Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DISPERSAL HEWAN DAN TUMBUHAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geografi Hewan Tumbuhan

Dosen : Dra. Esti Sarjanti, MSi.

Disusun Oleh :

Erfin Surya (1701010010)

Cantika Diffa (1701010019)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

TAHUN AKADEMIK 2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita taufiq dan
hidayah-Nya, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik
kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-
cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.

Terima kasih kami ucapkan kepada dosen kami serta teman-teman sekalian yang telah
membantu, baik bantuan berupa moril maupun materil, sehingga pembuatan makalah “Dispersal
Hewan Dan Tumbuhan” terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Melalui makalah ini
diharapkan dapat menambah ilmu dan pengetahuan.

Kami menyadari, dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta
banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun penulisan serta
penyampaiannya, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah
ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca.

Purwokerto, 09 Oktober 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .........................................................................................................................

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................................

C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Dispersal ................................................................................................................

B. Cara Dispersal ..........................................................................................................................

C. ...................................................................................................................................................

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ...................................................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Populasi adalah kumpulan individu yang sejenis yang hidup pada suatu daerah dan
waktu tertentu. Pengertian ini dikemukakan untuk menjelaskan bahwa individu-
individu suatu jenis organisme dapat tersebar luas di muka bumi, namun tidak
semuanya dapat saling berhubungan untuk mengadakan perkawinan atau pertukaran
informasi genetik, karena tempatnya terpisah.
Dalam penyebarannya individu-individu itu dapat berada dalam kelompok-
kelompok, dan kelompok-kelompok itu terpisah antara satu dengan yang lain.
Pemisahan kelompok-kelompok itu dapat dibatasi oleh kondisi geografis atau kondisi
cuaca yang menyebabkan individu antar kelompok tidak dapat saling berhubungan
untuk melakukan tukar menukar informasi genetik.
Kata dispersal sebenarnya berasal dari istilah ekologi untuk menggambarkan
penyebaran organisme dari tempat asalnya. Kebiasaan melakukan dispersal atau
penyebaran dilakukan doleh sebagian besar organisme baik tumbuhan, hewan maupun
manusia. Dampak dari terjadinya dispersal atau penyebaran organisme adalah dapat
terjadinya ketidakseimbangan populasi dalam suatu area atau wilayah tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu dispersal?
2. Bagaimana cara dispersal?
3.
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dispersal.
2. Untuk mengetahui cara dispersal hewan dan tumbuhan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dispersal
Kata dispersal sebenarnya berasal dari istilah ekologi untuk menggambarkan
penyebaran organisme dari tempat asalnya. Kebiasaan melakukan dispersal atau
penyebaran dilakukan oleh sebagian besar organisme baik tumbuhan, hewan maupun
manusia. Dampak dari terjadinya dispersal atau penyebaran organisme adalah dapat
terjadinya ketidakseimbangan populasi dalam suatu area atau wilayah tertentu.
Menurut kamus bahasa Indonesia online (2013) , pengertian dari Dispersal
adalah penyebaran dan/atau pergerakan menjauhi tempat kelahiran atau kepadatan
populasi, sedangkan Kleiner Kark (2010) mengatakan Dispersal atau penyebaran artinya
gerakan individudari daerahkelahiranatautempat mereka tinggal,dengan harapan
mendapatkan tempat di mana mereka dapat berreproduksi.
Penyebaran yang sukses ke suatu daerah yang sebelumnya tidak ditempati oleh
suatu spesies disebut ekspansi jangkauan, Ada dua jenis ekspansi jangkauan yaitu
Difusidan penyebaran langsung.
1. Difusi-adalah proses yang bertahap di manabatas jangkauan kemajuan spesies dalam
menyebarke zona yang sebelumnya kosong di tepi rentang generasi sebelumnya,
2. Penyebaran langsung - adalah pergerakan jarak jauh individu atau kelompok dari
wilayah tempat tinggaldan bereproduksi ke lokasi yang jauh dari daerah lamanya.
Daerah yang dituju biasanya kurang(atau lebih) sesuai habitatnya (Kleiner Kark ,2010)
B. Cara dispersal
Hamid (2014) mengatakan Dispersal (sebaran) adalah gerakan individu atau
bentuk kecilnya (misalnya : biji, spora, telur, kista, larva dan sebagainya) ke dalam atau
keluar populasi atau daerah populasi. Bentuk dispersal tersebut ada 3 macam yaitu
Emigrasi (gerakan searah keluar), Imigrasi (gerakan searah kedalam) dan migrasi (gerakan
periodik berangkat dan kembali).
Mekanisme dalam penyebaran ada 2 yaitu
1. Aktif : gerakan organisme dari satu lokasi ke lokasi lain dengan cara sendiri ,

