Anda di halaman 1dari 417

MODUL 1

KEGIATAN PRAKTIKUM RESPIRASI PADA MAKHLUK HIDUP


KEGIATAN PRAKTIKUM 1

1. Judul Percobaan : Respirasi Pada Makhluk Hidup

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Selasa, 14 Februari 2017
b. Tempat : Rumah Indah saraswati

3. Tujuan : a.Membuktikan bahwa respirasi memerlukan


. udara (oksigen)
b. Membuktikan bahwa respirasi
menghasilkan karbondioksida.

4. Dasar Teori :
a. Respirasi Memerlukan Oksigen
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh
makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup,
tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses
sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang
memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya
matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk
proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan
mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang
berada di dalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena
kloropil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro,
1986).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam
sebagai molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 1


ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida.
Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida
dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan
lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer
terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa)
dari zat anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari.
Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk
ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi
CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :
Kloropil
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 + Energi
Sinar matahari
Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang
dilepaskan dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan
reaksi kimia respirasi merupakan kebalikan dari reaksi kimia fotosintesis
(Syamsuri, 2000).
Perbedaan antara jumlah CO2 yang dilepaskan dan jumlah O2
yang digunakan biasa dikenal dengan Respiratory Ratio atau Respiratory
Quotient dan disingkat RQ. Nilai RQ ini tergantung pada bahan atau
subtrat untuk respirasi dan sempurna atau tidaknya proses respirasi
tersebut dengan kondisi lainnya (Simbolon, 1989).
Respirasi adalah seluruh proses pengambilan O2 untuk memecah
senyawa-senyawa organik sehingga menghasilkan energi dan sisa berupa
CO2 dan H2O. Pertukaran gas O2 dan gas CO2 berlangsung melalui
proses difusi yang berlangsung di alat pernafasan. Alat-alat pernafasan
dapat berupa paru-paru, insang, trakea maupun bentuk lain yang dapat
melangsungkan pertukaran gas O2 dan CO2.
Alat pernafasan serangga berupa sistem trakea yang berfungsi
untuk mengangkut dan mengedarkan O2 ke seluruh tubuh serta
mengeluarkan CO2. Trakea memanjang dan bercabang-cabang menjadi
saluran kecil yang menyebar ke seluruh jaringan tubuh. Jadi dalam sistem

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 2


ini tidak membutuhkan bantuan sistem transportasi darah. Udara masuk
dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri
tubuh serangga (spirakel). Selanjutnya udara masuk ke pembuluh trakea
yang memanjang dan sebagian ke kantung hawa. Terjadinya pertukaran
gas sisa terjadi karena kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara
teratur.

b. Respirasi Menghasilkan Karbondioksida


larutan kapur yang telah diendapkan, menjadi keruh setelah ditiup
selama beberapa saat. Hal tersebut membuktikan bahwa telah terjadi
reaksi antara larutan kapur dengan udara hasil pernapasan yaitu CO 2
(karbondioksida).
Kapur yang dilarutkan menggunakan air akan menjadi keruh dan
terjadi reaksi antara kapur dengan air dan menghasilkan
CaO +H2O > Ca(OH)2
Kemudian dihembuskan nafas dengan cara ditiup menggunakan
sedotan selama beberapa saat. Larutan kapur tersebut menjadi keruh
karena karena larutan kapur itu berekasi dengan nafas, sehingga
membentuk batu kapur. Itu yang menyebabkan warna larutannya semakin
keruh. Dalam wadah tersebut terjadi reaksi antara larutan kapur CaO
dengan CO2 , kemudian akan menghasilkan CaCO3 dan H2O.
Ca(OH)2 + CO2 > CaCO3 + H2O
Keterangan :
CaO : kapur
H2O : air
Ca(OH)2 : larutan kapur
CO2 : karbon dioksida (kandungan terbesar dari nafas)
CaCO3 : batu kapur

5. Alat dan Bahan :


Untuk Respirasi Memerlukan Oksigen :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 3


a. Botol ukuran kecil 3 buah.
b. Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah.
c. Plastisin secukupnya.
d. Kapur sirih secukupnya.
e. Kapas secukupnya.
f. Jangkrik 1 ekor.
g. Kecambah secukupnya
h. Pipet tetes 1 buah.
i. Air yang diberi pewarna merah secukupnya.

Untuk Respirasi Menghasilkan Karbondioksida :


a. Kapur sirih secukupnya
b. Air secukupnya
c. Botol 3 buah
d. Sedotan 3 buah
e. Spidol 1

6. Cara Kerja :
Respirasi memerlukan oksigen :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Memasukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya
memasukkan kapas secukupnya.
3. Masukkan kedelai yang sedang berkecambah kedalam botol yang telah
diberi kapur sirih dan kapas pada langkah (2). Kemudian berilah label A
pada botol tersebut.
4. Memasukkan jangkrik ke dalam botol yang telah diberi kapas pada
langkah (2). Kemudian berilah label B pada botol tersebut.
5. Melapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal
plastisin, kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan
pangkal sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut
hingga plastisin menutup mulut botol, sedotan air kemasan
menghubungkan udara luar dengan udara di dalam botol.
6. Merapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan
rapat dan rapi.
7. Memberi label C pada respirometer buatan tanpa menggunakan makhluk
hidup (sebagai kontrol).

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 4


8. Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer
dengan air yang diberi pewarna merah.
9. Mengamati tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang
waktu beberapa menit.
10. Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja

Respirasi menghasilkan karbondioksida :


1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Larutkan kapur sirih kedalam lebih kurang 250 ml hingga jenuh.
3. Biarkan air kapur mengendap hingga diperoleh air yang jernih.
4. Tuanglah air kapur jenuh pada botol (A), (B), (C) dengan ukuran yang
sama.
5. Pasanglah perangkat percobaan yaitu sedotan, plastisin.
6. Hisaplah udara dari botol (A) melalui sedotan limun, gunakan untuk
bernapas. Selanjutnya hembuskan napas anda ke botol (B) melalui
sedotan limun.
7. Lakukan langkah tersebut berkali-kali hingga air kapur di botol (B)
menjadi keruh.
8. Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada
setiap respirometer.
9. Tuangkan hansil pengamatan pada tabel pengamatan

7. Tabel Pengamatan :
1. Pernafasan Memerlukan Oksigen

Tabel 2.1
Hasil Pengamatan Respirasi Membutuhkan Oksigen
No Respirometer Keadaan air

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 5


1 Tumbuhan (A) Bergerak
2 Binatang (B) Bergerak
3 Tanpa tumbuhan dan binatang Tidak bergerak
(C)

2. Pernafasan mengeluarkan karbondioksida


Tabel 2.2
Hasil Pengamatan Respirasi Menghasilkan Karbondioksida
Kondisi Akhir
Botol Percobaan Kondisi Mula-Mula
Percobaan
Diberikan oksigen
dengan cara Jernih Jernih
menarik nafas (A)
Diberikan
karbondioksida
dengan cara Jernih Keruh
menghembuskan
nafas (B)
Tidak
diperlakukan apa- Jernih Jernih
apa (C)

8. Gambar Hasil Pengamatan:


1. Bernafas memerlukan oksigen

percobaan pada binatang jangkrik

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 6


percobaan pada tumbuhan kacang hijau

perrcobaan tanpa binatang dan tumbuhan

2. Pernafasan mengeluarkan karbondioksida

Diberikan oksigen dengan cara menarik nafas (A)

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 7


Diberikan karbondioksida dengan cara menghembuskan nafas (B)

Tidak diperlakukan apa-apa (C)

9. Pertanyaan :
1. Apa guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen?
2. Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat
respirometer (A),(B), dan (C)?.
3. Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur pada
botol manakah yang paling keruh? Mengapa demikian?
10. Jawaban :
1) Peningkat suhu agar respirasi terpicu menjadi cepat. Selain itu juga
berfungsi sebagai pengikat CO2.
2) Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer Tumbuhan (A) bergerak dan
binatang (B) bergerak, sedanglan pada alat respirometer tanpa tumbuhan
dan binatang (c) tidak bergerak. Hal ini disebabkan karena respirometer (A)
dan (B) diisi dengan makhluk hidup (jangkrik) sedangkan kita semua
mengetahui bahwa setiap makhluk hidup melakukan respirasi. Pada saat

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 8


melakukan respirasi makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Dengan
demikian, tetesan pewarna (eosin) pada respirometer (A) dan (B) bergerak
disebabkan karena adanya pergerakan/pergeseran udara (oksigen) di dalam
respirometer. Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (C) tidak
bergerak karena tidak ada makhluk hidup di dalam respirometer sehingga
tidak terjadi respirasi di dalamnya akibatnya udara di dalam respirometer
(C) tidak bergerak dan tetesan pewarna (eosin) pada respirometer (C) pun
tidak ikut bergerak.
3) Air kapur yang paling keruh didapatkan pada botol (B), karena pada udara
hasil pernapasan dari hisapan udara di botol (A) banyak mengandung CO2.
Karena terdapat endapan garam pada air kapur. Ketika air kapur (Ca(OH)2)
direaksikan dengan CO2 yang dihasilkan oleh ekspirasi pernapasan kita
akan menghasilkan garam (CaCO3) dan air (H2O). Garam inilah yang
menyebabkan air kapur menjadi keruh.

11. Kesimpulan :
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk
hidup pasti melakukan respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi,
makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Kesimpulan dari hasil
percobaan ini adalah dapat dibuktikan bahwa setelah kita menghirup oksigen
akan dihembuskan karbon dioksida, hal ini ditunjukkan pada perubahan air
kapur yang awalnya jernih kemudian berubah menjadi keruh setelah
berikatan dengan karbondioksida. Warna kapur yang keruh itulah yang
menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur dengan
karbondioksida.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 9


KEGIATAN PRAKTIKUM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
TUMBUHAN
KEGIATAN PRAKTIKUM 2

1. Judul Percobaan : Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 15 Februari 2017
b. Tempat : Rumah Indah Saraswati

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 10


3. Tujuan : Mengamati pertumbuhan dan perkembangan .
. tumbuhan kacang hijau

4. Dasar Teori :
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak
dapat dibalik) karena adnya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat
juga disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan dimulai dengan perkecambahn biji atau munculnya plantula
(tanaman kecil dari dalam biji).Kemudian kecambah berkembang menjadi
tumbuhan kecil yang sempurna, yang kemudian tumbuh membesar.
Perkecambahan hanya terjadi bila syara-syarat yang dibutuhkan terpenuhi,
yaitu air yang cukup, suhu yang sesuai, udara yang cukup dan cahaya yang
optimal.
Faktor-faktor pertumbuhan dan perkembangn terjadi karena,
1. Faktor Luar
a. Makanan
Makanan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk
mensitesis berbagai komponan sel.Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan
bukan hanya karbon dioksida dan air, tetapi juga unsur-unsur lainya.
b. Air
Tanpa air tumbuhan tidak akan tumbuh.Air merupakan senyawa
utama yang sangat dibutuhkan tumbuhan.karena fungsi air untuk
fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan dan
membantu perkecambahan biji.
c. Suhu
Pada umumnya tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh
dan berkembang dengan baik, yang disebut suhu optimum.
d. Kelembaban
Pengaruh kelembaban udara berbeda-beda terhadap berbagai
tumbuhan. Tanah dan udara lembap berpengaruh baik bagi
pertumbuhan .Kondisi lembap mendukung aktivitas pemanjangan sel-
sel lebih cepat.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 11


e. Cahaya
Tumbuhan membutuhkan cahaya.Banyaknya cahaya yang
dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya
menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan
auksin (suatu hormon pertumbuhan). Hal ini dapat kita lihat pada
tumbuhan yang berada ditempat gelap akan lebih cepat tinggi daripad
tumbuhan yang berada ditempat terang.
2. Faktor Dalam
a. Gen
Di dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat
diturunkan pada keturunanya. Selain itu, gen juga berfungsi untuk
mengontrol reaksi kimia di dalam sel.
b. Hormon
Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang di
buat pada satu bagian tumbuhan, sedangkan respon pertumbuhan terjadi
di bagian tumbuhan lainya, misalnya di akar, batang, atau daun.
5. Alat dan Bahan :
a. Biji kacang hijau 10 buah
b. Botol aqua 2 buah
c. Kapas secukupnya
d. Kertas label secukupnya

6. Cara Kerja :
1. Rendam biji kacang hijau dalam air.
2. Siapkan 2 botol aqua beri label A dan B
3. kemudian masukan kapas kedalam botol aqua sehingga menempel pada
dinding botol bagian dalam.
4. Sisipkan 10 biji kacang hijau pada kedua botol. Tambahkan air
secukupnya, sehingga kapas tetap basah.
5. Simpan botol A di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari
langsung dan botol B ditempat gelap . Jika air tampak berkurang, tambah

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 12


air secukupnya agar kapas tetap basah, tapi permukaan air tidak
merendam bji.
6. Amatii perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Amati bagaimana akar, batang dan daun tumbuh.

7. Tabel Pengamatan :
1. Tabel Pertumbuhan Batang Kacang dalam Satuan cm
a. Tempat Gelap

Hari Ke- Rata-rata (cm)

1 0,5
2 1
3 7
4 17
5 24

b. Tempat Terang

Hari Ke- Rata-rata (cm)

1 0,25
2 0,5
3 3
4 10
5 15

2. Tabel Perkembangan pada Keadaan dan Kualitas Tanaman


a. Tempat Gelap
Hari
Perkembangan
Ke-
1 Pada sekitar biji kacang, kapas menjadi warna hijau pudar
dan ukuran biji kacang membesar. Kecambah sudah mulai
tumbuh
2 Batang mulai tumbuh dari setiap kacang, kacang terlihat
segar dan sehat.
3 Batang berwarna putih tinggi dan daun sudah tumbuh

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 13


berwarna hijau terang.
4 Batang semakin tumbuh tinggi, daun yang menguncup mulai
melebar, daun berwarna hijau terang.
5 Batang tinggi berwarna putih, daun berwarna hijau terang,
kelopak terbuka lebar.

b.Tempat Terang
Hari
Perkembangan
Ke-
1 Pada sekitar biji kacang, kapas menjadi warna hijau pudar
dan ukuran biji kacang membesar. Tetapi, belum muncul
kecambah
2 Hanya beberapa yang sudah terlihat tumbuh kecambah. Akar
tumbuh mengarah ke bawah dan kacang mengarah ke atas.
3 Semua kulit terkelupas dari kacang dan mulai terlihat daun
berwarna hijau tua. Batang mulai tumbuh.
4 Batang semakin tinggi, dan daun semakin lebar berwarna
hijau gelap.
5 Batang tinggi berwarna putih, daun semakin melebar
berwarna hijau gelap, batang tampak kokoh.

8. Gambar Hasil Pengamatan :

hari pertama ditempat gelap hari pertama ditempat teran

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 14


hari kedua ditempat gelap hari kedua ditempat terang

hari ketiga ditempat gelap

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 15


hari ketiga ditempat terang

hari keempat ditempat gelap hari keempat ditempat tereang

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 16


hari kelima, kiri ditempat gelap kanan dtempat terang

9. Pembahasan :
Setelah kacang direndam maka mulai di masukan ke dalam botol yang
telah disiapkan, Pada hari pertama akar mulai terlihat tumbuh, hari berikutnya
akar mulai memanjang dan batang mulai tumbuh. Setelah beberapa hari batang
mulai meninggi dan daun pun mulai terlihat. dari segi tinggi tumbuhan kacang
hijau botol A lebih tinggi karena tidak terkena sinar matahari Cahaya
memegang peranan penting dalam proses fisiologis tanaman, terutama
fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Faktor lingkungan (cahaya) sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah/kacang hijau ini. Cahaya yang
selain berpengaruh terhadap proses fotosintesis juga berpengaruh terhadap
pertumbuhan setiap organ dan keseluruhan tumbuhan.
Dalam keadaan terang, batang memiliki auksin yang sedikit, karena auksin
mengalami kerusakan jika terkena cahaya sehingga pertumbuhan tumbuhan
pun terhambat. Tetapi walaupun begitu, tumbuhan dalam keadaan terang
memiliki banyak klorofil dan tumbuh berkembang. Sedangkan dalam keadaan
gelap, batang memiliki banyak auksin sehingga tumbuh lebih panjang. Tetapi
dalam keadaan gelap ini walaupun tumbuh dengan lebih cepat daripada yang

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 17


terkena cahaya, tumbuhan menjadi pucat karena kekurangan klorofil, kurus,
tidak berkembang (mengalami etiolasi), batang membengkok ke arah cahaya
dan berumur pendek.
Pada pertumbuhan di tempat teduh, kacang hijau memiliki bentuk yg
hampir sama dengan di tempat terang, hanya ukuran batang, daun dan akar
yang berbeda. Pada tempat teduh laju pertumbuhan sedikit lebih cepat
dibandingkan di tempat bercahaya karena hormon Auksin lebih banyak
dimiliki oleh tanaman di tempat ini dibandingkan ditempat terang, sebab
tanaman ditempat ini hanya sedikit menerima cahaya matahari. Daunnya agak
menguning dan batangnya kurus.

10. Pertanyaan :
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang hijau mulai tumbuh?
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan kecambah?

11. Jawaban
1. Pada hari ke- 1
2. Tidak, akar akan melingkar disekitar/didalam botol
3. A. Faktor Internal
1. Gen
Gen dapat mengatur pola pertumbuhan dan perkembangan melalui
sifat yang diturunkan.
2. Hormon
Tumbuhan menghasilkan beberapa jenis hormon untuk tumbuhan di
antaranya adalah : auksin, giberelin, gas etilen, sitokinin, asam absisat,
Asam Traumalin, dan Kalim. Hormon tersebut diproduksi di dalam
tubuh tumbuhan, tetapi dipengaruhi oleh kondisi eksternal.
Auksin
Hormon Auksin ditemukan pada titik tumbuh batang dan
selubung daun pertama tanaman monokotil yang disebut koleoptil,
ujung akar, dan jaringan yang masih bersifat meristematis. Fungsi

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 18


auksin adalah untuk membantu pertumbuhan tanaman pada :
Pembentangan sel, Pembelahan sel, dan Merangsang
pembentukan buah dan bunga. Aktivitas auksin dapat terhambat
oleh sinar yang berlebihan. Jika salah satu sisi batang terkena
cahaya, auksin beralih ketempat yang tidak terkena cahaya.
Kandungan auksin pada bagian yang terkena cahaya menjadi lebih
rendah daripada yang tidak terkena cahaya. Jika suatu tanaman
memperoleh terlalu banyak sinar pada salah satu sisi bagian
tubuhnya.

B. Faktor Eksternal
a. Air
Ketersediaan air di lingkungan sekitar benih memegang peranan
penting dalam menghilangkan inhibitor perkecambahan. Air juga
berfungsi dalam penguraian karbohidrat dalam kotiledon biji untuk
dapat digunakan bagi pertumbuhan embrio. Karena peranan
penting ini, sebelum mengecambahkan benih para petani umumnya
akan merendam benih dalam air dalam waktu tertentu.

b. Suhu
Suhu juga merupakan faktor yang mempengaruhi perkecambahan
biji. Suhu mempengaruhi kecepatan perkecambahan. Pada kisaran
26-35 derajat Celcius, perkecambahan benih umumnya berjalan
dengan sempurna
c. Oksigen
Oksigen yang diserap benih melalui respirasi akan mendorong
terjadinya perkecambahan secara cepat. Perkecambahan benih
terjadi bila kandungan oksigen di udara >29%. Untuk benih yang
sedang dalam masa dorman, penambahan oksigen ke dalam benih
hingga 80% dapat membuat dormansi benih terpatahkan sehingga
benih mulai mengalami perkecambahan
d. Cahaya

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 19


Kebutuhan cahaya untuk perkecambahan sangat bervariasi
tergantung jenis benih itu sendiri. Ada benih yang butuh cahaya
untuk berkecambah, ada benih yang berkecambah dengan cepat
jika cahaya tercukupi, ada benih yang terhambat
perkecambahannya jika ada cahaya, dan ada pula benih yang hanya
dapat berkecambah pada kondisi gelap tanpa cahaya.
e. Media
Media juga merupakan faktor yang mempengaruhi
perkecambahan. Benih umumnya dapat tumbuh sempurna pada
media dengan sifak fisik yang baik. Media gembur yang bebas
penyakit dan kelembabannya terjaga akan membuat benih
berkecambah dengan baik.

12. Kesimpulan :
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan kkacang
disisipkan ke dalam botol yang telah di beri kapas dan air secukupnya akan
mulai tumbuh dan lama-kelamaan air akan mulai kering karena terhisap oleh
kecambah yang mulai tumbuh, kecambah tumbuh normal akan tetapi tidak
terlalu kokoh mungkin dikarenakan kekurangan cahaya matahari dan nutrisi
yang terdapat pada media tanam kurang seimbang

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 20


KEGIATAN PRATIKUM CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
KEGIATAN PRAKTIKUM 3

1. Judul Percobaan : Ciri-ciri Makhluk Hidup

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 15 Februari 2017
b. Tempat : Rumah Linda Setiadewi

3. Tujuan : Mengamati ciri-ciri makhluk hidup

4. Dasar Teori :
Makhluk hidup atau organisme, yang dalam bahasa Yunani adalah organon
yang berarti alat adalah kumpulan molekul-molekul yang saling memengaruhi
sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi secara stabil dan memiliki sifat
hidup. Ciri-ciri makhluk hidup adalah karakteristik khusus yang dimiliki oleh
makhluk hidup, di mana ciri-ciri ini tidak dimiliki oleh makhluk tak hidup

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 21


(mati). Ciri-ciri ini merupakan satu kesatuan yang dimiliki oleh makhluk
hidup. Adapun ciri-ciri makhluk hidup diantaranya adalah :
a) Bernafas
Bernapas adalah proses mengambil atau menghirup oksigen (O 2) dari
udara dan mengeluarkan zat sisa (zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh)
yang berupa karbon dioksida (CO2) serta uap air dari dalam tubuh. Semua
makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Proses pernapasan makhluk
hidup berbeda-beda, bergantung pada tempat hidup dan jenis makhluk
hidup.

b) Memerlukan Makanan atau Nutrisi


Semua makhluk hidup membutuhkan makanan dan minuman.
Makanan yang dimakan harus mengandung zat-zat makanan yang
dibutuhkan oleh tubuh. Contohnya, karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
dan mineral. Karbohidrat sangat diperlukan tubuh untuk menghasilkan
energi.
c) Bergerak
Bergerak adalah perpindahan posisi seluruh atau sebagian tubuh
makhluk hidup karena adanya rangsangan. Perpindahan seluruh bagian
tubuh terjadi pada manusia dan sebagian besar hewan. Semua organisme
itu bergerak tetapi tidak semua organisme atau makhluk hidup dapat
berpindah ke berbagai tempat. Terbang, melata, berjalan, dan berlari
adalah cara-cara organisme bergerak berpindah tempat dari suatu tempat
ke tempat lain.
d) Tumbuh dan Berkembang
Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup
yang irreversible (tidak dapat kembali ke keadaan semula). Pertumbuhan
merupakan pertambahan sel-sel tubuh, sehingga ukuran tubuh bertambah
dan tidak bisa mengecil kembali. Pertumbuhan merupakan proses
penambahan ukuran, berat, dan volume tubuh makhluk hidup.
Pertumbuhan makhluk hidup mencakup dua hal. Pertama, ukuran selnya
bertambah besar. Kedua, jumlah selnya bertambah banyak. Pertumbuhan
adalah proses pertambahan jumlah dan ukuran yang ebrsifat irreversible
atau tidak dapat kembali ke keadaan semula. Pertumbuhan pada makhluk

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 22


hidup tidak berlangsung terus menerus, tetapi akan berhenti pada tahap
tertentu.
Berkembang atau perkembangan adalah proses menuju kedewasaan
yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan lingkungan. Perkembangan itu
tidak mudah dilihat dalam semua organisme, misalnya bakteri yang tidak
tampak perkembangannya. Sel tunggal seperti bakteri tumbuh dan
kemudian berkembangbiak sendiri dengan membelah diri. Walaupun
bakteri tidak tampak berkembang, banyak perubahan terjadi dalam sel
karena sel melaksanakan bermacam-macam aktivitas kehidupan.
Perkembangan merupakan perubahan/penyempurnaan struktur danfungsi
organ tubuh yang menyertai proses pertumbuhan.

e) Berkembang Biak (Reproduksi)


Berkembang biak adalah cara makhluk hidup untuk mempertahankan
jenisnya dengan melahirkan keturunan. Tanpa berkembang biak,
organisme akan punah. Dengan demikian tujuan utama makhluk hidup
berkembang biak adalah untuk menjaga kelangsungan hidupnya dan
menjaga kelestarian organisme sehingga tidak langka dan punah.
f) Menerima dan Menanggapi Rangsang/Peka Terhadap
Rangsang/Iritabilitas
Kemampuan makhluk hidup memberi tanggapan terhadap rangsangan
disebut iritabilitas. Hewan dan manusia mempunyai indera. Melalui indera
inilah hewan dan manusia mengetahui rangsangan dari lingkungannya.
Manusia dan Hewan sangat peka terhadap semua jenis rangsangan, suara,
sentuhan (gerak), bau (zat kimia), cahaya, karena memiliki sistem saraf,
dan sistem alat greak khusus. Respon yang dilakukan berupa gerakan yang
cepat (reflek) atau tingkah laku tertentu.
Tumbuhan tidak mampu merespon semua jenis rangsangan, tetapi hanya
jenis tertentu, misalnya sentuhan dan cahaya sangat lambat, karena
tumbuhan tidak memiliki sistem saraf dan sistem alat gerak khusus
g) Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan supaya dapat bertahan hidup. Bagi makhluk hidup

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 23


yangdapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, ia dapat hidup lebih
lama dan individu sejenisnya (populasi) cenderung bertambah banyak.
Tetapi bagi makhluk hidup yang tidak dapat menyesuaikan diri terhadap
lingkungan akan punah.
h) Mengeluarkan zat/bahan sisa (Ekskresi)
Oksidasi zat makanan serta pertukaran zat di dalam tubuh makhluk
hidup (metabolisme) selain menghasilkan energi juga menghasilkan zat
sisa yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Kadar zat sisa yang tinggi
jika tidak dibuang akan membahayakan tubuh.

5. Alat dan Bahan :


a. Alat-alat tulis
b. Alam sekitar

6. Cara Kerja :
1. Siapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan
2. Pergilah ke lingkungan yang ada disekitar tempat tinggal anda, seperti
kebun, sawah, hutan, atau lingkungan lainnya, sesuai tempat tinggal
anda.
3. Temukan lebih kurang 10 makhluk hidup (5 hewan 5 tumbuhan)
yang anda kenal jenisnya.
4. Catatlah kesepuluh makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan.
5. Amatilah ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah anda catat
tersebut dengan cermat.
6. Bubuhkan tanda cek () sesuai dengan ciri-ciri yang anda amati, pada
Lembar Kerja.
7. Analisislah perbedaan dan persamaan ciri-ciri makhluk hidup pada
tumbuhan dan hewan.

7. Data Pengamatan :
Hasil pengamatan ciri-ciri mahluk hidup
Ciri-ciri Mahluk

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 24


Na Pek
ma Tumbuh Berkemb a
No Mah Bern Maka Berg dan ang Terhada Adaptas
Ekskresi
. luk afas n erak Berkemb Bi p i
Hid ang ak Rangsan
up gan
1 Anjing
2. Ayam
3. Kelinci
4. Sapi
5. Cacing
6. Pohon
tanah
7. Pohon
papaya
8. Pohon
manga
9. Pohon
durian
1 Pohon
mawar
0 kamboja
8. Gambar Hasil Pengamatan :

Anjing Ayam Kelinci Cacing Tanah


Sapi

Pohon Pepaya Pohon Mangga Pohon Durian

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 25


Pohon Mawar Pohon Kamboja
9. Pembahasan :
Pada pengamatan makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal dan
lingkungan lainnya, menunjukan bahwa setiap makhluk hidup dapat
berinteraksi dengan lingkungannya untuk bertahan hidup memerlukan makan
dan minum, makhluk hidup bernapas dan bergerak, dapat berpindah tempat
(hewan) dan ada yang tidak dapet berpindah tempat (tumbuhan), berkembang
biak untuk memperbanyak jenis keturunannya antar mahluk hidup saling
ketergantungan satu dengan lainnya, peka terhadap rangsangan, dan
melakukan ekskresi.

10. Pertanyaan :
1. Gerak apa sajakah yang terjadi pada tumbuhan?
2. Apakah persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup pada tumbuhan dan
hewan?
3. Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap
rangsangan?

11. Jawaban :
1. Gerak yang terjadi pada tumbuhan adalah sebagai berikut :
A. Gerak Endonom
Gerak yang tidak dipengaruhi oleh rangsangan luar. misalnya : Gerak
pecahnya kulit buah polong-polongan yang sudah kering, membukanya
gigi peristom pada sporangium lumut disebut gerak higrokopis. Gerak
higroskopis disebabkan oleh berkurangnya kadar air secara terus-menerus,
sehingga biji, buah, atau sporangium menjadi retak.
B. Gerak Etionom
Gerak yang dipengaruhi oleh rangsangan dari luar, rangsangan ini dapat
berupa Fisik, Kimia ataupun Mekanik. Kita ambil contoh rangsangan Fisik
misalnya suhu, cahaya dan juga gravitasi. Sementara untuk contoh
rangsangan Mekanik dapat berupa sentuhan dan tiupan angin dan yang
terakhir adalah contoh rangsangan Kimia adalah kadar racun serta pupuk.
C. Nasti

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 26


Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya tidak dipengaruhi
oleh arah datangnya rangsangan. Gerak nasti disebabkan oleh perubahan
turgor pada jaringan di tulang daun. Berdasarkan jenis rangsangannya,
nasti dibedakan menjadi beberapa macam, yakni :
a) Seismonasti atau tigmonasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibat
rangsangan sentuhan. Contohnya adalah gerak menutupnya daun putri
malu (Mimosa pudica) ketika disentuh.
b) Niktinasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibat pengaruh gelap.
Contohnya adalah "gerak tidur" yang dilakukan daun dari tumbuhan
polong-polongan.
c) Termonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan
suhu. Contohnya mekarnya bunga tulip ketika suhu udara naik.
d) Fotonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan
cahaya. Contohnya adalah mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis
jalapa) pada saat sore hari di saat terkena sinar matahari.
e) Nasti kompleks merupakan gerak nasti yang disebabkan lebih dari satu
rangsangan. Contohnya gerak membuka dan menutupnya stomata.
D. Tropisme
Tropisme adalah gerak tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh
arah datangnya rangsangan. Tropisme positif adalah gerak yang arahnya
mendekati rangsangan, sedangkan tropisme negatif adalah gerak yang
arahnya menjauhi rangsangan. Berdasarkan jenis rangsangannya, tropisme
dibedakan menjadi beberapa macam, yakni :
a. Geotropisme atau gravitropisme merupakan gerak tropisme yang
disebabkan rangsangan gaya gravitasi bumi. Geotropisme ada dua
yaitu geotropisme positif dan geotropisme negatif. Geotropisme positif
adalah gerak organ tumbuhan mendekati inti bumi. Sedangkan
geotropisme negatif adalah gerak berlawanan arah gravitasi bumi,
menjauhi inti bumi.
b. Fototropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan oleh
pengaruh rangsangan cahaya. Fototropisme terbagi dua yaitu
fototropisme positif dan fototropisme negatif. Pada umumnya, bagian
tumbuhan di atas tanah bersifat fototropisme positif, misalnya bunga
matahari akan mekar dan batangnya mengikuti arah sinar matahari.
Dan akar bersifat fototropisme negatif.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 27


c. Tigmotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan karena
rangsangan sentuhan. Pada umumnya tigmotropisme terjadi pada
tumbuhan pemanjat (tumbuhan yang memiliki sulur)seperti anggur, ubi
jalar, melon, dan tumbuhan pemanjat lainnya.
d. Hidrotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan karena
rangsangan air. Contohnya gerak pertumbuhan akar menuju ke air.
e. Termotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan karena
rangsangan suhu.
f. Kemotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan karena
rangsangan zat kimia. Contohnya gerak akar menuju pupuk.
g. Reotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan oleh aliran
air sehingga mempengaruhi arah gerak tumbuhan. Contohnya eceng
gondok.
E. Taksis
Taksis adalah gerak yang terjadi akibat rangsangan luar. Seluruh tubuh
tumbuhan akan bergerak, dan arah geraknya ditentukan oleh arah
rangsangan. Berdasarkan jenis rangsangannya, taksis dibedakan menjadi
beberapa macam, yakni :
a. Fototaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan rangsangan
cahaya. contohnya gerak Euglena menuju cahaya. Fototaksis
dibedakan menjadi dua yaitu fototaksis positif dan fototaksis negatif.
Fototaksis positif adalah gerak tumbuhan mendekati rangsangan
cahaya, sedangkan fototaksis negatif adalah gerak tumbuhan menjauhi
rangsangan cahaya.
b. Kemotaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan rangsangan zat
kimia. Contohnya gerak sel spermatozoid menuju sel telur.
c. Galvanotaksis atau Elekrotaksis merupakan gerak taksis yang
disebabkan rangsangan listrik. Contohnya Gerak organisme tingkat
rendah bergerak mendekati listrik.
d. Termotaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan oleh rangsangan
suhu atau temperatur .
e. Geotaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan oleh Gravitasi
Bumi
f. Tigmotaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan oleh kontak fisik
atau sentuhan.
g. Reotaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan oleh aliran air.
h. Phonotaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan oleh suara.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 28


2. Pada pengamatan yang dilakukan yaitu mengamati ciri-ciri tumbuhan dan
hewan, ternyata memiliki ciri-ciri yang sama yaitu seperti ciri-ciri
kedelapan ciri yang telah ditentukan.Walaupun memiliki ciri-ciri yang
sama, tumbuhan dan hewan mempunyai cara yang berbeda dalam
mengaplikasikan ciri tersebut. Adapun persamaan dan perbedaan ciri
makhluk hidup pada tumbuhan dan hewan adalah sebagai berikut :

Perbedaan
No Persamaan
Tumbuhan Hewan
1. Bernafas a) System bernafas a) System bernafas dengan
dengan aerob difusi
b) System bernafas b) System bernafas dengan
dengan anaerob trakea
c) System bernafas dengan
insang
2. Berkembang a) Berkembang secara
a) Berkembang secara
biak generative
generative
(eksternal,internal),
(penyerbukan)
(ovipar,vivipar,ovovivipar)
b) Berkembang b) Berkembang secara
secara vegetative vegetatif
(alami,buatan) (fragmentasi,tunas)
3. Tanggap a) Gerak autonom a) Gerak melompat
terhadap b) Gerak esionom b) Gerak merayap
rangsangan
c) Gerak higroskofis c) Gerak terbang
(Iribalitas)
4. a) Pengaruh cahaya
a) Tumbuh besar
matahari
Tumbuh dan b) Pengaruh Suhu
b) Tumbuh dewasa
berkembang dan kelembaban
c) Pengaruh Air dan
unsur tanah
5. a) Pupuk a) Makanan atau nutrisi
Memerlukan b) Air dan udara b) Air dan udara
c) Nutrisi unsur hara
makan dan air
tanah

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 29


3. Tumbuhan dapat bergerak sangat terbatas dan bereaksi terhadap
rangsang dengan bantuan matahari atau sentuhan. Tumbuhan melakukan
gerak, akan tetapi gerak pada tumbuhan ada yang bisa diamati dengan
jelas ataupun pergerakannya tidak dapat diamati dengan jelas.
Pergerakan yangterjadi pada tumbuhan (gerak tumbuh dan
berkembangnya akar, batang, daun), yang mengikuti arah cahaya
matahari ataupun cahaya yang lain seperti arah cahaya lampu
(gerak reaksi). Perlu diketahui bahwa gerak yang terjadi pada tumbuhan
tidak dapat menimbulkan perpindahan tempat (tidak termasuk tumbuhan
bersel tunggal). Tumbuhan juga bereaksi terhadap rangsangan (cahaya
atau pun sentuhan : contohnya putri malu) Berbeda dengan hewan, gerak
yang terjadi pada hewan yaitu hewan dapat menggerakan anggota
tubuhnya sehingga hewan dapat berpindah tempat.

12. Kesimpulan :
Makhluk hidup merupakan benda hidup yang mempunyai ciri khas yang
membedakan dengan makhluk tak hidup. Ciri-ciri makhluk hidup yang
membedakan dengan benda tak hidup antara lain :
1. Bernafas

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 30


2. Makan
3. Bergerak
4. Tumbuh dan Berkembang
5. Berkembangbiak
6. Peka Terhadap Rangsangan
7. Adaptasi
8. Ekskresi

KEGIATAN PRAKTIKUM SIMBIOSIS


KEGIATAN PRAKTIKUM 4

1. Judul Percobaan : Simbiosis Mutualisme

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Kamis, 16 Februari 2017
b. Tempat : Rumah Lestari

3. Tujuan : Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di


lingkungan sekitar

4. Dasar Teori :
Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup
berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan
khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup
yang melakukan simbiosis disebut simbion. Terdapat 3 macam simbiosis
diantaranya: simbiosis mutualisme, komensalisme dan parasitisme:
a. Simbiosis mutualisme adalah simbiosis yang mana dari interaksi

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 31


tersebut sama-sama mendapatkan keuntungan
b. Simbiosis komensalisme adalah hubungan dimana ada salah satu
pihak yang diuntungkan dan pihak yang lainnya tidak diuntungkan
maupun dirugikan
c. Simbiosis ketiga adalah simbiosis parasitisme. Parasitisme adalah di
mana pihak yang satu mendapat keuntungan dan merugikan pihak
lainnya.

5. Alat dan Bahan :


a. Alat-alat tulis
b. Lingkungan sekitar

6. Cara Kerja :
1. Siapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan
2. Amatilah lingkungan di sekitar anda.
3. Cobalah analisis beberapa simbiosis yang terjadi antara hewan dan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan. Manakah yang diuntungkan dan mana yang dirugikan,
4. Temukan sedikitnya 5 hubungan yang terjadi
5. Tuliskan hasil identifikasi anda pada Lembar Kerja dengan melengkapi
tabel dan bahaslah hasil percobaan anda

7. Tabel Pengamatan :
Tabel Pengamatan Simbiosis Mutualisme

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 32


Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan

Jenis
Jenis Jen
mak
No hubung is Jenis makhluk Jenis
hluk
an keru hidup keuntungan
hidu
gian
p
1 Mutualism - - -Kupu-Kupu Kupu-kupu
e -Bunga mendapatkan nectar
dan bunga dibantu
penyerbukannya
2 Mutualism - - -Flagelata Flagelata
e -Rayap mengeluarkan enzim
selulase yang
membantu rayap
mencerna kayu,
sedangkan flagelata
mendapat makanan
3 Mutualism - - -Ikan Badut Anemon
dari rayapLaut akan
e -Anemon melindungi ikan badut
dan ikan badut akan
menangkal predator
yang suka memakan
anemon.

4 Mutualism - - -Jamur Jamur pada lumut


e -Lumut kerak kerak berfungsi
sebagai pelindung dan
penyerap air serta
mineral. Ganggang
yang hidup di antara
miselium jamur
berfungsi menyediakan
makan melalui
5 Mutualism - - -Kerbau Kutu yang berada di
fotosintesis.
e -Burung Jalak tubuh sapi akan
dimakan oleh burung
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 33 di
jalak, sehingga kutu
tubuh sapi akan
berkurang.
8. Gambar Hasil Pengamatan :

Gambar 1. Hubungan Mutualisme Gambar 2. Hubungan Mutualisme


Kupu-kupu dan bunga Flagelata dan Rayap

Gambar 3. Hubungan Mutualisme Gambar 4. Hubungan Mutualisme


Ikan Badut dan Anemon Jamur dan Lumut Kerak

Gambar 5. Hubungan Mutualisme


Burung Jalak dan Kerbau

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 34


KEGIATAN PRAKTIKUM SIMBIOSIS
KEGIATAN PRAKTIKUM 5

1. Judul Percobaan : Simbiosis Parasitisme

2. Pelaksanaan Kegiatan :
a. Hari/Tempat : Kamis, 16 Februari 2017
b. Tempat : Rumah Lestari

3. Tujuan : Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di


. lingkungan sekitar

4. Dasar Teori :
Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup
berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan
khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup
yang melakukan simbiosis disebut simbion. Terdapat 3 macam simbiosis
diantaranya: simbiosis mutualisme, komensalisme dan parasitisme:
a. Simbiosis mutualisme adalah simbiosis yang mana dari interaksi
tersebut sama-sama mendapatkan keuntungan
b. Simbiosis komensalisme adalah hubungan dimana ada salah satu pihak
yang diuntungkan dan pihak yang lainnya tidak diuntungkan maupun
dirugikan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 35


c. Simbiosis ketiga adalah simbiosis parasitisme. Parasitisme adalah di
mana pihak yang satu mendapat keuntungan dan merugikan pihak
lainnya.

5. Alat dan Bahan :


a. Alat-alat tulis
b. Lingkungan sekitar

6. Cara Kerja :
1. Siapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan
yang diperlukan
2. Amatilah lingkungan di sekitar anda.
3. Cobalah analisis beberapa simbiosis yang terjadi antara hewan dan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan. Manakah yang diuntungkan dan mana yang dirugikan,
4. Temukan sedikitnya 5 hubungan yang terjadi
5. Tuliskan hasil identifikasi anda pada Lembar Kerja dengan melengkapi
tabel dan bahaslah hasil percobaan anda

7. Tabel Pengamatan :
Tabel Pengamatan Simbiosis Parasitisme

Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan

Jenis Jenis
No hubunga Jenis
makhl Jenis Jenis
n makhlu
uk kerugian keuntungan
k hidup
hidup

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 36


1 Parasitisme Kepala Manusia rugi Kutu Rambut Memakan dan
Manusia karena dihisap menghisap darah
darahnya dan dari kulit kepala
terganggu dengan manusia
gatalnya
2 Parasitisme Usus Manusia Cacing Pita Cacing tersebut
Manusia terganggu mengambil sari
kesehatannya makanan dari
tubuh manusia

3 Parasitisme Hati Sapi Sapi terganggu Cacing Cacing dapat


kesehatannya tumbuh dalam
hati sapi dan
mengambil sari
makanan.
4 Parasitisme Inangnya Pohon yang Benalu Benalu
ditumpanginya mengambil sari
pertumbuhannya makanan dari
terganggu pohon yang
ditumpanginya

5 Parasitisme Inangnya Pohon yang Tali Putri Tali Putri


ditumpanginya mengambil sari
pertumbuhannya makanan dari
terganggu pohon yang
ditumpanginya

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 37


8. Gambar Hasil Pengamatan :

Gambar 1. Hubungan Parasitisme Gambar 2. Hubungan Parasitisme


Kutu dan Kepala Manusia Cacing Pita dan Usus Manusia

Gambar 3. Hubungan Parasitisme Gambar 4. Hubungan Parasitisme


Cacing dan Hati Sapi Benalu dan Inangnya

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 38


Gambar 5. Hubungan Parasitisme
Tali Putri dan Inangnya

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 39


KEGIATAN PRAKTIKUM SIMBIOSIS
KEGIATAN PRAKTIKUM 6

1. Judul Percobaan : Simbiosis Komensalisme

2. Pelaksanaan Kegiatan :
a. Hari/Tempat : Kamis, 16 Februari 2017
b. Tempat : Rumah Lestari

3. Tujuan : Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di


. lingkungan sekitar

4. Dasar Teori :
Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup
berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan
khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup
yang melakukan simbiosis disebut simbion. Terdapat 3 macam simbiosis
diantaranya: simbiosis mutualisme, komensalisme dan parasitisme:
a. Simbiosis mutualisme adalah simbiosis yang mana dari interaksi
tersebut sama-sama mendapatkan keuntungan
b. Simbiosis komensalisme adalah hubungan dimana ada salah satu pihak
yang diuntungkan dan pihak yang lainnya tidak diuntungkan maupun
dirugikan
c. Simbiosis ketiga adalah simbiosis parasitisme. Parasitisme adalah di
mana pihak yang satu mendapat keuntungan dan merugikan pihak
lainnya.

5. Alat dan Bahan :


a. Alat-alat tulis
b. Lingkungan sekitar

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 40


6. Cara Kerja :
1. Siapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan
yang diperlukan
2. Amatilah lingkungan di sekitar anda.
3. Cobalah analisis beberapa simbiosis yang terjadi antara hewan dan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan. Manakah yang diuntungkan dan mana yang dirugikan,
4. Temukan sedikitnya 5 hubungan yang terjadi
5. Tuliskan hasil identifikasi anda pada Lembar Kerja dengan melengkapi
tabel dan bahaslah hasil percobaan anda

7. Tabel P engamatan :

Tabel Pengamatan Simbiosis Komensalisme

Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan


Jenis
Jenis Jenis
No hubunga Jenis Jenis makhluk
makhluk keuntunga
n kerugian hidup
hidup n

1 Komensalis Ikan Hiu Ikan hiu tidak Ikan Remora Ikan remora
me mendapat dapat
keuntungan berlindung dari
ataupun predator
kerugian
dengan
hadirnya ikan
remora

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 41


2 Komensalis Pohon Mangga Pohon manggaAnggrek Dapat
me tidak menumpang
mendapatkan tempat hidup
keuntungan pada pohon
apapun dan mangga
tidak dirugikan.

3 Komensalis Inangnya Inangnya tidak Paku tanduk rusa Dapat


me mendapatkan menumpang
keuntungan tempat hidup
apapun dan pada inangnya
tidak dirugikan.
4 Komensalis Inangnya Inangnya tidak Sirih Dapat
me mendapatkan menumpang
keuntungan tempat hidup
apapun dan pada inangnya
tidak dirugikan

5 Komensalis Inangnya Inangnya tidak Pakis Dapat


me mendapatkan menumpang
keuntungan tempat hidup
apapun dan pada inangnya
tidak dirugikan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 42


8. Gambar Hasil Pengamatan :

Gambar 1. Hubungan Komensalisme Gambar 2. Hubungan Komensalisme


Ikan Hiu dan Ikan Remora Anggrek dan Pohon Mangga

Gambar 3. Hubungan Komensalisme Gambar 4. Hubungan Komensalisme


Paku Tanduk Rusa dan Inangnya Sirih dan Inangnya

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 43


Gambar 5. Hubungan Komensalisme
Pakis dan Inangnya

9. Pertanyaan :
1. Diantara hasil data yang anda dapatkan apakah ada yang sampai
menyebabkan kematian pada inangnya?
2. Benarkah hubungan antara tumbuhan anggrek dan pohon yang
ditempatinya merupakan simbiosis komensalime? Padahal
anggrek bisa mengganggu intensitas cahaya yang diterima oleh
pohon yang ditempatinya!
3. Bagaimanakah hubungan bakteri escheria coli dengan tubuh
manusia?
4. Bagaimanakah hubungan antara padi yang dimakan tikus?
Termasuk simbiosiskah?

10. Jawaban :
Dari hasil data yang didapatkan ternyata ada yang sampai
menyebabkan kematian pada inangnya. Peristiwa tersebut terjadi pada benalu
yang hidup secara menempel pada tumbuhan lain (simbiosis parasitisme).
Benalu merupakan tumbuhan yang memiliki klorofil. Meskipun demikian,
benalu tidak memperoleh bahan makanannya dengan menyerap zat hara dari
dalam tanah, tetapi dengan cara menempel pada tumbuhan lain dan menyerap
makanan dari tumbuhan tempat dia menempel (parasit). Benalu termasuk
tumbuhann biji dan berdaun hijau. Akar benalu itu tidak sempurna sehingga
tidak mampu menyerap air dan hara langsung dari tanah. Untuk memenuhi

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 44


kebutuhan akan air dan hara, benalu menumpang pada ranting tumbuhan jenis
lain. Lalu akarnya yang berupa alat isap akan menembus masuk ke dalam
jaringan pengangkut tumbuhan yang ditumpanginya. Kemudian benalu akan
menyerap air dan hara yang terlarut di dalamnya. Sehingga tumbuhan inang
mengalami kerugian karena air dan hara yang akan digunakan untuk
hidupnya diserap oleh benalu. Akibatnya dari kegiatan benalu tersebut,
biasanya ujung ranting tanaman yang ditumpanginya mengecil, kurus, dan
akhirnya mati. Hubungan antara anggrek dengan inangnya merupakan
simbiosis komensalisme karena anggrek merupakan tumbuhan hijau yang
secara alamiah mempunyai habitat dalam hutan yang lebat. Tumbuhan
anggrek menempel pada bagian pohon yang tinggi agar mendapatkan cahaya
matahari untuk melakukan fotosintesis. Anggrek dapat membuat makanannya
sendiri karena memiliki klorofil. Zat-zat yang digunakan untuk keperluan
fotosintesis adalah air dan karbon dioksida. Akar anggrek menyerap air dan
mineral dari luar kulit pohon yang ditumpanginya, atau menyerap zat-zat
anorganik dari kulit batang tumbuhan inangnya yang telah mengalami
pelapukan. Gas karbon dioksida diserap daun anggrek dari udara. Anggrek
mendapatkan keuntungan karena cukup mendapatkan cahaya matahari, air,
serta zat-zat yang dibutuhkan, sedangkan tumbuhan inangnya tidak dirugikan.
Anggrek biasanya tumbuh di ranting yang besar dan jauh dari daun inangnya.
Proses fotosintesis yang dilakukan oleh inangnya akan berlangsung di daun,
bukan di batang. Jadi, jika anggrek hanya menutupi bagian batang inangnya
tentu saja tidak akan menyebabkan kerugian bagi inangnya karena inangnya
masih mampu menyerap sinar matahari melalui daunnya. Hubungan antara
bakteri escheria coli dengan tubuh manusia adalah saling menguntungkan
(simbiosis mutualisme). Bakeri E. coli yang terdapat dalam usus besar
manusia mendapatkan keuntungan berupa makanan sedangkan manusia
mendapatkan keuntungan berupa proses pembusukan makanan sehingga
mudah dikeluarkan dari tubuh manusia, selain itu manusia diuntungkan
dengan adanya pembentukan vitamin K yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh
manusia. Hubungan antara padi dengan tikus bukan merupakan contoh
simbiosis, tetapi salah satu contoh rantai makanan dimana padi sebagai

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 45


produsen dan tikus sebagai konsumen tingkat I (pertama). Tikus memiliki
hubungan sebagai simbiosis parasitisme jika dikaitkan dengan petani. Tikus
adalah hama penting bagi para petani. Mereka memakan tanaman yang
ditanam petani untuk dapat bertahan hidup. Akibat kebiasaan yang dilakukan
tikus, petani mengalami kerugian besar karena hasil panennya menjadi
berkurang.

11. Kesimpulan :
Simbiosis adalah salah satu bentuk hubungan antara dua makhluk hidup
atau lebih. Simbiosis Mutualisme adalah hubungan sesama makhluk hidup
yang saling menguntungkan kedua pihak. Simbiosis Komensalisme adalah
dimana pihak yang satu mendapatkan keuntungan tapi pihak lainnya tidak
diuntungkan atau tidak dirugikan. Simbiosis Parasitisme adalah dimana pihak
yang satu mendapat keuntungan dan merugikan pihak lainnya.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 46


KEGIATAN PRAKTIKUM PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF ALAMI
KEGIATAN PRAKTIKUM 7

1. Judul Percobaan : Perkembangbiakan Vegetatif Alami (Akar


Tinggal)

2. Pelaksaaan Kegiatan :
a. Hari/tanggal : Minggu, 12 Februari 2017
b. Tempat : Rumah Wina

3. Tujuan :Mengamati hasil perkembangbiakan tanaman


kunyit

4. Dasar Teori :
Berkembang biak adalah kemampuan untuk menghasilkan keturunan.
Berkembang biak dapat dibagi menjadi 2 yaitu secara Vegetatif dan Generatif.
Vegetatif dapat dibedakan menjadi 2 yaitu Vegetatif Alami dan Vegetatif
Buatan. Salah satu Vegetatif Alami yaitu Akar tinggal. Akar Tinggal (bahasa
Latin: rhizoma) adalah modifikasi batang tumbuhan yang tumbuhnya menjalar
di bawah permukaan tanah dan dapat menghasilkan tunas dan akar baru dari
ruas-ruasnya.
Rizoma biasanya memiliki fungsi tambahan selain fungsi pokok
seperti batang. Yang paling umum adalah menjadi tempat penyimpanan produk
metabolisme (metabolit) tertentu. Rimpang menyimpan banyak minyak atsiri
dan alkaloid yang berkhasiat pengobatan. Rizoma yang membesar dan menjadi
penyimpanan cadangan makanan (biasanya dalam bentuk pati) dinamakan
tuber (umbi batang).
Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan akar tinggal:
- lengkuas
- jahe
- kunyit
Perkembangbiakan akar tinggal pada tumbuhan kunyit sangat banyak
manfaatnya untuk kehidupan sehari-hari, contohnya untuk bumbu masak

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 47


dapur, pewarna alami, hingga di gunakan sebagai campuran dan racikan obat
herbal yang berkhasiat dalam menyembuhkan bebagai penyakit tertentu.
Perkembangbiakan kunyit tidak harus mempunyai lahan yang luas, kita juga
dapat menanamnya di polybag atau pot.

5. Alat dan Bahan :


a. Rimpang/ ruas kunyit yang sudah tua
b. Tanah, kompos, dan pupuk organic
c. Polybag/pot

6. Cara Kerja :
1. Letakkan tanah pada polybag/ pot yang sudah disiapkan
2. Gemburkan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk organic
3. Lubangi tanah yang akan ditanami rimpang/ ruas kunyit pada polybag/
pot
4. Letakkan rimpang/ ruas kunyit pada bagian tanah yang telah dilubangi
5. Tutup rimpang kunyit yang sudah ditanam dengan tanah
6. Siram dengan air secukupnya

7. Hasil Pengamatan:
Perkembangbiakan tanaman kunyit
Minggu Ke- Hasil Pengamatan
Hasil belum ada terlihat karena masih
1
satu minggu
Sama seperti minggu pertama, bahwa
2
perubahan belum muncul
Sama seperti minggu pertama dan
3 minggu kedua perubahan belum
nampak
Tetap saja belum sedikitpun nampak.
4 Tapi kami masih terus memantau
perkembangannya.

8. Gambar Hasil Pengamatan


Perkembangbiakan Akar Tinggal (kunyit)

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 48


Gambar 1. Gemburkan tanah yang sudah disiapkan

Gambar 2. Lubangi tanah yang akan ditanami rimpang kunyit

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 49


Gambar 3. Letakkan rimpang kunyit pada tanah yang sudah dilubangi

Gambar 4. Tutup rimpang kunyit yang sudah dilubangi dengan tanah

9. Kesimpulan :
Kunyit merupakan salah satu tanaman obat potensial, selain sebagai
bahan baku obat juga dipakai sebagai bumbu dapur dan zat pewarna alami.
Dilihat dari maanfaatnya kunyit memunyai aktivitas sebagai anti inflamasi
(anti peradangan), aktivitas terhadap peptic ulcer, anti toksik, anti
hiperlipidemia, dan aktivitas anti kanker.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 50


Setelah mengkaji lebih dalam mengenai tumbuhan kunyit, dapat
mengambil suatu simpulan bahwa kunyit sangatlah bermanfaat bagi manusia,
karena Didalam kunyit terdapat banyak kandungan kimia yaitu karbohidrat,
vitamin C, dan garam-garam mineral seperti besi dan kalsium, dengan adanya
kandungan ini, maka kunyit dapat diolah menjadi obat berbagai macam
penyakit, seperti diabetes mellitus, tifus, usus buntu, disentri, sakit keputihan,
haid tidak lancar, perut mulas saat haid, memperlancar ASI, amandel, berak
lendir dan morbili.
Kunyit adalah tanaman yang memiliki batang semu, tegak, berwarna
hijau kekuningan, berdaun tunggal, berakar serabut, yang berwarna coklat
muda.

KEGIATAN PRATIKUM PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF


BUATAN
KEGIATAN PRAKTIKUM 8

1. Judul Percobaan : Perkembangbiakan Vegetatif Buatan


(Menyambung)

2. Pelaksanaan Kegiatan :
a. Hari/tanggal : Minggu, 19- 27 Februari 2017

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 51


b. Tempat : Rumah Wina

3. Tujuan : Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif


buatan dengan cara menyambung.

4. Dasar Teori :
Menyambung yaitu menggabungkan batang atas dengan batang bawah
dua tanaman sejenis yang berbeda sifatnya sehingga dihasilkan tanaman baru.
Menyambung adalah cara pembudidayakan tanaman dengan menempelkan
tunas dari satu tumbuhan ke batang tumbuhan lain. Tujuan menyambung
adalah menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman, sehingga diperoleh
satu tanaman baru yang memiliki bibit unggul.
Penyambungan atau enten (grafting) adalah penggabungan dua bagian
tanaman yang berlainan sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan
yang utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman setelah terjadi regenerasi jaringan
pada bekas luka sambungan atau tautannya. Bagian bawah (yang mempunyai
perakaran) yang menerima sambungan disebut batang bawah (rootstock atau
understock) atau sering disebut stock. Bagian tanaman yang disambungkan
atau disebut batang atas (scion) dan merupakan sepotong batang yang
mempunyai lebih dari satu mata tunas (entres), baik itu berupa tunas pucuk
atau tunas samping. Penyambungan batang bawah dan batang atas ini biasanya
dilakukan antara dua varietas tanaman yang masih dalam spesies yang sama.

5. Alat dan Bahan :


a. Pisau/cutter
b. Tali rafia
c. Selotip transparan
d. Batang bawah
e. Batang atas

6. Cara Kerja :
1. Pilih batang bawah yang siap di sambung. Potong batang bawah kurang
lebih 10 cm dari permukaan tanah dengan sudut kemiringan 45.
2. Pilih mata tunas yang sudah menonjol. Yang akan dijadikan batang atas.
3. Ambilah ranting yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita
inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan
dipotong dengan kemiringan yang sama dengan kemiringan potongan
batang bawah. Ranting yang akan disambung kondisinya harus sehat dan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 52


mempunyai tunas.
4. Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikatlah dengan
menggunakan selotip transparan dan tali raffia. Pada waktu menyambung,
usahakan cambium dari batang bawah dan atas bertemu dengan tepat.
5. Jagalah tanaman tersebut agar tidak terkena sinar matahari terlalu banyak.

7. Data Pengamatan :
Hasil pengamatan menyambung
Foto
No Tanggal Keterangan

Belum ada perubahan

19-21 Februari
1
2017

Batang atas mulai


2 22 Februari 2017 memunculkan tanda-
tanda akan layu

Warna daun menjadi


coklat dan layu.
3 23 Februari 2017

Mulai terjadi
kerontokan pada daun,
kondisi batang juga
4 24 Februari 2017
layu.

