Fotosintesis berasal dari bahasa Yunani, yakni foto dan synthesis. Foto sendiri diartikan
sebagai cahaya sedangkan synthesis merupakan kata yang bermakna menggabungkan atau
penggabungan. Secara sederhana, fotosintesis bisa diartikan sebagai proses pembuatan
makanan yang dilakukan oleh tumbuhan
berwarna hijau dengan melibatkan atau tidak cahaya matahari di dalamnya. Selain matahari,
proses fotosintesis ini juga melibatkan beberapa enzim. Proses fotosintesis ini biasa dilakukan
oleh tumbuh-tumbuhan, umumnya tumbuhan tingkat tinggi dan beberapa jenis alga juga
bakteri dalam rangka menghasilkan energy berupa nutrisi yang akan digunakan dalam
berbagai aktifitas.
Proses fotosintesis terdapat pada tumbuhan hijau yang bersifat autotrof yakni bisa menyusun
makanannya sendiri. Melalui daun, tumbuhan menyerap molekul karbondioksida
juga air dalam rangka menghasilkan gula dan juga oksigen. Kedua senyawa tersebut
kemudian akan digunakan sebagai penyokong pertumbuhannnya. Adapun persamaan rekaksi
yang terjadi dalam proses fotosintesis adalah sebagai berikut:
Reaksi terang
Pada reaksi terang terjadi penguraian air pada klorofil dari cahaya matahari yang disebut
fotolisis. Cahaya matahari dibutuhkan sebagai sumber energi dalam reaksi terang. Di mana
sumber energi yang diubah oleh klorofil menjadi energi kimia dan disimpan dalam bentuk
ATP (Adenosina trifosfat). Klorofil berfungsi sebagai pengantar energi cahaya menjadi
kimia. Reaksi terang menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2.
Reaksi ini memerlukan molekul air. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen
sebagai antena. Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-
450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600 nanometer).
Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan
sensasi bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada
gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang pendek
menyimpan lebih banyak energi. Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil
untuk dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang
berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I.
Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang
680 nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja
secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai dalam senter yang bekerja saling
memperkuat.
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II,
membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor elektron.
Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP, satuan
pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau
kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan
elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan
ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen. Oksigen dari proses
fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon dioksida. Pendapat ini pertama kali
diungkapkan oleh C.B. van Neil yang mempelajari bakteri fotosintetik pada tahun 1930-an.
Bakteri fotosintetik, selain sianobakteri, menggunakan tidak menghasilkan oksigen karena
menggunakan ionisasi sulfida atau hidrogen.
Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I,
melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya
mereduksi NADP menjadi NADPH.
Reaksi gelap
Pada reaksi gelap terjadi pengikatan karbondioksida oleh daun. Kemudian karbon dioksida
tersebut diubah menjadi glukosa. Dalam pembentukan glukosa ini diperlukan ATP yang
dihasilkan melalui proses terang. Pada reaksi ini tidak dibutuhkan sinar matahari, dan terjadi
pada bagian stroma pada kloroplas
ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis (reaksi terang) memicu berbagai
proses biokimia. Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin yang
mengikat karbon dioksida untuk membentuk ribulosa (dan kemudian menjadi gula seperti
glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya
sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya)
1. Cahaya
Komponen-komponen cahaya yang mempengaruhi kecepatan laju fotosintesis
adalah intensitas, kualitas dan lama penyinaran. Intensitas adalah banyaknya cahaya
matahari yang diterima sedangkan kualitas adalah panjang gelombang cahaya yang efektif
untuk terjadinya fotosintesis.
2. Konsentrasi karbondioksida
Semakin banyak karbondioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan
tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu
optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu
hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan
karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar
fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang
berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan
berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa fotosintesis terjadi pada tumbuhan yang
berwarna hijau. Bahan-bahan yang dapat menyerap cahaya tampak disebut pigmen. Warna
hijau pada bagian tumbuhan disebabkan oleh pigmen hijau (pigmen yang memantulkan atau
meneruskan cahaya hijau) yang terkandung di dalam kloroplas, yaitu klorofil.
Pada setiap millimeter persegi permukaan daun terdapat sekitar ½ juta kloroplas. Oleh karena
itu, daun merupakan bagian yang dominan berwarna hijau dan merupakan tempat utama
untuk fotosintesis pada sebagian besar tumbuhan. Selain itu, fotosintesis juga dapat terjadi
pada bagian batang yang hijau dan buah yang belum masak.
