Anda di halaman 1dari 7

Nama : Safira Putri Rizkiah

NIM : 04011381823211

Metabolisme Protein

Protein merupakan salah satu senyawa yang sangat penting bagi manusia. Protein
adalah suatu senyawa organik yang mempunyai ikatan peptida dan berasal dari monomer
asam amino. Kata protein merupakan kata yang berasal dari yunani, yaitu “protos”dan
memiliki arti “yang paling utama” . Seluruh sel makhluk hidup mendapatkan manfaat penting
dari protein ini. Tentunya hal itu punya penyebab karena protein mengandung karbon, sulfur,
nitrogen, hidrogen dan oksigen. Protein juga mengandung fosfor. Orang yang telah berjasa
menemukan protein adalah Jons Jakob Berzelius pada tahun 1838. Protein terdiri dari satu
biomolekul raksasa yang memiliki peran penting dalam menyusun makhluk hidup. Protein
memiliki beberapa fungsi diantaranya :
1. Untuk pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan sel-sel tubuh
2. Merupakan sumber energi, setiap 1 gram protein menghasilkan energi sebesar 4,1
kalori
3. Pengyusun hormon, zat antibodi dan organel lainnya
4. Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
5. penyusun protoplasma
6. Sebagai pembawa kode genetik RNA
Penguraian dan sintesis (pergantian) protein sel yang berlangsung terus-menerus
terdapat di semua bentuk kehidupan. Setiap hari, manusia mengganti 1-2% protein tubuh
total, terutama protein otot. Penguraian protein dengan kecepatan tinggi terjadi di jaringan
yang mengalami tata ulang struktur, misalnya jaringan uterus selama kehamilan, otot rangka
dalam keadaan kelaparan, dan jaringan ekor kecebong sewaktu metamorfosis. Sekitar 75%
asam-asam amino yang dibebaskan dalam penguraian protein digunakan kembali, sisanya
kelebihan asam amino tidak disimpan. Asam-asam amino yang tidak langsung digabungkan
ke dalam protein baru dengan cepat diuraikan. Porsi utama rangka karbon asam amino diubah
menjadi zatzat antara amfibolik, sementara pada manusia, nitrogen amino diubah menjadi
urea dan diekskresi dalam urine.
Pertukaran Antar Organ Mempertahankan Kadar Asam Amino Yang Bersirkulasi
Pemeliharaan konsentrasi asam amino plasma dalam keadaan mantap di antara waktu
makan tergantung pada keseimbangan netto antara penglepasan dari simpanan protein
endogen dan penggunaan oleh berbagai jaringan. Otot membentuk lebih setengah dari semua
asam amino bebas, dan hati adalah tempat enzim siklus urea yang penting untuk pembuangan
kelebihan nitrogen. Oleh sebab itu, otot dan hati memiliki peran penting dalam
mempertahankan kadar asam amino plasma dalam sirkulasi.
Asam amino bebas, terutama alanin dan glutamin, dilepaskan dari otot ke dalam
sirkulasi. Alanin diekstraksi terutama oleh hati, dan glutamin diekstraksi oleh usus dan ginjal,
kedua jaringan ini mengubah sejumlah besar glutamin menjadi alanin. Glutamin juga
berfungsi sebagai sumber amonia untuk ekskresi oleh ginjal. Ginjal merupakan sumber utama
serin untuk diserap oleh jaringan perifer, antara lain hati dan otot. Asam amino rantai-
bercabang, terutama valin, dilepaskan dari otot dan diserap terutama oleh otak.
Alanin adalah asam amino glukoneogenik kunci. Laju glukoneogenesis hepatik
alanin jauh lebih tinggi dibandingkan dengan semua asam amino yang lain. Kapasitas
glukoneogenesis hati dari alanin tidak jenuh hingga kadar alanin mencapai 20-30 kali kadar
fisiologis normalnya. Setelah mengonsumsi makanan kaya protein, jaringan splanknik
melepaskan asam amino sementara jaringan otot perifer menarik asam amino; kedua proses
terutama melibatkan asam amino rantai bercabang. Karena itu, asam amino rantai bercabang
memiliki peran khusus dalam metabolisme nitrogen. Pada keadaan puasa, asam ini menjadi
sumber energi otak, pada keadaan kenyang, asam ini ditarik terutama oleh otot dan disimpan
oleh hati.
Asam-Asam Amino Dikatabolisme Menjadi Zat-Zat Antara Untuk Biosintesis
Karbohidrat Dan Lipid
Penelitian nutrisional tahun 1920-1940, diperkuat dan dikonfirmasi oleh penelitian
dengan asam amino berlabel isotopikal tahun 1940-1950, berhasil menemukan kemampuan
saling mengubah (interconvertibility) atom-atom karbon pada lemak, karbohidrat, dan
protein. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa semua atau sebagian kerangka karbon
setiap asam amino dapat diubah menjadi karbohidrat (13 asam amino), lemak (satu asam
amino), atau lemak dan karbohidrat (lima asam amino).
Reaksi Metabolisme Asam Amino
Tahap awal pembentukan metabolisme asam amino, melibatkan pelepasan gugus
amino, kemudian baru perubahan kerangka karbon pada molekul asam amino. Dua proses
utama pelepasan gugus amino yaitu, transaminasi dan deaminasi.
1. Transminasi
Transaminasi ialah proses katabolisme asam amino yang melibatkan
pemindahan gugus amino dari satu asam amino kepada asam amino lain. Dalam
reaksi transaminasi ini gugus amino dari suatu asam amino dipindahkan kepada salah
satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat, a ketoglutarat atau oksaloasetat,
sehingga senyawa keto ini diubah menjadi asam amino, sedangkan asam amino
semula diubah menjadi asam keto. Ada dua enzim penting dalam reaksi transaminasi
yaitu alanin transaminase dan glutamat transaminase yang bekerja sebagai katalis
dalam reaksi berikut :
Reaksi transaminasi terjadi didalam mitokondria maupun dalam cairan
sitoplasma. Semua enzim transaminase tersebut dibantu oleh piridoksalfosfat sebagai
koenzim. Telah diterangkan bahwa piridoksalfosfat tidak hanya merupakan koenzim
pada reaksi transaminasi, tetapi juga pada reaksi-reaksi metabolisme yang lain.