5 25 Februari 2017 Tidak ada muncul tanda


pertunasan, kondisi
sambungan tetap layu.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 53


Sambungan berwarna
coklat layu.
6 26 Februari 2017

Sambungan batang atas


mongering.
7 27 Februari 2017

8. Pembahasan :
Dari hasil pengamatan menyambung atau enten, dari hasil pengamatan
dari hari pertama sampai hari ketiga kondisi sampel masih sama, tetapi setelah
hari keempat warna daun mulai pucat dan mengering sampai hari ke delapan
daun-daun semua rontok. Pengamatan terus berlangsung tetapi tidak ada
perubahan atau munculnya tunas baru pada cabang yang disambung.
Berubahnya warna dari hijau menjadi coklat tua mengindikasikan bahwa
proses penyambungan telah gagal. Sampai hari yang terakhir pengamatan
cabang menjadi kering dan tak ada tunas yang tumbuh. Tetapi kita tarik
kembali pada saat melakukan proses penyambungan pisau yang dipakai
sebagian hitam atau dalam arti kurang steril. Hal ini menyebabkan infeksi pada
cabang yang dipotong. Sedangkan setelah pemotongan cabang, tidak segera
disambung hingga kambiumnya habis atau kering. Pertautan ini ditentukan
oleh proses pembelahan sel dan bergabungnya kambium pada bagian yang
akan bertautan. Berkembangnya sel pada kambium sehingga kedua batang bisa
menyatu dan menjadi individu sangat dipengaruhi oleh kuatnya ikatan dan
keadaan suhu. Proses menyambung ini adalah salah satu proses dalam hal
perbaikan sifat tanaman. Karena dalam satu spesies beda varietas, disatukan hal

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 54


ini bisa membuat hasil satu tanaman terdapat berbagai hasil yang berbeda
sesuai dengan varietas yang disambung kedalam cabang tanaman tersebut.
Keberhasilan teknik penyambungan sangat dipengaruhi oleh kompatibilitas
antara dua jenis tanaman yang disambung. Pada umunya semakin dekat
keakraban anatar dua tanaman yang disambung maka kecepatan pertumbuhan
batang atas dan presentasi keberhasilan dari penyambungan ditentukan pula
oleh kecepatan terjadinya pertautan antara batang atas dan batang bawah.
Pertautan ini akan ditentukan oleh proses pembelahan sel pada bagian yang
akan bertautan (Hanoto 2000).
Pada penyambungan tanaman mawar kami gagal. Hal ini dikarenakan oleh
beberapa faktor antara lain :
1) Terlalu lama proses penyambungan, sehingga kambium telah mengering.
2) Kelembapan yang berlebihan atau terkena air langsung saat proses
penyambungan.
3) Alat pemotong atau pisau cater tidak bersih (steril) atau alat pemotong atau
pisau cater tumpul (tidak tajam) sehingga menyebabkan guratan serabut
yang menyebabkan kambium sulit bersatu (menempel).
4) Pengikatan sambungan terlalu kencang, sehingga menyebabkan
metabolisme tanaman tercekik.
5) Sambungan terkena guncangan atau patah sehingga menyebabkan
perekatan kambium terputus.
6) Ketidakcocokan antara besar batang atas dan bawah.
7) Kurang rapatnya plastik tali pengikat.
Gagalnya penyambungan dengan persentase yang tinggi merupakan
salah satu gejala timbulnya ketidaksesuaian antara batang atas dan batang
bawah. Dan salah satu penyebab ada beberapa teknik sambungan yang gagal
adalah suhu yang tidak menentu. Hal ini juga dapat mengakibatkan
kegagalan, karena suhu sangat mempengaruhi penyambungan untuk
mencegah pembusukan.

9. Pertanyaan :
1. Apakah kelebihan dan kekurangan dari perkembangbiakan vegetatif
buatan dengan cara mennyambung?

10. Jawaban :
Dengan cara menyambung dapat diperoleh tanaman yang dengan
produktifitas yang tinggi. Setiap tumbuhan memiliki ciri-ciri makhluk hidup

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 55


diantaranya berkembang biak, tetapi diantara kesamaan tersebut banyak sekali
perbedaannya. Dengan cara menyambung ini memberikan beberapa
keuntungan antara lain:
- Tanaman dapat berproduksi lebih cepat.
- Hasil produksi dapat sesuai dengan keinginan.
- Menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat unggul dari perpaduan
dua sifat.

Disamping itu ada pula beberapa kerugian, antara lain:


- Pada saat menyambung ukuran kedua batang harus sama, karena kambium
pada batang harus bertemu dengan tepat. Bila tidak, proses menyambung
akan gagal.
- Suhu juga harus dijaga dengan baik, jangan sampai terkena paparan sinar
matahari secara langsung.
- Alat-alat yang digunakan harus sangat steril, jadi apabila alat-alat yang
digunakan tidak dalam keadaan steril maka teknik penyambungan ini
kemungkinan akan gagal.
- Harus memiliki keahlian khusus dalam teknik penyambungan ini, karena
dibutuhkan waktu yang singkat untuk menyambung batang atas dengan
batang bawah, agar kambiumnya tidak kering. Apabila lambat
menyambungnya, teknik penyambungan ini kemungkinan akan gagal.
- Jenis pohon yang bisa disambung jumlahnya terbatas, karena harus
pohon yang sekeluarga.

11. Kesimpulan :
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa mempunyai
pengalaman dan ketrampilan dalam hal perkembangbiakan pada tumbuhan
secara vegetatif terutama dalam hal menyambung atau enten adalah salah satu
cara untuk memperbaiki sifat suatu tanaman, sesuai dengan keinginan. Hal ini
berguna untuk menjawab kebutuhan hasil pertanian yang semakin meningkat
dalam hal selera dan variasi. Karena dalam satu pohon didapati berbagai hasil
yang berbeda melalui proses enten pada tiap cabangnya. Adapun rangkuman
kegiatan praktikum menyambung ini adalah sebagai berikut :
a) Penyambungan atau enten (grafting) adalah penggabungan dua bagian
tanaman yang berlainan sedemikian rupa sehingga merupakan satu

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 56


kesatuan yang utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman setelah terjadi
regenerasi jaringan pada bekas luka sambungan atau tautannya
b) Manfaat sambungan pada tanaman adalah untuk memperbaiki kualitas dan
kuantitas hasil tanaman, dihasilkan gabungan tanaman baru yang
mempunyai keunggulan dari segi perakaran dan produksinya, juga dapat
mempercepat waktu berbunga dan berbuah
c) Keberhasilan teknik penyambungan sangat dipengaruhi oleh
kompatibilitas antara dua jenis tanaman yang disambung
d) Gagalnya penyambungan dengan persentase yang tinggi merupakan salah
satu gejala timbulnya ketidaksesuaian antara batang atas dan batang bawah

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 57


KEGIATAN PRAKTIKUM PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF
BUATAN
KEGIATAN PRAKTIKUM 9

1. Judul Percobaan : Perkembangbiakan Vegetatif Buatan


(Mencangkok)

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Minggu, 12-28 Februari 2017
b. Tempat : Rumah Wina

3. Tujuan :Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif


buatan dengan cara mencangkok.

4. Teori Dasar :
Dalam dunia pertanian mencangkok (airlayerage) merupakan salah
satu istilah yang digunakan untuk memperbanyak tanaman secara vegetatif.
Pembiakan vegetatif secara cangkok ini merupakan sauatu cara
perkembangbiakan tanaman yang tertua di dunia akan tetapi hasilnya sering
mengecewakan pencangkoknya karena kegagalan dalam melakukan
pencangkokan. Kegagalan ini dapat dilihat dari bagian tanaman di atasa
keratan/luka yang kering atau mati. Perkembangbiakan secara vegetatif ini
biasanya dipilih karena pertimbangan tertentu misalnya untuk menginginkan
tanaman baru yang mempunyai sifat sama seperti induknya, sifat tersebut
dapat berupa seperti ketahanan terhadap hama dan penyakit, rasa buah,
keindahan bunga (Wudianto, 1998).
Cangkok bertujuan untuk mendapatkan tanaman baru yang
mempunyai sifat baik yang sama dengan induknya misalnya rasa buah dan
agar tanaman lebih kuat terhadap hama penyakit. Tumbuhan yang akan
dicangkok bisa ditanam di dalam pot karena tanaman yang dicangkok

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 58


tersebut sangat mudah dirawat, pohonnya juga tidak akan terlalu tinggi
seperti tanaman yang tidak dicangkok dan pohon yang tumbuh dengan cara
dicangkok tidak akan mempunyai akar tunggang (Harmann, 2004).
Bentuk cabang yang baik adalah yang memiliki kulit yang tegap,
mulus dan warna masih coklat muda dan belum ada kerak, agar tanaman
menghasilkan akar yang baik dan sempurna. Besar cabang yang ideal adalah
cabang yang masih berukuran kecil sebesar jari ataupun pensil. Cabang yang
dicangkok tidak perlu terlalu panjang karena akan kesulitan saat penanaman
dilapangan dan sulit diatur. Panjang cabang cukup sekitar 20-30 cm saja.
Jumlah daun yang disertakan dalam tanaman hasil cangkokan harus dalam
jumlah yang banyak agar tanaman mendapat banyak masakan makanan. Dan
cabang yang gundul akan mempersulit tumbuh akar karena kurangnya
makanan. Cabang yang baik mempunyai bentuk lurus menyamping atau
keatas dan giat berbuah. Pembentukan akar pada cangkok terjadi karena
adanya penyayatan pada kulit batang yang menyebabkan pergerakan
karbohidrat ke arah bawah terbendung di bagian atas sayatan. Pada bagian
tersebut akan menumpuk karbohidrat dan auxin, dan dengan adanya media
perakaran yang baik karbohidrat dan auxin tersebut akan menstimulir
timbulnya akar. Media perakaran cangkok yang baik adalah media yang
memiliki sifat drainase, aerasi dan kandungan unsur hara yang dapat
mendukung pertumbuhan dan perkembangan akar cangkok (Putri, 2007).
Setelah berakar, cangkokan dapat diambil. Cara mengambilnya ialah
dengan memotong cangkokan di bawah keratan (akar) tersebut. Kemudian
bibit cangkokan itu langsung dapat ditanam. Tetapi khusus untuk tanaman
lengkeng, cangkokan harus ditanam dahulu dalam keranjang atau pot yang
diisi dengan tanah dan pupuk kandang. Selama dalam keranjang, tanahnya
harus dijaga agar tetap basah dan ditaruh di tempat yang teduh (tidak
mendapatkan sinar matahari secara langsung) agar tidak terjadi penguapan
organ cangkokan yang dapat mematikannya. Setelah muncul tunas-tunas
atau daun-daun yang baru, cangkokan dapat dipindahkan ke lapangan
(Veergavathathan, 2009).

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 59


5. Alat dan Bahan :
a. Pisau tajam
b. Tanah gembur dan humus
c. Plastik/sabut kelapa
d. Tali raffia
e. Gunting stek

6. Cara Kerja :
1. Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok (tanaman
mangga, jambu, rambutan, atau yang lainnya dengan syarat memiliki
cambium dan mudah anda jumpai).
2. Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter kurang lebih 2,5
cm dan tidak berpenyakit.
3. Kuliti cabang tanaman tersebut sepanjang 10 cmdan berjarak 10-15 cm
dari pangkal cabang.
4. Buanglah kambiumnya dengan cara mengeroknya sampai bersih.
5. Biarkan mengering selama 6-12 jam.
6. Tutuplah bagian yang terluka tersebut dengan tanah yang gembur
dicampuri kompos secukupnya.
7. Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya.

7. Hasil Pengamatan :

Hasil Pengamatan Mencangkok


No. Minggu ke- Kondisi
Tempelan
1. 1 Hasil belum ada terlihat karna masih satu minggu. Tapi cangkokan
masih secara rutin disiram
2. 2 Sama seperti minggu pertama kami mengamati bahwa perubahan
belum muncul
3. 3 Perubahan masih belum nampak karna masih baru
beberapa minggu
4. 4 Tetap saja perubahan belum sedikitpun nampak . Tapi kami masih
terus memantau perkembangannya

8. Gambar Hasil Pengamatan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 60


Gambar 1. Tentukan jenis tanaman dan pilih cabang yang akan dicangkok

Gambar 2. Kuliti cabang sepanjang 10cm

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 61


Gambar 3. Tutup bagian yang terluka dengan tanah yang gembur

Gambar 4. Bungkus dengan plastik/sabut dan ikat kedua ujungnya.


yang sudah dicampur dengan kompos

9. Pertanyaan :
1. Setelah kambium dikerok, sebaiknya sayatan dikeringkan selama 6-12
jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?
2. Pada hari keberapa akar cangkokkan yang anda kerjakan mulai tumbuh

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 62


dan pada hari keberapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap
disemaikan?

10. Jawaban :
1. Pada percobaan mencangkok, setelah kambium dikeruk sayatan sebaiknya
dikeringkan selama 6-12 jam dengan tujuan menghilangkan penyakit pada
cambium ketika akan dilakukan pencangkokan. Jika tidak dikeringkan,
cambium dalam keadaan tidak bersih atau berpenyakit dan pencangkokan
akan gagal dilakukan
2. Pada hari ke-6 cangkokan mulai tumbuh akar kecil-kecil dan akar akan
bertambah banyak pada hari ke 21 siap ditanam.

11. Kesimpulan :
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum Mencangkok adalah:
a. Mencangkok adalah cara memperbanyak tanaman dimana pembentukan
akar pada calon tanaman baru terjadi ketika masih melekat pada tanaman
induknya.
b. Jenis-jenis tanaman yang biasa dicangkok adalah pohon buah-buahan,
misalnya mangga, beberapa jenis jeruk (jeruk besar, jeruk nipis, jeruk
manis dan jeruk siem), berbagai jenis jambu (jambu biji, jambu air, jambu
monyet), belimbing manis, kelengkeng.
c. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses pencangkokan
diantaranya adalah batang yang dicangkok, faktor media, faktor cahaya
matahari, proses fotosintesis dll.

KEGIATAN PRAKTIKUM PERKEMBANGBIAKAN VEGETTIF


BUATAN
KEGIATAN PRAKTIKUM 10

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 63


1. Judul Percobaan : Perkembangbiakan Vegetatif Buatan (Okulasi)

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Minggu, 12-28 Februari 2017
b. Tempat : Rumah Wina

3. Tujuan : Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif


buatan dengan cara mengokulasi.

4. Dasar Teori :
Okulasi atau budding adalah teknik memperbanyak tanaman secara
vegetative dengan cara menggabungkan dua tanaman atau lebih.
Penggabungan dilakukan dengan cara mengambil mata tunas dari cabang
pohon induk lalu dimasukkan atau ditempelkan dibagian batang bawah yang
sebagian kulitnya telah dikelupas (membuat jendela) dengan membentuk huruf
T tegak, T terbalik, H, U tegak dan U terbalik. Tempelan kedua tanaman
tersebut diikat selama beberapa waktu sampai kedua tanaman bergabung
menjadi satu tanaman baru. Menyatukan kedua tanaman ini setelah tumbuh
nyakallus dari kedua tanaman tersebut. Pengelupasan kulit batang bawah dan
pengambilan mata tunas (entres) harus menggunakan pisau okulasi (Sipayung,
2015).
Teknik okulasi merupakan teknik penempelan mata tunas dari tanaman
batang atas ke batang bawah yang keduanya bersifat unggul. Dalam okulasi
batang bawah disebut rootstock dan batang atas disebut entres. Dengan cara ini
akan terjadi penggabungan sifat-sifat baik dari dua tanaman dalam waktu yang
relatif pendek dan memperlihatkan pertumbuhan yang seragam. Tujuan utama
membuat bibit okulasi adalah agar produksi bisa lebih tinggi. Pada proses
pengokulasi aniniter dapat dua bagian yang penting yaitu batang atas dan
batang bawah. Kriteria batang bawah untuk dijadikan sebagai bahan okulasi
adalah merupakan induk yang diperoleh dari pembiakan generatif yang masih
muda.Sedangkan untuk batang atas bagian tanaman yang diambil adalah yang
sudah tua. Tanaman batang atas harus diketahui asalnya untuk mempermudah
menentukan hasil akhir okulasi serta bagian atas yang diambil memiliki empat

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 64


payung, pucuk tanaman dalam keadaantua (Parto Rahardjadan Wahyu
Wiryanta, 2003).
Prinsip dari okulasi adalah melekatnya cambium suatu jenis tanaman
dengan jenis tanaman lain agar berpadu satu dan hidup. Okulasi sebaiknya
dilakukan pada awal musim hujan. Karena pada saat ini cambium dapat
mempertahankan diri tidak segera menjadi kering, demikian pula dengan mata
tunas yang ditempelkan. Sedangkan pada musim kemarau, mata tunas yang
dikerat harus segera ditempelkan ke batang yang sebelumnya sudah dibuat
pada pola keratannya. Untuk okulasi yang dilakukan pada batang bawah,
biasanya dipilih dari jenis tanaman varietas lokal yang sudah berumur sekitar 1
tahun, dan yang memiliki pertumbuhan baik, sehat serta memiliki kulit batang
yang mudah dikelupas (ZainalAbidin, 2001).
Pada budidaya kakao, bibit kakao yang terbaik adalah yang berasal dari
klon unggul dan diperbanyak dengan cara vegetative sehingga secara genetic
sifat-sifat unggul yang diinginkan tetap dapat dipertahankan. Teknik
perbanyakan tanaman dengan cara vegetatif yang lazim digunakan pada
komoditas kakao adalah dengancara okulasi, meskipun terdapat beberapa
teknik perbanyakan vegetative lainnya seperti sambung dan kultur jaringan.
Seperti halnya okulasi pada tanaman perkebunan lainnya (karet, kopi, dll.),
okulasi pada tanaman kakao bertujuan menempelkan mata
entresdariklonunggul tertentu yang diinginkan sifat-sifatnya kepada batang
bawah.Untuk melakukan okulasi kakao (coklat), yang pertama perlu
diperhatikan adalah sumber mata entres (kayu olulasi) harus berasal dari
klon/varietas yang unggul. Selanjutnya sumber entres harus berkualitas baik
yaitu berwarna coklat (tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda) serta mata
entres yang akan diambil dalam keadaan baik (Nampak jelas). Kayu okulasi
dapat berasal dari 2 (dua) jenis cabang yaitu ortotrop danp lagiotrop. Tanaman
yang dihasilkan dari okulasi tunas ortotrop pada umumnya habitus baik,
tanaman berjorget, tanaman tinggi besar dan percabangan teratur serta lebih
lambat berbunga/berbuah. Sedangkan tanaman yang dihasilkan dari okulasi
tunas plagiotrop pada umumnya habitus pendek, percabangan mulai dari
permukaan tanah dan tanaman cepat berbuah (Anonimus, 2015).

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 65


Keuntungan dari menempel atau pun okulasi diantaranya tanaman dapat
berproduksi lebih cepat, hasil produksi dapat sesuai dengan keinginan
tergantung batang atas yang digunakan. Sebagai contohan dan memiliki dua
jenis rambutan, ada yang rasanya manis tetapi tidak tahan terhadap genangan
air (akar membusuk) dan disisi lain ada rambutan yang masam namun tahan
terhadap genangan air. Jenis ini dapat dipadukan, bagian atas tanaman dipilih
yang rasanya manis dan bagian bawah dipilih yang tahan genangan air
sehingga dapat dihasilkan rambutan yang manis dan tahan pada daerah yang
tergenang. Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara vegetative dengan
cara okulasi yaitu: Terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang
normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan
batang atas (entres) perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.
Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi
kemngkinan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar (Anonimus,
2005).

5. Alat dan Bahan :


a. Gunting
b. Pisau tajam
c. Air
d. Plastik Pengikat

6. Cara Kerja :
1. Siapkan tanaman yang akan diokulasi
2. Sebagai batang bawah disiapkan tanaman bunga jepun lain
3. Tanaman bunga jepun yang akan dijadikan sebagai calon batang atas
(entress) juga disiapkan. Calon batang atas mata tunas dari tanaman
kakao dari tanaman lain
4. Kulit batang bawah dikerat selebar 0,5 1 cm dengan panjang 2
cm berbentuk persegi panjang atau jendela
5. Masing-masing entris yang ada mata tunasnya diambil dari calon
batang atas
6. Ujung bawah mata tunas diselipkan pada bagian ujung lidah yang
tersisa pada batang bawah dan kemudian diikatd dengan selotip yang
transparan. Mata tunas diusahakan tidak ikut terbungkus

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 66


7. Keberhasilan okulasi ditunggu selamati ga minggu dan selama itu
dilakukan penyiraman setiap hari

7. Hasil Pengamatan:
Hasil pengamatan okulasi
No. hari ke- Kondisi

1. 3 hari Masih belum terlihat perkembangan yang signifikan


2. 1 minggu Masih belum terlihat perkembangan yang signifikan
3. 2 minggu Masih belum terlihat perkembangan yang signifikan
4. 3 minggu Tumbuhan bunga jepun mulai mengalami perkembangan
5. 4 minggu Tunas daun mulai tumbuh

8. Pertanyaan :
1. Apa kelebihan dan kekuragan teknikokulasi ?

9. Jawaban :
a. Kelebihan:
- Tanaman bisa diperoleh dengan mudah dancepat.
- Tanaman yang dihasilkan memiliki perakaran yang kuat, karena
tanaman yang dihasilkan dari biji memiliki akar yang kuat,
terutama tanaman keras.
- Memiliki keragaman genetik yang digunakan untuk pemuliaan
tanaman.
- Tahan penyakit yang berasal dari tanah.
- Varietas-varietas baru dapat dengan mudah diperoleh dengan jalan
menyilangkan.
b. Kekurangan:
- Tanamanbaru yang dihasilkan belum tentu memiliki sifat yang
sama seperti induknya.
- Varietas baru yang muncul belum tentu baik.
- Waktu berbuah lebih lama.
- Kualitas tanaman baru akan diketahui keti katanaman telah
berbuah.

10. Kesimpulan :
Dari praktikum pembiakan vegetative tentang okulasi yang telah
dilakukan, makadapat disimpulkan bahwa:

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 67


a. Keberhasilan dari suatu perbanyakan vegetative tentang okulasi sangat
ditentukan daritanamana yang digunakan harus dari famili yang sama
(antara batang bawah dan entres)
b. Syarat yang harus dipenuhi oleh tanaman batang bawah yaitu bahwa
tanaman batang bawah harus dalam keadaan tidak sedang flus atau
daun termudanya masih berwarna merah (dalam haliniadalahkakao).
c. Batang bawah yang digunakan dalam okulasi harus memiliki
perakaran yang kuat (tunggang) sehingga diutamakan dari hasil
pembiakan secara generative
d. Tanaman batang atas (entres) yang akan digunakan harus memang
berasal dari tanaman atau cabang yang unggul (produksi tinggi) karena
akan digunakan sebagai tanaman utama (individu baru).
e. Banyak hal yang mengakibatkan ketidakberhasilan dari suatu
percobaan okulasi yang diantaranya dalam hal penempelan entres pada
batang bawah dan juga dalam hal pemeliharaan media tanam.

MODUL 2
KEGIATAN PRAKTIKUM EKOSISTEM DARAT

KEGIATAN PRAKTIKUM 1

1. Judul Percobaan : Ekosistem Darat

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 01 Maret 2017
b. Tempat : Sawah dan Hutan

3. Tujuan : Membandingkan komponen-komponen


yang
terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 68


4. Dasar Teori :
Ekosistem adalah dimana pada suatu kawasan yang didalamnya
terdapat unsur biotik (hidup) dan abiotik (tak hidup) terjadi hubungan timbale
balik antara unsure-unsur tersebut membentuk sistem ekologi. Jadi ekosistem
merupakan suatu fungsional dan structural dari lingkungan. Ekosistem
berdasarkan terjadinya bisa secara alami atau buatan.
a. Ekosistem alami
Berdasarkan pengertiannya ekosistem alami dapat didefinisikan
sebagai ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya oleh proses alam yang
berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama. Salah satu ekosistem
darat alami yaitu HUTAN. Hutan adalah contoh ekositem alami yang
didominasi oleh pepohonan besar dan keragaman organisme yang tinggi.
b. Ekositem buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk
memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energy dari
luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan
memiliki keanekaragaman rendah. Seperti SAWAH. Ekosistem sawah adalah
ekositem buatan yang berupa lahan usaha bidang pertanian tanaman padi.
Secara fisik, ekositem sawah memiliki permukaan yang rata. Dilengkapi
pematang, dan hamparan tanaman padi. Ekositem sawah memiliki tanah
dengan kondisi yang sedikit berair, karena tanaman padi memang suka
kondisi yang demikian. Dalam ekositem sawah, kita juga dapat menemukan
berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang saling melakukan interaksi dengan
tanaman padi yang ditanam. Organisme penggangu tanaman seperti hama dan
gulma keberadaannya sangat dipengaruhi oleh perlakuan yang diberikan
manusia pada ekositem ini.
c. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya
tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan. Rantai
makanan merupakan bagian dari jaring-jaring makanan, di mana rantai
makanan bergerak secara linear dari produsen ke konsumen teratas. Panjang
rantai makanan ditentukan dari seberapa banyak titik yang menghubungkan
antar tingkatan trofik. Pada setiap tahap pemindahan energi, 80%90% energi

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 69


potensial kimia hilang sebagai panas, karena itu langkah-langkah dalam rantai
makanan umumnya terbatas 4-5 langkah saja. Dengan perkataan lain,
semakin pendek rantai makanan semakin besar pula energi yang tersedia.

Dalam rantai makanan terdapat tiga macam "rantai" pokok yang


menghubungkan antar tingkatan trofik, yaitu rantai pemangsa, rantai parasit,
dan rantai saprofit. Ada dua tipe dasar rantai makanan:

1. Rantai makanan rerumputan (grazing food chain), yaitu rantai makanan


yang diawali dari tumbuhan pada trofik awalnya.
2. Rantai makanan sisa/detritus (detritus food chain), yaitu rantai makanan
yang tidak dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari detritivor.

Secara umum, rantai makanan berperan penting dalam analisis


kesehatan ekologi. Akumulasi polutan dan dampaknya pada hewan dapat
ditelusuri melalui rantai makanan di dalam ekologi.

5. Alat dan Bahan :


a. Seperangkat alat tulis
b. Lingkungan sekitar

6. Cara Kerja :
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal anda
2. Kemudian amati komponen abiotiknya meliputi suhu udara,
3. pencahayaan, angin, jenis/warna tanah
4. Catat semua data yang anda temukan
5. Setelah mengamati komponen abiotik perhatikan komponen biotiknya.
Catat semua makhuk hidup yang ada di ekosistem
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada.
7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem
tersebut maupun yang hanya singgah.
8. Amati hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela
daun/batang.
9. Sebagai pembanding tentukan ekosistem darat buatan yang ada disekitar
tempat tinggal
10. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem
tersebut.

7. Tabel Pengaatan :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 70


Tabel 2.1.
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami Hutan

No Komponen abiotic Kondisi/keadaan


1 Tanah Lembab
2 Udara 32 C
3 Cahaya Redu, tidak panas
4 Angin Semilir, perlahan

Tabel 2.2.
Komponen Biotik Ekosistem Darat Alami Hutan

No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai


1 Rumput Semut Jamur
2 Pohon Rambutan Bebek Bakteri
3 Singkong Cacing tanah
4 Pohon Pisang Ular
5 Kelapa Katak
6 Pohon Durian Nyamuk
7 Pohon Pepaya Belalang
8 Pandan Jangkrik
9 Lengkuas Laba-laba
10 Pohon Sentul Ulat Bulu
11 Pohon Bambu
12 Pohon Talas
13 Salak
14 Kamboja
15 Puring

Tabel 2.3
Pengamatan Rantai Makanan pada Ekosistem Alami

NO Ekosistem Komponen rantai makanan

Produsen Konsumen Konsumen Konsumen Pengurai


I II III

1 Hutan Rumput Belalang Katak Ular Bakteri

Jangkrik Bebek

Ulat bulu

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 71


a. Hasil Rantai Makanan pada Ekosistem Hutan yang kami temui
Rumput

Jangkrik Ulat Bulu Belalang

Katak Bebek

Ular

Bakteri
(Sebagai pengurai)

Tabel 2.4
Komponen abiotik ekosistem darat buatan Sawah

No Komponen abiotic Kondisi/keadaan

1 Tanah Kering dan gembur


2 Udara 29 C
3 Cahaya Redup
4 Angin Semilir
5 Air Keruh
Tabel .2.5.
Komponen biotik ekosistem darat buatan Sawah

No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai


1 Padi Burung pemakan biji Jamur
2 Rumput Ular Bakteri

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 72


3 Bunga pacah Katak
4 Pohon Kelapa Cacing Tanah
5 Pohon Pisang Jangkrik
6 Bunga Kembang Sepatu Kupu-kupu

Tabel 2.6
Pengamatan Rantai Makanan pada Ekosistem sawah
NO Ekosistem Komponen rantai makanan

Produse Konsume Konsum Konsum Pengur


n nI en II en III ai

1 Sawah Padi Burung Katak Ular Bakteri


pemakan
biji

jangkrik

b. Hasil Rantai Makanan pada ekosistem sawah yang kami temui


Padi

Burung Jangkrik
Pemakan biji

Katak

Ular

Bakteri
(Sebagai pengurai)

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 73


8. Gambar Hasil Pengamatan Ekistem Darat :
1. Hutan

Gambar ekositem hutan

o Komponen Biotik pada Ekosistem Hutan


a. Tumbuhan

Pohon Pisang Pohon Nangka Pohon Rambutan

Pohon Durian Rumput Jam

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 74


Pohon lengkuas Pohon kamboja Pandan

Lidah mertua Pohon Bambu Pohon kelapa

b. Hewan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 75


Jangkrik Semut Katak

Cacing Tanah Ular

o Komponen Abiotik pada Ekosistem Hutan

Tanah Air

2. Sawah

Gambar Ekosistem Sawah

o Komponen Biotik pada Ekosistem Sawah

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 76


a. Tumbuhan

Padi Rumput Bunga pacah

Pohon pisang Pohon kelapa

b. Hewan

Cacing Tanah Burung Pemakan Biji Jangkrik

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 77


Katak Ular

o Komponen Abiotic pada Ekosistem Sawah

Air Tanah

9. Pertanyaan :
1. Jelaskan perbedaan komponen biotik dan abiotic yang terdapat pada
ekosistem alami dan buatan?

10. Jawaban :
Didalam ekosistem mempunyai jenis komponen yang bermacam-macam,
namun ekosistem yang mempunyai komponen biotic dengan jumlah yang
banyak adalah kosistem darat alami dibandingkan dengan ekosistem darat
buatan. Ditinjau dari data yang diperoleh, jumlah komponen biotik dan abioti
lebih banyak di temukan pada ekosistem darat alami. Hal ini dapat
dicontohkan pada kosistem hutan. Hutan mempunyai omponen biotic yang
banyak dan hewannya mempunyai berbagai jenis dan bermacam spesies.

11. Kesimpulan :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 78


Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa pebedaan
ekosistem darat alami dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk
terjadinya. Jika pada ekosistem darat alami dalam proses terjadinya tidak ada
unsure campur tangan dari makhluk hidup lain yang komponen-komponen
didalam ekosistem darat buatan bisa diatur oleh manusia. Dan didalam
masing-masing ekosistem tersebut terdapat komponen abiotic dan biotik.
Dimana komponen biotik dapat dihubungkan ke dalam rantai makanan.

KEGIATAN PRAKTIKUM PENCEMARAN LINGKUNGAN

KEGIATAN PRAKTIKUM 2

1. Judul Percobaan : Pengaruh Deterjen Terhadap Kecepatan


Pernapasan Ikan

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Kamis, 02 Maret 2017
b. Tempat : Kost Dilla

3. Tujuan : a. Untuk mengetahui pengaruh deterjen terhadap


Pernapasam Ikan
b. Untuk membandingkan kecepatan pernafasan
ikan di air tercemar dengan air yang tidak
tercemar (dalam air murni)

4. Dasar Teori :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 79


Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam
siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus
hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia.
Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi
pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan
air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Salah satu yang menyebabkan tercemarnya air adalah penggunaan
deterjen. Deterjen adalah pembersih sintetis yang terbuat dari bahan-bahan
turunan minyak bumi, yang terdiri dari bahan kimia yang dapat memberikan
dampak negatif pada biota yang hidup di laut ataupun sungai. Salah satu biota
yang merasakan dampak dari penggunaan deterjen tersebut adalah ikan.
Banyak kasus yang kita dengar bahwa sering terjadi kematian ikan akibat
pencemaran air yang di sebabkan oleh penggunaan deterjen oleh ulah
manusia. Deterjen tersebut bisa membuat ikan-ikan yang ada pada perairan
menjadi terganggu, pernafasan nya terganggu, bahkan bisa membuat ikan
menjadi mabuk dan akhirnya berujung pada kematian.
Air limbah detergen termasuk polutan karena didalamnya terdapat zat
yang disebut ABS. jenis detrgen yang banyak digunakan di rumah tangga
sebagai baha pencuci pakaian adalah detergen anti noda. Detergen jenis ini
mengandung ABS ( alkyl benzene sulphonate) yang merupakan detergen
tergolong keras. Detregen tersebut sukar dirusak oleh mikroorganisme
(nonbiodegradable) sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.
Lingkungan perairan yang tercemar limbah detergen kategori keras ini dalam
konsentrsi tinggi akan mengancam dan membahayakan kehidupan biota air
dan manusia yang mengonsumsi biota tersebut.
Ikan mas adalah organisme air yang responsive atau peka terhadap
perubahan yang terjadi pada lingkungannya. Insang adalah alat yang
digunakan untuk bernafas. Pada insang terjadi pertukaran O2 dan CO2.
Mekanismenya adalah tutup insang menutup, mulut terbuka air masuk melalui
mulut, lalu air melewati insang, terjadi pertukaran oksigen dan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 80


karbondioksida, lalu mulut menutup, tutup insang ( operculum) terbuka, dan
akhirnya air keluar dari insang. Oksigen masuk ke aliran darahnya, karena
mengalami proses difusi ( perpindahan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah )

5. Alat dan Bahan :


a. Stopwatch
b. 4 buah gelas plastic
c. Detergen 10 sendok
d. 4 ekor ikan
e. Air
f. 1 buah sendok makan

6. Cara kerja :
1. Sediakan 4 gelas plastik yang telah diisi dengan air yang sama banyaknya.
2. Masukkan satu ekor ikan kedalam masing-masing gelas plastik.
3. Gelas plastik 1 tidak diberikan perlakuan apa-apa untuk di jadikan kontrol
4. Masukkan deterjen kedalam gelas plastik 2, 3, dan 4 dengan konsentrasi
yang berbeda.
5. Hitung kecepatan pernafas ikan pada masing-masing gelas plastik mulai
dari masuknya deterjen selama 1 menit
6. Hitung lagi kecepatan bernafas ikan setelah 2 menit selama 1 menit.
7. Lakukan berulang-ulang selama 10 menit.
8. Amati apa yang terjadi dengan kondisi ikan setelah 10 menit pengamatan.
9. Masukkan data kedalam tabel.
10. Bandingkan perbedaan dari ke empat perlakuan tersebut.
11. Buat kesimpulan dari pratikum tersebut.

7. Tabel Pengamatan :

Tabel 2.1
Hasil pengamatan pengaruh deterjen terhadap kecepatan pernafasan ikan

No Waktu Gelas plastikGelas Gelas plastikGelas plastik


1 plastik 2 3 4
(tanpa (1 sendok(2 sendok(3 sendok
detergen) detergen) detergen) detergen)
1 Awal 120 94 119 97

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 81


2 2 menit pertama 112 35 53 33

3 5 menit kedua 98 12 10 -

4 5 menit ketiga 87 - - -

Konsentrasi detergen Tanpa 1 sendok2 detergen3 sendok


detergen makan sendok makan makan
detergen detergen

Dari table pada gelas plastik 1 merupakan gelas palstik yang di isi
dengan air murni, namun untuk gelas plastik 2, 3, dan 4 masing-masing diberi
deterjen dengan perbandingan 1 sendok makan tiap gelas palstik. Dan dari
table tersebut dapat kita lihat bahwa ikan yang memiliki pernafasan yang
terbanyak pada menit pertama terdapat pada gelas plastik pertama dimana
kecepatan pernafasan ikan tersebut berjumlah 120/menit, sedangkan di nilai
terendah kecepatan pernafasan ikan pada menit pertama terdapat pada gelas
plastik ke dua dengan nilai kecepatan pernafasannya 94/menit. Setelah 2 menit
pertama dari table diatas dapat juga kita lihat bahwa pada gelas plastik ke dua
dengan nilai kecepatan pernafasannya 35/menit, namun untuk kecepatan
pernafasan tertinggi masih diraih oleh gelas plastik pertama. Hingga mencapai
5 menit kedua ikan yang berada pada gelas plastik ke 2 nilai kecepatan
pernafasannya menurun mencapai 12/menit, pada gelas plastic ke 3 nilai
kecepatan pernafasan pada ikan juga menurun mencapai 10/menit, dan 4 mulai
mati, namun pada gelas plastik pertama ikan masih tetap bernafas dengan
kecepatan bernafasnya 98/menit, sampai mencapai pada 5 menit ketiga ikan
pada gelas plastik pertama masih tetap bernafas dengan kecepatan bernafasnya
87/menit, dan pada gelas plastik ke 2 , 3, 4 ikan sudah mulai mati.

8. Gambar hasil pengamatan Pernapasan Ikan :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 82


Gambar 1. Keadaan ikan tanpa di campur Detergen

Gambar 2. keadaan ikan sesudah di masukan 1 sendok makan Detergen

Gambar 3. Keadaan ikan sesudah di masukan 2 sendok makan Detergen

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 83


Gambar 4. keadaan ikan sesudah di masukan 3 sendok makan Detergen

Gambar 6. keadaan air setelah pengamatan 5 menit terakhir

Gambar 7. Keadaan ikan setelah pengamatana 5 menit terakhir

9. Pembahasan :
Dalam suatu percobaan, seorang ahli meneliti. Mendapati jumlah
perhitungan kecepatan pernafasan ikan normal. Dimana kecepatan pernafasan
ikan normal tersebut adalah sebanyak 121/per menit. Hal ini cukup wajar
karena ikan memiliki oksigen yang cukup banyak pada gelas plastic.
Namun, saat ini pelaksanaan praktikum kelompok kami akan
membandingkanya dengan ikan yang berada pada gelas plastik 1. Dimana
gelas plastik tersebut tidak dicemari oleh deterjen. Akan tetapi pada awal
dimasukan, kecepatan pernafasan ikan tersebut hanya di dapat 120 kali/per
menit. Dari saat berada 5 menit pertama, kecepatan pernafasan ikan pun
diperoleh 112 kali/per menit. Hasil ini menurun dari pada hasil saat ikan
dimasukan.
Sampai pada saat 5 menit ke 2, dan 3 pernafasan ikan menjadi 98 dan 87
kali permenitnya. Dan hasil ini pun mulai menurun dari awal pertama ikan
dimasukkan. Ketidak cocokan hasil kecepatan pernafasan ikan, mungkin ikan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 84


yang berada pada gelas plastik pertama dalam keadaan yang kurang sehat, dan
juga mungkin disebabkan karena gelas plastik yang digunakan terlalu kecil.
Hingga membuat ikan sulit untuk bernafas.
Pengaruh deterjen bagi ikan adalah membuat ikan kekurangan oksigen,
karena deterjen yang bercampur dengan air akan membuat kandungan oksigen
dalam air menurun, keberadaan busa di permukaan air menjadi salah satu
penyebab kontak udara dengan air terbatas sehingga menurunkan oksigen
terlarut dengan demikian akan menyebabkan ikan kekurangan 02 dan mati.
Cepat lambatnya ikan bergerak yaitu tergantung pada banyaknya deterjen
pada air. Semakin tinggi konsentrasi deterjen yang terlarut pada air. Semakin
tinggi,kosentrasi deterjen yang terlarut pada air, maka semakin cepat ikan
mati.
Apabila konsentrasi larutan deterjen dalam air lebih besar dari sitoplasma,
maka insang akan terlihat membengkak dan jika teris menerus akan
mengalami pecahnya sel-sel insang. Jika sel-sel insang pecah maka ikan akan
kehilangan alat pernafasan dan membuat ikan mati.
Tanda-tanda fisik yang kelompok kami ambil setelah tercemar oleh deterjen
kelompok kami mengambil pada aquarium 2, 3, dan 4 . Pada awal di masukan
detergen ikan masih bergerak dengan normal, namun pada pertengahan
menit pertama ikan mulai bergerak dengan cepat berusaha mengambil oksigen
sambil bergerak ke atas, setelah itu dia mulai diam dan kejang-kejang hingga
akhirnya mati dengan mengeluarkan sedikit darah pada insang dan
mengeluarkan suatu lendir.

10. Pertanyaan :
1. Apa yang terjadi pada ikan setelah air dicampur dengan detergen ?

11. Jawaban :
Kecepatan bernafas pada ikan terus menurun dan menyebabkan ikan mati,
setelah mati munculah lendir dan sedikit darah pada insang ikan itu
disebabkan karena tekanan osmosisnya berbeda, tekanan osmosis
(perpindahan zat dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi inilah
penyebabnya. Saat direndam pada pada larutan detergen ( larutan pekat atau

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 85


konsentrasi tinggi), cairan tubuh ikan yang konsentrasinya lebih rendah akan
mengalami osmosis dan bergerak ke luar. Sama halnya bila sel bawang atau
kentang direndam pada larutan garam, karena detergen termasuk polutan
yang didalamnya terdapat zat yang disebut ABS ( alkyl benzene sulphonate)
yang merupakan detergen tergolong keras. Detergen tersebut sukar dirusak
oleh mikroorganisme (nonbiodegradable). Ikan adalah organisme air yang
responsive atau peka terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungannya.
Insang adalah alat yang digunakan untuk bernafas. Pada insang terjadi
pertukaran O2 dan CO2. Mekanismenya adalah tutup insang menutup, mulut
terbuka air masuk melalui mulut, lalu air melewati insang, terjadi pertukaran
oksigen dan karbondioksida, lalu mulut menutup, tutup insang ( operculum)
terbuka, dan akhirnya air keluar dari insang. Oksigen masuk ke aliran
darahnya, karena mengalami proses difusi ( perpindahan dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah )

12. Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pratikum yang kelompok kami lakukan, kesimpulan
yang di dapat dari hasil pratikum tersebut adalah :
1. Dari penelitian yang di lakukan ikan yang berada pada masing-masing gelas
plastik pada kecepatan pernafasan ikan semakin menurun.
2. Setelah air dicemari oleh deterjen ikan mati dalam berbagai fariasi antara
lain dengan mata merah, perut buncit, mengeluarkan lendir, insang
mengeluarkan sedikit darah pada insang dll.
3. Ikan yang terakhir mati adalah ikan yang di beri konsentrasinya lebih
banyak dari yang lain, ikan itu terdapat pada gelas plastik ke 4

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 86


MODUL 3
KEGIATAN PRAKTIKUM JENIS ZAT DALAM MAKANAN
KEGIATAN PRAKTIKUM 1

1. Judul Percobaan : Jenis zat dalam makanan

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Selasa, 07 Maret 2017
b. Tempat : Rumah Putra

3. Tujuan :Dapat mengelompokan bahan makanan


berdasarkan kandungan zat gizinya

4. Dasar Teori :
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap makhluk hidup memerlukan
makanan. Makanan yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup akan
diuraikan atau dipecah menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana baik
secara mekanik maupun secara kimiawi agar dapat diserap tubuh. Tanpa
makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-
harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu
pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan
membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan. Setiap makanan
mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, dan
lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.
Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung
nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan
nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan vitamin dan mineral
dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan sedikit bahan
tersebut harus ada dalam menu makanan kita.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 87


5. Alat dan Bahan :
a. Seperangkat alat tulis
b. Kentang, nasi, biskuit, pisang, minyak goreng,
kemiri, margarin, kacang tanah kering, santan,
putih telur, seledri, tempe

6. Cara Kerja :
1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 12 macam
2. Kelompokan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok
karbohidrat, lemak, protein
3. Catat semua data masing-masing kelompok di dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
7. Tabel Pengamatan :

Tabel 2.1
Pengelompokan bahan makanan berdasarkan zat gizi

No Jenis makanan Karbohidrat Lemak protein


1 Kentang +
2 Minyak goring +
3 Nasi +
4 Kemiri +
5 Biskuit +
6 Kacang tanah kering +
7 Pisang +
8 Margarin +
9 Putih telur +
10 Santan +
11 Seledri +
12 Tempe +
8. Pembahasan :
Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk
hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat
membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhan badan dan
otak. Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik
otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 88


berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan lain-lain adalah salah satu
contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.
Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah
satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein
digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun
tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan
sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan
karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna
bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi, contohnya kacang tanah, susu,
kelapa . Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi,
sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam
biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein
berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu
membentuk asam amino tersebut (heterotrof) contohnya susu, telur, daging.

9. Pertanyaan :
a. Zat makanan apakah yang terutama diperlukan orang yang bekerja?
b. Pada usia lanjut makanan apakah yang sangat diperlukan?

10. Jawaban :
a. Zat makanan yang dibutuhkan oleh pekerja adalah karbohidrat.
b. Zat makanan yang dibutuhkan oleh lansia adalah protein.

11. Kesimpulan :
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bahan
makanan yang dijadikan sample (contoh) ada yang mengandung karbohidrat
adalah nasi, ketang, biskuit, pisang, yang mengandung protein adalah telur,
seledri ,tempe, yang mengandung lemak adalah kacang tanah, minyak oreng
kemiri, santan, dan margarin.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 89


KEGIATAN PRAKTIKUM UJI MAKANAN

KEGIATAN PRAKTIKUM 2

1. Judul Percobaan : Uji Karbohidrat

2. Pelaksanaan Praktikum :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 90


a. Hari/tanggal : Rabu, 08 Maret 20117
b. Tempat : Rumah Putra

3. Tujuan : Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang


mengandung karbohidrat.

4. Dasar Teori :
Karbohidrat atau hidrat arang merupakan senyawa yang mengandung C,
H, dan O dengan perbandingan H dan O = 2 : 1 dan dinyatakan dengan rumus
umum Cn(H2O)n. Secara kimiawi, karbohidrat dapat didefinisikan sebagai
turunan aldehida (polihidroksi aldehid) atau turunan keton (polihidroksi keton)
dari alkohol, atau juga karbohidrat berarti senyawa yang dapat dihidrolisis
(bereaksi dengan air) menghasilkan aldehida atau keton.

5. Alat dan Bahan :


a. Piring plastik 12 buah
b. Pipet 1 buah
c. Pisang 1 diiris kecil
d. Apel 1 diiris kecil
e. Nasi 2-3 butir
f. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
g. Tahu putih 1 iris kecil
h. Margarin seujujng sendok
i. Biskuit 1 potong kecil
j. Tepung terigu 1 sendok kecil
k. Gula pasir 1 sendok kecil
l. Kentang 1 iris kecil
m. Kalium iodide 0,1 M 10 Ml

6. Cara Kerja :
1. Susun semua makanan dan diberi nama bahan-bahan makanan yang akan
diuji di atas lumping porslin / piring plastik / wadah lainnya.
2. Tetesi satu per satu satu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes
larutan yodium dalam KI/Lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna
pada bagian makanan yang ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang
diuji manakah yang menunjukan warna ungu-biru setelah ditetesi larutan
yodium.
3. Catat semua hasil pengamatan ke dalam Lembar Kerja dan buatlah
kesimpulan tentang zat-zat yang mengandung amilum.

7. Data Pengamatan :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 91


Tabel Hasil Pengamatan

Warna

Sebelum diberi Sesudah diberi


No. Bahan Keterang
Makanan Yodium Yodium -an

1. Pisang Putih Hitam


2. Apel Putih Hitam
3. Nasi Putih Ungu pekat
4. Putih Telor Putih Putih X
5. Tahu Putih Putih Coklat
kekuningan X
6. Margarin Krem/kuning Krem X
7. Biskuit Coklat Hitam
8. Tepung terigu Putih Biru kehitaman
9. Gula Pasir Putih Coklat X
10. Kentang krem/kuning Hitam
Keterangan simbol:
= mengandung karbohidrat
X = tidak mengandung karbohidrat

8. Pembahasan :
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen
lugol yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain:
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol
menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam
berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai
pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut:
Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan
larutan yodium / reagen lugol dan tidak menghasilkan warna hitam. Hal itu
berarti pisang mengandung karbohidrat (amilum).

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 92


Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan
larutan yodium / lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu
menunjukkan bahwa apel tidak mengandung karbohidrat (amilum).

Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan
yodium / lugol berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal
itu menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat (amilum).

Telur Rebus (bagian putihnya)


Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan
larutan yodium / reagen lugol menghasilkan warna putih kekuning-
kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur tidak
mengandung karbohidrat (amilum), karena bila memiliki karbohidrat
(amilum), setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman / hitam
/ ungu.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 93


Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan
yodium / lugol berubah warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu
menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung karbohidrat (amilum).

Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium /
lugol tidak berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak
mengandung karbohidrat (amilum).

Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan
larutan yodium / lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan
bahwa biskuit mengandung karbohidrat (amilum).

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 94


Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa
tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum).

Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula
pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum).

Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol
berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji
mengandung karbohidrat (amilum).

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 95


9. Pertanyaan :
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir,
setelah diberi larutan yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru
ungu? Jika tidak, mengapa. Bukankah semua bahan makanan tersebut
termasuk golongan karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa?
2. Mengapa ada bahan makana yang berwarna ungu biru dan ada pula yang
tidak setelah ditetesi larutan yodium?
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang
termasuk sumber karbohidrat?

10. Jawaban :
1. Tidak, karena dari bahan bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi
Tidak dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi
biru, ungu, atau hitam. Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan
ada pula yang tetap seperti warna semula.
2. Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat
dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang

11. Kesimpulan :
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan
bahan makanan (pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine,
biskuit, tepung terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan
yodium / reagen lugol maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi
mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat
seperti sebagai berikut:
1) Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung
terigu, dan kentang.
2) Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu,
margarin, dan gula pasir.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 96


KEGIATAN PRAKTIKUM UJI MAKANAN

KEGIATAN PRAKTIKUM 3

1. Judul Percobaan : Uji Lemak

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 08 Maret 2017
b. Tempat : Rumah Putra

3. Tujuan : Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang


mengandung lemak.

4. Dasar Teori :
Minyak atau lemak merupakan komponen bahan makanan yang
penting. Istilah minyak atau lemak sebenarnya tergantung apakah pada suhu
kamar bahan tersebut dalam keadaan cair atau padat. Bila pada suhu kamar
dalam keadaan cair, maka disebut minyak, sebaliknya bila dalam keadaan
padat disebut lemak. Lipid atau lipida lebih merupakan istilah ilmiah, yang
mencakup baik minyak maupun lemak.
Dalam pustaka asing, lipida yang kita makan umumnya disebut ditery fat,
yang dapat kita terjemahkan lemak pangan. Lemak secara kimiawi tersusun
oleh sekelompk senyawa yang berbeda. Dalam bahan makanan lemak dapat
terdiri dari dua bentuk, yaitu yang tampak (visible) dan yang tidak tampak
(invisible). Lemak yang tampak misalnya mentega, margarin, minyak goreng
dan sebagainya. Lemak yang tidak tampak misalnya yang terdapat dalam
berbagai bahan makanan seperti daging, kacang tanah, susu, telur, dan
sebagainya

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 97


5. Alat dan Bahan :
a. Lumpang porselin / piring plastik 1 buah
b. Pipet 1 buah
c. Kemiri 2 butir
d. Woertel 1 buah
e. Seledri 1 tanggai
f. Biji jagung kering 1 genggam
g. Singkong kering 1 iris
h. Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir
i. Pepaya 1 potong kecil
j. Santan 1-3 sendok the
k. Minyak goreng 5 mL
l. Susu 1-3 sendok teh

6. Cara Kerja :
1. Buatlah 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong
dengan ukuran 5 x 5 cm.
2. Ambil pipet, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas salah satu
kertas coklat. (boleh dioleskan menggunakan jari tangan)
3. Biarkan tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu periksa dengan
menghadap cahaya. Amatilah dan catat keadaan permukaan kertas
tersebut. Apakah meninggalkan bekas? Catatan: gunakan hasil ini sebagai
pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak.
4. Ambilah sepuluh kertas coklat yang sama seperti, berilah nomor dan
mana, jenis bahan makanan yang diuji.
5. Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali
dan bersihkan sisa kemiri. Biarkanlah sekitar 5-10 menit.
6. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan
makanan lain (margarine, seledri, wortel, biji jagung kering, singkong
kering, kacang tanah kering, papaya, santan, dan susu). Termasuk
margarine oleskan kekertas coklat dan biarkan 10 menit.
7. Setelah 10 menit, amati kertas cokelat satu persatu. Pergunakanlah lampu
atau senter ka arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji.
Kertas manakah yang meninggalkan bekas noda minya? Catatlah hasil
pengamatan pada table di lembar kerja.

7. Data Pengamatan :

Tabel Hasil Pengamatan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 98


Meninggalkan bekas
noda minyak
No. Bahan yang diuji Keterangan
Ya Tidak

1. Kemiri Mengandung lemak


2. Margarin Mengandung lemak
3. Wortel Tidak mengandung
4. Seledri Tidak mengandung
lemak
5. Biji jagung kering lemak
Tidak mengandung
6. Singkong kering Tidak mengandung
lemak
7. Kacang tanah kering lemak lemak
Mengandung
8. Pepaya Tidak mengandung
9. Santan lemak lemak
Mengandung
10. Susu Tidak mengandung
11. Minyak Goreng lemak lemak
Mengandung

8. Pembahasan :
Pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di ketahui bahwa:
Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa kemiri mengandung lemak.

Margarin

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 99


Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.

Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit

kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan


noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak
mengandung lemak. Wortel mengandung vitamin A yang bermanfaat buat
kesehatan mata.

Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak
mengandung lemak.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 100


Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian,
setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
biji jagung kering tidak mengandung lemak.

Singkong

Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian,
setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
singkong kering tidak mengandung lemak.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 101


Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian,
setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
kacang tanah kering mengandung lemak.

Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak
mengandung lemak.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 102


Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.

Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu tidak mengandung lemak.

Minyak goreng
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 103


dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa minyak goreng mengandung
lemak.

9. Pertanyaan :
1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya.
Bagaimanakah terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda?
2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan
lampu/senter, bagaimana terlhatnya?
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makan sumber
lemak?

10. Jawaban :
1. Bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri
dan papaya tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti
kertas coklat biasa.
2. Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan
bekas seledri dan papaya tidak terlihat transparan.
3. a) Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah
kering, santan, minyak goreng.
b) Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung
kering, singkong kering,
papaya, susu.

11. Kesimpulan :
Setelah melakukan uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-bahan
makanan ( kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng) maka
ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang
teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti sebagai berikut :
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah
kering, santan, minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, papaya, susu

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 104


KEGIATAN PRAKTIKUM UJI MAKANAN

KEGIATAN PRAKTIKUM 4

1. Judul Percobaan : Uji Protein

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 08 Maret 2017
b.Tempat : Rumah Putra

3. Tujuan : Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang


mengandung protein.

4. Dasar Teori :

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh setelah air. Protein merupakan molekul makro yang mempunyai berat
molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai
panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Protein
merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan, perkembangan,
mengganti bagian yang rusak, dan sebagainya.

Menurut sumbernya, protein dibagi menjadi dua golongan, yaitu protein


hewani berasal dari hewan, dan protein nabati berasal dari tumbuhan. Protein
hewani merupakan protein sempurna karena mengandung asam amino
esensial. Protein hewani dapat diperoleh dari daging, ikan, susu, dan telur.
Protein nabati merupakan protein tidak sempurna karena kandungan asam
amino esensialnya kurang lengkap, jumlahnya kurang untuk memenuhi
keperluan tubuh, kecuali dari kacang-kacangan terutama kedelai. Protein
nabati dapat diperoleh dari padi-padian, kacang-kacangan, dan sayuran. Perlu

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 105


diketahui protein tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai cadangan tubuh,
jadi harus dikonsumsi secara teratur.

5. Alat dan Bahan :


a. Korek api 1 dus/buah (korek gas)
b. Lilin 1 buah
c. Bulu ayam 1-2 helai
d. Putih telur yang sudah direbus 1 iris
e. Roti 1 diiris kecil
f. Tempe 1 diiris kecil (mentah)
g. Daging ayam 1 diiris kecil (mentah)
h. Seledri 1 batang
i. Kangkung 1 batang

6. Cara Kerja :
1. Nyalakan lilin, dirikan di atas piring kecil atau alas lainnya. Bakarlah bulu
ayam di atas lilin yang telah nyala. Amtilah dan jelaskan bau yang
ditimbulkannya. Gunakan bulu ayam terbakar ini sebagai kontrol/indikator.
2. Jepitlah satu persatu bahan yang akan diuji, kemudian bakarlah diatas lilin
yang nyala. Bahan yang diuji adalah seledri, kangkung, putih telur, roti,
tempe, daging ayam. Amati bau yang ditimbulkan. Bahan manakah bau
yang sama dengan bulu ayam yang terbakar.
3. Buatlah kesimpulan, maknakah bahan makanan yang mengandung protein
berdasarkan uji pembakaran.

7. Data Pengamatan :

Tabel Hasil Pengamatan

Jenis bahan Mengandung Protein


makanan Ya Tidak
No Keterangan
.

1. Bulu Ayam Mengandung protein


2. Putih telur Mengandung protein
3. Roti Tidak Mengandung protein
4. Tempe Mengandung protein
5. Daging ayam Mengandung protein
6. Kangkung Tidak Mengandung protein

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 106


7. Seledri Mengandung protein
Keterangan:
*Bulu ayam sebagai kontrol/indikator

8. Pembahasan :
Pada kegiatan praktikum uji protein kali ini dapat di ketahui bahwa :
Bulu Ayam
Pada uji protein, Bulu ayam yang yang dibakar di atas lilin yang nyala
baunya dijadikan sebagai kontrol/indikator (acuan) untuk bahan makanan
yanglain yang dibakar.
Putih Telur (yang sudah direbus)
Pada uji protein, putih telur rebus yang diiris kecil dan kemudian dibakar,
setelah diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang
dibakar. Hal itu menunjukan bahwa putih telur mengandung protein.
Roti
Pada uji protein, roti yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah
diamati baunya ternyata baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang
dibakar. Hal itu menunjukan bahwa roti tidak mengandung protein.
Tempe
Pada uji protein, tempe yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah
diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar.
Hal itu menunjukan bahwa tempe mengandung protein.
Seledri
Pada uji protein, seledri yang dibakar setelah diamati baunya ternyata
baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan
bahwa seledri mengandung protein.
Daging Ayam
Pada uji protein, daging ayam yang diiris kecil dan kemudian dibakar,
setelah diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang
dibakar. Hal itu menunjukan bahwa daging ayam mengandung protein.
Kangkung
Pada uji protein, Kangkung yang dibakar, setelah diamati baunya ternyata
baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu
menunjukan bahwa roti tidak mengandung protein.

9. Pertanyaan :
1. Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang sama?

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 107


2. Perhatikan putih telur rebus, roti, tempe waktu dibakar. Indentifikasi bau
yang ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa dari masing-masing
bahan makanan yang di bakar tersebut!

10. Jawaban
1. Tidak
2. a. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang
ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.

b Roti setelah di bakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan bau yang

ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.

c. Tempe setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang


ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.

11. Kesimpulan :
Setelah melakukan uji protein dengan menggunakan contoh bahan
bahan makanan (seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, daging ayam)
dengan bulu ayam yang dibakar sebagai indikatornya maka ada beberapa
bahan yang teridentifikasi mengandung protein (yang sama dengan bau bulu
ayam yang dibakar) dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung
protein (yang tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar)seperti sebagai
berikut :
1. Bahan yang mengandung protein : putih telur, tempe, daging ayam,
seledri
2. Bahan yang tidak mengandung protein : roti, kangkung

KEGIATAN PRAKTIKUM SISTEM PENCERNAAN MAKANAN


KEGIATAN PRAKTIKUM 5

1. Judul Percobaan : Sistem Pencernaan Pada Manusia

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Kamis, 09 Maret 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 108


3. Tujuan : Mengetahui bagian-bagian organ sistem
pencernaan, Mengetahui urutan-urutan proses
pencernaan, Mengetahui fungsi organ-organ
sistem pencernaan

4. Dasar Teori :

Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran


besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh
organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang
akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh
dalam bentuk yang lebih sederhana.

