Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI HUTAN TROPIKA (BW-2203)

ANALISIS FAKTOR LINGKUNGAN PADA TIGA TAPAK


DENGAN KERAPATAN TAJUK BERBEDA
DI KAMPUS ITB JATINANGOR

Tanggal praktikum : 30 Januari 2020


Tanggal pengumpulan laporan : 6 Februari 2020

Disusun oleh:
Kelompok 5

Munifah Syifa Maliki 11518052

Asisten:
Tsabita

PROGRAM STUDI REKAYASA KEHUTANAN


SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2020
I. Tujuan Praktikum
1. Menentukan perbandingan faktor mikroklimat ditiga tapi yang
berbeda
2. Menentukan perbandingan faktor edafik ditiga tapak berbeda
3. Menentukan perbandingan intensitas cahaya dan temperatur udara
pada taak terbuka dan tertutup menggunakan hasil data logger.
II. Hasil dan Pembahasan

2.1 Faktor Mikroklimat pada Tapak Terbuka, Sedang dan Tertutup


2.1.1 Kondisi Curah Hujan Kampus ITB Jatinangor Tahun 2010 – 2019
Curah Hujan merupakan jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar
selama periode tertentu. Di setiap daerah mempunyai curah hujan yang berbeda-
beda dalam tentang waktu tertentu, contohnya di ITB Jatinangor.
Pada Gambar 2.1.1 terdapat grafik curah hujan dari data di situs
http://gisweb.ciat.cgiar.org/MarkSimGCM. Grafik tersebut menunjukkan curah
hujan di ITB Jatinangor dalam rantang waktu 9 tahun, yaitu dari tahun 2010
hingga 2019. Pada grafik terlihat bahwa curah hujan dari tahun ke tahun
mengalami penurunan dari 167,5 mm hingga 165,83 mm. Curah hujan tertinggi
pada 2010 dan terendah pada 2019.

Gambar 2.1.1.1 Grafik curah hujan pada tahun 2010 hingga 2019
2.1.2 Suhu Udara
Dapat dilihat pada Gambar 2.1.2.1, kondisi tapak mempengaruhi suhu
udara. Tapak terbuka memiliki suhu udara yang lebih besar dibandingkan tapak
lainnya, hal tersebut disebabkan oleh banyaknya sinar matahari yang masuk.
Sedangkan pada tapak tertutup memiliki suhu udara yang lebih rendah
dibandingkan tapak lainnya, karena lingkungan yang tidak terpapar sinar
matahari langsung.
30

29

28 27.38888889
Suhu Udara (oC) 27
27
26.11111111
26

25

24

23
Terbuka Sedang Tertutup
Kondisi Tapak

Gambar 2.1.2.1 Grafik perbandingan suhu udara ditiga tapak yang berbeda
2.1.3 Kelembaban Udara
Kelembaban udara menandakan sejumlah uap air yang terkandung di udara
atau atmosfer dan biasanya dinyatakan dalam berat uap air untuk setiap volume
udara tertentu. Kelemababan udara pada kondisi tapak yang berbeda memiliki
nilai yang berbeda.
Berdasarkan Gambar 2.1.3.1, pada tapak terbuka kelembaban udara
memiliki nilai yang paling rendah, sedangkan tapak tertutup memiliki nilai
kelembaban yang paling tinggi. Hal ini disebabkan oleh banyaknya sinar
matahari yang diterima oleh tapak, maka uap air yang terkandung di udara
mengurang.
Kelembaban udara pada kondisi tapak memiliki perbedaan yang kurang
signifikan, perbedaan tersebut disebabkan oleh letak tapak yang berdekatan,
hanya kerapatan tajuk pohon yang berbeda.
100
90
79.77777778
80 71.22222222 71.83333333
70
Kelembaban (%) 60
50
40
30
20
10
0
Terbuka Sedang Tertutup
Kondisi Tapak

