Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum biologi dengan baik dan lancar. Shalawat dan
salam tak lupa kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang akan memberi syafaat kepada kita
kelak. Amin.

Laporan ini kami susun untuk memenuhi tugas praktikum biologi pada sub bab “Seleksi Alam”
yang diampu oleh bapak Yoni Ariyanto, S.Pd yang telah dilaksanakan dilapangan madrasah. Laporan
ini bertujuan agar siswa-siswi mampu memahami bagaimana seleksi alam berlangsung berdasarkan
teori yang sudah ada. Kami berterimakasih kepada bapak pembimbing yang senantiasa mengarahkan
dan membimbing kami, baik dalam praktik maupun laporan tertulisnya.

Praktikan sadar bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan. Kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan praktikum kami. Atas
perhatiannya kami ucapkan terimakasih. Semoga laporan ini bermanfaat. Amin.

Wedung, 22 Januari 2014

Praktikan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................................

B. Rumusan Masalah ..............................................................................................

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................

D. Manfaat Penelitian .............................................................................................

E. Keaslian Penelitian ..............................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ......................................................................................................

B. Analisis Data .....................................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................................

B. Alat dan Bahan .................................................................................................

C. Langkah-langkah Penelitian .............................................................................

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................................

B. Pembahasan .....................................................................................................

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Setiap makhluk hidup selalu mengalami perubahan. Perubahan dapat terjadi dalam kurun
waktu yang sangat lama dan dari generasi ke generasi sehingga generasi ke sekian mengalami
perubahan yang berbeda sama sekali dari nenek moyangnya. Perubahan ini juga tidak lepas dari
peranan lingkungan tempat makhluk hidup itu. Lingkungan menyebabkan terjadinya perubahan pada
makhluk hidup. Kemudian makhluk hidup akan beradaptasi dengan lingkungannya.

Kehidupan di bumi ini terbentuk melalui proses evolusi biologi. Evolusi Biologi adalah
perubahan makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama, dari organisme tingkat
rendah ke organisme tingkat tinggi. Proses evolusi itu berlangsung jutaan bahkan milyaran tahun
lamanya. Proses yang berlangsung sekian lama itu tidak dapat di amati secara langsung sehingga para
pakar hanya dapat berteori.

Ada yang mengatakan bahwa teori evolusi merupakan perpaduan antara gagasan dan
kenyataan, yaitu perpaduan antara ide dan fakta. Apakah gagasan para pakar tersebut?. Gagasan
tersebut adalah bahwa makhluk hidup itu mengalami evolusi, dari makhluk hidup tingkat rendah
menjadi makhluk hidup tingkat lebih tinggi. Apakah faktanya? Fakta tersebut berupa fosil, alat tubuh
yang tersisa, domestikasi, embriologi perbandingan, anatomi perbandingan, dan petunjuk biokimiawi.
Fakta-fakta tersebut dianalisis, dijadikan petunjuk tidak langsung tentang terjadinya evolusi.

Salah satu alasan terjadinya perubahan pada makhluk hidup adalah perubahan dalam DNA
(mutasi). Perubahan DNA disebabkan oleh rusak atau hilangnya segmen DNA. Perubahan pada
susunan kimia DNA akan mengakibatkan perubahan sifat organisme itu. Hasil perubahan pada
makhluk hidup ada dua kemungkinan, yaitu :

a. Makhluk hidup yang mengalami perubahan tersebut mampu menyesuaikan diri dengan
lingkunganya, sehingga akan tetap hidup dan berkembang.

b. Makhluk hidup yang mengalami perubahan tersebut tidak mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, sehingga tersingkir dan punah.

Erasmus Darwin (kakek Charles Darwin),Buffon, Lamarck, dan Alfred R. Wallace, pernah
melontarkan teori evolusi. Berdasarkan teori mereka, Charles Robert Darwin menyusun teorinya.
Karena teori Darwin lebih sistematis, lengkap, dan di sertai fakta-fakta pendukung, maka teori
Darwinlah yang digunakan sebagai pijakan ilmiah hingga saat ini. Darwin dianggap sebagai Bapak
Teori Evolusi

B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat dirumuskan, adakah keterkaitan praktikum yang menunjukkan salah satu
mekanisme seleksi alam dan teori evolusi yang telah dikemukakan ilmuwan terdahulu? Mengapa
ada makhluk hidup yang berhasil lolos dari seleksi alam dan ada yang tidak?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari praktikum ini adalah agar siswa dapat mengetahui kemampuan adaptasi individu
pada lingkungannya melalui simulasi model seleksi alam.