5. Alat dan Bahan :


a. alat peraga organ tubuh manusia
b. Alat-alat tulis

6. Cara kerja :
1. Amati alat peraga organ tubuh manusia yang sudah disediakan oleh guru
2. Catat organ yang termasuk dalam sistem pencernaan beserta fungsinya
3. Catat enzim-enzim beserta fungsinya pada sistem pencernaan
4. Catat dalam tabel pengamatan

7. Tabel pengamatan :

Tabel 2.1

Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan beserta fungsinya

No Nama organ Fungsi

1 Lidah Membantu membolak balikan makanan

2 Gigi Untuk memotong, mencabik-cabik,


mengunyah makanan

3 Kelenjar saliva Memudahkan penelanan makanan karena

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 109


mengandung enzim amilase dan lipase

4 Faring Untuk mencegah makanan masuk ke rongga


hidung dan untuk menekan makanan masuk
ke dalam kerongkongan

5 Kerongkongan Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi


makanan yang telah dikunyah dari mulut
menuju lambung

6 Lambung Menyimpan makanan, mengaduk makanan,


dan mempersiapkan proses hidrolisis
enzimatik protein

7 Hati & pancreas Mengasilkan empedu yang bersifat basa


sehingga menetralkan zat makanan yang
bersifat asam

8 Usus halus Sel-sel kelenjar usus mengeluarkan getah


usus yang mengandung hormon dan enzim.
Di dalam usus halus terjadi penyerapan zat
makanan yang dibutuhkan oleh tubuh,
material sisa yang tidak dapat dipergunakan
lagi oleh tubuh disalurkan ke usus besar.

9 Usus besar Menyimpan ampas makanan, membusukan


ampas makanan

Tabel 2.2

Enzim-enzim yang tedapat pada sistem pencernaan beserta fungsinya

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 110


BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 111
8. Gambar hasil pengamatan organ pencernaan pada manusia

a. Mulut

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 112


b. Lidah

c. Gigi

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 113


d. Kelenjar saliva

e. Faring dan kerongkongan

f. Lambung

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 114


g. Hati dan pankreas

h. Usus halus, usus besar dan anus

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 115


9. Pertanyaan :
1. Bagain dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim ?
2. Enzim apa saja yang dihasilkan ?

10. Jawaban :
1. Mulut yaitu pada kelenjar ludah, Lambung, Usus halus, pankreas
2. - Kelenjar ludah menghasilkan enzim ptialin
d. Lambung menghasilkan pepsin, rennin, asam klorida
e.Usus halus menghasilkan enzim sakrose, maltase, lactose, peptidase.
Pankreas menghasilkan enzim lipase, amylase, tripsinogen (tripsin).

11. Kesimpulan :

Manusia membutuhkan makanan untuk hidup. Makanan yang telah


dimakan akan diuraikan dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi,
komponen penyusun sel dan jaringan, dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Salah satu sistem kompleks dalam tubuh adalah sistem pencernaan.

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah


makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan
enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.

MODUL 4
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 116
KEGIATAN PRAKTIKUM RANGKA MANUSIA

KEGIATAN PRAKTIKUM 1

1. Judul Percobaan : Mengamati Sistem Rangka Manusia

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Selasa, 14 Maret 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar

3. Tujuan : Mengenal berbagai nama tulang, jumlah tulang


dan bentuk tulang

4. Dasar Teori :

Kerangka (skeleton) adalah rangkaian tulang yang mendukung dan


melindungi beberapa organ lunak , terutam adalam tengkorak dan panggul.
Fungsi utama kerangka adalah menyokong , melindungi , memberi benuk
tubuh dan sebagai laat ungkit pada gerakan serta menyediakan permukaan
untuk kaitan otot-otot kerangka. Kerangka manusia terdapat di dalam tubuh
jadi disebut endoskeleton. Rangka tubuh manusia tersusun atas 3 macam jenis
tulang , yaitu : tulang rawan (kartilago) , tulang keras dan pengikat sendi
(ligament).
a. Tulang Rawan
Tulang rawan (kartilago) , terbuat dari bahan yang padat , bening , dan
putih kebiru-biruan. Sangat kuat tapi kurang dibandingkan dengan tulang
keras. Dijumpai terutama pada sendi dan dianatar dua tulang. Ada 3 jenis
tulang rawan : tulang rawan hialin , tulang rawan fibrosa , dan tulang
rawan elastic.
Tulang rawan (hialin) , terdiri atas serabut-serabut kolagen yang
terbenam dalam bahan dasar yang bening. Kuat dan elastic , dijumpai
menutupi ujung tulang pipa sebagai tulang rawan sendi. Juga pada tulang
rawan iga , tulang hidung , laring , trachea , dan pada bronkus supaya tetap
terbuka.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 117


Tulang rawan (fibrosa) , terbentuk oleh berkas-berkas serabut dengan sel
tulang rawan tersusun dianatar berkas serabut itu dan dijumpai di tempay
yang memrlukan kekuatan besar , seperti pada tulang panggul dan tulang
tempurung lutut.
Tulang rawan (elastic) , berwarna kuning sebab mengandung sejumlah
besar serabut elastic berwarna kuning. Terdapat pada daun telinga , cuping
hidung dan tabung eustakhius. Tulang rawan ini tidak akan mengalami
perubahan menjadi tulang keras.

b. Tulang Keras
Tulang keras , atau juga disebut tulang saja , tulang tersusun atas sel-sel
tulang yang hidup. Ruang antarselnya tersusun atas zat kapur(kalsium) ,
fosfor, protein dan zat perekat. Zat kapur (kalsium) dan fosfor yang
terkandung menyebabkan tlang menjadi keras dan tidak lentur.

c. Pengikat Sendi
Pengikat sendi (ligament) , merupakan jaringan pengikat yang sifatnya
tetap lentur sesuai dengan namanya , ikat sendi berfungsi menghubungkan
dua atau beberapa tulang yang dapat bergerak sehingga membentuk suatu
snedi dan melindungi sendi tersebut. Pada umumnya pengikat sendi ini
terdapat pada persendian untuk mencegah pergeseran persendian.
Berbagai bentuk tulang , secara garis besarnya bentuk tulang dibedakan
menjadi tiga jenis , yaitu :
1. Tulang pipa atau tulang panjang , terutama dijumpai dalam anggota
gerak. Setiap tulang pipa terdiri dari bagian batang dan dua bagian
ujung. Tulang pipa bekerja sebagai alat ungkit dari tubuh dan
memungkinkan bergerak. Di bagian pusatnya terdapat rongga besar ,
berisi sumsum kuning dan banyak mengandung zat lemak. Contoh
tulang pipa adalah tulang lengan atas , tulang hasta , tulang
pengumpil , tulang tapak tangan dan tuang betis.
2. Tulang pipih , bentuknya pipih atau gepeng. Terdiri atas 2 lapisan
jaringan tulang keras dengan ditenghanya lapisan tulang seperti bunga
karang atau spoons yang didalamnya berisis sumsum merah sebagai
tempat pembentukan sel-sel darah. Dijumpai dimana dibutuhkan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 118


perlindungan , seperti pada tulang tengkorak , tulang rusuk , tulang
dada , tulang usus , tulang belikat.
3. Tulang pendek , bentuknya bulat pendek. Sebagian besar terbuat dari
jaringan tulang jarang karena diperlukan sifat yang ringan dan kuat.
Tulang-tulang diselubungi jaringan padat tipis. Karean kuatnya , tulang
pendek mampu mendukung seperti tampak pada tulang pergelangan
tangan.

Susunan kerangka manusia tersusun atas tulang-tulang yang berjumlah 206


buah. Tulang-tulang itu dapat dibedakan menjadi tiga kelompok , yaitu : tulang
tengkorak (kepala) , tulang badan dan tulang anggota gerak (kaki dan tangan).
Tulang-tulang tengkorak (kepala)
Tengkorak adalah tulang kerangka dari kepala yang disusun menjadi 2
bagian , yaitu : tengkorak bagian pelindung otak terdiri dari 9 tulang , dan
tengkorak wajah terdiri atas 13 tulang.
Tulang badan , tulang yang membentuk rangka badan terdiri dari tulang
punggung , tulang dada , tulang rusuk , gelang bahu dan gelang panggul.
Tulang punggung , struktur lentur yang dibentuk oleh sejumlah tulang
yang disebut ruas tulang punggung. Ruas tulang punggung dibagi menjadi
7 ruas tulang leher , ruas pertama disebut atlas dan ruas kedua disebut
pemutar, 12 ruas tulang punggung , melekat 12 pasang tulang rusuk, 5 ruas
tulang pinggang , membentuk daerah pinggang, 5 ruas tulang kelangkang ,
bersenyawa cukup kuat, 4 ruas tulang ekor , membentuk tulang ekor.
Tulang dada , sebuah tulang pipih yang terbagi atas 3 bagian , yaitu :
bagian hulu , bagian badan , dan bagian taju pedang.
Tulang rusuk , berjumlah 12 pasang , terbagi atas :
7 pasang tulang rusuk sejati
3 pasang tulang rusuk palsu
2 pasang tulang rusuk laying
Tulang bahu , terdiri atas 2 buah tulang belikat dan 2 buah tulang
selangka.
Tulang panggul , penghubung antara badan dan anggota tubuh bawah.
Terdiri atas 3 pasang tulang yang bergabung menjadi satu , yaitu : 2 buah
tulang usus , 2 buah tulang kemaluan , 2 buah tulang duduk.
Tulang-tulang anggota gerak
1. Tulang-tulang penyusun anggota gerak atas , yaitu : 2 buah tulang
lengan atas , 2 buah tulang hasta , 2 buah tulang pengumpil , 2 buah

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 119


tulang pergelangan tangan , 2 buah tulang telapak tangan , 2 ruas jari
tiasp jari 3 ruas kecuali ibu jari 2 ruas.
2. Tulang-tulang penyusun anggota gerak bawah , yaitu : 2 buah tulang
paha , 2 buah tulang tempurung lutut , 2 buah tulang kering , 2 buah
tulang betis , 2 buah tulang pergelangan kaki m 2 buah tulang telapak
kaki , 2 ruas jari tiap jari 3 ruas kecuali ibu jari 2 ruas.

Guna kerangka , diantaranya sebagai berikut :


1. Sebagai penegak dan pemberi bentuk tubuh
2. Tempat melekatnya otot-otot kerangka
3. Pelindung alat-alat tubuh yang lunak
4. Sebagai tempat pembentukan sel-sel darah
5. Sebagai alat gerak pasif

Kelainan dan gangguan pada kerangka , dapat disebabkan oleh beberapa


factor , diantaranya :
1. Karena kecelakaan
2. Karena kuman
3. Karena kurang gizi
4. Karena kebiasaan atau sikap duduk yang tidak benar
5. Osteoartritis

5. Alat dan Bahan :


a. Gambar rangka
b. Kerangka kepala
c. Alat tulis

6. Cara Kerja :
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini anatara lain :
1. Menyediakan alat-alat peraga yang akan digunakan
2. Mempresentasikan materi sesuai dengan alat peraga
3. Mencatat hasil presentasi

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 120


7. Tabel Pengamatan dan Pembahasan :

1
3

4 2

5 7

6 8

10 9

11
13

12

Pengelompokan rangka manusia

No. Nama Rangka Fungsi dan Kegunaan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 121


1. Tulang dahi (Os.Frontal) Melindungi organ dalam tengkorak
seperti otak
2. Tulang air mata (Os.Lakrimal) Mengalirkan air mata ke Os.Nasal

3. Tulang hidung (Os.Nasal) Menyokong jaringan hidung yang


lembut
4. Tulang pipi (Os.Zigomatik) Membentuk wajah , dengan tulang
yang menonjol maka akan terbentu
wajah yang lebih tirus
5. Tulang rahang atas (Os.Maxilla) Menyusun sebagian dari hidung dan
langit-langit mulut. Juga guna
melindungi sebagian dari hidung ,
melindungi gigi bagian atas , dan juga
melindungi langit-langit mulut
6. Tulang rahang bawah Pada proses pengunyahan , penelanan
(Os.Mandibula) dan berbicara. Juga merupakan
tempat menempelnya gigi gerigi pada
mandibular
7. Tulang leher (Os.Cervical) Penopang kerangka tengkorak ,
tempat melekatnya beberapa otot
8. Tulang selangka (Os.Clavicula) Memberi kaitan pada beberapa otot
leher, bahu, sebagai penganjal untuk
menjauhkan anggota gerak atas dari
bagian dada supaya lengan dapat
bergerak dengan leluasa.
9. Tulang belikat (Os. Scavula) Sebagai lampiran untuk beberapa otot
dan tendon pada lengan, leher, dada,
dan punggung dan membantu dalam
pergerakan lengan dan bahu.
10. Tulang dada (Os. Sternum) Sebagai lampira untuk beberapa otot
dan tendon pada lengan, leher, dada,
dan punggung dan membantu dalam
pergerakan lengan dan bahu.
11. Tulang belakang (Os. Vetebrae) Tempat menempelnya beberapa otot ,
menopang tubuh , sebagai salah satu

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 122


saraf pusat.
12. Tulang ekor (Os. Coccyx) Sebagai penjaga keseimbangan pada
saat duduk. Tempat pelekatnya otot
anus untuk menjaga tulang tulang
di sekitar panggul dan merupakan
titik pertemuan dari beberapa otot
kecil.
13. Tulang lengan atas (Os. Sebagai alat gerak atas.
Humerus)

8. Pertanyaan :

1. Coba sebutkan beberapa fungsi dari tulang !

9. Jawaban :

1. Fungsi tulang :
- Sebagai alat gerak bersama dengan otot
- Sebagai tempat melekatnya otot
- Sebagai pelindung organ lunak dan vital
- Tempat memproduksi sel-sel darah
- Tempat penyimpanan cadangan mineral, berupa kalisum dan fosfat,
serta cadangan lemak.

10. Kesimpulan :
Tulang pada manusia berbeda-beda dan memiliki fungsi dan bentuk yang
berbeda juga. Rangka manusia dibagi menjadi 3 yaitu, tulang tengkorak,
anggota badan dan anggota gerak. Tulang tengkorang disusun oleh beberapa
tulang yang berbentuk pipih. Tulang penyusun anggota badan meliputi, tulang
rusuk, tulang belakang, tulang pembentuk gelak panggul dan tulang
pembentuk gelang bahu. Tulang anggota gerak terdiri, atas (lengan) dan
bawah (kaki).

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 123


KEGIATAN PRAKTIKUM SENDI GERAK PADA MANUSIA
KEGIATAN PRAKTIKUM 2

1. Judul Percobaan : Sendi Gerak pada Manusia

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 15 Maret 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar

3. Tujuan : Untuk mengetahui cara kerja sendi gerak pada


tubuh manusia.

4. Dasar Teori :
Seperti yang kita tahu bahwa tubuh kita memiliki 206 buah tulang, setiap
tulang tidak lepas sendiri melainkan saling berhubungan satu sama yang lain,
hubungan antar tulang ini disebut sendi. Jika hubungan antar tulang tidak dapat
digerakan disebut sendi mati, misalnya hubungan antara tulang penyusun
tengkorak. Jika dapat digerakan kemungkinan geraknya sedikit sekali disebut
sendi kejur atau sendi kaku. Contohnya hubungan tulang rusuk dan tulang dada
yang diantaranya terdapat tulang rawan. Sedangkan hubungan tulang rawan
yang dapat bergerak dengan bebas disebut sendi gerak. Contohnya antara
hubungan tulang lengan dengan bahu.
Berdasarkan macamnya, ada 3 macam hubungan antar tulang atau
persendian yaitu sebagai berikut :

a. Sendi Gerak (Diartrosis) adalah hubungan antar tulang yang memungkinkan


gerakan ke segala arah secara leluasa atau bebas. Diartrosis masih dibagi lagi
menjadi beberapa tipe gerakan yaitu :
- Sendi engsel
Seperti engsel pada pintu, sendi ini memungkinkan pergerakan tulang pada
satu arah. contoh sendi engsel adalah sendi pada lutut dan siku.
- Sendi Pelana
Pada sendi peana, salah satu tulang dapat digerakkan menuju dua arah.
contohnya adalah sendi yang menghubungkan ruas jari dengan telapak
tangan.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 124


- Sendi Geser
Sendi ini memungkinkan terjadinya gerakan pergeseran pada tulang.
contohnya adalah sendi-sendi pada ruas tulang belakang.
- Sendi Putar
Pada jenis sendi ini, salah satu tulang dapat bergerak karena memiliki
poros pada tulang yang lain. contohnya adalah sendi yang menghubungkan
tulang hasta dan tulang pengumpil.
- Sendi Peluru
Pada sendi ini salah satu tulang berbentuk bonggol sehingga tulang itu
dapat bergerak ke segala arah. contohnya adalah sendi yang
menghubungkan tulang lengan dengan tulang gelang bahu serta tulang
paha dan tulang gelang panggul.

b. Sendi Mati (Sinartrosis) adalah sendi yang tidak mempunyai celah sendi
sehingga tidak mungkin terjadi pergerakan pada sendi tersebut. Contoh dari
sendi mati adalah sendi-sendi yang menghubungkan antar tulang pada bagian
tengkorak.
c. Sendi Kaku (Amfiartrosis) adalah sendi yang dapat digerakkan namun
terbatas. contohnya adalah sendi pada ruas tulang belakang, sendi pada
pergelangan tangan, serta sendi pada tulang dada.

5. Alat dan Bahan :


a. Tangan manusia
b. Kaki manusia
c. Gelas plastik
d. Tutup gelas
e. Steples (kacip)
f. Mangkok plastik
g. Buku tulis (2)

6. Cara kerja :
1. Menyiapkan model dari partisipan untuk melakukan gerakan-gerakan
sendi.
2. Membuat gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi dan rotasi pada leher,
bahu, siku, jari, pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
3. Mengamati partisipan yang sedang melakukan gerakan-gerakan tersebut.
4. Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.

7. Tabel Pengamatan dan Pembahasan :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 125


Tabel hasil pengamatan
Sendi Gerak
No. Alat Peraga
Engsel Pelana Putar Peluru
Geser

1. Siku tangan manusia

2. Ibu jari

3. Tangan manusia

4. Bahu

5. Kaki manusia

6. Steples

7. Gelas dan tutup gelas

8. Buku tulis

9. Mangkok dan gelas

8. Pertanyaan :
1. Apa saja yang meliputi diarthrosis atau sendi hidup ?

9. Jawaban :
1. Diarthrosis meliputi sendi engsel, sendi putar, sendi pelana, sendi
peluru, dan sendi geser.
- Sendi engsel merupakan hubungan antar tulang yang memungkinkan
gerakan hanya satu arah

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 126


- Sendi pelana merupakan hubungan antar tulang yang memungkinkan
gerakan kedua arah
- Sendi putar merupakan hubungan antar tulang yang memungkinkan
salah satu tulang berputar terhadap tulang yang lain sebagai porosnya
- Sendi peluru merupakan hubungan antar tulang yang memungkinkan
gerakan ke segala arah
- Sendi geser merupakan hubungan antar tulang yang memungkinkan
gerakan pada satu bidang saja atau gerakan begeser.

10. Kesimpulan :
Berdasarkan hasil tujuan pratikum, hasil pengamatan dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa:
1. Persendian adalah sistem muskuloskeletal pada manusia terdiri dari tulang,
otot, dan persendian ( di bantu oleh tendon, ligamen dan tulang rawan ).
Sistem ini memungkinkan kita dapat duduk, berdiri, berjalan atau
melakukan kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis-jenis gerak pada persendian dibedakan menjadi, yaitu : gerak inverse dan
gerak eversi, gerak pronasi dan supinasi, gerak elevasi dan gerak depresi,
gerak adduksi dan gerak abduksi, gerak fleksi dan gerak ektensi.

KEGIATAN PRAKTIKUM JENIS-JENIS OTOT dan KERJA OTOT

KEGIATAN PRAKTIKUM 3

1. Judul Percobaan : Jenis Jenis Otot dan Cara Kerja Otot

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 15 Maret 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 127


3. Tujuan : Tujuan dari praktikum pengenalan otot-otot
manusia dimaksudkan agar mahasiswa dapat
mengenal tentang otot manusia dan memahami
berbagai macam jenis otot manusia dan cara kerja
masing-masing otot.

4. Dasar Teori :
Otot adalah jaringan yang terbentuk dari sekumpulan sel sel yang
berfungsi sebagai alat gerak. Jaringan otot sekitar 40% berat tubuh
terbentuk atas otot. Otot melakukan semua gerak tubuh . otot mempunyai
sel sel yang tipis dan panjang, yang mengubah energi yang tersimpan
dalam lemak dan gula darah (glukosa) menjadi gerakan panas.
Otot-otot kerangka merupakan salah satu dari emapt kelompok
jaringan pokok. Miologi adalah istilah untuk pelajran mengenai otot. Otot
dikaitkan pada tulang , tulang rawan , ligament dan kulit. Yang langsung
terletak di bawah kulit adalah datar , dan yang pada anggota gerak
panjang. Otot kerangka adakalanya dinamai menurut bentuknya , seperti
Deltoid ; menurut jurusan serabutnya , seperti Rektus abdominis ; menurut
kedudukan otot , seperti Pektoralis mayor ; menurut fungsinya , seperti
Flexsor , Extensor dan sebagainya.
Otot kerangka biasanya dikaitkan pada dua tempat tertentu , tempat
yang terkuat disebut origo (asal) dan yang dapat lebih bergerak disebut
insersio. Origo dianggap sebagai tempat dari mana otot timbul dan insersio
adalah tempat ke arah mana otot berjalan. Tempat terakhir ini adalah
struktur yang menyediakan kaitan yang harus digerakkan oleh otot
tersebut. Otot kerangka tidak bekerja sendiri-sendiri tetapi dalam
kelompok-kelompok untuk melaksanakan gerakan dari berbagai bagian
kerangka. Setiap kelompok berlawanan dengan yang lain dinamakan otot
antagonis. Flexsor adalah antagonis dari Extensor , dan abductor dari
adductor. Beberapa kelompok bekerja untuk menstabilkan bagian-bagian
anggota sewaktu bagian lain bergerak , ini disebut otot fixasi. Lain lagi
menguatkan sendi sementara yang lain bergerak , sebagaimana flexor dari
otot pergelangan tangan menguatkan sewaktu jari diluruskan , ini disebut
sinergis.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 128


Otot manusia terdiri atas otot bercorak , otot polos , dan otot
jantung.Jantung mepunyai otot yang menyerupai bentuk dengan otot
polos , tetapi meliki struktur yang berbeda di bawah mikroskop dan
mempunyai pola pengaturan kontraksi yang berbeda pula. Otot polos
memiliki gambaran yang berbeda dengan otot bercorak.
Otot dapat berkontraksi bial ada rangsangan yang berangkai. Bila
rangsangan diberikan kepada otot sewaktu berkontraksi , maka kontraksi
otot akan bertambah besar. Keadaan ini disebut sumasi. Bila rangsangan
diberikan tersu menerus , maka kontraksi mendatar. Otot dikatakan
berfungsi bila otot tersebut memendek dan diameternya membesar.
Ditinjau dari fungsinya maka otot-otot tersebut dibedakan atas beberapa
macam , yaitu :

No Nama Otot Fungsi Otot


1 Otot fleksor untuk membengkokan bagian tubuh
2 Otot ektensor untuk merentangkan atau
meluruskan
3 Otot rotator untuk memutar bagian tubuh
4 Otot aduktor untuk mendekatkan anggota badan
ke sumbu badan
5 Otot defresor untuk menurunkan anggota badan
6 Otot dilatator untuk melebarkan
7 Otot konstriktor untuk menyempitkan anggota
badan
8 Otot sinergis otot ini bekerja bersama-sama
untuk satu arah yang sama
9 Otot antagonis otot ini bekerja berlainan arah
10 Otot lepator untuk menaikkan anggota badan
11 Otot supinasi untuk memutar telapak tangan dan
menerima atau menengadah
12 Otot pronasi untuk memutar telapak tangan
telungkup

Otot Bergaris (otot lurik, otot rangka, otot sadar)


Otot bercorak berwarna merah karena mengandung myogolobin.
Bila diperhatikan lebih teliti ada otot bercorak yang lebih merah , yang
baik untuk gerakan cepat dan kuat (seperti berlari). Ada otot bercorak yang
lebih muda yang dipersiapkan untuk lebih mampu menahan beban. Otot

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 129


ini mempunyai perlekatan pada tulang dan fungsi utamanya adalah sebagai
penggerak tulang. Bentuknya bermacam-macam , ada yang pipih , ada
yang silinder , ada yang bersirip tunggal dan juga ada yang bersirip
banyak. Dalam menjalankan fungsinya menggerakkan tulang , ada bagian
yang melekat pada bagian tulang yang diam (punctum fixum) dan ujung
lain melekat pada tulang yang bergerak (punctum mobilis).
Otot bercorak disebut otot serat melintang karena di bawah
mikroskop memang terlihat mempunyai garis melintang berwarna terang
dan gelap yang tersusun teratur. Pasa saat otot memendek bagian otot yang
berwarna gelap akan saling mendekat. Pergeseran ini menentukan derajat
pemendekkan otot yang diinginkan dan dimungkinkan bila ada energy
yang tersedia. Energi itu diperoleh sebagai akibat pemecahan ATP menajdi
ADP dan AMP.
Satu sel otot bercorak atau serabut otot dapat mempunyai panjang
sampai 4mm. Dan setiap serabut memiliki serabut saraf yang mengatur
pergerakannya. Karena kekuatan kontraksi otot ditentukan oleh banyaknya
rangsangan yang dapat mengaktifkan , dalam keadaan darurat yang
disertai ketakutan yang sangat seseorang akan mampu mengaktifkan saraf
dan serabut otot secara maksimal. Pada situasi demikian tidak jarang orang
tanpa sadar menunjukkan keuatan yang luar biasa.
Dikenal dengan otot sadar, otot ini akan berkontraksi jika ada
rangsangan oleh sel saraf, beberapa otot melekat pada tulang berkontraksi,
yang lain berelaksasi untuk menghasilkan gerakan sadar seperti berjalan
dan menulis.

1. Otot Jantung
Otot jantung memiliki bentuk mikroskopi serupa dengan otot
bercorak , kecuali inti selnya berada di bagian tengah , selain itu serabut-
serabut otot jantung slaing berhubungan pada ujungnya , sedangkan
serabut otot bercorak tidak saling berhubungan. Tempat serabut otot
jantung yang saling berhubungan dinamakan intercalated-disc.
Kontraksi otot jantung terjadi akibat rangsangan dari bagian
tertentu jantung. Rangsangan berasal dari lokasi yang menghasilkan
denyut listrik yang terdapat di serambi kanan (SA-node) dan di pertemuan
serambi dan bilik di garis tengah (AV-node). Dengan demikian jantung

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 130


memiliki kemampuan untuk mengatur kontraksinya sendiri. Walaupun
demikin SA-node dan AV-node masih dalam pengaruh sistem saraf tidak
sadar (saraf otonom). Denyut jantung akan bertambah atau berkurang
sesuai pengaturan saraf ini yang antara lain dipengaruhi juga oleh
emosi.Selain itu , ada reseptor yang memonitor tekanan darah yang
dibutuhkan oleh organ tertentu , seperti otak dan ginjal. Jika salah satu
organ tersebut kekurangan darah maka akan dikirim sinyal yang pada
akhiranya merangsang AV-node dan SA-node mengirim impuls lebih kuat
ke otat jantung. Untuk dapat berfungsi dengan baik , otot jantung
mendapatkan oksigen dan nutrisi yang dihantarkan a.coronaria.
Otot jantung hanya ditemukan dijantung, otot ini seperti otot sadar,
perbedaannya serabut ototnya bercabang, kerjanya tak dapat dikendalikan
oleh kemauan. Otot jantung merupakan kombinasi dari otot rangka dan
otot polos.
a. Miofilamen disusun dalam pemitaaan regular sehingga otot jantung
berlurik.
Filament aktif titpiss mengandung troponin dan
tropomiosin , mekanisme aksi ion kalsiumnya serupa
dengan yang terajdi di otot rangka.
Otot jantung memiliki tubulus-T dan reticulum sarkoplasma
yang terbentuk dengan baik. Otot ini berkontraksi sesuai
mekanisme slidding filament.
Sebagian ion kalsium yang dilepas untuk merangsang
kontraksi berasal dari cairan ekstraseluler. Akibatnya otot
jantung menjadi sangat sensitive terhadap
ketidakseimbangan kalsium dalam tubuh.
b. Otot jantung adalah otot miogenik dapat memicu petensial aksinya
sendiri tanpa memerlukan stimulasi saraf.
Gap junction yang terletak pasa diskus terinterkalasi saling
menghubungkan sel-sel otot jantung dan meningkatkan
penyebaran depolarisasi ke seluruh jantung.
Saraf otonom yang berakhir pada otot jantung , jika
bersamaan dnengan hormone tertentu dapat memodifikasi
frekuensi dan kekuatan kontraksi.
2. Otot Polos

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 131


Satuan/serabut otot polos umumnya disebut sel, karena
memenuhi kreteria sel. Bentuknya seperti kincir (spindle-shaped) dengan
ujung runcing atau bercabang. Ukurannya bervariasi, ukuran terbesar pada
uterus pada masa pregnansi 12600m, dan yang terkecil ditemukan pada
arteri-arteri keci 110m. Intinya 1 (satu) dan berbentuk lonjong dengan
ujung tumpul. Pada otot polos yang sedang berkontraksi bentuk inti sering
bergelombang.
Secara mikroskopis inti otot polos agak sulit dibedakan dengan
fibroblast, tapi bila diperhatikan dengan teliti keduanya jelas berbeda. Inti
otot polos memiliki ujung tumpul dan mengambil warna sedikit pucat,
sedangkan fibroblast intinya agak runcing dan mengambil warna lebih
kuat.
Dikenal dengan otot tak sadar dan bertanggung jawab untuk
gerakan gerakan otomatis didalam tubuh, otot polos ditemukan pada
dinding pembuluh darah, pembuluh limfe, pada dinding saluran
pencernaan, trakea, bronki, pada iris dan pada otot tak sadar dalam kulit.
Otot polos memiliki sifat kimia dan mekanisme yang sama dengan
otot rangka , tetapi ada beberapa karakteristik khasnya.
a. Perbedaan miofilamen
Filamen myosin tebal lebih panjang disbanding dengan filament
myosin tebal pada otot rangka.
Miofilamen aktif tipis tidak memiliki troponin dan tropomiosin
Dapat ditemukan miofilamen berukuran sedang , miofilamen ini
tidak terlibat dalam proses kontaktil tetapi dipercaya berfungsi
sebagai kerangka kerja sitoskletal untuk menopang sel.
b. Perbedaan kontraksi
Walaupun aktin dan myosin berikatan di crossbridge sel otot polos,
kontraksi sel otot polos bergantung pada fosforilasi myosin : yaitu
saat gugus fosfat berikatan dengan myosin.
Pada otot polos terdapat peningkatan konsentrasi ion kalsium yang
berikatan dengan kalmodulin , protein yang strukturnya mirip
dengan troponin. Ca++/kompleks kalmodulin mengaktivasi myosin
kinase , protein intraseluluar yang memfosforilasi misoin.
Sebagian ion kalsium dilepas dari reticulum sarkoplasma , tetapi
sebagian besar kalsium masuk melalui saluran ion kalsium yang
terbuka pada membrane plasma.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 132


Saat ion kalsium di transport balik menuju reticulum sarkoplasma
dan keluar menyebrangi membrane plasma , myosin
terdefosforilasi dan otot menjadi rileks.
c. Jenis otot polos , ada dua jenis otot polos berdasarkan cara serabut
otot distimulasi untuk berkontraksi.
Otot polos unit ganda ditemukan pada dinding pembuluh darah
besar , pada jalan udara besar traktus respiratorik , pada otot mata
yang memfokuskan lensa dan menyesuaikan ukuran pupil dan pada
otot erector pili rambut.
Otot polos unit tunggal (visceral) ditemukan tersusun dalam
lapisan dinding organ berrongga atau visera. Semua serabut dalam
lapisan mampu berkontraksi sebagai satu unit tunggal

5. Alat dan Bahan :


a. Botol air mineral 1L
b. Tubuh manusia

6. Cara Kerja :

1. Menyiapkan model dari partisipan untuk melakukan pratikum mengenai


otot. Alat yang digunakan berupa botol air mineral 1 L.
2. Luruskan salah satu tangan kedepan sambil memegang botol air mineral.
3. Amati cara kerja otot saat mengengkat beban teresebut.
4. Mengamati dan memperagakan jenis-jenis otot pada video.

7. Data Pengamatan dan Pembahasan :


Tabel Hasil Pengamatan

No. Jenis-jenis Otot Contoh Gerakan

1.

Elevasi

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 133


2.

Fleksor

3.

Abduksi

Pronasi

5.

Depresi

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 134


6.

Adduksi

7.

Sinergis (saat udara


masuk)

8.

Supinasi

9.

Sinergis ( Saat
udara keluar)

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 135


8. Pertanyaan :
1. Lakukanlah pengamatan pada tubuh anda! Jelaskan satu contoh otot yang
berperan antagonis

9. Jawaban :
1. Otot bisep dan trisep berperan secara antagonis, apabila bisep
berkontraksi maka trisep akan berelaksasi yang menyebabkan lengan
bawah terangkat ke atas

10.Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Fungsi otot adalah sebagai alat penggerak aktif tubuh, sedangkan alat
penggerak pasif tubuh adalah rangka
Berdasarkan jenisnya otot dibedakan menjadi 3 jenis yaitu : otot lurik,
otot polos, dan otot jantung.
Cara kerja otot dibedakan menjadi 2 macam yaitu : sinergis (cara kerja
otot yang saling beriringan), antagonis (kerja otot yang saling
berlawanan).
Menurut kesadarannya otot dibagi menjadi dua mekanisme kerja
yaitu , bekerja dibawah kesadaran dan bekerja diluar kesadaran.
Jaringan syaraf berfungsi memberi impuls ke seluruh tubuh hingga
menimbulkan respon.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 136


MODUL 5
KEGIATAN PRAKTIKUM ALAT PENGUKURAN (JANGKA SORONG)

KEGIATAN PRAKTIKUM 1

1. Judul Percobaan : Alat Pengukuran dengan Jangka Sorong

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Minggu 26 Maret 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar

3. Tujuan : Dapat menggunakan Jangka Sorong untuk


mengukur diameter dalam, diameter luar, panjang
dan kedalaman suatu benda.

4. Dasar Teori :
Jangka sorong merupakan alat ukur yang ketelitiannya hingga seperseratus
millimeter, yang dilengkapi dengan nonius sehingga tingkat ketelitiannya ada
yang sampai 0,1 mm. Tanpa nonius, jangka sorong memiliki skala utama
adalah 1 mm dan batas ukur 150 mm. Pembacaan hasil pengukuran sangat
bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat.

Bagian-bagian terpenting dari jangka sorong adalah:


- Rahang Atas ( Rahang Tetap Atas dan Rahang Sorong Atas), bagian yang
fungsinya untuk mengukur dimensi bagian dalam.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 137


- Rahang Bawah (Rahang Tetap Bawah dan Rahang Sorong Bawah), bagian
yang fungsinya untuk mengukur dimensi luar.
- Tombol Pengunci, bagian yang fungsinya untuk pengunci rahang.
- Skala Utama
- Skala Nonius
- Tangkai Ukur Kedalaman merupakan Batang pengukur kedalaman.

Adapun jenis-jenis jangka sorong yang dapat digunakan untuk


mengukur panjang adalah sebagai berikut :
- Jangka sorong manual dengan ketelitian 0,1mm = 0,01 cm
- Jangka sorong analog dengan ketelitian 0,05 mm = 0,005 cm
- Jangka sorong digital dengan ketelitian 0.01 mm = 0,001 cm

Kegunaan jangka sorong:


- Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit/ diameter
luar benda.
- Untuk mengukur sisi dalam benda/diameter dalam benda yang biasanya
berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur.
- Untuk mengukur kedalaman celah/ lubang pada benda dengan cara
menancapkan atau memasukan bagian pengukuran atau dengan
memasukkan ujung batang yang dapat bergerak kedalam benda.

Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat


dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Tentukan angka yang ditunjukkan skala utama yang tepat terbaca sebelum
angka nol skala nonius pada jangka sorong.
- Tentukan angka dari skala nonius yang berimpit/segaris dengan skala
utama, kemudian kalikan dengan angka ketelitian alatnya.

- Jumlahkan angka yang diperoleh dari skala utama dan skala nonius.

5. Alat dan Bahan :


a. Jangka Sorong

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 138


b. Uang logam Rp.100
c. Sterofoam
d. Amplop ( 8 buah)
e. Pipa

6. Cara Kerja :
a. Mengukur diameter dalam :
1. Pastikan terlebih dahulu bahwa rahang geser berfungsi dengan benar, dan
periksa terlebih dahulu ketika rahang geser tertutup hitungannya berada
pada posisi nol.
2. Kendorkan baut pengunci dan geser rahang jangka sorong sedikit kekanan.
3. Letakkan benda yang akan diukur sehingga kedua rahang jangka sorong
dapat masuk ke dalam benda tersebut.
4. Geser rahang kekiri hingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua
dinding dalam benda yang diukur.
5. Kunci agar rahang tidak bergeser dengan cara memutar bagian baut
pengunci hingga erat, kemudian benda bisa dilepas untuk mempermudah
menghitung,
6. Dan yang terakhir menghitung skalanya.

b. Mengukur diameter luar :


1. Pastikan terlebih dahulu bahwa rahang geser berfungsi dengan benar, dan
periksa terlebih dahulu ketika rahang geser tertutup hitungannya berada
pada posisi nol.
2. Kendorkan baut pengunci dan geser rahang jangka sorong kekanan
sehingga benda yang diukur dapat masuk diantara kedua rahang (antara
rahang geser dan rahang tetap).
3. Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
4. Geser rahang kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh
kedua rahang.
5. Kunci agar rahang tidak bergeser dengan cara memutar bagian baut
pengunci hingga erat, kemudian benda bisa dilepas untuk mempermudah
menghitung,
6. Dan yang terakhir menghitung skalanya.

c. Mengukur kedalaman :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 139


a. Pastikan terlebih dahulu bahwa rahang geser berfungsi dengan benar, dan
periksa terlebih dahulu ketika rahang geser tertutup hitungannya berada
pada posisi nol.
b. Kendorkan baut pengunci dan letakkan benda yang akan diukur dalam
posisi tegak.
c. Kemudian letakkan ujung jangka sorong kepermukaan benda yang akan
diukur dalamnya.
d. Geser rahang jangka kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong
menyentuh dasar benda.
e. Kunci agar rahang tidak bergeser dengan cara memutar bagian baut
pengunci hingga erat, kemudian benda bisa dilepas untuk mempermudah
menghitung,
f. Dan yang terakhir menghitung skalanya.

7. Tabel Pengamatan :

Tabel 1.1
Hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur Jangka Sorong
No Benda Penunjukan Penunjukan Skala Hasil
Skala Utama Nonius Pengukuran
1 Uang Rp 0,2 cm 2 mm X 0,1 mm = 0,2 mm 0,2 cm + 0,02
0,2 mm = 0,02 cm
100,00 cm
= 0,22 cm
2 Sterofoam 2 cm 5 mm X 0,1 mm = 0,5 mm 2 cm + 0,05
0,5 mm = 0,05 cm
cm
= 2,05 cm
3 Amplop ( 8 0,1 cm 3,5 mm X 0,1 mm = 0,35 0,1 cm +
buah) mm 0,035 cm
0,35 mm = 0,035 cm = 0,135 cm
4 Pipa 2 cm 9 mm X 0,1 mm = 0,9 mm 2 cm + 0,09
(bagian sisi 0,9 mm = 0,09 cm
cm
luar) = 2,09 cm
5 Pipa 1,7 cm 2 mm X 0,1 mm = 0,2 mm 1,7 cm + 0,02
(bagian sisi 0,2 mm = 0,02 cm
cm
dalam) = 1,72 cm
6 Pipa 5,1 cm 7 mm X 0,1 mm = 0,7 mm 5,1 cm + 0,07
(kedalaman 0,7 mm = 0,07 cm
cm
) = 5,17 cm

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 140


Tabel 1.2
Hasil Pengukuran Ketebalan
No Objek yang Hasil Hasil pengukuran Hasil
diukur pengukuran dengan pengukuran
dengan jangka micrometer dengan
sorong sekrup penggaris
(mistar)
1 Uang logam 0,22 cm
Rp. 100,-
2 Sterofoam 2,05 cm
3 8 buah 0,135 cm
amplop

8. Gambar Hasil Percobaan Alat Ukur Jangka Sorong :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 141


9. Pertanyaan :
Hitung skala pada Jangka Sorong berikut :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 142


10. Jawaban :
Skala Utama (SU) = 4,1 cm
Skala Nonius (SN) = 5 mm X 0,1 mm = 0,5 mm = 0,05 cm
Hasil (H) = SU + SN = 4,1 cm + 0,05 cm = 4,15 cm

11. Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pratikum alat ukur dengan menggunakan jangka sorong
yang kelompok kami lakukan, kesimpulan yang di dapat dari hasil pratikum
tersebut adalah :
- Jangka sorong merupakan alat ukur yang ketelitiannya hingga seperseratus
millimeter, yang dilengkapi dengan nonius sehingga tingkat ketelitiannya
ada yang sampai 0,1 mm. Tanpa nonius, jangka sorong memiliki skala
utama adalah 1 mm dan batas ukur 150 mm.
- Keunggulan penggunaan jangka sorong adalah dapat digunakan untuk
mengukur diameter luar, diameter dalam, maupun kedalam benda.
- Secara umum, jangka sorong terdiri atas Rahang Atas ( Rahang Tetap Atas
dan Rahang Sorong Atas), Rahang Bawah (Rahang Tetap Bawah dan
Rahang Sorong Bawah), Tombol Pengunci, Skala Utama, Skala Nonius,
Tangkai Ukur Kedalaman.
- Adapun jenis-jenis jangka sorong yang dapat digunakan untuk mengukur
panjang adalah Jangka sorong manual dengan ketelitian 0,1mm = 0,01 cm,
Jangka sorong analog dengan ketelitian 0,05 mm = 0,005 cm, Jangka
sorong digital dengan ketelitian 0.01 mm = 0,001

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 143


KEGIATAN PRATIKUM PENGUKURAN (MIKROMETER SEKRUP)
KEGIATAN PRATIKUM 2

1. Judul Percobaan : Mikrometer Sekrup

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Minggu, 26 Maret 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar

3. Tujuan : Mengetahui fungsi dan cara mengukur tebal suatu


benda dengan menggunakan mikrometer sekrup.

4. Dasar Teori :
a. Pengertian Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang memiliki tingkat


ketelitian tertinggi. Tingkat ketelitian mikrometersekrup mencapai 0,01 mm
atau 0,001 cm. Dengan ketelitiannya yang sangat tinggi, mikrometer sekrup

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 144


dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar dari benda yang sangat kecil
maupun tipis seperti kertas, pisau silet, maupun kawat.

Secara umum, mikrometer sekrup digunakan sebagai alat ukur dalam


teknik mesin elektro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok,
luar dan garis tengah dari kerendahan dan batang-batang slot. Alat ini
biasanya difungsikan untuk mengukur diameter benda-benda berukuran
milimeter atau beberapa centimeter saja.

Mikrometer sekrup terdiri atas rahang utama sebagai skala utama dan
rahang putar sebagai skala nonius. Skala nonius terdiri dari 50 skala. Setiap
kali skala nonius diputar 1 kali, maka skala nonius bergerak maju atau
mundur sejauh 0,5 mm. Ketelitian micrometer sekrup adalah setengah dari
skala terkecilnya. Satu skala nonius memiliki nilai 0,01 mm. Hal ini dapat
diketahui ketika kita memutar selubung bagian luar sebanyak satu kali
putaran penuh, akan diperoleh nilai 0,5 mm skala utama. Oleh karena itu,
nilai satu skala nonius adalah 0,5/50 mm = 0,01 mm.

b. Kegunaan Mikrometer Sekrup

Adapun kegunaan dari mikrometer sekrup adalah sebagai alat ukur


panjang dengan tingkat ketelitian tinggi. Dengan ketelitiannya yang sangat
tinggi, mikrometersekrup dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar
dari benda yang sangat kecil maupun tipis seperti kertas, pisau silet, maupun
kawat. Alat ini biasanya difungsikan untuk mengukur diameter benda-benda
berukuran milimeter atau beberapa centimeter saja.

c. Bagian-Bagian Mikrometer Sekrup

Adapun bagian-bagian mikrometer sekrup adalah sebagai berikut:

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 145


1. Poros tetap (Anvil Face), yaitu poros di ujung yang tidak bergerak,
anvil memiliki fungsi sebagai penahan saat sebuah benda akan diukur
dan ditempatkan diantara anvil dengan spindle.
2. Poros geser (Spindle), poros yang bisa dierakkann ke depang dan
kebelakang atau sebuah silinder yang bisa digerakan menuju anvil.
3. Skala utama (Sleeve), tempat terletaknya skala utama (dalam satuan
mm)
4. Skala Nonius atau Skala Putar (Thimble), ialah tempat skala putar
berada, yaitu ujung kanan digunakan untuk memutar maju spindle ketika
masih belum berdekatan dengan benda yang diukur atau memutar
mundur melepaskan benda yang di ukur.
5. Pemutar, menggerakkan poros geser
6. Pengunci (Lock Nut), mempunyai fungsi untuk menahan spindle atau
poros gerak agar tidak bergerak saat proses pengukuran benda.
7. Rachet, sama seperti poros geser tapi lebih kecil, biasa dipakai untuk
memutar Spindle atau poros gerak saat ujung dari Spindle telah dekat
dengan benda yang akan di ukur dan kemudian untuk mengencangkan
Spindle atau poros gerak sampai terdengar suara bunyi. Untuk bisa
dipastikan jika ujung Spindle telah menempel sempurna dengan benda
yang akan diukur maka Ratchet diputar sebanyak 2 sampai 3 putaran.
8. Frame berbentuk U, frame dibuat dengan desain agak tebal serta kuat
dengan tujuan untuk meminimalkan terjadinya peregangan yang bisa
mengganggu proses pengukuran. Frame juga di lapisi dengan lapisan
plastik guna meminimalkan terjadinya transfer panas dari tangan
manusia terhadap baja saat proses pengukuran.

d. Skala pada Mikrometer Sekrup

1. Skala Utama (SU), yaitu skala pada pegangan yang diam (tidak berputar)
ditunjuk oleh bagian kiri pegangan putar dari mikrometer sekrup.

2. Skala Nonius (SN), skala pada pegangan putar yang membentuk garis
lurus dengan garis mendatar skala diam dikalikan 0,01 mm.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 146


5. Alat dan Bahan :
a. Mikrometer sekrup
b. 15 lembar kertas HVS
c. Steroform,\ Karton putih 8 lembar
d. Amplop 8 lembar
e. Uang logam 100 rupiah.

6. Cara Kerja :
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengisi data-data yang akan diperlukan untuk mendapatkan hasil.
3. Mengukur benda-benda yang disediakan menggunakan mikrometer
sekrup.
4. Memutar bidal (pemutar) berlawanan arah dengan arah jarum jam
sehinggga ruang antara kedua rahang cukup untuk ditempati benda yang
akan diukur.
5. Meletakkan benda diantara kedua rahang, yaitu rahang tetap dan rahang
geser.
6. Memutar bidal (pemutar besar) searah jarum jam sehingga benda yang
akan diukur terjepit oleh rahang tetap dan rahang geser.
7. Memutar pemutar kecil (roda bergerigi) searah jarum jam sehingga skala
nonius pada pemutar besar sudah tidak bergeser lagi.
8. Membaca hasil pengukuran pada skala utama (angka yang ada sebelum
selubung luar).
9. Membaca hasil pengukuran pada skala nonius (garis pada skala utama
yang berimpit pada garis di selubung luar).
10. Mencatat angka-angka yang ditunjukkan alat untuk dimasukkan ke rumus
sehingga mendapatkan hasil pengukuran

7. Tabel Penguatan:

Tabel 2.1
Hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur Mikrometer Sekrup
Benda Penunjukan Penunjukan Skala Hasil Pengukuran
Skala Utama Nonius
Uang 1,5 21 mm X 1,5 mm +
Rp mm 0,01 mm = 0,21 mm =
100,00 0,21 mm 1,71 mm

Sterofo 20 mm 8 mm X 0,01 20 mm +
am mm = 0,08

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 147


mm 0,08 mm
= 20,08 mm

Amplo 1 mm 24 mm X 1 mm + 0,24
p(8 0,01 mm = mm
= 1,24 mm
buah) 0,24 mm

Kertas 1,5 39 mm X 1,5 mm +


HVS mm 0,01 mm = 0,39 mm
(15 = 1,89 mm
0,39 mm
kembar
)
Kertas 2,5 42 mm X 2,5 mm +
Karton mm 0,01 mm = 0,42 mm
= 2,92 mm
Putih (8 0,42 mm
lembar)

Tabel 2.2
Hasil Pengukuran Ketebalan
No Objek yang Hasil Hasil Hasil
diukur pengukuran pengukuran pengukuran
dengan jangka dengan dengan
sorong micrometer penggaris
sekrup (mistar)
1 Uang logam 0,22 cm 1,71 mm
Rp. 100,-
2 Sterofoam 2,05 cm 20,08 mm
3 8 buah amplop 0,135 cm 1,24 mm

8. Gambar Hasil Pengamatan :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 148


9.

Pertanyaan :

1. Perhatikan gambar mikrometer sekrup berikut ini!

Besar pengukurannya adalah .

10. Jawaban :
Hasil ukur = Skala Utama + Skala Nonius = 3 mm + 0,22 mm = 3,22 mm.
11. Kesimpulan :

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 149


Mikrometer sekrup merupakan salah satu alat ukur panjang yang dapat
digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda. Ketelitian mikrometer
sekrup adalah 0,01 mm

KEGIATAN PRAKTIKUM PENGUKURAN (MISTAR)

KEGIATAN PRAKTIKUM 3

1. Judul Percobaan : Mistar

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Minggu, 02 April 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar

3. Tujuan : a. Untuk mengetahui komponen dan jenis-jenis


mistar
b. Untuk mengetahui cara pengukuran sesuai
prosedur, membaca hasil ukur dan menuliskan
hasil pengukuran menggunakan mistar
c. Untuk membandingkan hasil dan keefektifan
pengukuran menggunakan mistar, jangka
sorong dan mikrometer sekrup

4. Dasar Teori :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 150


Mistar yang sering dikenal sebagai meteran didefiniskan sebagai alat
ukur yang digunakan untuk mengukur besaran panjang dan satuannya adalah
centimeter (cm). Pembacaan skala pada mistar dilakukan dengan kedudukan
mata pengamat tegak lurus dengan skala mistar yang dibaca. Jika kedudukan
mata pengamat tidak tegak lurus dengan skala mistar yang dibaca bisa
menyebabkan terjadinya kesalahan dalam memperoleh hasil pengukuran. Cara
penggunaan mistar adalah sebagai berikut:

a. Impitkan skala nol pada mistar dengan salah satu ujung benda yang akan
diukur.

b. Lihat posisi ujung lain benda tersebut. Baca skala mistar yang berimpit
dengan ujung lain benda.

c. Mistar memiliki dua jenis skala yaitu skala utama (cm) dan skala nonius
(mm). Cara menuliskan hasil pengukuran dengan menjumlahkan kedua
skala pada mistar.

Ketelitian hasil pengukuran ditentukan oleh beberapa hal diantaranya


yaitu: kondisi alat ukur, cara penggunaan dan pembacan skala alat ukur, serta
kondisi lingkungan tempat pengukuran dilangsungkan. Untuk mendapatkan
hasil pengukuran yang tepat dapat dilakukan langkah-langkah menghindari
kesalahan dalam pengukuran. Langkah-langkah itu diantaranya adalah sebagai
berikut:

a. Memilih alat ukur yang lebih peka


Misalnya untuk mendapatkan hasil pengukuran panjang lingkar lengan,
hendaknya kita menggunakan mistar pita, bukan malah menggunakan
penggaris ataupun rollmeter
b. Melakukan pengamatan dengan posisi yang tepat
Lingkungan tempat pengukuran dapat mempengaruhi hasil pembacaan.
Misalnya banyaknya cahaya yang masuk. Gunakan cahaya yang cukup
untuk pengukuran. Setelah lingkungannya mendukung maka untuk
membaca skala pengukuran perlu posisi yang tepat. Posisi pembacaan
yang tepat adalah pada arah yang lurus pada bacaan skala.
c. Menentukan angka taksiran yang tepat

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 151


Angka taksiran adalah angka yang kita taksir atau kita kira-kirakan,dan
yang harus ditentukan dengan tepat. Angka taksiran biasanya ditentukan
dengan mengambil besar nilai disekitar nilai setengah dari skala terkecil
alat ukur yang digunakan.

Terdapat berbagai macam mistar yaitu penggaris, mistar bentuk pita, mistar
roll (mistar gulung), mistar lipat.

a. Penggaris
Penggaris merupakan alat ukur panjang dan alat bantu gambar untuk
menggambar garis lurus. Alat ukur yang satu ini banyak sekali digunakan
secara universal, baik untuk keperluan pengukuran atau hal lainnya, Pada
umumnya, mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar
mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala
terkecil yang dimiliki oleh mistar. Ada berbagai macam penggaris, dari mulai
yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama
kaki dan segitiga siku-siku 30 - 60 ). Penggaris merupakan alat untuk
mengukur garis, dan merupakan alat yang digunakan dalam geometri, teknik
menggambar, mencetak dan rekayasa/bangunan untuk mengukur jarak
dan/atau menggambar garis lurus. Unit pengukuran pada alat ini adalah inch,
milimeter, dan centimeter.

b. Mistar roll (mistar gulung)


Mistar berbentuk rol merupakan alat ukur besaran panjang yang bisa
digulung, biasanya mistar jenis ini terbuat dari logam yang dibentuk tipis dan
di isi skala. Mistar rol ini sering digunkan untuk mengukur suatu benda yang
sangat panjang (lebih dari 5 meter). Tidak mungkin mengukur sesuatu yang
panjangnya lebih dari 5 meter menggunakan penggaris. Mistar rol atau mistar
gulung ini sangat praktis untuk di bawa ke mana-mana karena ukurannya yang
sangat kecil namun mampu mengukur sesuatu yang panjangnya lebih dari 5
meter. Oleh karena itu tukang bangunan sering membawa mistar rol karena
digunkan untuk mengukur panjang kayu atau tinggi tembok.

c. Mistar pita

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 152


Mistar pita adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang suatu
benda, hanya saja bentuknya yang berbentuk pita, fungsi dibuatnya mistar
berbentuk pita adalah agar memudahkan mengukur diameter suatu benda yang
ukurannya besar. Mistar berebntuk pita ini sering digunkan oleh tukang jahit
pakaian, untuk mengukur diameter lingkaran lengan maupun pinggang
manusia. Mistar pita ini memiliki panjang tidak kurang dari 2 m. Bahan yang
sering digunakan untuk mistar pita ini adalah karet dengan warna yang
bervariasi.

d. Mistar lipat
Mistar lipat ini digunakan oleh tukang kayu, akan tetapi sekarang mistar
seperti itu jarang ditemukan karena sudah ada mistar rol yang lebih praktis.
Mistar lipat juga terbuat dari kayu yang tentu saja cepat rusak jika
dibandingkan dengan mistar rol yang terbuat dari logam (aluminium).

5. Alat dan Bahan :


a. Mistar roll (mistar berbentuk gulung)
b. Mistar pita
c. Penggaris
d. Uang logam Rp.100,-
e. Uang logam Rp.1000,-
f. Styrofoam
g. 7 buah amplop
h. Kertas HVS
i. Kertas origami
j. Papan
k. Meja
l. Air mineral kemasan gelas
m.Seperangkat alat tulis

6. Cara Kerja :

1. Ukurlah ketebalan benda berikut menggunakan penggaris (mistar) :


a. Uang logam Rp.100,-
b. Styrofoam
c. 8 buah amplop

2. Baca skala utama dan skala nonius pada penggaris kemudian


jumlahkan.
3. Masukkan data yang diperoleh ke dalam tabel pengamatan.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 153


4. Ukurlah diameter uang logam Rp.1000,- menggunakan penggaris dan
ulangi langkah 2 dan 3.
5. Ukurlah panjang kertas HVS dan kertas origami menggunakan penggaris
dan ulangi langkah 2 dan 3.
6. Ukurlah panjang meja dan panjang papan menggunakan mistar rol dan
ulangi langkah 2 dan 3.
7. Ukurlah diameter air mineral kemasan gelas menggunakan mistar pita
dan ulangi langkah 2 dan 3.

8. Bandingkanlah hasil pengukuran ketebalan benda menggunakan


penggaris (mistar) dengan jangka sorong dan mikrometer sekrup pada
praktikum 1 dan 2.
9. Buatlah kesimpulan dari praktikum tersebut.

7. Tabel Pengamatan :
Tabel 3.1
Hasil Pengamatan Jenis dan Komponen Mistar

No Jenis mistar Gambar Keterangan

1 Penggaris 1. Skala
utama
2. Skala
2
nonius

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 154


2 Mistar pita

3 Mistar roll

4 Mistar lipat

Tabel 3.2
Hasil Pengukuran Diameter dan Panjang

No Objek yang Hasil Hasil Hasil


diukur pengukuran pengukuran pengukuran
dengan dengan mistar dengan mistar
penggaris roll pita

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 155


1 Diameter uang 2,3 cm 2,3 cm 2,3 cm
logam Rp.1000,-

2 Panjang kertas 32,8 cm 33 cm 33 cm


HVS

3 Panjang kertas 13,6 cm 13,9 cm 13,6 cm


origami

4 Panjang meja 118 cm 118 cm 118 cm

5 Panjang papan 121 cm 121 cm 121 cm

6 Diameter - - 15 cm
lingkaran air
mineral kemasan
gelas

Tabel 3.3
Hasil Pengukuran Ketebalan

No Objek yang Hasil Hasil pengukuran Hasil


diukur pengukuran dengan pengukuran
dengan mikrometer dengan
jangka sorong sekrup penggaris
(mistar)

1 Uang logam 0,22 cm 1,71 mm 0,2 cm


Rp.100,-

2 Styrofoam 2,05 cm 20,08 mm 2 cm

3 8 buah 0,135 cm 1,24 mm 0,3 cm


amplop

8. Gambar Hasil Pengamatan :


1. Cara membaca skala pada mistar dengan benar

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 156


2. Jenis jenis mistar

Mistar roll Penggaris

Mistar pita
Mistar Lipat

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 157


Ada 4 jenis mistar yang sering dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari

3. Proses pengukuran objek menggunakan mistar

9.

9.

11.

Mengukur panjang kertas HVS Mengukur

ketebalan styrofoam

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 158


Mengukur panjang kertas HVS Mengukur diameter

uang logam

8. Pertanyaan :
Bagaimana perbandingan hasil ukur dan keefektifan alat ukur mistar, jangka
sorong dan mikrometer sekrup dalam mengukur ketebalan objek?

9. Jawaban :
Hasil ukur antara mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup tidak
mengalami perbandingan yang cukup jauh, hal ini dikarenakan mistar, jangka
sorong dan mikrometer sekrup sama-sama berasal dari alat ukur yang
memiliki skala hampir mirip. Kemudian untuk keefektifan mengukur
ketebalan suatu objek, lebih baik menggunakan jangka sorong karena jika
dilihat dari fungsi nya pada praktikum 1 jangka sorong berfungsi untuk
mengukur ketebalan suatu objek.

10. Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pratikum yang kelompok kami lakukan, kesimpulan yang di
dapat dari hasil pratikum tersebut adalah :

1. Semua jenis mistar satuannya adalah centimeter (cm).


2. Terdapat empat jenis mistar yang kita kenal yaitu penggaris, mistar roll,
mistar pita, mistar lipat. Namun saat ini mistar lipat sudah jarang
diteumkan.
3. Pada umumnya, semua jenis mistar dapat dipergunakan untuk mengukur
objek apapun. Tetapi masing masing mistar sudah memiliki fungsi.
Seperti mistar roll dapat dipergunakan untuk mengukur panjang kertas
akan fungsi tersebut tidak seefektif penggaris, karena penggaris yang
memiliki fungsi untuk mengukur panjang kertas.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 159


4. Untuk mengukur ketebalan, mistar dapat dibandingkan dengan alat ukur
jangak sorong dan mikrometer sekrup.

KEGIATAN PRAKTIKUM PENGUKURAN (NERACA OHAUSS)

KEGIATAN PRAKTIKUM 4

1. Judul Percobaan : Neraca Ohauss

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Minggu, 02 April 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar

3. Tujuan : a. Untuk mengetahui komponen dan jenis


jenis
neraca ohauss
b. Untuk mengetahui prinsip kerja pengukuran
massa benda dan pembacaan skala pada neraca
ohauss
4. Dasar Teori :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 160


Neraca Ohauss adalah alat ukur massa benda dengan satuan gram. Neraca
Ohauss terdapat 3 jenis yaitu neraca ohauss dua lengan, neraca ohauss tiga
lengan dan neraca ohauss empat lengan. Neraca Ohauss berguna untuk
mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium. Kapasitas
beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram.
Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram. Alat ukur massa yang sering
digunakan dalam laboratorium fisika adalah neraca Ohaus.
Tingkat ketelitian alat ini lebih baik daripada neraca pasar yang sering
dijumpai di toko-toko atau di warung. Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar
membanding massa benda yang akan dikur dengan anak timbangan. Anak
timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan
pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak timbangan
sepanjang lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh atau mendekati
poros neraca. Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing
posisi anak timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan
setimbang.
Banyaknya skala dalam neraca bergantung pada neraca lengan yang
digunakan. Setiap neraca mempunyai skala yang berbeda-beda, tergantung
dengan lengan yang digunakannya. Ketelitian neraca merupakan skala terkecil
yang terdapat dalam neraca yang digunakan disaat pengukuran. Misalnya
pada neraca Ohauss dengan tiga lengan dan batas pengukuran 310 gram
mempunyai ketelitian 0,01 gram. Hal ini erat kaitannya ketika hendak
menentukan besarnya ketidakpastian dalam pengukuran. Berdasarkan
referensi bahwa ketidakpastian adalah dari ketelitian alat.Secara matematis
dapat ditulis: Ketidakpastian = x skala terkecil. Misalnya untuk neraca
dengan tiga lengan dan batas ukur 310 gram mempunyai skala terkecil 0,1
gram, sehingga diperoleh ketidakpaastian 0,1 = 0,05.
Ada beberapa langkah di dalam melakukan pengukuran dengan
menggunakan neraca ohaus, antara lain:
1. Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk
menimbang, dengan cara memutar sekrup yang berada disamping atas
piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 161


2. Meletakkan benda yang akan diukur massanya
3. Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala
yang kecil. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0
4. Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil
pengukurannya.

Cara membaca neraca ohauss :


a. Bacalah Skala yang ditunjukkan oleh anting (pemberat) pada masing-
masing lengan neraca.
b. Hasil pengukuran disesuaikan dengan lengan yang dipergunakan. Untuk
neraca ohauss 2 lengan (lengan 1 + lengan 2), untuk neraca ohauss 3
lengan (lengan 1 + lengan 2 + lengan 3), untuk neraca ohauss 4 lengan
(lengan 1 + lengan 2 + lengan 3 + lengan 4)

5. Alat dan Bahan :


a. Neraca Ohauss dua lengan
b. Neraca Ohauss tiga lengan
c. Neraca Ohauss empat lengan
d. Air mineral kemasan gelas
e. Seperangkat alat tulis

6. Cara Kerja :
1. Lakukan kalibrasi terlebih dahulu pada neraca sebelum digunakan

2. Letakkan beban yang akan diukur massa nya diatas tempat beban

3. Geserkan satu per satu anting lengan mulai dari skala yang terbesar hingga
neraca sebelah kiri dan sebelah kanan sejajar menunjukkan titik
kesetimbangan

4. Baca skala pada setiap lengan neraca, kemudian jumlahkan

5. Masukkan hasil penjumlahan lengan neraca tadi pada tabel pengamatan

6. Buatlah kesimpulan dari praktikum tersebut

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 162


7. Tabel Pengamatan :

Tabel 4.1
Hasil Pengukuran Massa dengan Neraca Ohauss tiga lengan
No Objek yang Lengan Lengan Lengan Jumlah
diamati depan tengah belakang
1 Air mineral 3,7 g 190 g 30 g 223,7 g
kemasan gelas
2 Buku 2,5 g 170 g 10 g 182,5 g

8. Gambar hasil pengamatan :


1. Jenis jenis neraca ohauss

Neraca Ohauss 2 lengan Neraca Ohauss 3 lengan

Neraca Ohauss 4
lengan

2. Komponen Neraca ohauss

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 163


Keterangan :
1. Tempat beban
2. Tombol kalibrasi
3. Lengan neraca
4. Anting lengan
5. Titik kesetimbangan

3. Pembacaan skala
Skala pada neraca ohauss 2 lengan Skala pada neraca ohauss
3 lengan

Skala pada neraca ohauss 4 lengan

9. Per
tan
yaan :
Apa perbedaan dari masing masing neraca ohauss?

10. Jawaban :
Perbedaan dari masing masing neraca ohauss yaitu :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 164


1. Perbedaan terletak pada lengan neraca. Lengan neraca bervariasi mulai
dari 2 lengan, 3 lengan dan 4 lengan
2. Skala pada masing masing lengan berbeda.

11. Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pratikum yang kelompok kami lakukan, kesimpulan
yang di dapat dari hasil pratikum tersebut adalah :
1. Neraca ohauss merupakan alat ukur massa benda dengan satuan gram.
2. Neraca ohauss terdapat 3 jenis yaitu neraca ohauss 2 lengan, neraca
ohauss 3 lengan, neraca ohauss 4 lengan.
3. Neraca ohauss memiliki batas beban yaitu 311 gram.
4. Neraca ohauss memiliki batas ketelitian yaitu 0,1 gram.
5. Langkah langkah mengukur massa benda dengan Neraca ohauss yaitu
melakukan kalibrasi, menaruh beban diatas tempat, menggiringkan anting
lengan sampai neraca benar benar seimbang.
6. Cara membaca skala pada Neraca ohauss yaitu dengan menjumlahkan
skala pada lengan neraca mulai dari skala yang paling besar.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 165


KEGIATAN PRAKTIKUM PENGUKURAN (STOPWATCH)

KEGIATAN PRAKTIKUM 5

1. Judul Percobaan : Pengukuran Stopwatch

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Minggu, 02 April 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar

3. Tujuan : Mempelajari alat ukur stopwatch

4. Dasar Teori :
Stopwatch merupakan suatu alat ukur waktu yang dapat kita aktifkan dan
dimatikan. Stopwatch diaktifkan ketika pengukuran waktu akan dimulai dan
pada akhir pengukuran akan dapat kita hentikan (dimatikan).
Pada stopwatch jarum, gerakan jarum panjangnya menyatakan rentang
waktu dalam detik. Sedangkan, jarum pendek stopwatch akan menyatakan
rentang waktu dalam satuan menit. Pembacaan kedua jarum pada stopwatch
ini akan menunjukkan rentang waktu suatu peristiwa. Berbeda dengan
stopwatch jarum, stopwatch digital langsung menggunakan angka yang tertera
pada tampilannya yang berfungsi untuk menunjukkan lamanya rentang waktu
suatu peristiwa. Stopwatch digital lebih gampang digunakan karena pemakai
dapat langsung mengetahui tenggang lamanya waktu dalam pengukuran.
Selain dari itu, stopwatch digital juga memiliki tingkat ketelitian yang lebih
baik dibandingkan dengan stopwatch jarum. Stopwatch jarum memiliki
tingkat ketelitian 0,1 sekon, sedangkan untuk stopwatch digital tingkat
ketelitiannya mencapai 0,01 sekon.

Kekurangan dan Kelebihan Stopwatch


1. Kelebihan
- Proses perhitungan dapat lebih cepat
- Setiap jenis gerakan waktunya bisa diketahui
- Biaya yang digunakan lebih murah
- Penggunaannya lebih praktis dalam mencatat data
- Data yang didapatkan bisa lebih akurat

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 166


2. Kekurangan
Akan membutuhkan suatu ketelitian bagi seorang pengamat waktu yang
melakukan perhitungan, karena akan dapat mempengaruhi hasil
perhitungan.

Jenis Jenis Stopwatch

a. Stopwatch Analog
Stopwatch analog adalah stopwatch yang fungsinya sering digunakan
sebagai alat untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam suatu
kejadian atau kegiatan dalam suatu waktu dan dalam satuan waktu.
Misalnya, stopwatch akan dapat digunakan untuk mengukur lamanya
waktu yang dibutuhkan oleh seorang pengendara untuk dapat mencapai
jarak 10 km dalam satu kali balapan. Selain itu,dalam ilmu kimia murni
stopwatch juga dapat digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang
dibutuhkan oleh suatu larutan agar dapat mengalami perubahan suhu.
Dalam praktikum fisika, stopwatch juga sangat sering digunakan,
misalnya dalam olahraga, stopwatch sangat sering digunakan untuk
mengutukur kecepatan pelari.

Bagian-Bagian Stopwatch Analog :


Tombol start / stop, untuk menjalankan dan menghentikan stopwatch.
Tombol riset, digunakan untuk meriset stopwatch ke 0 (nol).
Jarum besar, yang berfungsi sebagai jarum untuk penunjuk dalam satuan
detik.
Jarum kecil, yang berfungsi sebagai jarum untuk menunjukan satuan
menit.
Lingkaran detik, merupakan sebuah lingkaran yang berisi angka-angka
mulai dari 1 sampai 60 dalam suatu satuan detik.
Lingkaran menit, adalah lingkaran yang berisikan angka-angka mulai dari
angka 5 sampai angka 30 dalam satuan menit.

Prinsip kerja stopwatch Analog

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 167


Pada saat tombol start kita tekan maka penahan pegas pertama akan
terbuka sehingga gerigi akan otomatis berputar dan pegas pertama akan
terkalibrasi secara periodik. Sehingga jarum yang ada pada stopwatch akan
bergerak.
Dan pada saat yang sama, maka pegas kedua akan tertekan sehingga akan
tercipta kombinasi kerja bagian stopwatch secara mekanik. Pada saat
terjadi kalibrasi maka penekan pegas akan membuat pegas lalu kedua
terkalibrasi sehingga pegas pertama akan kembali ke tertekan pada posisi
semula. Dan jarum pun kembali ke posisi nol.

b. Stopwatch Digital

Stopwatch digital merupakan jenis alat ukur stopwatch yang


menggunakan layar digital sebagai penunjuk hasil suatu pengukuran
waktu. Waktu hasil pengukuran akan dapat kita lihat hingga satuan detik.

Bagian-bagian dari stopwatch digital:


Terdapat 4 digit tampilan waktu yang menunjukkan menit (M) dan
waktu detik (S)
Timer bisa diprogram secara maksimum sampai dengan 99 menit, 59 detik
dan dapat digunakan untuk menghitung mundur

Bel alarm output adalah saat waktu mulai menghitung mundur ke 0 (nol)

Timer juga dapat berfungsi untuk memory re call

Masing-masing tombol berfungsi untuk men-setting menit dan detik

Prinsip kerja stopwatch digital:


Cara kerja stopwatch digital yaitu dimulai saat posisi tombol dalam
keadaan ON, maka arus dari sumber tegangan akan mengalir ke komponen-
komponen elektronik yang ada dalam stopwatch digital. Komponenen
elektronik yang ada pada stopwatch digital tersebut yang akan melakukan
perhitungan waktu dan kemudian menampilkannya kedalam monitor dalam
bentuk digital yaitu dalam bentuk angka digital

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 168


5. Alat dan Bahan :
a. Stopwatch
b. Seperangkat alat tulis
c. Kamera

6. Cara Kerja :
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menghitung 30 denyut nadi dalam keadaan diam dan setelah berlari dan
mencatat waktunya.
3. Melakukan percobaan untuk jenis kelamin yang berbeda.
4. Mencatat hasil pengamatan.

7. Tabel Pengaatan :
Tabel 5.1
Pengamatan denyut nadi
Waktu (Detik)
Banyak Rata-
No Nama Keadaan Setelah
denyutan rata
diam berlari
1. Indah 30 29.8 sekon 18.7 sekon 0.80

8. Gambar Hasil Pengamatan:

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 169


9. Pertanyaan :
Bagaimana keadaan denyut nadi pada saat diam dengan setelah berlari?

10. Jawaban :
Keadaan denyut nadi setelah berlari lebih cepat dari pada saat keadaan diam,
karena pada saat diam jantung bekerja secara perlahan-lahan, denyut nadi pun
juga bekerja secara perlahan dan saat kita berlari jantung kita bekerja dengan
sangat cepat yang menyebabkan denyut nadi kita bekerja secara cepat

11. Kesimpulan :
Stopwatch merupakan alat ukur besaran waktu yang dapat diaktifkan
dan dimatikan. Stopwatch diaktifkan ketika pengukuran waktu akan dimulai
dan pada akhir pengukuran bisa dihentikan (dimatikan). Ketika dihentikan
stopwatch menunjukan waktu sesuai dengan selang waktu stopwatch
diaktifkan , bukan kembali ke nol.
Dengan demikian , lama pengkuran dapat dibaca dengan mudah.
Ketika pengukuran kembali dilakukan,cukup menekan tombol untuk
mengembalikan jarum ke posisi nol. Stopwatch dapat di bagi menjadi dua
yaitu stopwatch analog dan stopwatch digital. Stopwatch analog adalah
stopwatch yang fungsinya sering digunakan sebagai alat untuk mengukur
lamanya waktu yang diperlukan dalam suatu kejadian atau kegiatan dalam
suatu waktu dan dalam satuan waktu.
Sedangkan Stopwatch digital merupakan jenis alat ukur stopwatch
yang menggunakan layar digital sebagai penunjuk hasil suatu pengukuran
waktu. Waktu hasil pengukuran akan dapat kita lihat hingga satuan detik.
Penggunaan stopwatch biasanya dipakai oleh guru olahraga untuk mengajar
materi olahraga seperti lari,renang,sepak bola dan lain-lain.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 170


MODUL 6
KEGIATAN PRAKTIKUM GAYA PEGAS

KEGIATAN PRAKTIKUM 1

1. Judul Percobaan : Gaya Pegas

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Selasa, 04 April 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 171


3. Tujuan : Menjelaskan konsep dan peranan gaya pegas

4. Dasar Teori :
Sifat elastis adalah sifat pegas yang kembali ke keadaan semula setelah gaya
yang bekerja padanya dihilangkan.

Sifat-sifat yang dimiliki oleh gaya pegas yaitu:


a. Gaya pegas makin besar bila pertambahan panjang pegas makin besar
b. Arah gaya pegas berlawanan dengan arah gaya yang diberikan.
Hubungan antara gaya pegas dan perubahan panjang pegas dinyatakan
sebagai hukum Hooke:
F = -k x
Tanda negatif menunjukkan bahwa arah gaya pegas selalu berlawanan dengan
arah perubahan panjang pegas.
Gaya pegas berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas dan
berlawanan arah dengan gaya yang diberikan.
Pegas yang digantung beban: ada sebuah pegas yang memiliki panjang L0.
Pegas tersebut di gantung secara vertikal dimana pada ujung bawahnya
dikaitkan beban bermassa m. Akibat digantungkan beban, maka pegas
mengalami perubahan panjang L. Perubahan panjang pegas dapat ditentukan
dari syarat: besar gaya pegas sama dengan besar gaya gravitasi.
k L = m g atau L = m g / k
Dengan pertambahan panjang ini maka panjang pegas menjadi L0 + L.
Jika beban diam, maka posisinya merupakan posisi setimbang. Posisi
setimbang ini adalah posisi setimbang baru. Dengan demikian, posisi
setimbang adalah posisi saat panjang pegas sama dengan L0 + L. Jika benda
sedikit disimpangkan dan dibiarkan berosilasi, maka benda akan berosilasi di
sekitar posisi setimbang tersebut. Saat menggunakan titik setimbang baru
tersebut, maka gaya gravitasi dianggap tidak ada karena sudah dikompensasi
oleh pertambahan panjang pegas. Selanjutnya, benda berosilasi di sekitar
posisi setimbang baru yang sama persis dengan osilasi pada bidang datar.
Ket:
F = gaya yang dilakukan pegas (N)
x = perubahan panjang pegas (m)
k = konstanta pegas (N/m)
m = massa (kg)
L = pertambahan panjang (cm)
g = percepatan gravitasi 9,81 m/s2

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 172


5. Alat dan Bahan :
a. Pegas
b. Mistar
c. Stopwatch
d. Beban
e. Statif

6. Cara Kerja :
a. Hukum Hooke
1. Susun pegas pada sebuah statif.
2. Aturlah mistar sehingga posisi jarum pada pegas tetap mengarah pada
angka nol.
3. Timbanglah massa penghapus dan spidol dengan timbangan dan dicatat
massa terukur.
4. Gantungkanlah penghapus pada ujung pegas dan dicatat pertambahan
panjang pegas tersebut.
5. Gantunglah spidol pada ujung pegas dan dicatat pertambahan panjang
pegas dengan mengisi tabel pengamatan 1.
b. Gerak Harmonik Sederhana
1. Susun pegas pada sebuah penyangga.
2. Timbang penghapus dan spidol dengan menggunakan neraca dan catat
massa yang terukur.
3. Gantungkan penghapus pada ujung pegas.
4. Tarik beban (penghapus) ke bawah sekitar 5 cm kemudian dilepaskan
dan pada saat bersamaan jalankan stopwatch.
5. Matikan stopwatch setelah beban bergerak ke atas ke bawah lagi
secara berulang sebanyak 5 kali dan dicatat waktu yang terukur.
6. Diulangi langkah nomor 2 sampai 5 dengan massa beban yang berbeda
yaitu spidol dan selanjutnya mengisi tabel pengamatan 2.

7. Tabel Pengamatan :
Tabel 1.
Percobaan Hukum Hooke
No Massa beban m ( kg ) Pertambahan panjang pegas
(m)
1 Penghapus (0,02 kg) 0,005 m
2 Spidol (0,25 kg) 0,020 m

Tabel 2.
Percobaan gerak harmonik sederhana
No Massa beban m ( kg ) Waktu 5 kali getaran ( s Periode T=t/5

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 173


)

1 Penghapus (0,02 kg) 2,24 s 0,448 s


2 Spidol (0,25 kg) 1,54 s 0,308 s

8. Gambar Hasil Pengamatan :

Gambar alat dan bahan


Gambar saat mengukur
panjang pegas mula-mula

Gambar saat beban (penghapus)


digantung pada pegas

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 174


Gambar saat menggantung beban Gambar
saat menarik beban
(spidol) pada pegas (spidol) hingga 5 cm

9. Pembahasan :
Pada percobaan hukum Hooke dengan menggunakan tabel 1, maka konstanta
pegas (k) dapat dicari dengan menggunakan rumus Hooke sebagai berikut:
F=k.x
F=N=m x g
Dari rumus Hooke tersebut, maka konstanta pegas (k) dadapat dicari dari
beberapa ulangan pada percobaan hukum Hooke.
Pada massa beban 0,02 kg dengan pertambahan pegas 0,005 m
F=m x g= 0,02 x 10=0,2 N
k= F/x= 0,2/0,005= 40 Nm
Pada massa beban 0,25 kg dengan pertambahan pegas 0,020 m
F=m x g=0,25 x 10= 2,5 N
k= F/x= 2,5/0,020=125 Nm
Pada percobaan gerak harmonis sederhana dengan data pada tabel 2, maka
konstanta pegas (k) dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
k= (42 x m)/T2
Dimana nilai 42 = 39,48
Dari rumus di atas tersebut, maka konstanta pegas (k) dapat dicari dari
beberapa percobaan gerak harmonic sederhana.
Pada massa beban 0,02 kg waktu 5 kali getaran 2,24 s, sehingga di peroleh
periode 0,448
k= (42 x m)/T2 = (39,48 x 0.02) / 0,4482 =0,7896/0,200704=3,93 Nm
Jadi, konstanta pegasnya (k) adalah 3,93 Nm

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 175


Pada massa beban 0,25 Kg waktu 5 kali getaran 1,54 s, sehingga di peroleh
periode 0,308
k= (42 x m)/T2= (39,48 x 0,25)/ 0,3082 =9,87/0,094864=104,04 Nm
Jadi, konstanta pegasnya (k) adalah 104,04 Nm
Berdasarkan data hasil pengamatan dengan massa beban yang berbeda
maka dapat diperoleh data pada percobaan hukum Hooke. Percobaan pertama
dengan massa beban seberat 0,02 kg pertambahan panjang pegasnya diperoleh
0,005 m, percobaan kedua dengan massa 0,25 kg pertambahan panjang
pegasnya diperoleh 0,020 m. Pertambahan panjang pegas tergantung pada
beban yang diberikan, semakin besar beban yang diberikan semakin besar pula
pertambahan panjang pegas.
Menurut hukum Hooke bila sebuah pegas ditarik oleh pasangan gaya F
maka pegas tersebut akan bertambah panjang sebanding dengan besarnya gaya
yang mempengaruhi pegas tersebut. Dimana F : gaya yang bekerja pada pegas
(N) dan x : pertambahan panjang pegas (m). Dari pernyataan tersebut
Hooke membuat suatu hukum tentang gaya pegas yang dapat dinyatakan
seperti berikut. Besarnya gaya yang diberikan pada pegas, sebanding dengan
tetapan pegas (k) dan sebanding dengan perubahan panjang (x). Sehingga
diperoleh persamaan dari hukum Hooke tersebut.
F= x
F=k x

Berdasarkan data hasil pengamatan pada percobaan gerak harmonik


sederhana dengan menggunakan massa beban yang berbeda-beda. Pada
percobaan ini ditarik beban ke bawah sekitar 5 cm kemudian dilepaskan dan
pada saat bersamaan jalankan stopwatch dan matikan stopwatch setelah beban
bergerak ke atas ke bawah lagi secara berulang sebanyak 5 kali dan dicatat
waktu yang terukur. Sehingga diperoleh data pada percobaan gerak harmonik
ini. Pada percobaan pertama diberikan beban seberat 0,20 kg ditarik sekitar 5
cm kemudian dilepaskan sampai 5 kali naik turun diperoleh waktu 2,24 s,
percobaan kedua diberikan beban seberat 0,25 kg ditarik sekitar 5 cm
kemudian dilepaskan sampi 5 kali naik turun diperoleh waktu 1,54 s. Data-
data ini jelas terdapat hasil yang berbeda akibatnya beban yang di berikan
tidaklah sama ataupun berbeda. Variasi beban ini sangat berpengaruh pada
kecepatan pegas menarik beban yang diberikan, ini terlihat pada kecepatan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 176


waktu yang diperoleh. Semakin besar beban yang diberikan, semakin cepat
pula waktu yang dibutuhkan pegas untuk mencapai lima kali ke atas ke bawah.
Gerak harmonik sederhana adalah gerak bola-balik benda melalui suatu titik
keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon
selalu konstan. Gerak harmonik sederhana dapat kita dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya getaran benda pada pegas dan getaran benda
pada ayunan sederhana. Gerak pada pegas terdapat dua macam, yaitu gerak
pada pegas yang dipasang secara horizontal dan gerak pada pegas yang
digantung secara vertikal.

10. Pertanyaan :
1. Bagaimana perubahan panjang pegas jika gaya yang dikerahkan semakin
besar dan apa yang terjadi dengan pegas jika gaya terus-menerus
diperbesar?
2. Bagaimana pemanfaatan gaya pegas dalam kehidupan sehari-hari?

11. Jawaban :
1. Jika gaya yang dikerahkan semakin besar maka erubah panjang pegasnya
lama-kelamaan akan semakin besar dan jika gaya terus menerus diperbesar
maka pegas akan semakin merenggang dan besar gaya yang di berikan
akan bertambah.
2. Pemanfaatan pegas dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya :
Ketapel
Ketika hendak menembak burung dengan ketapel misalnya, karet
ketapel terlebih dahulu diregangkan (diberi gaya tarik). Akibat sifat
elastisitasnya, panjang karet ketapel akan kembali seperti semula
setelah gaya tarik dihilangkan.
Dinamometer
Dinamometer, adalah alat pengukur gaya. Biasanya digunakan untuk
menghitung besar gaya pada percobaan di laboratorium. Di dalam
dinamometer terdapat pegas. Pegas tersebut akan meregang ketika
dikenai gaya luar. Misalnya anda melakukan percobaan mengukur besar
gaya gesekan. Ujung pegas dikaitkan dengan sebuah benda bermassa.
Kasur Pegas
Ketika kita duduk atau tidur di atas kasur pegas, gaya berat menekan
kasur. Karena mendapat tekanan maka pegas kasur termampatkan.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 177


Akibat sifat elastisitasnya, kasur pegas meregang kembali. Pegas akan
meregang dan termampat, demikian seterusnya. Akibat adanya gaya
gesekan maka suatu saat pegas berhenti bergerak. Dengan adanya pegas
memberikan kenyamanan selama kita menggunakan springbed tersebut.
Timbangan
Digunakan untuk mengukur berat benda. Pada timbangan terdapat
pegas yang di gunakan agar jika melakukan pengukuran, tekanan yang
diberikan tersebut akan menyeimbangkan sehingga dapat stabil seperti
semula.

12. Kesimpulan :
Menurut hukum Hooke bila sebuah pegas ditarik oleh pasangan gaya F
maka pegas tersebut akan bertambah panjang sebanding dengan besarnya gaya
yang mempengaruhi pegas tersebut. Pertambahan panjang pegas tergantung
pada beban yang diberikan, semakin besar beban yang diberikan semakin
besar pula pertambahan panjang pegas. Data-data pada percobaan gerak
harmonis sedehana terdapat hasil yang berbeda akibatnya beban yang di
berikan tidak sama (berbeda). Semakin besar beban yang diberikan, semakin
cepat pula waktu yang dibutuhkan pegas untuk mencapai lima kali ke atas ke
bawah.

KEGIATAN PRAKTIKUM GAYA GRAVITASI

KEGIATAN PRAKTIKUM 2

1. Judul Percobaan : Gaya Gravitasi

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Selasa, 04 April 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar

3. Tujuan : Mengamati pengaruh gaya gravitasi terhadap


jatuh benda

4. Dasar Teori :
Dalam kehidupan sehari-hari kamu pasti pernah melihat buah mangga
yang ada di atas pohonnya dapat jatuh ke bawah karena adanya gaya tarik dari

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 178


bumi. Pada saat kamu melempar bola ke atas, bola itupun akan jatuh ke
bawah. Gaya tarik bumi inilah yang disebut gaya gravitasi.
Gaya gravitasi yang terjadi pada benda yang jatuh dari ketinggian
tertentu tentunya berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena gaya gravitasi
dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk benda tersebut. Gravitasi adalah gaya
tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di
alam semesta. Bumi yang mempunyai massa yang sangat besar menghasilkan
gaya gravitasi yang sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya,
termasuk benda-benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik
benda-benda yang ada di luar angkasa seperti meteor, satelit buatan manusia,
dan bulan. Gaya tarik ini menyebabkan benda-benda tersebut selalu berada di
tempatnya.

5. Cara Kerja :
a. Mengetahui arah tarikan gaya gravitasi
1. Sediakan sebuah bola bekel dan pulpen!
2. Lemparkanlah bola bekel tersebut ke atas! Mintalah seorang temanmu
untuk memperhatikan arah jatuhnya bola tersebut!
3. Lemparkan bola bekel tersebut ke depan! Perhatikan arah jatuhnya bola
tersebut!
4. Lemparkan bola bekel tersebut ke samping kanan! Perhatikan arah
jatuhnya bola tersebut!
5. Lemparkan bola bekel tersebut ke samping kiri! Perhatikan arah jatuhnya
bola tersebut!
6. Lemparkanlah pulpen tersebut ke atas! Mintalah seorang temanmu untuk
memperhatikan arah jatuhnya pulpen tersebut!
7. Lemparkan pulpen tersebut ke depan! Perhatikan arah jatuhnya!
8. Lemparkan pulpen tersebut ke samping kanan! Perhatikan arah jatuhnya!
9. Lemparkan pulpen tersebut ke samping kiri! Perhatikan arah jatuhnya!
10. Isikan hasil pengamatanmu pada Tabel 1!

b. Membandingkan kecepatan jatuh benda yang berbeda


1. Sediakan dua lembar kertas HVS, dua buah pulpen, kelereng dan tissue!
2. Berdirilah di atas kursi!
3. Remaslah selembar kertas HVS hingga membentuk bulatan! Jatuhkan
bulatan kertas dan lembaran kertas bersama-sama dari ketinggian yang
sama! Benda mana yang lebih dahulu mencapai tanah? Catatlah hasil
pengamatanmu pada tabel 2!

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 179


4. Ambil dua buah pulpen, jatuhkan kedua pulpen bersama-sama dari
ketinggian yang berbeda! Benda mana yang lebih dahulu mencapai tanah?
Catatlah hasil pengamatanmu pada tabel 2!
5. Ambil kelereng dan tissue, kemudian jatuhkan bersama-sama dari
ketinggian yang sama! Benda mana yang lebih dahulu mencapai tanah?
Catatlah hasil pengamatanmu pada tabel 2!

5. Alat dan Bahan :


a. Bola bekel
b. Dua pulpen dan tutupnya
c. Dua lembar kertas HVS
d. Kelereng
e. Tissue

6. Tabel Pengamatan :
Tabel 1

Nama Arah jatuh benda jika dilempar ke

Benda
Atas Depan Kanan Kiri

Bola Bekel Bawah Bawah Bawah Bawah

Pulpen Bawah Bawah Bawah Bawah

Tabel 2

Nama Benda

Bulatan kertas Kelereng dan


Dua pulpen
dan kertas biasa Tissue
Mana yang
Pulpen dengan
jatuh lebih Bulatan Kertas Kelereng
jarak terdekat
dulu?

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 180


7. Gambar Hasil Pengamatan :
7.
8.

Gambar bola bekel Gambar bola bekel


Gambar jatuhnya
dilempar keatas dilempar kesamping
bola bekel

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 181


Gambar pulpen Gambar kelereng dan Gambar kelereng dan
dilempar keatas tissue tissue saat dijatuhkan

Gambar dua buah pulpen Gambar kertas HVS Gambar kertas HVS
yang sudah diremas yang sudah diremas
dan kertas HVS biasa dan kertas HVS biasa
saat dijatuhkan

8. Pembahasan :
Ketika percobaan yang pertama dilakukan bola bekel dan kelereng walaupun
dilempar ke samping maupun ke atas benda tersebut akan selalu jatuh ke
bawah. Itu artinya arah tarikan gaya gravitasi pada suatu benda selalu ke
bawah. Jika kita melihat dua kertas yang sama beratnya, yang satu berbentuk
lembaran dan satunya berbentuk gumpalan jatuh bersama-sama. Maka
didapatkan gumpalan kertas lah yang jatuh duluan ke tanah. Hal ini
dikarenakan luas permukaan gumpalan kertas lebih kecil dibandingkan kertas
lembaran. Sehingga, gesekan udara terhadap gumpalan kertas lebih kecil
dibandingkan terhadap kertas lembaran. Kertas yang berbentuk lembaran
akan mendapatkan gaya gesek udara yang lebih besar, karena luasan yang
lebih besar dan lebar, gaya gesek ini bersifat menahan dan berlawanan dengan
arah gaya gravitasi, sehingga gerak jatuh kertas lembaran akan lebih lambat
dibandingkan kertas gumpalan. Begitupun halnya yang terjadi dengan pulpen
yang dijatuhkan dari ketinggian yang berbeda. Semakin jauh letak benda dari
pusat bumi, maka gaya gravitasinya semakin kecil. Berbeda dengan benda
yang berada dekat dengan permukaan bumi. Benda yang dekat dengan
permukaan bumi akan memiliki berat dan apabila jatuh, maka gerak jatuh

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 182


benda tersebut semakin cepat apabila benda telah mendekati tanah. Dan
setelah benda berada di tanah, maka benda tersebut akan tetap berada di
tempatnya karena gaya gravitasi tetap bekerja.

9. Pertanyaan :
Bagaimana manfaat gaya gravitasi dalam kehidupan?

10. Jawaban :
Adapun beberapa manfaat gaya gravitasi dalam kehidupan kita antara lain,
Menjaga kestabilan kehidupan di bumi
Gravitasi merupakan gaya tarik alami yang dihasilkan oleh planet bumi,
dan mungkin juga planet planet lain yang ada di alam semesta ini.
Dengan adanya gaya gravitasi akan tercipta kestabilan dari planet bumi,
dan juga kestabilan akan segala hal yang hidup maupun tidak hidup yang
ada di bumi. Proses rotasi bumi juga menggunakan prinsip gaya gravitasi,
dimana bumi tetap berputar pada porosnya.
Sebagai sumber pengembangan ilmu pengetahuan
Gaya gravitasi juga sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan. Saat ini ilmu pengetahuan yang berkembang di masyarakat
sedang mengembangkan juga tentang gaya yang dapat melawan gravitasi.
Selain itu dengan adanya gaya gravitasi, bukan tidak mungkin nantinya
akan tercipta berbagai macam inovasi yang sangat berguna bagi kehidupan
sehari-hari. Hingga saat ini sudah banyak prinsip serta konsep dari inovasi
yang memanfaatkan gaya gravitasi bumi.
Sebagai sumber energi
Gaya gravitasi bumi juga secara tidak sadar kita manfaatkan sebagai salah
satu sumber energy. Aliran dari sungai yang dimanfaatkan sebagai
pembangkit listrik tenaga air juga pada dasarnya memanfaatkan gaya
gravitasi bumi dalam menggerakan kincir air, selain ituair yang mengalir
juga dikarenakan adanya gaya gravitasi bumi. Apabila tidak ada gaya
gravitasi bumi, air akan diam dan melayang layang di udara , dan tidak
akan menimbulkan manfaat.
Mempermudah aktivitas manusia sehari-hari
Aktivitas manusia sehari -harinya tidak lepas dari gaya gravitasi. Berjalan
kaki, berlari, mengendarai mobil, dan embuang sampah merupakan sedikit
dari jutaan kegiatan sehari hari yang dilakukan manusia. Dan sadar atau
tidak sadar manfaat gaya gravitasi bagi kehidupan manusia digunakan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 183


untuk semua kegiatan dan aktivitas manusia. Makhluk hidup tidak akan
berjalan dengan baik apabila tidak ada gaya gravitasi.

11. Kesimpulan :
1. Arah tarikan gaya gravitasi pada suatu benda selalu ke bawah.
2. Berat suatu benda tidak mempengaruhi kecepatan jatuh suatu benda,
tidak mempengaruhi gaya gravitasi bumi sebagai pemicu benda jatuh
dan memiliki kecepatan jatuh. Akan tetapi bentuklah yang berpengaruh
pada kecepatan jatuh benda.
3. Kekuatan gaya gravitasi bumi terhadap benda dipengaruhi oleh jarak
benda dari pusat bumi. Semakin jauh letak benda dari pusat bumi,
maka gaya gravitasinya semakin kecil.

KEGIATAN PRAKTIKUM GAYA GESEK

KEGIATAN PRAKTIKUM 3

1. Judul Percobaan : Gaya Gesek

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 05 April 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar

3. Tujuan : Mengetahui adanya gaya gesek suatu benda

4. Dasar Teori :
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 184


benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus
berbentukpadat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya
gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan
kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya
Stokes. Di mana suku pertama adalah gaya gesek yang dikenal sebagai gaya
gesek statis dan kinetis, sedangkan suku kedua dan ketiga adalah gaya gesek
pada benda dalam fluida.Gaya gesek dapat merugikan dan juga bermanfaat.
Panas pada porosyang berputar, engsel pintu dan sepatu yang aus adalah
contoh kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek. Akan tetapi tanpa gaya
gesek manusia tidak dapat berpindah tempat karena gerakan kakinya hanya
akan menggelincir di atas lantai. Tanpa adanya gaya gesek antara ban mobil
dengan jalan, mobil hanya akan slip dan tidak membuat mobil dapat bergerak.
Tanpa adanya gaya gesek juga tidak dapat tercipta parasut. Gaya gesek
merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling
bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik
pada masing-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus
akan menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi
lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan tetapi
dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada
permukaan benda dapat menyebabkan gesekan menjadi minimum, bahkan
cairan tidak lagi dapat membasahinya (efek lotus) pada permukaan daun
(misalnya setetes air di atas daun keladi). Terdapat dua jenis gaya gesek
antara dua buah benda yang padat saling bergerak lurus, yaitu gaya gesek
statis dan gaya gesek kinetis, yang dibedakan antara titik-titik sentuh antara
kedua permukaan yang tetap atau saling berganti (menggeser). Untuk benda
yang dapat menggelinding, terdapat pula jenis gaya gesek lain yang disebut
gaya gesek menggelinding (rolling friction). Untuk benda yang berputar tegak
lurus pada permukaan atau ber-spin, terdapat pula gaya gesek spin (spin
friction). Gaya gesek antara benda padat dan fluida disebut sebagai gaya
Coriolis-Stokes atau gaya viskos (viscous force).

a. Gaya gesek statis

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 185


Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak
relatif satu sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah
benda meluncur ke bawah pada bidang miring. Koefisien gesek statis
umumnya dinotasikan dengan s, dan pada umumnya lebih besar dari
koefisien gesek kinetis. Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang
diaplikasikan tepat sebelum benda tersebut bergerak. Gaya gesekan
maksimum antara dua permukaan sebelum gerakan terjadi adalah hasil dari
koefisien gesek statis dikalikan dengan gaya normal f = s Fn. Ketika tidak
ada gerakan yang terjadi, gaya gesek dapat memiliki nilai dari nol hingga
gaya gesek maksimum. Setiap gaya yang lebih kecil dari gaya gesek
maksimum yang berusaha untuk menggerakkan salah satu benda akan
dilawan oleh gaya gesekan yang setara dengan besar gaya tersebut namun
berlawanan arah. Setiap gaya yang lebih besar dari gaya gesek maksimum
akan menyebabkan gerakan terjadi. Setelah gerakan terjadi, gaya gesekan
statis tidak lagi dapat digunakan untuk menggambarkan kinetika benda,
sehingga digunakan gaya gesek kinetis.

b. Gaya gesek kinetis


Gaya gesek kinetis (atau dinamis) terjadi ketika dua benda bergerak relatif
satu sama lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya
dinotasikan dengan k dan pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek
statis untuk material yang sama.
Yang memperngaruhi gaya gesek adalah sebagai berikut :
1. Koefisien gesekan ( ) adalah tingkat kekasaran permukaan yang
bergesekan. Makin kasar kontak bidang permukaan yang bergesekan
makin besar gesekan yang ditimbulkan.
Jika bidang kasar sekali , maka = 1.
Jika bidang halus sekali , maka = 0.
2. Gaya normal (N) adalah gaya reaksi dari bidang akibat gaya aksi dari
benda. Makin besar gaya normalnya makin besar gesekannya.
Cara merumuskan gaya normal adalah dengan memakai persamaan
hukum I Newton, yaitu ; Benda di atas bidang datar ditarik gaya
mendatar
N = w = m.g
Benda di atas bidang datar ditarik gaya membentuk sudut

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 186


Benda di atas bidang miring membentuk sudut

5. Alat dan Bahan :


a. Papan luncur
b. Stopwatch.
c. Balok kayu
d. Kelereng
e. Pasir

5. Cara Kerja :
1. Taruh balok kayu pada ujung lintasan papan luncur sehingga papan luncur
menjadi bidang miring.
2. Siapkan stopwatch dan gelindingkan kelereng bersamaan dengan menekan
tombol stopwatch. Amati apa yang terjadi pada kelereng dan catat waktu
yang dibutuhkan bola untuk sampai pada ujung lintasan.
3. Selanjutnya taburkan pasir pada papan luncur, siapkan stopwatch dan
gelindingkan kelereng bersamaan dengan menekan tombol stopwatch.
4. Amati apa yang terjadi pada kelereng dan catat waktu yang dibutuhkan
kelereng untuk sampai pada ujung lintasan.

6. Tabel Pengamatan :

No Alas Waktu sampai di ujung


lintasan
1 Papan luncur tanpa pasir 1, 21 detik
2 Papan luncur dengan pasir 1,27 detik

7. Gambar Hasil Pengamatan :


Gambar alat dan bahan Gambar saat kelereng digelindingkan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 187


Gambar bidang miring yang sudah Gambar saat kelereng
ditaburi pasir digelindingkan pada
bidang miring dengan pasir

8. Pembahasan :
Pada percobaan kelereng dengan permukaan papan luncur tanpa pasir gaya
gesek bola tersebut kecil karena permukaan lintasannya halus yang
menyebabkan kelereng menggelinding dengan cepat. Kemudian waktu yang
dibutuhkan untuk sampai ke ujung lintasan tersebut yaitu: 1,21 s. Pada
permukaan papan luncur dengan pasir gaya gesek pada percobaan tersebut
besar karena lintasan mempunyai tekstur yang kasar yang menyebabkan bola
bekel menggelinding lebih lambat. Waktu yang dibutuhkan kelereng tersebut
untuk sampai ke ujung lintasan adalah 1,27 s.

9. Pertanyaan :
1. Apakah terjadi perbedaan waktu yang diperlukan bola kelereng untuk
sampai ke ujung lintasan?
2. Apa yang menyebabkan perbedaan waktu diantara percobaan tersebut?

10. Jawaban :
1. Dalam percobaan tersebut terjadi perbedaan waktu antara dua percobaan
yang telah dilakukan dimana pada percobaan yang pertama membutuhkan
waktu yang lebih cepat dibandingkan pada percobaan yang kedua.
2. Adanya perbedaan waktu pada kedua percobaan tersebut disebabkan
karena perbedaan hambatan lintasan gerak atau disebut dengan gaya
gesek. Gaya gesek pada percobaan pertama lebih kecil daripada gaya
gesek pada percobaan kedua

11. Kesimpulan :
Gaya gesek terjadi pada dua benda yang saling bersentuhan. Gaya gesek
memiliki arah berlawanan dengan arah gerak benda. Gaya gesek yang terjadi
akan semakin besar jika permukaan benda yang bersentuhan itu kasar dan
membutuhkan waktu yang lama. Sedangkan gaya gesek akan semakin kecil
jika permukaan benda yang bersentuhan itu halus dan membutuhkan waktu
yang lebih cepat.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 188


KEGIATAN PRAKTIKUM GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

KEGIATAN PRAKTIKUM 4

1. Judul Percobaan : Gerak Lurus Beraturan (GLB)

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 05 April 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar

3. Tujuan : Untuk mengetahui perbandingan jarak dan waktu


yang dibutuhkan benda bergerak lurus beraturan

4. Dasar Teori :
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang menempuh
lintasan garis lurus dimana dalam setaip selang waktu yang sama benda
menempuh jarak yang sama. Pada gerak lurus beraturan kecepatan dimiliki
benda tetap ( v = tetap ) sedangkan percepatannya sama dengan nol ( a = 0 ).
Kecepatan tetap artinya baik besar maupun arahnya tetap. Kecepatan tetap
yaitu benda menempuh jarak yang sama untuk selang waktu yang sama.
Karena kecepatan benda tetap, maka kata kecepatan pada gerak lurus
beraturan dapat diganti dengan kata kelajuan. Dengan demikian, dapat juga

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 189


kita definisikan, gerak lurus beraturan sebagai gerak suatu benda pada lintasan
lurus dengan kelajuan tetap.
Besar kecepatan pada GLB ditentukan dengan persamaan berikut:

Keterangan:
v= kelajuan rata-rata (m/s)
s= jarak tempuh total (m)
t= selang waktu (s)

5. Alat dan Bahan :


a. Mobil-mobilan
b. Stopwatch
c. Penggaris
d. Bidang datar (karton ukuran )
e. Tali

6. Cara Kerja :

1. Menyediakan bidang datar (karton ukuran) untuk tempat mobil-mobilan


meluncur.

2. Hitung panjang bidang datar kemudian tandai menjadi beberapa bagian


( 30 cm, 40 cm, dan 50 cm) untuk membedakan jarak yang akan ditempuh
mobil-mobilan.

3. Pasang tali pada ujung mobil-mobilan.

4. Letakkan mobil-mobilan pada ujung landasan bidang datar.

5. Lepaskan mobil-mobilan dan biarkan bergerak sepanjang landasan bidang


datar ukuran 50 cm dengan menarik tali.

6. Siapkan stopwatch dan luncurkan mobil bersamaan dengan menekan


tombol stopwatch.

7. Amati dan ukur waktu tempuh yang dibutuhkan mobil untuk sampai pada
ujung landasan.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 190


8. Ulangi percobaan 4-7 dengan mengganti panjang lintasan menjadi 40 dan
30 cm

6. Tabel Pengamatan :
No Panjang Waktu
Landasan Bidang
Datar
1 30 cm 0,54 sekon

2 40 cm 0,73 sekon

3 50 cm 1,08 sekon

7. Gambar Hasil Pengamatan :

Gambar alat dan bahan Gambar bidang karton yang sedang diukur

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 191


Gambar saat menarik mobil-mobilan

8. Pembahasan :
Setelah melakukan percobaan dan di lihat dari data pengamatan tersebut dapat
diketahui bahwa pada gerak lurus beraturan (GLB) suatu benda, semakin jauh
jaraknya maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bergerak. Itu dapat
dibuktikan dengan tabel pengamatan diatas dimana pada jarak 30 cm waktu
yang diperlukan mobil-mobilan untuk sampai diujung lintasan adalah s. Dan
pada jarak 50 cm waktu yang dbutuhkan adalah s. Jadi, semakin jauh jarak
semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bergerak.

9. Pertanyaan :

Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan
data percobaan GLB (s sumbu vertical dan t sumbu horizontal) !

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 192


10. Jawaban :

Dimana V ( kecepatan ) = konstan

11. Kesimpulan :

Pada gerak lurus beraturan (GLB) suatu benda, semakin jauh jaraknya maka
semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bergerak. Dimana perbandingan
antara jarak dan waktu suatu benda untuk bergerak lurus beraturan (GLB)
adalah berbanding lurus. Sedangkan kecepatan yang digunakan adalah
konstan.

KEGIATAN PRAKTIKUM GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN


(GLBB)

KEGIATAN PRAKTIKUM 5

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 193


1. Judul Percobaan : Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 05 April 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar

3. Tujuan : Untuk mengetahui perbandingan jarak dan


Waktu yang dibutuhkan benda bergerak lurus
beraturan.

4. Dasar Teori :
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak benda dengan lintasan
garis lurus dan memiliki kecepatan setiap saat berubah dengan teratur.
Pada gerak lurus berubah beraturan gerak benda dapat mengalami
percepatan atau perlambatan. Gerak benda yang mengalami percepatan
disebut gerak lurus berubah beraturan dipercepat, sedangkan gerak yang
mengalami perlambatan disebut gerak lurus berubah beraturan diperlambat.
Benda yang bergerak semakin lama semakin cepat dikatakan benda tersebut
mengalami percepatan.
Suatu benda melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika
percepatannya selalu konstan. Percepatan merupakan besaran vektor (besaran
yang mempunyai besar dan arah). Percepatan konstan berarti besar dan arah
percepatan selalu konstan setiap saat. Walaupun besar percepatan suatu benda
selalu konstan tetapi jika arah percepatan selalu berubah maka percepatan
benda tidak konstan. Demikian juga sebaliknya jika arah percepatan suatu
benda selalu konstan tetapi besar percepatan selalu berubah maka percepatan
benda tidak konstan.
Karena arah percepatan benda selalu konstan maka benda pasti bergerak
pada lintasan lurus. Arah percepatan konstan = arah kecepatan konstan = arah
gerakan benda konstan = arah gerakan benda tidak berubah = benda bergerak
lurus.Besar percepatan konstan bisa berarti kelajuan bertambah secara konstan
atau kelajuan berkurang secara konstan. Ketika kelajuan benda berkurang
secara konstan, kadang kita menyebutnya sebagai perlambatan konstan. Untuk
gerakan satu dimensi (gerakan pada lintasan lurus), kata percepatan digunakan
ketika arah kecepatan = arah percepatan, sedangkan kata perlambatan
digunakan ketika arah kecepatan dan percepatan berlawanan.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 194


5. Alat dan Bahan :
a. Mobil-mobilan
b. Bidang datar yang sudah dibuat berkelok-kelok.
c. Stopwatch
d. Penggaris
e. Tali

6. Cara Kerja :

1. Menyediakan papan secara miring untuk tempat mobil-mobilan meluncur.

2. Hitung panjang bidang miring kemudian tandai menjadi beberapa bagian


(30 cm, 40 cm, dan 50 cm) untuk membedakan jarak yang akan ditempuh
mobil-mobilan.

3. Letakkan mobil-mobilan pada ujung landasan papan bidang miring dengan


panjang lintasan 50 cm.

4. Melepaskan mobil-mobilan dan membiarkannya bergerak turun


disepanjang papan luncur menarik tali.

5. Siapkan stopwatch dan luncurkan mobil bersamaan dengan menekan


tombol stopwatch.

6. Amati dan ukur waktu tempuh yang dibutuhkan mobil untuk sampai pada
ujung landasan.

7. Lakukan hal yang sama pada mobil-mobilan dengan mengganti panjang


lintasan menjadi 40 cm dan 30 cm.

8. Catat waktu yang diperlukan seperti pada tabel 1.

6. Tabel Pengamatan :

No Panjang Waktu
Landasan Bidang
Miring
1 50 cm 0,60 sekon
2 40 cm 0,51 sekon

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 195


3 30 cm 0,36 sekon

7. Gambar Hasil Pengamatan :

Gambar alat dan bahan Gambar saat mobil diletakkan


di ujung bidang miring

Gambar mobil akan meluncur


dan Gambar saat mobil meluncur
menekan tombol stopwatch
secara bersamaan

8. Pembahasan :

Jarak antara setiap ketikan yang bertambah menunjukkan bahwa mobil-


mobilan yang diluncurkan di atas bidang miring melakukan gerakan GLBB
dipercepat. Mobil-mobilan tersebut memiliki kecepatan yang bertambah
beraturan sehingga dapat dikatakan bahwa mobil-mobilan tersebut mengalami

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 196


percepatan. Gerak yang dihasilkan oleh mobil-mobilan tersebut merupakan
GLBB dipercepat.

9. Pertanyaan :

Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan awal 72 km/jam kemudian direm


hingga berhenti pada jarak 8 meter dari tempat mulainya pengereman.
Tentukan nilai perlambatan yang diberikan pada mobil tersebut!

10. Jawaban :

Ubah dulu satuan km/jam menjadi m/s kemudian gunakan persamaan untuk
GLBB diperlambat:

11. Kesimpulan :

Jarak antara setiap ketikan yang bertambah menunjukkan bahwa mobil-


mobilan yang diluncurkan di atas bidang miring melakukan gerakan GLBB
dipercepat. Mobil-mobilan tersebut memiliki kecepatan yang bertambah
beraturan sehingga dapat dikatakan bahwa mobil-mobilan tersebut mengalami
percepatan. Gerak yang dihasilkan oleh mobil-mobilan tersebut merupakan
GLBB dipercepat.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, kita akan mendapatkan karakteristik
benda yang bergerak lurus berubah beraturan dipercepat, yaitu :
1. Perpindahan tiap selang waktunya bertambah secara beraturan,
2. Kecepatannya bertambah secara beraturan,
3. Percepatannya tetap. Kecepatan menjelaskan kelajuan benda beserta
arahnya, sedangkan percepatan menjelaskan bagaimana kecepatan benda itu
berubah terhadap waktu.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 197


KEGIATAN PRAKTIKUM PENGUNGKIT

KEGIATAN PRAKTIKUM 6

1. Judul Kegiatan : Pengungkit Meringankan Pekerjaan

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Kamis, 06 April 2017
b. Tempat : Rumah Wulan

3. Tujuan : a. Memahami faktor-faktor yang berpengaruh


pada system tuas/pengungkit
b. Menemukan hubungan antara lengan kuasa,
lengan beban, besar kuasa, dan besarnya beban

c. Menentukan keuntungan mekanik dari tuas.

4. Dasar Teori :
Tuas atau pengungkit merupakan salah satu bentuk dari pesawat sederhana
yang dapat meringankan pekerjaan manusi. Prinsip kerja tuas atau pengungkit
dapat kita temukan pada gunting, pembuka tutup botol, sekop, catut, dan lain
sebagainya. Agar penguasaan anda terhadap konsep tuas atau pengungkit
menjadi lebih baik dan utuh, berikut ini anda akan melakukan kegiatan atau
percobaan tentang prinsip kerja tuas.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 198


5. Alat dan Bahan :
a. Bidang lengkap dengan kaki

b. Pengungkit

c. Sumbu

d. Penyeimbang

e. Neraca pegas

f. Mangkuk

g. Beban (kelereng)

6. Cara Kerja :

Kegiatan 1: Pengaruh panjang lengan kuasa

1. Masukkan beban ke dalam mangkuk, dan timbanglah berat beban


menggunakan neraca pegas.

2. Pasanglah mangkuk pada lubang nomor 3 pada lengan sebelah kiri dan
neraca pegas pada lubang nomor 3 di lengan sebelah kanan.

3. Tariklah neraca pegas sehingga kedudukan pengungkit menjadi setimbang.


Lalu catat besarnya gaya yang ditunjukkan oleh neraca pegas ke dalam
tabel pengamatan.

4. Ulangi langkah 3 dan 4 dengan memindahkan neraca pegas pada lubang


nomor 2. Catat hasil pengamatan anda pada tabel 2.2.

Kegiatan 2: Pengaruh panjang lengan beban

1. Masukkan beban ke dalam mangkuk, dan timbanglah berat beban


menggunakan neraca pegas.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 199


2. Pasanglah mangkuk pada lubang nomor 3 pada lengan sebelah kiri dan
neraca pegas pada lubang nomor 3 di lengan sebelah kanan.

3. Tariklah neraca pegas sehingga kedudukan pengungkit menjadi setimbang.


Lalu catat besarnya gaya yang ditunjukkan oleh neraca pegas ke dalam
tabel pengamatan.

4. Lakukan kegiatan yang sama pada langkah 3 sampai 4, dengan cara


menggeser-geser mangkuk dari lubang nomor 2. Sementara neraca pegas
tetap pada lubang nomor 2. Catat hasil pengamatan pada tabel 2.3.

7. Tabel Pengamatan :
Tabel pengamatan 2.2.

Percobaan Tuas Dengan Variasi Panjang Lengan Kuasa.

Panjang Berat (Gram) Panjang Gaya (Newton)


lengan kuasa lengan beban
(no. lubang) (no. lubang)

3 90 gr 3 0,8 Newton

2 90gr 3 1,2 Newton

Tabel pengamatan 2.3

Percobaan Tuas Dengan Variasi Panjang Lengan Beban.

Panjang Berat (Gram) Panjang Gaya (Newton)


lengan kuasa lengan beban
(no. lubang) (no. lubang)

2 90 g 3 1,2 Newton

2 90 g 2 0,9 Newton

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 200


8. Gambar Hasil Pengamatan :

Gambar alat dan bahan

Gambar saat memasang neraca Gambar saat memasang mangkuk


pegas pada lengan kuasa pada lengan beban

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 201


Gambar saat menyeimbangkan lengan beban dan kuasa

9. Pembahasan :
Semakin kecil lengan kuasa maka akan semakin besar gaya yang diperlukan
untuk mengangkat beban, dan sebaliknya semakin panjang lengan kuasa
maka semakin kecil gaya kuasa yang diperlukan untuk mengangkat beban.
Hal itu terbukti dengan percobaan tuas dengan variasi panjang lengan kuasa
dimana pada saat lengan kuasa dikaitkan pada tuas nomor 3 dan lengan beban
pada lubang nomor 3 dengan berat 90 gram gaya yang diperlukan 0,8
Newton . Sementara saat neraca pegas dikaitkan pada lengan kuasa lubang
nomor 2 dan lengan beban pada lubang nomor 3 dengan berat yang sama
gaya yang diperlukan sebesar 1,2 Newton .

10. Pertanyaan :
1. Faktor faktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap kerja tuas/
pengungkit ?
2. Bagaimanakah hubungan antara lengan kuasa , lengan beban , besar
kuasa, dan besarnya beban ?
3. Seorang anak bernama salman ingin memindahkan sebongkah batu yang
menghalangi jalan dengan menggunakan sebatang tongkat yang
difungsikan sebagai tuas. Salman hanya memiliki gaya sebesar 20
Newton. Bila berat batu 100 Newton, dan panjang lengan kuasa 2 meter.
Pada jarak berapakah batu Salman harus memasang penumpu agar dapat
memindahkan batu tersebut ?
4. Tentukan kuasa yang harus diberikan sehingga tercapai keseimbangan
seperti gambar dibawah ini.

1m 3m

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 202


15 kg
11. Jawaban :
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja tuas/pengungkit adalah lengan
kuasa, lengan beban, dan gaya.
2. Semakin kecil lengan kuasa maka akan semakin besar gaya yang
diperlukan untuk mengangkat beban, dan sebaliknya semakin panjang
lengan kuasa maka semakin kecil gaya kuasa yangdiperlukan untuk
mengangkat beban.
3. Untuk menentukan panjang lengan beban dapat ditentukan dari

persamaan keuntungan mekanis dimana = , sehingga = x .

Dengan memasukkan angka angka yang ditentukan maka diperoleh

= 40 cm. Artinya titk tampu harus ditempatkan sejauh 40 cm dari beban.

4. Dari persamaan keuntungan mekanis = dimana dari gambar =

15, = 1 m, dan = 3 meter. Maka dapat dicari dimana

a. = x

b. = 15 x

c. =5

12. Kesimpulan :

Pengungkit / Tuas merupakan peralatan yang bekerja berdasarkan prinsip


pesawat sederhana yang berfungsi untuk meringankan pekerjaan. Prinsip
kerja pengungkit adalah mengatur perbandingan antara panjang lengan kuasa
dengan panjang lengan beban. Semakin kecil lengan kuasa maka akan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 203


semakin besar gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban , dan
sebaliknya semakin panjang lengan kuasa maka semakin kecil gaya kuasa
yang diperlukan untuk mengangkat beban.Untuk mendapatkan keuntungan
mekanis yang sebesar-besarnya adalah dengan memperbesar perbandingan
antara panjang lengan kuasa dan panjang lengan beban.