Gambar 2.1.3.1 Grafik perbandingan kelembaban udara ditiga tapak yang berbeda
2.1.4 Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya pada tapak terbuka jauh lebih besar dibandingkan tapak
tertutup, hal ini disebabkan oleh banyaknya paparan sinar matahari yang
diterima. Dapat dilihat pada Gambar 2.1.4.1, tapak terbuka intensitas cahayanya
jauh lebih besar dibandingkan tapak tertutup. Tapak tertutup memiliki banyak
tajuk yang menghalangi paparan sinar matahari, sedangkan pada tapak terbuka
memiliki penghalang yang lebih sedikit membuat paparan sinar matahari masuk
lebih banyak.
Namun dalam pengukuran penelitian ini, didapatkan nilai yang sangat
beragam disetiap pengulangannya. Semakin banyak keberagaman nilai, maka
nilai standar deviasinya semakin tinggi. Jika standar deviasi lebih besar dari
selisih nilai antar tapak, maka data tersebut tidak valid dan tidak dapat
digunakan.
160000
140000
120000

Intensitas Cahaya (Lux)


100000
80000
56215.55556
60000
40000
20000 6592.222222
1175.777778
0
Terbuka Sedang Tertutup
-20000
-40000
Kondisi Tapak

Gambar 2.1.4.1 Grafik perbandingan intensitas cahaya ditiga tapak yang berbeda

2.1.5 Data Logger


Data Logger merupakan insturmen elektronik yang dapat merekam
pengukuran secara otomatis dengan intervaltertentu selama periode waaktu yang
ditentukan. Data Logger memiliki sensor untuk beberapa parameter salah
satunya adalah temperature udara dan intensitas cahaya.
Perubahan temperatur udara terhadap waktu pada tapak terbuka dan tertutup
tidak terlalu berbeda, tapi perubahan itu disebabkan oleh semakin hilangnya
cahaya matahari yang membuat penambahan temperatur udara. Seperti pada
Gambar 2.1.5.1 yang memperlihatkan grafik perbandingan temperature terhadap
waktu tapak terbuka dan tertutup. Semakin hilangnya sinar matahari, semakin
rendah pula temperature udara.
Tapak Terbuka Tapak Tertutup

35 32.188
30.558
28.655 27.862
30 27.272 26.292
25.902
Temperatur Udara (oC) 25 27.961
26.195 25.61 25.222 25.125 25.319
24.738
20

15

10

0
14:07:00 14:37:00 15:07:00 15:37:00 16:07:00 16:37:00 17:07:00
Waktu

Gambar 2.1.5.1 Grafik perbandingan temperature udara di tapak terbuka dan tertutup dengan
menggunakan data logger

Dapat dilihat pada Gambar 2.1.5.2, intensitas cahaya pada tapak terbuka
lebih mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan tapak tertutup, hal ini
disebabkan oleh penerimaan cahaya matahari yang lebih banyak ditapak terbuka
dibanding tapak tertutup. Sinar matahari sangat mempengaruhi intensitas cahaya
menyebabkan perubahan intensitas cahaya terhadap waktu mengalami
penurunan pada tapak terbuka. Sedangkan pada tapak tertutup tidak mengalami
perubahan intensitas yang signifikan, karena pada siang haripun tapak tertutup
tidak banyak menerima paparan sinar matahari.
Tapak Terbuka Tapak Tertutup

60000 52355.9
50000
Intensitas Cahaya (Lux) 37200.2
40000
27555.7
30000 23422.4

20000 14466.8
8266.7
10000 4994.5
2669.5 2066.7 1636.1 1463.9 775 1722.2
376.7
0
14:07:00 14:37:00 15:07:00 15:37:00 16:07:00 16:37:00 17:07:00
Waktu

Gambar 2.1.5.2 Grafik perbandingan intensitas cahaya di tapak terbuka dan tertutup dengan
menggunakan data logger