D. Manfaat Penelitian

Memahami bagaimana makhluk hidup bisa bertahan dan beradaptasi pada lingkungannya,
serta mampu menjelaskan konsep dasar biologi evolusi dan mekanisme evolusi, mampu menganalisa
dan intepretasi informasi biologi evolusi dengan kritis dan logis.

E. Keaslian Penelitian

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian oleh ilmuwan sebelumnya adalah objek dan lokasi
penelitian yang digunakan. Jika para ilmuwan terdahulu menggunakan hewan hidup sebagai objek
penelitiannya, misalkan tikus, jerapah, rusa dan lain-lain. Maka kami menggunakan kertas bufallo yang
termasuk benda abiotik atau benda tak hidup.

Lokasi yang kami gunakan adalah tanah yang berumput yang terletak disamping lapangan
madrasah. Sedangkan para peneliti terdahulu menggunakan banyak tempat didunia ini sebagai lokasi
penelitiannya.

BAB II
TINJAUAN PUSAKA

A. Kajian Teori

Pada tanggal 24 November 1559, Darwin menerbitkan buku berjudul On the Origin
of Species by Means Natural Selection yang terjemahanya adalah : “Asal mula terjadinya
spesies baru melalui Seleksi alam“. Pokok-pokok pikiran yang menjadi dasar bagi teori
evolusi Darwin adalah sebagai berikut :

1. Tidak ada dua individu yang sama.

2. Individu satu dengan lainnya mempunyai perbedaan atau variasi walaupun dalam satu spesies. Variasi
tersebut bersifat menurun.
3. Setiap populasi cenderung untuk bertambah banyak, yaitu dengan adanya kemampuan untuk
bereproduksi.

4. Untuk berkembangbiak selalu diperlukan adanya makanan dan ruang yang cukup.

5. Bertambahnya populasi tidak akan berjalan terus-menerus, tetapi kenaikan populasi akan dipengaruhi
oleh faktor-fakor pembatas.

Menurut Darwin, alam melakukan seleksi yang dikenal dengan seleksi alam (naturalselection).
Jadi, makhluk hidup berjuang untuk hidup, namun alam yang menyeleksi sehingga makhluk hidup yang
lolos seleksi dan ada yang tidak lolos seleksi.

Mengapa ada makhluk hidup yang berhasil lolos dari seleksi alam dan ada yang tidak?
Menurut Darwin, terdapat kenyataan sebagai berikut :

1. Ada variasai sifat individu didalam satu keturunan.

2. Ada kecenderungan populasi bertambah banyak.

3. Makhluk hidup yang berjuang unuk hidup dalam rangka mempertahankan kelestariannya.

4. Adanya kenyataan bahwa tiap individu yang berbeda melahirkan keturunan yang berbeda
pula; hanya individu yang mempunyai sifat-sifat yang cocok dengan lingkungannya yang
akan lestari.

Berdasarkan teori pokok-pokok tersebut, Charles Darwin mengemukakan dua teori mengenai
evolusi, yaitu :

1. Bahwa spesies yang hidup saat ini berasal dari spesies yang hidup dimasa lalu;

2. Bahwa evolusi itu berjalan melalui seleksi alam.

Rusa adalah mangsa bagi predator singa atau harimau. Saat berburu, singa mencari rusa yang
paling belakang. Biasanya, rusa yang paling belakang adalah rusa yang larinya lebih lambat. Agar
energi yang dikeluarkan tidak terlalu banyak, predator menerkam hewan yang larinya lambat. Ini
berarti bahwa rusa-rusa yang larinya lambat terkena seleksi alam. Yang tersisa adalah rusa yang larinya
cepat, yang akan menurunkan sifat-sifat lari cepat kepada keturunannya.

B. Analisis Data

Percobaan seleksi alam ini merupakan faktor pendorong terjadinya evolusi yang dapat kita
amati dari percobaan tersebut.

Mekanisme evolusi makhluk hidup terjadi karena beberapa faktor sebagai berikut :

1. Faktor Seleksi Alam


Faktor seleksi alam menyatakan bahwa makhluk hidup yang lebih mampu beradaptasi
(menyesuaikan diri) dengan kondisi alam atau habitatnya akan mampu bertahan hidup.

2. Faktor Mutasi Gen

Menurut Hugo de Vries bahwa variasi genetik merupakan akibat dari mutasi gen dan
rekomendai gen pada keturunan baru dan spesies baru yang muncul apabila terjadi
perubahan gen secara tiba-tiba.