Keuntungan mekanis =

KEGIATAN PRAKTIKUM BIDANG MIRING

KEGIATAN PRAKTIKUM 7

1. Judul Kegiatan : Bidang Miring dapat Memperkecil Gaya

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Kamis, 06 April 2017
b. Tempat : Rumah Wulan

3. Tujuan : a. Menemukan hubungan antara kemiringan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 204


bidang dengan besarnya gaya yang bekerja.
b. Menentukan keuntungan mekanisme bidang
miring.
c Menjelaskan kerugian penggunaan bidang
miring
4. Dasar Teori :
Bidang miring adalah permukaan rata yang menghubungkan dua tempat
yang berbeda ketinggiannya. Contohnya, dengan dibuat berkelok-kelok
pengendara kendaraan bermotor lebih mudah melewati jalan yang menanjak.
Orang yang memindahkan drum ke dalam bak truk dengan menggunakan
papan sebagai bidang miringnya. Dengan demikian, drum berat yang besar
ukurannya lebih mudah dipindahkan ke atas truk. Bidang miring memiliki
keuntungan, yaitu kita dapat memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi
dengan gaya yang lebih kecil. Keuntungan bidang miring bergantung pada
panjang landasan bidang miring dan tingginya. Semakin kecil sudut
kemiringan bidang, semakin besar keuntungan atau semakin kecil gaya kuasa
yang harus dilakukan. Namun demikian, baidang miring juga memiliki
kelemahan, yaitu jarak yang di tempuh untuk memindah-kan benda menjadi
lebih jauh. Prinsip kerja bidang miring juga dapat kamu temukan pada
beberapa perkakas, contohnya kampak, pisau, pahat, obeng, dan sekrup.
Berbeda dengan bidang miring lainnya, pada perkakas yang bergerak adalah
alatnya. Untuk mencari keuntungan mekanis pada Bidang Miring :
KM =F.w =h.s
w = berat beban F = gaya / kuasa
KM = keuntungan mekanis s = panjang bidang miring
h = tinggi bidang miring dari permukaan tanah

5. Alat dan Bahan :


a. Balok.
b. Bidang.
c. Standar/kaki.
d. Neraca pegas.
e. Mistar.
f. Busur derajat.

6. Cara Kerja :
1. Buatlah bidang miring menggunakan bidang dan standar dengan sudut 30
derajat.
2. Beri tanda pada bidang sejauh 30cm dengan menggunakan mistar.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 205


3. Tariklah balok melewati bidang miring tersebut sampai ketinggian 30 cm
dari lantai. Catat angka yang ditunjukkan oleh neraca pegas kedalam tabel
pengamatan.
4. Ulangi langkah 1-2 untuk sudut kemiringan 45 derajat.

7. Tabel Pengamatan :
Tabel Pengamatan Percobaan Bidang Miring

Besar sudut Jarak tempuh Skala neraca


(derajat) (cm) (Newton)

30 30 cm 3,2 N

45 30 cm 3,3 N

8. Gambar Hasil Pembahasan:


Gambar alat dan bahan

Gambar saat meletakkan balok Gambar saat mengaitkan balok

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 206


kayu menjadi bidang miring kayu dengan neraca pegas

Gambar saat mengukur triplek


Gambar saat menarik pegas
menjadi 30 cm sejauh 30 cm

9. Pembahasan :
Semakin landai atau kecil sudut kemiringan suatu bidang miring maka
semakin kecil pula gaya yang dibutuhkan dan sebaliknya semakin terjal atau
besar sudut kemiringan bidang miring maka semakin besar pula gaya yang
diperlukan untuk pemindahan benda.

10. Pertanyaan :
1. Bagaimanakan hubungan antara kemiringan bidang dengan besarnya gaya
yang bekerja?
2. Sebuah drum seberat 300 Newton akan dipindahkan keatas sebuah truk
pada ketinggian 1 meter. Berapakah besar gaya kuasa yang harus diberikan
agar dapat memindahkan drum tersebut melewati bidang miring sejauh 3
meter? Berapakah keuntungan mekanisnya?
3. Sebuah benda yang beratnya 100 N didorong melewati bidang miring AB
sepanjang 5 meter seperti gambar.

B
5m

A
a. Tentukan
4m keuntungan mekanismenya!
b. Kuasa yang diperlukan untuk mendorong benda!

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 207


4. Apa saja keuntungan mekanis dari bidang miring?

11. Jawaban :
1. Semakin landai atau kecil sudut kemiringan suatu bidang miring maka
semakin kecil pula gaya yang dibutuhkan dan sebaliknya semakin terjal
atau besar sudut kemiringan bidang miring maka semakin besar pula gaya
yang diperlukan untuk pemindahan benda.
2. Besar gaya kuasa yang harus diberikan untuk mengangkat drum dapat

dicari dari persamaan KM = = , untuk FK = x sehingga

a. FK = x 300 Newton = 100 Newton

b. Km = = , didapat KM = =3

3. A. Keuntungan Mekanis
a. KM = panjang lintasan bidang miring
1. Ketinggian
b. Ketinggian dari lantai dapat dicari menggunakan dalil pitagoras,
sehingga tinggi vertikalnya adalah 3 meter.

c. Maka KM = = 1,67

B. Kuasa yang diperlukan untuk mendorong benda adalah

d. Fk = Lx x

e. Fk = 3 x

f. Fk = 60 Newton
4. Keuntungan mekanis bidang miring adalah perbandingan antara berat
beban FB dan besarnya daya dorong FK atau perbandingan antara panjang
bidang miring d dan ketinggian h. atau dapat dinyatakan sebagai

KM = =

12. Kesimpulan :

Bidang miring merupakan peralatan yang bekerja berdasarkan prinsip


pesawat sederhana yang berfungsi untuk meringankan pekerjaan sehingga
memudahkan dalam pemindahan benda. Semakin landai atau kecil sudut

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 208


kemiringan suatu bidang miring maka semakin kecil pula gaya yang
dibutuhkan dan sebaliknya semakin terjal atau besar sudut kemiringan bidang
miring maka semakin besar pula gaya yang diperlukan untuk pemindahan
benda. Keuntungan mekanis bidang miring adalah perbandingan antara berat
beban FB dan besarnya daya dorong FK atau perbandingan antara panjang

bidang miring d dan ketinggian h. atau dapat dinyatakan sebagai : KM = =

KEGIATAN PRAKTIKUM KATROL

KEGIATAN PRAKTIKUM 8

1. Judul Kegiatan : Katrol

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Kamis, 06 April 2017
b. Tempat : Rumah Wulan

3. Tujuan : a. Mengetahui jenis-jenis katrol


b. Membandingkan gaya yang dikeluarkan pada
sistem katrol tetap dan katrol gerak dan katrol
ganda.

4. Dasar Teori :
Katrol pada dasarnya sama dengan tuas, oleh sebab itu dapat
dimungkinkan mengangkat benda-benda yang lebih berat dari kemampuan.
Prinsip kerja katrol adalah mengubah arah gaya sehingga kerja yang
dilakukan menjadi lebih mudah. Berdasarkan jumlah katrol yang digunakan,
pesawat sederhana dibedakan menjadi sistem katrol tunggal, sistem katrol
ganda, dan sistem katrol banyak (takal). Selain itu, sistem katrol juga dapat
dibedakan berdasarkan geraknya, yaitu katrol tetap dan katrol bebas. Pada
sistem katrol tetap, katrol tidak dapat begerak naik turun, tetapi hanya berputar
pada porosnya. Sedangkan, pada sistem katrol bebas, selain berputar pada

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 209


porosnya katrol pun dapat bergerak naik turun. Katrol dalam kehidupan
sehari-hari dapat kita temui pada sumur konvensional. Macam-macam
katrol di antaranya katrol tetap, katrol bergerak, katrol ganda.
a. Katrol tetap
Katrol tetap adalah katrol yang jika digunakan untuk melakukan usaha, tidak
berpindah tempat melainkan hanya berputar pada porosnya. Katrol yang
digunakan untuk menimba air di sumur merupakan contoh katrol tetap dalam
kehidupan sehari-hari.

Gambar: Katrol Tetap

Rumus Katrol Tetap

Keuntungan mekanis katrol tetap dapat dicari dengan membandingkan


antara beban yang diangkat dengan kuasa. Jika gesekan antara tali dan
katrol diabaikan maka keuntungan mekanis katrol tetap dapat dituliskan
sebagai berikut.

Karena lb = lk (jari-jari katrol) maka w =F . Dengan demikian, keuntungan


mekanis katrol tetap adalah 1 (satu). Artinya gaya yang dikerjakan untuk
mengangkat benda sama dengan berat benda yang diangkat.
Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 210


Keuntungan menggunakan katrol tetap, yaitu arah kuasa searah dengan
gaya berat beban.

b. Katrol bergerak

Katrol bergerak adalah katrol yang dapat bergerak bebas apabila


digunakan untuk mengangkat benda. Pada katrol bergerak, gaya yang
dikerjakan sama dengan setengah berat benda. Hal ini disebabkan pada
katrol bergerak, benda yang akan diangkat diikatkan pada poros katrol.

Gambar: Katrol Bergerak

Salah satu ujung katrol bergerak diikatkan pada suatu tempat tetap,
sedangkan ujung yang lainnya digunakan sebagai kuasa.

Rumus Katrol Bergerak

Keuntungan mekanis pada katrol bergerak adalah sebagai berikut.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 211


Atau
2F=W
F= W/2

Dengan demikian, keuntungan mekanis pada katrol bergerak adalah 2.

c. Katrol ganda

Katrol ganda merupakan gabungan antara katrol tetap dan katrol


bergerak yang digunakan bersama-sama. Gambar di bawah ini
menampilkan contoh katrol berganda. Katrol berganda pada gambar di
bawah ini terdiri atas 2 katrol tetap dan 2 katrol bergerak.

Gambar: Katrol Ganda


Dengan menggunakan katrol berganda, keuntungan mekanisnya akan lebih
besar. Keuntungan mekanis katrol dapat ditentukan dengan menghitung

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 212


jumlah tali yang menghubungkan katrol bergerak atau menghitung
banyaknya gaya yang bekerja melawan beban.

Rumus Katrol Ganda

Pada gambar tersebut di atas jumlah tali yang menghubungkan katrol


bergerak ada 4. Dengan demikian, keuntungan mekanis katrol tersebut
adalah 4. Keuntungan mekanis dari katrol berganda dirumuskan:

Keterangan:
x : banyak tali
n : banyak katrol bergerak

5. Alat dan Bahan :


a. Katrol tunggal dan ganda
b. Tali
c. Neraca Pegas
d. Beban (apel 180 gr)
e. Statif

6. Cara Kerja :
1. Percobaan pada Katrol Tetap :
a. Siapkan katrol tunggal dan gantungkan pada statif agar menjadi katrol
tetap.
b. Ikat tali pada beban, lalu hubungkan tali yang telah diikat beban di katrol
tunggal
c. Buatkan simpul pada ujung tali satunya, kaitkan neraca pegas.
d. Tarik tali yang sudah dipasang pada katrol dengan neraca pegas
e. Lihat angka yang tertera pada pegas ukur.
f. Catat hasilnya

2. Percobaan pada Katrol Bergerak

a. Siapkan katrol tetap yang telah di beri beban pada ujungnya.


b. Gantungkan tali pada statif, lalu gantungkan katrol dengan beban pada
tali.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 213


c. Kaitkan neraca pegas pada ujung satunya lalu tarik neraca pegas sampai
beban dan katrol terangkat.
d. Perhatikan angka yang tertera pada neraca pegas.
e. Catat hasilnya

3. Percobaan pada Katrol Ganda

a. Siapkan katrol ganda dan katrol tunggal.


b. Hubungkan dua buah katrol menggunakan tali. Lalu kaitkan beban pada
katrol bergerak yaitu katrol sebelah bawah.
c. Lalu kaitkan neraca pegas dengan ujung tali satunya.
d. Tarik neraca pegas sampai beban terangkat.
e. Catat Hasilnya

7. Tabel Pengamatan :

No Jenis Gaya

1 Katrol tetap 1,8 N

2 Katrol bergerak 0,9 N

3 Katrol ganda 0,45 N

8. Gambar Hasil Pembahasan :

Gambar alat dan bahan


Gambar saat
mengaitkan beban
berupa apel

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 214


Gambar saat mengukur berat Gambar saat mengaitkan
apel dengan katrol tetap beban dengan neraca pegas

Gambar saat mengukur berat Gambar saat mengaitkan katrol


beban pada katrol bergerak ganda pada statif
dengan neraca pegas

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 215


Gambar saat mengaitkan katrol Gambar saat mengukur
ganda dengan beban berat beban pada katrol
ganda dengan neraca pegas

9. Pembahasan :
Nilai beban yang tertera adalah 18 kg.m/s2, setelah ditarik dengan katrol tetap
beratnya tetap 180 gram dan gaya yang diperlukan untuk membuat beban
terangkat adalah 1,8 N. Karena W=F . Saat ditarik dengan katrol kedua yaitu
katrol bergerak dengan beban yang sama yaitu 18 kg.m/s2 gaya yang
diperlukan untuk membuat beban terangkat menjadi berkurang dari 1,8 N
menjadi 0,9 N karena 2F=W, sehingga F= W/2. Kemudian saat ditarik
menggunakan katrol ketiga yaitu katrol ganda, gayanya juga menjadi lebih
ringan yaitu 0,45 N karena W=2nF sehingga F= W/2n. Demikianlah katrol
membantu meringankan manusia dalam mengangkat beban. Alat-alat yang
dapat membantu manusia melakukan suatu usaha disebut pesawat sederhana.

10. Pertanyaan :
1. Bagaimana keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak?
2. Bagaimana contoh pengaplikasian katrol pada kehidupan sehari-hari?

11. Jawaban :
1. Keuntungan mekanik dari penggunaan katrol memiliki rumus Km= W/F
sehingga dari hasil percobaan di atas, keuntungan mekanik dari katrol
bergerak lebih besar dari keuntungan mekanik pada katrol tetap. Yang

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 216


artinya kuasa yang dibutuhkan untuk mengangkat beban pada katrol
bergerak lebih kecil dari pada katrol tetap.
2. Contoh pengaplikasian katrol tetap adalah pada sumur. Katrol pada sumur
dipasang secara tetap sehingga disebut sebagai katrol tetap. Selain itu
katrol tetap juga dapat kita temui pada tiang untuk mengibarkan bendera.
Untuk katrol bergerak (bebas) adalah katrol yang dipasang tetapi posisinya
bisa berubah-ubah sesuai operasi kerjanya. Katrol bergerak ini bisa
dijumpai pada mesin untuk mengangkat benda di pelabuhan atau kawasan
pabrik.

12. Kesimpulan :
Semakin banyak katrol yang digunakan untuk mengangkat beban, semakin
kecil gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban dengan masa yang sama.

MODUL 7
KEGIATAN PRAKTIKUM PERUBAHAN WUJUD ZAT
KEGIATAN PRAKTIKUM 1

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 217


1. Judul Percobaan : Perubahan wujud zat dari cair ke padat
(membeku)

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/Tanggal : Kamis, 13 April 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha UPP Denpasar

3. Tujuan : Dapat menguji perubahan wujud zat dari cair ke


padat (membeku)

4. Dasar Teori :
Membeku (freezing), merupakan perubahan wujud zat dari bentuk cair
menjadi padat. Hal ini disebabkan oleh faktor pendinginan. Contoh dari
perubahan wujud zat daric air ke padat ini yaitu air yang di diamkan di dalam
lemari es (freezer). Es batu adalah sebuah potongan es (air beku) yang
berbentuk kotak dan berukuran kecil, yang biasanya digunakan untuk minuman
dingin. Es batu terkadang merujuk kepada es yang dihancurkan karena lebih
lama mencair; es tersebut biasanya digunakan untuk minuman campuran yang
menggunakan es.
Dalam ilmu fisika dan kimia, pembekuan adalah proses di mana cairan
berubah menjadi padatan. Suhu yang berada dibawah titik beku suatu benda
mampu membuat benda yang berwujud cair menjadi padat. Titik beku air
adalah 0 C (32 F, 273 K).Titik beku adalah temperatur di mana hal ini
terjadi. Peleburan, adalah proses kebalikan dari pembekuan di mana padatan
berubah manjadi cairan. Pada sebagian besar zat, titik beku dan titik lebur
biasanya sama.
5. Alat dan Bahan :
1. Cetakan es batu
2. Air
3. Lemari es (freezer)

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 218


6. Cara Kerja:
a. Siapkan cetakan es batu dan air secukupnya
b. Masukkan air hingga penuh ke dalam cetakan es batu
c. Masukkan cetakan es yang telah berisi air tadi kedalam lemari
es (freezer)
d. Atur lemari es(freezer) hingga dingin
e. Tunggu beberapa jam, buka kembali lemari es (freezer)
f. Terakhir kita akan mendapatkan hasilnya berupa es batu

7. Tabel Pengamatan:

No. Perlakuan Perubahan wujud zat Nama perubahan


wujud
1 Air didinginkan Perubahan wujud cair ke Membeku
padat

8. Gambar Hasil Pengamatan


Gambar alat dan bahan, kemudian air dituangkan ke dalam cetakan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 219


Gambar hasil percobaan

9. Pembahasan:
Pada pengujian perubahan zat cair mejadi wujud padat yaitu dengan
air yang dimasukkan ke dalam pendingin sehingga menjadi es batu atau dapat
dikatakan sebagai peristiwa membeku. Peristiwa membeku terjadi ketika air
dimasukkan kedalam lemari pendingin (freezer) dengan suhu yang diatur
dibawah titik beku. Suhu yang berada dibawah titik beku suatu benda mampu
membuat benda yang berwujud cair menjadi padat. Titik beku air adalah 0 C
(32 F, 273 K). untuk ruang beku (freezer) suhu idealnya berada pada kisaran
-18C sampai -20C tapi bila bisa lebih dingin lagi itu tidak masalah karena
pada umumnya justru akan membuat bahan yang dibekukan menjadi lebih
awet.

10. Pertanyaan
1. Faktor apa yang mempengaruhi air dapat membeku?
2. Apa yang terjadi apabila es yang telah membeku dibiarkan di luar
pendingin?

11. Jawaban

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 220


1. Faktor yang mempengaruhi air dapat membeku yaitu terletak pada
suhu lemari es (freezer), jika suhu berada dibawah titik beku suatu
benda , maka zat cair berupa air akan berubah menjadi zat padat yaitu
es batu. Misalnya titik beku air yaitu 0 C , maka jika ingin
menghasilkan sebuah es kita harus mengatur suhu dibawah dari 0 C.
Untuk ruang beku (freezer) suhu idealnya berada pada kisaran -18C
sampai -20C tapi bila bisa lebih dingin lagi itu tidak masalah karena
pada umumnya justru akan membuat bahan yang dibekukan menjadi
lebih awet.
2. Ketika es dibiarkan berada di luar lemari es dengan suhu ruangan,
maka es tersebut akan mencair. Peristiwa mencair adalah peristiwa
perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Es tersebut akan meleleh
atau melebur menjadi air kembali.

12. Kesimpulan:
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa jika
air dimasukkan ke dalam pendingin maka akan menghasilkan es batu. Ini
merupakan perubahan wujud zat dari bentuk cair menjadi padat. Hal ini
disebabkan oleh faktor pendinginan. Suhu yang berada dibawah titik beku
suatu benda mampu membuat benda yang berwujud cair menjadi padat.

KEGIATAN PRAKTIKUM PERUBAHAN WUJUD ZAT


KEGIATAN PRAKTIKUM 2

1. Judul Percobaan : Perubahan wujud zat dari padat ke cair


(mencair)

2. Pelaksanaan Praktikum
a. Hari/Tanggal : Kamis, 13 April 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha UPP Denpasar

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 221


3. Tujuan : Dapat menguji perubahan wujud zat dari padat ke
cair (mencair)
Dapat membuktikan perubahan wujud zat padat
ke zat cair(mencair) dipengaruhi oleh suhu

4. Dasar Teori :
Mencair atau melebur merupakan perubahan wujud benda dari zat
padat menjadi benda cair. Peristiwa mencair terjadi karena adanya peubahan
suhu (dingin menjadi suhu lebih panas).

5. Alat dan Bahan :


1. Es batu secukupnya
2. 2 buah gelas beker
3. Bunzen
4. Korek api
5. Tripod (kaki tiga)
6. Spritus
7. Stopwatch

6. Cara Kerja :
1. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan, lalu masukan es batu
secukupnya ke dalam gelas beker yang disediakan dan letakan salah
satu gelas beker yang di atas tripod (kaki tiga)
2. Nyalahkan Buzen yang sudah diisi spritus dan letakan diantara kaki
tripod tepat dibawah gelas beker
3. Amati dan hitunglah waktu perubahan yang terjadi pada es batu

7. Tabel Pengamatan :
Tabel hasil pengamatan
Perubahan Wujud yang
No Perlakuan Waktu
Terjadi

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 222


1. Es batu dipanaskan 4 menit Mencair sepenuhnya
2. Es batu yang didiamkan 4 menit Mencair sebagian

8. Gambar Hasil Pengamatan

9. Pembahasan
Pada pengujian perubahan wujud zat padat menjadi wujud cair yaitu
dengan perlakuan es batu yang dipanaskan dan es batu yang didiamkan di
tempat terbuka. Dimana es batu yang dipanaskan dan dibiarkan di tempat
terbuka lama-kelamaan es batunya akan meleleh atau mencair. Proses
mencairnya es batu di pengaruhi oleh perubahan suhu, kecepatan perubahan
suhu sangat berpengaruh pada cepat lambatnya proses mencair atau meleleh.

10. Pertanyaan
1. Apa yang terjadi jika es batu dipanaskan atau didiamkan di tempat
terbuka?
2. Kenapa es batu yang dipanaskan lebih cepat mencair daripada es batu
yang didiamkan di tempat terbuka?

11. Jawaban
1. Mencair
2. karena es batu yang dipanaskan lebih cepat mengalami perubahan
suhu(dingin ke panas) dari pada es batu yang didiamkan di tempat
terbuka

12. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 223


Es batu yang dipanaskan maupun yang dibiarkan di tempat terbuka
lama kelamaan akan mengalami perubahan wujud, yaitu mencair. Proses
mencair terjadi karena perubahan suhu (dingin menjadi suhu lebih panas).

KEGIATAN PRAKTIKUM PERUBAHAN WUJUD ZAT


KEGIATAN PRAKTIKUM 3

1. Judul Percoban : Perubahan Wujud Zat dari Cair


ke Gas
(Menguap)

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/Tanggal : Kamis, 13 April 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha UPP Denpasar

3. Tujuan : Dapat menguji perubahan zat cair


menjadi
wujud gas

4. Dasar Teori :
Menguap adalah perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa
ini zat memerlukan energi panas. Menguap merupakan proses pelepasan
partikel suatu zat dari ikatan antarpartikel zatnya. Penguapan terjadi karena
semua molekul semua zat terus bergerak. Pertimbangkan molekul yang
membentuk satu sendok teh air, misalnya. Molekul-molekul terus bergerak,
terbang bolak-balik dalam air, kadang-kadang bertabrakan dengan satu sama
lain. Ketika tabrakan terjadi, beberapa molekul mendapatkan energi dari
molekul lain.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 224


Perubahan tersebut membuat sedikit perbedaan untuk molekul jauh di
dalam air. Tapi untuk molekul di permukaan air, situasinya berbeda. Molekul
pada permukaan yang mengambil energi dari molekul lain mulai lebih cepat.
Akhirnya, mereka mungkin dapat melakukan perjalanan cukup cepat untuk
melarikan diri dari permukaan air atau menguap dari air.
Proses ini berlanjut selama molekul air tetap. Molekul yang sekali di
dalam air akhirnya bekerja dengan cara mereka ke permukaan. Ketika mereka
mengambil energi yang cukup dengan bertabrakan dengan molekul air lainnya,
mereka juga melarikan diri. Akhirnya, tidak ada molekul air tetap. Cairan telah
benar-benar menguap.

5. Alat dan Bahan :


1. Air
2. Gelas ukur
3. 2 buah gelas labu erlenmeyer
4. 2 buah bunzen
5. Tutup gelas
6. Korek api
7. 2 buah tripod ( kaki tiga )

6. Cara Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu. Seperti
air, gelas ukur, 2 buah gelas labu erlenmeyer, 2
buah bunzen, tutup gelas, korek api dan 2 buah
tripod ( kaki tiga )
2. Tuangkan air ke dalam 2 gelas labu erlenmeyer
5 ml dan diukur dengan gelas ukur.
3. Taruh gelas erlenmeyer diatas tripod.
4. Untuk gelas yang kedua ditutup.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 225


5. Setelah itu hidupkan bunsen dengan korek api.
6. Kemudian panaskan air yang di dalam gelas
labu erlenmeyer dengan bunsen dan amati
perubahannya
7. Tabel Pengamatan :

Tabel Hasil Pengamatan


No Perlakuan Waktu Cepat menguap Lebih lama
percobaan menguap
1. Air 10 menit 39
dipanaskan detik
tanpa tutup
2. Air 10 menit 39
dipanaskan detik
dengan tutup

8. Gambar Hasil Pengamatan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 226


9. Pembahasan
Pada pengujian perubahan zat cair menjadi wujud gas yaitu dengan
perlakuan air yang dipanaskan. Proses menguap lebih cepat jika dipanaskan.
Air yang kita panaskan, beberapa saat kemudian suhunya akan naik. Jika
pemanasan terus dilakukan, suhu air akan mencapai maksimum.
Artinya, suhu air tidak akan naik lagi walaupun pemanasan terus
dilakukan. Suhu maksimun tersebut disebut titik didih air. Pada titik didihnya,
terjadi penguapan diseluruh bagian. Titik didih itu akan naik jika tekanan
udara diatasnya diperbesar.

10. Pertanyaan :
1. Apa yang terjadi jika air dipanaskan dan dibiarkan lama-kelamaan ?
2. Faktor apa yang dapat mempercepat penguapan ?

11. Jawaban :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 227


Air yang dipanaskan dan dibiarkan lama-kelamaan maka airnya akan habis dan air
tersebut berubah menjadi uap (gas).
1. Faktor yang dapat mempercepat penguapan adalah :
Pemanasan

12. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Menguap adalah perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam
peristiwa ini zat memerlukan energi panas. Contohnya air yang direbus jika
dibiarkan lama-kelamaan akan habis.
Benda cair yang dipanaskan akan berubah menjadi gas sampai lebih
dari titik didih. Penguapan dapat dipercepat dengan cara:
Pemanasan

KEGIATAN PRAKTIKUM PERUBAHAN WUJUD ZAT


KEGIATAN PRAKTIKUM 4

1. Judul Percobaan : Perubahan wujud zat dari gas ke cair


(mengembun)

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/Tanggal : Jumat, 14 April 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha UPP Denpasar

3. Tujuan : Dapat menguji perubahan wujud zat dari gas ke


cair (mengembun)

4. Dasar Teori :
Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud gas menjadi cair. Jadi,
mengembun merupakan kebalikan dari menguap. Pada waktu gas
mengembun, gas melepaskan kalor. Uap air di udara yang terkondensasi

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 228


secara alami pada permukaan yang dingin dinamakan embun. Uap air hanya
akan terkondensasi pada suatu permukaan ketika permukaan tersebut lebih
dingin dari titik embunnya, atau uap air telah mencapai kesetimbangan di
udara, seperti kelembapan jenuh. Titik embun udara adalah temperatur yang
harus dicapai agar mulai terjadi kondensasi di udara. Contoh air panas
dimasukkan kedalam gelas yang ditutup, yang akan terjadi yaitu kita akan
melihat titik-titik air pada tutup gelas tersebut. Hal ini disebabkan karena air
yang menguap terperangkap oleh tutup gelas dan adanya perbedaan suhu
antara gelas dan tutupnya. Contoh lain yaitu dinding luar gelas basah jika
gelas diberi es, titik-titik air di dedaunan pada pagi hari, bagian kaca mobil
akan ikut basah saat mobil dikendarai dan hujan.

5. Alat dan Bahan :


1. Air Hangat
2. Gelas Kaca
3. Tutup gelas

6. Cara Kerja :
1. Siapkan gelas, air hangat, dan tutup gelas
2. Tuangkan air hangat kedalam gelas kemudian
tutup
3. Tunggu hingga terlihat titik-titik air pada tutup
gelas

7. Tabel Pengamatan :

No. Perlakuan Perubahan Wujud Nama Perubahan


Zat wujud
1 Air hangat dimasukkan Gas menjadi cair Mengembun
kedalam gelas kemudian
ditutup

8. Gambar Hasil Pengamatan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 229


9. Pembahasan

Pada pengujian perubahan wujud zat dari gas ke cair yaitu dengan
perlakuan air hangat yang dimasukkan kedalam gelas kemudian ditutup akan
menghasilkan titik-titik air yang terdapat pada tutup gelas. Dalam proses
terjadinya embun disebabkan perbedaan suhu udara. Jika suhu udara
bertambah semakin dingin, akhirnya udara akan mencapai titik embun. Titik
embun merupakan suhu dimana udara masih sanggup menahan uap air
sebanyak mungkin. Jika suhu udara semakin dingin, sebagian uap air akan
mengembun diatas permukaan benda terdekat, misalnya pada tutup gelas.

Embun terbentuk dengan baik pada malam hari yang cerah dan
tenang. Embun juga terbentuk dengan baik ketika kelembaban tinggi,
sebaliknya ketika langit berawan benda-benda menjadi dingin lebih lama
karena awan memancarkan kembali panas ke bumi. Yang ketika angin bertiup,
udara membutuhkan lebih banyak waktu untuk menjadi dingin mendekati titik
embun.

10. Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan mengembun?
2. Sebutkan 3 contoh peristiwa mengembun!

11. Jawaban
1. Jawab: mengembun adalah peristiwa perubahan wujud gas menjadi
cair

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 230


2. Jawab : dinding luar gelas basah jika gelas diberi es, titik-titik air di
dedaunan pada pagi hari, bagian kaca mobil akan ikut basah saat
mobil dikendarai dan hujan.

12. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan perubahan
wujud zat dari gas menjadi cair terjadi karena perbedaan suhu udara. Jika
suhu udara bertambah semakin dingin, akhirnya udara akan mencapai titik
embun.

KEGIATAN PRAKTIKUM PERUBAHAN WUJUD ZAT


KEGIATAN PRAKTIKUM 5

1. Judul Percobaan : Perubahan wujud zat dari padat ke gas


(menyublim)

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/Tanggal : Jumat, 14 April 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha UPP Denpasar

3. Tujuan : Dapat menguji perubahan wujud zat dari padat ke


gas (menyublim)

4. Dasar Teori :
Menyublim adalah perubahan wujud zat dari padat menjadi gas. Pada waktu
gas mengembun, gas melepaskan kalor. Contohnya kapur barus yang
diletakkan didalam lemari lama-kelamaan akan habis, kamper yang dibiarkan
di udara lama-kelamaan akan mengecil ukurannya dan habis

5. Alat dan Bahan :


1. Kapur barus

6. Cara Kerja :
1. Siapkan 1 buah kapur barus
2. Letakkan 1 kapur barus di dalam lemari
3. Amati ukurannya

7. Tabel Pengamatan :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 231


No. Perlakuan Perubahan Wujud Nama Perubahan
Zat wujud
1 Kapur barus yang ditaruh di Padat menjadi gas Menyublim
dalam lemari

8. Gambar Hasil Pengamatan

9. Pembahasan
Pada pengujian perubahan wujud zat dari padat ke gas (menyublim)
yaitu dengan perlakuan kapur barus yang diletakkan pada lemari. Kapur barus
dibuat dari senyawa Naftalena dan Para-dichloro benzena yang dapat berwujud
gas pada tekanan normal dan temperatur ruang. Seperti yang sering kita lihat,
jika kita mengeluarkan kapur barus dan membiarkannya pada di tekanan dan
temperatur ruang, maka kapur barus akan berkurang massanya dan mengecil,
ini dikarenakan terjadi perubahan dari padatan menjadi gas tanpa melalui
cairan.

10. Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan menyublim?

11. Jawaban
1. Menyublim adalah perubahan wujud zat dari padat menjadi gas. Pada
waktu gas mengembun, gas melepaskan kalor.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 232


12. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
menyublim adalah perubahan wujud zat dari padat menjadi gas. Pada waktu
gas mengembun, gas melepaskan kalor. Kapur barus dibuat dari senyawa
Naftalena dan Para-dichloro benzena yang dapat berwujud gas pada tekanan
normal dan temperatur ruang. Seperti yang sering kita lihat, jika kita
mengeluarkan kapur barus dan membiarkannya pada di tekanan dan
temperatur ruang, maka kapur barus akan berkurang massanya dan mengecil,
ini dikarenakan terjadi perubahan dari padatan menjadi gas tanpa melalui
cairan.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 233


KEGIATAN PRAKTIKUM PERUBAHAN WUJUD ZAT
KEGIATAN PRAKTIKUM 6

1. Judul Percoban : Perubahan Wujud Zat dari Gas ke Padat


(Mengkristal)

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/Tanggal : Jumat, 14 April 2017
b.Tempat : Kampus Undiksha UPP Denpasar

3. Tujuan : Dapat menguji perubahan wujud zat dari gas ke


padat (mengkristal)

4. Dasar Teori :
Mengkristal adalah suatu proses perubahan wujud zat dari gas menjadi
padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas.

5. Alat dan Bahan :


1. Air laut
2. Lahan
3. Kincir angin
4. Baumemeter

6. Cara Kerja :
1. Padatkan tanah sebagai media meja garam agar
air lau tidak mudah rembes pada saat proses
penguapan
2. Lalu dibantu dengan kincir aingin yaitu alat
dengan sistem hidrolik yang memanfaatkan
tenaga angin untuk memompa atau mengalirkan
air lut.
3. Kemudian air laut dialirkan pada tiap petakan
untuk menghasilkan kadar baume (kepekatan)
yang diinginkan, dengan teknik penguapan sinar
matahari.
4. Ukur kadar air dengan alat baumemeter yaitu alat
untuk mengukur massa jenis cairan (kadar baume
20-25 Be)
5. Air laut yang sudah diukur lalu dialirkan ke
petakan khusus untuk meja garam

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 234


6. Selama 7 hari air laut akan berkurang dengan
sendirinya dan menjadi kristal garam.

7. Tabel Pengamatan :

Tabel Hasil Pengamatan


No. Perlakuan Perubahan wujud zat Nama perubahan
wujud
1 Air panaskan Perubahan wujud gas ke Mengkristal
dengan padat
penguapan sinar
matahari

8. Gambar Hasil Pengamatan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 235


9. Pembahasan
Pada percobaan pembuatan garam merupakan proses dari terjadinya
perubahan dimana wujud zat gas berubahan menjadi wujud zat padat. Dimana
dalam pembuatan garam ini diperlukan sinar matahari untuk menghasilkan
penguapan. Mengkristal adalah suatu proses perubahan wujud zat dari gas
menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas. Dalam
pembuatan garam selama 7 hari air laut akan berkurang dengan sendirinya dan
menjadi kristal garam. Dan kristal inilah hasil terakhir dari perubahan wujud
gas menjadi padat.

10. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan mengkristal?
2. Contoh dari proses mengkristal?

11. Jawaban
1. Mengkristal adalah suatu proses perubahan wujud zat dari gas menjadi
padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas.
2. Contohnya yaitu proses pembutan garam dengan cara tradisional.
12. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan diatas adalah Mengkristal adalah suatu
proses perubahan wujud zat dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas. Dalam pembuatan garam selama 7 hari air laut akan
berkurang dengan sendirinya dan menjadi kristal garam. Dan kristal inilah
hasil terakhir dari perubahan wujud gas menjadi padat.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 236


KEGIATAN PRAKTIKUM PERPINDAHAN DAN PERTUKARAN PANAS
KEGIATAN PRAKTIKUM 7

1. Judul Percoban : Perpindahan dan Pertukaran Panas Secara


Konduksi

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/Tanggal : Sabtu, 15 April 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha UPP Denpasar

3. Tujuan : Dapat membuktikan bahwa kalor/panas dapat


berpindah melalui cara konduksi.

4. Dasar Teori :
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat penghantar tanpa
disertai perpindahan bagian-bagian zat itu. Perpindahan kalor dengan cara
konduksi pada umumnya terjadi pada zat padat. Sepotong besi dipanaskan
pada salah satu ujungnya, dan ujung yang lainnya kita pegang. Tidak lama
kemudian tangan akan merasakan panas. Hal ini disebabkan kalor atau panas
dari api berpindah dari ujung besi yang dipanasi ke ujung besi yang dipegang.
Pada perpindahan kalor ini tidak ada bagian besi yang ikut berpindah.
Konduksi panas hanya terjadi jika terdapat perbedaan temperature. Pada

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 237


sebagian zat konduksi merupakan akibat perilaku kinetik zat. Laju konduksi
pada suatu lempeng bahan tergantung pada empat besaran yaitu:

1. Perbedaan temperature, makin besar perbedaan temperature makin


cepat energy panas berpindah
2. Ketebalan lempeng, makin tebal lempeng bahan makin pelan energy
panas berpindah.
3. Luas penampang, makin luas penampang makin cepat energy panas
berpindah
4. Konduktivitas termal bahan yang merupakan ukuran kemampuan
untuk merambatkan panas. Makin besar nilai konduktivitas bahan,
makin cepat energy panas berpindah. Zat yang mempunyai nilai
konduktivitas yang besar disebut konduktor dan yang mempunyai
nilai konduktivitas kecil disebut isolator.

5. Alat dan Bahan :


1. Paku besi
2. Tembaga
3. 2 buah lilin
4. Korek api

6. Cara Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu.
Seperti paku besi, korek api, 2 buah lilin
dan tembaga

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 238


2. Kemudian nyalakan kedua buah lilin
dengan korek api
3. Setelah itu teteskan cairan lilin yang
meleleh ke paku dan tembaga dan tunggu
sampai kering
4. Lalu panaskan ujung paku besi yang
dilapisi dengan lilin dan amati apa yang
terjadi.
5. Selanjutnya panaskan juga ujung paku dan
tembaga yang dilapisi lilin dan amati apa
yang terjadi.

7. Tabel Pengamatan :

Tabel Hasil Pengamatan Terhadap Lilin

No Jenis bahan Lilin mencair Lilin mencair Lilin mencair


pertama kedua ketiga
1 Besi
2 Tembaga

8. Gambar Hasil Pengamatan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 239


9. Pembahasan
Dari hasil percobaan, ternyata tembaga lebih cepat menghantarkan
panas, sehingga lilin cepat meleleh. Disusul kemudian besi. Lilin mudah
meleleh karena terkena panas yang dihantarkan oleh logam logam tersebut.
Besi, dan tembaga menerima jumlah kalor yang sama dari api lilin tetapi daya
hantar kalor ketiganya berbeda.

Pemanasan pada ujung zat menyebabkan partikel-partikel pada ujung


itu bergetar lebih cepat dan suhunya naik, atau energi kinetiknya bertambah.
Partikel-partikel yang energi kinetiknya lebih besar ini memberikan sebagian
energi kinetik kepada partikel tetangganya melalui tumbukan sehingga
partikel-partikel ini memiliki energi kinetic lebih besar. Demikian pemberian
energi kinetik ke tetangganya terus sampai mencapai ujung yang dingin (tidak
dipanasi). Proses perpindahan kalor seperti ini berlangsung lambat karena
untuk memindahkan lebih banyak kalor dibutuhkan beda suhu yang tinggi di
antara kedua ujung.

Dalam logam, kalor dipindahkan melalui elektron- elektron bebas


yang terdapat dalam struktur atom logam. Di tempat yang dipanaskan, energi
elektron-elektron bertambah besar. Oleh karena elektron bebas mudah
berpindah, pertambahan energi ini dengan cepat dapat diberikan ke elektron-
elektron lain yang letaknya berjauhan melalui tumbukan. Dengan cara ini
kalor berpindah lebih cepat. Semua kawat yang dipakai dalam praktikum ini

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 240


memindahkan kalor dengan cara ini. Tembaga dapat melelehkan lilin pertama
kali kemudian besi.

Hal ini sesuai dengan nilai konduktivitas logam, dimana logam yang
mempunyai nilai konduktivitas yang lebih tinggi dapat berperan sebagai
konduktor yang baik.

10. Pertanyaan
1. Logam manakah yang paling baik menghantarkan panas?
2. Mengapa logam-logam tersebut bisa menghantarkan panas ?
11. Jawaban :
1. Bahan logam (konduktor) yang paling baik menghantarkan panas
adalah tembaga, sebab tembaga yang paling cepat melelehkan lilin
tersebut, dan sifat tembaga yang mudah terurai bila dipanaskan.
2. Logam-logam dalam percobaan ini dapat menghantarkan panas
karena sifatnya yang mudah terurai bila terkena panas dan menyerap
panas yang mengenainya, sehingga logam lebih mudah
menghantarkan kalor/panas.

12. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat penghantar tanpa
disertai perpindahan bagian-bagian zat itu. Perpindahan kalor dengan cara
konduksi pada umumnya terjadi pada zat padat. tembaga lebih cepat
menghantarkan panas, sehingga lilin cepat meleleh. Disusul kemudian besi.
Logam-logam dalam percobaan ini dapat menghantarkan panas karena
sifatnya yang mudah terurai bila terkena panas dan menyerap panas yang
mengenainya, sehingga logam lebih mudah menghantarkan kalor/panas. Lilin
mudah meleleh karena terkena panas yang dihantarkan oleh logam logam
tersebut. Peristiwa ini disebut konduksi yaitu perpindahan panas melalui zat
perantara (konduktor).

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 241


KEGIATAN PRAKTIKUM PERPINDAHAN DAN PERTUKARAN PANAS
KEGIATAN PRAKTIKUM 8

1. Judul Percobaan : Perpindahan dan pertukaran panas secara


Konveksi

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/Tanggal : Sabtu, 15 April 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha UPP Denpasar

3. Tujuan : Untuk membuktikan bahwa konveksi dapat terjadi


di dalam zat cair (air)

4. Dasar Teori :
Kalor berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda yang suhunya
rendah. Ada tiga cara perpindahan kalor: 1) Konduksi (hantaran), 2) Konveksi
(aliran), dan 3) Radiasi (pancaran).

Konveksi adalah proses dimana panas dipindahkan oleh gerak massa


molekul-molekul dari suatu tempat ke tempat lain. Konveksi melibatkan gerak
molekul-molekul pada jarak yang besar. Konveksi merupakan mekanisme
utama perpindahan panas dalam fluida (gas atau cair) di sekitar kita. Konveksi

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 242


dapat terjadi secara alami atau paksa. Dalam konveksi alami, gaya apung suatu
fluida yang dipanaskan mengarahkan gerakannya. Bilamana fluida (gas atau
cair) dipanaskan, bagian itu mengembang dan mempunyai massa jenis lebih
rendah dibandingkan sekelilingnya sehingga bergerak naik. Dalam konveksi
paksa, pompa atau peniup mengarahkan fluida yang dipanaskan ke tujuannya.
Konveksi adalah proses perpindahan kalor dari satu bagian fluida
kebagian lain fluida oleh pergerakan fluida itu sendiri. konveksi terjadi karena perbedaan
massa jenis dan konveksi hanya terjadi pada zat cair dan gas. Kalor berpindah
dikarenakan adanya aliran zat yang dipanaskan akibat adanya perbedaan
massa jenis (berat jenis). Massa jenis bagian yang dipanaskan lebih kecil
daripada massa jenis bagian zat yang tidak dipanaskan.
Contoh konveksi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda lihat pada
proses pemasakan air, apakah anda tau apa yang terjadi saat air dimasak? Saat
air dimasak maka air bagian bawah akan lebih dulu panas, saat air di bawah
bawah panas maka air akan bergerak ke atas dikarenakan terjadinya perubahan
masa jenis air, Massa jenis bagian yang dipanaskan lebih kecil daripada massa
jenis bagian zat yang tidak dipanaskan. Sedangkan air yang diatas akan
bergerak kebawah begitu seterusnya sehingga keseluruhan air memiliki suhu
yang sama.
Peristiwa konveksi dapat ditunjukkan juga pada kegiatan arus
konveksi dalam air. Pemanasan air dalam labu elemeyer yang telah dicampur
dengan potongan kertas kecil akan menunjukkan bagaimana pergerakan
konveksi dalam air.

5. Alat dan Bahan :


1. Air
2. Labu elemeyer
3. Potongan kertas kecil berbentuk kotak
secukupnya
4. Korek api
5. Tripod (kaki tiga)
6. Bunsen/lampu spritus
7. Stopwatch

6. Cara Kerja :
1. Masukkan potongan-potongan kertas kecil kedalam
labu elemeyer

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 243


2. Tuangkan air sebanyak 250 ml ke dalam elemayer
3. Letakkan tabung elemayer diatas kasa
4. Hidupkan Bunsen dengan korek api dan letakkan
dibawah tripod (kaki tiga) atau kasa
5. Kemudian panaskan tabung elemayer tersebut
6. Amati potongan kertas kecil sebelum mendidih dan
setelah mendidih.
7. Hidupkan stopwatch dan catat waktu yang dibutuhkan
untuk mendapatkan hasil perubahan atau pergerakan
yang terjadi pada potongan kertas yang telah
dimasukkan tadi.
8. Catat perubahan yang terjadi pada potongan kertas
kecil tersebut.

7. Tabel Pengamatan:

No. Keadaan air Apa yang terjadi pada kertas Keterangan waktu
kecil dalam labu yang pergerakan kertas
dipanaskan
1 Sebelum air Sebelum air mendidih, ketas Kertas tetap diam
mendidih kecil ada yang berada di dasar sebelum air mendidh
permukaan air, ada pula yang
berada di atas permukaan air.
2 Setelah air Setelah air menndidih, kertas Kertas bergerak pada
mendidih kecil tersebut mulai bergerak waktu ke 9 menit
berputar-putar, yang semula
diatas turun kebawah dan
yang semulanya dibawah naik
ke atas.

8. Gambar Hasil Pengamatan:


Gambar sebelum air mendidih Gambar setelah air mendidih

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 244


9. Pembahasan:
Labu elemeyer diisi potongan kertas kecil terlebih dahulu, kemudian
dituangkan air sebanyak 250 ml. labu elemeyer kemudian dipanaskan dan
diamati pergerakan kertas:
1) Saat air belum mendidih, kertas kecil tersebut, ada yang berada
di bawah permukaan air, dan ada pula yang berada di atas
permukaan.
2) Setelah air mendidih, kertas kecil tersebut bergerak berputar-
putar mengitari aliran air, yang semula berada diatas turun ke
bawah, begitupun yang semula berada dibawah akan naik ke
atas permukaan air.
3) Massa jenis air yang berada dibawah setelah dipanaskan
menjadi lebih kecil dibandingkan massa jenis air yang ada di
atas sehingga molekul-molekul air yang tadinya di bawah
(dekat dengan api) akan naik keatas, ini dapat dilihat dari
pergerakan air.
Perpindahan tersebut terjadi kerena adanya perbedaan massa jenis. Akibat
panas, massa jenis zat di bagian bawah (yang lebih dekat dengan sumber
panas) akan berkurang, sehingga akan lebih ringan daripada zat yang ada
di atasnya. Hal ini yang menyebabkan zat ringan tersebut bergerak ke atas,
sedangkan zat yang lebih berat akan bergerak ke bawah. Demikian
seterusnya, sehingga air dalam tabung akan berputar terus naik dan turun.
10. Pertanyaan
1. Apa yang menyembabkan suatu kalor berpindah?
2. Apa yang mempengaruhi kertas kecil dalam labu setelah airnya
mendidih dapat bergerak?

11. Jawaban

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 245


1. Kalor dapat berpindah dari satu benda ke benda lain. Secara
alamiah, kalor selalu berpindah drai benda bersuhu tinggi (benda
yang panas) ke benda bersuhu rendah(benda yang dingin).
Peristiwa sebaliknya tidak pernah terjadi secara alamiah.
Kalor berpindah dikarenakan adanya aliran zat yang dipanaskan
akibat adanya perbedaan massa jenis (berat jenis). Massa jenis
bagian yang dipanaskan lebih kecil daripada massa jenis bagian
zat yang tidak dipanaskan.
2. Kertas kecil bergerak karena pengaruh perubahan suhu dan
massa jenis. Suhu air yang semakin naik membuat partikel air
bergerak. Dari sanalah kertas kecil ikut bergerak bersama
bergeraknya partikel air.

12. Kesimpulan:
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada air yang mendidih terjadi
peristiwa konveksi konveksi yaitu perpindahan panas karena perbedaan massa jenis antara
bagian zat air yang panas dengan bagian zat air yang dingin. Hal ini dibuktikan oleh serbuk
gergaji yang bergerak naik dari bawah ke atas begitupun sebaliknya mengikuti aliran air
secara acak.

KEGIATAN PRAKTIKUM PERPINDAHAN DAN PERTUKARAN PANAS


KEGIATAN PRAKTIKUM 9

1. Judul Percobaan : Perpindahan dan Pertukaran Panas Secara


Radiasi

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/Tanggal : Sabtu, 15 April 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha UPP Denpasar

3. Tujuan : Untuk menguji adanya perpindahan panas secara

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 246


Radiasi
Untuk menguji radiasi benda hitam

4. Dasar Teori :
Perpindahan panas secara radiasi merupakan perpindahan panas yang terjadi
tanpa melalui zat perantara. Contohnya, radiasi matahari, cahaya api, dan
sebagainya. Benda yang memiliki luas permukaan yang lebih besar memiliki
laju perpindahan kalor yang lebih besar dibandingkan dengan benda yang
memiliki luas permukaan yang lebih kecil. Demikian juga, benda yang bersuhu
2000 Kelvin memiliki laju perpidahan kalor lebih besar dibandingkan benda
yang bersuhu 1000 Kelvin. Hasil ini ditemukan oleh Josef Stefan pada tahun
1879 dan diturunkan secara teoritis oleh ludwig Boltzman sekitar 5 tahun
kemudian. Secara materi perpindahan kalor secara radiasi adalah sebagai
berikut.

Keterangan:
W : energi yang dipancarkan atau disetiap per satuan waktu(Joule/
sm2atau watt/m2)
: konstanta umum Stefan-Boltzman(5,67 x 10-8watt/m2K4)
T : suhu mutlak Kelvin
e : emisivitas prmukaan(0 e 1)
Emisivitas benda (e) menyatakan seberapa besar pancaran radiasi kalor
suatu benda dibandingkan dengan benda hitam sempurna dan besarnya
bergantung pada sifat permukaan benda. Harga emisivitas benda hitam
sempurna memiliki emisivitas mendekati 1. Untuk benda-benda lain harga
koefisien emisivitasnya lebih kecil dari satu dan untuk benda yang berwarna
putih sempurna maka harga emisivitasnya sama dengan 0. Besarnya emisivitas
tidak hanya menentukan kemampuan suatu benda dalam memancarkan kalor
tetapi juga kemampuan suatu benda dalam menyerap kalor yang dipancarkan
oleh benda lain.

5. Alat dan Bahan :


1) Kertas hitam, kertas warna, kertas putih
2) Cermin cembung( kaca pembesar)
3) Stopwatch

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 247


6. Cara Kerja :
1. Siapkan lup (kaca pembesar), stopwatch, kertas hitam,
berwana, dan kertas putih
2. Pertama, ambil lup (kaca pembesar) dan kertas hitam
lalu sejajarkan kaca pembesar dan kertas hitam dengan
arah datangnya sinar matahari
3. Selanjutnya, fokuskan sinar matahari dengan lup (kaca
pembesar) hingga terlihat titik api pada kertas hitam
4. Amati dan hitunglah waktu yang diperlukan
5. Lakukanlah hal yang sama pada kertas warna dan
kertas putih

7. Tabel Pengamatan :
Tabel hasil pengamatan
Kertas yang Perubahan yang terjadi
No waktu
digunakan Terbakar Tidak terbakar
1 Hitam 5 detik
2 Berwarna 12 detik
3 Putih 1 menit

8. Gambar Hasil Pengamtan

Gambar 1. Percobaan menggunakan kertas hitam

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 248


Gambar 2. Percobaan menggunakan kertas berwarna

Gambar 3. Percobaan menggunakan kertas putih


9. Pembahasan
Pada pengujian perpindahan kalor secara radiasi ditemukan adanya
perpindahan kalor secara radiasi pada kertas hitam dan kertas berwana. Hal
ini dibuktikan dengan kertas menjadi panas dan terbakar setelah paparan sinar
matahari langsung yang difokuskan dengan lup. Dari pengujian ini,
ditemukannya juga bahwa kertas hitam paling cepat menyerap kalor daripada
kertas berwana dan kertas putih hal tersebut dikarenakan emisivitas kertas
hitam lebih tinggi dari pada kertas berwarna maupun kertas putih. Sedangkan,
kertas putih memiliki emisivitas paling rendah oleh karena itu kertas putih
sulit menyerap kalor yang mengakibatkan kertas putih sulit terbakar.

10. Pertanyaan
1. Kenapa kertas hitam dan berwana bisa terbakar?
2. Diantara ketiga kertas tersebut manakah yang paling mudah terbakar
dan kertas mana yang sulit terbakar?

11. Jawaban
1. karena adanya perpindahan kalor secara radiasi

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 249


2. paling mudah terbakar kertas hitam dan paling sulit terbakar ketas
putih

12. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Perpindahan kalor secara radiasi dapat terjadi tanpa melalui zat
perantara.
2. Emisivitas benda mempengaruhi kemampuan dalam memancarkan
kalor dan menyerap kalor suatu benda.

MODUL 8
KEGIATAN PRAKTIKUM GELOMBANG

KEGIATAN PRAKTIKUM 1

1. Judul Percobaan : Percobaan jenis-jenis gelombang

2. PelaksanaanPraktikum :
a. Hari/tanggal : Jumat, 5 Mei 2017
b. Tempat : Jalan Pulau Singkep

3. Tujuan :
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang
longitudinal

4. Dasar Teori :
Gelombang dapat didefinisikan sebagai getaran yang merambat melalui
medium yang dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang terjadi karena
adanya sumber getaran yang bergerak terus-menerus. Medium pada proses
perambatan gelombang tidak selalu ikut berpindah tempat bersama dengan
rambatan gelombang. Misalnya bunyi yang merambat melalui medium udara,

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 250


maka partikel-partikel udara akan bergerak osilasi (local) saja. Gelombang
menurut arah rambatan dan getarannya kita bagi atas gelombang transversal
dan longitudinal
Gelombang Transversal
Gelombang ini didefinisikan sebagai gelombang yang arah rambatannya
tegak lurus dengan arah getarannya.
Contoh:
gelombang pada tali
gelombang pada permukaan air
Gelombang tersebut dapat kita lihat pada gambar berikut di bawah ini :

Bagian bagian gelombang


A - B - C = bukit gelomban -g
C - D - E = lembah gelombang
A - B - C - D - E = satu gelombang (diukur dari satu bukit dan satu lembah
gelombang)
A - C - E = 1 gelombang atau biasa dinyatakan dengan
-->
B - b = D - d = amplitudo gelombang

Persamaan Persamaan Gelombang


Mengingat pengertian frekwensi(f) adalah banyaknya gelombang yang
terjadi dalam satu detik, maka jika ada n gelombang yang terjadi dalam t
sekon maka besar frekwensi adalah

n = jumlah gelombang
t = waktu (sekon)

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 251


f = frekwensi (hertz=Hz)
Adapun perioda (T) adalah waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya satu
gelombang, oleh karena itu

Hubungan antara frekwensi (f) dan perioda (T)

dan

Cepat rambat gelombang (v), adalah jarak yang ditempuh gelombang


dalam satu sekon dirumuskan :

f = frekwensi gelombang (Hz)

v= cepat rambat gelombang (m)

Rumus cepat rambat di atas dapat juga diubah menjadi :

T = perioda gelombang(detik)
Gelombang longitudinal

Sebuah kawat spiral (slinki) yang didorong maju mundur akan


menyebabkan terjadinya gelombang longitudinal. Gelombang
longitudinal, yaitu gelombang yang arah getarannya sama dengan arah
rambatan gelombang.
Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi. Perambatan
gelombang bunyi di udara tidak disertai dengan molekul-molekul
udaranya. Pada gelombang longitudinal terjadi rapatan dan renggangan.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 252


Jarak antara dua rapatan atau dua renggangan yang berurutan disebut
panjang satu gelombang ().

Gambar: Gelombang Longitudinal


Hubungan antara frekuensi, panjang gelombang, dan laju rambat
gelombang
Panjang satu gelombang () adalah jarak yang di tempuh gelombang
dalam satu periode
Misalnya, periode suatu gelombang adalah 0,1s, itu artinya jika dalam 1
sekon gelombang menempuh jarak 10m maka panjang gelombang tersebut
adalah 10 : 1 x 0,1 = 1m
Besarnya jarak yang di tempuh gelombang dalam tiap satuan waktu
disebut cepat rambat laju (laju) gelombang yang dirumuskan sebagai
berikut

v = Ds : Dt
Keterangan :
v = Cepat rambat gelombang (m/s)
s = Perpindahan (m)
t = waktu tempuh (s)

Hubungan antara frekuensi (f), panjang gelombang (), dan cepat rambat
gelombang (y) dinyatakan dalam persamaan berikut ini.
V = / T atau v = f dan T = 1/f
Keterangan :
V = kecepatan (m/s)
F = frekuensi (Hz)

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 253


= panjang gelombang (m)
T = periode (s)

Sifat-sifat Gelombang

Sifat gelombang sebetulnya tidak hanya terbatas pada memantul saja,


tetapi sifat gelombang yang lainnya, yaitu

a. Dapat dipantulkan jika mengenai dinding penghalang


b. Dapat saling berpapasan tanpa saling mengganggu kelajuannya
c. Dapat berpadu atau berinterferensi
d. Dapat melentur jika melalui celah sempit
e. Dapat membias atau membelok jika panjang gelombangnya berubah

Contoh Gelombang dalam kehidupan sehari-hari

Sadarkah kamu bahwa banyak hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari merupakan gelombang mekanik maupun gelombang elektromagnetik.

Berikut ini adalah contoh gelombang mekanik

a. Gelombang bunyi
Gelombang bunyi berguna bagi kehidupan manusia sehari-hari
untuk berkomunikasi. Contohnya pada saat berbicara dengan orang
lain, suara televisi, radio, dan tape recorder adalah contoh
gelombang bunyi
b. Gelombang air laut
Di air laut yang ditiup angin juga dapat terjadi gelombang.
Gelombang mekanik memerlukan medium dalam perambatannya,
tetapi gelombang elektromagnetik tidak memerlukan medium
dalam perambatannya

Contoh gelombang elektromagnetik adalah sebagai berikut.

a. Gelombang yang dimanfaatkan oleh stasiun radio dan televisi.


b. Gelombang cahaya matahari yang memancar dari matahari sampai
ke bumi dalam berbagai panjang gelombang

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 254


5. Alat dan Bahan :
a. Slinki

6. Cara kerja :
1. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung
slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh
teman anda. Ujung yang lain dipegang sendiri.
2. Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakan
ujung slinki dengan cepat kekiri lain ke kanan, Amatilah gelombang yang
terjadi pada slinki.Apa yang terjadi pada ujung slinki? Apa yang merambat
pada slinki?
3. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah 2. Amati arah getar
(arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini
disebut gelombang transversal. Bagaimana arah getar dan arah gelombang
tersebut?
4. Ambil slinki lagi, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung
pada tiang yang cukup kokoh atau dipegang dengan anda. Ujung yang lain
dipegang sendiri. Usiklah ujung slinki yang anda pegang berulang-ulang
dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat kebelakang lain
kedepan seperti gambar di berikut.Amati arahgetar (arah usikan) dan arah
rambat gelombang-gelombang yang terjadi di sebut gelombang
longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang
longitudinal tersebut?
7. Tabel Pengamatan :

Hasil pengamatan Gelombang

Apabila slinki diusik ke Apabila slinki digerakan maju


kanan dan ke kiri maka mundur maka rambatan
NO
gelombang yang gelombang yang dihasilkan
dihasilkan

1 Gelombang Transversal Gelombang Longitudinal

8. Gambar Hasil Pengamatan jenis-jenis gelombang

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 255


Gambar 1. Gelombang Longitudinal

Gambar 2. Gelombang Transversal

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 256


9. Pembahasan :

Apabila diusik kekanan dan kekiri maka rambatan gelombang sama kekanan
dan kekiri / gelombang transversal.Apabila di slinki di ikat karet maka karet
akan berpindah saat bergetar lalu ketempat semula. Apabila slinki di gerakan
maju mundur maka rambatan gelombang lurus / longitudinal.