2.2 Faktor Edafik


Tabel 2.2.1 Faktor edafik
Kampus ITB
Jatinangor Tapak Terbuka Tapak sedang Tapak Tertutup
Faktor
St. St. St.
Edafik Rata Ma Ma Ma
Max Min Min devi Min devi Min devi
-rata x x x
asi asi asi
1,0
27,1 1,25 0,84 573
Suhu 8333 32, 28,3 642 25,5 534 643
(oC) 32,2 23,1 33 2 5 35 28 6 181 26 23,1 9
11,
80,8 11,6 15,1 551
Kelemba 7962 738 698 515
ban (%) 99,5 49 96 93 49 073 99,5 56 715 96 64,5 1
0,5
6,30 0,73 0,60 321
7407 319 987 601
pH 7,4 5,5 41 7,4 5,5 1277,2 5,6 248 7,1 5,8 7
36,8 21,2 36, 6,3
Kandung 794 014 28,4 879 23,4 5,63 34,1 22,6 4,66 36,3 21,2 208
an Air 326 134 7910 432 782 478 013 519 982 680 014 688
(%) 2 3 11 6 609 611 825 337 454 241 134 7
Kandung 98,0 84,9 96, 1,1
an 676 734 93,7 521 84,9 3,91 98,0 90,4 2,45 95,4 93,0 192
Organik 328 042 1431 739 734 794 676 953 783 911 618 636
(%) 5 6 89 1 043 346 329 917 455 189 401 4
Kandung 15,0 1,93 6,28 15, 3,47 3,91 9,50 1,93 2,45 6,93 4,50 1,1
an 265 236 5681 026 826 794 460 236 783 815 888 192
Mineral 957 715 13 595 087 346 83 715 455 988 113 636
(%) 4 7 5
1,44 0,41 1,0 0,3
Bulk 754 492 0,79 919 0,41 0,27 1,09 0,45 0,24 1,44 0,46 891
Density 972 265 1799 017 492 868 710 984 845 754 639 514
(gr/cm³) 1 7 18 3 266 995 126 661 652 972 802 8
0,84 0,45 0,8 0,8
342 375 0,70 434 0,58 0,89 0,82 0,58 0,90 0,82 0,45 531
Porositas 541 482 1207 254 796 483 647 599 624 400 375 503
(%) 2 2 86 1 161 398 298 952 282 075 482 9