5
2. Pasif: gerakan organisme dari satu tempat ke tempat lain dengan cara kekuatan yang
lebih kuat, seperti aliran air, angin atau organisme lain
Contoh Mekanisme aktif, yaitu pohon cashapona

Contoh Mekanisme Pasif, yaitu dandelion dengan cara terbawa angin

6
Cara penyebaran terbagi atas 3 yaitu :
1. Penyebaran Langsung yaitu jauh yang dilakukan dengan periode yang relatif singkat,
beberapa spesies melakukan penyebaran langsung menggunakan air, angin, sayap dan
konsekuensinya adalah begitu luas daerah distribusi yang terjadi dan seringkali ada
banyak taksa yang hilang serta adanya kesamaan/perbedaan antara biota yang
menempati suatu lingkungan di wilayah geografis yang berbeda (beberapa
spesies berada pada jarak yang berbeda, namun yang penting masih ada kesempatan).
2. Difusi yaitu Penyebaran lambat individu untuk menyebar keluar dari batasan Kisaran
spesies' (dicapai dari generasi ke generasi).
3. Migrasi Sekuler yaitu Penyebaran sangat lambat (misalnya ratusan generasi) yang
biasanya melibatkan perubahan evolusioner dalam penyebaran populasi (Anonim,
2010).

Malcolm (2010) mengatakan bahwa penyebaran (Dispersal) dilakukan dengan 3 alasan


yaitu (1). Menghindari kerumunan (Crowding), (2). Menghindari persaingan dengan
kerabat dan (3). Menghindari perkawinan sedarah dan konsekuensi genetic negatif.
Sedangkan rentang ekspansi adalah hasil dari sukses penyebaran ke daerah yang
sebelumnya tidak ditempati oleh spesies tersebut, biasanya mengikuti cara-cara sebagai
berikut (1). Penghapusan penghalang ekologi, fisiologis atau perilaku, (2). Habitat
sebelumnya tidak cocok menjadi cocok, (3) Pergeseran evolusioner.

Menurut Hamid (2014) Dispersal merupakan salah satu pergerakan spesies melalui
aspek penyebaran. Terjadi dispersal memiliki suatu konsekuensi yaitu terjadinya
pencampuran antara keturunan dari induk yang berbeda sehingga memberi peluang yang
lebih besar untuk terjadi outbreeding, yang akan diikuti dengan munculnya variasi genetik
yang semakin beragam sehingga terjadilah keanekaragaman organisme.

Faktor dispersal (penyebaran) dibagi menjadi 2 yaitu

1. Faktor fisik meliputi suhu, cahaya, struktur tanah, api dan aliran air.
2. Faktor Kimia meliputi air, oksigen, salinitas, pH dan nutrients.

7
Adapun faktor kendala dalam penyebaran (dispersal) adalah distribusi untuk spesies
tersebar tidak jelas dan spesies tersebar di area baru tetapi tidak dapat berkembangbiak
karena faktor biotik dan fisik yang mempengaruhinya.