10. Pertanyaan

1. Apakah perbedaan gelombang transversal dan longitudinal?

11. Jawaban
Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak
lurus dengan arah getarnya.Contoh gelombang transversal adalah gelombang
pada tali.Arah getar gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnya
horizontal sehingga arah getar dan arah rambatnva satins.
Gelombang longitudinal Adalah gelombang yang memiliki arah getar sejajar
dengan arah rambatnya contohnya adalah gelombang pada slinki yang
digerakkan maju mundur

KEGIATAN PRAKTIKUM GETARAN DAN BUNYI

KEGIATAN PRAKTIKUM 2

1. Judul Percobaan : Benda Bergetar Sebagai Sumber Bunyi

2. Pelaksanaan Praktikum :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 257


a. Hari / tanggal : Kamis, 27 April 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha Ruang 4

3. Tujuan :
Menjelaskan penyebab timbulnya bunyi
Menjelaskan cara perambatan bunyi

4. Dasar Teori :

Getaran adalah suatu gerak bolak balik di sekitar keseimbangan.


Keseimbangan disini maksudnya adalah keadaan dimana suatu benda berada
pada posisi diam jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut.
Getaran mempunyai amplitudo (jarak simpangan terjauh dengan titik tengah)
yang sama. Getaran didefinisikan sebagai gerak bolak balik melalui titik
kesetimbangan. Titik kesetimbangan adalah titik dimana saan benda diam.
Contoh getaran adalah gerak bandul, gendang yang dipukul, penggaris yang
digetarkan dengan menarik ke atas.

Yang sering membuat kita bingung adalah gerak jarum jam dan
gerak kipas angin termasuk getaran ? Jawabannya tidak, karena gerak jarum
jam dan gerak kipas angin tidak mempunyai titik kesetimbangan atau dalam
arti titik kesetimbangannya dapat diletakkan dimana saja. Gerak jarum jam
dan gerak kipas angin termasuk gerak melingkar.

Jenis jenis getaran :

1. Getaran bebas terjadi bila sistem mekanis dimulai dengan gaya


awal, lalu dibiarkan bergetar secara bebas. Contoh getaran seperti
ini adalah memukul garputala dan membiarkannya bergetar,
menarik penggaris ke atas kemuadian dilepaskan dan
membiarkannya bergetar,
2. Getaran paksa terjadi bila gaya bolak balik atau getaran diterapkan
pada sistem mekanis. Contohnya adalah getaran gedung pada saat
gempa.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 258


5. Alat dan Bahan :
a. 1 buah mistar plastic berukuran 30cm.

6. Cara kerja :
1. Letakkan mistar plastic di atas meja dengan
salah satu tepi menonjol 5cm getarkan
ujungnya dengan cara menarik ke atas
kemudian lepaskan.
2. Ulangi langkah 1 dengan panjang mistar
15cm. lanjutkan dengan panjang mistar
20cm dan 25 cm

7. Tabel Pengamatan :

Tabel 2.1
Hasil pengamatan getaran dan bunyi (gelombang)

Panjang
No Getaran Bunyi
mistar

Getaran sedikit (lebih


1. 5 cm Lebih Nyaring
kerap)

Getaran lebih banyak dari


2. 15 cm Sedikit lebih kecil
mistar 5cm

Getaran lebih banyak dari Hampir tidak


3. 20 cm
mistar 15 cm mengeluarkan bunyi

Pelan dan hampir tidak


4. 25 cm Getaran lebih pelan
terdengar

8. Gambar hasil pengamatan Getaran dan Bunyi :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 259


Gambar 1. Panjang mistar 5 cm

Gambar 2. Panjang mistar 15 cm

Gambar 3. Panjang mistar 20 cm

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 260


Gambar 4. Panjang mistar 25 cm

9. Pembahasan :

Tepian mistar yang menonjol lebih pendek akan mengeluarkan bunyi lebih
keras tetapi getarannya akan cepat berhenti dan semakin panjang tonjolan
mistar bunyinya akan semakin hilang dan getarannya akan semakin
lambat.

10. Pertanyaan :
1. Apakah mistar bergetas mengeluarkan bunyi ?
2. Pada ukuran berapakah yang lebih cepat getarannya ?

11. Jawaban :

1. Iya, karena mistar yang ditarik ke atas dan dilepaskan akan mengeluarkan
bunyi
2. Yang lebih cepat getarannya adalah mistar yang tonjolannya 5cm

12. Kesimpulan :

Semakin pendek tonjolan mistar yang di tarik ke atas dan dilepaskan maka
bunyinya akan semakin keras, semakin panjang tonjolan mistar maka
getarannya akan lambat dan bunyinya akan hilang.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 261


KEGIATAN PRAKTIKUM GETARAN DAN BUNYI

KEGIATAN PRAKTIKUM 3

1. Judul Percobaan : Resonansi dan Intensitas Bunyi

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari / tanggal : Jumat, 5 Mei 2017
b. Tempat : Jalan Pulau Singkep

3. Tujuan :
Untuk mengetahui proses resonansi

4. Dasar Teori :
Resonansi adalah ikut bergetarnya molekul udara dalam kolom udara
akibat getaran benda lain apabila frekuensi dari benda tersebut sama. Syarat
resonansi ada benda pertama (sumber getaran), benda kedua (sumber getaran
lain) dengan frekuensi samadan adanya kolom udara. Frekuensi benda yang
ikut bergetar tersebut disebut frekuensi alamiahnya.
Suatu benda misalnya gelas mengeluarkan nada music jika diketuk
sebab ia memiliki frekuensi getaran alami sendiri. Jika kita menyanyikan nada
music berfrekuensi sama dengan suatu benda, benda itu akan bergetar.
Peristiwa ini dinamakan resonansi. Bunyi yang sangat keras dapat
mengakibatkan gelas beresonansi begitu kuatnya sehingga pecah. Rumus
resonansi pada kolom udara :

L = (2n 1)

Keterangan :
L = panjang kolom udara
= panjang gelombang
n = resonansi ke 1, 2, 3, ..

Keuntungan adanya resonansi bunyi adalah sebagai berikut :

a. Pada telinga kita terdapat kolom udara yang disebut kanal pendengaran
yang akan memperuat bunyi yang kita dengar.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 262


b. Adanya ruang resonansi pada gitar, biola, kentongan yang dapat
memperkeras bunyi alat alat tersebut.
c. Kantung udara yang dimiliki katak pohon dan katak sawah dapat
memperkeras bunyi yang dihasilkan.

Kerugian akibat adanya resonansi adalah sebagai berikut :

a. Suara tinggi seorang penyanyi dapat memecahkan gelas yang berbentuk


piala karena gelas beresonansi.
b. Dentuman bom atau mesin pesawat supersonic dapat memecahkan kaca
kaca jendela bangunan.
c. Bunyi yang terlalu kuat dapat memecahkan telinga kita.
d. Pengaruh kecepatan agin pada sebuah jembatan di Selat Tacoma, Amerika
Serikat, menghasilkan resonansi yang menyebabkan jembatan roboh.

5. Alat dan Bahan :


a. 1 buah gelas lengkung
b. Air
c. Gelas ukur

6. Cara kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Tuangkan air ke dalam gelas lengkung sebanyak 50ml.
3. Celupkan jari telunjuk dan jari tengah ke dalam gelas kemudian gosokkan
tangan di bibir gelas beberapa kali.
4. Ulangi kegiatan seperti di atas pada semua gelas.
5. Amati apa yang terjadi.

7. Tabel Pengamatan :

Tabel 3.1
Hasil pengamatan getaran dan bunyi

No Volume Air Bunyi

1. 50 ml Lebih nyaring

2. 100 ml Kurang nyaring

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 263


Hampir tidak
3. 150 ml
terdengar

8. Gambar hasil pengamatan Resonansi dan Intensitas bunyi :

Gambar 1. Volume air 50 ml

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 264


Gambar 2. Volume air 100 ml

Gambar 3. Volume air 150 ml

9. Pembahasan :

Dalam percobaan tersebut jari tangan harus basah terlebih dahulu agar
mengeluarkan suara. Gelas yang berisi air sedikit mengeluarkan suara paling
nyaring karena kolom udara yang luas dan suara yang dihasilkan berasal dari
getaran air. Gelas yang berisi air setengah mengeluarkan suara yang nyaring,
itu disebabkan karena kolom udaranya tidak lebih luas dari yang memiliki air
sedikit dan suara yang dihasilkan tidak lebih nyaring. Gelas yang berisi air
penuh, suara yang dihasilkan hamper tidak terdengar karena hanya berisi air
dengan sedikit kolom udara.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 265


10. Pertanyaan :
1. Mengapa suara pada gelas yang berisi air penuh hampir tidak terdengar ?
2. Pada gelas yang bervolume air berapakah yang menghasilkan bunyi paling
nyaring ?

11. Jawaban :

a. Gelas yang berisi air penuh suara yang dihasilkan hamper tidak terdengar
karena hanya berisi air dengan sedikit kolom udara.
b. Pada gelas yang bervolume 50 ml karena kolom udara yang luas dan suara
yang dihasilkan berasal dari getaran air.

12. Kesimpulan :

Resonansi adalah ikut bergetarnya molekul udara dalam kolom akibat


getaran benda lain. Tinggi rendahnya frekuensi bunyi pada peristiwa resonansi
dipengaruhi oleh panjang kolom udara dalam benda.

KEGIATAN PRAKTIKUM TELINGA

KEGIATAN PRAKTIKUM 4

1. Judul Percobaan : Kepekaan Indra Pendengaran Manusia

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari / tanggal : Minggu, 30 April 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha Ruang 4

3. Tujuan :
Untuk mengetahui kepekaan indra pendengar seseorang

4. Dasar Teori :
Indera pendengar manusia adalah telinga, selain sebagai indera
pendengar telinga berfungsi sebagai alat keseimbangan. Telinga manusia

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 266


terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga bagian luar, telinga bagian tengah, dan
telinga bagian dalam.
Telinga manusia adalah detector atau pengenal bunyi yang sangat
peka, mampu mendengar bunyi dalam selang intensitas yang sangat lebar.kita
harus menjaga telinga dengan baik dan menghindarkan untuk mendengar
bunyi berintensitas tinggi dalam jangka waktu lama.
Pendengaran merupakan indera mekanoreseptor karena telinga
memberikan respon terhadap getaran gelombang suara yang terdapat di udara.
Pendengaran adalah persepsi saraf mengenai energi suara. Gelombang suara
adalah getaran udara yang merambat dan terdiri dari daerah bertekanan tinggi
karena kompresi (pemampatan) molekul-molekul udara yang berselang seling
dengan daerah bertekanan rendah akibat penjarangan molekul tersebut.
Perasaan pendengaran ditafsirkan otak sebagai suara yang enak atau tidak
enak. Gelombang suara menimbulkan bunyi tingkatan suara biasa 80 90
desibel dan tingkatan maksimum kegaduhan 130 desibel.
Telinga peka terhadap rangsang bunyi. Jumlah getaran bunyi per detik
disebut frekuensi. Telinga kita peka terhadap bunyi yang frekuensinya 20-
20.000 hertz, disebut audiosonik. Bunyi yang frekuensinya lebih kecil dari
pada 20 hertz dan lebih besar dari pada 20.000 hertz tidak dapat terdengar oleh
telinga manusia. Bunyi yang frekuensinya lebih kecil daripada 20 hertz
disebut infrasonik, sedangkan bunyi yang frekuensinya lebih besar daripada
20.000 hertz disebut ultrasonik.
Bunyi memiliki frekuensi, amplitude dan bentuk gelombang.
Frekuensi gelombang bunyi adalah kecepatan osilasi gelombang udara per-
unit waktu. Telinga manusia dapat menangkap frekuensi yang bervariasi dari
sekitar 20 sampai 16.000 Hertz (Hz). Satu hertz adalah satu siklus perdetik.
Bunyi berfrekuensi rendah mempunyai nada rendah, bunyi berfrekuensi tinggi
mempunyai nada tinggi. Suara manusia berkisar dari sekitar 65 Hz samapt
sedikit diatas 1000 Hz. Mekanisme frekuensi manusia paling sensitive
terhadap suara dengan frekuensi sekitar 1000 Hz. Amplitude adalah ukuran
energi atau intensitas fluktuasi tekanan. Gelombang bunyi dengan amplitude
yang berbeda diinterprestasikan sebagai perbedaan dalam kekerasan ikuran
bunyi dalam ukuran decibel (dB). Bunyi bisikan sekitar 20 dB, percakapan
tenang sekitar 50 dB, pabrik yang bisisng sekitar 100 dB, bunyi diatas itu 120

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 267


dB menyebabkan nyeri dan pemaparan dalam jangka waktu panjang dapat
merusak telinga dan menyebabkan ketulian.
Suara adalah sensasi yang timbul apabila getaran longitudinal molekul
di lingkungan eksternal, yaitu masa pemadatan dan pelonggaran molekul yang
terjadi berselang seling mengenai memberan timpani. Plot gerakan-gerakan ini
sebagai perubahan tekanan di memberan timpani persatuan waktu adalah
satuan gelombang, dan gerakan semacam itu dalam lingukangan secara umum
disebut gelombang suara. Secara umum kekerasan suara berkaitan dengan
amplitudo gelombang suara dan nada berkaitan dengan prekuensi (jumlah
gelombang persatuan waktu). Semakin besar suara semakin besar amplitudo,
semakin tinggi frekuensi dan semakin tinggi nada. Namun nada juga
ditentukan oleh faktor faktor lain yang belum sepenuhnya dipahami selain
frekuensi dan frekuensi mempengaruhi kekerasan, karena ambang
pendengaran lebih rendah pada frekuensi dibandingkan dengan frekuensi lain.
Indera keseimbangan merupakan indera khusus yang terletak di dalam
telinga. Indera keseimbangan secara structural terletak dekat indera pendengar,
yaitu dibagian belakang telinga dalam yang mebentuk struktur utrikulus dan
sakulus, serta kanalis semisirkualis. Struktur tersebut berfungsi dalam
pengaturan keseimbangan dari saraf otak. Dengan demikian, saraf orak
mengandung dua komponen yaitu komponen pendengaran dan komponen
keseimbangan. Bila suatu objek bergetar maka akan timbul suara. Getaran
objek tersebut akan ikut menggetarkan molekul udara sehingga timbullah
gelombang suara. Bila gelombang sampai ditelinga maka akan masuk melalui
telinga luar terus melalui saluran pendengaran akhir sampai di membrane
timpani. Hal ini akan menggetarkan membrane timpani, terus ke tulang martil,
landasan, dan sanggurdi. Dari sanggurdi getaran suara dilanjutkan ke tingkap
bundar atau bulat. Getaran ini ikut menggetarka cairan pada rumah siput. Bila
cairan pada rumah siput bergetar akan menstimus ujung saraf. Implus dari
ujung saraf ini terus ke pusat saraf pendengaran di otak. Otak besar akan
memproses dan menerjemahkan dan timbullah persepsi udara.

5. Alat dan Bahan :


a. 1 buah selendang
b. 1 buah mangkok kaca
c. 1 buah sendok makan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 268


d. Kapas secukupnya

6. Cara kerja :
1. Tutuplah mata dengan selendang.
2. Lalu kita tentukan jarak antara teman yang memegang sendok dan
mangkok dengan teman yang matanya ditutup dengan selendang dan
belum ditutup telinganya, misalnya pertama 1 m, kemudian 2 m, lalu 4 m
dan seterusnya.
3. Setelah siap, anda yang ditutup matanya dengan selendang dan belum di
tutup telinganya memberi aba aba agar temanmu yang memegang
sendok mengentukkan sendoknya pada mangkok.
4. Setelah selesai sampai percobaan 12 m, masukkan data kedalam tabel
yang sudah disediakan (table pengamatan telinga sebelum ditutup)
5. Setelah itu, lepas selendang dan sumbatlah telinga kanan dan kiri secara
bergantian dengan kapas.
6. Lalu lakukan kembali percobaan mengentukkan sendok pada mangkok
dimulai dari 1 m, kemudian 2 m, lalu 4 m dan seterusnya.
7. Setelah selesai sampai percobaan 12 m, masukkan data kedalam tabel
yang sudah disediakan (table pengamatan telinga kanan dan kiri setelah
ditutup).

7. Tabel Pengamatan :

Tabel 4.1
Hasil pengamatan kepekaan indera pendengar manusia

Telinga sebelum Telinga setelah ditutup


No Jarak
ditutup Telinga kiri Telinga kanan

1. 2m Tedengar Tedengar Tedengar

2. 4m Tedengar Tedengar Tedengar

3. 6m Tedengar Tedengar Tedengar

4. 8m Tedengar Tedengar Tedengar

5. 10 m Tedengar Kurang Tedengar Terdengar

Hampir Tidak
6. 12 m Kurang Tedengar Kurang Terdengar
Terdengar

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 269


8. Gambar hasil pengamatan Kepekaan Indera Pendengar Manusia :

Gambar 1. Mata yang ditutup dan telinga sebelum ditutup dengan kapas

Gambar 2. Jarak 2 m dengan lubang telinga sebelah kiri ditutupi oleh kapas

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 270


Gambar 3. Jarak 4 m dengan lubang telinga sebelah kiri ditutupi oleh kapas

Gambar 4. Jarak 6 m dengan lubang telinga sebelah kiri ditutupi oleh kapas

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 271


Gambar 5. Jarak 8 m dengan lubang telinga sebelah kiri ditutupi oleh kapas

Gambar 6. Jarak 10 m dengan lubang telinga sebelah kiri ditutupi oleh kapas

Gambar 7. Jarak 12 m dengan lubang telinga sebelah kiri ditutupi oleh kapas

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 272


Gambar 8. Jarak 2 m dengan lubang telinga sebelah kanan ditutupi oleh kapas

Gambar 9. Jarak 4 m dengan lubang telinga sebelah kanan ditutupi oleh kapas

Gambar 10. Jarak 6 m dengan lubang telinga sebelah kanan ditutupi oleh kapas

Gambar 11. Jarak 8 m dengan lubang telinga sebelah kanan ditutupi oleh kapas

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 273


Gambar 12. Jarak 10 m dengan lubang telinga sebelah kanan ditutupi oleh kapas

Gambar 13. Jarak 12 m dengan lubang telinga sebelah kanan ditutupi oleh kapas

9. Pembahasan :
Dari percobaan diatas dapat dinyatakan bahwa denga mata tertutup, kita
masih dapat mendengar bunyi dengan jelas pada jarak 1 m, 2 m, 4m, bahkan
sampai 10 m karena bunyi merambat melului udara. Begitu pula jika salah
satu telinga kita ditutup dengan kapas maka bunyi masih bisa terdengar
meskipun tidak sejelas apabila kedua mata ditutup dengan selendang.

10. Pertanyaan :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 274


1. Dari telinga yang setelah ditutup dengan kapas, telinga manakah yang
dapat mendengar lebih baik ?

11. Jawaban :

Telinga kanan, karena suara yang datang dari telinga kanan akan lebih
didengar oleh otak daripada suara dari telinga kiri.

12. Kesimpulan :

Berdasarkan hasil pratikum yang kelompok kami lakukan, kesimpulan


yang di dapat dari hasil pratikum tersebut adalah :

a. Indera pendengar manusia adalah telinga, selain sebagai indera


pendengar telinga berfungsi sebagai alat keseimbangan.
b. Telinga manusia adalah detector atau pengenal bunyi yang sangat peka,
mampu mendengar bunyi dalam selang intensitas yang sangat lebar.kita
harus menjaga telinga dengan baik dan menghindarkan untuk mendengar
bunyi berintensitas tinggi dalam jangka waktu lama.
c. Indera keseimbangan secara structural terletak dekat indera pendengar,
yaitu dibagian belakang telinga dalam yang mebentuk struktur utrikulus
dan sakulus, serta kanalis semisirkualis. Struktur tersebut berfungsi
dalam pengaturan keseimbangan dari saraf otak.
d. Telinga dapat mengalami penurunan fungsi pendengaran jika pada salah
satunya mengalami kerusakan. Salah satunya adalah ketulian yang
diakibatkan pecahnya gendang telinga.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 275


KEGIATAN PRAKTIKUM TELINGA

KEGIATAN PRAKTIKUM 5

1. Judul Percobaan : Struktur dan Fungsi Telinga

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari / tanggal : Jumat, 05 Mei 2017
b. Tempat : Jalan Pulau Singkep

3. Tujuan :
Untuk mengetahui bagian bagian yang menyusun telinga beserta
fungsinya

4. Dasar Teori :
Indera pendengaran yang kita miliki ditunjang oleh organ yang bernama
telinga. Dengan adanya telinga, kita bisa mendengar bunyi dan suara dengan
frekuensi antara 20 Hz 20.000 Hz yang terdapat di sekitar kita. Untuk
menunjang fungsinya ini, telinga tersusun atas bagian-bagian yang memiliki
fungsinya masing-masing.Bagian-bagian telinga terdiri dari telinga luar,
telinga tengah dan telinga dalam.Ketiga bagian telinga ini terletak di dalam
tulang temporal kepala. Tulang temporal adalah struktur berbentuk piramidal
yang membentuk bagian dasar dan pinggir (lateral) kedua sisi tulang
tengkorak. Bagian-bagian utama tulang temporal adalah segmen tulang
skuamosa, petrosa, timpanik, dan mastoid. Pada tulang temporal inilah selain
organ pendengaran (koklea) juga tersimpan organ keseimbangan (vestibuler).

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 276


Telinga luar menangkap gelombang suara yang dirubah menjadi energi
mekanis oleh telinga tengah.Telinga tengah merubah energi mekanis menjadi
gelombang saraf, yang kemudian dihantarkan ke otak.Telinga dalam juga
membantu menjaga keseimbangan tubuh.

5. Alat dan Bahan :


a. Gambar struktur alat pendengaran manusia
b. Lembar pengamatan
c. Alat tulis

6. Cara kerja :
1. Perhatikan gambar struktur alat pendengaran manusia

2. Beri nama dan jelaskan fungsi bagian bagian telinga mulai dari telinga
bagian luar sampai telinga bagian dalam sesuai yang ditunjuk dengan
tanda anak panah
3. Kemudian catatlah nama nama bagian telinga di table pengamatan

7. Tabel Pengamatan :

Tabel 5.1
Hasil pengamatan Bagian Bagian Telinga

No. Nama organ Bagian telinga


Luar Tengah Dalam Fungsi
1. Daun telinga Menangkap getaran
2. Lubang telinga Mengantarkan geteran
3. Kelenjar minyak Menangkap pertikel debu
dan menghalangi masuknya
air
4. Gendang telinga Meneruskan gelombang
bunyi dari udara

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 277


5. Tulang martil Menangkap getaran dari
6. Tulang landasan gendang telinga dan
7. Tulang sangurdi
meneruskannya ke tingkap
oval
8. Pembuluh Memasukan udara ke telinga
eustachius tengah dan menjadikanya
tekanan udara di gendang
telinga = tekanan udara
diluar
9. Tingkap oval Menghantarkan getaran
udara
10. Labirin Menghasilkan cairan limfe
11. Rumah siput Mengirimkan impuls ke otak
untuk diinterprestasikan
menjadi bunyi

8. Pembahasan :
Bagian luar telinga merupakan bagian terluar dari telinga.Telinga luar
terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar
meliputi daun telinga atau pinna, Liang meatus auditorius eksternus, dan
gendang telinga atau membran timpani. Bagian daun telinga berfungsi untuk
membantu mengarahkan suara kedalam lubang telinga dan akhirnya menuju
gendang telinga. Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar berfungsi
untuk menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang telinga. Saluran ini
merupakan hasil susunan tulang dan rawan yang dilapisi kulit tipis.
Telinga luar, yang terdiri dari aurikula (atau pinna) dan kanalis
auditoriuseksternus, dipisahkan dari telinga tengan oleh struktur seperti
cakram yang dinamakanmembrana timpani (gendang telinga).Telinga terletak
pada kedua sisi kepala kuranglebih setinggi mata.Aurikulus melekat ke sisi
kepala oleh kulit dan tersusun terutamaoleh kartilago, kecuali lemak dan
jaringan bawah kulit pada lobus telinga. Aurikulus membantu pengumpulan
gelombang suara dan perjalanannya sepanjang kanalisauditorius eksternus.
Tepat di depan meatus auditorius eksternus adalah sendi temporalmandibular.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 278


Kaput mandibula dapat dirasakan dengan meletakkan ujung jari di
meatusauditorius eksternus ketika membuka dan menutup mulut.
Aurikula berfungsi mengumpulkan getaran udara, bentuknya berupa
lempeng tulang rawan yang elastis yang ditutupi kulit, memiliki otot intrinsic
dan ekstrinsik sertadi persarapi oleh nervus fasialis.Seluruh permukaan
diliputi kulit tipis dengan lapisan subkutis pada permukaan anterolateral, serta
di temukan rambut kelenjar sebasea dankelenjar keringat.Meatus akustikus
eksternal merupakan tabung berkelok kelok yang terbentang antara aurikula
dan membran tempani, berfungsi menghantarkan gelombang suara dari
aurikula ke membrane tempani. Pada bagian luar banyak ditemukan rambut
yang berhubungan dengan kelenjar sebasea, sedangkan dalam liang ditemukan
serumen berwarna coklat yang berfungsi sebagai pelindung. Seruman
merupakan modifikasi kelenjar keringat bergabung dengankelenjar sebasea
yang bermuara langsung ke permukaan kulit.
Telinga tengah tersusun atas membran timpani (gendang telinga) di
sebelah lateraldan kapsul otik di sebelah medial celah telinga tengah terletak
di antara kedua Membran timpani terletak pada akhiran kanalis aurius
eksternus dan menandai batas lateral telinga,Membran ini sekitar 1 cm dan
selaput tipis normalnya berwarna kelabu mutiara dantranslulen.Telinga tengah
merupakan rongga berisi udara merupakan rumah bagi osikuli(tulang telinga
tengah) dihubungkan dengan tuba eustachii ke nasofaring berhubungandengan
beberapa sel berisi udara di bagian mastoid tulang temporal.
Telinga tengah mengandung tulang terkecil (osikuli) yaitu malleus, inkus
stapes.Osikuli dipertahankan pada tempatnya oleh sendian, otot, dan ligamen,
yang membantuhantaran suara. Ada dua jendela kecil (jendela oval dan
dinding medial telinga tengah,yang memisahkan telinga tengah dengan telinga
dalam. Bagian dataran kaki menjejak pada jendela oval, di mana suara
dihantar telinga tengah. Jendela bulat memberikan jalanke getaran suara.
Jendela bulat ditutupi oleh membrana sangat tipis, dan dataran kakistapes
ditahan oleh yang agak tipis, atau struktur berbentuk cincin, anulus jendela
bulat.
Maupun jendela oval mudah mengalami robekan. Bila ini terjadi, cairan
dari dalam dapatmengalami kebocoran ke telinga tengah kondisi ini
dinamakan fistula perilimfe. Tubaeustachii yang lebarnya sekitar 1 mm

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 279


panjangnya sekitar 35 mm, menghubngkan telingahke nasofaring. Normalnya,
tuba eustachii tertutup, namun dapat terbuka akibat kontraksiotot palatum
ketika melakukan manuver Valsalva atau menguap atau menelan.Tuba
berfungsi sebagai drainase untuk sekresi dan menyeimbangkan tekanan dalam
telingatengah dengan tekanan atmosfer.
Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal. Organ
untuk pendengaran (koklea) dan keseimbangan (kanalis semisirkularis),
begitu juga kranial VII (nervus fasialis) dan VIII (nervus koklea vestibularis)
semuanya merupakan bagian darikomplek anatomi. Koklea dan kanalis
semisirkularis bersama menyusun tulang labirint. Ketiga kanalis semisi
posterior, superior dan lateral erletak membentuk sudut 90 derajat satu sama
lain dan mengandung organ yang berhubungan dengan keseimbangan.
Organahir reseptor ini distimulasi oleh perubahan kecepatan dan arah gerakan
seseorang. Koklea berbentuk seperti rumah siput dengan panjang sekitar 3,5
cm dengan duasetengah lingkaran spiral dan mengandung organ akhir untuk
pendengaran, dinamakan organ Corti. Di dalam lulang labirin, namun tidak
sempurna mengisinya, Labirin membranosa terendam dalam cairan yang
dinamakan perilimfe, yang berhubunganlangsung dengan cairan serebrospinal
dalam otak melalui aquaduktus koklearis. Labirin membranosa tersusun atas
atrikulus, sakulus, dan duktus semisirkularis, duktus koklearis.
Atrikulus, bentuknya seperti kantong lonjong dan agak gempeng terpaut
padatempatnya oleh jaringan ikat. Disini terdapat saraf (nervus akustikus)
pada bagiandepan dan sampingnya ada daerah yang lonjong yang disebut
macula akustikautrikola.pada dinding belakang atrikus ada muara dari duktus
semisirkularis dan padadinding depannya ada tabung halus disebut utrikulosa
sirkularis, saluran yangmenghubungkan atrikulus dengan sakulus.
Sakulus, bentuknya agak lonjong lebih kecil dari utrikulus, terletak pada
bagiandepan dan bawah dari vestibulum dan terpaut erat oleh jaringan ikat,
tempatterdapatnya nervus akustikus. Pada bagian depan sakulus ditemukan
serabut-serabut halus cabang nervus akustikus yang berakhir pada macula
akustika sakuli. Pada permukaan bawah sakulus ada duktus reunien yang
menghubungkan sakulus denganduktus koklearis, di bagian sudut sakulus ada
saluran halus disebut duktusendolimfatikus, berjalan melalui aquaduktus

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 280


vestibularis menuju permukaan bagian bawah tulang temporalis dan berakhir
sebagai kantong buntu disebut sakusendolimfatikus yang terletak tepat di
lapisan otak duramater.
Duktus semisirkularis, ada tiga tabung selaput semisrkularis yang berjalan
dalamkanalis semisrkularis (superior, posterior, dan lateralis).
Penampangannya kira-kira sekitar sepertiga penampang kanalis semisirkularis.
Bagian duktus yang melebar disebut ampula selaput. Setiap ampula
mengandung satu celah siklus, sebelah dalam ada Krista ampularis yang
terlihat menonjol kedalam yang menerima ujung-ujung saraf.
Duktus koklearis merupakan saluran yang berbentuk agak segitiga seolah-
olah membuat batas pada koklea timpani. Atap duktus koklearis terdapat
membranevestibularis pada alasnya terdapat membran basilaris. Duktus
koklearis mulai dari kantong buntu (seikum vestibular) dan berakhir tepat
diseberang kanalis laminaspiralis pada kantong buntu (seikum ampulare) pada
membrane basilaris ditemukan organ korti sepanjang duktus koklearis yang
merupakan hearing sense organ.
Pada pertemuan antara lamina spiralis tulang dengan mediolus terdapat
ganglionspiralis yang sebagaian besar diliputi tulang bagian bawah dan
menyatu denganmembrane basilaris melintasi duktus koklearis dan melekat
pada ligamentum basilaris. Membran basilaris dibentuk oleh lapisan serat
serat kolagen, permukaan bawahyang menghadap skala timpani diliputi oleh
jaringan ikat fibbrosa yangmengandung pembuluh darah.
Telinga dalam terdiri dari labirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian
rongga padatulang pelipisyang dilapisi periosteumyang berisi cairan perilimfe
& labirin membranasea, yang terletak lebih dalam dan memiliki cairan
endolimfe. Di labirin osea terdapat koklea, vestibulum, kanalis semisirkularis.
Kolea atau rumah siput. Penampang melintang koklea trdiri atas tiga
bagian yaituskala vestibuli,skala media, danskala timpani. Bagian dasar dari
skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui jendela
berselaput yang disebut tingkap oval, sedangkan skala timpani berhubungan
dengan telinga tengah melalui tingkap bulat. Bagian atas skala media dibatasi
oleh membran vestibularisatau membran Reissner dan sebelah bawah dibatasi
oleh membran basilaris. Diatas membran basilaris terdapat organo corti yang

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 281


berfungsi mengubah getaransuara menjadi impuls. Organo corti terdiri dari sel
rambut dan sel penyokong. Diatas sel rambut terdapat membran tektorial yang
terdiri darigelatinyang lentur sedangkan sel rambut akan dihubungkan dengan
bagian otak dengan saraf vestibulokoklearis. Vetibulum, bagian tengah
labirintus osseous pada vestibulum ini membukafenestra ovale dan fenestra
rotundum dan pada bagian belakang atas menerima muara kanalis
semisirkularis. Kanalis semisirkularis merupakan saluran setengah lingkaran
yang terdiri dari 3saluran. Saluran yang satu dengan yang lainnya membentuk
sudut 90%, kanalissemisrkularis superior, kanalis semisirkularis posterior dan
kanalis semisirkularis lateralis. L abirin membranosa memegang cairan yang
dinamakan endolimfe. Terdapat keseimbangan yang sangat tepat antara
perilimfe dan endolimfe dalam telinga dalam banyak kelainan telinga dalam
terjadi bila keseimbangan ini terganggu. Percepatan angular menyebabkan
gerakan dalam cairan telinga dalam di dalam kanalis dan merang-sang sel-sel
rambut labirin membranosa. Akibatnya terjadi aktivitas elektris yang
berjalansepanjang cabang vesti-bular nervus kranialis VIII ke otak.Perubahan
posisi kepala dan percepatan linear merangsang sel-sel rambut utrikulus. Ini
juga mengakibatkan aktivitaselektris yang akan dihantarkan ke otak oleh
nervus kranialis VIII. Di dalam kanalisauditorius internus, nervus koklearis
yang muncul dari koklea, bergabung dengan nervusvestibularis, yang muncul
dari kanalis semisirkularis, utrikulus, dan sakulus, menjadinervus koklearis
(nervus kranialis VIII).Yang bergabung dengan nervus ini di dalam kanalis
auditorius internus adalah nervus fasialis (nervus kranialis VII).
Kanalisauditorius internus mem-bawa nervus tersebut dan asupan darah ke
batang otak.

9. Pertanyaan :

1. Apa saja bagian bagian yang menyusun telinga ?

10. Jawaban :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 282


Bagian-bagian yang menyusun telinga terdiri dari tiga bagian yaitu telinga
bagian luar, telinga bagian tengah dan telinga bagian dalam.

11. Kesimpulan :

Berdasarkan hasil pratikum yang kelompok kami lakukan, kesimpulan


yang di dapat dari hasil pratikum tersebut adalah :

Telinga terdiri dari tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga
dalam.Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri
dari daun telinga,lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar
meliputi daun telinga atau pinna, liang telinga atau meatus auditorius
eksternus, dan gendang telinga atau membrane timpani. Telinga tengah
meliputi gendang telinga, 3 tulang pendengaran (martil atau malleus),
landasan atau incus, dan sanggurdi atau stapes. Telinga dalam terdiri dari
labirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian rongga pada tulang pelipis
yang dilapisi periosteum yang berisi cairan perilimfe & labirin membran asea,
yang terletak lebih dalam dan memiliki cairan endolime.

MODUL 9
KEGIATAN PRAKTIKUM SIFAT CAHAYA

KEGIATAN PRAKTIKUM 1

1. Judul Percobaan : Sifat Cahaya

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Jumat 12 Mei 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha

3. Tujuan : Memahami dan membuktikan sifat cahaya

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 283


4. Dasar Teori :
Sifat-sifat Cahaya
1) Cahaya Merambat Lurus
Cahaya yang dipancarkan oleh sebuah sumber cahaya merambat ke
segala arah. Bila medium yang dilaluinya homogen, maka cahaya lurus.
Bukti cahaya merambat lurus tampak pada berkas cahaya matahari yang
menembus masuk ke dalam ruangan yang gelap.
2) Cahaya dapat Dipantulkan
Pemantulan cahaya ada dua jenis yaitu pemantulan baur (pemantulan
difusi) dan pemantulan teratur. Pemantulan baur merupakan pemantulan
yang terjadi apabila cahaya mengenai permukaan yang kasar atau tidak
rata. Pada pemantulan ini, sinar pantulnya tidak beraturan. Sedangkan
pemantulan teratur terjadi bila cahaya mengenai permukaan yang licin,
rata, dan mengkilap, misalnya cermin. Sinar pantulnya memiliki arah yang
teratur.
Berdasarkan bentuk permukaannya cermin dibedakan menjadi tiga
macam yaitu cermin datar, cermin cembung, dan cermin cekung.
3) Cahaya Mampu Menembus Benda Bening
Peristiwa menembusnya cahaya pada bening dapat dilihat pada saat
menerawang plastik bening, gelas kaca, atau benda-benda bening lainnya
ke arah sinar lampu. Sinar tersebut dapat terlihat karena cahaya dapat
menembus benda bening. Jika cahaya mengenai benda yang gelap (tidak
bening) misalnya pohon, tangan, mobil, maka akan membentuk bayangan.
4) Cahaya Dapat Diuraikan
Penguraian cahaya (dispersi) merupakan penguraian cahaya putih
menjadi cahaya yang memiliki bermacam-macam warna. Contohnya
pelangi, yang terjadi akibat dari cahaya matahari yang diuraikan oleh titik-
titik air hujan.
5) Cahaya Dapat Dibiaskan
Peristiwa pembelokkan arah rambatan cahaya setelah melewati
medium rambatan yang berbeda disebut pembiasan.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 284


Jika cahaya datang dari zat yang kurang rapat ke zat ayng lebih rapat
maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya
dari udara ke air. Sebaliknya jika cahaya datang dari zat yang lebih rapat
ke zat yang kurang rapat, maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis
normal. Misal cahaya dari air ke udara. Contoh pembiasan cahaya yaitu
pensil yang dimasukkan ke air akan terlihat bengkok, dasar kolam terlihat
dangkal.

5. Alat dan Bahan :


Karton
Kertas HVS
Senter
Cermin
CD
Mangkok kaca bening
Air
Sinar Matahari
Gelas kaca
Pensil

6. Cara Kerja :
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini anatara lain :
1. Menyediakan alat & bahan yang akan digunakan
2. Mempresentasikan materi
3. Mencatat hasil presentasi

7. Tabel Pengamatan dan Pembahasan :

Tabel 2.1
Hasil pengamatan Cahaya merambat lurus

Ditembus cahaya
No Nama Benda Keterangan
Dapat Tidak
1.
Karton dilubangi Benda bening atau benda

bagian tengah tembus cahaya
2.
Karton C digeser Benda gelap atau benda tidak

ke sebelah kiri tembus cahaya

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 285


3.
Benda gelap atau benda tidak
Kertas HVS
tembus cahaya
4.
Benda bening atau benda
Plastik bening
tembus cahaya

Hasil Pengamatan Cahaya dapat dipantulkan

a. Apa yang terjadi ketika cahaya senter dipantulkan tegak lurus ke cermin ?
b. Apa yang terjadi ketika cahaya senter dipantulkkan dengan kemiringan
tertentu ke cermin ?

Jawaban :

a. Yang terjadi jika cahaya dipantulkan tegak lurus adalah pantulan cahaya
tersebut akan kembali ke cahaya datang
b. Jika cahaya datang dimiringkan maka cahaya pantulnya akan miring tetapi
berbalik arah dan bisa membentuk sebuah sudut

Tabel 2.2

Hasil pengamatan Cahaya dapat menembus benda bening

Ditembus Cahaya Pada Tempat Gelap


Nama Benda
Ya Tidak

Plastik Bening

Kertas Bening

Plastik Hitam

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 286


Plastik Bening Kertas Bening Plastik Bening

Tabel 2.3
Hasil pengamatan Cahaya dapat diuraikan

Perlakuan Warna-warna spectrum cahaya yang diuaraikan

CD dalam wadah berisiWarna merah, warna jingga, warna kuning,warna hijau,


air jernih diletakkan di warna biru, warna nila dan warna ungu (warna
bawah terik matahari pelangi)

Proses :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 287


Hasil :

Warna Pelangi

Tabel 2.4

Hasil pengamatan Cahaya dapat dibiaskan

Keterangan
Percobaan
Lurus Patah
1. Gelas yang dimasukan
pensil tanpa berisi air

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 288


2. Gelas yang dimasukan
pensil dan berisi air

Pensil terlihat bengkok Pensil terlihat tidak bengkok

8. Pertanyaan
1. Bagaimana sifat-sifat cahaya ?
2. Apa yang terjadi ketika cahaya senter dipantulkan tegak lurus ke cermin ?

9. Jawaban
1. Sifat-sifat cahaya yaitu :
Cahaya Merambat Lurus
Cahaya dapat Dipantulkan
Cahaya Mampu Menembus Benda Bening
Cahaya Dapat Diuraikan
Cahaya Dapat Dibiaskan
2. Yang terjadi jika cahaya dipantulkan tegak lurus adalah pantulan cahaya
tersebut akan kembali ke cahaya datang

10. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pengamatan pertama terbukti bahwa
cahaya lilin/ senter dari depan rangkaian kardus yang sudah diberi lobang
sejajar cahaya dapat merambat lurus. Berdasarkan dari hasil pengamatan
kedua ketika cahaya lilin/ senter yang melewati benda bening dapat terlihat

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 289


sedangkan sebaliknya pada benda tidak bening seperti kardus cahaya tidak
bisa menembus. Sehingga dapat di simpulkan bahwa cahaya dapat menembus
benda yang bening.
Berdasarkan dari hasil pengamatan ketiga terbukti bahwa cahaya senter
yang diarahkan kecermin datar dapat memantul. Jadi terbukti bahwa sifat-
sifat cahaya diantaranya dapat merambat lurus, dapat dipantulkan, dapat
menembus benda bening, dapat diuraikan dan dapat dibiaskan.

KEGIATAN PRAKTIKUM LENSA CEMBUNG & CERMIN CEKUNG


KEGIATAN PRAKTIKUM 2

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 290


1. Judul Percobaan
: Lensa Cembung & Cermin
Cekung

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Jumat, 12 Mei 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha

3. Tujuan
: Untuk memahami dan mengetahui sifat bayangan

4. Dasar Teori :
Lensa cembung adalah lensa yang bersifat mengumpulkan cahaya
(konvergen). Lensa cembung adalah sebuah benda bening yang dibatasi oleh 2
bidang lengkung yang bentuk bagian tengahnya lebih tebal dari bagian tepinya.
Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung ( konvek=konvergen )
a. Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus.
b. Sinar yang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar dengan sumbu utama.
c. Sinar yang melalui pusat lensa tidak akan dibiaskan.
Pembentukan bayangan pada lensa cembung:
Benda di ruang III, bayangan di ruang 2
Sifat bayangan : nyata,terbalik,diperkecil
Benda di ruang II, bayangan di ruang 3
Sifat bayangan : nyata,terbalik,diperbesar
Benda di ruang I bayangan di ruang IV
Sifat bayangan : maya,tegak,diperbesar

Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya


permukaannya berupa cekungan, dan berupa bagian dalam dari sebuah bola.
Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda yang memantulkan
cahaya) misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja
dokter. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya.
Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar pantul (konvergen). Ketika
sinar-sinar sejajar dikenakan pada cermin cekung, sinar pantulnya akan
berpotongan pada satu titik, yang dinamakan titik api atau titik fokus (F).

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 291


Sifat sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung : Maya, sama tegak
dan diperbesar.

5. Alat dan Bahan :


a. Senter
b. Lensa Cembung
c. Karton
d. Cermin Cekung
e. Lilin

6. Cara kerja :
Lensa Cembung
1. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan.

2. Meletakkan lilin paling ujung, kemudian lensa cembung ditaruh


diantara lilin dan karton dengan menentukan jarak.

3. Menyalakan lilin dan mengamati bayangannya melalui selembar


karton.

4. Mengusahakan mendapat bayangan.

Cermin Cekung
1. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan.
2. Meletakkan cermin cekung paling ujung.
3. Meletakkan lilin dengan jarak tertentu yaitu 5 cm dari cermin cekung.
4. Menangkap bayangan lilin dengan cara meletakkan karton di depan lilin.
5. Mengusahakan mendapat bayangan.

7. Tabel Pengamatan dan Pembahasan :

Tabel 2.1
Tabel hasil pengamatan lensa cembung

Jarak Tidak
Jarak lilin Sifat Bayangan
No bayangan Terbukti Terbukti

1 25 18 Nyata,terbalik,diperkecil

2 20 21 Nyata,terbalik,diperkecil

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 292


3 15 31 Nyata,terbalik,diperbesar

4 10 - Tidak jelas

5 5 - Tidak jelas

Tabel 2.2

Tabel hasil pengamatan cermin cekung

Letak benda Sifat Bayangan Tidak Terbukti


No Terbukti

Benda terletak
1 Maya, tegak, dan diperbesar
di Ruang I

Benda terletak Nyata, terbalik, dan


2
di Ruang II diperbesar.

Benda terletak Nyata, terbalik, dan


3
di Ruang III diperkecil

8. Pertanyaan

1. Bagaimana bayangan benda


di lensa cembung?

2. Bagaimana bayangan benda


di lensa cekung?

9. Jawaban

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 293


1. Bayangan benda di lensa
cembung yaitu :
Benda di ruang III, bayangan di ruang 2
Sifat bayangan : nyata,terbalik,diperkecil
Benda di ruang II, bayangan di ruang 3
Sifat bayangan : nyata,terbalik,diperbesar
Benda di ruang I bayangan di ruang IV
Sifat bayangan : maya,tegak,diperbesar
2. Sifat sifat bayangan yang
dibentuk oleh cermin cekung : Maya, sama tegak dan diperbesar.

10. Kesimpulan

Lensa cembung berpengaruh terhadap pembentukan bayangan


nyala api lilin, sehingga bayangan nyala api lilin terlihat membesar atau
mengecil dan bayangan menjadi terbalik. Faktor-faktor yang
mempengaruhi bayangan nyala api lilin adalah jarak, besar titik fokus
lensa, dan tinggi nyala api lilin.

Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan


bahwa jarak benda terhadap cermin cekung berpengaruh pada jarak
bayangan yang dihasilkan. Sesuai dengan hipotesis kami, bahwa semakin
besar jarak benda maka semakin kecil jarak bayangan dan jarak fokus
akan tetap.

KEGIATAN PRAKTIKUM DISFERSI, DISFRAKSI & INTERFRENSI


CAHAYA

KEGIATAN PRAKTIKUM 3

1. Judul Percobaan : Disfersi,


disfraksi dan interfrensi cahaya.

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Jumat, 12 Mei 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 294


3. Tujuan :Untuk membuktikan proses
penguraian cahaya monokromatik menjadi
berbagai macam komponen warna cahaya atau
cahaya polikromatik
4. Dasar Teori :
Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya monokromatik menjadi
cahaya polikromatik (merah, jingga, kuning,hijau,biru,nila, dan ungu) yang
disebabkan oleh perbedaan indeks bias dari komponen- komponen warna.
Cahaya polikromatik adalah cahaya yang tersusun dari bermacam-macam
warna cahaya
Cahaya ungu memiliki indeks bias terbesar dan cahaya merah memiliki indeks
bias terkecil.
Disfraksi adalah peristiwa lenturan gelombang cahaya yang terjadi ketika
gelombang cahaya melewati celah sempit. Difraksi cahaya dapat terjadi jika
cahaya melalui celah tunggal. Difraksi pada celah tunggal dapat
mengakibatkan pola difraksi Franhoufer. Menurut prinsip Huygens tiap bagian
celah berlaku sebagai sumber gelombang. Cahaya dari satu bagian celah dapat
berinterferensi dengan cahaya dari bagian lainnya.
Difraksi pada celah sempit, bila cahaya yang dijatuhkan polikhromatik
(cahaya putih\banyak warna), selain akan mengalami peristiwa difraksi, juga
akan terjadi peristiwa interferensi, hasil interferensi menghasilkan pola warna
pelangi.
Berkas cahaya jatuh pada celah tunggal, seperti pada gambar , akan
dibelokan dengan sudut belok . Pada layar akan terlihat pola gelap dan
terang.Pola gelap dan terang akan terjadi bila mengalami peristiwa
interferensia.
Interferensi merupakan perpaduan dua gelombang cahaya sehingga
membentuk gelombang cahaya baru. Interferensi cahaya terjadi ketika dua
gelombang cahaya datang bersamaan pada suatu tempat. Dua gelombang
tersebut dapat berinterferensi jika :
- Kedua sumber cahaya koheren, yaitu keduanya harus memiliki beda fase
selalu tetap dan memiliki frekuensi yang sama.
- Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitudo yang hampir sama.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 295


5. Alat dan Bahan :
a. Lilin
b. CD
c. Mangkok
bening
d. Air
e. Cermin
f. Korek Api
g. Air Sabun
h. Kawat
berbentuk
lingkaran

6. Cara Kerja

Disfersi Cahaya
1) Siapkan mangkok bening, CD dan air.
2) Kemudian, tuangkan air pada mangkok sampai penuh .
3) Lalu, masukan CD kedalam mangkok yang telah berisi air.
4) Setelah itu, jemur di bawah terik matahari sambil mengatur letak
(posisi) CD , sehingga cahaya matahari dapat mengenai CD
sedemikian rupa dengan menghadapkan kearah sinar matahari.
5) Amati pada atap , spektrum cahaya yang diuraikan dalam berbagai
warna seperti pada warna-warna pelangi.
6) Catatlah hasil pengamatan kedalam lembar kerja !

Disfraksi Cahaya
1) Siapkan cermin datar , lilin dan korek api
2) Hidupkan lilin dengan menggunakan korek api .
3) Kemudian letakan lilin ditengah-tengah cermin datar tersebut.
4) Amatilah, apa yang terjadi pada lilin yang di letakan di tengah-tengah
cermin datar!
5) Setelah itu, letakkan lilin ditengah-tengah cermin datar. Lalu cermin
datar tersebut di rempatkan.
6) Amatilah, apa yang terjadi pada lilin yang diletakan ditengah-tengah
cermin datar yang dirempatan!
7) Catatlah, hasil pengamatan ke lembar kerja!

Interfrensi Cahaya
1) Siap akan tongkat yang berisi kawat yang berbentuk lingkaran, air,
toples dan sabun.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 296


2) Kemudian campurkan air dengan sabun kedalam toples dan diaduk-
aduk hingga berbusa.
3) Lalu masukan tongkat kawat yang berbentuk lingkaran kedalam
toples yang berisi air sabun.
4) Setelah itu, tiup tongkat kawat yang sudah dicelupakan kedalam
toples yang berisi air sabun keudara.
5) Amatilah, warna apa saja yang ada pada gelembung tersebut!
6) Catatlah hasil pengamatan kedalam lembar kerja!

7. Tabel Pengamatan dan Pembahasan :

Tabel 2.1
Hasil pengamatan Disfersi

Perlakuan Warna-warna spectrum cahaya yang diuaraikan

CD dalam wadah berisiWarna merah, warna jingga, warna kuning,warna hijau,


air jernih diletakkan di warna biru, warna nila dan warna ungu (warna
bawah terik matahari pelangi)

Proses :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 297


Hasil :

Warna Pelangi

Hasil Pengamatan Disfraksi

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 298


a. Apa yang terjadi jika lilin di letakkan di tengah- tengah cermin datar?
b. Apa yang terjadi jika lilin di letakkan di tengah-tengah cermin datar yang
di rempatkan ?

Jawabannya :
- Jika lilin yang menyala di letakkan pada tengah-tengah cermin datar
maka akan terlihat 2 bayangan lilin yang menyala pada cermin. Ini
disebabkan karena adanya pantulan.
- Jika lilin yang menyala di letakkan pada tengah-tengah cermin datar
yang dirapatkan maka akan terlihat lebih banyak bayangan lilin yang
menyala.

Tabel 2.2
Hasil Pengamatan Interfrensi Cahaya

Warna-warna yang dihasilkan oleh


Perlakuan
gelembung
Tongkat yang telah dipasang
kawat yang berbentuk bulat Warna merah, warna jingga, warna kuning,
di masukan kedalam toples warna hijau, warna biru dan warna ungu.
yang berisi sabun di aduk-
aduk oleh tongkat tersebut
dan tiup di udara.

8. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan disfersi?
2. Apa yang dimaksud dengan disfraksi?
3. Apa yang dimaksud dengan interfrensi
cahaya?

9. Jawaban

1. Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya


monokromatik menjadi cahaya polikromatik (merah, jingga,

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 299


kuning,hijau,biru,nila, dan ungu) yang disebabkan oleh perbedaan indeks
bias dari komponen- komponen warna.
2. Disfraksi adalah peristiwa lenturan
gelombang cahaya yang terjadi ketika gelombang cahaya melewati celah
sempit. Difraksi cahaya dapat terjadi jika cahaya melalui celah tunggal.
Difraksi pada celah tunggal dapat mengakibatkan pola difraksi Franhoufer.
3. Interferensi merupakan perpaduan dua
gelombang cahaya sehingga membentuk gelombang cahaya baru.
Interferensi cahaya terjadi ketika dua gelombang cahaya datang bersamaan
pada suatu tempat.

10. Kesimpulan
Cahaya monokromatik (putih) dapat diuraikan menjadi cahaya
polikromatik (me,ji,ku,ni,hi,bi,ni,u). Cahaya monokromatik dapat terurai
karena memiliki kerapatan yang berbeda dan terurai melalui dua medium
yang berbeda.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 300


MODUL 10
KEGIATAN PRAKTIKUM MEMBUKTIKKAN HUKUM COULOMB
KEGIATAN PRAKTIKUM 1

1. Judul percobaan : Membuktikan Hukum Coulomb

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 17 Mei 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha Denpasar

3. Tujuan :
Membukktikan apa yang mendasari hukum coulomb

4. Dasar Teori :
HUKUM COULOMB
Meskipun J.c. Maxwell (1831 -1879) berhasil memadukan semua
hukum dan rumus kelistrikan dalam bentuk 4 persamaan yang lalu dikenal
sebagai persamaan Maxwell sedemikian hingga semua gejala kelistrikan
selalu dapat diterangkan berdasarkan atau dijabarkan dari ke 4 persmaan itu
dapat dipadukan menjadi atau dapat dijabarkan dari hukum Coulomb:

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 301


Yakni yang mengetahui bahwa gaya antara 2 muatan listrik q1 dan q2
akan sebanding dengan banyak muatan listrik masing masing serta
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (r) antara kedua mauatan listrik
tersebut, serta tergantung pada medium di mana kedua muatan berada, yang
dalam perumusannya dinyatakan oleh suatu tatapan medium k.

Jika hukum Coulomb boleh dikatakan merupakan hukum yang paling


fundamental dalam ilmu kelistrikan, yang mendasari semua semua hukum dan
rumus kelistrikan, seperti halnya dengan hukum inersial Newton dalam
mekanika yang mendasari semua hukum dan rumus mekanika.

Dalam sistem satuan m.k.s., tatapan medium k tertuliskan sebagai 1/(4

sehingga hukum Coulomb menjadi berbentuk:

dan disebut permitivitas medium.

Dengan F posistif berarti gaya itu tolak menolak dan sebaliknya F


negative berarti tarik menarik.

5. Alat dan Bahan :

a. Balon tiup

a. Benang Wool

b. Potongan kertas kecil

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 302


c. Gunting

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 303


6. Cara kerja :
1) Tiuplah 1 buah balon sesuai ukuran yang diinginkan
2) Potonglah kertas menjadi bagian yang kecil sesuai keinginan.
3) Siapkan 1 gulung benang wool.
4) Kemudian gosoklah 1 buah balon dengan 1 gulung benang wool.
5) Dekatkan balon yang sodah digosok benang wool dengan potongan kertas
yang sudah dipotong menjadi bagian kecil. Dan amatilah apa yang terjadi !
6) Tiuplah 2 buah balon sesuai ukuran yang diinginkan
7) Kemudian ambil 2 gulung benang wool, lalu gosokkan 2 benang wooll
dengan 2 balon secara bersamaan.
8) Dekatkan kedua balon yang sudah di gosok benang wool. Jangan sampai
bersentuhan. Dan amatilah apa yang terjadi !
7. Tabel Pengamatan :
Tabel Pengamatan 1
Hasil Pengamatan Membuktikkan Hukum Coulomb

No. Bahan Tarik-menarik Tolak menolak

1 balon dengan potongan kertas


1.
kecil

Kedua balon yang digosok benang


2.
wool

8. Gambar hasil pengamatan membuktikan hukum coulomb :

Gambar 1. Balon mampu menarik potongan kertas


Gambar 2. Tidak ada gaya tarik menarik antar balon

9. Pembahasan :
Suatu benda dikatakan bermuatan listrik negatif jika benda tersebut
kelebihan elektron sedangkan suatu benda dikatakan bermuatan listrik positif
jika benda tersebut kekurangan elektron. Benda yang tidak bermuatan (netral)
adalah benda yang jumlah muatan positifnya sama dengan jumlah muatan
negatifnya. Dua benda yang bermuatan sejenis akan melakukan gaya tolak
menolak sedangkan dua benda yang muatannya berbeda akan melalukan gaya
tarik-menarik. Jika kita mendekatkan dua buah benda yang berbeda muatan,
maka benda tersebut akan melakukan gaya tarik-menarik, sedangkan jika kita
mendekatkan dua benda yang bermuatan sama maka akan terjadi gaya tolak
menolak.
Benjamin Franklin menyarankan agar muatan listrik diberi nama
muatan positif dan muatan negative, untuk membedakan muatan-muatan yang
menyebabkan gaya tolak menolak atau gaya tarik-menarik. Muatan positif
adalah muatan yang sejenis dengan muatan pada kertas. Sedangkan muatan
negative adalah muatan-muatan yang sejenis dengan muatan pada balon yang
digosok dengan kain wol.
Pada percobaan (1) balon dan kertas terjadi gaya tarik menarik, karena
setelah balon digosok dengan kain wool, balon bermuatan negatif sehingga
menarik kertas yang bermuatan positif. Pada percobaan (2) balon dengan
balon terjadi gaya tolak menolak, karena kedua balon setelah digosok dengan
benang wool bermuatan negatif, jika muatan negative didekatkan dengan
muatan negatif terjadi gaya tolak menolak. Maka dapat dirumuskan yaitu
bunyi hukum Coloumb

10. Pertanyaan :
1. Mengapa terjadi gaya tarik menarik antara balon dengan potongan kertas ?
2. Mengapa terjadi gaya tolak menolak antara kedua balon yang digosok
dengan benang wool ?

11. Jawaban :
1) Karena setelah balon digosok dengan kain wool, balon bermuatan negatif
sehingga menarik kertas yang bermuatan positif.
2) Karena kedua balon setelah digosok dengan benang wool bermuatan
negatif, jika muatan negative didekatkan dengan muatan negatif terjadi
gaya tolak menolak.

12. Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pratikum yang kelompok kami lakukan, kesimpulan
yang di dapat dari hasil pratikum tersebut adalah :
Suatu benda dikatakan bermuatan listrik negatif jika benda tersebut
kelebihan elektron sedangkan suatu Suatu benda dikatakan bermuatan listrik
positif jika benda tersebut kekurangan elektron. Benda yang tidak bermuatan
(netral) adalah benda yang jumlah muatan positifnya sama dengan jumlah
muatan negatifnya. Dua benda yang bermuatan sejenis akan melakukan gaya
tolak menolak sedangkan dua benda yang muatannya berbeda akan melalukan
gaya tarik-menarik.

KEGIATAN PRAKTIKUM RANGKAIAN TERBUKA DAN TERTUTUP


PADA RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
1. Judul Percobaan : Rangkaian
Terbuka dan Tertutup pada Rangkaian
Listrik Seri dan Paralel

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 17 Mei 2017 dan Kamis 18 Mei 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha Denpasar dan rumah Asri

3. Tujuan Kegiatan :
a. Merakit rangkaian seri dan pararel.
b. Menjelaskan perbedaan antara rangkaian seri dan paralel.
c. Menjelaskan perbedaan rangkaian terbuka dan tertutup pada rangkaian seri
dan paralel.

