2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Selasa, 14 Februari 2017
b. Tempat : Rumah Indah saraswati
4. Dasar Teori :
a. Respirasi Memerlukan Oksigen
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh
makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup,
tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses
sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang
memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya
matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk
proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan
mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang
berada di dalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena
kloropil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro,
1986).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam
sebagai molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka
6. Cara Kerja :
Respirasi memerlukan oksigen :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Memasukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya
memasukkan kapas secukupnya.
3. Masukkan kedelai yang sedang berkecambah kedalam botol yang telah
diberi kapur sirih dan kapas pada langkah (2). Kemudian berilah label A
pada botol tersebut.
4. Memasukkan jangkrik ke dalam botol yang telah diberi kapas pada
langkah (2). Kemudian berilah label B pada botol tersebut.
5. Melapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal
plastisin, kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan
pangkal sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut
hingga plastisin menutup mulut botol, sedotan air kemasan
menghubungkan udara luar dengan udara di dalam botol.
6. Merapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan
rapat dan rapi.
7. Memberi label C pada respirometer buatan tanpa menggunakan makhluk
hidup (sebagai kontrol).
7. Tabel Pengamatan :
1. Pernafasan Memerlukan Oksigen
Tabel 2.1
Hasil Pengamatan Respirasi Membutuhkan Oksigen
No Respirometer Keadaan air
9. Pertanyaan :
1. Apa guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen?
2. Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat
respirometer (A),(B), dan (C)?.
3. Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur pada
botol manakah yang paling keruh? Mengapa demikian?
10. Jawaban :
1) Peningkat suhu agar respirasi terpicu menjadi cepat. Selain itu juga
berfungsi sebagai pengikat CO2.
2) Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer Tumbuhan (A) bergerak dan
binatang (B) bergerak, sedanglan pada alat respirometer tanpa tumbuhan
dan binatang (c) tidak bergerak. Hal ini disebabkan karena respirometer (A)
dan (B) diisi dengan makhluk hidup (jangkrik) sedangkan kita semua
mengetahui bahwa setiap makhluk hidup melakukan respirasi. Pada saat
11. Kesimpulan :
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk
hidup pasti melakukan respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi,
makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Kesimpulan dari hasil
percobaan ini adalah dapat dibuktikan bahwa setelah kita menghirup oksigen
akan dihembuskan karbon dioksida, hal ini ditunjukkan pada perubahan air
kapur yang awalnya jernih kemudian berubah menjadi keruh setelah
berikatan dengan karbondioksida. Warna kapur yang keruh itulah yang
menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur dengan
karbondioksida.
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 15 Februari 2017
b. Tempat : Rumah Indah Saraswati
4. Dasar Teori :
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak
dapat dibalik) karena adnya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat
juga disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan dimulai dengan perkecambahn biji atau munculnya plantula
(tanaman kecil dari dalam biji).Kemudian kecambah berkembang menjadi
tumbuhan kecil yang sempurna, yang kemudian tumbuh membesar.
Perkecambahan hanya terjadi bila syara-syarat yang dibutuhkan terpenuhi,
yaitu air yang cukup, suhu yang sesuai, udara yang cukup dan cahaya yang
optimal.
Faktor-faktor pertumbuhan dan perkembangn terjadi karena,
1. Faktor Luar
a. Makanan
Makanan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk
mensitesis berbagai komponan sel.Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan
bukan hanya karbon dioksida dan air, tetapi juga unsur-unsur lainya.
b. Air
Tanpa air tumbuhan tidak akan tumbuh.Air merupakan senyawa
utama yang sangat dibutuhkan tumbuhan.karena fungsi air untuk
fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan dan
membantu perkecambahan biji.
c. Suhu
Pada umumnya tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh
dan berkembang dengan baik, yang disebut suhu optimum.
d. Kelembaban
Pengaruh kelembaban udara berbeda-beda terhadap berbagai
tumbuhan. Tanah dan udara lembap berpengaruh baik bagi
pertumbuhan .Kondisi lembap mendukung aktivitas pemanjangan sel-
sel lebih cepat.
6. Cara Kerja :
1. Rendam biji kacang hijau dalam air.
2. Siapkan 2 botol aqua beri label A dan B
3. kemudian masukan kapas kedalam botol aqua sehingga menempel pada
dinding botol bagian dalam.
4. Sisipkan 10 biji kacang hijau pada kedua botol. Tambahkan air
secukupnya, sehingga kapas tetap basah.
5. Simpan botol A di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari
langsung dan botol B ditempat gelap . Jika air tampak berkurang, tambah
7. Tabel Pengamatan :
1. Tabel Pertumbuhan Batang Kacang dalam Satuan cm
a. Tempat Gelap
1 0,5
2 1
3 7
4 17
5 24
b. Tempat Terang
1 0,25
2 0,5
3 3
4 10
5 15
b.Tempat Terang
Hari
Perkembangan
Ke-
1 Pada sekitar biji kacang, kapas menjadi warna hijau pudar
dan ukuran biji kacang membesar. Tetapi, belum muncul
kecambah
2 Hanya beberapa yang sudah terlihat tumbuh kecambah. Akar
tumbuh mengarah ke bawah dan kacang mengarah ke atas.
3 Semua kulit terkelupas dari kacang dan mulai terlihat daun
berwarna hijau tua. Batang mulai tumbuh.
4 Batang semakin tinggi, dan daun semakin lebar berwarna
hijau gelap.
5 Batang tinggi berwarna putih, daun semakin melebar
berwarna hijau gelap, batang tampak kokoh.
9. Pembahasan :
Setelah kacang direndam maka mulai di masukan ke dalam botol yang
telah disiapkan, Pada hari pertama akar mulai terlihat tumbuh, hari berikutnya
akar mulai memanjang dan batang mulai tumbuh. Setelah beberapa hari batang
mulai meninggi dan daun pun mulai terlihat. dari segi tinggi tumbuhan kacang
hijau botol A lebih tinggi karena tidak terkena sinar matahari Cahaya
memegang peranan penting dalam proses fisiologis tanaman, terutama
fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Faktor lingkungan (cahaya) sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah/kacang hijau ini. Cahaya yang
selain berpengaruh terhadap proses fotosintesis juga berpengaruh terhadap
pertumbuhan setiap organ dan keseluruhan tumbuhan.
Dalam keadaan terang, batang memiliki auksin yang sedikit, karena auksin
mengalami kerusakan jika terkena cahaya sehingga pertumbuhan tumbuhan
pun terhambat. Tetapi walaupun begitu, tumbuhan dalam keadaan terang
memiliki banyak klorofil dan tumbuh berkembang. Sedangkan dalam keadaan
gelap, batang memiliki banyak auksin sehingga tumbuh lebih panjang. Tetapi
dalam keadaan gelap ini walaupun tumbuh dengan lebih cepat daripada yang
10. Pertanyaan :
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang hijau mulai tumbuh?
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan kecambah?
11. Jawaban
1. Pada hari ke- 1
2. Tidak, akar akan melingkar disekitar/didalam botol
3. A. Faktor Internal
1. Gen
Gen dapat mengatur pola pertumbuhan dan perkembangan melalui
sifat yang diturunkan.
2. Hormon
Tumbuhan menghasilkan beberapa jenis hormon untuk tumbuhan di
antaranya adalah : auksin, giberelin, gas etilen, sitokinin, asam absisat,
Asam Traumalin, dan Kalim. Hormon tersebut diproduksi di dalam
tubuh tumbuhan, tetapi dipengaruhi oleh kondisi eksternal.
Auksin
Hormon Auksin ditemukan pada titik tumbuh batang dan
selubung daun pertama tanaman monokotil yang disebut koleoptil,
ujung akar, dan jaringan yang masih bersifat meristematis. Fungsi
B. Faktor Eksternal
a. Air
Ketersediaan air di lingkungan sekitar benih memegang peranan
penting dalam menghilangkan inhibitor perkecambahan. Air juga
berfungsi dalam penguraian karbohidrat dalam kotiledon biji untuk
dapat digunakan bagi pertumbuhan embrio. Karena peranan
penting ini, sebelum mengecambahkan benih para petani umumnya
akan merendam benih dalam air dalam waktu tertentu.
b. Suhu
Suhu juga merupakan faktor yang mempengaruhi perkecambahan
biji. Suhu mempengaruhi kecepatan perkecambahan. Pada kisaran
26-35 derajat Celcius, perkecambahan benih umumnya berjalan
dengan sempurna
c. Oksigen
Oksigen yang diserap benih melalui respirasi akan mendorong
terjadinya perkecambahan secara cepat. Perkecambahan benih
terjadi bila kandungan oksigen di udara >29%. Untuk benih yang
sedang dalam masa dorman, penambahan oksigen ke dalam benih
hingga 80% dapat membuat dormansi benih terpatahkan sehingga
benih mulai mengalami perkecambahan
d. Cahaya
12. Kesimpulan :
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan kkacang
disisipkan ke dalam botol yang telah di beri kapas dan air secukupnya akan
mulai tumbuh dan lama-kelamaan air akan mulai kering karena terhisap oleh
kecambah yang mulai tumbuh, kecambah tumbuh normal akan tetapi tidak
terlalu kokoh mungkin dikarenakan kekurangan cahaya matahari dan nutrisi
yang terdapat pada media tanam kurang seimbang
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 15 Februari 2017
b. Tempat : Rumah Linda Setiadewi
4. Dasar Teori :
Makhluk hidup atau organisme, yang dalam bahasa Yunani adalah organon
yang berarti alat adalah kumpulan molekul-molekul yang saling memengaruhi
sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi secara stabil dan memiliki sifat
hidup. Ciri-ciri makhluk hidup adalah karakteristik khusus yang dimiliki oleh
makhluk hidup, di mana ciri-ciri ini tidak dimiliki oleh makhluk tak hidup
6. Cara Kerja :
1. Siapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan
2. Pergilah ke lingkungan yang ada disekitar tempat tinggal anda, seperti
kebun, sawah, hutan, atau lingkungan lainnya, sesuai tempat tinggal
anda.
3. Temukan lebih kurang 10 makhluk hidup (5 hewan 5 tumbuhan)
yang anda kenal jenisnya.
4. Catatlah kesepuluh makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan.
5. Amatilah ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah anda catat
tersebut dengan cermat.
6. Bubuhkan tanda cek () sesuai dengan ciri-ciri yang anda amati, pada
Lembar Kerja.
7. Analisislah perbedaan dan persamaan ciri-ciri makhluk hidup pada
tumbuhan dan hewan.
7. Data Pengamatan :
Hasil pengamatan ciri-ciri mahluk hidup
Ciri-ciri Mahluk
10. Pertanyaan :
1. Gerak apa sajakah yang terjadi pada tumbuhan?
2. Apakah persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup pada tumbuhan dan
hewan?
3. Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap
rangsangan?
11. Jawaban :
1. Gerak yang terjadi pada tumbuhan adalah sebagai berikut :
A. Gerak Endonom
Gerak yang tidak dipengaruhi oleh rangsangan luar. misalnya : Gerak
pecahnya kulit buah polong-polongan yang sudah kering, membukanya
gigi peristom pada sporangium lumut disebut gerak higrokopis. Gerak
higroskopis disebabkan oleh berkurangnya kadar air secara terus-menerus,
sehingga biji, buah, atau sporangium menjadi retak.
B. Gerak Etionom
Gerak yang dipengaruhi oleh rangsangan dari luar, rangsangan ini dapat
berupa Fisik, Kimia ataupun Mekanik. Kita ambil contoh rangsangan Fisik
misalnya suhu, cahaya dan juga gravitasi. Sementara untuk contoh
rangsangan Mekanik dapat berupa sentuhan dan tiupan angin dan yang
terakhir adalah contoh rangsangan Kimia adalah kadar racun serta pupuk.
C. Nasti
Perbedaan
No Persamaan
Tumbuhan Hewan
1. Bernafas a) System bernafas a) System bernafas dengan
dengan aerob difusi
b) System bernafas b) System bernafas dengan
dengan anaerob trakea
c) System bernafas dengan
insang
2. Berkembang a) Berkembang secara
a) Berkembang secara
biak generative
generative
(eksternal,internal),
(penyerbukan)
(ovipar,vivipar,ovovivipar)
b) Berkembang b) Berkembang secara
secara vegetative vegetatif
(alami,buatan) (fragmentasi,tunas)
3. Tanggap a) Gerak autonom a) Gerak melompat
terhadap b) Gerak esionom b) Gerak merayap
rangsangan
c) Gerak higroskofis c) Gerak terbang
(Iribalitas)
4. a) Pengaruh cahaya
a) Tumbuh besar
matahari
Tumbuh dan b) Pengaruh Suhu
b) Tumbuh dewasa
berkembang dan kelembaban
c) Pengaruh Air dan
unsur tanah
5. a) Pupuk a) Makanan atau nutrisi
Memerlukan b) Air dan udara b) Air dan udara
c) Nutrisi unsur hara
makan dan air
tanah
12. Kesimpulan :
Makhluk hidup merupakan benda hidup yang mempunyai ciri khas yang
membedakan dengan makhluk tak hidup. Ciri-ciri makhluk hidup yang
membedakan dengan benda tak hidup antara lain :
1. Bernafas
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Kamis, 16 Februari 2017
b. Tempat : Rumah Lestari
4. Dasar Teori :
Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup
berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan
khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup
yang melakukan simbiosis disebut simbion. Terdapat 3 macam simbiosis
diantaranya: simbiosis mutualisme, komensalisme dan parasitisme:
a. Simbiosis mutualisme adalah simbiosis yang mana dari interaksi
6. Cara Kerja :
1. Siapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan
2. Amatilah lingkungan di sekitar anda.
3. Cobalah analisis beberapa simbiosis yang terjadi antara hewan dan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan. Manakah yang diuntungkan dan mana yang dirugikan,
4. Temukan sedikitnya 5 hubungan yang terjadi
5. Tuliskan hasil identifikasi anda pada Lembar Kerja dengan melengkapi
tabel dan bahaslah hasil percobaan anda
7. Tabel Pengamatan :
Tabel Pengamatan Simbiosis Mutualisme
Jenis
Jenis Jen
mak
No hubung is Jenis makhluk Jenis
hluk
an keru hidup keuntungan
hidu
gian
p
1 Mutualism - - -Kupu-Kupu Kupu-kupu
e -Bunga mendapatkan nectar
dan bunga dibantu
penyerbukannya
2 Mutualism - - -Flagelata Flagelata
e -Rayap mengeluarkan enzim
selulase yang
membantu rayap
mencerna kayu,
sedangkan flagelata
mendapat makanan
3 Mutualism - - -Ikan Badut Anemon
dari rayapLaut akan
e -Anemon melindungi ikan badut
dan ikan badut akan
menangkal predator
yang suka memakan
anemon.
2. Pelaksanaan Kegiatan :
a. Hari/Tempat : Kamis, 16 Februari 2017
b. Tempat : Rumah Lestari
4. Dasar Teori :
Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup
berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan
khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup
yang melakukan simbiosis disebut simbion. Terdapat 3 macam simbiosis
diantaranya: simbiosis mutualisme, komensalisme dan parasitisme:
a. Simbiosis mutualisme adalah simbiosis yang mana dari interaksi
tersebut sama-sama mendapatkan keuntungan
b. Simbiosis komensalisme adalah hubungan dimana ada salah satu pihak
yang diuntungkan dan pihak yang lainnya tidak diuntungkan maupun
dirugikan
6. Cara Kerja :
1. Siapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan
yang diperlukan
2. Amatilah lingkungan di sekitar anda.
3. Cobalah analisis beberapa simbiosis yang terjadi antara hewan dan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan. Manakah yang diuntungkan dan mana yang dirugikan,
4. Temukan sedikitnya 5 hubungan yang terjadi
5. Tuliskan hasil identifikasi anda pada Lembar Kerja dengan melengkapi
tabel dan bahaslah hasil percobaan anda
7. Tabel Pengamatan :
Tabel Pengamatan Simbiosis Parasitisme
Jenis Jenis
No hubunga Jenis
makhl Jenis Jenis
n makhlu
uk kerugian keuntungan
k hidup
hidup
2. Pelaksanaan Kegiatan :
a. Hari/Tempat : Kamis, 16 Februari 2017
b. Tempat : Rumah Lestari
4. Dasar Teori :
Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup
berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan
khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup
yang melakukan simbiosis disebut simbion. Terdapat 3 macam simbiosis
diantaranya: simbiosis mutualisme, komensalisme dan parasitisme:
a. Simbiosis mutualisme adalah simbiosis yang mana dari interaksi
tersebut sama-sama mendapatkan keuntungan
b. Simbiosis komensalisme adalah hubungan dimana ada salah satu pihak
yang diuntungkan dan pihak yang lainnya tidak diuntungkan maupun
dirugikan
c. Simbiosis ketiga adalah simbiosis parasitisme. Parasitisme adalah di
mana pihak yang satu mendapat keuntungan dan merugikan pihak
lainnya.
7. Tabel P engamatan :
1 Komensalis Ikan Hiu Ikan hiu tidak Ikan Remora Ikan remora
me mendapat dapat
keuntungan berlindung dari
ataupun predator
kerugian
dengan
hadirnya ikan
remora
9. Pertanyaan :
1. Diantara hasil data yang anda dapatkan apakah ada yang sampai
menyebabkan kematian pada inangnya?
2. Benarkah hubungan antara tumbuhan anggrek dan pohon yang
ditempatinya merupakan simbiosis komensalime? Padahal
anggrek bisa mengganggu intensitas cahaya yang diterima oleh
pohon yang ditempatinya!
3. Bagaimanakah hubungan bakteri escheria coli dengan tubuh
manusia?
4. Bagaimanakah hubungan antara padi yang dimakan tikus?
Termasuk simbiosiskah?
10. Jawaban :
Dari hasil data yang didapatkan ternyata ada yang sampai
menyebabkan kematian pada inangnya. Peristiwa tersebut terjadi pada benalu
yang hidup secara menempel pada tumbuhan lain (simbiosis parasitisme).
Benalu merupakan tumbuhan yang memiliki klorofil. Meskipun demikian,
benalu tidak memperoleh bahan makanannya dengan menyerap zat hara dari
dalam tanah, tetapi dengan cara menempel pada tumbuhan lain dan menyerap
makanan dari tumbuhan tempat dia menempel (parasit). Benalu termasuk
tumbuhann biji dan berdaun hijau. Akar benalu itu tidak sempurna sehingga
tidak mampu menyerap air dan hara langsung dari tanah. Untuk memenuhi
11. Kesimpulan :
Simbiosis adalah salah satu bentuk hubungan antara dua makhluk hidup
atau lebih. Simbiosis Mutualisme adalah hubungan sesama makhluk hidup
yang saling menguntungkan kedua pihak. Simbiosis Komensalisme adalah
dimana pihak yang satu mendapatkan keuntungan tapi pihak lainnya tidak
diuntungkan atau tidak dirugikan. Simbiosis Parasitisme adalah dimana pihak
yang satu mendapat keuntungan dan merugikan pihak lainnya.
2. Pelaksaaan Kegiatan :
a. Hari/tanggal : Minggu, 12 Februari 2017
b. Tempat : Rumah Wina
4. Dasar Teori :
Berkembang biak adalah kemampuan untuk menghasilkan keturunan.
Berkembang biak dapat dibagi menjadi 2 yaitu secara Vegetatif dan Generatif.
Vegetatif dapat dibedakan menjadi 2 yaitu Vegetatif Alami dan Vegetatif
Buatan. Salah satu Vegetatif Alami yaitu Akar tinggal. Akar Tinggal (bahasa
Latin: rhizoma) adalah modifikasi batang tumbuhan yang tumbuhnya menjalar
di bawah permukaan tanah dan dapat menghasilkan tunas dan akar baru dari
ruas-ruasnya.
Rizoma biasanya memiliki fungsi tambahan selain fungsi pokok
seperti batang. Yang paling umum adalah menjadi tempat penyimpanan produk
metabolisme (metabolit) tertentu. Rimpang menyimpan banyak minyak atsiri
dan alkaloid yang berkhasiat pengobatan. Rizoma yang membesar dan menjadi
penyimpanan cadangan makanan (biasanya dalam bentuk pati) dinamakan
tuber (umbi batang).
Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan akar tinggal:
- lengkuas
- jahe
- kunyit
Perkembangbiakan akar tinggal pada tumbuhan kunyit sangat banyak
manfaatnya untuk kehidupan sehari-hari, contohnya untuk bumbu masak
6. Cara Kerja :
1. Letakkan tanah pada polybag/ pot yang sudah disiapkan
2. Gemburkan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk organic
3. Lubangi tanah yang akan ditanami rimpang/ ruas kunyit pada polybag/
pot
4. Letakkan rimpang/ ruas kunyit pada bagian tanah yang telah dilubangi
5. Tutup rimpang kunyit yang sudah ditanam dengan tanah
6. Siram dengan air secukupnya
7. Hasil Pengamatan:
Perkembangbiakan tanaman kunyit
Minggu Ke- Hasil Pengamatan
Hasil belum ada terlihat karena masih
1
satu minggu
Sama seperti minggu pertama, bahwa
2
perubahan belum muncul
Sama seperti minggu pertama dan
3 minggu kedua perubahan belum
nampak
Tetap saja belum sedikitpun nampak.
4 Tapi kami masih terus memantau
perkembangannya.
9. Kesimpulan :
Kunyit merupakan salah satu tanaman obat potensial, selain sebagai
bahan baku obat juga dipakai sebagai bumbu dapur dan zat pewarna alami.
Dilihat dari maanfaatnya kunyit memunyai aktivitas sebagai anti inflamasi
(anti peradangan), aktivitas terhadap peptic ulcer, anti toksik, anti
hiperlipidemia, dan aktivitas anti kanker.
2. Pelaksanaan Kegiatan :
a. Hari/tanggal : Minggu, 19- 27 Februari 2017
4. Dasar Teori :
Menyambung yaitu menggabungkan batang atas dengan batang bawah
dua tanaman sejenis yang berbeda sifatnya sehingga dihasilkan tanaman baru.
Menyambung adalah cara pembudidayakan tanaman dengan menempelkan
tunas dari satu tumbuhan ke batang tumbuhan lain. Tujuan menyambung
adalah menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman, sehingga diperoleh
satu tanaman baru yang memiliki bibit unggul.
Penyambungan atau enten (grafting) adalah penggabungan dua bagian
tanaman yang berlainan sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan
yang utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman setelah terjadi regenerasi jaringan
pada bekas luka sambungan atau tautannya. Bagian bawah (yang mempunyai
perakaran) yang menerima sambungan disebut batang bawah (rootstock atau
understock) atau sering disebut stock. Bagian tanaman yang disambungkan
atau disebut batang atas (scion) dan merupakan sepotong batang yang
mempunyai lebih dari satu mata tunas (entres), baik itu berupa tunas pucuk
atau tunas samping. Penyambungan batang bawah dan batang atas ini biasanya
dilakukan antara dua varietas tanaman yang masih dalam spesies yang sama.
6. Cara Kerja :
1. Pilih batang bawah yang siap di sambung. Potong batang bawah kurang
lebih 10 cm dari permukaan tanah dengan sudut kemiringan 45.
2. Pilih mata tunas yang sudah menonjol. Yang akan dijadikan batang atas.
3. Ambilah ranting yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita
inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan
dipotong dengan kemiringan yang sama dengan kemiringan potongan
batang bawah. Ranting yang akan disambung kondisinya harus sehat dan
7. Data Pengamatan :
Hasil pengamatan menyambung
Foto
No Tanggal Keterangan
19-21 Februari
1
2017
Mulai terjadi
kerontokan pada daun,
kondisi batang juga
4 24 Februari 2017
layu.
8. Pembahasan :
Dari hasil pengamatan menyambung atau enten, dari hasil pengamatan
dari hari pertama sampai hari ketiga kondisi sampel masih sama, tetapi setelah
hari keempat warna daun mulai pucat dan mengering sampai hari ke delapan
daun-daun semua rontok. Pengamatan terus berlangsung tetapi tidak ada
perubahan atau munculnya tunas baru pada cabang yang disambung.
Berubahnya warna dari hijau menjadi coklat tua mengindikasikan bahwa
proses penyambungan telah gagal. Sampai hari yang terakhir pengamatan
cabang menjadi kering dan tak ada tunas yang tumbuh. Tetapi kita tarik
kembali pada saat melakukan proses penyambungan pisau yang dipakai
sebagian hitam atau dalam arti kurang steril. Hal ini menyebabkan infeksi pada
cabang yang dipotong. Sedangkan setelah pemotongan cabang, tidak segera
disambung hingga kambiumnya habis atau kering. Pertautan ini ditentukan
oleh proses pembelahan sel dan bergabungnya kambium pada bagian yang
akan bertautan. Berkembangnya sel pada kambium sehingga kedua batang bisa
menyatu dan menjadi individu sangat dipengaruhi oleh kuatnya ikatan dan
keadaan suhu. Proses menyambung ini adalah salah satu proses dalam hal
perbaikan sifat tanaman. Karena dalam satu spesies beda varietas, disatukan hal
9. Pertanyaan :
1. Apakah kelebihan dan kekurangan dari perkembangbiakan vegetatif
buatan dengan cara mennyambung?
10. Jawaban :
Dengan cara menyambung dapat diperoleh tanaman yang dengan
produktifitas yang tinggi. Setiap tumbuhan memiliki ciri-ciri makhluk hidup
11. Kesimpulan :
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa mempunyai
pengalaman dan ketrampilan dalam hal perkembangbiakan pada tumbuhan
secara vegetatif terutama dalam hal menyambung atau enten adalah salah satu
cara untuk memperbaiki sifat suatu tanaman, sesuai dengan keinginan. Hal ini
berguna untuk menjawab kebutuhan hasil pertanian yang semakin meningkat
dalam hal selera dan variasi. Karena dalam satu pohon didapati berbagai hasil
yang berbeda melalui proses enten pada tiap cabangnya. Adapun rangkuman
kegiatan praktikum menyambung ini adalah sebagai berikut :
a) Penyambungan atau enten (grafting) adalah penggabungan dua bagian
tanaman yang berlainan sedemikian rupa sehingga merupakan satu
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Minggu, 12-28 Februari 2017
b. Tempat : Rumah Wina
4. Teori Dasar :
Dalam dunia pertanian mencangkok (airlayerage) merupakan salah
satu istilah yang digunakan untuk memperbanyak tanaman secara vegetatif.