3. Faktor Frekuensi Gen Dalam Populasi

Frekuensi gen adalah kehadiran suatu gen pada suatu populasi dalam hubungannya
dengan frekuensi alelnya.

4. Faktor Spesiasi

Spesiasi adalah proses pembentukan spesies baru yang berbeda dari spesies sebelumnya
melalui perkembangbiakan secara natural.

BAB I

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan


suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini
disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi.

Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi
alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk
keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan
sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-
sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada
generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini.[1][2] Setelah beberapa
generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus
dan acak ini dengan seleksi alam.

Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun


sebenarnya biologi evolusionertelah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun demikian, Darwin
adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teorievolusi yang telah banyak terbukti mapan
menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin mengenai evolusi yang terjadi
karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas komunitas sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan
peristiwa evolusi.
Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup yang tidak
mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang tertinggal hanyalah
mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup akan saling
bersaing untuk mempertahankan hidupnya. Atau dapat juga di artikan proses di mana mutasi genetika
yang meningkatkan keberlangsungan dan reproduksi suatu organisme menjadi (dan tetap) lebih
umum dari generasi yang satu ke genarasi yang lain pada sebuah populasi. Ia sering disebut sebagai
mekanisme yang "terbukti sendiri" karena:

 Variasi terwariskan terdapat dalam populasi organisme.

 Organisme menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup

 Keturunan-keturunan ini bervariasi dalam kemampuannya bertahan hidup dan bereproduksi.

Kondisi-kondisi ini menghasilkan kompetisi antar organisme untuk bertahan hidup dan
bereproduksi. Oleh sebab itu, organisme dengan sifat-sifat yang lebih menguntungkan akan lebih
berkemungkinan mewariskan sifatnya, sedangkan yang tidak menguntungkan cenderung tidak akan
diwariskan ke generasi selanjutnya.

Konsep pusat seleksi alam adalah kebugaran evolusi organisme. Kebugaran evolusi mengukur
kontribusi genetika organisme pada generasi selanjutnya. Namun, ini tidaklah sama dengan jumlah
total keturunan, melainkan kebugaran mengukur proporsi generasi tersebut untuk membawa gen
sebuah organisme.Karena itu, jika sebuah alel meningkatkan kebugaran lebih daripada alel-alel
lainnya, maka pada tiap generasi, alel tersebut menjadi lebih umum dalam populasi. Contoh-contoh
sifat yang dapat meningkatkan kebugaran adalah peningkatan keberlangsungan hidup dan fekunditas.
Sebaliknya, kebugaran yang lebih rendah yang disebabkan oleh alel yang kurang menguntungkan atau
merugikan mengakibatkan alel ini menjadi lebih langka. Adalah penting untuk diperhatikan bahwa
kebugaran sebuah alel bukanlah karakteristik yang tetap. Jika lingkungan berubah, sifat-sifat yang
sebelumnya bersifat netral atau merugikan bisa menjadi menguntungkan dan yang sebelumnya
menguntungkan bisa menjadi merugikan.

Seleksi alam dalam sebuah populasi untuk sebuah sifat yang nilainya bervariasi, dapat
dikategorikan menjadi tiga jenis. Yang pertama adalah seleksi berarah (directional selection), yang
merupakan geseran nilai rata-rata sifat dalam selang waktu tertentu. Kedua, seleksi
pemutus(disruptive selection), merupakan seleksi nilai ekstrem, dan sering mengakibatkan dua nilai
yang berbeda menjadi lebih umum (dengan menyeleksi keluar nilai rata-rata).. Ketiga, seleksi
pemantap(stabilizing selection), yaitu seleksi terhadap nilai-nilai ektrem, menyebabkan penurunan
variasi di sekitar nilai rata-rata.[88] Hal ini dapat menyebabkan organisme secara pelahan memiliki sifat
yang sama.

Kasus khusus seleksi alam adalah seleksi seksual, yang merupakan seleksi untuk sifat-sifat
yang meningkatkan keberhasilan perkawinan dengan meningkatkan daya tarik suatu organisme.

Evolusi memengaruhi setiap aspek dari bentuk dan perilaku organisme. Yang paling terlihat
adalah adaptasi perilaku dan fisik yang diakibatkan oleh seleksi alam. Adaptasi-adaptasi ini
meningkatkan kebugaran dengan membantu aktivitas seperti menemukan makanan, menghindari
predator, dan menarik lawan jenis. Organisme juga dapat merespon terhadap seleksi dengan
berkooperasi satu sama lainnya, biasanya dengan saling membantu dalam simbiosis. Dalam jangka
waktu yang lama, evolusi menghasilkan spesies yang baru melalui pemisahan populasi leluhur
organisme menjadi kelompok baru yang tidak akan bercampur kawin.