4. Dasar Teori :
Dengan satu sumber energi kita dapat menyediakan energi kepada
lebih dari satu konsumen (lampu pijar). Hal itu dapat kita lakukan dengan
memasang dua atau lebih lampu pijar berurutan dalam rangkaian seri atau
dengan membuat percabangan, yang berarti rangkaian paralel.
Rangkaian Seri
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang
dihubungkan ke satu daya lewat satu rangkaian. Rangkaian seri dapat berisi
banyak beban listrik dalam satu rangkaian. Contohnya lampu pohon Natal,
beberapa beban rangkaian dihubung seri, kurang lebih 20 lampu dalam
rangkaian seri. Dua buah elemen berada dalam susunan seri jika mereka hanya
memiliki sebuah titik utama yang tidak terhubung menuju elemen pembawa
arus pada suatu jaringan. Karena semua elemen disusun seri, maka jaringan
tersebut disebut rangkaian seri. Dalam rangkaian seri, arus yang lewat sama
besar pada masing-masing elemen yang tersusun seri.

Sifat-sifat Rangkaian Seri adalah sebagai berikut :


Arus yang mengalir pada masing-masing beban adalah sama.
Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar
tahanan sama. Jumlah penurunan tegangan dalam rangkaian seri dari
masing-masing tahanan seri adalah sama dengan tegangan total sumber
tegangan.
Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan
total rangkaian menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir
dalam rangkaian. Arus yang mengalir tergantung pada jumlah besar
tahanan beban dalam rangkaian.
Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau
putus, aliran arus terhenti.

Prinsip dalam Rangkaian Seri adalah sebagai berikut:


Hambatan total merupakan hasil penjumlahan tiap-tiap hambatan serinya.
R total = R1 + R2 + ... Rn
Kuat arus dalam tiap-tiap hambatannya tetap dan besar kuat arus setiap
hambatan sama dengan kuat arus totalnya.
I total = I1 = I2 =. I n
Beda potensial/tegangan tiap-tiap hambatannya berbeda-beda dan hasil
penjumlahan tegangan tiap-tiap hambatannya sama dengan tegangan
totalnya.
V total = V1 + V2 +.. Vn

Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik seri dalam kehidupan


sehari-hari yaitu:
Lampu hias pohon Natal model lama merupakan rangkaian seri beberapa
lampu (12V di-seri 20 pcs) sehingga dapat menerima tegangan sesuai
dengan jala-jala (220V).
Lampu neon, model lama yang masih memakai ballast, di dalam box nya
memakai rangkaian seri antara jala-jala dengan ballastnya.
Di dalam setrika listrik ada rangkaian seri dengan bimetal (temperatur
kontrol), demikian juga kulkas.
Sakelar/switch merupakan penerapan rangkaian seri dengan beban.
Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu bagian
garis edar untuk mengalirkan arus. Dalam kendaraan bermotor, sebagian
besar beban listrik dihubungkan secara paralel. Masing-masing rangkaian
dapat dihubung-putuskan tanpa mempengaruhi rangkaian yang lain.
Sifat-sifat Rangkaian Paralel adalah sebagai berikut:
Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan
sumber.
Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian
individu. Arus masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan
cabang.
Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian parallel, tahanan
total rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar.
(Tahanan total dari rangkaian parallel adalah lebih kecil dari tahanan
yang terkecil dalam rangkaian).
Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan
terputus hanya pada rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang
yang lain tetap bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian cabang yang
terputus tersebut.

Prinsip dalam Rangkaian Paralel adalah sebagai berikut:


Seper hambatan paralel merupakan hasil penjumlahan seper tiap-tiap
hambatan paralelnya.
1/R total = 1/R1 + 1/R2 + 1/R n
Kuat arus dalam percabangannya berbeda-beda dan perbandingan kuat
arus tiap-tiap percabangan berbanding terbalik dengan perbandingan
hambatan tiap-tiap percabangannya serta hasil penjumlahan kuat arus
tiap-tiap percabangannya sama dengan kuat arus totalnya.
I total = I1 + I2 +.. In
Beda potensial/ tegangan tiap-tiap percabangannya tetap dan besar
tegangan setiap percabangan sama dengan tegangan totalnya.
V total = V1 = V2 = V3 = .. Vn

Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik paralel dalam


kehidupan sehari-hari:

Distribusi Listrik PLN kerumah-rumah adalah paralel.


Stop contact merupakan rangkaian paralel dengan jala-jala.

Perbedaan Rangkaian seri dan paralel adalah sebagai berikut:


Rangkaian seri besar arus listriknya sama besar, tapi besar tegangannya
berbeda-beda tergantung besar hambatan pada rangkaian tersebut.
Sedangkan rangkaian paralel, besar tegangan adalah sama untuk masing
hambatan yg terpasang, tapi arusnya berbeda tergantung besar hambatan
yg terpasang.
Jumlah total hambatan pada rangkaian seri, lebih besar dari rangkaian
paralel.
Total daya yg diserap rangkaian seri biasanya lebih besar dibanding
rangkaian parallel.
Dalam rangkaian seri lampu pijar akan kurang terang dibandingkan
lampu pijar dalam rangkaian paralel. Karena dua lampu pijar pada
rangkaian seri mempunyai hambatan dua kali lipat dan oleh karena itu
menghasilkan lebih sedikit cahaya.
Dalam rangkaian paralel hanya ada hambatan dari satu lampu pijar
dalam stiap rangkaian, oleh karena itu setiap lampu pijar mempunyai
cahaya yang sama seperti satu lampu pijar dalam rangkaian tunggal.
Dengan kata lain, dua lampu pijar paralel akan menghabiskan energy
lebih banyak dan menghabiskan energy baterai lebih cepat dibandingkan
dengan dua lampu pijar yang dihubungkan seri.
Perbedaan lainnya adalah peluang terkena gangguan. Jika satu bagian
lampu pijar dalam rangkaian seri rusak, seluruh rangkaian akan
terganggu. Sedangkan jika beberapa lampu pijar terpasang paralel dan
salah satu tidak bekerja, lampu-lampu yang lain tidak terpengaruh,
karena rangkaiannnya tidak terganggu. Karena sifat itu maka rangkaian-
rangkaian listrik di rumah seperti stop kontak, lampu-lampu, dan
konsumen energu lainnya terpasang secara paralel.

Rangkaian Listrik Terbuka dan Tertutup


Rangkaian listrik dapat berupa rangkaian Terbuka atau rangkaian Tertutup.
Rangkaian Terbuka tidak dapat mengalirkan arus karena jalannya arus diputus
(dibuka). Sedangkan rangkaian tertutup dapat mengalir pada beban dan juga
pada sumber. Pada beban, arus mengalir dari kutub positif menuju kutub
negatif. Sedangkan di dalam sumber, arus mengalir dari kutub negatif positif
menuju kutub positif.

5.Alat dan Bahan :


a. Kabel

b. Bola lampu kecil (lampu senter) 3


buah e. Kardus

f. Saklar
c. Baterai besar 2 biji

g. Gunting

d. Lakban
6. Cara kerja :
RANGKAIAN SERI
a) Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum membuat
rangkaian seri.
b) Potonglah kabel menjadi 4 bagian.
c) Kupaslah sedikit ujung kulit kabel agar kelihatan tembaganya.
d) Ikatlah kedua baterai dengan menyatukan kutub positif dan kutub negatif
menggunakan isolasi/lakban dan tempelkan pada kardus.
e) Lilitkan kabel hitam (1) ke lubang saklar di bawah tanda bulat.
f) Lilitkan kabel hitam (2) ke lubang saklar yang di tengah.
g) Lilitkan kabel hitam (2) yang sudah terhubung dengan lubang tengah
saklar ke fitting bola lampu (1).
h) Lilitkan kabel hitam (3) ke fitting balon (1) yang sudah terhubung dengan
dengan kabel hitam (2).
i) Lilitkan kabel hitam (3) ke fitting balon (2).
j) Lilitkan kabel hitam (4) ke fitting balon (2) yang sudah terhubung dengan
kabel hitam (3).
k) Lilitkan kabel hitam (4) ke fitting balon (3).
l) Lilitkan kabel merah ke fitting balon (3) yang sudah terhubung dengan
kabel hitam (4).
m) Hubungkan kabel merah dengan baterai (+).
n) Hubungkan kabel hitam dengan baterai (-).
o) Rangkailah bola lampu kecil (lampu senter), baterai, dan saklar kemudian
beri penyangga plester agar tidak lepas.
p) Kemudian tutuplah saklar dan perhatikan apa yang terjadi dengan ketiga
lampu pijar ? dan bagaimana terang cahaya lampu pijar tersebut ?
q) Lepaskanlah salah satu lampu pijar dan catat hasilnya !

RANGKAIAN PARALEL
a) Rangkailah bola lampu kecil (lampu senter), baterai, dan saklar dan beri
penyangga plester agar tidak lepas sesuai dengan gambar teknis hubungan
paralel.
b) Tutuplah saklar dan perhatikan apa yang terjadi dengan kedua lampu
pijar ? dan bagaimana terang cahaya lampu pijar tersebut ?
c) Bandingkanlah rangkaian seri yang baru dilakukan dengan rangkaian
paralel !.
d) Lalu salah satu kabel dilepas hingga salah satu lampu mati, kemudian
amati apa yang terjadi pada lampu yang lain.
e) Simpulkan hasil pengamatan

7. Tabel Pengamatan :
Tabel 1.
Hasil pengamatan perbedaan rangkaian listrik seri dan paralel

Seri Paralel
No Bahan
Terang Redup Hidup Mati Terang Redup Hidup Mati

1. Cahaya lampu

2. Lampu dicabut 1

Tabel 2.
Hasil pengamatan perbedaan rangkaian listrik terbuka dan tertutup pada
rangkaian listrik seri dan paralel

Keadaan saklar Keadaan lampu


No Rangkaian
Terbuka Tertutup Menyala Mati

1. Seri

2.
Paralel

8. Gambar hasil pengamatan perbedaan rangkaian seri dan paralel :

Rangkaian seri Rangkaian paralel


Gambar 1. Perbedaan rangkaian listrik seri dan paralel

Rangkaian seri Rangkaian paralel


Gambar 2. Perbedaan rangkaian seri dan paralel ketika saklar dihidupkan

Rangkaian seri Rangkaian paralel


Gambar 3. Perbedaan rangkaian seri dan paralel ketika salah satu lampu dilepas

Rangkaian seri Rangkaian paralel


Gambar 4. Rangkaian terbuka pada rangkaian seri dan paralel
Rangkaian seri Rangkaian Paralel
Gambar 5. Rangkaian tertutup pada rangkaian seri dan pararel

9. Pembahasan :
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, perbedaan rangkaian
seri dan paralel dapat dilihat pada gambar (1), bahwa Rangkaian Seri terdiri
dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke satu daya lewat satu
rangkaian. Sedangkan Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki
lebih dari satu bagian garis edar untuk mengalirkan arus. Pada gambar (2)
dapat dilihat jika saklar dihidupkan, ketiga lampu pada rangkaian seri
menyala, namun cahayanya agak redup dibandingkan dengan rangkaian
paralel, karena lampu mendapatkan arus dari baterai (sumber daya) secara
berurutan. Hal inilah yang menyebabkan apabila salah satu bola lampu
dikendorkan maka arus listrik terputus dan bola lampu yang lainnya akan
padam karena tidak mendapat arus listrik dapat dilihat pada gambar (3).
Sedangkan pada rangkaian paralel, dapat dilihat pada gambar (2)
kekita saklar dihidupkan lampu menyala terang dibandingkan dengan
rangkaian seri. Hal ini disebabkan karena sumber tegangan langsung menuju
lampu-lampu tanpa melalui lampu lainnya, sehingga apabila salah satu
dikendorkan tidak mempengaruhi nyala lampu yang lain karena arus listrik
tetap mengalir dapat dilihat pada gambar (3).
Pada gambar (4) adalah rangkaian terbuka pada rangkaian seri dan
paralel dimana salah satu bagian arusnya terbuka sehingga tidak terjadi aliran
listrik di dalamnya. Rangkaian listrik yang terbuka ini disebut juga dengan
rangkaian listrik yang terputus. Bagian saklar yang terputus atau terbuka tidak
akan memungkinkan ada arus listrik yang bisa melewatinya, sehingga
menyebakan lampu menjadi padam.
Sedangkan pada gambar (5) adalah rangkaian tertutup, rangkaian
tertutup dapat mengalir pada beban dan juga pada sumber. Pada beban, arus
mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif. Sedangkan di dalam sumber,
arus mengalir dari kutub negatif positif menuju kutub positif.
Agar bisa menyala rangkaian listrik tentunya harus bersifat tertutup.
Kondisi saklar yang tertutup inilah yang nantinya bisa mengalirkan arus listrik
sehingga rangkaian listrik bisa menyala. Rangkaian listrik yang tertutup tidak
memiliki pangkal dan juga tidak memiliki ujung. Rangkaian ini terdiri dari
beberapa komponen diantaranya adalah kawat penghantar, alat untuk
mengukur listrik dan juga sumber penghasil daya listrik. Sumber penghasil
daya listrik tersebut bisa berupa baterai.

10. Pertanyaan :
2. Mengapa cahaya lampu pada rangkaian paralel lebih terang dibandingkan
dengan rangkaian seri ?
3. Mengapa pada rangkaian seri ketika salah satu lampu dikendorkan, lampu
yang lain ikut padam ?

11. Jawaban :
1) Karena pada rangkaian paralel sumber tegangan langsung menuju lampu-
lampu tanpa melalui lampu lainnya, sehingga apabila salah satu
dikendorkan tidak mempengaruhi nyala lampu yang lain karena arus listrik
tetap mengalir.
2) Karena pada rangkaian seri lampu mendapatkan arus dari baterai (sumber
daya) secara berurutan, atau sumber daya terbagi-bagi dari beban satu ke
beban lainnya, sehingga jika salah satu lampu dikendorkan maka lampu
yang lain akan padam karena tidak mendapat arus listrik.

12. Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pratikum yang kelompok kami lakukan, kesimpulan
yang di dapat dari hasil pratikum tersebut adalah :
1) Rangkaian Seri
Rangkaian Seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang
dihubungkan ke satu daya lewat satu rangkaian. Pada rangkaian listrik seri
lampu mendapatkan arus dari baterai (sumber daya) secara berurutan, atau
sumber daya terbagi-bagi dari beban satu ke beban lainnya, apabila salah satu
lampu dikendorkan maka lampu yang lain akan padam karena tidak mendapat
arus listrik.

2) Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu
bagian garis edar untuk mengalirkan arus. Pada rangkaian paralel sumber
tegangan langsung menuju lampu-lampu tanpa melalui lampu lainnya,
sehingga apabila salah satu dikendorkan tidak mempengaruhi nyala lampu
yang lain karena arus listrik tetap mengalir.
3) Rangkaian Terbuka
Rangkaian terbuka adalah dimana salah satu bagian arusnya terbuka
sehingga tidak terjadi aliran listrik di dalamnya. Rangkaian listrik yang
terbuka ini disebut juga dengan rangkaian listrik yang terputus. Bagian saklar
yang terputus atau terbuka tidak akan memungkinkan ada arus listrik yang
bisa melewatinya, sehingga menyebakan lampu menjadi padam.
4) Rangkaian Tertutup
Rangkaian listrik terbuka merupakan suatu bentuk rangkaian listrik
dimana arus tidak dapat mengalir dalam rangkaian karena ada bagian dalam
rangkaian yang tidak terhubung atau dihubungkan dengan komponen pemutus
arus seperti saklar. Rangkaian Terbuka tidak dapat mengalirkan arus karena
jalannya arus diputus (dibuka). Rangkaian tertutup adalah rangkaian yang
dapat mengalirkan arus listrik sehingga lampu dapat menyala.
KEGIATAN PRAKTIKUM MEDAN MAGNET
KEGIATAN PRAKTIKUM 3

1. Judul Percobaan : Percobaan Bentuk Medan Magnet

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/Tanggal : Kamis, 18 Mei 2017
b. Tempat : Rumah Trisna

3. Tujuan Praktikum : Untuk menunjukan bentuk medan magnet


sebuah magnet batang dengan serbuk-
serbuk
besi
4. Dasar Teori :
Kata magnet berasal dari magnesia tempat dimana orang pertama
kali menemukan sebuah batu bermuatan yang dikenal sebagai magnet alami.
Orang cina mungkin merupakan yang pertama menggunakan batu bermuatan
ini sebagai kompas/petunjuk arah baik di darat maupun di laut.
Pada jaman yang sudah modern ini orang-orang sudah dapat membuat
magnet dari besi, baja, bel listrik, dan telepon. Penggunaan elektromagnetik
(magnet listrik) yang menghasilkan magnet kuat adalah untuk mengangkat
barang barang rongsokan dari bahan logam yang berat.
Sebuah magnet selalu memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub
selatan. Sebuah magnet dapat mengerjakan gaya pada magnet lainnya. Jika
kutub senama didekatkan maka akan saling tolak menolak, jika kutub-kutub
yang tidak senama didekatkan maka akan saling tarik menarik. Pola garis-
garis lengkung yang terbentuk ini merupakan pola garis-garis medan magnetik
yang disebut garis gaya magnetik. Nah, ruang di sekitar magnet yang
mengalami gaya magnetik dinamakan medan magnetik. Medan magnet adalah
daerah di sekitar magnet yang menyebabkan sebuah muatan yang bergerak di
sekitarnya mengalami suatu gaya. Medan magnet tidak dapat dilihat, namun
dapat dijelaskan dengan mengamati pengaruh magnet pada benda lain,
misalnya pada serbuk besi

5. Alat dan Bahan :


a. 1 Buah magnet batang

b. Serbuk-serbuk besi secukupnya

c. 1 Lembar kertas HVS


6. Cara kerja :
a. Letakkan sebuah magnet batang di atas meja.
b. Peganglah selembar kertas HVS, letakkan di atas magnet batang yang
sudah diletakkan di atas meja.
c. Taburkan serbuk-serbuk besi secara merata di atas kertas HVS, kemudian
ketuklah karton itu secara perlahan beberapa kali.
d. Amati apa yang terjadi!

7. Gambar Hasil Pengamatan :

Gambar di atas menunjukkan percobaan biji besi ketika didekatkan


pada magnet untuk mengetahui medan magnet. Semakin rapat bijih besi yang
tergambar pada pola tersebut, maka semakin besar medan magnet pada daerah
tersebut.

8. Pembahasan :
Kita telah mengetahui sebelumnya bahwa logam dan kutub magnet
yang berlawanan jika didekatkan pada magnet akan tertarik oleh magnet
tersebut. Hal ini disebabkan karena logam dan kutub magnet yang berlawanan
tersebut berada dalam medan magnet dari magnet tersebut. Medan magnet
adalah area atau wilayah dimana gaya magnet masih akan berpengaruh
terhadap benda disekitarnya. Sehingga apabila kita mendekatkan benda logam
tertentu pada daerah medan magnet, maka logam tersebut akan tertarik oleh
magnet. Sedangkan apabila kita menempatkan logam tersebut di luar medan
magnet, maka logam tersebut tidak akan tertarik oleh magnet. Medan magnet
paling kuat berada pada kutub-kutub magnet.
Gejala kemagnetan dan kelistrikan berkaitan sangat erat. Sifat
kemagnetan tidak hanya ditimbulkan oleh bahan magnetik, tetapi juga arus
listrik. Dalam ilmu Fisika, medan magnet adalah suatu medan yang dibentuk
dengan menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan
munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya. (Putaran mekanika
kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu
dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik. Inilah yang menyebabkan
medan magnet dari ferromagnet permanen). Sebuah medan magnet adalah
medan vector, yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang
dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan
arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut.
Pada tahun 1819 Oersted (Hans Christian Oersted, Denmark,1777
1851) menemukan bahwa disekitar arus listrik terdapat medan (induksi)
magnet. Besarnya gaya magnet yang ditimbulkan sebanding dengan kuat arus
dan berbanding terbalik dengan jarak magnet (kutub magnet) terhadap arus.
Arah penyimpangan kutub Utara magnet jarum pada percobaan Oersted
ditentukan dengan kaidah tangan kanan Ampere, Yaitu: Jika penghantar yang
berarus listrik dibentangkan antara magnet jarum dan tangan kanan,
sedangkan arus listrik mengalir dari pergelangan ke ujung jari maka kutub
Utara magnet jarum menyimpang searah ibu jari.

9. Pertanyaan :
1) Apa yang terjadi ketika serbuk besi di taburkan ke kertas HVS?

10. Jawaban :
Dari pola serbuk yang ada maka akan dapat terlihat pada bagian ujung kutub
magnet lebih banyak serbuk besi yang melekat, sedangkan pada bagian tengah
magnet hanya sedikit serbuk magnet yang melekat. Serbuk besi yang
ditaburkan di atas kertaas tersebut akan membentuk pola berbentuk garis -
garis medan magnet dan disebut garis gaya magnet. Garis gaya magnet adalah
garis-garis khayal yang menunjukkan pola garis-garis lengkung yang
terbentuk di sekitar magnet. Pola ini merupakan pola garis-garis medan
magnetik yang disebut garis gaya magnetik. Garis gaya magnetic selalu
berawal dari kutub utara menuju kutub selatan magnet. Begitu pula saat dua
magnet berlawanan kutub didekatkan, arah garis gaya magnet tetap berawal
dari kutub utara menuju kutub selatan magnet.

11. Kesimpulan :
Dengan mengamati garis gaya magnetik pada gambar diatas dapat kita
simpulkan sebagai berikut.
1. Garis-garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub utara magnet dan
masuk ke kutub selatan magnet.
2. Garis-garis gaya magnetik tidak pernah saling berpotongan dengan garis-
garis gaya magnetik lain yang berasal dari magnet yang sama.
3. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan
magnetik yang kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya
kurang rapat menunjukkan medan magnetik yang lemah. Dari gambar
diatas kita dapat melihat bahwa medan magnetik paling kuat terdapat di
kutub-kutub magne
KEGIATAN PRAKTIKUM MEMBUAT MAGNET
KEGIATAN PRAKTIKUM 4

1. Judul Percobaan : Percobaan Membuat magnet


dengan
menggunakan arus listrik

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/Tanggal : Jumat, 19 Mei 2017
b. Tempat : Rumah Trisna

3. Tujuan Praktikum : Untuk menunjukan bahwa aliran listrik


dapat memuncul sifat magnet pada paku
besar, sehingga paku tersebut dapat
menarik benda yang terbuat dari besi,
seng, dan sejenisnya.
4. Dasar Teori :
Elektromagnetisme adalah cabang fisika tentang medan
elektromagnetik yang mempelajari mengenai medan listrik dan medan
magnet. Medan listrik dapat diproduksi oleh muatan listrik statik, dan dapat
memberikan kenaikan pada gaya listrik. Medan magnet dapat diproduksi oleh
gerakan muatan listrik, seperti arus listrik yang mengalir di sepanjang kabel
dan memberikan kenaikan pada gaya magnetik.
Istilah "elektromagnetisme" berasal dari kenyataan bahwa medan
listrik dan medan magnet adalah saling "berpelintiran"/terkait, dan dalam
banyak hal, tidak mungkin untuk memisahkan keduanya. Contohnya,
perubahan dalam medan magnet dapat memberikan kenaikan kepada medan
listrik; yang merupakan fenomena dari induksi elektromagnetik, dan
merupakan dasar dari operasi generator listrik, motor induksi, dan transformer.
Istilah elektrodinamika kadangkala digunakan untuk menunjuk kepada
kombinasi dari elektromagnetisme dengan mekanika. Subjek ini berkaitan
dengan efek dari medan elektromagnetik dalam sifat mekanika dari partikel
yang bermuatan listrik.

5. Alat dan Bahan :


a. Ba
ter
ai
1,
5
vo
c. Ka
lt
bel
se
te
ba
m
ny
ba
ak
ga
1
se
bu
cu
ah
ku
pn
ya

b. Pa
ku
be d. Pa
sar ku
de -
ng pa
an ku
uk ke
ur cil
an se
10 cu
cm ku
pn
ya
6. Cara kerja :
a. Lilitlah paku besar dengan kabel tembaga yang sudah disediakan,
lilit di bagian tengah-tengah kabel, sisakan kedua ujung kabel,
seperti pada gambar dibawah ini.

b. Dekatkan ujung kabel pada baterai, yang satu pada muatan positif
baterai dan yang satunya lagi pada muatan negatif baterai.

c. Pegang dengan hati-hati, pastikan kedua ujungnya sudah melekat.


Lalu dekatkan ujung paku besar ke paku-paku kecil yang sudah
disediakan.

d. Amati apa yang terjadi!

7. Table pengamatan :
Tabel 1.
Hasil pengamatan perbedaan paku yang dialiri arus listrik dengan yang
tidak dialiri arus listrik
No Sumber Listrik Paku Kecil Dapat Paku Kecil Tidak
Baterai
Menempel Dapat Menempel

1. Paku besar dipasang pada


baterai

2. Paku besar tidak dipasang


pada baterai

8. Gambar Hasil Pengamatan :

Gambar diatas menunjukan bahwa paku merupakan magnet yang bersifat


sementara. Setelah sumber listriknya di lepaskan, maka paku besar akan
kehilangan sifat kemagnetannya.

9. Pertanyaan
1) Apa yang dimaksud dengan elektromagnetisme ?

10. Jawaban
1) Istilah "elektromagnetisme" berasal dari kenyataan bahwa medan
listrik dan medan magnet adalah saling "berpelintiran"/terkait, dan
dalam banyak hal, tidak mungkin untuk memisahkan keduanya.
Contohnya, perubahan dalam medan magnet dapat memberikan
kenaikan kepada medan listrik; yang merupakan fenomena
dari induksi elektromagnetik, dan merupakan dasar dari
operasi generator listrik, motor induksi, dan transformer.
Istilah elektrodinamika kadangkala digunakan untuk menunjuk
kepada kombinasi dari elektromagnetisme dengan mekanika.

11. Pembahasan :
Elektromagnet merupakan sejenis magnet yang dibuat dengan cara
melilitkan kawat pada suatu logam konduktor seperti besi atau baja, kemudian
mengalirinya dengan arus listrik. Elektromagnet disebut juga dengan istilah
magnet listrik. Elektromagnetik adalah peristiwa berubahnya besi atau baja
yang berada didalam kumparan berarus listrik menjadi sebuah magnet.
Elektromagnet dapat dijumpai pada benda-benda/alat-alat elektro, misalnya
bel listrik, telepon, telegrap, televisi dan bahkan pada hampir semua alat yang
menggunakan energi listrik sebagai pengeraknya.
Elektromagnet berbeda dengan magnet alam atau magnet yang dibuat
secara manual. Magnet alam dan magnet buatan biasanya bersifat permanen
dan semi permanen dan memiliki daya tarik menarik khas magnet untuk
jangka waktu yang relatif lama. Sedangkan elektromagnet biasanya bersifat
sementara atau remanen. Elektromagnet hanya mempunyai daya magnet
selama di aliri arus listrik. Begitu arus listrik dimatikan, elektromagnet akan
kehilangan daya magnetisnya.

12. Kesimpulan :
Setelah dilakukan percobaan elektromagnetik diatas, dapat
disimpulkan beberapa hal, yaitu :
1) Magnet buatan bersifat sementara, jika pengantar arus listrik diputus maka
gaya magnet akan hilang.
2) Arus listrik dapat menimbulkan magnet. Magnet yang terjadi karena arus
listrik disebut elektromagnetik.
Hanya dengan alat yang cukup sederhana kita dapat menciptakan atau
membuat magnet, tanpa membutuhkan biaya yang besar. Dalam membuat
magnet sederhana kita membutuhkan sebuah alat pengantar yang disebut
sebagai kumparan. Kumparan tersebut terbuat dari kawat tembaga yang
mampu menghantarkan arus listrik, sehingga timbul gaya magnet pada paku.
Tanpa adanya kawat penghantar, paku besar tidak dapat menarik paku kecil.

KEGIATAN PRAKTIKUM MENGAMATI SIFAT-SIFAT MAGNET


KEGIATAN PRAKTIKUM 5

1. Judul Percobaan : Mengamati sifat-sifat magnet

2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Kamis, 18 Mei 2017
b. Tempat : Rumah Asri

3. Tujuan Kegiatan :
Untuk menjelaskan sifat-sifat magnet

4. Dasar Teori :
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magntis lthos yang
berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada
masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki)
dimana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah
tersebut.
1) Sifat-Sifat Magnet
Benda-benda yang berada di sekeliling kita ada yang dapat ditarik
oleh magnet dan ada pula yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Benda
yang dapat ditarik oleh magnet biasanya terbuat dari besi, baja, atau benda
yang mengandung keduanya misalnya paku, jarum, peniti, baut. Adapun
benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet adalah benda yang terbuat dari
karet, kayu, atau plastik misalnya kertas, meja, kursi. Benda yang mampu
ditarik oleh magnet disebut sebagai benda magnetis sedangkan benda yang
tidak dapat ditarik oleh magnet adalah benda non-magnetis (Muslimin,
2013:42).

Magnet dapat Menarik Benda Tertentu


Magnet dapat menarik benda lain yang berasal bahan logam.
Namun tidak semua logam dapat ditarik oleh magnet. Besi dan baja adalah
dua contoh logam yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet.
Magnet Mempunyai Dua Kutub
Magnet memiliki dua tempat yang gaya magnetnya paling kuat.
Daerah ini disebut kutub magnet. Ada 2 kutub magnet, yaitu kutub utara
(U) dan kutub selatan (S). Seringkali kita menjumpai magnet yang
bertuliskan N dan S. N merupakan kutub utara magnet itu (singkatan
dari north yang berarti utara) sedangkan S kutub selatannya (singkatan
dari south yang berarti selatan) (Sudarmana, 2012: 205).
Kutub Magnet Senama Tolak Menolak, Kutub Magnet
Tidak Senama Tarik Menarik
Gaya magnet, seperti halnya gaya listrik, berupa tarikan dan
tolakan. Jika dua kutub utara (senama) didekatkan, maka keduanya tolak-
menolak. Dua kutub selatan (senama) juga saling menolak. Namun, jika
kutub selatan didekatkan pada kutub utara (tidak senama), maka kedua
kutub ini akan tarik-menarik. Sehingga kita dapat membuat aturan untuk
kutub magnet: kutub senama tolak-menolak, dan kutub tak senama tarik-
menarik.(Rahma, 2012).
Kutub-kutub magnet selalu berpasangan yaitu kutub utara dan
kutub selatan. Selama bertahun-tahun para ilmuwan mencoba
mendapatkan satu kutub saja yang ada pada sebuah magnet. Jika sebuah
magnet dipotong menjadi dua, ternyata hasilnya berupa dua magnet yang
lebih kecil dan masing-masing tetap memiliki kutub utara dan selatan.
Magnet Memiliki Gaya yang dapat Menembus Benda
Daya tembus benda dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
ketebalan penghalang, jenis penghalang, kekuatan penghalang, serta jarak
antara magnet dan benda. Kekuatan gaya tarik magnet tidak sama disetiap
sisinya. Gaya yang paling kuat terletak di kutub-kutubnya. Daerah di
sekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh gaya magnet yaitu medan
magnet (Muslimin, 2013:43).

2) Kegunaan Magnet dalam Kehidupan Sehari-hari


Gaya tarik magnet banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Gaya tarik magnet digunakan pada berbagai macam alat, mulai dari alat
yang sederhana hingga alat yang rumit. Magnet digunakan pada alat-alat
berikut:
a. Ujung gunting untuk memudahkan mengambil jarum jahit.
b. Bel listrik untuk menggerakkan pemukul lonceng.
c. Papan catur agar buah catur tidak mudah terguling.
d. Kompas sebagai penunjuk arah utara-selatan.
e. Dinamo sepeda dan generator untuk membangkitkan tenaga listrik.
f. Alat untuk mengangkut benda-benda dari besi.
5. Alat dan Bahan :
a. Magnet batang 2 buah

b. Statis

c. Benda-benda yang dapat ditarik magnet dan tidak dapat ditarik magnet
(Misalnya besi dan kertas)
6. Cara kerja :
1. Beri tanda S untuk kutub selatan, dan U
untuk kutub utara pada kedua magnet batang yang tersedia.
2. Gantunglah salah satu magnet dengan
menggunakan benang pada statis (lihat gambar)
3. Dekatkan kutub selatan magnet kedua yang
dipegang ke kutub selatan magnet batang yang digantung secara
perlahan-lahan
4. Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang
pada kutub selatan magnet batang yang digantung secara perlahan-lahan.
Amati yang terjadi pada magnet batang yang digantung.
5. Dengan cara yang lama, dekatkan kutub
selatan magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung.
Amati apa yang terjadi.
6. Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang
pada kutub utara magnet yang digantung. Amati apa yang terjadi.
7. Dekatkan magnet batang yang dipegang
dengan benda yang terbuat dari besi seperti paku, jarum, dan peniti.
Amatilah apa yang terjadi !
8. Dekatkan magnet batang yang dipegang
dengan benda yang terbuat dari bahan plastic seperti kertas. Amatilah apa
yang terjadi

7. Tabel Pengamatan :
Tabel 1.
Hasil pengamatan benda yang dapat ditarik magnet

No. Bahan Tarik-menarik Tolak menolak

Kutub Selatan magnet yang


1. dipegang ke kutub selatan magnet
yang digantung

Kutub utara magnet yang dipegang


2. pada kutub selatan magnet yang
digantung

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 336


Kutub selatan magnet yang
dipegang pada kutub utara magnet
3
yang digantung

Kutub utara magnet yang dipegang



4
pada kutub utara magnet yang
digantung

Magnet yang didekatkan dengan


5
paku besi

Magnet yang didekatkan dengan


6
kertas

8. Gambar hasil pengamatan :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 337


Gambar 1 Kutub selatan magnet yang
dipegang dengan kutub selatan magnet
yang digantung

Gambar 2 Kutub Utara magnet yang


dipegang dengan kutub selatan magnet
yang digantung

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 338


Gambar 3 Kutub selatan magnet yang
dipegang dengan kutub utara magnet yang
digantung

Gambar 4 Kutub utara magnet yang


dipegang dengan kutub utara magnet yang
digantung

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 339


Gambar 5 ujung kutub magnet mampu
menarik benda yang terbuat dari besi

Gambar 6 ujung kutub magnet tidak


mampu menarik benda yang terbuat dari
kayu, plastic,dan karet.

9. Pembahasan :
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 340
Pada tabel praktikkum di atas maka dilihat bahwa jika kutub selatan
magnet yang dipegang didekatkan dengan kutub selatan magnet yang
digantung maka akan terjadi tolak-menolak hal ini terjadi karena jika kutub
magnet yang senama didekatkan maka akan terjadi gaya tolak menolak. Sesuai
dengan sifat-sifat magnet yaitu pada kutub senama akan terjadi tolak-menolak.
Pada Percobaan kedua kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan
magnet batang yang digantung terjadi gaya tarik menarik. Karena jika kutub
yang tidak senama didekatkan maka terjadi gaya Tarik menarik. Sesuai dengan
sifat magnet yaitu dua kutub tak senama tarik menarik. Percobaan ketiga
kutub selatan magnet yang dipegang didekatkan pada kutub utara magnet
yangdigantung terjadi gaya tarik menarik. Karena sesuai dengan sifat magnet
jika kedua kutub yang sama didekatkan terjadilah gaya tolak menolak.
Namun, percobaan ke 4 kutub utara magnet yang dpegang pada kutub
utara magnet yang digantung terjadilah tolak menolak, karena kedua kutub
sama dan sesuai dengan sifat magnet yaitu kutub senama akan tolak
menolak.Pada percobaan ke 5 magnet batang mampu menarik benda besi
seperti paku, jarum , dan peniti karena dibuktikkan dengan sifat magnet
mampu menarik benda yang mengandung besi . Benda tersebut dikatakan
benda magnetis. Sedangkan pada percobaan ke6 sebuah magnet batang
didekatkan dengan kertas terjadilah tolak menolak atau magnet tidak mampu
menarik benda yang terbuat dari karet, kayu, atau plastic seperti kertas. Benda
yang tidak dapat ditarik magnet dinamakan benda non magnetis. Sehingga
kita dapat membuat aturan untuk kutub magnet: kutub senama tolak-menolak,
dan kutub tak senama tarik-menarik

10. Pertanyaan :
1). Jelaskan sifat-sifat magnet !
2) Apa perbedaan benda yang dapat ditarik magnet dengan benda yang tidak
dapat ditarik magnet!
11. Jawaban :
1) Magnet memiliki sifat-sifat yaitu :
Magnet dapat Menarik Benda Tertentu

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 341


Magnet mempunyai dua kutub
Kutub Magnet Senama Tolak Menolak, Kutub Magnet Tidak Senama
Tarik Menarik
Magnet memiliki gaya dapat menembus benda
2) Perbedaan benda yang dapat ditarik magnet dengan benda yang tidak
dapat ditarik magnet yaitu : Benda yang dapat ditarik oleh magnet
biasanya terbuat dari besi, baja, atau benda yang mengandung keduanya
misalnya paku, jarum, peniti, baut. Adapun benda yang tidak dapat
ditarik oleh magnet adalah benda yang terbuat dari karet, kayu, atau
plastik misalnya kertas, meja, kursi. Benda yang mampu ditarik oleh
magnet disebut sebagai benda magnetis sedangkan benda yang tidak
dapat ditarik oleh magnet adalah benda non-magnetis

12. Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pratikum yang kelompok kami lakukan, kesimpulan
yang di dapat yaitu:
Magnet memiliki sifat-sifat magnet dapat menarik benda tertentu,
magnet mempunyai dua kutub, kutub magnet yang senama tolak menolak dan
kutub magnet yang tidak senama tarik menarik, dan magnet memiliki gaya
dapat menembus benda. Magnet juga hanya mampu menarik benda-benda
yang terbuat dari besi, kaca, atau aluminium benda tersebut dinamakan benda
magnetis, sedangkan magnet tidak dapat menarik benda lain yang terbuat dari
karet, plastic, dan kayu seperti kertas . Benda ini dinamakan benda non
magnetis

MODUL 11
KEGIATAN PRAKTIKUM MENGIDENTIFIKASI CAMPURAN
HOMOGEN DAN HETEROGEN

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 342


KEGIATAN PRAKTIKUM 1

1. JUDUL PRAKTIKUM : Mengidentifikasi Campuran Homogen


dan Heterogen
2. PELAKSANAAN PRAKTIKUM :
Hari/Tanggal : Kamis,18 Mei 2017
Tempat : Rumah Arista

3. TUJUAN PRAKTIKUM : Mengetahui perbedaan campuran


homogen dan heterogen
4. DASAR TEORI :

a) Definisi Campuran
Campuran adalah materi yang tersusun dari beberapa substansi murni,
sehingga mempunyai sifat dan komposisi yang bervariasi.campuran
dibagi menjadi 2 yaitu campuran homogen dan heterogen.

b) Campuran Homogen
Campuran yang mempunyai sifat dan komposisi yang seragam pada
setiap bagian campuran , tidak dapat dibedakan dengan melihat
langsung. Campuran homogen adalah campuran dua zat atau lebih yang
sudah tidak dapat terlihat lagi bidang batas antara zat-zat yang
dicampurkannya atau serbasama, bidang batas tersebut tidak dapat
terlihat bahkan dengan bantuan mikroskop sekalipun. Campuran
homogen juga dapat disebut dengan nama lain, yaitu larutan.

Campuran homogen ciri cirinya:


1. Terdiri dari zat terlarut (solut) dan pelarut (solven). Biasanya,
komponen yang lebih banyak jumlahnya disebut sebagai zat pelarut,
sedangkan yang lebih sedikit disebut sebagai zat terlarut. Namun, jika
larutan berwujud cair, maka komponen cair disebut sebagai zat pelarut.
2. Serba sama, tidak ada bidang batas antar komponen-komponen
penyusunnya.
3. Tidak dapat disaring.
4. Tidak terdapat lapisan (komponen padat dan cair tidak memisah).

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 343


c) Campuran Heterogen
Campuran yang mempunyai sifat dan komposisi yang bervariasi pada
setiap bagian campuran, dapat dibedakan dengan melihat langsung.
Campuran heterogen adalah campuran dua zat atau lebih yang masih
terlihat bidang batasnya.

Campuran heterogen ciri cirinya:

1. campuran memiliki dua fase.


2. sifat-sifatnya tidak seragam.
3. dapat disaring dengan kertas saring biasa.
4. memisah jika didiamkan.

5. ALAT DAN BAHAN

ALAT
a) Gelas b) Sendok

BAHAN
a) Garam b) Gula c) Kopi d) Pasir e) Air

6. CARA KERJA
a. Siapkan 5 gelas yang berisi air. Lalu larutkan 1 sendok makan garam
dapur ke salah satu gelas diantara 5 gelas yang berisi air tersebut, setelah
itu aduk dan amati !

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 344


b. Lalu campurkan dengan bahan lain seperti: garam, gula, pasir, minyak,
kopi pada masing-masing gelas tersebut. Setelah itu aduk dan amati! .

7. TABEL HASIL PENGAMATAN

CAMPURAN HOMOGEN HETEROGEN


Larutan Garam
Larutan Gula
Air + pasir
Air + minyak
Air + kopi

8. GAMBAR HASIL PENGAMATAN

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 345


HOMOGEN HOMOGEN HETEROGEN

HETEROGEN HETEROGEN

9. PEMBAHASAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka hasil campuran seperti


larutan gula dan larutan garam dapur merupakan campuran homogen karena
memiliki sifat dan komposisi yang sama pada setiap bagian campuran dan
tidak dapat dibedakan secara langsung. Sedangkan hasil campuran seperti
campuran air dengan pasir,air dengan minyak,air dengan kopi merupakan
contoh dari campuran heterogen. Karena memiliki sifat dan komposisi yang

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 346


bervariasi pada setiap bagian campuran dan dapat dibedakan secara
langsung

10. PERTANYAAN
Apa perbedaan campuran homogen dan campuran heterogen?

11. JAWABAN
Campuran homogen ciri cirinya:
a. Terdiri dari zat terlarut (solut) dan pelarut (solven). Biasanya, komponen
yang lebih banyak jumlahnya disebut sebagai zat pelarut, sedangkan
yang lebih sedikit disebut sebagai zat terlarut. Namun, jika larutan
berwujud cair, maka komponen cair disebut sebagai zat pelarut.
b. Serba sama, tidak ada bidang batas antar komponen-komponen
penyusunnya.
c. Tidak dapat disaring
d. Tidak terdapat lapisan (komponen padat dan cair tidak memisah)

Campuran heterogen ciri cirinya:


a. campuran memiliki dua fase
b. sifat-sifatnya tidak seragam.
c. dapat disaring dengan kertas saring biasa
d. memisah jika didiamkan

12. KESIMPULAN
a. Campuran homogen tidak dapat dibedakan secara langsung dan memiliki
sifat dan komposisi yang sama pada setiap bagian campuran.
b. Campuran heterogen dapat dibedakan secara langsung dan memiliki sifat
dan komposisi yang bervariasi pada setiap bagian campuran.

13. SARAN
Alat yang kita gunakan ketika praktikum harus benar-benar bersih dan
kering untuk meminimalisir kesalahan ketika praktikum.
Praktikum dilakukan dengan terampil dan selalu menjaga kebersihan.

14. DAFTAR PUSTAKA


Nurachmandani Setya, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam (Terpadu)
Untuk SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian
Pendidikan Nasional.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 347


Saeful Karim dkk. 2008 Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam
Sekitar2 untuk kelas VIII/ SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

KEGIATAN PRAKTIKUM MENGAMATI PERBEDAAN KOLOID,


SUSPENSI DAN LARUTAN
KEGIATAN PRAKTIKUM 2

1. JUDUL PRAKTIKUM : Mengamati Perbedaan Koloid,


Suspensi dan Larutan

2. PELAKSANAAN PRAKTIKUM :
Hari/Tanggal : Kamis, 18 Mei 2017
Tempat : Rumah Arista

3. TUJUAN PRAKTIKUM : Mengelompokkan campuran ke


dalam suspensi, koloid dan larutan
4. DASAR TEORI :
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua
atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut
(zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak
daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi
zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan,
sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan
disebut pelarutan atau solvasi.Pada suhu tertentu sampai suatu zat dapat
larut dalam pelarut tertentu, tetapi jumlahnya selalu terbatas. Batas itu
disebut kelarutan. Kelarutan adalah jumlah zat terlalarutan adalah sistem
yang homogen dan mengandung lebih dari satu komponen.

Bila suatu zat terlarut yang dengan jumlah yang kecil dan masih bisa
larut maka disebut larutan tak jenuh dan ketika zat terlarut tidak bisa lagi
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 348
terlarut dalam pelarutnya maka kondisi larutan tersebut disebut larutan
jenuh yang dapat larut dalam sejumlah pelarut.

Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

a) Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat


terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau
dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis
bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh
terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum
jenuh ( masih dapat larut).
b) Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah
solute yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya.
Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habis
bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh
terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.
c) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang
mengandung lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan
jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat
terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila
hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).

Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut, larutan dapat dibedakan


menjadi 2, yaitu:

a) Larutan pekat yaitu larutan yang mengandung relatif lebih banyak


solute dibanding solvent.
b) Larutan encer yaitu larutan yang relatif lebih sedikit solute dibanding
solvent.
KOLOID
Koloid adalah suatu sistem dispersi yang ukuran partikelnya lebih
besar dari larutan tetapi lebih kecil dari suspensi(campuran kasar). Dalam
sistem koloid, partikel-partikel koloid terdispersi secara homogen dalam

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 349


mediumnya. Oleh karena itu, partikel koloid disebut sebagai fase terdispersi
dan mediumnya disebut sebagai medium pendispersi.

Perbandingan sifat larutan,koloid dan suspensi :

LARUTAN KOLOID SUSPENSI


Satu fase Dua fase Dua fase
Stabil Stabil Tidak Stabil
Ukuran partikel Ukuran partikel Ukuran
lebih kecil bari 1 nm antara 1 sampai 100 nm partikel lebih
Tidak dapat di Dapat di saring besar dari 100
saring dengan penyaring ultra nm
Homogen Tampak homogen Dapar disaring
Contoh : larutan gula, (jika di lihat dengan Heterogen
udara bersih , alkohol mikroskop ultra bersifat Contoh : air
70 % heterogen) . sungai yang
Contoh : Air Susu, keruh
Santan.

Sifat-Sifat Koloid
Suatu larutan digolongkan ke dalam sistem koloid jika memiliki sifat -
sifat yang berbeda dengan larutan sejati. Beberapa sifat fisika yang
membedakan sistem koloid dari larutan sejati, di antaranya:
a. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah suatu efek penghamburan berkas sinar oleh
partikel-partikel yang terdapat dalam system koloid, sehingga jalannya
berkas sinar terlihat. Sifat ini berguna untuk membedakan koloid
dengan larutan. Jika cahaya mengenai partikel larutan, cahaya tersebut
akan di teruskan sedangkan jika cahaya mengenai partikel koloid,
cahaya tersebut akan dihamburkan.
b. Gerak Brown

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 350


Gerak Brown adalah gerakan terpatah-patah (gerak zig-zag) yang
terus menerus dalam system koloid. Sifat ini berguna untuk
membedakan koloid dengan suspensi. Gerak brown terjadi karena
tumbukan antara molekul partikel medium dengan partikel koloid.
Tumbukan tersebut menyebabkan tidak adanya partikel yang diam
sehinnga pengendapan tak terjadi (Stabil).
c. Elektroforesis
Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid dalam medan listrik.
d. Adsorbsi
Adsorbsi adalah penyerapan pada permukaan koloid sehinnga koloid
tersebut memiliki muatan listrik. Sifat adsorbs koloid ini yang
menstabilkan koloid.
e. Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk
endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi
membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti
pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti
penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.
Untuk melindungi koloid dari proses koagulasi atau penggumpalan
digunakan koloid pelindung (koloid yang ditambahkan pada koloid
lain. Tujuannya : untuk melindungi koloid lain supaya tidak
menggumpal).
f. Dialisis
Dialisis adalah prose penyaringan koloid dengan menggunakan kertas
perkamen atau membran semipermeabel dengan tujuan menyaring
ion-ion yang mengganggu kestabilan koloid dalam pembuatan koloid.
SUSPENSI
Dalam ilmu kimia, suspensi (Inggris: suspension) adalah suatu
campuran fluida yang mengandung partikel padat. Atau dengan kata lain
campuran heterogen dari zat cair dan zat padat yang dilarutkan dalam zat
cair tersebut. Partikel padat dalam sistem suspensi umumnya lebih besar
dari 1 mikrometer sehingga cukup besar untuk memungkinkan
terjadinya sedimentasi. Tidak seperti koloid, padatan pada suspensi akan
mengalami pengendapan/sedimentasi walaupun tidak terdapat gangguan.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 351


Suspensi cairan atau padatan (dalam jumlah kecil) di dalam gas disebut
sebagai aerosol. Contoh sistem aerosol dalam kehidupan manusia adalah
debu di atmosfer.

STABILITAS SUSPENSI
Ukuran partikel
Semakin besar luas penampang partikel daya tekan ke atas cairan akan
semakin memperlambat gerakan partikel untuk mengendap.
Kekentalan (viskositas)
Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran dari
cairantersebut, mskin kental suatu cairan kecepatan alirannya makin
turun.
Jumlah partikel (Konsentrasi)
Apabila dalam ruangan berisi partikel yang besar maka akan terjadi
benturan. Karena adanya benturan ini, menyebabkan terjadinya
endapan. Oleh karena itu semakin besar konsentrasi patikel semakin
besar terjadinya pengendapan.
Sifat atau muatan partikel
Sifat dari bahan yang diguankan sebagai suspensi bermacam-macam.
Apabila merupakan sifat alami maka kita tidak dapat memengaruhinya

5. ALAT DAN BAHAN


ALAT
a) Gelas b) Sendok c) Kertas d) tabung e) Pipet f) corong
saring reaksi tetes

BAHAN
a)Santan b) Pasir c)Teh e) Minyak goreng f) deterjen
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 352
g) Kopi h) Gula i)Garam j) Susu bubuk

k) air l) terigu

6. CARA KERJA
a. Siapkan 8 gelas yang berisi air.

b. Menambahkan satu sendok makan garam ke dalam gelas tersebut.

c. Mengaduk kira-kira selama 1 menit.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 353


d. Mendiamkan larutan selama 10 menit dan mencatat apa yang terjadi.
e. Menyaring campuran yang terjadi menggunakan kertas saring dan
mencatat apa yang terjadi.

f. Mengulangi prosedur kerja 1 sampai 5 dengan menggunakan gula, susu,


terigu, santan, pasir, teh dan kopi.
g. Campurkan minyak dan air. Masukkan 5 ml air dan 2 ml minyak goreng
kedalam tabung reaksi. Menguncangkan campuran itu beberapa saat dan
mendiamkannya selama 10 menit. Mencatat apa yang terjadi !

h. Campuran minyak, air dan larutan deterjen.Memasukkan 5 ml air, 2 ml


minyak goreng, dan 2 ml larutan deterjen ke dalam tabung reaksi.
Mengguncangkan campuran itu beberapa saat, dan mendiamkannya
selama 10 menit. Mencatat apa yang terjadi !

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 354


7. TABEL HASIL PENGAMATAN

Sifat Campuran Campuran air dengan


Gula Garam Susu Terigu Santan Pasir Teh Kopi

Larut / Tidak
Bening / Keruh

Mengendap / Tidak

Filtrat bening /
Keruh
Stabil / tidak

Komponen Campuran Bercampur Tidak Bercampur


Air + Minyak

Air + Minyak + Larutan


Detergen

ket : = ya
x = tidak

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 355


8. GAMBAR HASIL PENGAMATAN

LARUTAN

SUSPENSI

e)Corong

(kiri) ~ Air, minyak, deterjen = tidak bercampur


KOLOID
(kanan)~ Air, minyak = tidak bercampur

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 356


9. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini dilakukan pengujian untuk mengamati perbedaan
antara larutan, koloid dan supensi. Setelah bahan-bahan di campurkan
dengan air dan diamkan selama 10 menit membuktikan bahwa larutan,
koloid dan suspensi memiliki perbedaan dalam kestabilan.
Gula yang dicampur kedalam air, gula tersebut larut dan jika
didiamkan tidak terjadi pengendapan membuktikan bahwa gula termasuk
kedalam kelompok larutan. Yang mempunyai sifat stabil dan homogen serta
tidak dapat di saring karena partikelnya sangat kecil. Begitu juga dengan
garam dan teh yang termasuk kedalam kelompok larutan.
Tepung yang dicampur kedalam air akan berwana keruh. Jika di
diamkan akan mengalami pengendapan dan bersifat tidak stabil serta
heterogen. Percobaan ini membuktikan bahwa tepung termasuk kedalam
suspensi. Pengendapan yang terjadi dapat dilihat secara kasat mata dan
dapat di saring karena partikelnya berukuran besar. Begitu juga dengan kopi
dan pasir, mereka termasuk kedalam suspensi.
Susu yang dicampur kedalam air akan berwarna keruh. Jika di
diamkan tidak mengalami pengendapan dan bersifat stabil. Percobaan ini
membuktikan bahwa susu bersifat koloid dan partikelnya berukuran diantara
larutan dan suspensi. Koloid bersifat heterogen jika dilihat dengan
mikroskop ultra, namun homogen jika dilihat dengan kasat mata. Begitu
juga dengan santan.

10. PERTANYAAN
1. Jelaskan perbedaan antara suspensi, koloid, dan larutan !
2. Kelompokkan campuran di atas ke dalam suspensi, koloid, dan larutan !

11. JAWABAN

1. Perbedaan Suspensi, Larutan dan Koloid.


LARUTAN KOLOID SUSPENSI
Satu fase Dua fase Dua fase
Stabil Stabil Tidak Stabil
Ukuran partikel Ukuran partikel antara 1 Ukuran
lebih kecil bari 1 nm sampai 100 nm partikel lebih
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 357
Tidak dapat di Dapat di saring dengan besar dari 100 nm
saring penyaring ultra Dapat disaring
Homogen Tampak homogen (jika Heterogen
Contoh : larutan gula, di lihat dengan Contoh : air
udara bersih , alkohol mikroskop ultra bersifat sungai yang
70 % heterogen) . keruh
Contoh : Air Susu,
Santan.

2. Campuran di atas dikelompokkan ke dalam suspensi, koloid, dan


larutan

LARUTAN KOLOID SUSPENSI


1. Gula 1. Susu 1.Terigu

2. Garam 2. Santan 2.Pasir

3.Kopi
3. Teh

12. KESIMPULAN
Koloid mempunyai sifat diantara larutan dan suspensi. Koloid memiliki sifat
stabil, berwarna keruh dan homogen jika tidak dilihat secara kasat mata
namun sebenarnya bersifat heterogen jika dilihat dengan mikroskop ultra
serta tidak dapat disaring karena partikelnya berukuran antara 1 sampai 100
nm. Koloid, jika didiamkan tidak akan mengalami pengendapan seperti
suspensi karena koloid mempunyai partikel-partikel yang selalu
bertumbukan satu sama lain sehingga tidak ada waktu untuk mengendap
(Teori Gerak Brown). Contohnya susu, santan, agar-agar dan lain-lain.
Larutan mempunyai sifat stabil dan homogen. Partikelnya tak dapat
disaring/dipisahkan karena ukuran partikelnya yang sangat kecil. Oleh
karena itu, larutan tidak mengendap. Contohnya larutan gula, larutan garam,
larutan teh dan lain-lain.
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 358
Suspensi mempunyai sifat tidak stabil dan heterogen. Warnanya keruh dan
terjadi pengendapan karena ukuran partikelnya yang besar. Contohnya
campuran tepung terigu dan air.

13. SARAN
Pengaduk dan corong harus di bilas dan dikeringkan sebelum digunakan
untuk mengaduk serta menyaring campuran yang berbeda.

14. DAFTAR PUSTAKA


Nurachmandani Setya, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam (Terpadu)
Untuk SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian
Pendidikan Nasional.
Saeful Karim dkk. 2008 Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar 2
untuk kelas VIII/ SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.

KEGIATAN PRAKTIKUM MENENTUKAN INDIKATOR ASAM BASA


ALAMI

KEGIATAN PRAKTIKUM 3

1. JUDUL PRAKTIKUM : Menentukan Indikator


Asam Basa Alami

2. PELAKSANAAN PRAKTIKUM :
Hari/Tanggal : Rabu, 17 Mei 2017
Tempat : Rumah Dilla

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 359


3. TUJUAN PRAKTIKUM : Untuk memahami, mengetahui,
menentukan bahan-bahan apa saja
yang dapat digunakan sebagai
indikator asam basa alami.

4. DASAR TEORI :
Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke
dalam air menghasilkan ion H+. Sifat-sifat asam diantaranya adalah: terasa
masam, bersifat korosif (merusak logam, marmer, dan berbagai bahan lain),
terionisasi menghasilkan ion H+, memiliki pH < 7, memerahkan lakmus
biru. Contoh senyawa yang termasuk pada asam, yaitu: HCl, H2SO4,
CH3COOH, H3PO4.
Menurut Arrhenius, basa adalah senyawa yang jika dilarutkan ke
dalam air menghasilkan ion OH. Sifat-sifat basa diantaranya adalah: terasa
pahit, bersifat kaustik (licin seperti bersabun), terionisasi menghasilkan ion
OH- memiliki pH > 7, membirukan lakmus merah. Contoh senyawa yang
termasuk pada basa, yaitu: NaOH Ba(OH)2 NH4OH, KOH.
Ada beberapa cara untuk mengukur apakah sebuah larutan merupakan
basa atau asam. Cara-cara tersebut dapat dilakukan melalui indikator buatan
dan alami. Indikator buatan dapat berupa lakmus merah maupun biru,
indikator asam basa universal, dll. Sedangkan indikator alami dapat
menggunakan bahan-bahan alami tertentu yang dapat digunakan sebagai
indikator asam basa. Untuk mengetahui bahan bahan apa saja yang dapat
digunakan sebagai indikator alami, maka dapat dilakukan
percobaan/eksperimen.

Identifikasi Larutan Asam dan Basa Menggunakan Indikator Alami

Cara lain untuk mengidentifikasi sifat asam atau basa suatu zat dapat
menggunakan indikator alami.Indikator alam merupakan bahan-bahan alam
yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam, basa, dan netral.
Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 360


tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian,
kulit buah, dan dedaunan.
Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya,
misalnya kembang sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna
merah dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau.

5. ALAT DAN BAHAN :

ALAT
a) Gelas b)Sendok c)Saringan d)Sarung tangan

BAHAN
a) Ephorbia b) Kamboja kuning c) Kembang sepatu d) Melati

e) Anggrek ungu f) Bougenvile ungu g) Cabai h) Kunyit

i) Bawang j) Jahe k) Cuka l) Deterjen m) air

6. CARA KERJA :
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 361
a. Masukkan bahan-bahan ke dalam gelas yang sudah terisi air.

b. Haluskan dan cari ekstrak dari bunga ephorbia, kamboja kuning,


kembang sepatu, melati, anggrek ungu, bougenville ungu, cabai, jahe,
kunnyit dan bawang.

c. Kemudian saringlah untuk mendapatkan ekstraknya.

d. Siapkan 3 gelas dan beri label pada setiap ekstrak tumbuhan misalnya
kunyit warna asli, kunyit dalam basa, kunyit dalam asam. Untuk
kunyit dalam basa masukkan air detergen sebagai basa dan untuk
kunyit dalam asam masukkan cuka sebagai asam. Lakukanlah hal
yang sama pada semua bahan yang akan diuji sebagai indikator alami

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 362


e. Amati perubahan warna dan tulis pada tabel pengamatan.