Pembiakan vegetatif secara cangkok ini merupakan sauatu cara
perkembangbiakan tanaman yang tertua di dunia akan tetapi hasilnya sering
mengecewakan pencangkoknya karena kegagalan dalam melakukan
pencangkokan. Kegagalan ini dapat dilihat dari bagian tanaman di atasa
keratan/luka yang kering atau mati. Perkembangbiakan secara vegetatif ini
biasanya dipilih karena pertimbangan tertentu misalnya untuk menginginkan
tanaman baru yang mempunyai sifat sama seperti induknya, sifat tersebut
dapat berupa seperti ketahanan terhadap hama dan penyakit, rasa buah,
keindahan bunga (Wudianto, 1998).
Cangkok bertujuan untuk mendapatkan tanaman baru yang
mempunyai sifat baik yang sama dengan induknya misalnya rasa buah dan
agar tanaman lebih kuat terhadap hama penyakit. Tumbuhan yang akan
dicangkok bisa ditanam di dalam pot karena tanaman yang dicangkok
6. Cara Kerja :
1. Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok (tanaman
mangga, jambu, rambutan, atau yang lainnya dengan syarat memiliki
cambium dan mudah anda jumpai).
2. Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter kurang lebih 2,5
cm dan tidak berpenyakit.
3. Kuliti cabang tanaman tersebut sepanjang 10 cmdan berjarak 10-15 cm
dari pangkal cabang.
4. Buanglah kambiumnya dengan cara mengeroknya sampai bersih.
5. Biarkan mengering selama 6-12 jam.
6. Tutuplah bagian yang terluka tersebut dengan tanah yang gembur
dicampuri kompos secukupnya.
7. Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya.
7. Hasil Pengamatan :
9. Pertanyaan :
1. Setelah kambium dikerok, sebaiknya sayatan dikeringkan selama 6-12
jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?
2. Pada hari keberapa akar cangkokkan yang anda kerjakan mulai tumbuh
10. Jawaban :
1. Pada percobaan mencangkok, setelah kambium dikeruk sayatan sebaiknya
dikeringkan selama 6-12 jam dengan tujuan menghilangkan penyakit pada
cambium ketika akan dilakukan pencangkokan. Jika tidak dikeringkan,
cambium dalam keadaan tidak bersih atau berpenyakit dan pencangkokan
akan gagal dilakukan
2. Pada hari ke-6 cangkokan mulai tumbuh akar kecil-kecil dan akar akan
bertambah banyak pada hari ke 21 siap ditanam.
11. Kesimpulan :
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum Mencangkok adalah:
a. Mencangkok adalah cara memperbanyak tanaman dimana pembentukan
akar pada calon tanaman baru terjadi ketika masih melekat pada tanaman
induknya.
b. Jenis-jenis tanaman yang biasa dicangkok adalah pohon buah-buahan,
misalnya mangga, beberapa jenis jeruk (jeruk besar, jeruk nipis, jeruk
manis dan jeruk siem), berbagai jenis jambu (jambu biji, jambu air, jambu
monyet), belimbing manis, kelengkeng.
c. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses pencangkokan
diantaranya adalah batang yang dicangkok, faktor media, faktor cahaya
matahari, proses fotosintesis dll.
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Minggu, 12-28 Februari 2017
b. Tempat : Rumah Wina
4. Dasar Teori :
Okulasi atau budding adalah teknik memperbanyak tanaman secara
vegetative dengan cara menggabungkan dua tanaman atau lebih.
Penggabungan dilakukan dengan cara mengambil mata tunas dari cabang
pohon induk lalu dimasukkan atau ditempelkan dibagian batang bawah yang
sebagian kulitnya telah dikelupas (membuat jendela) dengan membentuk huruf
T tegak, T terbalik, H, U tegak dan U terbalik. Tempelan kedua tanaman
tersebut diikat selama beberapa waktu sampai kedua tanaman bergabung
menjadi satu tanaman baru. Menyatukan kedua tanaman ini setelah tumbuh
nyakallus dari kedua tanaman tersebut. Pengelupasan kulit batang bawah dan
pengambilan mata tunas (entres) harus menggunakan pisau okulasi (Sipayung,
2015).
Teknik okulasi merupakan teknik penempelan mata tunas dari tanaman
batang atas ke batang bawah yang keduanya bersifat unggul. Dalam okulasi
batang bawah disebut rootstock dan batang atas disebut entres. Dengan cara ini
akan terjadi penggabungan sifat-sifat baik dari dua tanaman dalam waktu yang
relatif pendek dan memperlihatkan pertumbuhan yang seragam. Tujuan utama
membuat bibit okulasi adalah agar produksi bisa lebih tinggi. Pada proses
pengokulasi aniniter dapat dua bagian yang penting yaitu batang atas dan
batang bawah. Kriteria batang bawah untuk dijadikan sebagai bahan okulasi
adalah merupakan induk yang diperoleh dari pembiakan generatif yang masih
muda.Sedangkan untuk batang atas bagian tanaman yang diambil adalah yang
sudah tua. Tanaman batang atas harus diketahui asalnya untuk mempermudah
menentukan hasil akhir okulasi serta bagian atas yang diambil memiliki empat
6. Cara Kerja :
1. Siapkan tanaman yang akan diokulasi
2. Sebagai batang bawah disiapkan tanaman bunga jepun lain
3. Tanaman bunga jepun yang akan dijadikan sebagai calon batang atas
(entress) juga disiapkan. Calon batang atas mata tunas dari tanaman
kakao dari tanaman lain
4. Kulit batang bawah dikerat selebar 0,5 1 cm dengan panjang 2
cm berbentuk persegi panjang atau jendela
5. Masing-masing entris yang ada mata tunasnya diambil dari calon
batang atas
6. Ujung bawah mata tunas diselipkan pada bagian ujung lidah yang
tersisa pada batang bawah dan kemudian diikatd dengan selotip yang
transparan. Mata tunas diusahakan tidak ikut terbungkus
7. Hasil Pengamatan:
Hasil pengamatan okulasi
No. hari ke- Kondisi
8. Pertanyaan :
1. Apa kelebihan dan kekuragan teknikokulasi ?
9. Jawaban :
a. Kelebihan:
- Tanaman bisa diperoleh dengan mudah dancepat.
- Tanaman yang dihasilkan memiliki perakaran yang kuat, karena
tanaman yang dihasilkan dari biji memiliki akar yang kuat,
terutama tanaman keras.
- Memiliki keragaman genetik yang digunakan untuk pemuliaan
tanaman.
- Tahan penyakit yang berasal dari tanah.
- Varietas-varietas baru dapat dengan mudah diperoleh dengan jalan
menyilangkan.
b. Kekurangan:
- Tanamanbaru yang dihasilkan belum tentu memiliki sifat yang
sama seperti induknya.
- Varietas baru yang muncul belum tentu baik.
- Waktu berbuah lebih lama.
- Kualitas tanaman baru akan diketahui keti katanaman telah
berbuah.
10. Kesimpulan :
Dari praktikum pembiakan vegetative tentang okulasi yang telah
dilakukan, makadapat disimpulkan bahwa:
MODUL 2
KEGIATAN PRAKTIKUM EKOSISTEM DARAT
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 01 Maret 2017
b. Tempat : Sawah dan Hutan
6. Cara Kerja :
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal anda
2. Kemudian amati komponen abiotiknya meliputi suhu udara,
3. pencahayaan, angin, jenis/warna tanah
4. Catat semua data yang anda temukan
5. Setelah mengamati komponen abiotik perhatikan komponen biotiknya.
Catat semua makhuk hidup yang ada di ekosistem
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada.
7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem
tersebut maupun yang hanya singgah.
8. Amati hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela
daun/batang.
9. Sebagai pembanding tentukan ekosistem darat buatan yang ada disekitar
tempat tinggal
10. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem
tersebut.
7. Tabel Pengaatan :
Tabel 2.2.
Komponen Biotik Ekosistem Darat Alami Hutan
Tabel 2.3
Pengamatan Rantai Makanan pada Ekosistem Alami
Jangkrik Bebek
Ulat bulu
Katak Bebek
Ular
Bakteri
(Sebagai pengurai)
Tabel 2.4
Komponen abiotik ekosistem darat buatan Sawah
Tabel 2.6
Pengamatan Rantai Makanan pada Ekosistem sawah
NO Ekosistem Komponen rantai makanan
jangkrik
Burung Jangkrik
Pemakan biji
Katak
Ular
Bakteri
(Sebagai pengurai)
b. Hewan
Tanah Air
2. Sawah
b. Hewan
Air Tanah
9. Pertanyaan :
1. Jelaskan perbedaan komponen biotik dan abiotic yang terdapat pada
ekosistem alami dan buatan?
10. Jawaban :
Didalam ekosistem mempunyai jenis komponen yang bermacam-macam,
namun ekosistem yang mempunyai komponen biotic dengan jumlah yang
banyak adalah kosistem darat alami dibandingkan dengan ekosistem darat
buatan. Ditinjau dari data yang diperoleh, jumlah komponen biotik dan abioti
lebih banyak di temukan pada ekosistem darat alami. Hal ini dapat
dicontohkan pada kosistem hutan. Hutan mempunyai omponen biotic yang
banyak dan hewannya mempunyai berbagai jenis dan bermacam spesies.
11. Kesimpulan :
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Kamis, 02 Maret 2017
b. Tempat : Kost Dilla
4. Dasar Teori :
6. Cara kerja :
1. Sediakan 4 gelas plastik yang telah diisi dengan air yang sama banyaknya.
2. Masukkan satu ekor ikan kedalam masing-masing gelas plastik.
3. Gelas plastik 1 tidak diberikan perlakuan apa-apa untuk di jadikan kontrol
4. Masukkan deterjen kedalam gelas plastik 2, 3, dan 4 dengan konsentrasi
yang berbeda.
5. Hitung kecepatan pernafas ikan pada masing-masing gelas plastik mulai
dari masuknya deterjen selama 1 menit
6. Hitung lagi kecepatan bernafas ikan setelah 2 menit selama 1 menit.
7. Lakukan berulang-ulang selama 10 menit.
8. Amati apa yang terjadi dengan kondisi ikan setelah 10 menit pengamatan.
9. Masukkan data kedalam tabel.
10. Bandingkan perbedaan dari ke empat perlakuan tersebut.
11. Buat kesimpulan dari pratikum tersebut.
7. Tabel Pengamatan :
Tabel 2.1
Hasil pengamatan pengaruh deterjen terhadap kecepatan pernafasan ikan
3 5 menit kedua 98 12 10 -
4 5 menit ketiga 87 - - -
Dari table pada gelas plastik 1 merupakan gelas palstik yang di isi
dengan air murni, namun untuk gelas plastik 2, 3, dan 4 masing-masing diberi
deterjen dengan perbandingan 1 sendok makan tiap gelas palstik. Dan dari
table tersebut dapat kita lihat bahwa ikan yang memiliki pernafasan yang
terbanyak pada menit pertama terdapat pada gelas plastik pertama dimana
kecepatan pernafasan ikan tersebut berjumlah 120/menit, sedangkan di nilai
terendah kecepatan pernafasan ikan pada menit pertama terdapat pada gelas
plastik ke dua dengan nilai kecepatan pernafasannya 94/menit. Setelah 2 menit
pertama dari table diatas dapat juga kita lihat bahwa pada gelas plastik ke dua
dengan nilai kecepatan pernafasannya 35/menit, namun untuk kecepatan
pernafasan tertinggi masih diraih oleh gelas plastik pertama. Hingga mencapai
5 menit kedua ikan yang berada pada gelas plastik ke 2 nilai kecepatan
pernafasannya menurun mencapai 12/menit, pada gelas plastic ke 3 nilai
kecepatan pernafasan pada ikan juga menurun mencapai 10/menit, dan 4 mulai
mati, namun pada gelas plastik pertama ikan masih tetap bernafas dengan
kecepatan bernafasnya 98/menit, sampai mencapai pada 5 menit ketiga ikan
pada gelas plastik pertama masih tetap bernafas dengan kecepatan bernafasnya
87/menit, dan pada gelas plastik ke 2 , 3, 4 ikan sudah mulai mati.
9. Pembahasan :
Dalam suatu percobaan, seorang ahli meneliti. Mendapati jumlah
perhitungan kecepatan pernafasan ikan normal. Dimana kecepatan pernafasan
ikan normal tersebut adalah sebanyak 121/per menit. Hal ini cukup wajar
karena ikan memiliki oksigen yang cukup banyak pada gelas plastic.
Namun, saat ini pelaksanaan praktikum kelompok kami akan
membandingkanya dengan ikan yang berada pada gelas plastik 1. Dimana
gelas plastik tersebut tidak dicemari oleh deterjen. Akan tetapi pada awal
dimasukan, kecepatan pernafasan ikan tersebut hanya di dapat 120 kali/per
menit. Dari saat berada 5 menit pertama, kecepatan pernafasan ikan pun
diperoleh 112 kali/per menit. Hasil ini menurun dari pada hasil saat ikan
dimasukan.
Sampai pada saat 5 menit ke 2, dan 3 pernafasan ikan menjadi 98 dan 87
kali permenitnya. Dan hasil ini pun mulai menurun dari awal pertama ikan
dimasukkan. Ketidak cocokan hasil kecepatan pernafasan ikan, mungkin ikan
10. Pertanyaan :
1. Apa yang terjadi pada ikan setelah air dicampur dengan detergen ?
11. Jawaban :
Kecepatan bernafas pada ikan terus menurun dan menyebabkan ikan mati,
setelah mati munculah lendir dan sedikit darah pada insang ikan itu
disebabkan karena tekanan osmosisnya berbeda, tekanan osmosis
(perpindahan zat dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi inilah
penyebabnya. Saat direndam pada pada larutan detergen ( larutan pekat atau
12. Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pratikum yang kelompok kami lakukan, kesimpulan
yang di dapat dari hasil pratikum tersebut adalah :
1. Dari penelitian yang di lakukan ikan yang berada pada masing-masing gelas
plastik pada kecepatan pernafasan ikan semakin menurun.
2. Setelah air dicemari oleh deterjen ikan mati dalam berbagai fariasi antara
lain dengan mata merah, perut buncit, mengeluarkan lendir, insang
mengeluarkan sedikit darah pada insang dll.
3. Ikan yang terakhir mati adalah ikan yang di beri konsentrasinya lebih
banyak dari yang lain, ikan itu terdapat pada gelas plastik ke 4
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Selasa, 07 Maret 2017
b. Tempat : Rumah Putra
4. Dasar Teori :
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap makhluk hidup memerlukan
makanan. Makanan yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup akan
diuraikan atau dipecah menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana baik
secara mekanik maupun secara kimiawi agar dapat diserap tubuh. Tanpa
makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-
harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu
pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan
membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan. Setiap makanan
mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, dan
lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.
Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung
nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan
nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan vitamin dan mineral
dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan sedikit bahan
tersebut harus ada dalam menu makanan kita.
6. Cara Kerja :
1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 12 macam
2. Kelompokan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok
karbohidrat, lemak, protein
3. Catat semua data masing-masing kelompok di dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
7. Tabel Pengamatan :
Tabel 2.1
Pengelompokan bahan makanan berdasarkan zat gizi
9. Pertanyaan :
a. Zat makanan apakah yang terutama diperlukan orang yang bekerja?
b. Pada usia lanjut makanan apakah yang sangat diperlukan?
10. Jawaban :
a. Zat makanan yang dibutuhkan oleh pekerja adalah karbohidrat.
b. Zat makanan yang dibutuhkan oleh lansia adalah protein.
11. Kesimpulan :
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bahan
makanan yang dijadikan sample (contoh) ada yang mengandung karbohidrat
adalah nasi, ketang, biskuit, pisang, yang mengandung protein adalah telur,
seledri ,tempe, yang mengandung lemak adalah kacang tanah, minyak oreng
kemiri, santan, dan margarin.
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
2. Pelaksanaan Praktikum :
4. Dasar Teori :
Karbohidrat atau hidrat arang merupakan senyawa yang mengandung C,
H, dan O dengan perbandingan H dan O = 2 : 1 dan dinyatakan dengan rumus
umum Cn(H2O)n. Secara kimiawi, karbohidrat dapat didefinisikan sebagai
turunan aldehida (polihidroksi aldehid) atau turunan keton (polihidroksi keton)
dari alkohol, atau juga karbohidrat berarti senyawa yang dapat dihidrolisis
(bereaksi dengan air) menghasilkan aldehida atau keton.
6. Cara Kerja :
1. Susun semua makanan dan diberi nama bahan-bahan makanan yang akan
diuji di atas lumping porslin / piring plastik / wadah lainnya.
2. Tetesi satu per satu satu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes
larutan yodium dalam KI/Lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna
pada bagian makanan yang ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang
diuji manakah yang menunjukan warna ungu-biru setelah ditetesi larutan
yodium.
3. Catat semua hasil pengamatan ke dalam Lembar Kerja dan buatlah
kesimpulan tentang zat-zat yang mengandung amilum.
7. Data Pengamatan :
Warna
8. Pembahasan :
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen
lugol yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain:
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol
menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam
berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai
pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut:
Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan
larutan yodium / reagen lugol dan tidak menghasilkan warna hitam. Hal itu
berarti pisang mengandung karbohidrat (amilum).
Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan
yodium / lugol berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal
itu menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat (amilum).
Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium /
lugol tidak berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan
larutan yodium / lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan
bahwa biskuit mengandung karbohidrat (amilum).
Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula
pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum).
Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol
berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji
mengandung karbohidrat (amilum).
10. Jawaban :
1. Tidak, karena dari bahan bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi
Tidak dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi
biru, ungu, atau hitam. Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan
ada pula yang tetap seperti warna semula.
2. Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat
dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang
11. Kesimpulan :
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan
bahan makanan (pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine,
biskuit, tepung terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan
yodium / reagen lugol maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi
mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat
seperti sebagai berikut:
1) Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung
terigu, dan kentang.
2) Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu,
margarin, dan gula pasir.
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 08 Maret 2017
b. Tempat : Rumah Putra
4. Dasar Teori :
Minyak atau lemak merupakan komponen bahan makanan yang
penting. Istilah minyak atau lemak sebenarnya tergantung apakah pada suhu
kamar bahan tersebut dalam keadaan cair atau padat. Bila pada suhu kamar
dalam keadaan cair, maka disebut minyak, sebaliknya bila dalam keadaan
padat disebut lemak. Lipid atau lipida lebih merupakan istilah ilmiah, yang
mencakup baik minyak maupun lemak.
Dalam pustaka asing, lipida yang kita makan umumnya disebut ditery fat,
yang dapat kita terjemahkan lemak pangan. Lemak secara kimiawi tersusun
oleh sekelompk senyawa yang berbeda. Dalam bahan makanan lemak dapat
terdiri dari dua bentuk, yaitu yang tampak (visible) dan yang tidak tampak
(invisible). Lemak yang tampak misalnya mentega, margarin, minyak goreng
dan sebagainya. Lemak yang tidak tampak misalnya yang terdapat dalam
berbagai bahan makanan seperti daging, kacang tanah, susu, telur, dan
sebagainya
6. Cara Kerja :
1. Buatlah 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong
dengan ukuran 5 x 5 cm.
2. Ambil pipet, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas salah satu
kertas coklat. (boleh dioleskan menggunakan jari tangan)
3. Biarkan tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu periksa dengan
menghadap cahaya. Amatilah dan catat keadaan permukaan kertas
tersebut. Apakah meninggalkan bekas? Catatan: gunakan hasil ini sebagai
pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak.
4. Ambilah sepuluh kertas coklat yang sama seperti, berilah nomor dan
mana, jenis bahan makanan yang diuji.
5. Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali
dan bersihkan sisa kemiri. Biarkanlah sekitar 5-10 menit.
6. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan
makanan lain (margarine, seledri, wortel, biji jagung kering, singkong
kering, kacang tanah kering, papaya, santan, dan susu). Termasuk
margarine oleskan kekertas coklat dan biarkan 10 menit.
7. Setelah 10 menit, amati kertas cokelat satu persatu. Pergunakanlah lampu
atau senter ka arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji.
Kertas manakah yang meninggalkan bekas noda minya? Catatlah hasil
pengamatan pada table di lembar kerja.
7. Data Pengamatan :
8. Pembahasan :
Pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di ketahui bahwa:
Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa kemiri mengandung lemak.
Margarin
Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak
mengandung lemak.
Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian,
setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
singkong kering tidak mengandung lemak.
Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak
mengandung lemak.
Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu tidak mengandung lemak.
Minyak goreng
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
9. Pertanyaan :
1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya.
Bagaimanakah terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda?
2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan
lampu/senter, bagaimana terlhatnya?
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makan sumber
lemak?
10. Jawaban :
1. Bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri
dan papaya tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti
kertas coklat biasa.
2. Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan
bekas seledri dan papaya tidak terlihat transparan.
3. a) Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah
kering, santan, minyak goreng.
b) Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung
kering, singkong kering,
papaya, susu.
11. Kesimpulan :
Setelah melakukan uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-bahan
makanan ( kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng) maka
ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang
teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti sebagai berikut :
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah
kering, santan, minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, papaya, susu
KEGIATAN PRAKTIKUM 4
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 08 Maret 2017
b.Tempat : Rumah Putra
4. Dasar Teori :
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh setelah air. Protein merupakan molekul makro yang mempunyai berat
molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai
panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Protein
merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan, perkembangan,
mengganti bagian yang rusak, dan sebagainya.
6. Cara Kerja :
1. Nyalakan lilin, dirikan di atas piring kecil atau alas lainnya. Bakarlah bulu
ayam di atas lilin yang telah nyala. Amtilah dan jelaskan bau yang
ditimbulkannya. Gunakan bulu ayam terbakar ini sebagai kontrol/indikator.
2. Jepitlah satu persatu bahan yang akan diuji, kemudian bakarlah diatas lilin
yang nyala. Bahan yang diuji adalah seledri, kangkung, putih telur, roti,
tempe, daging ayam. Amati bau yang ditimbulkan. Bahan manakah bau
yang sama dengan bulu ayam yang terbakar.
3. Buatlah kesimpulan, maknakah bahan makanan yang mengandung protein
berdasarkan uji pembakaran.
7. Data Pengamatan :
8. Pembahasan :
Pada kegiatan praktikum uji protein kali ini dapat di ketahui bahwa :
Bulu Ayam
Pada uji protein, Bulu ayam yang yang dibakar di atas lilin yang nyala
baunya dijadikan sebagai kontrol/indikator (acuan) untuk bahan makanan
yanglain yang dibakar.
Putih Telur (yang sudah direbus)
Pada uji protein, putih telur rebus yang diiris kecil dan kemudian dibakar,
setelah diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang
dibakar. Hal itu menunjukan bahwa putih telur mengandung protein.
Roti
Pada uji protein, roti yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah
diamati baunya ternyata baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang
dibakar. Hal itu menunjukan bahwa roti tidak mengandung protein.
Tempe
Pada uji protein, tempe yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah
diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar.
Hal itu menunjukan bahwa tempe mengandung protein.
Seledri
Pada uji protein, seledri yang dibakar setelah diamati baunya ternyata
baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan
bahwa seledri mengandung protein.
Daging Ayam
Pada uji protein, daging ayam yang diiris kecil dan kemudian dibakar,
setelah diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang
dibakar. Hal itu menunjukan bahwa daging ayam mengandung protein.
Kangkung
Pada uji protein, Kangkung yang dibakar, setelah diamati baunya ternyata
baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu
menunjukan bahwa roti tidak mengandung protein.
9. Pertanyaan :
1. Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang sama?
10. Jawaban
1. Tidak
2. a. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang
ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.
b Roti setelah di bakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan bau yang
11. Kesimpulan :
Setelah melakukan uji protein dengan menggunakan contoh bahan
bahan makanan (seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, daging ayam)
dengan bulu ayam yang dibakar sebagai indikatornya maka ada beberapa
bahan yang teridentifikasi mengandung protein (yang sama dengan bau bulu
ayam yang dibakar) dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung
protein (yang tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar)seperti sebagai
berikut :
1. Bahan yang mengandung protein : putih telur, tempe, daging ayam,
seledri
2. Bahan yang tidak mengandung protein : roti, kangkung
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Kamis, 09 Maret 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar
4. Dasar Teori :
6. Cara kerja :
1. Amati alat peraga organ tubuh manusia yang sudah disediakan oleh guru
2. Catat organ yang termasuk dalam sistem pencernaan beserta fungsinya
3. Catat enzim-enzim beserta fungsinya pada sistem pencernaan
4. Catat dalam tabel pengamatan
7. Tabel pengamatan :
Tabel 2.1
Tabel 2.2
a. Mulut
c. Gigi
f. Lambung
10. Jawaban :
1. Mulut yaitu pada kelenjar ludah, Lambung, Usus halus, pankreas
2. - Kelenjar ludah menghasilkan enzim ptialin
d. Lambung menghasilkan pepsin, rennin, asam klorida
e.Usus halus menghasilkan enzim sakrose, maltase, lactose, peptidase.
Pankreas menghasilkan enzim lipase, amylase, tripsinogen (tripsin).
11. Kesimpulan :
MODUL 4
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 116
KEGIATAN PRAKTIKUM RANGKA MANUSIA
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Selasa, 14 Maret 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar
4. Dasar Teori :
b. Tulang Keras
Tulang keras , atau juga disebut tulang saja , tulang tersusun atas sel-sel
tulang yang hidup. Ruang antarselnya tersusun atas zat kapur(kalsium) ,
fosfor, protein dan zat perekat. Zat kapur (kalsium) dan fosfor yang
terkandung menyebabkan tlang menjadi keras dan tidak lentur.
c. Pengikat Sendi
Pengikat sendi (ligament) , merupakan jaringan pengikat yang sifatnya
tetap lentur sesuai dengan namanya , ikat sendi berfungsi menghubungkan
dua atau beberapa tulang yang dapat bergerak sehingga membentuk suatu
snedi dan melindungi sendi tersebut. Pada umumnya pengikat sendi ini
terdapat pada persendian untuk mencegah pergeseran persendian.