Adaptasi merupakan struktur atau perilaku yang meningkatkan fungsi organ tertentu,
menyebabkan organisme menjadi lebih baik dalam bertahan hidup dan bereproduksi. Ia diakibatkan
oleh kombinasi perubahan acak dalam skala kecil pada sifat organisme secara terus menerus yang
diikuti oleh seleksi alam varian yang paling cocok terhadap lingkungannya. Proses ini dapat
menyebabkan penambahan ciri-ciri baru ataupun kehilangan ciri-ciri leluhur.

Dari penjelasan di atas diketahui bahwa seleksi alam adalah salah satu faktor pendorong
terjadinya evolusi (teori darwinisme). Maka dari itu kami melakukan praktik simulasi seleksi alam ini
untuk mengetahui proses seleksi alam beserata factor yang mempengaruhinya sebagai salah satu
proses pembelajaran mengenai materi tentang ‘Evolusi’.

B. Tujuan

1. Membuktikan bahwa evolusi dapat terjadi akibat proses seleksi alam dan adaptasi.

2. Mengetahui dan memahami hubungan antara seleksi dan proses adaptasi.


BAB II
Metode Praktikum

A. Waktu : Jumat,13 Februari 2015

Tempat : lapangan berumput tebal

B. Alat dan Bahan

1. Kertas karton berwarna kuning, hitam, biru dan merah muda.

2. Gunting

3. Penggaris

4. Stopwatch

5. Tali Rafia

6. Wadah kertas

C. Prosedur kerja

1. Potong kertas karton berwarna kuning, hitam, biru dan merah muda masing-masing sebanyak 100
buah

2. Masukkan semua potongan kertas ke dalam wadah.

3. Campurkan secara merata kertas yang ada dalam wadah.

4. Ukur area tanah berumput seluas 1x1 meter dan beri batas menggunakan tali rafia.

5. Sebarkan semua potongan kertas pada area tanah berumput yang sudah diukur

6. Setiap predator mengambil potongan daun tersebut selama satu menit secara bergantian

7. Setiap setelah satu predator mengambil potongan kertas tersebut, catat jumlah masing-masing kertas
yang terambil pada lembar kerja.

8. Sebarkan kembali potongan kertas yang terambil ke area tanah berumput agar jumlah potongan kertas
kembali 100 buah.

Jumlah Kertas Warna


Urutan Biru Kuning Hitam Merah muda

awal hasil sisa awal hasil sisa awal hasil sisa awal hasil Sisa
1 100 19 81 100 9 91 100 20 80 100 17 83

2 100 19 81 100 8 92 100 10 90 100 24 76

3 100 20 80 100 7 93 100 3 97 100 23 77

4 100 15 85 100 11 89 100 4 96 100 23 77

Total 400 73 327 400 35 365 400 37 363 400 87 313

Rata-rata 100 18,25 81,75 100 8,75 91,25 100 9,25 90,75 100 21,75 78,25

Bahan Diskusi

1. Kertas warna apakah yang paling banyak terambil? Beri penjelasan mengapa demikian!

2. Kertas warna apakah yang paling sedikit terambil? Beri penjelasan yang tepat!

3. Kertas warna apakah yang paling banyak tersisa? Beri penjelasan!

4. Kertas warna apakah yang paling sedikit tersisa? Beri penjelasan!

5. Bagaimana perbandingan jumlah kertas yang terambil maupun yang tersisa untuk setiap urutan
makin banyak atau sedikit? Mengapa terjadi demikian?

6. Dalam percobaan ini kertas menggambarkan apa? Pengambilan kertas menggambarkan apa?

7. Apakah percobaan ini dapat mempermudah pemahaman anda tentang proses seleksi alam dan
adaptasi? Beri alasan!

8. Bagaimana pendapat anda jika percobaan ini dihubungkan dengan kejadian proses seleksi alam
yang terjadi pada resistensi hama oleh insektisida?

Jawaban

1. Kertas warna merah muda,karena kertas merah muda tidak mampu beradaptasi dengan
lingkungannya. Sehingga lebih banyak dimangsa predator.

2. Kertas warna kuning, karena warna kuning mampu menyesuaikan diri dengan baik dibandingkan
dengan warna merah muda.

3. Kertas warna kuning, , karena warna kuning mampu menyesuaikan diri dengan baik dibandingkan
dengan warna merah muda.

4. Kertas warna merah muda, karena kertas merah muda tidak mampu beradaptasi dengan
lingkungannya. Sehingga lebih banyak dimangsa predator.