2.2.1 Suhu Tanah


Salah satu faktor edafik adalah suhu tanah. Dalam praktikum kali ini
dilakukan beberapa kali pengulangan oleh kelompok yang berbeda, didapatkan
suhu tertinggi pada tapak terbuka senilai 32,2oC dan suhu terendah pada tapak
tertutup senilai 23,1oC. Seperti pada Tabel 2.2.1, data yang didapat cukup
beragam sehingga standar deviasi tertinggi adalah 1,26.
2.2.2 Kelembaban Tanah
Kelembaban tanah juga berpengaruh dalam penentuan pengelolaan tanah.
Dalam praktikum kali ini dilakukan beberapa kali pengulangan oleh kelompok
yang berbeda, didapatkan kelembaban tertinggi pada tapak sedang senilai 99,5%
dan kelembaban terendah pada tapak terbuka senilai 49%. Seperti pada Tabel
2.2.1, data yang didapat cukup beragam sehingga standar deviasi tertinggi adalah
15,17.
2.2.3 pH Tanah
pH tanah menentukan kelarutan unsur-unsru hara dalam larutan tanah,
sehingga pH akan memengaruhi ketersediaan unsur hara bagi tumbuhan. pH
tanah dapat dipengaruhi oleh tipe vegetasi dan aktivitas pemupukan, kebutuhan
pH tanah tumbuhan pun berbeda-beda sesuai kebutuhan.
.Dalam praktikum kali ini dilakukan beberapa kali pengulangan oleh
kelompok yang berbeda, didapatkan tapak terbuka memiliki pH paling basa dan
paling asam yaitu 7,4 dan 5,5. Seperti pada Tabel 2.2.1, data yang didapat cukup
seragam sehingga standar deviasi tertinggi adalah 0,53.
2.2.4 Kandungan Air
Kandungan air adalah jumlah air yang terkandung di dalam tanah dengan
berat segar tertentu. Berdasarkan Tabel 2.2.1, kandungan air pada kampus ITB
Jatinangor paling tinggi 36,88% dan paling rendah 21,20% dengan rata-rata
28,48%. Kandungan air tanah paling tinggi pada tapak terbuka 36,88% dan
paling rendah 23,48%. Kandungan air paling tinggi pada tapak sedang 34,10%
dan paling rendah 22,65%. Kandungan air tanah paling tinggi pada tapak
tertutup 36,37% dan paling rendah 21,20%.
2.2.5 Kandungan Organik
Berdasarkan Tabel 2.2.1, kandungan organik tanah kampus ITB Jatinangor
paling tinggi 98,07% dan paling rendah 84,97%. Kandungan organik tanah
paling tinggi pada tapak terbuka 96,52% dan paling rendah 84,97%. Kandungan
organik paling tinggi pada tapak sedang berada pada 98,07 % dan paling rendah
pada 90,49%. Kandungan organik tanah paling tinggi pada tapak tertutup
95,49% dan paling rendah 93,06%.
2.2.6 Kandungan Mineral
Kandungan mineral tanah berasal dari pelapukan batuan induk. Berdasarkan
Tabel 2.2.1, kandungan mineral pada kampus ITB Jatinangor paling tinggi
15,02% dan paling rendah 1,93%. Kandungan mineral paling tinggi pada tapak
terbuka 15,02% dan paling rendah 3,47%. Kandungan mineral paling tinggi pada
tapak sedang 9,50% dan paling rendah 1,93%. Kandungan mineral paling tinggi
pada tapak tertutup 6,93% dan paling rendah 4,50%.
2.2.7 Bulk Density (Bobot Isi)
Bobot isi adalah perbandingan antara massa tanah pada keadaan kering
konstan dan volumenya, yang dipengaruhi oleh kelembaban dan tekstur tanah.
Dalam praktikum kali ini dilakukan beberapa kali pengulangan oleh kelompok
yang berbeda, didapatkan nilai bobot isi tertinggi pada tapak tertutup yaitu 1,45
gr/cm3 dan nilai bobot isi terendah tapak terbuka yaitu 0,42 gr/cm3. Seperti pada
Tabel 2.2.1, data yang didapat cukup seragam sehingga standar deviasi tertinggi
adalah 0,38.
2.2.8 Porositas
Porositas dapat dijadikkan sebagai indikator potensi penetrasi akar dan
aerasi tanah pada lapisan tanah yang berbeda. Dalam praktikum kali ini
dilakukan beberapa kali pengulangan oleh kelompok yang berbeda, didapatkan
nilai porositas tertinggi pada tapak terbuka yaitu 0,84 gr/cm3 dan nilai porositas
terendah pada tapak tertutup yaitu 0,42 gr/cm3. Seperti pada Tabel 2.2.1, data
yang didapat cukup seragam sehingga standar deviasi tertinggi adalah 0,90.
2.2.9 TeksturTanah

Tabel 2.2.9.1 Data tekstur tanah di tiga tapak berbeda

Tekstur tanah didapat dari pencuplikan tanah menggunakan core sampler.


Dari pengamatan kali ini didapatkan data yang terlampir pada Tabel 2.2.9.1.
Pada data tersebut menunjukan bahwa pada tapak tertutup dan terbuka tanah
didominansi oleh tektur tanah yang lumpur berpasir, sedangkan di tapak
terbuka cukup bervariasi tetapi didominansi oleh lumpur berpasir juga.
III. Kesimpulan
1. Faktor mikloklimat meliputi intensitas cahaya, suhu udara, dan
kelembaban udara. Intensitas cahaya dan tempertur udara tertinggi berada
pada tapak terbuka, eadangkan kelembaban udara tertinggi berada pada
tapak sedang.
2. Faktor edafik meliputi suhu tanah, pH tanah, kendungan air, kandungan
mineral, kandungan organic, porositas, bulk density, dan tekstur tanah.
Suhu tanah, kandungan air, kandungan mineral, dan porositas tertinggi
berada pada tapak terbuka, sedangkan pH tanah, kandugan air, bulk
density teringgi berada pada tapak tertutup.
3. Tapak terbuka memiliki suhu udara dan intensitas cahaya tertinggi yang
diukur oleh data logger.

Anda mungkin juga menyukai