Berbagai bentuk tulang , secara garis besarnya bentuk tulang dibedakan
menjadi tiga jenis , yaitu :
1. Tulang pipa atau tulang panjang , terutama dijumpai dalam anggota
gerak. Setiap tulang pipa terdiri dari bagian batang dan dua bagian
ujung. Tulang pipa bekerja sebagai alat ungkit dari tubuh dan
memungkinkan bergerak. Di bagian pusatnya terdapat rongga besar ,
berisi sumsum kuning dan banyak mengandung zat lemak. Contoh
tulang pipa adalah tulang lengan atas , tulang hasta , tulang
pengumpil , tulang tapak tangan dan tuang betis.
2. Tulang pipih , bentuknya pipih atau gepeng. Terdiri atas 2 lapisan
jaringan tulang keras dengan ditenghanya lapisan tulang seperti bunga
karang atau spoons yang didalamnya berisis sumsum merah sebagai
tempat pembentukan sel-sel darah. Dijumpai dimana dibutuhkan
6. Cara Kerja :
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini anatara lain :
1. Menyediakan alat-alat peraga yang akan digunakan
2. Mempresentasikan materi sesuai dengan alat peraga
3. Mencatat hasil presentasi
1
3
4 2
5 7
6 8
10 9
11
13
12
8. Pertanyaan :
9. Jawaban :
1. Fungsi tulang :
- Sebagai alat gerak bersama dengan otot
- Sebagai tempat melekatnya otot
- Sebagai pelindung organ lunak dan vital
- Tempat memproduksi sel-sel darah
- Tempat penyimpanan cadangan mineral, berupa kalisum dan fosfat,
serta cadangan lemak.
10. Kesimpulan :
Tulang pada manusia berbeda-beda dan memiliki fungsi dan bentuk yang
berbeda juga. Rangka manusia dibagi menjadi 3 yaitu, tulang tengkorak,
anggota badan dan anggota gerak. Tulang tengkorang disusun oleh beberapa
tulang yang berbentuk pipih. Tulang penyusun anggota badan meliputi, tulang
rusuk, tulang belakang, tulang pembentuk gelak panggul dan tulang
pembentuk gelang bahu. Tulang anggota gerak terdiri, atas (lengan) dan
bawah (kaki).
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 15 Maret 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar
4. Dasar Teori :
Seperti yang kita tahu bahwa tubuh kita memiliki 206 buah tulang, setiap
tulang tidak lepas sendiri melainkan saling berhubungan satu sama yang lain,
hubungan antar tulang ini disebut sendi. Jika hubungan antar tulang tidak dapat
digerakan disebut sendi mati, misalnya hubungan antara tulang penyusun
tengkorak. Jika dapat digerakan kemungkinan geraknya sedikit sekali disebut
sendi kejur atau sendi kaku. Contohnya hubungan tulang rusuk dan tulang dada
yang diantaranya terdapat tulang rawan. Sedangkan hubungan tulang rawan
yang dapat bergerak dengan bebas disebut sendi gerak. Contohnya antara
hubungan tulang lengan dengan bahu.
Berdasarkan macamnya, ada 3 macam hubungan antar tulang atau
persendian yaitu sebagai berikut :
b. Sendi Mati (Sinartrosis) adalah sendi yang tidak mempunyai celah sendi
sehingga tidak mungkin terjadi pergerakan pada sendi tersebut. Contoh dari
sendi mati adalah sendi-sendi yang menghubungkan antar tulang pada bagian
tengkorak.
c. Sendi Kaku (Amfiartrosis) adalah sendi yang dapat digerakkan namun
terbatas. contohnya adalah sendi pada ruas tulang belakang, sendi pada
pergelangan tangan, serta sendi pada tulang dada.
6. Cara kerja :
1. Menyiapkan model dari partisipan untuk melakukan gerakan-gerakan
sendi.
2. Membuat gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi dan rotasi pada leher,
bahu, siku, jari, pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
3. Mengamati partisipan yang sedang melakukan gerakan-gerakan tersebut.
4. Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.
2. Ibu jari
3. Tangan manusia
4. Bahu
5. Kaki manusia
6. Steples
8. Buku tulis
8. Pertanyaan :
1. Apa saja yang meliputi diarthrosis atau sendi hidup ?
9. Jawaban :
1. Diarthrosis meliputi sendi engsel, sendi putar, sendi pelana, sendi
peluru, dan sendi geser.
- Sendi engsel merupakan hubungan antar tulang yang memungkinkan
gerakan hanya satu arah
10. Kesimpulan :
Berdasarkan hasil tujuan pratikum, hasil pengamatan dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa:
1. Persendian adalah sistem muskuloskeletal pada manusia terdiri dari tulang,
otot, dan persendian ( di bantu oleh tendon, ligamen dan tulang rawan ).
Sistem ini memungkinkan kita dapat duduk, berdiri, berjalan atau
melakukan kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis-jenis gerak pada persendian dibedakan menjadi, yaitu : gerak inverse dan
gerak eversi, gerak pronasi dan supinasi, gerak elevasi dan gerak depresi,
gerak adduksi dan gerak abduksi, gerak fleksi dan gerak ektensi.
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 15 Maret 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar
4. Dasar Teori :
Otot adalah jaringan yang terbentuk dari sekumpulan sel sel yang
berfungsi sebagai alat gerak. Jaringan otot sekitar 40% berat tubuh
terbentuk atas otot. Otot melakukan semua gerak tubuh . otot mempunyai
sel sel yang tipis dan panjang, yang mengubah energi yang tersimpan
dalam lemak dan gula darah (glukosa) menjadi gerakan panas.
Otot-otot kerangka merupakan salah satu dari emapt kelompok
jaringan pokok. Miologi adalah istilah untuk pelajran mengenai otot. Otot
dikaitkan pada tulang , tulang rawan , ligament dan kulit. Yang langsung
terletak di bawah kulit adalah datar , dan yang pada anggota gerak
panjang. Otot kerangka adakalanya dinamai menurut bentuknya , seperti
Deltoid ; menurut jurusan serabutnya , seperti Rektus abdominis ; menurut
kedudukan otot , seperti Pektoralis mayor ; menurut fungsinya , seperti
Flexsor , Extensor dan sebagainya.
Otot kerangka biasanya dikaitkan pada dua tempat tertentu , tempat
yang terkuat disebut origo (asal) dan yang dapat lebih bergerak disebut
insersio. Origo dianggap sebagai tempat dari mana otot timbul dan insersio
adalah tempat ke arah mana otot berjalan. Tempat terakhir ini adalah
struktur yang menyediakan kaitan yang harus digerakkan oleh otot
tersebut. Otot kerangka tidak bekerja sendiri-sendiri tetapi dalam
kelompok-kelompok untuk melaksanakan gerakan dari berbagai bagian
kerangka. Setiap kelompok berlawanan dengan yang lain dinamakan otot
antagonis. Flexsor adalah antagonis dari Extensor , dan abductor dari
adductor. Beberapa kelompok bekerja untuk menstabilkan bagian-bagian
anggota sewaktu bagian lain bergerak , ini disebut otot fixasi. Lain lagi
menguatkan sendi sementara yang lain bergerak , sebagaimana flexor dari
otot pergelangan tangan menguatkan sewaktu jari diluruskan , ini disebut
sinergis.
1. Otot Jantung
Otot jantung memiliki bentuk mikroskopi serupa dengan otot
bercorak , kecuali inti selnya berada di bagian tengah , selain itu serabut-
serabut otot jantung slaing berhubungan pada ujungnya , sedangkan
serabut otot bercorak tidak saling berhubungan. Tempat serabut otot
jantung yang saling berhubungan dinamakan intercalated-disc.
Kontraksi otot jantung terjadi akibat rangsangan dari bagian
tertentu jantung. Rangsangan berasal dari lokasi yang menghasilkan
denyut listrik yang terdapat di serambi kanan (SA-node) dan di pertemuan
serambi dan bilik di garis tengah (AV-node). Dengan demikian jantung
6. Cara Kerja :
1.
Elevasi
Fleksor
3.
Abduksi
Pronasi
5.
Depresi
Adduksi
7.
8.
Supinasi
9.
Sinergis ( Saat
udara keluar)
9. Jawaban :
1. Otot bisep dan trisep berperan secara antagonis, apabila bisep
berkontraksi maka trisep akan berelaksasi yang menyebabkan lengan
bawah terangkat ke atas
10.Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Fungsi otot adalah sebagai alat penggerak aktif tubuh, sedangkan alat
penggerak pasif tubuh adalah rangka
Berdasarkan jenisnya otot dibedakan menjadi 3 jenis yaitu : otot lurik,
otot polos, dan otot jantung.
Cara kerja otot dibedakan menjadi 2 macam yaitu : sinergis (cara kerja
otot yang saling beriringan), antagonis (kerja otot yang saling
berlawanan).
Menurut kesadarannya otot dibagi menjadi dua mekanisme kerja
yaitu , bekerja dibawah kesadaran dan bekerja diluar kesadaran.
Jaringan syaraf berfungsi memberi impuls ke seluruh tubuh hingga
menimbulkan respon.
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Minggu 26 Maret 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar
4. Dasar Teori :
Jangka sorong merupakan alat ukur yang ketelitiannya hingga seperseratus
millimeter, yang dilengkapi dengan nonius sehingga tingkat ketelitiannya ada
yang sampai 0,1 mm. Tanpa nonius, jangka sorong memiliki skala utama
adalah 1 mm dan batas ukur 150 mm. Pembacaan hasil pengukuran sangat
bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat.
- Jumlahkan angka yang diperoleh dari skala utama dan skala nonius.
6. Cara Kerja :
a. Mengukur diameter dalam :
1. Pastikan terlebih dahulu bahwa rahang geser berfungsi dengan benar, dan
periksa terlebih dahulu ketika rahang geser tertutup hitungannya berada
pada posisi nol.
2. Kendorkan baut pengunci dan geser rahang jangka sorong sedikit kekanan.
3. Letakkan benda yang akan diukur sehingga kedua rahang jangka sorong
dapat masuk ke dalam benda tersebut.
4. Geser rahang kekiri hingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua
dinding dalam benda yang diukur.
5. Kunci agar rahang tidak bergeser dengan cara memutar bagian baut
pengunci hingga erat, kemudian benda bisa dilepas untuk mempermudah
menghitung,
6. Dan yang terakhir menghitung skalanya.
c. Mengukur kedalaman :
7. Tabel Pengamatan :
Tabel 1.1
Hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur Jangka Sorong
No Benda Penunjukan Penunjukan Skala Hasil
Skala Utama Nonius Pengukuran
1 Uang Rp 0,2 cm 2 mm X 0,1 mm = 0,2 mm 0,2 cm + 0,02
0,2 mm = 0,02 cm
100,00 cm
= 0,22 cm
2 Sterofoam 2 cm 5 mm X 0,1 mm = 0,5 mm 2 cm + 0,05
0,5 mm = 0,05 cm
cm
= 2,05 cm
3 Amplop ( 8 0,1 cm 3,5 mm X 0,1 mm = 0,35 0,1 cm +
buah) mm 0,035 cm
0,35 mm = 0,035 cm = 0,135 cm
4 Pipa 2 cm 9 mm X 0,1 mm = 0,9 mm 2 cm + 0,09
(bagian sisi 0,9 mm = 0,09 cm
cm
luar) = 2,09 cm
5 Pipa 1,7 cm 2 mm X 0,1 mm = 0,2 mm 1,7 cm + 0,02
(bagian sisi 0,2 mm = 0,02 cm
cm
dalam) = 1,72 cm
6 Pipa 5,1 cm 7 mm X 0,1 mm = 0,7 mm 5,1 cm + 0,07
(kedalaman 0,7 mm = 0,07 cm
cm
) = 5,17 cm
11. Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pratikum alat ukur dengan menggunakan jangka sorong
yang kelompok kami lakukan, kesimpulan yang di dapat dari hasil pratikum
tersebut adalah :
- Jangka sorong merupakan alat ukur yang ketelitiannya hingga seperseratus
millimeter, yang dilengkapi dengan nonius sehingga tingkat ketelitiannya
ada yang sampai 0,1 mm. Tanpa nonius, jangka sorong memiliki skala
utama adalah 1 mm dan batas ukur 150 mm.
- Keunggulan penggunaan jangka sorong adalah dapat digunakan untuk
mengukur diameter luar, diameter dalam, maupun kedalam benda.
- Secara umum, jangka sorong terdiri atas Rahang Atas ( Rahang Tetap Atas
dan Rahang Sorong Atas), Rahang Bawah (Rahang Tetap Bawah dan
Rahang Sorong Bawah), Tombol Pengunci, Skala Utama, Skala Nonius,
Tangkai Ukur Kedalaman.
- Adapun jenis-jenis jangka sorong yang dapat digunakan untuk mengukur
panjang adalah Jangka sorong manual dengan ketelitian 0,1mm = 0,01 cm,
Jangka sorong analog dengan ketelitian 0,05 mm = 0,005 cm, Jangka
sorong digital dengan ketelitian 0.01 mm = 0,001
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Minggu, 26 Maret 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar
4. Dasar Teori :
a. Pengertian Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup terdiri atas rahang utama sebagai skala utama dan
rahang putar sebagai skala nonius. Skala nonius terdiri dari 50 skala. Setiap
kali skala nonius diputar 1 kali, maka skala nonius bergerak maju atau
mundur sejauh 0,5 mm. Ketelitian micrometer sekrup adalah setengah dari
skala terkecilnya. Satu skala nonius memiliki nilai 0,01 mm. Hal ini dapat
diketahui ketika kita memutar selubung bagian luar sebanyak satu kali
putaran penuh, akan diperoleh nilai 0,5 mm skala utama. Oleh karena itu,
nilai satu skala nonius adalah 0,5/50 mm = 0,01 mm.
1. Skala Utama (SU), yaitu skala pada pegangan yang diam (tidak berputar)
ditunjuk oleh bagian kiri pegangan putar dari mikrometer sekrup.
2. Skala Nonius (SN), skala pada pegangan putar yang membentuk garis
lurus dengan garis mendatar skala diam dikalikan 0,01 mm.
6. Cara Kerja :
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengisi data-data yang akan diperlukan untuk mendapatkan hasil.
3. Mengukur benda-benda yang disediakan menggunakan mikrometer
sekrup.
4. Memutar bidal (pemutar) berlawanan arah dengan arah jarum jam
sehinggga ruang antara kedua rahang cukup untuk ditempati benda yang
akan diukur.
5. Meletakkan benda diantara kedua rahang, yaitu rahang tetap dan rahang
geser.
6. Memutar bidal (pemutar besar) searah jarum jam sehingga benda yang
akan diukur terjepit oleh rahang tetap dan rahang geser.
7. Memutar pemutar kecil (roda bergerigi) searah jarum jam sehingga skala
nonius pada pemutar besar sudah tidak bergeser lagi.
8. Membaca hasil pengukuran pada skala utama (angka yang ada sebelum
selubung luar).
9. Membaca hasil pengukuran pada skala nonius (garis pada skala utama
yang berimpit pada garis di selubung luar).
10. Mencatat angka-angka yang ditunjukkan alat untuk dimasukkan ke rumus
sehingga mendapatkan hasil pengukuran
7. Tabel Penguatan:
Tabel 2.1
Hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur Mikrometer Sekrup
Benda Penunjukan Penunjukan Skala Hasil Pengukuran
Skala Utama Nonius
Uang 1,5 21 mm X 1,5 mm +
Rp mm 0,01 mm = 0,21 mm =
100,00 0,21 mm 1,71 mm
Sterofo 20 mm 8 mm X 0,01 20 mm +
am mm = 0,08
Amplo 1 mm 24 mm X 1 mm + 0,24
p(8 0,01 mm = mm
= 1,24 mm
buah) 0,24 mm
Tabel 2.2
Hasil Pengukuran Ketebalan
No Objek yang Hasil Hasil Hasil
diukur pengukuran pengukuran pengukuran
dengan jangka dengan dengan
sorong micrometer penggaris
sekrup (mistar)
1 Uang logam 0,22 cm 1,71 mm
Rp. 100,-
2 Sterofoam 2,05 cm 20,08 mm
3 8 buah amplop 0,135 cm 1,24 mm
Pertanyaan :
10. Jawaban :
Hasil ukur = Skala Utama + Skala Nonius = 3 mm + 0,22 mm = 3,22 mm.
11. Kesimpulan :
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Minggu, 02 April 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar
4. Dasar Teori :
a. Impitkan skala nol pada mistar dengan salah satu ujung benda yang akan
diukur.
b. Lihat posisi ujung lain benda tersebut. Baca skala mistar yang berimpit
dengan ujung lain benda.
c. Mistar memiliki dua jenis skala yaitu skala utama (cm) dan skala nonius
(mm). Cara menuliskan hasil pengukuran dengan menjumlahkan kedua
skala pada mistar.
Terdapat berbagai macam mistar yaitu penggaris, mistar bentuk pita, mistar
roll (mistar gulung), mistar lipat.
a. Penggaris
Penggaris merupakan alat ukur panjang dan alat bantu gambar untuk
menggambar garis lurus. Alat ukur yang satu ini banyak sekali digunakan
secara universal, baik untuk keperluan pengukuran atau hal lainnya, Pada
umumnya, mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar
mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala
terkecil yang dimiliki oleh mistar. Ada berbagai macam penggaris, dari mulai
yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama
kaki dan segitiga siku-siku 30 - 60 ). Penggaris merupakan alat untuk
mengukur garis, dan merupakan alat yang digunakan dalam geometri, teknik
menggambar, mencetak dan rekayasa/bangunan untuk mengukur jarak
dan/atau menggambar garis lurus. Unit pengukuran pada alat ini adalah inch,
milimeter, dan centimeter.
c. Mistar pita
d. Mistar lipat
Mistar lipat ini digunakan oleh tukang kayu, akan tetapi sekarang mistar
seperti itu jarang ditemukan karena sudah ada mistar rol yang lebih praktis.
Mistar lipat juga terbuat dari kayu yang tentu saja cepat rusak jika
dibandingkan dengan mistar rol yang terbuat dari logam (aluminium).
6. Cara Kerja :
7. Tabel Pengamatan :
Tabel 3.1
Hasil Pengamatan Jenis dan Komponen Mistar
1 Penggaris 1. Skala
utama
2. Skala
2
nonius
3 Mistar roll
4 Mistar lipat
Tabel 3.2
Hasil Pengukuran Diameter dan Panjang
6 Diameter - - 15 cm
lingkaran air
mineral kemasan
gelas
Tabel 3.3
Hasil Pengukuran Ketebalan
Mistar pita
Mistar Lipat
9.
9.
11.
ketebalan styrofoam
uang logam
8. Pertanyaan :
Bagaimana perbandingan hasil ukur dan keefektifan alat ukur mistar, jangka
sorong dan mikrometer sekrup dalam mengukur ketebalan objek?
9. Jawaban :
Hasil ukur antara mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup tidak
mengalami perbandingan yang cukup jauh, hal ini dikarenakan mistar, jangka
sorong dan mikrometer sekrup sama-sama berasal dari alat ukur yang
memiliki skala hampir mirip. Kemudian untuk keefektifan mengukur
ketebalan suatu objek, lebih baik menggunakan jangka sorong karena jika
dilihat dari fungsi nya pada praktikum 1 jangka sorong berfungsi untuk
mengukur ketebalan suatu objek.
10. Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pratikum yang kelompok kami lakukan, kesimpulan yang di
dapat dari hasil pratikum tersebut adalah :
KEGIATAN PRAKTIKUM 4
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Minggu, 02 April 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar
6. Cara Kerja :
1. Lakukan kalibrasi terlebih dahulu pada neraca sebelum digunakan
2. Letakkan beban yang akan diukur massa nya diatas tempat beban
3. Geserkan satu per satu anting lengan mulai dari skala yang terbesar hingga
neraca sebelah kiri dan sebelah kanan sejajar menunjukkan titik
kesetimbangan
Tabel 4.1
Hasil Pengukuran Massa dengan Neraca Ohauss tiga lengan
No Objek yang Lengan Lengan Lengan Jumlah
diamati depan tengah belakang
1 Air mineral 3,7 g 190 g 30 g 223,7 g
kemasan gelas
2 Buku 2,5 g 170 g 10 g 182,5 g
Neraca Ohauss 4
lengan
3. Pembacaan skala
Skala pada neraca ohauss 2 lengan Skala pada neraca ohauss
3 lengan
9. Per
tan
yaan :
Apa perbedaan dari masing masing neraca ohauss?
10. Jawaban :
Perbedaan dari masing masing neraca ohauss yaitu :
11. Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pratikum yang kelompok kami lakukan, kesimpulan
yang di dapat dari hasil pratikum tersebut adalah :
1. Neraca ohauss merupakan alat ukur massa benda dengan satuan gram.
2. Neraca ohauss terdapat 3 jenis yaitu neraca ohauss 2 lengan, neraca
ohauss 3 lengan, neraca ohauss 4 lengan.
3. Neraca ohauss memiliki batas beban yaitu 311 gram.
4. Neraca ohauss memiliki batas ketelitian yaitu 0,1 gram.
5. Langkah langkah mengukur massa benda dengan Neraca ohauss yaitu
melakukan kalibrasi, menaruh beban diatas tempat, menggiringkan anting
lengan sampai neraca benar benar seimbang.
6. Cara membaca skala pada Neraca ohauss yaitu dengan menjumlahkan
skala pada lengan neraca mulai dari skala yang paling besar.
KEGIATAN PRAKTIKUM 5
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Minggu, 02 April 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar
4. Dasar Teori :
Stopwatch merupakan suatu alat ukur waktu yang dapat kita aktifkan dan
dimatikan. Stopwatch diaktifkan ketika pengukuran waktu akan dimulai dan
pada akhir pengukuran akan dapat kita hentikan (dimatikan).
Pada stopwatch jarum, gerakan jarum panjangnya menyatakan rentang
waktu dalam detik. Sedangkan, jarum pendek stopwatch akan menyatakan
rentang waktu dalam satuan menit. Pembacaan kedua jarum pada stopwatch
ini akan menunjukkan rentang waktu suatu peristiwa. Berbeda dengan
stopwatch jarum, stopwatch digital langsung menggunakan angka yang tertera
pada tampilannya yang berfungsi untuk menunjukkan lamanya rentang waktu
suatu peristiwa. Stopwatch digital lebih gampang digunakan karena pemakai
dapat langsung mengetahui tenggang lamanya waktu dalam pengukuran.
Selain dari itu, stopwatch digital juga memiliki tingkat ketelitian yang lebih
baik dibandingkan dengan stopwatch jarum. Stopwatch jarum memiliki
tingkat ketelitian 0,1 sekon, sedangkan untuk stopwatch digital tingkat
ketelitiannya mencapai 0,01 sekon.
a. Stopwatch Analog
Stopwatch analog adalah stopwatch yang fungsinya sering digunakan
sebagai alat untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam suatu
kejadian atau kegiatan dalam suatu waktu dan dalam satuan waktu.
Misalnya, stopwatch akan dapat digunakan untuk mengukur lamanya
waktu yang dibutuhkan oleh seorang pengendara untuk dapat mencapai
jarak 10 km dalam satu kali balapan. Selain itu,dalam ilmu kimia murni
stopwatch juga dapat digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang
dibutuhkan oleh suatu larutan agar dapat mengalami perubahan suhu.
Dalam praktikum fisika, stopwatch juga sangat sering digunakan,
misalnya dalam olahraga, stopwatch sangat sering digunakan untuk
mengutukur kecepatan pelari.
b. Stopwatch Digital
Bel alarm output adalah saat waktu mulai menghitung mundur ke 0 (nol)
6. Cara Kerja :
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menghitung 30 denyut nadi dalam keadaan diam dan setelah berlari dan
mencatat waktunya.
3. Melakukan percobaan untuk jenis kelamin yang berbeda.
4. Mencatat hasil pengamatan.
7. Tabel Pengaatan :
Tabel 5.1
Pengamatan denyut nadi
Waktu (Detik)
Banyak Rata-
No Nama Keadaan Setelah
denyutan rata
diam berlari
1. Indah 30 29.8 sekon 18.7 sekon 0.80
10. Jawaban :
Keadaan denyut nadi setelah berlari lebih cepat dari pada saat keadaan diam,
karena pada saat diam jantung bekerja secara perlahan-lahan, denyut nadi pun
juga bekerja secara perlahan dan saat kita berlari jantung kita bekerja dengan
sangat cepat yang menyebabkan denyut nadi kita bekerja secara cepat
11. Kesimpulan :
Stopwatch merupakan alat ukur besaran waktu yang dapat diaktifkan
dan dimatikan. Stopwatch diaktifkan ketika pengukuran waktu akan dimulai
dan pada akhir pengukuran bisa dihentikan (dimatikan). Ketika dihentikan
stopwatch menunjukan waktu sesuai dengan selang waktu stopwatch
diaktifkan , bukan kembali ke nol.
Dengan demikian , lama pengkuran dapat dibaca dengan mudah.
Ketika pengukuran kembali dilakukan,cukup menekan tombol untuk
mengembalikan jarum ke posisi nol. Stopwatch dapat di bagi menjadi dua
yaitu stopwatch analog dan stopwatch digital. Stopwatch analog adalah
stopwatch yang fungsinya sering digunakan sebagai alat untuk mengukur
lamanya waktu yang diperlukan dalam suatu kejadian atau kegiatan dalam
suatu waktu dan dalam satuan waktu.
Sedangkan Stopwatch digital merupakan jenis alat ukur stopwatch
yang menggunakan layar digital sebagai penunjuk hasil suatu pengukuran
waktu. Waktu hasil pengukuran akan dapat kita lihat hingga satuan detik.