5. a. Kertas warna biru yang terambil pada setiap urutannya relatif tetap. Dikarenakan kertas warna
biru memiliki kemampuan adaptasi terhadap lingkungannya relatif tetap. Sehingga,proses seleksi
alam yang di alami juga relatif tetap.
b. Kertas warna kuning yang terambil pada setiap urutannya relatif menurun. Dikarenakan kertas
warna kuning memiliki kemampuan adaptasi yang cukup baik. Sehingga proses seleksi alam yang di
hadapi makin sedikit.

c. Kertas warna hitam yang terambil cenderung menurun secara signifikan,hal ini dikarenakan kertas
warna hitam terlihat samar dalam lahan berumput tebal. Sehingga jika di analogikan kepada
makhluk hidup maka makhluk hidup tersebut sangat baik dalam melakukan proses adaptasi
terhadap lingkungan yang menyebabkan jumlah yang terseleksi alam sangat sedikit.

d. Kertas merah muda yang terambil cenderung semakin banyak. Dikarenakan warna merah muda
yang mencolok sehingga mudah terlihat mudah terlihat oleh predator. Hal ini menunjukkan bahwa
kertas merah muda memiliki kemampuan adaptasi yang buruk dan menyebabkan mengalami seleksi
alam yang paling signifikan.

6. Kertas menggambarkan makhluk hidup yang berada di suatu lingkungan sedangkan


pengambilan kertas menggambarkan seleksi alam dan adaptasi.

7. Ya,percobaan ini sangat mempermudah pemahaman kami tentang proses seleksi dan
adaptasi. Hal ini dikarenakan dengan adanya percobaan ini kita dapat mengetahui bahwa
alam mengadakan seleksi terhadap makhluk hidup yang ada di lingkungan. Bagi makhluk
hidup yang dapat beradaptasi akan terus bertahan sedangkan yang tidak dapat beradaptasi
akan terseleksi alam.

8. Proses seleksi alam yang terjadi pada resistensi hama oleh insektisida berbeda dengan
percobaan yang kami lakukan. Karena,percobaan yang kami lakukan terjadi akibat faktor
adaptasi lingkungan dan faktor persebaran. Sedangkan proses seleksi alam resistensi hama
oleh insektisida terjadi akibat faktor adanya bahan kimia.

BAB III

KESIMPULAN
A. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan di atas dapat disimpulkan bahwa ternyata kertas yang berwarna
merah muda paling banyak terambil, sedangkan yang paling sedikit adalah warna kuning. Dengan
faktor dasar yang mempengaruhinya adalah adaptasi warna terhadap lingkungan persebarannya.

http://deviearyani39.blogspot.co.id/2015/03/laporan-praktikum-seleksi-alam-xii-ipa-2.html?m=1

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari percobaan dan data diatas dapat kami simpulkan bahwa :

1. Kertas bufallo yang banyak terambil adalah kertas warna biru (12,6), warna hijau (10,4) dan warna
orange (9,00).

2. Seleksi alam yang terjadi pada setiap individu berbeda. Seperti halnya kertas, semakin mencolok
warna kertas maka lebih dominan dan akan mudah terseleksi oleh alam, dan semakin sama warna
kertas dengan lingkungannya maka akan mudah lolos dari seleksi alam.

3. Makhluk hidup yang dapat berkamuflase dan beradaptasi adalah makhluk hidup yang dapat lolos dari
seleksi alam.

4. Bahwa proses terjadinya seleksi alam dapat di pengaruhi dari beberapa hal, seperti warna spesies,
tempat melakukan percobaan, dan faktor lingkungan yang lain. Spesies yang lolos dari proses seleksi
alam dapat melangsungkan hidup setelah adanya seleksi alam, sedangkan spesies yang tidak lolos
oleh seleksi alam akan mati atau punah.
DAFTAR PUSTAKA
 Gitono, Sudarmanto dan Suyadi. 2013. Buku Ajar Acuan Pengayaan Biologi SMA Kelas XII. Boyolali :
CV Chandik Ayu.

 http://id.wikipedia.org/seleksialam/

 Riandari, Henny. 2007. Sains Biologi 3 Untuk Kelas XII SMA dan MA. Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri.

 Syamsuri, istaman dkk. 2004. Biologi untuk SMA kelas XII. Jakarta : Erlangga.

 Wigati, Sukoco dan Dyah. 2013. Detik-detik Ujian Nasional Biologi 2013-2014. Klaten : PT Intan
Pariwara

Anda mungkin juga menyukai