Kloroplas terdapat pada bagian dalam daun yang tersusun oleh sel-sel hidup dan dapat
melakukan proses-proses fisiologi, disebut mesofil. Di dalam kloroplas terdapat cairan atau
fluida kental disebut stroma dan membran-membran halus berbentuk pipih seperti koin,
sebagai tempat klorofil, disebut membran tilakoid. Di dalam membran tersebut
terdapat ruangan yang disebut ruang tilakoid (lumen). Tumpukan dari beberapa membran
tilakoid membentuk struktur yang disebut grana (tunggal = granum). Kloroplas diselubungi
oleh 2 membran, yaitu membran dalam dan membran luar. Pada fotosintesis, masuknya
karbondioksida ke daun dan keluarnya oksigen yang dihasilkan, melewati struktur yang
disebut stomata (tunggal = stoma, dalam bahasa Yunani berarti mulut). Sebagaimana
rangkaian reaksi kimia pada respirasi, rangkaian reaksi kimia pada fotosintesis merupakan
reaksi penyederhanaan dari 2 tahapan reaksi dalam fotosintesis. Kedua reaksi tersebut adalah
reaksi terang (disebut bagian foto) dan reaksi gelap atau siklus Calvin (disebut bagian
sintesis).
Gambar 1. Kloroplas
Sebagaimana rangkaian reaksi kimia pada respirasi, rangkaian reaksi kimia pada fotosintesis
merupakan reaksi penyederhanaan dari 2 tahapan reaksi dalam fotosintesis. Kedua reaksi
tersebut adalah reaksi terang (disebut bagian foto) dan reaksi gelap atau siklus Calvin
(disebut bagian sintesis).
a. Reaksi Terang
Pada reaksi terang, energi yang berasal dari matahari ( energi cahaya) akan diserap oleh
klorofil dan diubah menjadi energi kimia (untuk mensintesis NADPH dan ATP) di dalam
kloroplas. Reaksi terang terjadi di dalam grana. Salah satu pigmen yang berperan secara
langsung dalam reaksi terang adalah klorofil a. Di dalam membran tilakoid, klorofil bersama-
sama dengan protein dan molekul organik berukuran kecil lainnya membentuk susunan yang
disebut fotosistem. Beberapa ratus klorofil a, klorofil b, dan karotenoid membentuk suatu
kumpulan sebagai “pengumpul cahaya” yang disebut kompleks antena. Sebelum sampai ke
pusat reaksi, energi dari partikel-partikel cahaya (foton) akan dipindahkan dari satu molekul
pigmen ke molekul pigmen yang lain. Pusat reaksi merupakan molekul klorofil pada
fotosistem, yang berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi kimiawi (reaksi cahaya)
fotosintesis pertama kalinya.
Langkah awal dari reaksi terang adalah transfer elektron tereksitasi dari klorofil pusat reaksi
menuju molekul khusus yang disebut akseptor elektron primer. Air (H2O) diuraikan menjadi
2 ion hidrogen dan 1 atom oksigen kemudian melepaskan O2 Elektron yang berasal dari
air (H2O) menggantikan elektron yang hilang pada P680. Sebagaimana sistem transportasi
elektron pada respirasi aerobik, transport elektron pada reaksi terang ini melalui rantai
transport elektron menuju fotosistem I (P700). Secara berturut-turut, rantai elektron tersebut
yiatu: plastokuinon (Pq), merupakan pembawa elektron; kompleks sitokrom; dan plastosianin
(Pc), merupakan protein yang mengan dung tembaga. Adanya aliran elektron ini akan
menghasilkan energi- energi yang kemudian tersimpan sebagai ATP. Pembentukan ATP
yang menggunakan energi cahaya melalui aliran elektron non siklis pada reaksi terang ini
disebut fotofosforilasi non siklis.
Pada aliran elektron siklis ini, elektron dari akseptor primer fotosistem I dikembalikan ke
fotosistem I (P700) melalui feredoksin, kompleks sitokrom, dan plastosianin. Oleh karena itu,
pada aliran siklis ini menyebabkan produksi ATP bertambah tetapi tidak terbentuk NADPH
serta tidak terjadi pelepasan molekul O2. Proses pembentukan ATP melalui aliran siklis ini
disebut fotofosforilasi siklis. Perhatikan Gambar 4.
1) Fiksasi Karbon
Pada tahap ini, gula berkarbon 5 yang disebut ribulosa 1,5 bisfosfat (RuBP)
mengikat CO2 membentuk senyawa interme diate yang tidak stabil, sehingga terbentuk 3-
fosfogliserat. Pembentukan tersebut dikatalisis oleh enzim RuBP karboksilase atau
rubisko. Sebagian besar tumbuhan dapat melakukan fi ksasi karbon dan
menghasilkan senyawa (produk) pertama berkarbon 3, yaitu 3-fos fo gliserat. Oleh karena itu,
tumbuhan yang dapat memfi ksasi CO2 ini disebut tumbuhan C3. Contohnya adalah
tanaman padi, gandum, dan kedelai. Pada beberapa tumbuhan, fiksasi karbon mendahului
siklus Calvin dengan cara membentuk senyawa berkarbon 4 se ba gai produk pertamanya.