Penggunaan stopwatch biasanya dipakai oleh guru olahraga untuk mengajar
materi olahraga seperti lari,renang,sepak bola dan lain-lain.
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Selasa, 04 April 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar
4. Dasar Teori :
Sifat elastis adalah sifat pegas yang kembali ke keadaan semula setelah gaya
yang bekerja padanya dihilangkan.
6. Cara Kerja :
a. Hukum Hooke
1. Susun pegas pada sebuah statif.
2. Aturlah mistar sehingga posisi jarum pada pegas tetap mengarah pada
angka nol.
3. Timbanglah massa penghapus dan spidol dengan timbangan dan dicatat
massa terukur.
4. Gantungkanlah penghapus pada ujung pegas dan dicatat pertambahan
panjang pegas tersebut.
5. Gantunglah spidol pada ujung pegas dan dicatat pertambahan panjang
pegas dengan mengisi tabel pengamatan 1.
b. Gerak Harmonik Sederhana
1. Susun pegas pada sebuah penyangga.
2. Timbang penghapus dan spidol dengan menggunakan neraca dan catat
massa yang terukur.
3. Gantungkan penghapus pada ujung pegas.
4. Tarik beban (penghapus) ke bawah sekitar 5 cm kemudian dilepaskan
dan pada saat bersamaan jalankan stopwatch.
5. Matikan stopwatch setelah beban bergerak ke atas ke bawah lagi
secara berulang sebanyak 5 kali dan dicatat waktu yang terukur.
6. Diulangi langkah nomor 2 sampai 5 dengan massa beban yang berbeda
yaitu spidol dan selanjutnya mengisi tabel pengamatan 2.
7. Tabel Pengamatan :
Tabel 1.
Percobaan Hukum Hooke
No Massa beban m ( kg ) Pertambahan panjang pegas
(m)
1 Penghapus (0,02 kg) 0,005 m
2 Spidol (0,25 kg) 0,020 m
Tabel 2.
Percobaan gerak harmonik sederhana
No Massa beban m ( kg ) Waktu 5 kali getaran ( s Periode T=t/5
9. Pembahasan :
Pada percobaan hukum Hooke dengan menggunakan tabel 1, maka konstanta
pegas (k) dapat dicari dengan menggunakan rumus Hooke sebagai berikut:
F=k.x
F=N=m x g
Dari rumus Hooke tersebut, maka konstanta pegas (k) dadapat dicari dari
beberapa ulangan pada percobaan hukum Hooke.
Pada massa beban 0,02 kg dengan pertambahan pegas 0,005 m
F=m x g= 0,02 x 10=0,2 N
k= F/x= 0,2/0,005= 40 Nm
Pada massa beban 0,25 kg dengan pertambahan pegas 0,020 m
F=m x g=0,25 x 10= 2,5 N
k= F/x= 2,5/0,020=125 Nm
Pada percobaan gerak harmonis sederhana dengan data pada tabel 2, maka
konstanta pegas (k) dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
k= (42 x m)/T2
Dimana nilai 42 = 39,48
Dari rumus di atas tersebut, maka konstanta pegas (k) dapat dicari dari
beberapa percobaan gerak harmonic sederhana.
Pada massa beban 0,02 kg waktu 5 kali getaran 2,24 s, sehingga di peroleh
periode 0,448
k= (42 x m)/T2 = (39,48 x 0.02) / 0,4482 =0,7896/0,200704=3,93 Nm
Jadi, konstanta pegasnya (k) adalah 3,93 Nm
10. Pertanyaan :
1. Bagaimana perubahan panjang pegas jika gaya yang dikerahkan semakin
besar dan apa yang terjadi dengan pegas jika gaya terus-menerus
diperbesar?
2. Bagaimana pemanfaatan gaya pegas dalam kehidupan sehari-hari?
11. Jawaban :
1. Jika gaya yang dikerahkan semakin besar maka erubah panjang pegasnya
lama-kelamaan akan semakin besar dan jika gaya terus menerus diperbesar
maka pegas akan semakin merenggang dan besar gaya yang di berikan
akan bertambah.
2. Pemanfaatan pegas dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya :
Ketapel
Ketika hendak menembak burung dengan ketapel misalnya, karet
ketapel terlebih dahulu diregangkan (diberi gaya tarik). Akibat sifat
elastisitasnya, panjang karet ketapel akan kembali seperti semula
setelah gaya tarik dihilangkan.
Dinamometer
Dinamometer, adalah alat pengukur gaya. Biasanya digunakan untuk
menghitung besar gaya pada percobaan di laboratorium. Di dalam
dinamometer terdapat pegas. Pegas tersebut akan meregang ketika
dikenai gaya luar. Misalnya anda melakukan percobaan mengukur besar
gaya gesekan. Ujung pegas dikaitkan dengan sebuah benda bermassa.
Kasur Pegas
Ketika kita duduk atau tidur di atas kasur pegas, gaya berat menekan
kasur. Karena mendapat tekanan maka pegas kasur termampatkan.
12. Kesimpulan :
Menurut hukum Hooke bila sebuah pegas ditarik oleh pasangan gaya F
maka pegas tersebut akan bertambah panjang sebanding dengan besarnya gaya
yang mempengaruhi pegas tersebut. Pertambahan panjang pegas tergantung
pada beban yang diberikan, semakin besar beban yang diberikan semakin
besar pula pertambahan panjang pegas. Data-data pada percobaan gerak
harmonis sedehana terdapat hasil yang berbeda akibatnya beban yang di
berikan tidak sama (berbeda). Semakin besar beban yang diberikan, semakin
cepat pula waktu yang dibutuhkan pegas untuk mencapai lima kali ke atas ke
bawah.
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Selasa, 04 April 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar
4. Dasar Teori :
Dalam kehidupan sehari-hari kamu pasti pernah melihat buah mangga
yang ada di atas pohonnya dapat jatuh ke bawah karena adanya gaya tarik dari
5. Cara Kerja :
a. Mengetahui arah tarikan gaya gravitasi
1. Sediakan sebuah bola bekel dan pulpen!
2. Lemparkanlah bola bekel tersebut ke atas! Mintalah seorang temanmu
untuk memperhatikan arah jatuhnya bola tersebut!
3. Lemparkan bola bekel tersebut ke depan! Perhatikan arah jatuhnya bola
tersebut!
4. Lemparkan bola bekel tersebut ke samping kanan! Perhatikan arah
jatuhnya bola tersebut!
5. Lemparkan bola bekel tersebut ke samping kiri! Perhatikan arah jatuhnya
bola tersebut!
6. Lemparkanlah pulpen tersebut ke atas! Mintalah seorang temanmu untuk
memperhatikan arah jatuhnya pulpen tersebut!
7. Lemparkan pulpen tersebut ke depan! Perhatikan arah jatuhnya!
8. Lemparkan pulpen tersebut ke samping kanan! Perhatikan arah jatuhnya!
9. Lemparkan pulpen tersebut ke samping kiri! Perhatikan arah jatuhnya!
10. Isikan hasil pengamatanmu pada Tabel 1!
6. Tabel Pengamatan :
Tabel 1
Benda
Atas Depan Kanan Kiri
Tabel 2
Nama Benda
Gambar dua buah pulpen Gambar kertas HVS Gambar kertas HVS
yang sudah diremas yang sudah diremas
dan kertas HVS biasa dan kertas HVS biasa
saat dijatuhkan
8. Pembahasan :
Ketika percobaan yang pertama dilakukan bola bekel dan kelereng walaupun
dilempar ke samping maupun ke atas benda tersebut akan selalu jatuh ke
bawah. Itu artinya arah tarikan gaya gravitasi pada suatu benda selalu ke
bawah. Jika kita melihat dua kertas yang sama beratnya, yang satu berbentuk
lembaran dan satunya berbentuk gumpalan jatuh bersama-sama. Maka
didapatkan gumpalan kertas lah yang jatuh duluan ke tanah. Hal ini
dikarenakan luas permukaan gumpalan kertas lebih kecil dibandingkan kertas
lembaran. Sehingga, gesekan udara terhadap gumpalan kertas lebih kecil
dibandingkan terhadap kertas lembaran. Kertas yang berbentuk lembaran
akan mendapatkan gaya gesek udara yang lebih besar, karena luasan yang
lebih besar dan lebar, gaya gesek ini bersifat menahan dan berlawanan dengan
arah gaya gravitasi, sehingga gerak jatuh kertas lembaran akan lebih lambat
dibandingkan kertas gumpalan. Begitupun halnya yang terjadi dengan pulpen
yang dijatuhkan dari ketinggian yang berbeda. Semakin jauh letak benda dari
pusat bumi, maka gaya gravitasinya semakin kecil. Berbeda dengan benda
yang berada dekat dengan permukaan bumi. Benda yang dekat dengan
permukaan bumi akan memiliki berat dan apabila jatuh, maka gerak jatuh
9. Pertanyaan :
Bagaimana manfaat gaya gravitasi dalam kehidupan?
10. Jawaban :
Adapun beberapa manfaat gaya gravitasi dalam kehidupan kita antara lain,
Menjaga kestabilan kehidupan di bumi
Gravitasi merupakan gaya tarik alami yang dihasilkan oleh planet bumi,
dan mungkin juga planet planet lain yang ada di alam semesta ini.
Dengan adanya gaya gravitasi akan tercipta kestabilan dari planet bumi,
dan juga kestabilan akan segala hal yang hidup maupun tidak hidup yang
ada di bumi. Proses rotasi bumi juga menggunakan prinsip gaya gravitasi,
dimana bumi tetap berputar pada porosnya.
Sebagai sumber pengembangan ilmu pengetahuan
Gaya gravitasi juga sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan. Saat ini ilmu pengetahuan yang berkembang di masyarakat
sedang mengembangkan juga tentang gaya yang dapat melawan gravitasi.
Selain itu dengan adanya gaya gravitasi, bukan tidak mungkin nantinya
akan tercipta berbagai macam inovasi yang sangat berguna bagi kehidupan
sehari-hari. Hingga saat ini sudah banyak prinsip serta konsep dari inovasi
yang memanfaatkan gaya gravitasi bumi.
Sebagai sumber energi
Gaya gravitasi bumi juga secara tidak sadar kita manfaatkan sebagai salah
satu sumber energy. Aliran dari sungai yang dimanfaatkan sebagai
pembangkit listrik tenaga air juga pada dasarnya memanfaatkan gaya
gravitasi bumi dalam menggerakan kincir air, selain ituair yang mengalir
juga dikarenakan adanya gaya gravitasi bumi. Apabila tidak ada gaya
gravitasi bumi, air akan diam dan melayang layang di udara , dan tidak
akan menimbulkan manfaat.
Mempermudah aktivitas manusia sehari-hari
Aktivitas manusia sehari -harinya tidak lepas dari gaya gravitasi. Berjalan
kaki, berlari, mengendarai mobil, dan embuang sampah merupakan sedikit
dari jutaan kegiatan sehari hari yang dilakukan manusia. Dan sadar atau
tidak sadar manfaat gaya gravitasi bagi kehidupan manusia digunakan
11. Kesimpulan :
1. Arah tarikan gaya gravitasi pada suatu benda selalu ke bawah.
2. Berat suatu benda tidak mempengaruhi kecepatan jatuh suatu benda,
tidak mempengaruhi gaya gravitasi bumi sebagai pemicu benda jatuh
dan memiliki kecepatan jatuh. Akan tetapi bentuklah yang berpengaruh
pada kecepatan jatuh benda.
3. Kekuatan gaya gravitasi bumi terhadap benda dipengaruhi oleh jarak
benda dari pusat bumi. Semakin jauh letak benda dari pusat bumi,
maka gaya gravitasinya semakin kecil.
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 05 April 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar
4. Dasar Teori :
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah
5. Cara Kerja :
1. Taruh balok kayu pada ujung lintasan papan luncur sehingga papan luncur
menjadi bidang miring.
2. Siapkan stopwatch dan gelindingkan kelereng bersamaan dengan menekan
tombol stopwatch. Amati apa yang terjadi pada kelereng dan catat waktu
yang dibutuhkan bola untuk sampai pada ujung lintasan.
3. Selanjutnya taburkan pasir pada papan luncur, siapkan stopwatch dan
gelindingkan kelereng bersamaan dengan menekan tombol stopwatch.
4. Amati apa yang terjadi pada kelereng dan catat waktu yang dibutuhkan
kelereng untuk sampai pada ujung lintasan.
6. Tabel Pengamatan :
8. Pembahasan :
Pada percobaan kelereng dengan permukaan papan luncur tanpa pasir gaya
gesek bola tersebut kecil karena permukaan lintasannya halus yang
menyebabkan kelereng menggelinding dengan cepat. Kemudian waktu yang
dibutuhkan untuk sampai ke ujung lintasan tersebut yaitu: 1,21 s. Pada
permukaan papan luncur dengan pasir gaya gesek pada percobaan tersebut
besar karena lintasan mempunyai tekstur yang kasar yang menyebabkan bola
bekel menggelinding lebih lambat. Waktu yang dibutuhkan kelereng tersebut
untuk sampai ke ujung lintasan adalah 1,27 s.
9. Pertanyaan :
1. Apakah terjadi perbedaan waktu yang diperlukan bola kelereng untuk
sampai ke ujung lintasan?
2. Apa yang menyebabkan perbedaan waktu diantara percobaan tersebut?
10. Jawaban :
1. Dalam percobaan tersebut terjadi perbedaan waktu antara dua percobaan
yang telah dilakukan dimana pada percobaan yang pertama membutuhkan
waktu yang lebih cepat dibandingkan pada percobaan yang kedua.
2. Adanya perbedaan waktu pada kedua percobaan tersebut disebabkan
karena perbedaan hambatan lintasan gerak atau disebut dengan gaya
gesek. Gaya gesek pada percobaan pertama lebih kecil daripada gaya
gesek pada percobaan kedua
11. Kesimpulan :
Gaya gesek terjadi pada dua benda yang saling bersentuhan. Gaya gesek
memiliki arah berlawanan dengan arah gerak benda. Gaya gesek yang terjadi
akan semakin besar jika permukaan benda yang bersentuhan itu kasar dan
membutuhkan waktu yang lama. Sedangkan gaya gesek akan semakin kecil
jika permukaan benda yang bersentuhan itu halus dan membutuhkan waktu
yang lebih cepat.
KEGIATAN PRAKTIKUM 4
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 05 April 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar
4. Dasar Teori :
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang menempuh
lintasan garis lurus dimana dalam setaip selang waktu yang sama benda
menempuh jarak yang sama. Pada gerak lurus beraturan kecepatan dimiliki
benda tetap ( v = tetap ) sedangkan percepatannya sama dengan nol ( a = 0 ).
Kecepatan tetap artinya baik besar maupun arahnya tetap. Kecepatan tetap
yaitu benda menempuh jarak yang sama untuk selang waktu yang sama.
Karena kecepatan benda tetap, maka kata kecepatan pada gerak lurus
beraturan dapat diganti dengan kata kelajuan. Dengan demikian, dapat juga
Keterangan:
v= kelajuan rata-rata (m/s)
s= jarak tempuh total (m)
t= selang waktu (s)
6. Cara Kerja :
7. Amati dan ukur waktu tempuh yang dibutuhkan mobil untuk sampai pada
ujung landasan.
6. Tabel Pengamatan :
No Panjang Waktu
Landasan Bidang
Datar
1 30 cm 0,54 sekon
2 40 cm 0,73 sekon
3 50 cm 1,08 sekon
Gambar alat dan bahan Gambar bidang karton yang sedang diukur
8. Pembahasan :
Setelah melakukan percobaan dan di lihat dari data pengamatan tersebut dapat
diketahui bahwa pada gerak lurus beraturan (GLB) suatu benda, semakin jauh
jaraknya maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bergerak. Itu dapat
dibuktikan dengan tabel pengamatan diatas dimana pada jarak 30 cm waktu
yang diperlukan mobil-mobilan untuk sampai diujung lintasan adalah s. Dan
pada jarak 50 cm waktu yang dbutuhkan adalah s. Jadi, semakin jauh jarak
semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bergerak.
9. Pertanyaan :
Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan
data percobaan GLB (s sumbu vertical dan t sumbu horizontal) !
11. Kesimpulan :
Pada gerak lurus beraturan (GLB) suatu benda, semakin jauh jaraknya maka
semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bergerak. Dimana perbandingan
antara jarak dan waktu suatu benda untuk bergerak lurus beraturan (GLB)
adalah berbanding lurus. Sedangkan kecepatan yang digunakan adalah
konstan.
KEGIATAN PRAKTIKUM 5
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 05 April 2017
b. Tempat : Kampus UPP Denpasar
4. Dasar Teori :
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak benda dengan lintasan
garis lurus dan memiliki kecepatan setiap saat berubah dengan teratur.
Pada gerak lurus berubah beraturan gerak benda dapat mengalami
percepatan atau perlambatan. Gerak benda yang mengalami percepatan
disebut gerak lurus berubah beraturan dipercepat, sedangkan gerak yang
mengalami perlambatan disebut gerak lurus berubah beraturan diperlambat.
Benda yang bergerak semakin lama semakin cepat dikatakan benda tersebut
mengalami percepatan.
Suatu benda melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika
percepatannya selalu konstan. Percepatan merupakan besaran vektor (besaran
yang mempunyai besar dan arah). Percepatan konstan berarti besar dan arah
percepatan selalu konstan setiap saat. Walaupun besar percepatan suatu benda
selalu konstan tetapi jika arah percepatan selalu berubah maka percepatan
benda tidak konstan. Demikian juga sebaliknya jika arah percepatan suatu
benda selalu konstan tetapi besar percepatan selalu berubah maka percepatan
benda tidak konstan.
Karena arah percepatan benda selalu konstan maka benda pasti bergerak
pada lintasan lurus. Arah percepatan konstan = arah kecepatan konstan = arah
gerakan benda konstan = arah gerakan benda tidak berubah = benda bergerak
lurus.Besar percepatan konstan bisa berarti kelajuan bertambah secara konstan
atau kelajuan berkurang secara konstan. Ketika kelajuan benda berkurang
secara konstan, kadang kita menyebutnya sebagai perlambatan konstan. Untuk
gerakan satu dimensi (gerakan pada lintasan lurus), kata percepatan digunakan
ketika arah kecepatan = arah percepatan, sedangkan kata perlambatan
digunakan ketika arah kecepatan dan percepatan berlawanan.
6. Cara Kerja :
6. Amati dan ukur waktu tempuh yang dibutuhkan mobil untuk sampai pada
ujung landasan.
6. Tabel Pengamatan :
No Panjang Waktu
Landasan Bidang
Miring
1 50 cm 0,60 sekon
2 40 cm 0,51 sekon
8. Pembahasan :
9. Pertanyaan :
10. Jawaban :
Ubah dulu satuan km/jam menjadi m/s kemudian gunakan persamaan untuk
GLBB diperlambat:
11. Kesimpulan :
KEGIATAN PRAKTIKUM 6
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Kamis, 06 April 2017
b. Tempat : Rumah Wulan
4. Dasar Teori :
Tuas atau pengungkit merupakan salah satu bentuk dari pesawat sederhana
yang dapat meringankan pekerjaan manusi. Prinsip kerja tuas atau pengungkit
dapat kita temukan pada gunting, pembuka tutup botol, sekop, catut, dan lain
sebagainya. Agar penguasaan anda terhadap konsep tuas atau pengungkit
menjadi lebih baik dan utuh, berikut ini anda akan melakukan kegiatan atau
percobaan tentang prinsip kerja tuas.
b. Pengungkit
c. Sumbu
d. Penyeimbang
e. Neraca pegas
f. Mangkuk
g. Beban (kelereng)
6. Cara Kerja :
2. Pasanglah mangkuk pada lubang nomor 3 pada lengan sebelah kiri dan
neraca pegas pada lubang nomor 3 di lengan sebelah kanan.
7. Tabel Pengamatan :
Tabel pengamatan 2.2.
3 90 gr 3 0,8 Newton
2 90 g 3 1,2 Newton
2 90 g 2 0,9 Newton
9. Pembahasan :
Semakin kecil lengan kuasa maka akan semakin besar gaya yang diperlukan
untuk mengangkat beban, dan sebaliknya semakin panjang lengan kuasa
maka semakin kecil gaya kuasa yang diperlukan untuk mengangkat beban.
Hal itu terbukti dengan percobaan tuas dengan variasi panjang lengan kuasa
dimana pada saat lengan kuasa dikaitkan pada tuas nomor 3 dan lengan beban
pada lubang nomor 3 dengan berat 90 gram gaya yang diperlukan 0,8
Newton . Sementara saat neraca pegas dikaitkan pada lengan kuasa lubang
nomor 2 dan lengan beban pada lubang nomor 3 dengan berat yang sama
gaya yang diperlukan sebesar 1,2 Newton .
10. Pertanyaan :
1. Faktor faktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap kerja tuas/
pengungkit ?
2. Bagaimanakah hubungan antara lengan kuasa , lengan beban , besar
kuasa, dan besarnya beban ?
3. Seorang anak bernama salman ingin memindahkan sebongkah batu yang
menghalangi jalan dengan menggunakan sebatang tongkat yang
difungsikan sebagai tuas. Salman hanya memiliki gaya sebesar 20
Newton. Bila berat batu 100 Newton, dan panjang lengan kuasa 2 meter.
Pada jarak berapakah batu Salman harus memasang penumpu agar dapat
memindahkan batu tersebut ?
4. Tentukan kuasa yang harus diberikan sehingga tercapai keseimbangan
seperti gambar dibawah ini.
1m 3m
a. = x
b. = 15 x
c. =5
12. Kesimpulan :
Keuntungan mekanis =
KEGIATAN PRAKTIKUM 7
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Kamis, 06 April 2017
b. Tempat : Rumah Wulan
6. Cara Kerja :
1. Buatlah bidang miring menggunakan bidang dan standar dengan sudut 30
derajat.
2. Beri tanda pada bidang sejauh 30cm dengan menggunakan mistar.
7. Tabel Pengamatan :
Tabel Pengamatan Percobaan Bidang Miring
30 30 cm 3,2 N
45 30 cm 3,3 N
9. Pembahasan :
Semakin landai atau kecil sudut kemiringan suatu bidang miring maka
semakin kecil pula gaya yang dibutuhkan dan sebaliknya semakin terjal atau
besar sudut kemiringan bidang miring maka semakin besar pula gaya yang
diperlukan untuk pemindahan benda.
10. Pertanyaan :
1. Bagaimanakan hubungan antara kemiringan bidang dengan besarnya gaya
yang bekerja?
2. Sebuah drum seberat 300 Newton akan dipindahkan keatas sebuah truk
pada ketinggian 1 meter. Berapakah besar gaya kuasa yang harus diberikan
agar dapat memindahkan drum tersebut melewati bidang miring sejauh 3
meter? Berapakah keuntungan mekanisnya?
3. Sebuah benda yang beratnya 100 N didorong melewati bidang miring AB
sepanjang 5 meter seperti gambar.
B
5m
A
a. Tentukan
4m keuntungan mekanismenya!
b. Kuasa yang diperlukan untuk mendorong benda!
11. Jawaban :
1. Semakin landai atau kecil sudut kemiringan suatu bidang miring maka
semakin kecil pula gaya yang dibutuhkan dan sebaliknya semakin terjal
atau besar sudut kemiringan bidang miring maka semakin besar pula gaya
yang diperlukan untuk pemindahan benda.
2. Besar gaya kuasa yang harus diberikan untuk mengangkat drum dapat
b. Km = = , didapat KM = =3
3. A. Keuntungan Mekanis
a. KM = panjang lintasan bidang miring
1. Ketinggian
b. Ketinggian dari lantai dapat dicari menggunakan dalil pitagoras,
sehingga tinggi vertikalnya adalah 3 meter.
c. Maka KM = = 1,67
d. Fk = Lx x
e. Fk = 3 x
f. Fk = 60 Newton
4. Keuntungan mekanis bidang miring adalah perbandingan antara berat
beban FB dan besarnya daya dorong FK atau perbandingan antara panjang
bidang miring d dan ketinggian h. atau dapat dinyatakan sebagai
KM = =
12. Kesimpulan :
KEGIATAN PRAKTIKUM 8
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Kamis, 06 April 2017
b. Tempat : Rumah Wulan
4. Dasar Teori :
Katrol pada dasarnya sama dengan tuas, oleh sebab itu dapat
dimungkinkan mengangkat benda-benda yang lebih berat dari kemampuan.
Prinsip kerja katrol adalah mengubah arah gaya sehingga kerja yang
dilakukan menjadi lebih mudah. Berdasarkan jumlah katrol yang digunakan,
pesawat sederhana dibedakan menjadi sistem katrol tunggal, sistem katrol
ganda, dan sistem katrol banyak (takal). Selain itu, sistem katrol juga dapat
dibedakan berdasarkan geraknya, yaitu katrol tetap dan katrol bebas. Pada
sistem katrol tetap, katrol tidak dapat begerak naik turun, tetapi hanya berputar
pada porosnya. Sedangkan, pada sistem katrol bebas, selain berputar pada
b. Katrol bergerak
Salah satu ujung katrol bergerak diikatkan pada suatu tempat tetap,
sedangkan ujung yang lainnya digunakan sebagai kuasa.
c. Katrol ganda
Keterangan:
x : banyak tali
n : banyak katrol bergerak
6. Cara Kerja :
1. Percobaan pada Katrol Tetap :
a. Siapkan katrol tunggal dan gantungkan pada statif agar menjadi katrol
tetap.
b. Ikat tali pada beban, lalu hubungkan tali yang telah diikat beban di katrol
tunggal
c. Buatkan simpul pada ujung tali satunya, kaitkan neraca pegas.
d. Tarik tali yang sudah dipasang pada katrol dengan neraca pegas
e. Lihat angka yang tertera pada pegas ukur.
f. Catat hasilnya
7. Tabel Pengamatan :
No Jenis Gaya
9. Pembahasan :
Nilai beban yang tertera adalah 18 kg.m/s2, setelah ditarik dengan katrol tetap
beratnya tetap 180 gram dan gaya yang diperlukan untuk membuat beban
terangkat adalah 1,8 N. Karena W=F . Saat ditarik dengan katrol kedua yaitu
katrol bergerak dengan beban yang sama yaitu 18 kg.m/s2 gaya yang
diperlukan untuk membuat beban terangkat menjadi berkurang dari 1,8 N
menjadi 0,9 N karena 2F=W, sehingga F= W/2. Kemudian saat ditarik
menggunakan katrol ketiga yaitu katrol ganda, gayanya juga menjadi lebih
ringan yaitu 0,45 N karena W=2nF sehingga F= W/2n. Demikianlah katrol
membantu meringankan manusia dalam mengangkat beban. Alat-alat yang
dapat membantu manusia melakukan suatu usaha disebut pesawat sederhana.