2. Deaminasi Oksidatif
Deaminasi adalah suatu reaksi kimia pada metabolisme yang melepaskan
gugus amina dari molekul senyawa asam amino. Gugus amina yang terlepas akan
terkonversi menjadi amonia. Asam amino dengan reaksi transaminasi dapat diubah
menjadi asam glutamat. Dalam beberapa sel misalnya dalam bakteri, asam glutamat
dapat mengalami proses deaminasi oksidatif yang menggunakan glutamat
dehidrogenase sebagai katalis.

Asam glutamat + NAD + a ketoglutarat + NH4+ + NADH + H+

Dalam proses ini asam glutamat melepaskan gugus amino dalam bentuk NH4+.
Selain NAD+ glutamat dehidrogenase dapat pula menggunakan NADP+ sebagai
aseptor elektron. Oleh karena asam glutamat merupakan hasil akhir proses
transaminasi, maka glutamat dehidrogenase merupakan enzim yang penting dalam
metabolisme asam amino oksidase dan D-asam oksidase.
Pembentukan Asetil Koenzim A
Asetil koenzim A merupakan senyawa penghubung antara metabolisme asam amino
dengan siklus asam sitrat. ada dua jalur metabolik yang menuju kepada pembentukan asetil
koenzim A, yaitu melalui asam piruvat dan melalui asam asetoasetat .

Asam-asam amino yang menjalani jalur metabolic melalui asam piruvat ialah alanin,
sistein, serin dan treonin. alanin menghasilkan asam piruvat dengan langsung pada reaksi
transaminasi dengan asam a ketoglutarat. Treonin diubah menjadi gllisin dan asetaldehida
oleh enzim treonin aldolase. glisin kemudian diubah menjadi asetil koenzim A melalui
pembentukan serin dengan jalan penambahan satu atom karbon, seperti metal, hidroksi metal
dan formil. koenzim yang bekerja disini ialah tetrahidrofolat.

Siklus Urea
Hans Krebs dan Kurt Heneseleit pada tahun 1932 mengemukakan serangkaian reaksi
kimia tentang pembentukan urea. Mereka berpendapat bahwa urea terbentuk dari ammonia
dan karbondioksidamelalui serangkaian reaksi kimia yang berupa siklus, yang mereka
namakan siklus urea. Pembentukan urea ini terutama berlangsung didalam hati. Urea adalah
suatu senyawa yang mudah larut dalam air, bersifat netral, terdapat dalam urine yang
dikeluarkan dari dalam tubuh.

Dalam reaksi pembentukan karbamil fosfat ini, satu mol ammonia bereaksi dengan
satu mol karbondioksida dengan bantuan enzim karbamilfosfat sintetase. Reaksi ini
membutuhkan energi, karenanya reaksi ini melibatkan dua mol ATP yang diubah menjadi
ADP. Disamping itu sebagai kofaktor dibutuhkan mg++ dan N-asetil-glutamat.

Karbamil fosfat yang terbentuk bereaksi dengan ornitin membentuk sitrulin. Dalam reaksi
ini bagian karbomil bergabung dengan ornitin dan memisahkan gugus fosfat. Sebagai katalis
pada pembentukan sitrulin adalah ornitin transkarbamilase yang terdapat pada bagian
mitokondria sel hati.

Selanjutnya sitrulin bereaksi dengan asam aspartat membentuk asam argininosuksinat.


Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinat sintetase. Dalam reaksi
tersebut ATP merupakan sumber energi dengan jalan melepaskan gugus fosfat dan berubah
menjadi AMP.

Dalam reaksi ini asam argininosuksinat diuraikan menjadi arginin dan asam fumarat.
Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinase, suatu enzim yang terdapat
dalam hati dan ginjal. Reaksi terakhir ini melengkapi tahap reaksi pada siklus urea. Dalam
reaksi ini arginin diuraikan menjadi urea dan ornitin. Enzim yang bekerja sebagai katalis
dalam reaksi penguraian ini ialah arginase yang terdapat dalam hati. Ornitin yang terbentuk
dalam reaksi hidrolisis ini bereaksi dengan karbamilfosfat untuk membentuk sitrulin.

Anda mungkin juga menyukai