Tumbuhan seperti ini disebut tumbuhan C4. Contohnya adalah tebu, jagung, dan
anggota rumput-rumputan.
Tidak seperti pada tumbuhan C3 dan C4, tumbuhan kaktus dan nanas membuka stomatanya
pada malam hari dan menutupnya pada siang hari. Pada saat stomata terbuka, tumbuhan
mengikatkan CO2 pada berbagai asam organik. Cara fiksasi karbon ini pertama kali
dtiemukan pada tumbuhan famili Crassulaceae (tumbuhan penyimpan air) dan disebut
metabolisme asam krasulase (Crassulacean Acid Metabolism) sehingga tumbuh
annya disebut tumbuhan CAM. Asam organik (senyawa intermediate) yang dibuat pada
malam hari disimpan dalam vakuola sel mesofi l sampai pagi hari. Pada siang hari (stomata
tertutup), reaksi terang dapat memasok ATP dan NADPH untuk siklus Calvin. Pada saat itu,
asam organik melepaskan CO2 dan memasuki molekul gula (RuBP) dalam kloroplas. Dengan
demikian, baik tumbuhan C3, C4, maupun CAM akan menggunakan siklus Calvin setelah
fiksasi CO2, untuk membentuk molekul gula dari karbondioksida.
Pada tahapan terakhir siklus Calvin ini, RuBP sebagai pengikat CO2 dibentuk kembali oleh 5
molekul G3P. RuBP siap untuk mengikat CO2 kembali dan siklus Calvin dapat berlanjut
kembali. Dengan demikian, molekul gula tidak akan terbentuk hanya dengan reaksi
terang atau siklus Calvin saja. Oleh karena itu, kedua
proses tersebut merupakan gabungan proses untuk terjadinya fotosintesis. Pada materi
sebelumnya, kalian telah mempelajari bahwa fotosintesis menghasilkan molekul gula. Gula
yang dibuat dalam kloroplas tersebut akan digunakan untuk proses respirasi tumbuhan atau
menyusun senyawa organik lainnya dalam sel tumbuhan. Gula tersebut akan diedarkan ke
seluruh bagian tumbuhan, dalam bentuk gula sederhana seperti glukosa. Molekul-molekul
gula berlebih yang terbentuk selama fotosintesis dan tidak diedarkan, akan menumpuk atau
disimpan di dalam plastida sebagai sumber cadangan energi dalam bentuk amilum atau pati
(polisakarida).
Menurut F.F. Blackman (tahun 1905), fotosintesis dapat berlangsung jika ada cahaya dan
akan berhenti jika tidak ada cahaya. Fotosintesis terdiri dari reaksi fotokimia dan reaksi
enzimatis. Kondisi tanpa cahaya (gelap) dapat menghambat pembentukan O2 melalui reaksi
fotokimia. Selain faktor lingkungan, faktor dalam juga dapat mempengaruhi kecepatan
fotosintesis, antara lain: konsentrasi enzim, kekurangan air, dan konsentrasi klorofil.
-----------------------
Reaksi terang terjadi dalam empat proses yang berbeda yang terus berjalan jika kondisi
memungkinkan:
Energi cahaya diserap oleh molekul klorofil dan ditransfer untuk membuat elektron
energi tinggi.
Elektron energi tinggi memasuki rantai transpor elektron di mana energi mereka
ditransfer ke akseptor elektron.
Air teroksidasi untuk menghasilkan ion hidrogen dan gas limbah, oksigen.
Senyawa energi tinggi, ATP dan NADH, terbentuk.
---------------------------
Genom
Kloroplas pada tanaman tingkat tinggi merupakan evolusi dari bakteri fotosintetik menjadi
organel sel tanaman. Genom kloroplas terdiri dari 121 024 pasang nukleotida serta
mempunyai inverted repeats (2 kopi) yang mengandung gen-gen rRNA (16S dan 23S rRNAs)
untuk pembentukan ribosom. Genom kloroplas mempunyai subunit yang besar yaitu
penyandi ribulosa biphosphate carboxylase. Protein yang terlibat di dalam kloroplas
sebanyak 60 protein. 2/3nya diekspresikan oleh gen yang terdapat di inti sel sementara 1/3nya
diekspresikan dari genom kloroplas.