10. Pertanyaan :
1. Bagaimana keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak?
2. Bagaimana contoh pengaplikasian katrol pada kehidupan sehari-hari?
11. Jawaban :
1. Keuntungan mekanik dari penggunaan katrol memiliki rumus Km= W/F
sehingga dari hasil percobaan di atas, keuntungan mekanik dari katrol
bergerak lebih besar dari keuntungan mekanik pada katrol tetap. Yang
12. Kesimpulan :
Semakin banyak katrol yang digunakan untuk mengangkat beban, semakin
kecil gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban dengan masa yang sama.
MODUL 7
KEGIATAN PRAKTIKUM PERUBAHAN WUJUD ZAT
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/Tanggal : Kamis, 13 April 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha UPP Denpasar
4. Dasar Teori :
Membeku (freezing), merupakan perubahan wujud zat dari bentuk cair
menjadi padat. Hal ini disebabkan oleh faktor pendinginan. Contoh dari
perubahan wujud zat daric air ke padat ini yaitu air yang di diamkan di dalam
lemari es (freezer). Es batu adalah sebuah potongan es (air beku) yang
berbentuk kotak dan berukuran kecil, yang biasanya digunakan untuk minuman
dingin. Es batu terkadang merujuk kepada es yang dihancurkan karena lebih
lama mencair; es tersebut biasanya digunakan untuk minuman campuran yang
menggunakan es.
Dalam ilmu fisika dan kimia, pembekuan adalah proses di mana cairan
berubah menjadi padatan. Suhu yang berada dibawah titik beku suatu benda
mampu membuat benda yang berwujud cair menjadi padat. Titik beku air
adalah 0 C (32 F, 273 K).Titik beku adalah temperatur di mana hal ini
terjadi. Peleburan, adalah proses kebalikan dari pembekuan di mana padatan
berubah manjadi cairan. Pada sebagian besar zat, titik beku dan titik lebur
biasanya sama.
5. Alat dan Bahan :
1. Cetakan es batu
2. Air
3. Lemari es (freezer)
7. Tabel Pengamatan:
9. Pembahasan:
Pada pengujian perubahan zat cair mejadi wujud padat yaitu dengan
air yang dimasukkan ke dalam pendingin sehingga menjadi es batu atau dapat
dikatakan sebagai peristiwa membeku. Peristiwa membeku terjadi ketika air
dimasukkan kedalam lemari pendingin (freezer) dengan suhu yang diatur
dibawah titik beku. Suhu yang berada dibawah titik beku suatu benda mampu
membuat benda yang berwujud cair menjadi padat. Titik beku air adalah 0 C
(32 F, 273 K). untuk ruang beku (freezer) suhu idealnya berada pada kisaran
-18C sampai -20C tapi bila bisa lebih dingin lagi itu tidak masalah karena
pada umumnya justru akan membuat bahan yang dibekukan menjadi lebih
awet.
10. Pertanyaan
1. Faktor apa yang mempengaruhi air dapat membeku?
2. Apa yang terjadi apabila es yang telah membeku dibiarkan di luar
pendingin?
11. Jawaban
12. Kesimpulan:
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa jika
air dimasukkan ke dalam pendingin maka akan menghasilkan es batu. Ini
merupakan perubahan wujud zat dari bentuk cair menjadi padat. Hal ini
disebabkan oleh faktor pendinginan. Suhu yang berada dibawah titik beku
suatu benda mampu membuat benda yang berwujud cair menjadi padat.
2. Pelaksanaan Praktikum
a. Hari/Tanggal : Kamis, 13 April 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha UPP Denpasar
4. Dasar Teori :
Mencair atau melebur merupakan perubahan wujud benda dari zat
padat menjadi benda cair. Peristiwa mencair terjadi karena adanya peubahan
suhu (dingin menjadi suhu lebih panas).
6. Cara Kerja :
1. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan, lalu masukan es batu
secukupnya ke dalam gelas beker yang disediakan dan letakan salah
satu gelas beker yang di atas tripod (kaki tiga)
2. Nyalahkan Buzen yang sudah diisi spritus dan letakan diantara kaki
tripod tepat dibawah gelas beker
3. Amati dan hitunglah waktu perubahan yang terjadi pada es batu
7. Tabel Pengamatan :
Tabel hasil pengamatan
Perubahan Wujud yang
No Perlakuan Waktu
Terjadi
9. Pembahasan
Pada pengujian perubahan wujud zat padat menjadi wujud cair yaitu
dengan perlakuan es batu yang dipanaskan dan es batu yang didiamkan di
tempat terbuka. Dimana es batu yang dipanaskan dan dibiarkan di tempat
terbuka lama-kelamaan es batunya akan meleleh atau mencair. Proses
mencairnya es batu di pengaruhi oleh perubahan suhu, kecepatan perubahan
suhu sangat berpengaruh pada cepat lambatnya proses mencair atau meleleh.
10. Pertanyaan
1. Apa yang terjadi jika es batu dipanaskan atau didiamkan di tempat
terbuka?
2. Kenapa es batu yang dipanaskan lebih cepat mencair daripada es batu
yang didiamkan di tempat terbuka?
11. Jawaban
1. Mencair
2. karena es batu yang dipanaskan lebih cepat mengalami perubahan
suhu(dingin ke panas) dari pada es batu yang didiamkan di tempat
terbuka
12. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/Tanggal : Kamis, 13 April 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha UPP Denpasar
4. Dasar Teori :
Menguap adalah perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa
ini zat memerlukan energi panas. Menguap merupakan proses pelepasan
partikel suatu zat dari ikatan antarpartikel zatnya. Penguapan terjadi karena
semua molekul semua zat terus bergerak. Pertimbangkan molekul yang
membentuk satu sendok teh air, misalnya. Molekul-molekul terus bergerak,
terbang bolak-balik dalam air, kadang-kadang bertabrakan dengan satu sama
lain. Ketika tabrakan terjadi, beberapa molekul mendapatkan energi dari
molekul lain.
6. Cara Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu. Seperti
air, gelas ukur, 2 buah gelas labu erlenmeyer, 2
buah bunzen, tutup gelas, korek api dan 2 buah
tripod ( kaki tiga )
2. Tuangkan air ke dalam 2 gelas labu erlenmeyer
5 ml dan diukur dengan gelas ukur.
3. Taruh gelas erlenmeyer diatas tripod.
4. Untuk gelas yang kedua ditutup.
10. Pertanyaan :
1. Apa yang terjadi jika air dipanaskan dan dibiarkan lama-kelamaan ?
2. Faktor apa yang dapat mempercepat penguapan ?
11. Jawaban :
12. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Menguap adalah perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam
peristiwa ini zat memerlukan energi panas. Contohnya air yang direbus jika
dibiarkan lama-kelamaan akan habis.
Benda cair yang dipanaskan akan berubah menjadi gas sampai lebih
dari titik didih. Penguapan dapat dipercepat dengan cara:
Pemanasan
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/Tanggal : Jumat, 14 April 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha UPP Denpasar
4. Dasar Teori :
Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud gas menjadi cair. Jadi,
mengembun merupakan kebalikan dari menguap. Pada waktu gas
mengembun, gas melepaskan kalor. Uap air di udara yang terkondensasi
6. Cara Kerja :
1. Siapkan gelas, air hangat, dan tutup gelas
2. Tuangkan air hangat kedalam gelas kemudian
tutup
3. Tunggu hingga terlihat titik-titik air pada tutup
gelas
7. Tabel Pengamatan :
Pada pengujian perubahan wujud zat dari gas ke cair yaitu dengan
perlakuan air hangat yang dimasukkan kedalam gelas kemudian ditutup akan
menghasilkan titik-titik air yang terdapat pada tutup gelas. Dalam proses
terjadinya embun disebabkan perbedaan suhu udara. Jika suhu udara
bertambah semakin dingin, akhirnya udara akan mencapai titik embun. Titik
embun merupakan suhu dimana udara masih sanggup menahan uap air
sebanyak mungkin. Jika suhu udara semakin dingin, sebagian uap air akan
mengembun diatas permukaan benda terdekat, misalnya pada tutup gelas.
Embun terbentuk dengan baik pada malam hari yang cerah dan
tenang. Embun juga terbentuk dengan baik ketika kelembaban tinggi,
sebaliknya ketika langit berawan benda-benda menjadi dingin lebih lama
karena awan memancarkan kembali panas ke bumi. Yang ketika angin bertiup,
udara membutuhkan lebih banyak waktu untuk menjadi dingin mendekati titik
embun.
10. Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan mengembun?
2. Sebutkan 3 contoh peristiwa mengembun!
11. Jawaban
1. Jawab: mengembun adalah peristiwa perubahan wujud gas menjadi
cair
12. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan perubahan
wujud zat dari gas menjadi cair terjadi karena perbedaan suhu udara. Jika
suhu udara bertambah semakin dingin, akhirnya udara akan mencapai titik
embun.
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/Tanggal : Jumat, 14 April 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha UPP Denpasar
4. Dasar Teori :
Menyublim adalah perubahan wujud zat dari padat menjadi gas. Pada waktu
gas mengembun, gas melepaskan kalor. Contohnya kapur barus yang
diletakkan didalam lemari lama-kelamaan akan habis, kamper yang dibiarkan
di udara lama-kelamaan akan mengecil ukurannya dan habis
6. Cara Kerja :
1. Siapkan 1 buah kapur barus
2. Letakkan 1 kapur barus di dalam lemari
3. Amati ukurannya
7. Tabel Pengamatan :
9. Pembahasan
Pada pengujian perubahan wujud zat dari padat ke gas (menyublim)
yaitu dengan perlakuan kapur barus yang diletakkan pada lemari. Kapur barus
dibuat dari senyawa Naftalena dan Para-dichloro benzena yang dapat berwujud
gas pada tekanan normal dan temperatur ruang. Seperti yang sering kita lihat,
jika kita mengeluarkan kapur barus dan membiarkannya pada di tekanan dan
temperatur ruang, maka kapur barus akan berkurang massanya dan mengecil,
ini dikarenakan terjadi perubahan dari padatan menjadi gas tanpa melalui
cairan.
10. Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan menyublim?
11. Jawaban
1. Menyublim adalah perubahan wujud zat dari padat menjadi gas. Pada
waktu gas mengembun, gas melepaskan kalor.
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/Tanggal : Jumat, 14 April 2017
b.Tempat : Kampus Undiksha UPP Denpasar
4. Dasar Teori :
Mengkristal adalah suatu proses perubahan wujud zat dari gas menjadi
padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas.
6. Cara Kerja :
1. Padatkan tanah sebagai media meja garam agar
air lau tidak mudah rembes pada saat proses
penguapan
2. Lalu dibantu dengan kincir aingin yaitu alat
dengan sistem hidrolik yang memanfaatkan
tenaga angin untuk memompa atau mengalirkan
air lut.
3. Kemudian air laut dialirkan pada tiap petakan
untuk menghasilkan kadar baume (kepekatan)
yang diinginkan, dengan teknik penguapan sinar
matahari.
4. Ukur kadar air dengan alat baumemeter yaitu alat
untuk mengukur massa jenis cairan (kadar baume
20-25 Be)
5. Air laut yang sudah diukur lalu dialirkan ke
petakan khusus untuk meja garam
7. Tabel Pengamatan :
10. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan mengkristal?
2. Contoh dari proses mengkristal?
11. Jawaban
1. Mengkristal adalah suatu proses perubahan wujud zat dari gas menjadi
padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas.
2. Contohnya yaitu proses pembutan garam dengan cara tradisional.
12. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan diatas adalah Mengkristal adalah suatu
proses perubahan wujud zat dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas. Dalam pembuatan garam selama 7 hari air laut akan
berkurang dengan sendirinya dan menjadi kristal garam. Dan kristal inilah
hasil terakhir dari perubahan wujud gas menjadi padat.
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/Tanggal : Sabtu, 15 April 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha UPP Denpasar
4. Dasar Teori :
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat penghantar tanpa
disertai perpindahan bagian-bagian zat itu. Perpindahan kalor dengan cara
konduksi pada umumnya terjadi pada zat padat. Sepotong besi dipanaskan
pada salah satu ujungnya, dan ujung yang lainnya kita pegang. Tidak lama
kemudian tangan akan merasakan panas. Hal ini disebabkan kalor atau panas
dari api berpindah dari ujung besi yang dipanasi ke ujung besi yang dipegang.
Pada perpindahan kalor ini tidak ada bagian besi yang ikut berpindah.
Konduksi panas hanya terjadi jika terdapat perbedaan temperature. Pada
6. Cara Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu.
Seperti paku besi, korek api, 2 buah lilin
dan tembaga
7. Tabel Pengamatan :
Hal ini sesuai dengan nilai konduktivitas logam, dimana logam yang
mempunyai nilai konduktivitas yang lebih tinggi dapat berperan sebagai
konduktor yang baik.
10. Pertanyaan
1. Logam manakah yang paling baik menghantarkan panas?
2. Mengapa logam-logam tersebut bisa menghantarkan panas ?
11. Jawaban :
1. Bahan logam (konduktor) yang paling baik menghantarkan panas
adalah tembaga, sebab tembaga yang paling cepat melelehkan lilin
tersebut, dan sifat tembaga yang mudah terurai bila dipanaskan.
2. Logam-logam dalam percobaan ini dapat menghantarkan panas
karena sifatnya yang mudah terurai bila terkena panas dan menyerap
panas yang mengenainya, sehingga logam lebih mudah
menghantarkan kalor/panas.
12. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat penghantar tanpa
disertai perpindahan bagian-bagian zat itu. Perpindahan kalor dengan cara
konduksi pada umumnya terjadi pada zat padat. tembaga lebih cepat
menghantarkan panas, sehingga lilin cepat meleleh. Disusul kemudian besi.
Logam-logam dalam percobaan ini dapat menghantarkan panas karena
sifatnya yang mudah terurai bila terkena panas dan menyerap panas yang
mengenainya, sehingga logam lebih mudah menghantarkan kalor/panas. Lilin
mudah meleleh karena terkena panas yang dihantarkan oleh logam logam
tersebut. Peristiwa ini disebut konduksi yaitu perpindahan panas melalui zat
perantara (konduktor).
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/Tanggal : Sabtu, 15 April 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha UPP Denpasar
4. Dasar Teori :
Kalor berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda yang suhunya
rendah. Ada tiga cara perpindahan kalor: 1) Konduksi (hantaran), 2) Konveksi
(aliran), dan 3) Radiasi (pancaran).
6. Cara Kerja :
1. Masukkan potongan-potongan kertas kecil kedalam
labu elemeyer
7. Tabel Pengamatan:
No. Keadaan air Apa yang terjadi pada kertas Keterangan waktu
kecil dalam labu yang pergerakan kertas
dipanaskan
1 Sebelum air Sebelum air mendidih, ketas Kertas tetap diam
mendidih kecil ada yang berada di dasar sebelum air mendidh
permukaan air, ada pula yang
berada di atas permukaan air.
2 Setelah air Setelah air menndidih, kertas Kertas bergerak pada
mendidih kecil tersebut mulai bergerak waktu ke 9 menit
berputar-putar, yang semula
diatas turun kebawah dan
yang semulanya dibawah naik
ke atas.
11. Jawaban
12. Kesimpulan:
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada air yang mendidih terjadi
peristiwa konveksi konveksi yaitu perpindahan panas karena perbedaan massa jenis antara
bagian zat air yang panas dengan bagian zat air yang dingin. Hal ini dibuktikan oleh serbuk
gergaji yang bergerak naik dari bawah ke atas begitupun sebaliknya mengikuti aliran air
secara acak.
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/Tanggal : Sabtu, 15 April 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha UPP Denpasar
4. Dasar Teori :
Perpindahan panas secara radiasi merupakan perpindahan panas yang terjadi
tanpa melalui zat perantara. Contohnya, radiasi matahari, cahaya api, dan
sebagainya. Benda yang memiliki luas permukaan yang lebih besar memiliki
laju perpindahan kalor yang lebih besar dibandingkan dengan benda yang
memiliki luas permukaan yang lebih kecil. Demikian juga, benda yang bersuhu
2000 Kelvin memiliki laju perpidahan kalor lebih besar dibandingkan benda
yang bersuhu 1000 Kelvin. Hasil ini ditemukan oleh Josef Stefan pada tahun
1879 dan diturunkan secara teoritis oleh ludwig Boltzman sekitar 5 tahun
kemudian. Secara materi perpindahan kalor secara radiasi adalah sebagai
berikut.
Keterangan:
W : energi yang dipancarkan atau disetiap per satuan waktu(Joule/
sm2atau watt/m2)
: konstanta umum Stefan-Boltzman(5,67 x 10-8watt/m2K4)
T : suhu mutlak Kelvin
e : emisivitas prmukaan(0 e 1)
Emisivitas benda (e) menyatakan seberapa besar pancaran radiasi kalor
suatu benda dibandingkan dengan benda hitam sempurna dan besarnya
bergantung pada sifat permukaan benda. Harga emisivitas benda hitam
sempurna memiliki emisivitas mendekati 1. Untuk benda-benda lain harga
koefisien emisivitasnya lebih kecil dari satu dan untuk benda yang berwarna
putih sempurna maka harga emisivitasnya sama dengan 0. Besarnya emisivitas
tidak hanya menentukan kemampuan suatu benda dalam memancarkan kalor
tetapi juga kemampuan suatu benda dalam menyerap kalor yang dipancarkan
oleh benda lain.
7. Tabel Pengamatan :
Tabel hasil pengamatan
Kertas yang Perubahan yang terjadi
No waktu
digunakan Terbakar Tidak terbakar
1 Hitam 5 detik
2 Berwarna 12 detik
3 Putih 1 menit
10. Pertanyaan
1. Kenapa kertas hitam dan berwana bisa terbakar?
2. Diantara ketiga kertas tersebut manakah yang paling mudah terbakar
dan kertas mana yang sulit terbakar?
11. Jawaban
1. karena adanya perpindahan kalor secara radiasi
12. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Perpindahan kalor secara radiasi dapat terjadi tanpa melalui zat
perantara.
2. Emisivitas benda mempengaruhi kemampuan dalam memancarkan
kalor dan menyerap kalor suatu benda.
MODUL 8
KEGIATAN PRAKTIKUM GELOMBANG
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
2. PelaksanaanPraktikum :
a. Hari/tanggal : Jumat, 5 Mei 2017
b. Tempat : Jalan Pulau Singkep
3. Tujuan :
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang
longitudinal
4. Dasar Teori :
Gelombang dapat didefinisikan sebagai getaran yang merambat melalui
medium yang dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang terjadi karena
adanya sumber getaran yang bergerak terus-menerus. Medium pada proses
perambatan gelombang tidak selalu ikut berpindah tempat bersama dengan
rambatan gelombang. Misalnya bunyi yang merambat melalui medium udara,
n = jumlah gelombang
t = waktu (sekon)
dan
T = perioda gelombang(detik)
Gelombang longitudinal
v = Ds : Dt
Keterangan :
v = Cepat rambat gelombang (m/s)
s = Perpindahan (m)
t = waktu tempuh (s)
Hubungan antara frekuensi (f), panjang gelombang (), dan cepat rambat
gelombang (y) dinyatakan dalam persamaan berikut ini.
V = / T atau v = f dan T = 1/f
Keterangan :
V = kecepatan (m/s)
F = frekuensi (Hz)
Sifat-sifat Gelombang
Sadarkah kamu bahwa banyak hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari merupakan gelombang mekanik maupun gelombang elektromagnetik.
a. Gelombang bunyi
Gelombang bunyi berguna bagi kehidupan manusia sehari-hari
untuk berkomunikasi. Contohnya pada saat berbicara dengan orang
lain, suara televisi, radio, dan tape recorder adalah contoh
gelombang bunyi
b. Gelombang air laut
Di air laut yang ditiup angin juga dapat terjadi gelombang.
Gelombang mekanik memerlukan medium dalam perambatannya,
tetapi gelombang elektromagnetik tidak memerlukan medium
dalam perambatannya
6. Cara kerja :
1. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung
slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh
teman anda. Ujung yang lain dipegang sendiri.
2. Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakan
ujung slinki dengan cepat kekiri lain ke kanan, Amatilah gelombang yang
terjadi pada slinki.Apa yang terjadi pada ujung slinki? Apa yang merambat
pada slinki?
3. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah 2. Amati arah getar
(arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini
disebut gelombang transversal. Bagaimana arah getar dan arah gelombang
tersebut?
4. Ambil slinki lagi, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung
pada tiang yang cukup kokoh atau dipegang dengan anda. Ujung yang lain
dipegang sendiri. Usiklah ujung slinki yang anda pegang berulang-ulang
dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat kebelakang lain
kedepan seperti gambar di berikut.Amati arahgetar (arah usikan) dan arah
rambat gelombang-gelombang yang terjadi di sebut gelombang
longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang
longitudinal tersebut?
7. Tabel Pengamatan :
Apabila diusik kekanan dan kekiri maka rambatan gelombang sama kekanan
dan kekiri / gelombang transversal.Apabila di slinki di ikat karet maka karet
akan berpindah saat bergetar lalu ketempat semula. Apabila slinki di gerakan
maju mundur maka rambatan gelombang lurus / longitudinal.
10. Pertanyaan
11. Jawaban
Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak
lurus dengan arah getarnya.Contoh gelombang transversal adalah gelombang
pada tali.Arah getar gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnya
horizontal sehingga arah getar dan arah rambatnva satins.
Gelombang longitudinal Adalah gelombang yang memiliki arah getar sejajar
dengan arah rambatnya contohnya adalah gelombang pada slinki yang
digerakkan maju mundur
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
2. Pelaksanaan Praktikum :
3. Tujuan :
Menjelaskan penyebab timbulnya bunyi
Menjelaskan cara perambatan bunyi
4. Dasar Teori :
Yang sering membuat kita bingung adalah gerak jarum jam dan
gerak kipas angin termasuk getaran ? Jawabannya tidak, karena gerak jarum
jam dan gerak kipas angin tidak mempunyai titik kesetimbangan atau dalam
arti titik kesetimbangannya dapat diletakkan dimana saja. Gerak jarum jam
dan gerak kipas angin termasuk gerak melingkar.
6. Cara kerja :
1. Letakkan mistar plastic di atas meja dengan
salah satu tepi menonjol 5cm getarkan
ujungnya dengan cara menarik ke atas
kemudian lepaskan.
2. Ulangi langkah 1 dengan panjang mistar
15cm. lanjutkan dengan panjang mistar
20cm dan 25 cm
7. Tabel Pengamatan :
Tabel 2.1
Hasil pengamatan getaran dan bunyi (gelombang)
Panjang
No Getaran Bunyi
mistar
9. Pembahasan :
Tepian mistar yang menonjol lebih pendek akan mengeluarkan bunyi lebih
keras tetapi getarannya akan cepat berhenti dan semakin panjang tonjolan
mistar bunyinya akan semakin hilang dan getarannya akan semakin
lambat.
10. Pertanyaan :
1. Apakah mistar bergetas mengeluarkan bunyi ?
2. Pada ukuran berapakah yang lebih cepat getarannya ?
11. Jawaban :
1. Iya, karena mistar yang ditarik ke atas dan dilepaskan akan mengeluarkan
bunyi
2. Yang lebih cepat getarannya adalah mistar yang tonjolannya 5cm
12. Kesimpulan :
Semakin pendek tonjolan mistar yang di tarik ke atas dan dilepaskan maka
bunyinya akan semakin keras, semakin panjang tonjolan mistar maka
getarannya akan lambat dan bunyinya akan hilang.
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari / tanggal : Jumat, 5 Mei 2017
b. Tempat : Jalan Pulau Singkep
3. Tujuan :
Untuk mengetahui proses resonansi
4. Dasar Teori :
Resonansi adalah ikut bergetarnya molekul udara dalam kolom udara
akibat getaran benda lain apabila frekuensi dari benda tersebut sama. Syarat
resonansi ada benda pertama (sumber getaran), benda kedua (sumber getaran
lain) dengan frekuensi samadan adanya kolom udara. Frekuensi benda yang
ikut bergetar tersebut disebut frekuensi alamiahnya.
Suatu benda misalnya gelas mengeluarkan nada music jika diketuk
sebab ia memiliki frekuensi getaran alami sendiri. Jika kita menyanyikan nada
music berfrekuensi sama dengan suatu benda, benda itu akan bergetar.
Peristiwa ini dinamakan resonansi. Bunyi yang sangat keras dapat
mengakibatkan gelas beresonansi begitu kuatnya sehingga pecah. Rumus
resonansi pada kolom udara :
L = (2n 1)
Keterangan :
L = panjang kolom udara
= panjang gelombang
n = resonansi ke 1, 2, 3, ..
a. Pada telinga kita terdapat kolom udara yang disebut kanal pendengaran
yang akan memperuat bunyi yang kita dengar.
6. Cara kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Tuangkan air ke dalam gelas lengkung sebanyak 50ml.
3. Celupkan jari telunjuk dan jari tengah ke dalam gelas kemudian gosokkan
tangan di bibir gelas beberapa kali.
