1x102 kol
Kapang
oni/g
<1x101 k
ALT aerob (30oC, 72 jam)
oloni/g
<1x101 k
ALT anaerob (30oC, 72 jam)
oloni/g
Clostridium sp
negatif/g
1x105 kol
ALT (30oC, 72 jam)
oni/g
APM Koliform
20 /g
APM Escherichia coli
<3 /g
negatif/2
Salmonella sp
5g
1x103 kol
Staphylococcus aureus
oni/g
1x102 kol
Clostridium perfringens
oni/g
1x102 kol
Kapang dan khamir
oni/g
1x104
ALT (30oC, 72 jam)
koloni/g
Ayam
APM Koliform
Kapang dan khamir
8.
mayonnaise, salad
dressing)
APM Koliform
Salmonella sp.
Staphylococcus aureus
9.
Sambal terasi
APM Koliform
Kapang
10.
<3/g
2x102 kol
oni/g
1x104 kol
oni/g
10/g
negatif/2
5g
1x102 kol
oni/g
<3/g
5x101 kol
oni/g
<3/g
5x101 kol
oni/g
1X
104 kolon
i/g
100/g
Metode perhitungan cawan memiliki prinsip yaitu jika sel jasad renik yang
masih hidup ditumbuhkan pada media agar, maka sel jasad renik tersebut akan
berkembang biak membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung
dengan mata tanpa menggunakan mikroskop (Pleczar dkk, 2008).
Sebagai salah satu metode perhitungan, hitungan cawan ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dari metode perhitungan cawan :
a. Hanya sel yang masih hidup yang dihitung
b. Beberapa jenis jasad renik dapat dihitung sekaligus
c. Dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi jasad karena koloni yang
terbentuk mungkin berasal dari suatu jasad renik yang memiliki penampakan
pertumbuhan spesifik.
Selain keuntungan, perhitungan cawan memiliki kelemahan sebagai
berikut :
a. Hasil perhitungan tidak menunjukan jumlah sel mikroba yang sebenarnya,
karena beberapa sel yang berdekatan mungkin membentuk satu koloni.
b. Medium dan kondisi yang berbeda mungkin menghasilkan nilai yang berbeda.
c. Memerlukan persiapan dan waktu