7. TABEL HASIL PENGAMATAN :


Warna
Dalam
Dalam Basa
No Bahan Asam Keterangan
Asli (Larutan
(larutan
detergen)
Cuka)
1. Ephorbia Pink tua Pink muda Hijau Bisa dipakai sebagai
kekuningan indikator
2. Kamboja Kuning Kuning Kuning tua Tidak bisa dipakai
kuning pudar sedang sebagai indikator
3. Kembang Merah Merah Hijau tua Bisa dipakai sebagai
Sepatu keungu- indikator
unguan
4. Melati Bening Kuning Kuning Tidak bisa dipakai
kekuningan pudar sebagai indikator
5. Anggrek merah muda ungu hijau Bisa dipakai sebagai
ungu indikator
6. Bougenville pink ungu Cokelat tua Bisa dipakai sebagai
ungu indikator
7. Cabai Bening Oranye Oranye Tidak bisa dipakai
keorenan pudar sebagai indikator
8. Kunyit Kuning Kuning tua Cokelat tua Bisa dipakai sebagai
muda indikator
9. Bawang Bening Bening Kuning Bisa dipakai tapi kurang
kemerah keputih- muda kontras
mudaan putihan
10. Jahe Kuning Hijau muda Oranye Bisa dipakai tapi kurang
muda kontras

8. GAMBAR HASIL PENGAMATAN

Ephorbia Anggrek Ungu


BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 363
Kembang Sepatu Kunyit

Melati Cabai

Jahe
Kamboja Kuning

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 364


Bawang Bougenville Ungu

9. PEMBAHASAN

Beberapa bahan alami dapat digunakan sebagai indikator asam dan basa
karena warnanya kontras antara asam dengan basa, seperti: ephorbia,
anggrek ungu, kelopak bunga sepatu, bougenville ungu, dan kunyit.
Beberapa bahan alami tidak dapat digunakan sebagai indikator asam dan
basa karena warnanya kurang kontras antara asam dengan basa, seperti:
kamboja kuning, melati, dan cabai. Beberapa bahan alami bisa dipakai
sebagai indikator alami asam dan basa tetapi warnanya kurang kontras,
seperti: jahe dan bawang.

10. PERTANYAAN :
Berdasarkan hasil percobaanmu, ekstrak mahkota bunga yang manakah
yang palik baik digunakan sebagai indikator asam basa? Jelaskan
jawabanmu berdasarkan data-data yang kamu dapatkan dalam percobaan!

11. JAWABAN :
Menurut kelompok kami ekstrak mahkota bunga yang paling baik sebagai
indikator asam basa adalah ekstrak anggrek ungu karena warna asli
ekstraknya ungu ketika dilarutkan dengan larutan basa (air detergen)
menunjukan gejala dengan perubahan warna menjadi hijau. Dan ketika
dilarutkan dengan larutan asam (larutan cuka ) akan menunjukan gejala
dengan berwarna merah muda. Perbedaan antara warna asli,dalam asam dan
dalam basa sangatlah kontas jadi baik digunakan sebagai indikator alami

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 365


12. KESIMPULAN :
a. Beberapa bahan alami dapat digunakan sebagai indikator asam dan basa
karena warnanya kontras antara asam dengan basa, seperti: ephorbia,
anggrek ungu, kelopak bunga sepatu, bougenville ungu, dan kunyit.
b. Beberapa bahan alami tidak dapat digunakan sebagai indikator asam dan
basa karena warnanya kurang kontras antara asam dengan basa, seperti:
kamboja kuning, melati, dan cabai.
c. Beberapa bahan alami bisa dipakai sebagai indikator alami asam dan
basa tetapi warnanya kurang kontras, seperti: jahe dan bawang.

13. SARAN
Alat yang kita gunakan ketika praktikum harus benar-benar bersih dan
kering untuk meminimalisir kesalahan ketika praktikum.
Tangan yang digunakan ketika memasukkan indikator alami ke dalam
sampel larutan haruslah kering dan bersih.

14. DAFTAR PUSTAKA


Sudarmo, Unggul. 2014. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

KEGIATAN PRAKTIKUM REAKSI ASAM DENGAN BASA

KEGIATAN PRAKTIKUM 4

1. JUDUL PRAKTIKUM : Reaksi Asam dengan Basa

2. PELAKSANAAN PRAKTIKUM :
Hari/Tanggal : Minggu,21 Mei 2017

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 366


Tempat : Rumah Manuh

3. TUJUAN PRAKTIKUM : Untuk mengetahui hasil reaksi


asam dengan basa

4. DASAR TEORI :
Reaksi asam dan basa dapat berlangsung dalam keadaan padat, gas
serta dalam larutan cair. Namun demikian reaksi asam basa dalam larutan
cair lebih mudah dipelajari daripada yang lain. Reaksi asam basa sering
disebut reaksi penetralan. Reaksi penetralan atau penggaraman yang terjadi
antara asam dengan basa menghasilkan garam dan air. Inti reaksi penetralan
reaksi antar sebuah ion H+ dengan ion OH- yang kemudian bergabung
menjadi molekul air. Pada reaksi penetralan ini tentu akan terjadi perubahan
pH larutan campuran. Perubahan pH larutan dapat dibaca dengan indikator.

Jika larutan asam dan basa direaksikan, maka dihasilkan garam dan
air. Berikut ini merupakan contoh reaksi asam lemah dengan basa kuat:

CH3COOH(aq) + NaOH(aq) NaCH3COO(aq) + H2O(l)


Jika larutan CH3COOH dicampurkan dengan larutan NaOH, maka ion
H+ dari CH3COOH akan bereaksi dengan ion OH - dari NaOH akan
membentuk H2O. Reaksi inilah disebut dengan reaksi penetralan. Sementara
CH3COO- dari CH3COOH akan bereaksi dengan Na+ dari NaOH akan
membentuk garam dapur (NaCH3COO). Sehingga garam yang terbentuk
dari asam lemah (CH3COOH) dan basa kuat (NaOH) ini bersifat basa.

Sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relatif asam basa


penyusunnya.
Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral
Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam
Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa

5. ALAT DAN BAHAN :


ALAT

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 367


a)Lampu spiritus b) Kawat kasa c) Kaki tiga d) Pipet tetes

e) Gelas kimia f) Batang pengaduk

BAHAN

a)Larutan cuka (CH3COOH) b) Larutan air sabun (NaOH)

c) Lakmus merah

6. CARA KERJA :
a. Campurkan 25 mL larutan CH3COOH dengan 25 mL larutan NaOH di
dalam gelas kimia. Ujilah dengan kertas lakmus merah

b. Masukkan kira-kira 10 mL campuran tersebut ke dalam gelas kimia,


kemudian panaskan sampai semua airnya menguap
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 368
c. Amati apa yang terjadi

7. HASIL PENGAMATAN :
Warna awal larutan CH3COOH dan NaOH bening/tidak berwarna.
Campuran larutan NaOH dengan CH 3COOH dimasukan kertas lakmus
merah berubah menjadi biru.Setelah dipanaskan terdapat kristal berwarna
putih

8. GAMBAR HASIL PENGAMATAN :


Garam yang terbentuk dari hasil percobaan dan setelah dicicipi rasanya asin dan
lakmus merah berubah menjadi biru sehingga garam yang terbentuk dari asam
lemah (CH3COOH) dan basa kuat (NaOH) ini bersifat basa.

9. PEMBAHASAN :
Reaksi Penetralan adalah reaksi antara asam dan basa, asam adalah zat
yang terdapat dalam air, yang dapat memberikan ion Hidrogen (H+) atau ion
Hidronium (H3O+) bila dilarutkan dalam air. Sedangkan Basa adalah zat
dalam air menghasilkan ion hidrokis atau zat yang dapat memperbesar
konsentrasi ion OH dalam air. Pada percobaan kali ini, digunakan dua buah
larutan yang berbeda, satu bersifat asam dan yang satu lagi bersifat basa.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 369


Lalu digunakannya kertas lakmus sebagai indikator apakah terjadi
perubahan warna saat reaksi penetralan antara kedua larutan tersebut ketika
dicampurkan.
Warna awal larutan CH3COOH dan NaOH tidak berwarna. Campuran
larutan NaOH dengan CH3COOH dimasukan kertas lakmus merah
berubah menjadi biru. Setelah dipanaskan terdapat kristal berwarna putih .
Kristal putih yang terbentuk dari reaksi asam dengan basa yaitu larutan
CH3COOH dengan NaOH menghasilkan NaCH3COO dengan H2O.
Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) NaCH3COO(aq) + H2O(l)
Jika larutan CH3COOH dicampurkan dengan larutan NaOH, maka ion
H+ dari CH3COOH akan bereaksi dengan ion OH - dari NaOH akan
membentuk H2O. Reaksi inilah disebut dengan reaksi penetralan. Sementara
CH3COO- dari CH3COOH akan bereaksi dengan Na+ dari NaOH akan
membentuk garam dapur (NaCH3COO). Sehingga garam yang terbentuk
dari asam lemah (CH3COOH) dan basa kuat (NaOH) ini bersifat basa.

10. PERTANYAAN :
Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi !

11. JAWABAN :
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) NaCH3COO(aq) + H2O(l)

12. KESIMPULAN :
Reaksi penetralan atau penggaraman yang terjadi antara asam dengan
basa menghasilkan garam dan air. Inti reaksi penetralan reaksi antar sebuah
ion H+ dengan ion OH- yang kemudian bergabung menjadi molekul air
(H2O).
Sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relatif asam basa
penyusunnya.
Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral
Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam
Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 370


13. SARAN
Alat yang kita gunakan ketika praktikum harus benar-benar bersih
dan kering untuk meminimalisir kesalahan ketika praktikum
Praktikum dilakukan dengan terampil dan selalu menjaga kebersihan.

14. DAFTAR PUSTAKA


Sudarmo, unggul. 2013. Kimia untuk Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Premono
Shidiq dkk. 2009. Kimia untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta : BSE
buku sekolah elektronik

KEGIATAN PRAKTIKUM UJI LARUTAN ASAM BASA


KEGIATAN PRAKTIKUM 5

1. JUDUL PRAKTIKUM : Pengujian Larutan dengan Indikator


Kertas Lakmus

2. PELAKSANAAN PRAKTIKUM :
Hari/Tanggal : Rabu, 24 Mei 2017
Tempat : Rumah Arista

3. TUJUAN PRAKTIKUM : Menguji dan mengelompokkan


larutan yang bersifat asam dan
larutan yang bersifat basa dari
beberapa jenis larutan dengan
kertas lakmus.

4. DASAR TEORI :
A. Sifat-Sifat Asam, Basa, dan Garam

Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka.
Seperti diketahui, zat utama dalam cuka adalah asam asetat. Basa (alkali)
berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.

Seperti halnya dengan sabun, basa bersifat kaustik (licin), selain itu basa
juga bersifat alkali (bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 371
kulit akan mengalami pergantian). Rasa pahit merupakan salah satu sifat zat
yang bersifat basa.

Kita dapat mengenali asam dan basa dari rasanya. Namun, kita dilarang
mengenali asam dan basa dengan cara mencicipi karena cara tersebut bukan
merupakan cara yang aman. Untuk mengidentifikasi asam dan basa yang
baik dan aman dapat dengan menggunakan indikator. Indikator yaitu suatu
bahan yang dapat bereaksi dengan asam, basa, atau garam sehingga akan
menimbulkan perubahan warna.

1. Asam

Asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan
minuman, misalnya cuka, keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam
adalah zat yang dalam air akan melepaskan ion H+. Jadi, pembawa sifat
asam adalah ion H+ (ion hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu
mengandung atom hidrogen. Ion adalah atom atau sekelompok atom yang
bermuatan listrik. Kation adalah ion yang bermuatan listrik positif. Adapun
anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif.

Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan
seperti logam, marmer, dan keramik. Reaksi antara asam dengan logam
bersifat korosif. Contohnya, logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam
klorida (HCl) membentuk Besi (II) klorida (FeCl2).

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 372


Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan, yaitu
asam organik dan asam anorganik. Asam organik umumnya bersifat
asam lemah, korosif, dan banyak terdapat di alam. Asam anorganik
umumnya bersifat asam kuat dan korosif. Karena sifat-sifatnya itulah, maka
asam-asam anorganik banyak digunakan di berbagai kebutuhan manusia.

2.Basa

2. Basa

Dalam keadaan murni, basa umumnya berupa kristal padat dan bersifat
kaustik. Beberapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maag
(antacid) dan sabun serta deterjen mengandung basa. Basa adalah suatu
senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion
hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa umumnya
mengandung gugus OH.

Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa,
cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida

Perbedaan Sifat Asam dan Basa

Perbedaan Sifat Asam Basa

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 373


3. Garam

Orang mengalami sakit perut disebabkan asam lambung yang meningkat.


Untuk menetralkan asam lambung (HCl) digunakan antacid. Antacid
mengandung basa yang dapat menetralkan kelebihan asam lambung (HCl).

Umumnya zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa
cenderung bereaksi membentuk zat baru. Bila larutan asam direaksikan
dengan larutan basa, maka ion H+ dari asam akan bereaksi dengan ion OH-
dari basa membentuk molekul air.

H+ (aq) + OH- (aq) > H2O ()

Asam Basa Air

Karena air bersifat netral, maka reaksi asam dengan basa disebut reaksi
penetralan. Ion-ion ini akan bergabung membentuk senyawa ion yang
disebut garam. Bila garam yang terbentuk ini mudah larut dalam air, maka
ion-ionnya akan tetap ada di dalam larutan.Tetapi.jika garam itu sukar larut
dalam air, maka ion-ionnya akan bergabung membentuk suatu endapan.
Jadi, reaksi asam dengan basa disebut juga reaksi penggaraman karena
membentuk senyawa garam. Mari kita simak contoh reaksi pembentukan
garam berikut!

Asam + Basa > Garam + Air Asam klorida + Natrium hidroksida >
Natrium klorida + air HCl (aq) + Na OH (aq) > Na Cl (aq) + H2O ()
Asam Basa Garam Air

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 374


Walaupun reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil
reaksi (garam) tidak selalu bersifat netral. Sifat asam basa dari larutan garam
bergantung pada kekuatan asam dan basa penyusunnya.

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, disebut
garam normal, contohnya NaCl dan KNO3. Garam yang berasal dari asam
kuat dan basa lemah bersifat asam dan disebut garam asam, contohnya
adalah NH4 Cl. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat
basa dan disebut garam basa, contohnya adalahCH3COONa. Contoh asam
kuat adalah HCl, HNO3,H2SO4. Adapun KOH, NaOH, Ca(OH)2 termasuk
basa kuat.

B. Identifikasi Asam, Basa, dan Garam

Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa,
maupun netral. Cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat
yaitu menggunakan indikator. Indikator yang dapat digunakan adalah
indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi
berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan senyawa
bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan
larutan indikator atau indikator alami.

Berikut adalah beberapa cara menguji sifat larutan.

Identifikasi dengan Kertas Lakmus

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 375


Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat
netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan
lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan
basa berwarna biru.
b. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa
berwarna biru.
c. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.

5. ALAT DAN BAHAN :


ALAT
a. Kertas lakmus merah dan biru

b. Gelas plastik

c. Sendok pengaduk

BAHAN
a) Cuka b) HCL c)Jeruk d)Detergen

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 376


e) Sodium f) Larutan g) Larutan h) Air sumur
Bikarbonat garam gula

6. CARA KERJA :
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum. Diantaranya
siapkan gelas plastik yang akan diisi dengan larutan.

2. Tuangkan masing-masing larutan yang telah disiapkan kedalam masing-


masing gelas plastik.

3. Masukkanlah kertas lakmus merah dan biru kedalam gelas yang sudah di
isi larutan.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 377


4. Setelah itu, amati perubahan yang terjadi pada kertas lakmus tersebut.
5. Catatlah hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.

7. TABEL HASIL PENGAMATAN :


Perubahan Warna
Lakmus Lakmus
No Bahan/Larutan Kesimpulan
Merah Biru
Sifat Larutan
1 Larutan Cuka Merah Merah Asam
2 HCL Merah Merah Asam
3 Jeruk Merah Merah Asam
4 Air Detergen Biru Biru Basa
5 Sodium Bikarbonat Biru Biru Basa
6 Larutan Garam Merah Biru Netral
7 Larutan Gula Merah Biru Netral
8 Air Sumur Merah Biru Netral

8. GAMBAR HASIL PENGAMATAN :


Larutan cuka, HCL dan air jeruk bersifat asam

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 378


Larutan detergen dan sodium bikarbonat bersifat basa

Larutan garam, gula dan air sumur bersifat netral

9. PEMBAHASAN :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 379


1. Larutan yang termasuk asam ialah larutan HCl, cuka, dan air jeruk sebab
lakmus merah menjadi merah dan lakmus biru menjadi merah saat
dicelupkan.
2. Larutan yang termasuk basa ialah larutan detergen dan sodium
bikarbonat sebab lakmus merah menjadi biru dan lakmus biru menjadi
biru saat dicelupkan.
3. Larutan yang termasuk netral ialah air sumur, larutan gula, dan larutan
garam sebab lakmus merah menjadi merah dan lakmus biru menjadi biru
saat dicelupkan.
Sifat asam dari larutan HCl, cuka, dan air jeruk akibat dari adanya
konsentrasi ion H+ lebih besar dari ion OH- sehingga kertas lakmus
memberikan warna merah. Sedangkan munculnya warna biru pada lakmus
akibat konsentrasi ion OH- lebih besar dari konsentrasi ion H+ dalam
larutan seperti yang terjadi pada larutan detergen dan sodium bikarbonat.
Namun, bila konsentrasi ion H+ sama dengan konsentrasi ion OH- , larutan
akan bersifat netral sehingga lakmus merah dan biru tidak mengalami
perubahan seperti yang terjadi pada larutan garam, gula dan air sumur.
Dengan demikian kertas lakmus dapat dipergunakan untuk menguji sifat
asam basa suatu larutan.

10. PERTANYAAN :
1. ion apa yang menjadi pembawa sifat asam?
2. ion apa yang menjadi pembawa sifat basa?
3. Sebutkan sifat-sifat asam dan sifat basa!

11. JAWABAN :
1. ion H+
2. ion OH-
3. a. Sifat asam :
Terasa masam
Terionisasi menghasilkan ion H+
Memiliki rentang pH 0-6,9
Reaksi dengan logam bersifat korosif
Memerahkan lakmus biru
b. Sifat basa :
Terasa pahit dan licin.
Terionisasi menghasilkan ion OH-
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 380
Memiliki rentang pH 7,1-14
Memiliki sifat kaustik
Membirukan lakmus merah

12. KESIMPULAN :
1. Larutan yang bersifat asam dapat memerahkan kertas lakmus biru
2. Larutan yang bersifat basa dapat membirukan kertas lakmus merah
3. Sementara larutan yang bersifat netral tidak memberikan perubahan
warna pada kertas lakmus.

13. SARAN
- Alat yang kita gunakan ketika praktikum harus benar-benar bersih dan
kering untuk meminimalisir kesalahan ketika praktikum
- Ketika mengambil sampel larutan harus hati-hati untuk mencegah
terkontaminasinya larutan yang telah di ambil di plat tetes sebelumnya
- Tangan yang digunakan ketika memasukkan kertas lakmus ke dalam
sampel larutan haruslah kering dan bersih.

14. DAFTAR PUSTAKA


Any Winarsih, dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/ MTS Kelas VII.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Teguh
Sugiyarto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP/ MTs Kelas VII.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 381


KEGIATAN PRAKTIKUM UJI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON
ELEKTROLIT

KEGIATAN PRAKTIKUM 6

1. JUDUL PRAKTIKUM : Uji Larutan Elektrolit dan Non


Elektrolit

2. PELAKSANAAN PRAKTIKUM :
Hari/Tanggal : Minggu, 21 Mei 2017
Tempat : Rumah Manuh

3. TUJUAN PRAKTIKUM : Mengetahui dan mengidentifikasi


larutan elektrolit kuat, elektrolit
lemah, dan non elektrolit.

4. DASAR TEORI :

a. Pengertian Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit merupakan larutan yang bisa menghantarkan


arus listrik. Dalam larutan elektrolit molekul-molekulnya terurai
(terdisosiasi) menjadi partikel-partikel bermuatan listrik positif dan
negatif yang disebut dengan ion (ion positif-ion negatif). Ion positif yang
dihasilkan dinamakan kation dan ion negatif yang dihasilkan dinamakan
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 382
anion. Jumlah dari muatan ion positif dan ion negatif akan sama sehingga
muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang kemudian
menghantarkan arus listrik.

Perubahan kimia larutan ini ditandai dengan perubahan warna,


munculnya gelembung gas dan adanya endapan, serta jika diuji dengan
alat uji elektrolit larutan ini mampu menyalakan sebuah lampu. Semakin
banyak ion yang terbentuk, maka semakin kuat sifat elektrolit larutan
tersebut.

b. Jenis-Jenis Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit terbagi atas 3 yang mempunyai ciri-ciri tersendiri


seperti yang ada dibawah berikut ini :

1) Larutan Elektrolit Kuat

Larutan elektrolit kuat, yakni larutan yang semua molekulnya terurai


mejadi ion-ion (terionisasi sempurna). Oleh karena banyaknya ion-ion
penghantar listrik yang terbentuk, maka daya hantarnya juga kuat.
Umumnya larutan elektrolit kuat adalah larutan garam.

Ciri-Ciri Larutan Elektrolit Kuat

Penghantar arus listrik kuat atau baik


Terionisasi dengan sempurna

Tetapan atau derajat ionisasi (a) a = 1

Jika diuji, larutan elektrolit kuat memiliki nyala lampu yang terang
dan muncul gelembung gas yang banyak

Contohnya :

Garam (NaCl, KCl, CuSO4 dan KNO3),


Asam Kuat (HCl, HI, HBr, H2SO4 dan HNO3), dan
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 383
Basa Kuat (NaOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2 dan KOH)

Reaksi penguraian elektrolit kuat ditulis dengan tanda anak panah


tunggal ke kanan. Contoh reaksi elektrolit kuat :

NaCl (aq) Na+ (aq) + Cl (aq)


H2SO4 (aq) 2 H+ (aq) + SO4 2- (aq)

NaOH (aq) Na+ (aq) + OH (aq)

2) Larutan Elektrolit Lemah


Larutan elektrolit lemah, yakni larutan yang tidak semua molekulnya
terionisasi (ionisasi tidak sempurna), sehingga hanya sedikit ion-ion yang
dapat menghantarkan listrik.

Ciri-Ciri Larutan Elektrolit Lemah

Penghantar listrik yang kurang baik atau lemah


Terionisasi sebagian

Tetapan atau derajat ionisasi (a) 0< a <1

Jika diuji, larutan elektrolit lemah nyala lampunya lemah dan muncul
gelembung gas yang sedikit.

Contoh Larutan Elektrolit Lemah

Asam Lemah (HCN, H3PO4, CH3COOH, dan C2O3)


Basa Lemah (NH4OH, Al(OH3),

dan Fe(OH)3).

3) Larutan Non Elektrolit

Larutan non-elektrolit merupakan larutan yang tidak bisa menghantarkan


arus listrik. Larutan-larutan non-elektrolit terdiri atas zat-zat yang terlarut
dalam air namun tidak terurai menjadi ion (tidak terionisasi). Dalam

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 384


larutan, zat not-elektrolit tetap seperti molekul yang tidak bermuatan
listrik. Itulah mengapa larutan ini tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Ciri-Ciri Larutan Non Elektrolit

Tidak dapat terionisasi


Tidak dapat menghantarkan arus listrik atau isolator

Tetapan atau derajat ionisasi (a) a = 0

Jika diuji, Larutan Non Elektrolit, tidak menyala dan tidak muncul
gelembung gas.

Contoh Larutan Non Elektrolit

Urea = CO (NH2)2
Glukosa = C6H12O6

Sukrosa = C12H22O11

Etanol = C2H2OH

5. ALAT DAN BAHAN


ALAT
1. 4 buah baterai. Untuk nyala lampu maksimal gunakan baterai baru.

2. Kabel dengan panjang 1 meter. Potong dengan panjang 15 cm, 30 cm


dan 15 cm.

3. Lampu led 5 Volt

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 385


4. Elektroda berupa 2 buah karbon dari baterai bekas

5. Selotip

BAHAN
a) Gula b) Garam c) Larutan Gula d)Larutan Garam

e) Air Kran f) Air Mineral g) Cuka h)Air Sabun

i) Susu cokelat j) Air jeruk k) Air deterjen l) Air kaldu

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 386


Cara Pembuatan Alat
1. Susun 4 buah baterai dengan posisi horizontal dengan ketentuan (+) berada
di sebelah kanan dan (-) berada di sebelah kiri, pastikan setiap kutubnya
saling bersentuhan seperti pada gambar dibawah ini. Bisa juga diberi tempat
khusus agar baterai tersebut tetap pada posisinya dan tidak bergeser.

2. Pasang kabel 15cm pada ujung baterai yang berkutub (+) menggunakan
selotip.

3. Pada ujung kabel yang lain, pasang lampu led pada kutub (+) lampu.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 387


4. Ambil kabel kedua yang panjangnya 15 cm dan pasangkan pada kutub (-)
lampu.

5. Pada ujung kabel kedua, hubungkan elektroda karbon dengan


menggunakan selotip.

6. Ambil kabel ketiga yang panjangnya 30 cm dan pasangkan pada kutub (-)
baterai.

7. Pada ujung kabel ketiga, hubungkan elektroda karbon satunya dengan


menggunakan selotip.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 388


8. Alat uji larutan elektrolit selesai, selanjutnya tes aliran listrik dalam
rangkaian alat tersebut dengan cara menghubungkan kedua buah karbon.
Apabila lampu menyala, berarti aliran listrik dalam rangkaian alat tersebut
lancar. Tetapi apabila lampu tidak menyala, itu berarti tidak ada aliran
listrik dalam rangkaian tersebut. Cek kembali apakah kabel sudah
terhubung ke semua perangkat dengan benar.

6. CARA KERJA
1. Siapkan beberapa jenis larutan, contohnya larutan garam, asam, basa
maupun air.

2. Selanjutnya, tempatkan larutan tersebut pada gelas/wadah yang dapat


dijangkau oleh elektroda karbon. Beri label pada setiap larutan yang akan
diuji

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 389


3. Celupkan kedua elektroda karbon pada larutan tersebut, pastikan bahwa
kedua elekroda karbon tidak saling bersentuhan.

Reaksi dapat berupa nyala lampu dan timbulnya gelembung. Berikut ni


informasi akan timbulnya nyala lampu dan gelembung pada hasil
percobaan.

1. Apabila nyala lampu terang dan gelembung yang dihasilkan banyak,


berarti larutan tersebut termasuk Larutan Elektrolit Kuat.
2. Apabila nyala lampu redup/tidak menyala dan gelembung yang
dihasilkan sedikit, berarti larutan tersebut termasuk Larutan
Elektrolit Lemah.

3. Apabila lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung, berarti


larutan tersebut termasuk Larutan Nonelektolit.

7. TABEL HASIL PENGAMATAN


No Nama Bahan Data Pengamatan Foto
Nyala Lampu Gelembung

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 390


1. Gula Tidak Tidak Ada
Menyala

2. Garam Tidak Tidak Ada


Menyala

3. Larutan Gula Tidak Sedikit


Menyala

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 391


4. Larutan Garam Terang Banyak

5. Air Kran Tidak Sedikit


Menyala

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 392


6. Air Mineral Tidak Sedikit
Menyala

7. Cuka Tidak Sedikit


Menyala

8. Air Sabun Terang Banyak

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 393


9. Susu Cokelat Tidak Tidak Ada
Menyala

10. Air Jeruk Tidak Sedikit


Menyala

11. Air Deterjen Tidak Sedikit


Menyala

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 394


12. Air Kaldu Tidak Sedikit
Menyala

8. PEMBAHASAN
1. Berdasarkan hasil pengamatan, larutan garam dan air sabun dapat
menghantarkan listrik dengan baik/ sempurna yang dibuktikan oleh nyala
lampu yang terang dan gelembung yang dihasilkan banyak, berarti
larutan tersebut termasuk Larutan Elektrolit Kuat
2. Berdasarkan hasil pengamatan, larutan gula,air kran,air mineral,cuka,air
jeruk,air detergen, air kaldu dapat menghantarkan listrik, namun tidak
sebaik/ sesempurna larutan elektrolit kuat yang dibuktikan oleh nyala
lampu redup/tidak menyala dan gelembung yang dihasilkan sedikit,
berarti larutan tersebut termasuk Larutan Elektrolit Lemah
3. Berdasarkan hasil pengamatan, gula, garam, susu cokelat tidak dapat
mengahantarkan listrik dengan baik yang dibuktikan oleh lampu yang
tidak menyala. Hal ini dikarenakan tidak terdapat ion-ion dalam larutan
tersebut sehingga tidak dapat menghantarkan listrik Apabila lampu tidak

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 395


menyala dan tidak ada gelembung, berarti larutan tersebut termasuk
Larutan Nonelektolit.

9. PERTANYAAN
1. Apakah yang menyebabkan bohlam menyala dan tidak menyala ?
2. Mengapa larutan eletrolit dapat menghantarkan arus listrik ?

10. JAWABAN
1. Bohlam menyala karena pada larutan yang di uji merupakan
larutan elektrolit, sedangkan bohlam yang tidak menyala karena pada
larutan yang di uji merupakan larutan non elektrolit.
2. Karena larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena
dalam larutan tersebut terdapat ion-ion ( positif + dan negatif - ) yang
terurai, apabila terurai secara sempurna maka larutan elektrolit kuat dan
jika terurai tidak sempurna maka larutan elektrolit lemah.

11. KESIMPULAN
- Larutan elektrolit kuat dapat menghantarkan listrik dengan baik/ sempurna
karena terbentuknya muatan-muatan sempurna yang dibentuk oleh
banyaknya ion-ion secara berlawanan.
- Larutan elektrolit lemah kurang dapat mennghantarkan listrik dengan baik/
sempurna karena muatan-muatan kurang sempurna yang dibentuk oleh
sedikitnya ion-ion secara berlawanan.
- Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik karena larutan-
larutan tersebut tidak terurai menjadi ion-ion, sehingga zat-zat tersebut tetap
berwujud molekul-molekul netral yang tidak bermuatan listrik

12. SARAN
- Dalam melaksanakan praktikum kita harus berhati - hati dalam melaksankan
pengamatan agar hasilnya nanti tidak salah atau adanya kekeliruan dalam
pembacaan hasil praktikum.
- Pengamatan ini sangat penting dengan tujuan agar kita dapat mengetahui
larutan yang dapat menghantarkan listrik dan tidak dapat menghantar listrik.
- Periksa alat uji elektrolit secara teliti, karena alat uji yang tidak benar akan
mempengaruhi hasil percobaan.
- Larutan yang diuji jika seperti air jeruk, dan air garam usahakan dengan
mencampurkn air secukupnya, jangan terlalu banyak ataupun terlalu sedikit.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 396


- Lebih baik percobaan dilakukakan lebih dari 1 kali, tujuannya untuk lebih
meyakinkan atau memastikan terhadap hasilnya.
- Bersihkan alat uji elektrolit supaya larutan yang telah diujikan tidak lagi
menempel pada elektroda.
- Usahakan menuangkan larutannya secukupnya saja agar larutan yang akan
diuji tidak tumpah.

13. DAFTAR PUSTAKA


Santoso, Anwar. 2009. Rumus Lengkap Kimia SMA. Jakarta: Wahyu
Media.
Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia. Bandung: Grafindo

MODUL 12

KEGIATAN PRAKTIKUM LAPISAN TANAH

KEGIATAN PRAKTIKUM 1

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 397


1. Judul Percobaan : Lapisan Tanah

2. Pelaksanaan Praktikum :
c. Hari/tanggal : Jumat, 02 Juni 2017
d. Tempat : Kampus PGSD Undiksha Denpasar

3. Tujuan :
a. Untuk mengetahui susunan lapisan tanah.
b. Untuk mengetahui jenis tanah sampai kedalaman tertentu.

4. Dasar Teori :
Tanah adalah bagian yang terdapat pada kerak bumi yang tersusun
atas mineral dan bahan organik. Tanah merupakan salah satu penunjang yang
membantu kehidupan semua mahluk hidup yang ada di bumi. Tanah sangat
mendukung terhadap kehidupan tanaman yang menyediakan hara dan air di
bumi. selain itu, Tanah juga merupakan tempat hidup berbagai
mikroorganisme yang ada di bumi dan juga merupakan tempat berpijak bagi
sebagian mahluk hidup yang ada di darat. Dari segi klimatologi , tanah
memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan mencegah terjadinya
erosi. Meskipun tanah sendiri juga bisa tererosi.
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi
sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak
tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi
berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik
dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S,
Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota
(organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-
zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara
integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass
dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri
perkebunan, maupun kehutanan.
Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan yang dibantu oleh
organisme membentuk tekstur unik yang menutupi permukaan bumi. proses
pembentukan tanah ini akan membentuk lapisan-lapisan yang menutupi
seluruh permukaan bumi. lapisan-lapisan yang terbentuk memiliki tekstur

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 398


yang berbeda dan setiap lapisan juka akan mencerminkan proses-proses
fisika, kimia dan biologi yang telah terjadi selama proses
pembentukannya. Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah
asal Swiss yang bekerja di Amerika Serikat, menyebutkan bahwa tanah
terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami modifikasi/pelapukan
akibat dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan relief
permukaan bumi (topografi) seiring dengan berjalannya waktu.
Berdasarkan dinamika kelima faktor tersebut
terbentuklah berbagai jenis tanah dan dapat
dilakukan klasifikasi tanah.
Tanah terdiri dari atas lapisan-lapisan. Lapisan
tanah berturut-turut dari atas ke bawah. Lapisan tanah
terdiri yaitu :
2. Tanah Lapisan Atas
Tanah Lapisan atas berwarna gelap dan
kehitam-hitaman, tebalnya antara 10-30cm. Lapisan ini merupakan
lapisan tersubur, karena adanya bunga tanah atau humus. Lapisan
tanah atas (top soil) merupakan bagian yang optimum untuk kehidupan
tumbuh-tumbuhan. Semua komponen tanah terdapat di lapisan ini,
yaitu mineral 45%, bahan organik 5%, air antara 20-30% dan udara
dalam tanah antara 20-30%.
3. Tanah Lapisan Bawah
Tanah lapisan bawah warnanya lebih cerah dan lebih padat daripada
lapisan tanah atas. Lapisan tanah ini tebalnya antara 50-60 cm, lebih
tebal dari lapisan tanah atas, sering disebut tanah cadas atau tanah
keras. Di lapisan tanah ini kegiatan jasad hidup mulai berkurang.
Biasanya ditumbuhi tanaman berumur panjang dan berakar tunggang
dalam dan panjang agar
mencapai lapisan
tanah.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 399


4. Batuan Induk Tanah
Batuan induk merupakan batuan yang berasal dari tanah. Lapisan tanah
ini warnanya kemerah-merahan atau kelabu keputih-putihan. Lapisan
itu dapat pecah dan diubah dengan mudah, tetapi sukar ditembus akar.
Di lereng-lereng gunung, lapisan itu sering terlihat jelas karena lapisan
atasnya telah hanyut oleh air hujan. Semakin ke dalam lapisan ini
merupakan batuan pejal yang belum mengalami proses pemecahan.
Pada lapisan ini tumbuhan jarang bisa hidup.

5. Alat dan Bahan :


Batu Kerikil
Pasir
Tanah Liat
Tanah Tandus
Tanah Kapur/Batu Kapur
Tanah Humus/Tanah Subur
Air
Toples

6. Cara kerja :
a. Sediakan toples bekas yang berukuran sedang.
b. Masukan batu kerikil, tanah liat, tanah kapur, pasir, tanah humus,
tanah tandus.
c. Lalu masukan air ke dalam toples, dan kocok toples sampai semua
yang terdapat didalam
toples mulai teraduk atau
tercampur.
d. Kemudian letakkan
toples, diamkan beberapa
saat dan amati apa yang
terjadi.
e. Setelah itu bagian mana yang terlebih dahulu turun antara batu
kerikil, tanah liat, tanah kapur, pasir dan tanah humus.
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 400
7. Tabel Pengamatan :
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Lapisan Tanah

Keadaan

Hari ke 1 Tanah dan air tercampur dan warnanya terlihat sangat


keruh dan tidak jernih.

Hari ke 2 Tanah dan air masih bercampuran, dan warnanya juga


masih terlihat keruh

Hari ke 3 Tanah mulai membentuk suatu susunan lapisan tanah


secara berurutan

8. Gambar hasil pengamatan :

Hari Ke
1
Hari ke 2
Hari ke 3

9. Pembahasan :
Dari hasil percobaan dan pengamatan lapisan tanah yang saya buat,
pada hari ke 1 dan hari ke 2 tanah dan air mulai tercampur dan warnanya
juga keruh. Tekstur dan struktur lapisan tanah belum terbentuk, begitu pula
dengan kandungan mineral yang terdapat pada lapisan tanah belum terlihat.
Hari ke 3 tanah mulai berbentuk dan tersusun lapisan tanah, tekstur dan
struktur tanahnya pun sudah mulai terlihat dan begitu juga dengan kandungan
mineralnya yang sudah terlihat dan airnya tidak keruh.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 401


10. Pertanyaan :
a. Bagaimana karakteristik lapisan tanah yang dapat diamati dari percobaan
lapisan tanah tersebut ?

11. Jawaban :
Warna,
Tekstur
Struktur
Kandungan mineralnya

12. Kesimpulan
Tanah adalah bagian yang terdapat pada kerak bumi yang tersusun atas
mineral dan bahan organik. Tanah merupakan salah satu penunjang yang
membantu kehidupan semua mahluk hidup yang ada di bumi. Tanah sangat
mendukung terhadap kehidupan tanaman yang menyediakan hara dan air di
bumi. selain itu, Tanah juga merupakan tempat hidup berbagai
mikroorganisme yang ada di bumi dan juga merupakan tempat berpijak bagi
sebagian mahluk hidup yang ada di darat.

Tanah terdiri dari atas lapisan-lapisan. Lapisan tanah berturut-turut dari


atas ke bawah. Lapisan tanah terdiri yaitu :

1. Tanah Lapisan Atas


Tanah Lapisan atas berwarna gelap dan kehitam-hitaman, tebalnya antara
10-30cm. Lapisan ini merupakan lapisan tersubur, karena adanya bunga
tanah atau humus. Lapisan tanah atas (top soil) merupakan bagian yang
optimum untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan.

2. Tanah Lapisan Bawah


Tanah lapisan bawah warnanya lebih cerah dan lebih padat daripada
lapisan tanah atas. Lapisan tanah ini tebalnya antara 50-60 cm, lebih tebal
dari lapisan tanah atas, sering disebut tanah cadas atau tanah keras.

3. Batuan Induk tanah

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 402


Batuan induk merupakan batuan yang berasal dari tanah. Lapisan tanah ini
warnanya kemerah-merahan atau kelabu keputih-putihan. Lapisan itu
dapat pecah dan diubah dengan mudah, tetapi sukar ditembus akar. Di
lereng-lereng gunung, lapisan itu sering terlihat jelas karena lapisan
atasnya telah hanyut oleh air hujan.

KEGIATAN PRAKTIKUM SISTEM BUMI - BULAN - MATAHARI

KEGIATAN PRAKTIKUM 2

1. Judul Percobaan : Simulasi Gerhana Bulan dan Gerhana


Matahari

2. Pelaksanaan Praktikum :
e. Hari/tanggal : Jumat, 02 Juni 2017
f. Tempat : Kampus PGSD Undiksha Denpasar

3. Tujuan :
a. Menstimulasikan terjadinya gerhana bulan
b. Menstimulasikan terjadinya gerhana matahari

4. Dasar Teori :
Dapat kita ketahui bahwa bulan disamping berotasi juga berevolusi
mengelilingi Bumi. karena Bumi juga berevolusi mengitari matahari, maka
disamping mengitari Bumi, Bulan juga bersama-sama Bumi mengelilingi
Matahari. Revolusi Bumi mengelilingi Matahari, Bulan mengelilingi Bumi,
dan rotasi ketiga benda tersebut disumbunya mempunyai arah yang sama,
yaitu berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Bumi, Bulan dan Matahari
dalam satu sistem yang berotasi dan berevolusi dapat digambarkan sebagai
berikut :

Gambar 2.1 Arah rotasi dan evolusi Bumi, Bulan dan Matahari
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 403
Pada saat Bulan beredar dalam orbitnyamemotong bidang ekliptika
bumi, yaitu sepanjang garis yang menghubungkah Bumi dan Matahari, maka
terjadilah gerhana. Pada kondisi ini Bumi, Bulan dan Matahari terletak dalam
satu garis lurus. Jika bidang edar Bulan tidak membentuk sudut terhadap
bidang edar Bumi mengelilingi Matahari atau dengan kata lain jika Bumi dan
Bulan beredar dalam bidang yang sama, maka setiap bulan akan terjadi dua
kali posisi seperti itu. Tapi karena bidang edar Bulan membentuk sudut
terhadap bidang edar Bumi maka hanya pada waktu-waktu tertentu saja posisi
segaris tersebut terjadi. Pada saat posisi Bumi, Bulan dan Matahari segaris
maka terjadilah gerhana. Gerhana secara sederhana adalah suatu fenomena
terhalangnya penglihatan kita. Dengan mengetahui besar sudut bidang edar
Bumi terhadap sudut bidang edar Bulan, yaitu sekitar 5,1 dan data-data
kecepatan dan panjang lintasan Bumi dan Bulan maka para ahli dapat
memperkirakan dapat terjadi gerhana. Penentuan terjadi gerhana bukan hanya
sampai tahun terjadinya tapi juga sampai jam, menit, dan detiknya, serta
berapa lama terjadinya dan daerah mana saja di Bumi yang akan
mengalaminya.
Gerhana matahari terjadi pada saat bulan baru, dimana Bulan terletak
antara Matahari dan Bumi. cahaya Matahri yang menuju Bumi akan terhalang
oleh Bulan. Bayangan Bulan akan mengenai Bumi. kerena ukuran Bulan lebih
kecil dari Matahari maka bayang-bayang Bulan akan berbentuk kerucut.
Kerucut bayang-bayang yang gelap disebut umbra, sedangkan yang tidak
gelap disebut penumbra. Belahan Bumi yang terkena oleh umra akan
mengalami gerhana matahari total, sedangkan yang terkena penumbra akan
mengalami gerhana matahari sebagian.

Gambar 2.2 Gerhana Matahari


Gerhana Bulan terjadi pada saat bulan purnama, dimana Bumi berada
diantara Bulan dan Matahari. Cahaya Matahari yang menuju ke Bulan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 404


terhalang oleh Bumi. bayangan Bumi mengenai Bulan. Karena ukuran Bumi
jauh lebih kecil dari Matahari maka bayang-bayang Bumi juga berbentuk
kerucut. Kerucut bayang-bayang yang gelap disebut umbra, sedangkan yang
tidak gelap disebut penumbra. Karena Bulan tidak memiliki cahaya sendiri,
maka ketika sinar Matahari terhalang oleh Bumi, Bulan menjadi tidak
kelihatan dari Bumi. saat itulah disebut gerhana bulan. Bila Bulan terkena
umbra akan menjadi gerhana bulan total. Jika bulan terkena penumbra maka
akan menjadi gerhana bulan sebagian. Gerhana bulan terjadi pada saat bulan
berada pada posisi oposisi, seperti gambar berikut.

Gambar 2.3 Gerhana Bulan

5. Alat dan Bahan :


a. Senter
b. Bola kasti
c. Bola bekel

6. Cara kerja :
A. Gerhana Matahari
a. Letakkan bola kasti sebagai Bumi, bola bekel sebagai bulan, lampu
senter sebagai matahari berada dalam satu garis lurus.
b. Nyalakan lampu senter
c. Disana akan terlihat bagian bumi atau kerucut bayang-bayang bumi
yang terkena matahari (terang) disebut penumbra dan kerucut bayang-
bayang bumi yang tidak terkena matahari (gelap) disebut umbra.

B. Gerhana Bulan
a. Letakkan bola bekel sebagai bulan, bola kasti sebagai bumi, dan lampu
senter sebagai matahari berada dalam satu garis lurus.
b. Nyalakan lampu senter.
c. Disana akan terlihat cahaya matahari yang menuju ke bulan terhalang
oleh bumi. Bayangan bumi mengenai bulan. Karena ukuran bumi lebih
kecil dari matahari, maka bayang-bayang bumi berbentuk kerucut.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 405


Kerucut bayang-bayang yang gelap disebut umbra, sedangkan kerucut
bayang-bayang yang terang disebut penumbra.

7. Tabel Pengamatan :

Tabel 2.1
Hasil Pengamatan Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

NO JENIS GERHANA BAGIAN BUMI

GELAP TERANG

1 GERHANA MATAHARI UMBRA PENUMBRA

2 GERHANA BULAN UMBRA PENUMBRA

8. Gambar hasil pengamatan :


1. Gerhana Matahari

2. Gerhana Bulan

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 406


9. Pembahasan :

Gerhana adalah gerakan matahari, bumi serta bulan


yang mengakibatkan peristiwa alam yang menakjubkan.
Gerhana matahari terjadi bila sinar matahari pada
siang hari terhalang oleh bulan. Sedangkan gerhana bulan
terjadi apabila hanya sebagian permukaan bulan yang masuk
kedalam bayangan inti dan yang sebagian bayangan kabur.
Umbra adalah daerah yang paling gelap saat terjadinya
gerhana. Sedangkan Penumbra adalah daerah yang terang
saat terjadi gerhana.

10. Pertanyaan :
a. Pada saat bulan berada diantara bumi dan matahari, apakah manusia bumi
dapat melihat matahari?

11. Jawaban :
Tidak. Karena, pada saat bulan berada diantara bumi dan matahari, disanalah
terjadinya proses gerhana bulan yang terjadi pada malam hari.

12. Kesimpulan :
Terlihat dari hasil percobaan pengamatan bola bekel,
bola kasti dan lampu senter. Gerhana bulan terjadi,
permukaan bola bekel masuk kedalam bayangan inti setelah
lampu senter dihidupkan.
Gerhana matahari terjadi, jika lampu senter, bola kasti,
dan bola bekel berada pada satu garis lurus. Maka bayangan
bola bekel akan mengenai bola kasti.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 407


KEGIATAN PRAKTIKUM SISTEM BUMI - BULAN - MATAHARI

KEGIATAN PRAKTIKUM 3

1. Judul Percobaan : Bentuk-bentuk Bulan

2. Pelaksanaan Praktikum :
g. Hari/tanggal : Jumat, 02 Juni 2017
h. Tempat : Kampus PGSD Undiksha Denpasar

3. Tujuan :
a. Melakukan simulasi terjadinya berbagai bentuk bulan yang kelihatan dari
Bumi.

4. Dasar Teori :
Bulan adakalanya berbentuk bulat penuh, berbentuk setengah
lingkaran, berbentuk lingkaran yang terpotong sedikit sisinya, berbentuk sabit,
dan sebagainya. Bentuk bulan selalu berubah. Benarkah bentuk bulan
berubah? Melalui kegiatan 3 ini Anda akan memahami kenapa bentuk bulan
terlihat selalu berubah dari Bumi.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 408


Bulan merupakan benda langit yang tidak mempunyai cahaya sendiri.
Bulan memantulkan cahaya yang diterimanya dari matahari. Bulan juga
berevolusi mengelilingi bumi. Bentuk bulan yang kelihatannya dari Bumi
tergantung pada posisinya terhadap Bumi dan Matahari.

Gambar 2.4 Fasa-fasa Bulan

Jika bulan berada diantara bumi dan matahari, dikatakan bulan berada
dalam posisi konjungsi. Pada kondisi ini cahaya matahari mengenai sisi bulan
yang menjauhi bumi. Sisi bulan yang menghadap bumi tidak dikenai cahaya
matahari, sehingga bulan tampak gelap dari bumi. Pada saat ini disebut fasa
bulan baru. Bulan tampak diatas horizon hanya pada siang hari. Pada kondisi
tertentu, dimana bumi, bulan dan matahari segaris, maka akan terjadi gerhana
matahari. Setelah fasa bulan baru, bulan terus bergerak dan memasuki fasa
bulan sabit, penyinaran semakin hari semakin terang, dan bulan sabit semakin
gemuk. Pada saat bulan mencapai titik orbitnya yang berada pada garis tegak
lurus dengan garis yang menghubungkan bumi dan matahari, dikatakan bulan
berada pada perempatan, fasanya adalah seperempat pertama. Dari bumi,

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 409


bulan akan terlihat setengah atau separuh dari seluruh bagian bulan.
Selanjutnya bulan memasuki fasa punggung bungkuk (gibbous), pada saat ini
bulan terlihat lebih dari separuh.
Pada fasa bungkuk ini bulan dari hari ke hari terlihat akan semakin
penuh, sampai mencapai bulan penuh atau bulan purnama. Bulan purnama
dicapai pada saat bulan berada dibelakang bumi dari arah matahari. Bulan
dikatakan berada pada oposisi. Pada saat ini seluruh permukaan bulan
menghadap ke Bumi dan dikenai cahaya oleh matahari sehingga tampak
seluruhnya. Bulan purnama hanya tampak pada sisi bumi yang mengalami
malam hari. Pada kondisi tertentu, dimana bumi, bulan dan matahari terletak
pada satu garis lurus, maka akan terjadi gerhana bulan. Selanjutnya bulan
memasuki fasa bulan bungkuk kedua. Bulan terlihat semakin bopeng sampai
mencapai perempat terakhir. Pada perempat terakhir ini bulan kembali terlihat
separuh. Kemudian berangsur-angsur menjadi bulan sabit, semakin hilang, dan
memasuki fasa bulan baru lagi.
Interval waktu yang diperlukan bulan untuk menyelesaikan satu kali
perputarannya atau untuk menyelesaikan semua fasenya, missal dari bulan
baru kembali ke bulan baru berikutnya disebut bulan sinodik. Waktu untuk
satu bulan sinodik adalah sekitar 29,5 hari 12 jam 44 menit 2,8 detik. Jangka
waktu ini kita sebut satu bulan. Ini dipergunakan sebagai dasar perhitungan
bulan kalender.

5. Alat dan Bahan :


i. Bola plastic sebesar ukuran kepala orang dewasa
ii. Cat putih dan hitam secukupnya
iii. Kuas

6. Cara kerja :
i. Cat bola, sebagian dengan cat putih dan sebagiannya lagi dengan cat
hitam, seperti gambar dibawah ini.

Anggap bagian yang di cat putih adalah sisi Bulan yang terkena sinar
Matahari, dan bagian yang di cat hitam adalah sisi Bulan yang tidak terkena
sinar Matahari.
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 410
ii. Minta 4 orang mahasiswa berdiri berdempetan dan saling membelakangi,
kelompok 4 orang ini anggap sebagai bumi.
iii. Minta 1 orang lagi untuk memegang bola yang sudah dicat. Bola yang
dicat anggap sebagai bulan.
iv. Silahkan yang memegang bola berputar mengelilingi bumi, dengan
ketentuan bagian bola yang menghadap ke Bumi selalu sama.
v. Kelompok yang berperan sebagai bumi hanya melihat ke depan saja,
tidak boleh menoleh ke kiri atau ke kanan.

7. Tabel Pengamatan :

Tabel 3.1
Hasil Pengamatan Bentuk-bentuk Bulan

Gambarkan masing-masing oleh orang bumi bentuk bola yang bercat putih yang
dilihatnya.
No Posisi Bola (Bulan) Gambar bola yang bercat putih yang terlihat

1 Persis di depan bumi

2 Di depan agak ke sebelah


kiri bumi

3 Di samping bumi

4 Di belakang bumi

5 Di samping kanan

6 Di samping kanan agak ke


depan

7 Persis kembali ke depan

8. Pembahasan :
Bulan berputar mengelilingi bumi. Pergerakan bulan dari bumi selalu
berubah. Pada fasa bulan baru, bulan belum terlihat. Kemudian mulai terlihat

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 411


sebagai bulan sabit, sampai fasa perempatan, dimana bulan terlihat sebagian
saja (bulan separoh). Kemudian bergeser ke fasa punggung bungkuk
(gibbous). Selanjutnya bulan semakin penuh sampai mencapai bulan purnama.
Bulan purnama dicapai pada saat bulan berada di belakang bumi dari arah
matahari. Selanjutnya bulan memasuki fasa bulan bungkuk kedua, perempat
terakhir, dan kembali ke bulan baru.

9. Pertanyaan :
i. Bagaimana bentuk bulan saat berada di fasa perempatan?
ii. Bagaimana proses pencapaian bulan purnama?

10. Jawaban :
Bentuk bulan saat berada di fasa perempatan adalah dimana bulan terlihat
setengahnya saja (bulan separoh)
Proses pencapaian bulan purnama ialah dicapai pada saat bulan berada di
belakang bumi dari arah matahari.

11. Kesimpulan :
Bulan bergerak mengelilingi bumi. Proses bulan bergerak mengelilingi bumi
yaitu memiliki beberapa fasa, diantaranya yaitu fasa bulan baru, dimana bulan
belum terlihat. Kemudian memasuki fasa bulan sabit, sampai fasa perempatan
dimana bulan yang nampak hanya sebagiannya saja (bulan separoh).
Selanjutnya bulan semakin penuh hingga mencapai bulan purnama. Bulan
purnama dicapai saat bulan berada di belakang bumi dari arah matahari.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 412


KEGIATAN PRAKTIKUM BATUAN

KEGIATAN PRAKTIKUM 4

1. Judul Percobaan : Jenis-jenis Batuan

2. Pelaksanaan Pratikum :
a. Hari/tanggal : Jumat, 02 Juni 2017
b. Tempat : Kampus PGSD Undiksha Denpasar

3. Tujuan : Mengamati bentuk dan jenis batuan

4. Dasar Teori :

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 413


Kerak bumi tersusun kurang lebih 90 unsur kimia. Kombinasi unsur
unsur ini membentuk sekitar 3000 jenis mineral. Mineral inilah yang
membentuk batuan. Beranekaragam batuan terdapat di muka bumi. Batuan
memiliki berbagai bentuk, warna, kekerasan dan mineral penyusun.
Berdasarkan cara terbentuknya ada 3 macam batuan yaitu batuan
beku, batuan endapan/sedimen, batuan metamorf/malihan.
Di bawah kerak bumi terdapat magma yaitu batuan cair yang berpijar karena
sangat panas. Magma ini dapat keluar ke permukaan bumi melalui letusan
gunung berapi.
Magma yang mencapai permukaan bumi disebut lava/lahar. Magma
dan lava yang mengalami pendinginan akan membeku menjadi batuan beku.
Erosi dapat mengubah batuan menjadi kepingan dan butiran. Kepingan dan
butiran selanjutnya mengendap di dasar danau atau laut. Endapan itu lama
kelamaan mengeras membentuk batuan endapan/sedimen.
Batuan beku dan endapan dapat berubah karena pengaruh suhu dan
tekanan tinggi. Batuan itu akan mencair dan berubah bentuk menjadi batuan
metamorf.

5. Alat dan Bahan :


g. Jenis jenis batuan
h. Lup

6. Cara kerja :
a. Perhatikan contoh dan bentuk batuan
b. Kemudian amati dengan Lup

7. Tabel Pengamatan :

Nama
No. Asal Warna Ciri-ciri Kegunaan
Batu
Arasemen
Tulung agung, Putih Non pereus, bngunan
1 Marmer
Kediri, jatim kekuningan butiran teratur lantai,
dinding
2 Apung Krakatau selat putih Ringan, Menggosok
sunda, Lombok, mengapung di kayu, alat

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 414


isolasi
lumajang air penahan
bunyi
Bahan
pembuat
Sangat keras,
Sukabumi, karang kaca arloji,
3 Kuars putih butir tak jelas
sembung, jabar ornament
seperti kaca
pembuat
semen
Bahan
Teujalet, bogor,
bangunan
4 Basalt cimindi, bandung, Hitam padat
rumah,
pasuruan
jalan, dsb
Bahan
Lampung, bukit Padat tak industry
Kelabu,
umbi, bereaksi bangunan,
5 Granit bintik-bintik
tasikmalaya, terhadap asam ornamen,
hitam
sulawesi sulfat lempengan
butir
Untuk
perhiasan,
Obsidian / Ciamis, garut, Hitam Non pereus ornament
6
Batu Kaca karang sembung mengkilap seperti plastik bangunan
(granit
bikinan)
Tersusun alat Sebagai
Konglome Karang bambung, Kelabu
7 beberapa sens bahan
rat kebumen, jateng keputihan
(kerikil bulat) bangunan
Bervariasi,
P. Nusa
mineral yang Batu
kembangan,
8 Akik Putih, dsb terkandung permata,
jateng, martapura,
bermacam- dsb
pacitan, jatim
macam

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 415


8. Gambar hasil pengamatan batuan :

9. Pembahasan :
Batuan ada 3 macam yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
Batuan beku terbentuk karena magma/lava yang mengalami pendinginan.
Contoh batuan beku adalah :
a) Batuan granit dengan ciri cirinya yaitu terbentuk dari kuarsa putih atau
merah jambu dan berfungsi sebagai bahan bangunan.
b) Batuan obsidian dengan ciri ciri berwarna hitam/coklat tua disebut
juga batu kaca, dahulu digunakan manusia purba untuk membuat ujung
tombak/pisau.
c) Batuan basal dengan ciri ciri berwarna gelap dan terdiri dari butiran
butiran halus.
d) Batu apung dengan ciri ciri berongga dan ringan
.
Kemudian contoh batuan sedimen atau endapan antara lain :
a) Batu konglomerat dengan ciri ciri tampak seperti kumpulan kerikil
bulat yang direkatkan oleh lempung, pasir/gamping (kapur).
b) Batu breksi dengan ciri ciri tampak seperti kumpulan batu kerikil
bertepi tajam yang juga direkatkan oleh lempung, pasir,
gamping/kapur.
c) Batu gamping/kapur dengan ciri ciri warnanya beranekaragam yaitu
dari putih sampai merah, coklat dan bersifat agak lunak, berfungsi
sebagai bahan baku dalam pembuatan baja, gelas dan semen.
d) Batu pasir dengan ciri ciri terbentuk dari butiran butiran kecil berupa
kuarsa warnanya bervariasi mulai dari kuning, coklat, merah jambu,
hingga merah.
e) Batu serpih dengan ciri ciri berbutir paling halus, permukaan licin dan
mudah dibelah dan berwarna biru atau abu abu tua.

Batuan metamorf /malihan terdiri dari :


a) Batu Sabak dengan ciri ciri terdapat butiran halus mirip serat kayu,
mudah terbelah disebut juga dengan batu tulis dan digunakan sebagai
bahan bangunan.
b) Batu marmer/pualam dengan ciri ciri terdiri dari batuan batuan mineral
yang mengandung kalsium karbonat, mengkilap dan digunakan untuk
membuat patung, untuk pelapis dinding, meja dan lantai.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 416


10. Pertanyaan dan Jawaban :
1) Sebutkan jenis-jenis batuan!
Jawab :
Jenis jenis batuan yaitu : batuan beku, batuan sedimen, batuan
metamorf.

2) Jelaskan faktor-faktor apa yang dafat membedakan jenis batuan!


Jawab :
mineral yang terkandung di dalamnya, magma pembantuk batuan,
lokasi terjadinya batuan, genesa atau bagaimana terjadinya batuan

3) Mungkinkah suatu jenis batuan dapat berubah menjadi batuan lain?


Jelaskan!
Jawab :
Suatu batuan dapat berubah menjadi jenis batuan lain akibat
pengaruh suhu dan tekanan yang tinggi.

11. Kesimpulan :
Batuan menurut proses terjadinya di dalam perut bumi ada 5 macam
yaitu :
a. Batuan beku terbentuk dari lava dan magma yang mengalami
pendinginan.
b. Batuan sedimen terbentuk akibat erosi yang mengendap di dasar
laut/danau.
c. Batuan metamorf terbentuk akibat pengaruh suhu dan tekanan
tinggi sehingga mencair dan berubah bentuk.

BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 417

Anda mungkin juga menyukai