4. Ulangi kegiatan seperti di atas pada semua gelas.
5. Amati apa yang terjadi.
7. Tabel Pengamatan :
Tabel 3.1
Hasil pengamatan getaran dan bunyi
1. 50 ml Lebih nyaring
9. Pembahasan :
Dalam percobaan tersebut jari tangan harus basah terlebih dahulu agar
mengeluarkan suara. Gelas yang berisi air sedikit mengeluarkan suara paling
nyaring karena kolom udara yang luas dan suara yang dihasilkan berasal dari
getaran air. Gelas yang berisi air setengah mengeluarkan suara yang nyaring,
itu disebabkan karena kolom udaranya tidak lebih luas dari yang memiliki air
sedikit dan suara yang dihasilkan tidak lebih nyaring. Gelas yang berisi air
penuh, suara yang dihasilkan hamper tidak terdengar karena hanya berisi air
dengan sedikit kolom udara.
11. Jawaban :
a. Gelas yang berisi air penuh suara yang dihasilkan hamper tidak terdengar
karena hanya berisi air dengan sedikit kolom udara.
b. Pada gelas yang bervolume 50 ml karena kolom udara yang luas dan suara
yang dihasilkan berasal dari getaran air.
12. Kesimpulan :
KEGIATAN PRAKTIKUM 4
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari / tanggal : Minggu, 30 April 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha Ruang 4
3. Tujuan :
Untuk mengetahui kepekaan indra pendengar seseorang
4. Dasar Teori :
Indera pendengar manusia adalah telinga, selain sebagai indera
pendengar telinga berfungsi sebagai alat keseimbangan. Telinga manusia
6. Cara kerja :
1. Tutuplah mata dengan selendang.
2. Lalu kita tentukan jarak antara teman yang memegang sendok dan
mangkok dengan teman yang matanya ditutup dengan selendang dan
belum ditutup telinganya, misalnya pertama 1 m, kemudian 2 m, lalu 4 m
dan seterusnya.
3. Setelah siap, anda yang ditutup matanya dengan selendang dan belum di
tutup telinganya memberi aba aba agar temanmu yang memegang
sendok mengentukkan sendoknya pada mangkok.
4. Setelah selesai sampai percobaan 12 m, masukkan data kedalam tabel
yang sudah disediakan (table pengamatan telinga sebelum ditutup)
5. Setelah itu, lepas selendang dan sumbatlah telinga kanan dan kiri secara
bergantian dengan kapas.
6. Lalu lakukan kembali percobaan mengentukkan sendok pada mangkok
dimulai dari 1 m, kemudian 2 m, lalu 4 m dan seterusnya.
7. Setelah selesai sampai percobaan 12 m, masukkan data kedalam tabel
yang sudah disediakan (table pengamatan telinga kanan dan kiri setelah
ditutup).
7. Tabel Pengamatan :
Tabel 4.1
Hasil pengamatan kepekaan indera pendengar manusia
Hampir Tidak
6. 12 m Kurang Tedengar Kurang Terdengar
Terdengar
Gambar 1. Mata yang ditutup dan telinga sebelum ditutup dengan kapas
Gambar 2. Jarak 2 m dengan lubang telinga sebelah kiri ditutupi oleh kapas
Gambar 4. Jarak 6 m dengan lubang telinga sebelah kiri ditutupi oleh kapas
Gambar 6. Jarak 10 m dengan lubang telinga sebelah kiri ditutupi oleh kapas
Gambar 7. Jarak 12 m dengan lubang telinga sebelah kiri ditutupi oleh kapas
Gambar 9. Jarak 4 m dengan lubang telinga sebelah kanan ditutupi oleh kapas
Gambar 10. Jarak 6 m dengan lubang telinga sebelah kanan ditutupi oleh kapas
Gambar 11. Jarak 8 m dengan lubang telinga sebelah kanan ditutupi oleh kapas
Gambar 13. Jarak 12 m dengan lubang telinga sebelah kanan ditutupi oleh kapas
9. Pembahasan :
Dari percobaan diatas dapat dinyatakan bahwa denga mata tertutup, kita
masih dapat mendengar bunyi dengan jelas pada jarak 1 m, 2 m, 4m, bahkan
sampai 10 m karena bunyi merambat melului udara. Begitu pula jika salah
satu telinga kita ditutup dengan kapas maka bunyi masih bisa terdengar
meskipun tidak sejelas apabila kedua mata ditutup dengan selendang.
10. Pertanyaan :
11. Jawaban :
Telinga kanan, karena suara yang datang dari telinga kanan akan lebih
didengar oleh otak daripada suara dari telinga kiri.
12. Kesimpulan :
KEGIATAN PRAKTIKUM 5
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari / tanggal : Jumat, 05 Mei 2017
b. Tempat : Jalan Pulau Singkep
3. Tujuan :
Untuk mengetahui bagian bagian yang menyusun telinga beserta
fungsinya
4. Dasar Teori :
Indera pendengaran yang kita miliki ditunjang oleh organ yang bernama
telinga. Dengan adanya telinga, kita bisa mendengar bunyi dan suara dengan
frekuensi antara 20 Hz 20.000 Hz yang terdapat di sekitar kita. Untuk
menunjang fungsinya ini, telinga tersusun atas bagian-bagian yang memiliki
fungsinya masing-masing.Bagian-bagian telinga terdiri dari telinga luar,
telinga tengah dan telinga dalam.Ketiga bagian telinga ini terletak di dalam
tulang temporal kepala. Tulang temporal adalah struktur berbentuk piramidal
yang membentuk bagian dasar dan pinggir (lateral) kedua sisi tulang
tengkorak. Bagian-bagian utama tulang temporal adalah segmen tulang
skuamosa, petrosa, timpanik, dan mastoid. Pada tulang temporal inilah selain
organ pendengaran (koklea) juga tersimpan organ keseimbangan (vestibuler).
6. Cara kerja :
1. Perhatikan gambar struktur alat pendengaran manusia
2. Beri nama dan jelaskan fungsi bagian bagian telinga mulai dari telinga
bagian luar sampai telinga bagian dalam sesuai yang ditunjuk dengan
tanda anak panah
3. Kemudian catatlah nama nama bagian telinga di table pengamatan
7. Tabel Pengamatan :
Tabel 5.1
Hasil pengamatan Bagian Bagian Telinga
8. Pembahasan :
Bagian luar telinga merupakan bagian terluar dari telinga.Telinga luar
terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar
meliputi daun telinga atau pinna, Liang meatus auditorius eksternus, dan
gendang telinga atau membran timpani. Bagian daun telinga berfungsi untuk
membantu mengarahkan suara kedalam lubang telinga dan akhirnya menuju
gendang telinga. Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar berfungsi
untuk menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang telinga. Saluran ini
merupakan hasil susunan tulang dan rawan yang dilapisi kulit tipis.
Telinga luar, yang terdiri dari aurikula (atau pinna) dan kanalis
auditoriuseksternus, dipisahkan dari telinga tengan oleh struktur seperti
cakram yang dinamakanmembrana timpani (gendang telinga).Telinga terletak
pada kedua sisi kepala kuranglebih setinggi mata.Aurikulus melekat ke sisi
kepala oleh kulit dan tersusun terutamaoleh kartilago, kecuali lemak dan
jaringan bawah kulit pada lobus telinga. Aurikulus membantu pengumpulan
gelombang suara dan perjalanannya sepanjang kanalisauditorius eksternus.
Tepat di depan meatus auditorius eksternus adalah sendi temporalmandibular.
9. Pertanyaan :
10. Jawaban :
11. Kesimpulan :
Telinga terdiri dari tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga
dalam.Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri
dari daun telinga,lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar
meliputi daun telinga atau pinna, liang telinga atau meatus auditorius
eksternus, dan gendang telinga atau membrane timpani. Telinga tengah
meliputi gendang telinga, 3 tulang pendengaran (martil atau malleus),
landasan atau incus, dan sanggurdi atau stapes. Telinga dalam terdiri dari
labirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian rongga pada tulang pelipis
yang dilapisi periosteum yang berisi cairan perilimfe & labirin membran asea,
yang terletak lebih dalam dan memiliki cairan endolime.
MODUL 9
KEGIATAN PRAKTIKUM SIFAT CAHAYA
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Jumat 12 Mei 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha
6. Cara Kerja :
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini anatara lain :
1. Menyediakan alat & bahan yang akan digunakan
2. Mempresentasikan materi
3. Mencatat hasil presentasi
Tabel 2.1
Hasil pengamatan Cahaya merambat lurus
Ditembus cahaya
No Nama Benda Keterangan
Dapat Tidak
1.
Karton dilubangi Benda bening atau benda
bagian tengah tembus cahaya
2.
Karton C digeser Benda gelap atau benda tidak
ke sebelah kiri tembus cahaya
a. Apa yang terjadi ketika cahaya senter dipantulkan tegak lurus ke cermin ?
b. Apa yang terjadi ketika cahaya senter dipantulkkan dengan kemiringan
tertentu ke cermin ?
Jawaban :
a. Yang terjadi jika cahaya dipantulkan tegak lurus adalah pantulan cahaya
tersebut akan kembali ke cahaya datang
b. Jika cahaya datang dimiringkan maka cahaya pantulnya akan miring tetapi
berbalik arah dan bisa membentuk sebuah sudut
Tabel 2.2
Plastik Bening
Kertas Bening
Plastik Hitam
Tabel 2.3
Hasil pengamatan Cahaya dapat diuraikan
Proses :
Warna Pelangi
Tabel 2.4
Keterangan
Percobaan
Lurus Patah
1. Gelas yang dimasukan
pensil tanpa berisi air
8. Pertanyaan
1. Bagaimana sifat-sifat cahaya ?
2. Apa yang terjadi ketika cahaya senter dipantulkan tegak lurus ke cermin ?
9. Jawaban
1. Sifat-sifat cahaya yaitu :
Cahaya Merambat Lurus
Cahaya dapat Dipantulkan
Cahaya Mampu Menembus Benda Bening
Cahaya Dapat Diuraikan
Cahaya Dapat Dibiaskan
2. Yang terjadi jika cahaya dipantulkan tegak lurus adalah pantulan cahaya
tersebut akan kembali ke cahaya datang
10. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pengamatan pertama terbukti bahwa
cahaya lilin/ senter dari depan rangkaian kardus yang sudah diberi lobang
sejajar cahaya dapat merambat lurus. Berdasarkan dari hasil pengamatan
kedua ketika cahaya lilin/ senter yang melewati benda bening dapat terlihat
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Jumat, 12 Mei 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha
3. Tujuan
: Untuk memahami dan mengetahui sifat bayangan
4. Dasar Teori :
Lensa cembung adalah lensa yang bersifat mengumpulkan cahaya
(konvergen). Lensa cembung adalah sebuah benda bening yang dibatasi oleh 2
bidang lengkung yang bentuk bagian tengahnya lebih tebal dari bagian tepinya.
Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung ( konvek=konvergen )
a. Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus.
b. Sinar yang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar dengan sumbu utama.
c. Sinar yang melalui pusat lensa tidak akan dibiaskan.
Pembentukan bayangan pada lensa cembung:
Benda di ruang III, bayangan di ruang 2
Sifat bayangan : nyata,terbalik,diperkecil
Benda di ruang II, bayangan di ruang 3
Sifat bayangan : nyata,terbalik,diperbesar
Benda di ruang I bayangan di ruang IV
Sifat bayangan : maya,tegak,diperbesar
6. Cara kerja :
Lensa Cembung
1. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan.
Cermin Cekung
1. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan.
2. Meletakkan cermin cekung paling ujung.
3. Meletakkan lilin dengan jarak tertentu yaitu 5 cm dari cermin cekung.
4. Menangkap bayangan lilin dengan cara meletakkan karton di depan lilin.
5. Mengusahakan mendapat bayangan.
Tabel 2.1
Tabel hasil pengamatan lensa cembung
Jarak Tidak
Jarak lilin Sifat Bayangan
No bayangan Terbukti Terbukti
1 25 18 Nyata,terbalik,diperkecil
2 20 21 Nyata,terbalik,diperkecil
5 5 - Tidak jelas
Tabel 2.2
Benda terletak
1 Maya, tegak, dan diperbesar
di Ruang I
8. Pertanyaan
9. Jawaban
10. Kesimpulan
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Jumat, 12 Mei 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha
6. Cara Kerja
Disfersi Cahaya
1) Siapkan mangkok bening, CD dan air.
2) Kemudian, tuangkan air pada mangkok sampai penuh .
3) Lalu, masukan CD kedalam mangkok yang telah berisi air.
4) Setelah itu, jemur di bawah terik matahari sambil mengatur letak
(posisi) CD , sehingga cahaya matahari dapat mengenai CD
sedemikian rupa dengan menghadapkan kearah sinar matahari.
5) Amati pada atap , spektrum cahaya yang diuraikan dalam berbagai
warna seperti pada warna-warna pelangi.
6) Catatlah hasil pengamatan kedalam lembar kerja !
Disfraksi Cahaya
1) Siapkan cermin datar , lilin dan korek api
2) Hidupkan lilin dengan menggunakan korek api .
3) Kemudian letakan lilin ditengah-tengah cermin datar tersebut.
4) Amatilah, apa yang terjadi pada lilin yang di letakan di tengah-tengah
cermin datar!
5) Setelah itu, letakkan lilin ditengah-tengah cermin datar. Lalu cermin
datar tersebut di rempatkan.
6) Amatilah, apa yang terjadi pada lilin yang diletakan ditengah-tengah
cermin datar yang dirempatan!
7) Catatlah, hasil pengamatan ke lembar kerja!
Interfrensi Cahaya
1) Siap akan tongkat yang berisi kawat yang berbentuk lingkaran, air,
toples dan sabun.
Tabel 2.1
Hasil pengamatan Disfersi
Proses :
Warna Pelangi
Jawabannya :
- Jika lilin yang menyala di letakkan pada tengah-tengah cermin datar
maka akan terlihat 2 bayangan lilin yang menyala pada cermin. Ini
disebabkan karena adanya pantulan.
- Jika lilin yang menyala di letakkan pada tengah-tengah cermin datar
yang dirapatkan maka akan terlihat lebih banyak bayangan lilin yang
menyala.
Tabel 2.2
Hasil Pengamatan Interfrensi Cahaya
8. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan disfersi?
2. Apa yang dimaksud dengan disfraksi?
3. Apa yang dimaksud dengan interfrensi
cahaya?
9. Jawaban
10. Kesimpulan
Cahaya monokromatik (putih) dapat diuraikan menjadi cahaya
polikromatik (me,ji,ku,ni,hi,bi,ni,u). Cahaya monokromatik dapat terurai
karena memiliki kerapatan yang berbeda dan terurai melalui dua medium
yang berbeda.
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 17 Mei 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha Denpasar
3. Tujuan :
Membukktikan apa yang mendasari hukum coulomb
4. Dasar Teori :
HUKUM COULOMB
Meskipun J.c. Maxwell (1831 -1879) berhasil memadukan semua
hukum dan rumus kelistrikan dalam bentuk 4 persamaan yang lalu dikenal
sebagai persamaan Maxwell sedemikian hingga semua gejala kelistrikan
selalu dapat diterangkan berdasarkan atau dijabarkan dari ke 4 persmaan itu
dapat dipadukan menjadi atau dapat dijabarkan dari hukum Coulomb:
a. Balon tiup
a. Benang Wool
9. Pembahasan :
Suatu benda dikatakan bermuatan listrik negatif jika benda tersebut
kelebihan elektron sedangkan suatu benda dikatakan bermuatan listrik positif
jika benda tersebut kekurangan elektron. Benda yang tidak bermuatan (netral)
adalah benda yang jumlah muatan positifnya sama dengan jumlah muatan
negatifnya. Dua benda yang bermuatan sejenis akan melakukan gaya tolak
menolak sedangkan dua benda yang muatannya berbeda akan melalukan gaya
tarik-menarik. Jika kita mendekatkan dua buah benda yang berbeda muatan,
maka benda tersebut akan melakukan gaya tarik-menarik, sedangkan jika kita
mendekatkan dua benda yang bermuatan sama maka akan terjadi gaya tolak
menolak.
Benjamin Franklin menyarankan agar muatan listrik diberi nama
muatan positif dan muatan negative, untuk membedakan muatan-muatan yang
menyebabkan gaya tolak menolak atau gaya tarik-menarik. Muatan positif
adalah muatan yang sejenis dengan muatan pada kertas. Sedangkan muatan
negative adalah muatan-muatan yang sejenis dengan muatan pada balon yang
digosok dengan kain wol.
Pada percobaan (1) balon dan kertas terjadi gaya tarik menarik, karena
setelah balon digosok dengan kain wool, balon bermuatan negatif sehingga
menarik kertas yang bermuatan positif. Pada percobaan (2) balon dengan
balon terjadi gaya tolak menolak, karena kedua balon setelah digosok dengan
benang wool bermuatan negatif, jika muatan negative didekatkan dengan
muatan negatif terjadi gaya tolak menolak. Maka dapat dirumuskan yaitu
bunyi hukum Coloumb
10. Pertanyaan :
1. Mengapa terjadi gaya tarik menarik antara balon dengan potongan kertas ?
2. Mengapa terjadi gaya tolak menolak antara kedua balon yang digosok
dengan benang wool ?
11. Jawaban :
1) Karena setelah balon digosok dengan kain wool, balon bermuatan negatif
sehingga menarik kertas yang bermuatan positif.
2) Karena kedua balon setelah digosok dengan benang wool bermuatan
negatif, jika muatan negative didekatkan dengan muatan negatif terjadi
gaya tolak menolak.
12. Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pratikum yang kelompok kami lakukan, kesimpulan
yang di dapat dari hasil pratikum tersebut adalah :
Suatu benda dikatakan bermuatan listrik negatif jika benda tersebut
kelebihan elektron sedangkan suatu Suatu benda dikatakan bermuatan listrik
positif jika benda tersebut kekurangan elektron. Benda yang tidak bermuatan
(netral) adalah benda yang jumlah muatan positifnya sama dengan jumlah
muatan negatifnya. Dua benda yang bermuatan sejenis akan melakukan gaya
tolak menolak sedangkan dua benda yang muatannya berbeda akan melalukan
gaya tarik-menarik.
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Rabu, 17 Mei 2017 dan Kamis 18 Mei 2017
b. Tempat : Kampus Undiksha Denpasar dan rumah Asri
3. Tujuan Kegiatan :
a. Merakit rangkaian seri dan pararel.
b. Menjelaskan perbedaan antara rangkaian seri dan paralel.
c. Menjelaskan perbedaan rangkaian terbuka dan tertutup pada rangkaian seri
dan paralel.
4. Dasar Teori :
Dengan satu sumber energi kita dapat menyediakan energi kepada
lebih dari satu konsumen (lampu pijar). Hal itu dapat kita lakukan dengan
memasang dua atau lebih lampu pijar berurutan dalam rangkaian seri atau
dengan membuat percabangan, yang berarti rangkaian paralel.
Rangkaian Seri
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang
dihubungkan ke satu daya lewat satu rangkaian. Rangkaian seri dapat berisi
banyak beban listrik dalam satu rangkaian. Contohnya lampu pohon Natal,
beberapa beban rangkaian dihubung seri, kurang lebih 20 lampu dalam
rangkaian seri. Dua buah elemen berada dalam susunan seri jika mereka hanya
memiliki sebuah titik utama yang tidak terhubung menuju elemen pembawa
arus pada suatu jaringan. Karena semua elemen disusun seri, maka jaringan
tersebut disebut rangkaian seri. Dalam rangkaian seri, arus yang lewat sama
besar pada masing-masing elemen yang tersusun seri.
f. Saklar
c. Baterai besar 2 biji
g. Gunting
d. Lakban
6. Cara kerja :
RANGKAIAN SERI
a) Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum membuat
rangkaian seri.
b) Potonglah kabel menjadi 4 bagian.
c) Kupaslah sedikit ujung kulit kabel agar kelihatan tembaganya.
d) Ikatlah kedua baterai dengan menyatukan kutub positif dan kutub negatif
menggunakan isolasi/lakban dan tempelkan pada kardus.
e) Lilitkan kabel hitam (1) ke lubang saklar di bawah tanda bulat.
f) Lilitkan kabel hitam (2) ke lubang saklar yang di tengah.
g) Lilitkan kabel hitam (2) yang sudah terhubung dengan lubang tengah
saklar ke fitting bola lampu (1).
h) Lilitkan kabel hitam (3) ke fitting balon (1) yang sudah terhubung dengan
dengan kabel hitam (2).
i) Lilitkan kabel hitam (3) ke fitting balon (2).
j) Lilitkan kabel hitam (4) ke fitting balon (2) yang sudah terhubung dengan
kabel hitam (3).
k) Lilitkan kabel hitam (4) ke fitting balon (3).
l) Lilitkan kabel merah ke fitting balon (3) yang sudah terhubung dengan
kabel hitam (4).
m) Hubungkan kabel merah dengan baterai (+).
n) Hubungkan kabel hitam dengan baterai (-).
o) Rangkailah bola lampu kecil (lampu senter), baterai, dan saklar kemudian
beri penyangga plester agar tidak lepas.
p) Kemudian tutuplah saklar dan perhatikan apa yang terjadi dengan ketiga
lampu pijar ? dan bagaimana terang cahaya lampu pijar tersebut ?
q) Lepaskanlah salah satu lampu pijar dan catat hasilnya !
RANGKAIAN PARALEL
a) Rangkailah bola lampu kecil (lampu senter), baterai, dan saklar dan beri
penyangga plester agar tidak lepas sesuai dengan gambar teknis hubungan
paralel.
b) Tutuplah saklar dan perhatikan apa yang terjadi dengan kedua lampu
pijar ? dan bagaimana terang cahaya lampu pijar tersebut ?
c) Bandingkanlah rangkaian seri yang baru dilakukan dengan rangkaian
paralel !.
d) Lalu salah satu kabel dilepas hingga salah satu lampu mati, kemudian
amati apa yang terjadi pada lampu yang lain.
e) Simpulkan hasil pengamatan
7. Tabel Pengamatan :
Tabel 1.
Hasil pengamatan perbedaan rangkaian listrik seri dan paralel
Seri Paralel
No Bahan
Terang Redup Hidup Mati Terang Redup Hidup Mati
1. Cahaya lampu
2. Lampu dicabut 1
Tabel 2.
Hasil pengamatan perbedaan rangkaian listrik terbuka dan tertutup pada
rangkaian listrik seri dan paralel
1. Seri
2.
Paralel
9. Pembahasan :
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, perbedaan rangkaian
seri dan paralel dapat dilihat pada gambar (1), bahwa Rangkaian Seri terdiri
dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke satu daya lewat satu
rangkaian. Sedangkan Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki
lebih dari satu bagian garis edar untuk mengalirkan arus. Pada gambar (2)
dapat dilihat jika saklar dihidupkan, ketiga lampu pada rangkaian seri
menyala, namun cahayanya agak redup dibandingkan dengan rangkaian
paralel, karena lampu mendapatkan arus dari baterai (sumber daya) secara
berurutan. Hal inilah yang menyebabkan apabila salah satu bola lampu
dikendorkan maka arus listrik terputus dan bola lampu yang lainnya akan
padam karena tidak mendapat arus listrik dapat dilihat pada gambar (3).
Sedangkan pada rangkaian paralel, dapat dilihat pada gambar (2)
kekita saklar dihidupkan lampu menyala terang dibandingkan dengan
rangkaian seri. Hal ini disebabkan karena sumber tegangan langsung menuju
lampu-lampu tanpa melalui lampu lainnya, sehingga apabila salah satu
dikendorkan tidak mempengaruhi nyala lampu yang lain karena arus listrik
tetap mengalir dapat dilihat pada gambar (3).
Pada gambar (4) adalah rangkaian terbuka pada rangkaian seri dan
paralel dimana salah satu bagian arusnya terbuka sehingga tidak terjadi aliran
listrik di dalamnya. Rangkaian listrik yang terbuka ini disebut juga dengan
rangkaian listrik yang terputus. Bagian saklar yang terputus atau terbuka tidak
akan memungkinkan ada arus listrik yang bisa melewatinya, sehingga
menyebakan lampu menjadi padam.
Sedangkan pada gambar (5) adalah rangkaian tertutup, rangkaian
tertutup dapat mengalir pada beban dan juga pada sumber. Pada beban, arus
mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif. Sedangkan di dalam sumber,
arus mengalir dari kutub negatif positif menuju kutub positif.
Agar bisa menyala rangkaian listrik tentunya harus bersifat tertutup.
Kondisi saklar yang tertutup inilah yang nantinya bisa mengalirkan arus listrik
sehingga rangkaian listrik bisa menyala. Rangkaian listrik yang tertutup tidak
memiliki pangkal dan juga tidak memiliki ujung. Rangkaian ini terdiri dari
beberapa komponen diantaranya adalah kawat penghantar, alat untuk
mengukur listrik dan juga sumber penghasil daya listrik. Sumber penghasil
daya listrik tersebut bisa berupa baterai.
10. Pertanyaan :
2. Mengapa cahaya lampu pada rangkaian paralel lebih terang dibandingkan
dengan rangkaian seri ?
3. Mengapa pada rangkaian seri ketika salah satu lampu dikendorkan, lampu
yang lain ikut padam ?
11. Jawaban :
1) Karena pada rangkaian paralel sumber tegangan langsung menuju lampu-
lampu tanpa melalui lampu lainnya, sehingga apabila salah satu
dikendorkan tidak mempengaruhi nyala lampu yang lain karena arus listrik
tetap mengalir.
2) Karena pada rangkaian seri lampu mendapatkan arus dari baterai (sumber
daya) secara berurutan, atau sumber daya terbagi-bagi dari beban satu ke
beban lainnya, sehingga jika salah satu lampu dikendorkan maka lampu
yang lain akan padam karena tidak mendapat arus listrik.
12. Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pratikum yang kelompok kami lakukan, kesimpulan
yang di dapat dari hasil pratikum tersebut adalah :
1) Rangkaian Seri
Rangkaian Seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang
dihubungkan ke satu daya lewat satu rangkaian. Pada rangkaian listrik seri
lampu mendapatkan arus dari baterai (sumber daya) secara berurutan, atau
sumber daya terbagi-bagi dari beban satu ke beban lainnya, apabila salah satu
lampu dikendorkan maka lampu yang lain akan padam karena tidak mendapat
arus listrik.
2) Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu
bagian garis edar untuk mengalirkan arus. Pada rangkaian paralel sumber
tegangan langsung menuju lampu-lampu tanpa melalui lampu lainnya,
sehingga apabila salah satu dikendorkan tidak mempengaruhi nyala lampu
yang lain karena arus listrik tetap mengalir.
3) Rangkaian Terbuka
Rangkaian terbuka adalah dimana salah satu bagian arusnya terbuka
sehingga tidak terjadi aliran listrik di dalamnya. Rangkaian listrik yang
terbuka ini disebut juga dengan rangkaian listrik yang terputus. Bagian saklar
yang terputus atau terbuka tidak akan memungkinkan ada arus listrik yang
bisa melewatinya, sehingga menyebakan lampu menjadi padam.
4) Rangkaian Tertutup
Rangkaian listrik terbuka merupakan suatu bentuk rangkaian listrik
dimana arus tidak dapat mengalir dalam rangkaian karena ada bagian dalam
rangkaian yang tidak terhubung atau dihubungkan dengan komponen pemutus
arus seperti saklar. Rangkaian Terbuka tidak dapat mengalirkan arus karena
jalannya arus diputus (dibuka). Rangkaian tertutup adalah rangkaian yang
dapat mengalirkan arus listrik sehingga lampu dapat menyala.
KEGIATAN PRAKTIKUM MEDAN MAGNET
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/Tanggal : Kamis, 18 Mei 2017
b. Tempat : Rumah Trisna
8. Pembahasan :
Kita telah mengetahui sebelumnya bahwa logam dan kutub magnet
yang berlawanan jika didekatkan pada magnet akan tertarik oleh magnet
tersebut. Hal ini disebabkan karena logam dan kutub magnet yang berlawanan
tersebut berada dalam medan magnet dari magnet tersebut. Medan magnet
adalah area atau wilayah dimana gaya magnet masih akan berpengaruh
terhadap benda disekitarnya. Sehingga apabila kita mendekatkan benda logam
tertentu pada daerah medan magnet, maka logam tersebut akan tertarik oleh
magnet. Sedangkan apabila kita menempatkan logam tersebut di luar medan
magnet, maka logam tersebut tidak akan tertarik oleh magnet. Medan magnet
paling kuat berada pada kutub-kutub magnet.
Gejala kemagnetan dan kelistrikan berkaitan sangat erat. Sifat
kemagnetan tidak hanya ditimbulkan oleh bahan magnetik, tetapi juga arus
listrik. Dalam ilmu Fisika, medan magnet adalah suatu medan yang dibentuk
dengan menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan
munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya. (Putaran mekanika
kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu
dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik. Inilah yang menyebabkan
medan magnet dari ferromagnet permanen). Sebuah medan magnet adalah
medan vector, yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang
dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan
arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut.
Pada tahun 1819 Oersted (Hans Christian Oersted, Denmark,1777
1851) menemukan bahwa disekitar arus listrik terdapat medan (induksi)
magnet. Besarnya gaya magnet yang ditimbulkan sebanding dengan kuat arus
dan berbanding terbalik dengan jarak magnet (kutub magnet) terhadap arus.
Arah penyimpangan kutub Utara magnet jarum pada percobaan Oersted
ditentukan dengan kaidah tangan kanan Ampere, Yaitu: Jika penghantar yang
berarus listrik dibentangkan antara magnet jarum dan tangan kanan,
sedangkan arus listrik mengalir dari pergelangan ke ujung jari maka kutub
Utara magnet jarum menyimpang searah ibu jari.
9. Pertanyaan :
1) Apa yang terjadi ketika serbuk besi di taburkan ke kertas HVS?
10. Jawaban :
Dari pola serbuk yang ada maka akan dapat terlihat pada bagian ujung kutub
magnet lebih banyak serbuk besi yang melekat, sedangkan pada bagian tengah
magnet hanya sedikit serbuk magnet yang melekat. Serbuk besi yang
ditaburkan di atas kertaas tersebut akan membentuk pola berbentuk garis -
garis medan magnet dan disebut garis gaya magnet. Garis gaya magnet adalah
garis-garis khayal yang menunjukkan pola garis-garis lengkung yang
terbentuk di sekitar magnet. Pola ini merupakan pola garis-garis medan
magnetik yang disebut garis gaya magnetik. Garis gaya magnetic selalu
berawal dari kutub utara menuju kutub selatan magnet. Begitu pula saat dua
magnet berlawanan kutub didekatkan, arah garis gaya magnet tetap berawal
dari kutub utara menuju kutub selatan magnet.
11. Kesimpulan :
Dengan mengamati garis gaya magnetik pada gambar diatas dapat kita
simpulkan sebagai berikut.
1. Garis-garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub utara magnet dan
masuk ke kutub selatan magnet.
2. Garis-garis gaya magnetik tidak pernah saling berpotongan dengan garis-
garis gaya magnetik lain yang berasal dari magnet yang sama.
3. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan
magnetik yang kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya
kurang rapat menunjukkan medan magnetik yang lemah. Dari gambar
diatas kita dapat melihat bahwa medan magnetik paling kuat terdapat di
kutub-kutub magne
KEGIATAN PRAKTIKUM MEMBUAT MAGNET
KEGIATAN PRAKTIKUM 4
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/Tanggal : Jumat, 19 Mei 2017
b. Tempat : Rumah Trisna
b. Pa
ku
be d. Pa
sar ku
de -
ng pa
an ku
uk ke
ur cil
an se
10 cu
cm ku
pn
ya
6. Cara kerja :
a. Lilitlah paku besar dengan kabel tembaga yang sudah disediakan,
lilit di bagian tengah-tengah kabel, sisakan kedua ujung kabel,
seperti pada gambar dibawah ini.
b. Dekatkan ujung kabel pada baterai, yang satu pada muatan positif
baterai dan yang satunya lagi pada muatan negatif baterai.
7. Table pengamatan :
Tabel 1.
Hasil pengamatan perbedaan paku yang dialiri arus listrik dengan yang
tidak dialiri arus listrik
No Sumber Listrik Paku Kecil Dapat Paku Kecil Tidak
Baterai
Menempel Dapat Menempel
9. Pertanyaan
1) Apa yang dimaksud dengan elektromagnetisme ?
10. Jawaban
1) Istilah "elektromagnetisme" berasal dari kenyataan bahwa medan
listrik dan medan magnet adalah saling "berpelintiran"/terkait, dan
dalam banyak hal, tidak mungkin untuk memisahkan keduanya.
Contohnya, perubahan dalam medan magnet dapat memberikan
kenaikan kepada medan listrik; yang merupakan fenomena
dari induksi elektromagnetik, dan merupakan dasar dari
operasi generator listrik, motor induksi, dan transformer.
Istilah elektrodinamika kadangkala digunakan untuk menunjuk
kepada kombinasi dari elektromagnetisme dengan mekanika.
11. Pembahasan :
Elektromagnet merupakan sejenis magnet yang dibuat dengan cara
melilitkan kawat pada suatu logam konduktor seperti besi atau baja, kemudian
mengalirinya dengan arus listrik. Elektromagnet disebut juga dengan istilah
magnet listrik. Elektromagnetik adalah peristiwa berubahnya besi atau baja
yang berada didalam kumparan berarus listrik menjadi sebuah magnet.
Elektromagnet dapat dijumpai pada benda-benda/alat-alat elektro, misalnya
bel listrik, telepon, telegrap, televisi dan bahkan pada hampir semua alat yang
menggunakan energi listrik sebagai pengeraknya.
Elektromagnet berbeda dengan magnet alam atau magnet yang dibuat
secara manual. Magnet alam dan magnet buatan biasanya bersifat permanen
dan semi permanen dan memiliki daya tarik menarik khas magnet untuk
jangka waktu yang relatif lama. Sedangkan elektromagnet biasanya bersifat
sementara atau remanen. Elektromagnet hanya mempunyai daya magnet
selama di aliri arus listrik. Begitu arus listrik dimatikan, elektromagnet akan
kehilangan daya magnetisnya.
12. Kesimpulan :
Setelah dilakukan percobaan elektromagnetik diatas, dapat
disimpulkan beberapa hal, yaitu :
1) Magnet buatan bersifat sementara, jika pengantar arus listrik diputus maka
gaya magnet akan hilang.
2) Arus listrik dapat menimbulkan magnet. Magnet yang terjadi karena arus
listrik disebut elektromagnetik.
Hanya dengan alat yang cukup sederhana kita dapat menciptakan atau
membuat magnet, tanpa membutuhkan biaya yang besar. Dalam membuat
magnet sederhana kita membutuhkan sebuah alat pengantar yang disebut
sebagai kumparan. Kumparan tersebut terbuat dari kawat tembaga yang
mampu menghantarkan arus listrik, sehingga timbul gaya magnet pada paku.
Tanpa adanya kawat penghantar, paku besar tidak dapat menarik paku kecil.
2. Pelaksanaan Praktikum :
a. Hari/tanggal : Kamis, 18 Mei 2017
b. Tempat : Rumah Asri
3. Tujuan Kegiatan :
Untuk menjelaskan sifat-sifat magnet
4. Dasar Teori :
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magntis lthos yang
berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada
masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki)
dimana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah
tersebut.
1) Sifat-Sifat Magnet
Benda-benda yang berada di sekeliling kita ada yang dapat ditarik
oleh magnet dan ada pula yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Benda
yang dapat ditarik oleh magnet biasanya terbuat dari besi, baja, atau benda
yang mengandung keduanya misalnya paku, jarum, peniti, baut. Adapun
benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet adalah benda yang terbuat dari
karet, kayu, atau plastik misalnya kertas, meja, kursi. Benda yang mampu
ditarik oleh magnet disebut sebagai benda magnetis sedangkan benda yang
tidak dapat ditarik oleh magnet adalah benda non-magnetis (Muslimin,
2013:42).
b. Statis
c. Benda-benda yang dapat ditarik magnet dan tidak dapat ditarik magnet
(Misalnya besi dan kertas)
6. Cara kerja :
1. Beri tanda S untuk kutub selatan, dan U
untuk kutub utara pada kedua magnet batang yang tersedia.
2. Gantunglah salah satu magnet dengan
menggunakan benang pada statis (lihat gambar)
3. Dekatkan kutub selatan magnet kedua yang
dipegang ke kutub selatan magnet batang yang digantung secara
perlahan-lahan
4. Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang
pada kutub selatan magnet batang yang digantung secara perlahan-lahan.
Amati yang terjadi pada magnet batang yang digantung.
5. Dengan cara yang lama, dekatkan kutub
selatan magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung.
Amati apa yang terjadi.
6. Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang
pada kutub utara magnet yang digantung. Amati apa yang terjadi.
7. Dekatkan magnet batang yang dipegang
dengan benda yang terbuat dari besi seperti paku, jarum, dan peniti.
Amatilah apa yang terjadi !
8. Dekatkan magnet batang yang dipegang
dengan benda yang terbuat dari bahan plastic seperti kertas. Amatilah apa
yang terjadi
7. Tabel Pengamatan :
Tabel 1.
Hasil pengamatan benda yang dapat ditarik magnet
9. Pembahasan :
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 340
Pada tabel praktikkum di atas maka dilihat bahwa jika kutub selatan
magnet yang dipegang didekatkan dengan kutub selatan magnet yang
digantung maka akan terjadi tolak-menolak hal ini terjadi karena jika kutub
magnet yang senama didekatkan maka akan terjadi gaya tolak menolak. Sesuai
dengan sifat-sifat magnet yaitu pada kutub senama akan terjadi tolak-menolak.
Pada Percobaan kedua kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan
magnet batang yang digantung terjadi gaya tarik menarik. Karena jika kutub
yang tidak senama didekatkan maka terjadi gaya Tarik menarik. Sesuai dengan
sifat magnet yaitu dua kutub tak senama tarik menarik. Percobaan ketiga
kutub selatan magnet yang dipegang didekatkan pada kutub utara magnet
yangdigantung terjadi gaya tarik menarik. Karena sesuai dengan sifat magnet
jika kedua kutub yang sama didekatkan terjadilah gaya tolak menolak.
Namun, percobaan ke 4 kutub utara magnet yang dpegang pada kutub
utara magnet yang digantung terjadilah tolak menolak, karena kedua kutub
sama dan sesuai dengan sifat magnet yaitu kutub senama akan tolak
menolak.Pada percobaan ke 5 magnet batang mampu menarik benda besi
seperti paku, jarum , dan peniti karena dibuktikkan dengan sifat magnet
mampu menarik benda yang mengandung besi . Benda tersebut dikatakan
benda magnetis. Sedangkan pada percobaan ke6 sebuah magnet batang
didekatkan dengan kertas terjadilah tolak menolak atau magnet tidak mampu
menarik benda yang terbuat dari karet, kayu, atau plastic seperti kertas. Benda
yang tidak dapat ditarik magnet dinamakan benda non magnetis. Sehingga
kita dapat membuat aturan untuk kutub magnet: kutub senama tolak-menolak,
dan kutub tak senama tarik-menarik
10. Pertanyaan :
1). Jelaskan sifat-sifat magnet !
2) Apa perbedaan benda yang dapat ditarik magnet dengan benda yang tidak
dapat ditarik magnet!
11. Jawaban :
1) Magnet memiliki sifat-sifat yaitu :
Magnet dapat Menarik Benda Tertentu
12. Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pratikum yang kelompok kami lakukan, kesimpulan
yang di dapat yaitu:
Magnet memiliki sifat-sifat magnet dapat menarik benda tertentu,
magnet mempunyai dua kutub, kutub magnet yang senama tolak menolak dan
kutub magnet yang tidak senama tarik menarik, dan magnet memiliki gaya
dapat menembus benda. Magnet juga hanya mampu menarik benda-benda
yang terbuat dari besi, kaca, atau aluminium benda tersebut dinamakan benda
magnetis, sedangkan magnet tidak dapat menarik benda lain yang terbuat dari
karet, plastic, dan kayu seperti kertas . Benda ini dinamakan benda non
magnetis
MODUL 11
KEGIATAN PRAKTIKUM MENGIDENTIFIKASI CAMPURAN
HOMOGEN DAN HETEROGEN
a) Definisi Campuran
Campuran adalah materi yang tersusun dari beberapa substansi murni,
sehingga mempunyai sifat dan komposisi yang bervariasi.campuran
dibagi menjadi 2 yaitu campuran homogen dan heterogen.
b) Campuran Homogen
Campuran yang mempunyai sifat dan komposisi yang seragam pada
setiap bagian campuran , tidak dapat dibedakan dengan melihat
langsung. Campuran homogen adalah campuran dua zat atau lebih yang
sudah tidak dapat terlihat lagi bidang batas antara zat-zat yang
dicampurkannya atau serbasama, bidang batas tersebut tidak dapat
terlihat bahkan dengan bantuan mikroskop sekalipun. Campuran
homogen juga dapat disebut dengan nama lain, yaitu larutan.
ALAT
a) Gelas b) Sendok
BAHAN
a) Garam b) Gula c) Kopi d) Pasir e) Air
6. CARA KERJA
a. Siapkan 5 gelas yang berisi air. Lalu larutkan 1 sendok makan garam
dapur ke salah satu gelas diantara 5 gelas yang berisi air tersebut, setelah
itu aduk dan amati !
HETEROGEN HETEROGEN
9. PEMBAHASAN
10. PERTANYAAN
Apa perbedaan campuran homogen dan campuran heterogen?
11. JAWABAN
Campuran homogen ciri cirinya:
a. Terdiri dari zat terlarut (solut) dan pelarut (solven). Biasanya, komponen
yang lebih banyak jumlahnya disebut sebagai zat pelarut, sedangkan
yang lebih sedikit disebut sebagai zat terlarut. Namun, jika larutan
berwujud cair, maka komponen cair disebut sebagai zat pelarut.
b. Serba sama, tidak ada bidang batas antar komponen-komponen
penyusunnya.
c. Tidak dapat disaring
d. Tidak terdapat lapisan (komponen padat dan cair tidak memisah)
12. KESIMPULAN
a. Campuran homogen tidak dapat dibedakan secara langsung dan memiliki
sifat dan komposisi yang sama pada setiap bagian campuran.
b. Campuran heterogen dapat dibedakan secara langsung dan memiliki sifat
dan komposisi yang bervariasi pada setiap bagian campuran.
13. SARAN
Alat yang kita gunakan ketika praktikum harus benar-benar bersih dan
kering untuk meminimalisir kesalahan ketika praktikum.
Praktikum dilakukan dengan terampil dan selalu menjaga kebersihan.
2. PELAKSANAAN PRAKTIKUM :
Hari/Tanggal : Kamis, 18 Mei 2017
Tempat : Rumah Arista
Bila suatu zat terlarut yang dengan jumlah yang kecil dan masih bisa
larut maka disebut larutan tak jenuh dan ketika zat terlarut tidak bisa lagi
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 348
terlarut dalam pelarutnya maka kondisi larutan tersebut disebut larutan
jenuh yang dapat larut dalam sejumlah pelarut.
Sifat-Sifat Koloid
Suatu larutan digolongkan ke dalam sistem koloid jika memiliki sifat -
sifat yang berbeda dengan larutan sejati. Beberapa sifat fisika yang
membedakan sistem koloid dari larutan sejati, di antaranya:
a. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah suatu efek penghamburan berkas sinar oleh
partikel-partikel yang terdapat dalam system koloid, sehingga jalannya
berkas sinar terlihat. Sifat ini berguna untuk membedakan koloid
dengan larutan. Jika cahaya mengenai partikel larutan, cahaya tersebut
akan di teruskan sedangkan jika cahaya mengenai partikel koloid,
cahaya tersebut akan dihamburkan.
b. Gerak Brown
STABILITAS SUSPENSI
Ukuran partikel
Semakin besar luas penampang partikel daya tekan ke atas cairan akan
semakin memperlambat gerakan partikel untuk mengendap.
Kekentalan (viskositas)
Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran dari
cairantersebut, mskin kental suatu cairan kecepatan alirannya makin
turun.
Jumlah partikel (Konsentrasi)
Apabila dalam ruangan berisi partikel yang besar maka akan terjadi
benturan. Karena adanya benturan ini, menyebabkan terjadinya
endapan. Oleh karena itu semakin besar konsentrasi patikel semakin
besar terjadinya pengendapan.
Sifat atau muatan partikel
Sifat dari bahan yang diguankan sebagai suspensi bermacam-macam.
Apabila merupakan sifat alami maka kita tidak dapat memengaruhinya
BAHAN
a)Santan b) Pasir c)Teh e) Minyak goreng f) deterjen
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 352
g) Kopi h) Gula i)Garam j) Susu bubuk
k) air l) terigu
6. CARA KERJA
a. Siapkan 8 gelas yang berisi air.
Larut / Tidak
Bening / Keruh
Mengendap / Tidak
Filtrat bening /
Keruh
Stabil / tidak
ket : = ya
x = tidak
LARUTAN
SUSPENSI
e)Corong
10. PERTANYAAN
1. Jelaskan perbedaan antara suspensi, koloid, dan larutan !
2. Kelompokkan campuran di atas ke dalam suspensi, koloid, dan larutan !
11. JAWABAN
3.Kopi
3. Teh
12. KESIMPULAN
Koloid mempunyai sifat diantara larutan dan suspensi. Koloid memiliki sifat
stabil, berwarna keruh dan homogen jika tidak dilihat secara kasat mata
namun sebenarnya bersifat heterogen jika dilihat dengan mikroskop ultra
serta tidak dapat disaring karena partikelnya berukuran antara 1 sampai 100
nm. Koloid, jika didiamkan tidak akan mengalami pengendapan seperti
suspensi karena koloid mempunyai partikel-partikel yang selalu
bertumbukan satu sama lain sehingga tidak ada waktu untuk mengendap
(Teori Gerak Brown). Contohnya susu, santan, agar-agar dan lain-lain.
Larutan mempunyai sifat stabil dan homogen. Partikelnya tak dapat
disaring/dipisahkan karena ukuran partikelnya yang sangat kecil. Oleh
karena itu, larutan tidak mengendap. Contohnya larutan gula, larutan garam,
larutan teh dan lain-lain.
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 358
Suspensi mempunyai sifat tidak stabil dan heterogen. Warnanya keruh dan
terjadi pengendapan karena ukuran partikelnya yang besar. Contohnya
campuran tepung terigu dan air.
13. SARAN
Pengaduk dan corong harus di bilas dan dikeringkan sebelum digunakan
untuk mengaduk serta menyaring campuran yang berbeda.
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
2. PELAKSANAAN PRAKTIKUM :
Hari/Tanggal : Rabu, 17 Mei 2017
Tempat : Rumah Dilla
4. DASAR TEORI :
Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke
dalam air menghasilkan ion H+. Sifat-sifat asam diantaranya adalah: terasa
masam, bersifat korosif (merusak logam, marmer, dan berbagai bahan lain),
terionisasi menghasilkan ion H+, memiliki pH < 7, memerahkan lakmus
biru. Contoh senyawa yang termasuk pada asam, yaitu: HCl, H2SO4,
CH3COOH, H3PO4.
Menurut Arrhenius, basa adalah senyawa yang jika dilarutkan ke
dalam air menghasilkan ion OH. Sifat-sifat basa diantaranya adalah: terasa
pahit, bersifat kaustik (licin seperti bersabun), terionisasi menghasilkan ion
OH- memiliki pH > 7, membirukan lakmus merah. Contoh senyawa yang
termasuk pada basa, yaitu: NaOH Ba(OH)2 NH4OH, KOH.
Ada beberapa cara untuk mengukur apakah sebuah larutan merupakan
basa atau asam. Cara-cara tersebut dapat dilakukan melalui indikator buatan
dan alami. Indikator buatan dapat berupa lakmus merah maupun biru,
indikator asam basa universal, dll. Sedangkan indikator alami dapat
menggunakan bahan-bahan alami tertentu yang dapat digunakan sebagai
indikator asam basa. Untuk mengetahui bahan bahan apa saja yang dapat
digunakan sebagai indikator alami, maka dapat dilakukan
percobaan/eksperimen.
Cara lain untuk mengidentifikasi sifat asam atau basa suatu zat dapat
menggunakan indikator alami.Indikator alam merupakan bahan-bahan alam
yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam, basa, dan netral.
Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah
ALAT
a) Gelas b)Sendok c)Saringan d)Sarung tangan
BAHAN
a) Ephorbia b) Kamboja kuning c) Kembang sepatu d) Melati
6. CARA KERJA :
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 361
a. Masukkan bahan-bahan ke dalam gelas yang sudah terisi air.
d. Siapkan 3 gelas dan beri label pada setiap ekstrak tumbuhan misalnya
kunyit warna asli, kunyit dalam basa, kunyit dalam asam. Untuk
kunyit dalam basa masukkan air detergen sebagai basa dan untuk
kunyit dalam asam masukkan cuka sebagai asam. Lakukanlah hal
yang sama pada semua bahan yang akan diuji sebagai indikator alami
Melati Cabai
Jahe
Kamboja Kuning
9. PEMBAHASAN
Beberapa bahan alami dapat digunakan sebagai indikator asam dan basa
karena warnanya kontras antara asam dengan basa, seperti: ephorbia,
anggrek ungu, kelopak bunga sepatu, bougenville ungu, dan kunyit.
Beberapa bahan alami tidak dapat digunakan sebagai indikator asam dan
basa karena warnanya kurang kontras antara asam dengan basa, seperti:
kamboja kuning, melati, dan cabai. Beberapa bahan alami bisa dipakai
sebagai indikator alami asam dan basa tetapi warnanya kurang kontras,
seperti: jahe dan bawang.
10. PERTANYAAN :
Berdasarkan hasil percobaanmu, ekstrak mahkota bunga yang manakah
yang palik baik digunakan sebagai indikator asam basa? Jelaskan
jawabanmu berdasarkan data-data yang kamu dapatkan dalam percobaan!
11. JAWABAN :
Menurut kelompok kami ekstrak mahkota bunga yang paling baik sebagai
indikator asam basa adalah ekstrak anggrek ungu karena warna asli
ekstraknya ungu ketika dilarutkan dengan larutan basa (air detergen)
menunjukan gejala dengan perubahan warna menjadi hijau. Dan ketika
dilarutkan dengan larutan asam (larutan cuka ) akan menunjukan gejala
dengan berwarna merah muda. Perbedaan antara warna asli,dalam asam dan
dalam basa sangatlah kontas jadi baik digunakan sebagai indikator alami
13. SARAN
Alat yang kita gunakan ketika praktikum harus benar-benar bersih dan
kering untuk meminimalisir kesalahan ketika praktikum.
Tangan yang digunakan ketika memasukkan indikator alami ke dalam
sampel larutan haruslah kering dan bersih.
KEGIATAN PRAKTIKUM 4
2. PELAKSANAAN PRAKTIKUM :
Hari/Tanggal : Minggu,21 Mei 2017
4. DASAR TEORI :
Reaksi asam dan basa dapat berlangsung dalam keadaan padat, gas
serta dalam larutan cair. Namun demikian reaksi asam basa dalam larutan
cair lebih mudah dipelajari daripada yang lain. Reaksi asam basa sering
disebut reaksi penetralan. Reaksi penetralan atau penggaraman yang terjadi
antara asam dengan basa menghasilkan garam dan air. Inti reaksi penetralan
reaksi antar sebuah ion H+ dengan ion OH- yang kemudian bergabung
menjadi molekul air. Pada reaksi penetralan ini tentu akan terjadi perubahan
pH larutan campuran. Perubahan pH larutan dapat dibaca dengan indikator.
Jika larutan asam dan basa direaksikan, maka dihasilkan garam dan
air. Berikut ini merupakan contoh reaksi asam lemah dengan basa kuat:
BAHAN
c) Lakmus merah
6. CARA KERJA :
a. Campurkan 25 mL larutan CH3COOH dengan 25 mL larutan NaOH di
dalam gelas kimia. Ujilah dengan kertas lakmus merah
7. HASIL PENGAMATAN :
Warna awal larutan CH3COOH dan NaOH bening/tidak berwarna.
Campuran larutan NaOH dengan CH 3COOH dimasukan kertas lakmus
merah berubah menjadi biru.Setelah dipanaskan terdapat kristal berwarna
putih
9. PEMBAHASAN :
Reaksi Penetralan adalah reaksi antara asam dan basa, asam adalah zat
yang terdapat dalam air, yang dapat memberikan ion Hidrogen (H+) atau ion
Hidronium (H3O+) bila dilarutkan dalam air. Sedangkan Basa adalah zat
dalam air menghasilkan ion hidrokis atau zat yang dapat memperbesar
konsentrasi ion OH dalam air. Pada percobaan kali ini, digunakan dua buah
larutan yang berbeda, satu bersifat asam dan yang satu lagi bersifat basa.
10. PERTANYAAN :
Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi !
11. JAWABAN :
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) NaCH3COO(aq) + H2O(l)
12. KESIMPULAN :
Reaksi penetralan atau penggaraman yang terjadi antara asam dengan
basa menghasilkan garam dan air. Inti reaksi penetralan reaksi antar sebuah
ion H+ dengan ion OH- yang kemudian bergabung menjadi molekul air
(H2O).
Sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relatif asam basa
penyusunnya.
Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral
Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam
Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa
2. PELAKSANAAN PRAKTIKUM :
Hari/Tanggal : Rabu, 24 Mei 2017
Tempat : Rumah Arista
4. DASAR TEORI :
A. Sifat-Sifat Asam, Basa, dan Garam
Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka.
Seperti diketahui, zat utama dalam cuka adalah asam asetat. Basa (alkali)
berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.
Seperti halnya dengan sabun, basa bersifat kaustik (licin), selain itu basa
juga bersifat alkali (bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 371
kulit akan mengalami pergantian). Rasa pahit merupakan salah satu sifat zat
yang bersifat basa.
Kita dapat mengenali asam dan basa dari rasanya. Namun, kita dilarang
mengenali asam dan basa dengan cara mencicipi karena cara tersebut bukan
merupakan cara yang aman. Untuk mengidentifikasi asam dan basa yang
baik dan aman dapat dengan menggunakan indikator. Indikator yaitu suatu
bahan yang dapat bereaksi dengan asam, basa, atau garam sehingga akan
menimbulkan perubahan warna.
1. Asam
Asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan
minuman, misalnya cuka, keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam
adalah zat yang dalam air akan melepaskan ion H+. Jadi, pembawa sifat
asam adalah ion H+ (ion hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu
mengandung atom hidrogen. Ion adalah atom atau sekelompok atom yang
bermuatan listrik. Kation adalah ion yang bermuatan listrik positif. Adapun
anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif.
Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan
seperti logam, marmer, dan keramik. Reaksi antara asam dengan logam
bersifat korosif. Contohnya, logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam
klorida (HCl) membentuk Besi (II) klorida (FeCl2).
2.Basa
2. Basa
Dalam keadaan murni, basa umumnya berupa kristal padat dan bersifat
kaustik. Beberapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maag
(antacid) dan sabun serta deterjen mengandung basa. Basa adalah suatu
senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion
hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa umumnya
mengandung gugus OH.
Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa,
cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida
Umumnya zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa
cenderung bereaksi membentuk zat baru. Bila larutan asam direaksikan
dengan larutan basa, maka ion H+ dari asam akan bereaksi dengan ion OH-
dari basa membentuk molekul air.
Karena air bersifat netral, maka reaksi asam dengan basa disebut reaksi
penetralan. Ion-ion ini akan bergabung membentuk senyawa ion yang
disebut garam. Bila garam yang terbentuk ini mudah larut dalam air, maka
ion-ionnya akan tetap ada di dalam larutan.Tetapi.jika garam itu sukar larut
dalam air, maka ion-ionnya akan bergabung membentuk suatu endapan.
Jadi, reaksi asam dengan basa disebut juga reaksi penggaraman karena
membentuk senyawa garam. Mari kita simak contoh reaksi pembentukan
garam berikut!
Asam + Basa > Garam + Air Asam klorida + Natrium hidroksida >
Natrium klorida + air HCl (aq) + Na OH (aq) > Na Cl (aq) + H2O ()
Asam Basa Garam Air
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, disebut
garam normal, contohnya NaCl dan KNO3. Garam yang berasal dari asam
kuat dan basa lemah bersifat asam dan disebut garam asam, contohnya
adalah NH4 Cl. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat
basa dan disebut garam basa, contohnya adalahCH3COONa. Contoh asam
kuat adalah HCl, HNO3,H2SO4. Adapun KOH, NaOH, Ca(OH)2 termasuk
basa kuat.
Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa,
maupun netral. Cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat
yaitu menggunakan indikator. Indikator yang dapat digunakan adalah
indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi
berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan senyawa
bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan
larutan indikator atau indikator alami.
b. Gelas plastik
c. Sendok pengaduk
BAHAN
a) Cuka b) HCL c)Jeruk d)Detergen
6. CARA KERJA :
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum. Diantaranya
siapkan gelas plastik yang akan diisi dengan larutan.
3. Masukkanlah kertas lakmus merah dan biru kedalam gelas yang sudah di
isi larutan.
9. PEMBAHASAN :
10. PERTANYAAN :
1. ion apa yang menjadi pembawa sifat asam?
2. ion apa yang menjadi pembawa sifat basa?
3. Sebutkan sifat-sifat asam dan sifat basa!
11. JAWABAN :
1. ion H+
2. ion OH-
3. a. Sifat asam :
Terasa masam
Terionisasi menghasilkan ion H+
Memiliki rentang pH 0-6,9
Reaksi dengan logam bersifat korosif
Memerahkan lakmus biru
b. Sifat basa :
Terasa pahit dan licin.
Terionisasi menghasilkan ion OH-
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 380
Memiliki rentang pH 7,1-14
Memiliki sifat kaustik
Membirukan lakmus merah
12. KESIMPULAN :
1. Larutan yang bersifat asam dapat memerahkan kertas lakmus biru
2. Larutan yang bersifat basa dapat membirukan kertas lakmus merah
3. Sementara larutan yang bersifat netral tidak memberikan perubahan
warna pada kertas lakmus.
13. SARAN
- Alat yang kita gunakan ketika praktikum harus benar-benar bersih dan
kering untuk meminimalisir kesalahan ketika praktikum
- Ketika mengambil sampel larutan harus hati-hati untuk mencegah
terkontaminasinya larutan yang telah di ambil di plat tetes sebelumnya
- Tangan yang digunakan ketika memasukkan kertas lakmus ke dalam
sampel larutan haruslah kering dan bersih.
KEGIATAN PRAKTIKUM 6
2. PELAKSANAAN PRAKTIKUM :
Hari/Tanggal : Minggu, 21 Mei 2017
Tempat : Rumah Manuh
4. DASAR TEORI :
Jika diuji, larutan elektrolit kuat memiliki nyala lampu yang terang
dan muncul gelembung gas yang banyak
Contohnya :
Jika diuji, larutan elektrolit lemah nyala lampunya lemah dan muncul
gelembung gas yang sedikit.
dan Fe(OH)3).
Jika diuji, Larutan Non Elektrolit, tidak menyala dan tidak muncul
gelembung gas.
Urea = CO (NH2)2
Glukosa = C6H12O6
Sukrosa = C12H22O11
Etanol = C2H2OH
5. Selotip
BAHAN
a) Gula b) Garam c) Larutan Gula d)Larutan Garam
2. Pasang kabel 15cm pada ujung baterai yang berkutub (+) menggunakan
selotip.
3. Pada ujung kabel yang lain, pasang lampu led pada kutub (+) lampu.
6. Ambil kabel ketiga yang panjangnya 30 cm dan pasangkan pada kutub (-)
baterai.
6. CARA KERJA
1. Siapkan beberapa jenis larutan, contohnya larutan garam, asam, basa
maupun air.
8. PEMBAHASAN
1. Berdasarkan hasil pengamatan, larutan garam dan air sabun dapat
menghantarkan listrik dengan baik/ sempurna yang dibuktikan oleh nyala
lampu yang terang dan gelembung yang dihasilkan banyak, berarti
larutan tersebut termasuk Larutan Elektrolit Kuat
2. Berdasarkan hasil pengamatan, larutan gula,air kran,air mineral,cuka,air
jeruk,air detergen, air kaldu dapat menghantarkan listrik, namun tidak
sebaik/ sesempurna larutan elektrolit kuat yang dibuktikan oleh nyala
lampu redup/tidak menyala dan gelembung yang dihasilkan sedikit,
berarti larutan tersebut termasuk Larutan Elektrolit Lemah
3. Berdasarkan hasil pengamatan, gula, garam, susu cokelat tidak dapat
mengahantarkan listrik dengan baik yang dibuktikan oleh lampu yang
tidak menyala. Hal ini dikarenakan tidak terdapat ion-ion dalam larutan
tersebut sehingga tidak dapat menghantarkan listrik Apabila lampu tidak
9. PERTANYAAN
1. Apakah yang menyebabkan bohlam menyala dan tidak menyala ?
2. Mengapa larutan eletrolit dapat menghantarkan arus listrik ?
10. JAWABAN
1. Bohlam menyala karena pada larutan yang di uji merupakan
larutan elektrolit, sedangkan bohlam yang tidak menyala karena pada
larutan yang di uji merupakan larutan non elektrolit.
2. Karena larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena
dalam larutan tersebut terdapat ion-ion ( positif + dan negatif - ) yang
terurai, apabila terurai secara sempurna maka larutan elektrolit kuat dan
jika terurai tidak sempurna maka larutan elektrolit lemah.
11. KESIMPULAN
- Larutan elektrolit kuat dapat menghantarkan listrik dengan baik/ sempurna
karena terbentuknya muatan-muatan sempurna yang dibentuk oleh
banyaknya ion-ion secara berlawanan.
- Larutan elektrolit lemah kurang dapat mennghantarkan listrik dengan baik/
sempurna karena muatan-muatan kurang sempurna yang dibentuk oleh
sedikitnya ion-ion secara berlawanan.
- Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik karena larutan-
larutan tersebut tidak terurai menjadi ion-ion, sehingga zat-zat tersebut tetap
berwujud molekul-molekul netral yang tidak bermuatan listrik
12. SARAN
- Dalam melaksanakan praktikum kita harus berhati - hati dalam melaksankan
pengamatan agar hasilnya nanti tidak salah atau adanya kekeliruan dalam
pembacaan hasil praktikum.
- Pengamatan ini sangat penting dengan tujuan agar kita dapat mengetahui
larutan yang dapat menghantarkan listrik dan tidak dapat menghantar listrik.
- Periksa alat uji elektrolit secara teliti, karena alat uji yang tidak benar akan
mempengaruhi hasil percobaan.
- Larutan yang diuji jika seperti air jeruk, dan air garam usahakan dengan
mencampurkn air secukupnya, jangan terlalu banyak ataupun terlalu sedikit.
MODUL 12
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
2. Pelaksanaan Praktikum :
c. Hari/tanggal : Jumat, 02 Juni 2017
d. Tempat : Kampus PGSD Undiksha Denpasar
3. Tujuan :
a. Untuk mengetahui susunan lapisan tanah.
b. Untuk mengetahui jenis tanah sampai kedalaman tertentu.
4. Dasar Teori :
Tanah adalah bagian yang terdapat pada kerak bumi yang tersusun
atas mineral dan bahan organik. Tanah merupakan salah satu penunjang yang
membantu kehidupan semua mahluk hidup yang ada di bumi. Tanah sangat
mendukung terhadap kehidupan tanaman yang menyediakan hara dan air di
bumi. selain itu, Tanah juga merupakan tempat hidup berbagai
mikroorganisme yang ada di bumi dan juga merupakan tempat berpijak bagi
sebagian mahluk hidup yang ada di darat. Dari segi klimatologi , tanah
memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan mencegah terjadinya
erosi. Meskipun tanah sendiri juga bisa tererosi.
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi
sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak
tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi
berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik
dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S,
Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota
(organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-
zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara
integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass
dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri
perkebunan, maupun kehutanan.
Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan yang dibantu oleh
organisme membentuk tekstur unik yang menutupi permukaan bumi. proses
pembentukan tanah ini akan membentuk lapisan-lapisan yang menutupi
seluruh permukaan bumi. lapisan-lapisan yang terbentuk memiliki tekstur
6. Cara kerja :
a. Sediakan toples bekas yang berukuran sedang.
b. Masukan batu kerikil, tanah liat, tanah kapur, pasir, tanah humus,
tanah tandus.
c. Lalu masukan air ke dalam toples, dan kocok toples sampai semua
yang terdapat didalam
toples mulai teraduk atau
tercampur.
d. Kemudian letakkan
toples, diamkan beberapa
saat dan amati apa yang
terjadi.
e. Setelah itu bagian mana yang terlebih dahulu turun antara batu
kerikil, tanah liat, tanah kapur, pasir dan tanah humus.
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 400
7. Tabel Pengamatan :
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Lapisan Tanah
Keadaan
Hari Ke
1
Hari ke 2
Hari ke 3
9. Pembahasan :
Dari hasil percobaan dan pengamatan lapisan tanah yang saya buat,
pada hari ke 1 dan hari ke 2 tanah dan air mulai tercampur dan warnanya
juga keruh. Tekstur dan struktur lapisan tanah belum terbentuk, begitu pula
dengan kandungan mineral yang terdapat pada lapisan tanah belum terlihat.
Hari ke 3 tanah mulai berbentuk dan tersusun lapisan tanah, tekstur dan
struktur tanahnya pun sudah mulai terlihat dan begitu juga dengan kandungan
mineralnya yang sudah terlihat dan airnya tidak keruh.
11. Jawaban :
Warna,
Tekstur
Struktur
Kandungan mineralnya
12. Kesimpulan
Tanah adalah bagian yang terdapat pada kerak bumi yang tersusun atas
mineral dan bahan organik. Tanah merupakan salah satu penunjang yang
membantu kehidupan semua mahluk hidup yang ada di bumi. Tanah sangat
mendukung terhadap kehidupan tanaman yang menyediakan hara dan air di
bumi. selain itu, Tanah juga merupakan tempat hidup berbagai
mikroorganisme yang ada di bumi dan juga merupakan tempat berpijak bagi
sebagian mahluk hidup yang ada di darat.
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
2. Pelaksanaan Praktikum :
e. Hari/tanggal : Jumat, 02 Juni 2017
f. Tempat : Kampus PGSD Undiksha Denpasar
3. Tujuan :
a. Menstimulasikan terjadinya gerhana bulan
b. Menstimulasikan terjadinya gerhana matahari
4. Dasar Teori :
Dapat kita ketahui bahwa bulan disamping berotasi juga berevolusi
mengelilingi Bumi. karena Bumi juga berevolusi mengitari matahari, maka
disamping mengitari Bumi, Bulan juga bersama-sama Bumi mengelilingi
Matahari. Revolusi Bumi mengelilingi Matahari, Bulan mengelilingi Bumi,
dan rotasi ketiga benda tersebut disumbunya mempunyai arah yang sama,
yaitu berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Bumi, Bulan dan Matahari
dalam satu sistem yang berotasi dan berevolusi dapat digambarkan sebagai
berikut :
Gambar 2.1 Arah rotasi dan evolusi Bumi, Bulan dan Matahari
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 403
Pada saat Bulan beredar dalam orbitnyamemotong bidang ekliptika
bumi, yaitu sepanjang garis yang menghubungkah Bumi dan Matahari, maka
terjadilah gerhana. Pada kondisi ini Bumi, Bulan dan Matahari terletak dalam
satu garis lurus. Jika bidang edar Bulan tidak membentuk sudut terhadap
bidang edar Bumi mengelilingi Matahari atau dengan kata lain jika Bumi dan
Bulan beredar dalam bidang yang sama, maka setiap bulan akan terjadi dua
kali posisi seperti itu. Tapi karena bidang edar Bulan membentuk sudut
terhadap bidang edar Bumi maka hanya pada waktu-waktu tertentu saja posisi
segaris tersebut terjadi. Pada saat posisi Bumi, Bulan dan Matahari segaris
maka terjadilah gerhana. Gerhana secara sederhana adalah suatu fenomena
terhalangnya penglihatan kita. Dengan mengetahui besar sudut bidang edar
Bumi terhadap sudut bidang edar Bulan, yaitu sekitar 5,1 dan data-data
kecepatan dan panjang lintasan Bumi dan Bulan maka para ahli dapat
memperkirakan dapat terjadi gerhana. Penentuan terjadi gerhana bukan hanya
sampai tahun terjadinya tapi juga sampai jam, menit, dan detiknya, serta
berapa lama terjadinya dan daerah mana saja di Bumi yang akan
mengalaminya.
Gerhana matahari terjadi pada saat bulan baru, dimana Bulan terletak
antara Matahari dan Bumi. cahaya Matahri yang menuju Bumi akan terhalang
oleh Bulan. Bayangan Bulan akan mengenai Bumi. kerena ukuran Bulan lebih
kecil dari Matahari maka bayang-bayang Bulan akan berbentuk kerucut.
Kerucut bayang-bayang yang gelap disebut umbra, sedangkan yang tidak
gelap disebut penumbra. Belahan Bumi yang terkena oleh umra akan
mengalami gerhana matahari total, sedangkan yang terkena penumbra akan
mengalami gerhana matahari sebagian.
6. Cara kerja :
A. Gerhana Matahari
a. Letakkan bola kasti sebagai Bumi, bola bekel sebagai bulan, lampu
senter sebagai matahari berada dalam satu garis lurus.
b. Nyalakan lampu senter
c. Disana akan terlihat bagian bumi atau kerucut bayang-bayang bumi
yang terkena matahari (terang) disebut penumbra dan kerucut bayang-
bayang bumi yang tidak terkena matahari (gelap) disebut umbra.
B. Gerhana Bulan
a. Letakkan bola bekel sebagai bulan, bola kasti sebagai bumi, dan lampu
senter sebagai matahari berada dalam satu garis lurus.
b. Nyalakan lampu senter.
c. Disana akan terlihat cahaya matahari yang menuju ke bulan terhalang
oleh bumi. Bayangan bumi mengenai bulan. Karena ukuran bumi lebih
kecil dari matahari, maka bayang-bayang bumi berbentuk kerucut.
7. Tabel Pengamatan :
Tabel 2.1
Hasil Pengamatan Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan
GELAP TERANG
2. Gerhana Bulan
10. Pertanyaan :
a. Pada saat bulan berada diantara bumi dan matahari, apakah manusia bumi
dapat melihat matahari?
11. Jawaban :
Tidak. Karena, pada saat bulan berada diantara bumi dan matahari, disanalah
terjadinya proses gerhana bulan yang terjadi pada malam hari.
12. Kesimpulan :
Terlihat dari hasil percobaan pengamatan bola bekel,
bola kasti dan lampu senter. Gerhana bulan terjadi,
permukaan bola bekel masuk kedalam bayangan inti setelah
lampu senter dihidupkan.
Gerhana matahari terjadi, jika lampu senter, bola kasti,
dan bola bekel berada pada satu garis lurus. Maka bayangan
bola bekel akan mengenai bola kasti.
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
2. Pelaksanaan Praktikum :
g. Hari/tanggal : Jumat, 02 Juni 2017
h. Tempat : Kampus PGSD Undiksha Denpasar
3. Tujuan :
a. Melakukan simulasi terjadinya berbagai bentuk bulan yang kelihatan dari
Bumi.
4. Dasar Teori :
Bulan adakalanya berbentuk bulat penuh, berbentuk setengah
lingkaran, berbentuk lingkaran yang terpotong sedikit sisinya, berbentuk sabit,
dan sebagainya. Bentuk bulan selalu berubah. Benarkah bentuk bulan
berubah? Melalui kegiatan 3 ini Anda akan memahami kenapa bentuk bulan
terlihat selalu berubah dari Bumi.
Jika bulan berada diantara bumi dan matahari, dikatakan bulan berada
dalam posisi konjungsi. Pada kondisi ini cahaya matahari mengenai sisi bulan
yang menjauhi bumi. Sisi bulan yang menghadap bumi tidak dikenai cahaya
matahari, sehingga bulan tampak gelap dari bumi. Pada saat ini disebut fasa
bulan baru. Bulan tampak diatas horizon hanya pada siang hari. Pada kondisi
tertentu, dimana bumi, bulan dan matahari segaris, maka akan terjadi gerhana
matahari. Setelah fasa bulan baru, bulan terus bergerak dan memasuki fasa
bulan sabit, penyinaran semakin hari semakin terang, dan bulan sabit semakin
gemuk. Pada saat bulan mencapai titik orbitnya yang berada pada garis tegak
lurus dengan garis yang menghubungkan bumi dan matahari, dikatakan bulan
berada pada perempatan, fasanya adalah seperempat pertama. Dari bumi,
6. Cara kerja :
i. Cat bola, sebagian dengan cat putih dan sebagiannya lagi dengan cat
hitam, seperti gambar dibawah ini.
Anggap bagian yang di cat putih adalah sisi Bulan yang terkena sinar
Matahari, dan bagian yang di cat hitam adalah sisi Bulan yang tidak terkena
sinar Matahari.
BUKU KEGIATAN PRAKTIKUM IPA 410
ii. Minta 4 orang mahasiswa berdiri berdempetan dan saling membelakangi,
kelompok 4 orang ini anggap sebagai bumi.
iii. Minta 1 orang lagi untuk memegang bola yang sudah dicat. Bola yang
dicat anggap sebagai bulan.
iv. Silahkan yang memegang bola berputar mengelilingi bumi, dengan
ketentuan bagian bola yang menghadap ke Bumi selalu sama.
v. Kelompok yang berperan sebagai bumi hanya melihat ke depan saja,
tidak boleh menoleh ke kiri atau ke kanan.
7. Tabel Pengamatan :
Tabel 3.1
Hasil Pengamatan Bentuk-bentuk Bulan
Gambarkan masing-masing oleh orang bumi bentuk bola yang bercat putih yang
dilihatnya.
No Posisi Bola (Bulan) Gambar bola yang bercat putih yang terlihat
3 Di samping bumi
4 Di belakang bumi
5 Di samping kanan
8. Pembahasan :
Bulan berputar mengelilingi bumi. Pergerakan bulan dari bumi selalu
berubah. Pada fasa bulan baru, bulan belum terlihat. Kemudian mulai terlihat
9. Pertanyaan :
i. Bagaimana bentuk bulan saat berada di fasa perempatan?
ii. Bagaimana proses pencapaian bulan purnama?
10. Jawaban :
Bentuk bulan saat berada di fasa perempatan adalah dimana bulan terlihat
setengahnya saja (bulan separoh)
Proses pencapaian bulan purnama ialah dicapai pada saat bulan berada di
belakang bumi dari arah matahari.
11. Kesimpulan :
Bulan bergerak mengelilingi bumi. Proses bulan bergerak mengelilingi bumi
yaitu memiliki beberapa fasa, diantaranya yaitu fasa bulan baru, dimana bulan
belum terlihat. Kemudian memasuki fasa bulan sabit, sampai fasa perempatan
dimana bulan yang nampak hanya sebagiannya saja (bulan separoh).
Selanjutnya bulan semakin penuh hingga mencapai bulan purnama. Bulan
purnama dicapai saat bulan berada di belakang bumi dari arah matahari.
KEGIATAN PRAKTIKUM 4
2. Pelaksanaan Pratikum :
a. Hari/tanggal : Jumat, 02 Juni 2017
b. Tempat : Kampus PGSD Undiksha Denpasar
4. Dasar Teori :
6. Cara kerja :
a. Perhatikan contoh dan bentuk batuan
b. Kemudian amati dengan Lup
7. Tabel Pengamatan :
Nama
No. Asal Warna Ciri-ciri Kegunaan
Batu
Arasemen
Tulung agung, Putih Non pereus, bngunan
1 Marmer
Kediri, jatim kekuningan butiran teratur lantai,
dinding
2 Apung Krakatau selat putih Ringan, Menggosok
sunda, Lombok, mengapung di kayu, alat
9. Pembahasan :
Batuan ada 3 macam yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
Batuan beku terbentuk karena magma/lava yang mengalami pendinginan.
Contoh batuan beku adalah :
a) Batuan granit dengan ciri cirinya yaitu terbentuk dari kuarsa putih atau
merah jambu dan berfungsi sebagai bahan bangunan.
b) Batuan obsidian dengan ciri ciri berwarna hitam/coklat tua disebut
juga batu kaca, dahulu digunakan manusia purba untuk membuat ujung
tombak/pisau.
c) Batuan basal dengan ciri ciri berwarna gelap dan terdiri dari butiran
butiran halus.
d) Batu apung dengan ciri ciri berongga dan ringan
.
Kemudian contoh batuan sedimen atau endapan antara lain :
a) Batu konglomerat dengan ciri ciri tampak seperti kumpulan kerikil
bulat yang direkatkan oleh lempung, pasir/gamping (kapur).
b) Batu breksi dengan ciri ciri tampak seperti kumpulan batu kerikil
bertepi tajam yang juga direkatkan oleh lempung, pasir,
gamping/kapur.
c) Batu gamping/kapur dengan ciri ciri warnanya beranekaragam yaitu
dari putih sampai merah, coklat dan bersifat agak lunak, berfungsi
sebagai bahan baku dalam pembuatan baja, gelas dan semen.
d) Batu pasir dengan ciri ciri terbentuk dari butiran butiran kecil berupa
kuarsa warnanya bervariasi mulai dari kuning, coklat, merah jambu,
hingga merah.
e) Batu serpih dengan ciri ciri berbutir paling halus, permukaan licin dan
mudah dibelah dan berwarna biru atau abu abu tua.
11. Kesimpulan :
Batuan menurut proses terjadinya di dalam perut bumi ada 5 macam
yaitu :
a. Batuan beku terbentuk dari lava dan magma yang mengalami
pendinginan.
b. Batuan sedimen terbentuk akibat erosi yang mengendap di dasar
laut/danau.
c. Batuan metamorf terbentuk akibat pengaruh suhu dan tekanan
tinggi sehingga mencair dan berubah bentuk.