Dispersal & Kolonisasi Pada Tumbuhan

1. Mekanisme berpindahnya alat pencar tumbuhan dari induk ke habitat yang baru
2. Alat pancar dapat berupa :
a. Kuncup (gemma; buding) pada batang atau daun (Propagule)
b. Spora (Diaspora) pada tumbuhan ganggang, lumut dan paku.
c. Biji (Diseminule) pada tumbuhan berbiji.
d. bagian vegetatif (propagule)

3. Kemudian akan terjadi Kolonisasi pada tumbuhan tersebut jika.


 Kemampuan alat pencar untuk dapat hidup pada habitat baru.
 Dipengaruhi oleh kemampuan adaptasi pada cekaman faktor lingkungan

Agensi Dispersal

1. Faktor Abiotik
a. Air
kemampuan hewan dalam berenang terutama hewan-hewan air menyebabkan
perpindahan mudah terjadi. Benih tumbuhan dapat terangkut dan berpindah tempat
dengan menggunakan media aliran air sungai atau arus laut.
Berupa hanyutan air jadi tumbuhan itu akan hanyut terbawa oleh air, jadi dengan
syarat
- Alat pancar berstruktur anatomi jaringan udara.

8
- Biji memiliki ruang udara.
- Struktur jangkar pada buah.

Biasanya hal ini terdapat pada sea currents (air laut), sungai dan alirannya, gleitser.

b. Angin.
Dalam hal ini digunakan oleh hewan untuk terbang. Sedangkan hewan
menggunakan tekanannya dalam bentuk perpindahan benih dari satu tempat ke
tempat yang lain
Jadi salah satu bagian tumbuhan akan terbawa oleh angin dengan spesifik sifat
sebagi berikut;
- Banyak.
- Kecil.
- Ringan
- Biji memiliki ornamentasi (sayap, jumbai)
- Posisi alat pencar strategis

Seperti Spora, flumeed, bersayap, berbulu

2. Faktor Biotik
Dibagi 2 cara;
a. Ectozoic
- Buah dan biji berornamentasi
o Duri
o Rambut kelenjar
o Duri kait
o Rumbut kasar – hakus
- Biji normal tanpa perubahan fisiologi
b. Endozoic
- Buah atau biji tanpa ornamentasi
- Biji memiliki perilaku berbeda dalam hal fisiologi di dalam pencernaan
- Ada yang dapat tumbuh bila sudah mengalami proses pencernaan hewan
agensinya.

9
Agensinya dapat berupa burung, mamalia, serangga, manusia, ini dapat di bedakan.
Pada hewan dipengaruhi oleh wilayah jelajah (home range) hewan. Manusia
dipengaruhi oleh budidaya atau manfaat tumbuhan.

Barrier Dispersal

Barrier lebih terbatas pada dispersal daripada koridor dan memblokir bagian dari bentuk
tertentu sementara memungkinkan mereka yang dapat mentolerir kondisi penghalang
untuk bermigrasi secara bebas.

1. Fisiografi kondisi berupa Bentuk permukaan bumi, Benua & pulau – air (long distance
dispersal), Gunung. Angin lokal, yang dapat menghambat.
2. Klimatik, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat dapat menghambat
persebaran misalnya kondisi temperatur, kelembaban udara, curah hujan, Cahaya,
Periodisitas sinaran
3. Biotik, kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup serta persediaan bahan makanan
yang melimpah menjadi faktor penghambat tumbuhan dan hewan dalam bermigrasi.
Hal ini berkaitan dengan kecocokan dengan kondisi alam. seperti Kompetisi, Predator
& prey: rantai makanan (food chain), Decomposer organisme (Microbiological)
berupa Fungi, Bakteria, Ganggang hijaup-biru.

10
4. Edafik, tanah sangat berpengaruh bagi tanaman/tumbuhan karena sangat memerlukan
unsur-unsur penting dalam tanah yaitu unsur hara, udara, kandungan air yang cukup.
Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat hewan-hewan yang terbiasa menggali
tanah dan bertempat tinggal di dalam tanah memilih mencari daerah yang lapisan
tanahnya tebal dan gembur. berupa Struktur fisik, Komposisi kimia, Konten
kelembaban, Suhu, Unsur hara makro dan mikro
Migrasi Pada burung golden plover

Burung berpindah tempat runtuk menyesuaikan keadaan udara, jika dibelahan bumi
yang lain sedang musim dingin, maka burung tersebut akan berpindah ke belahan
bumi yang cuacanya hangat semacam katulistiwa, namun tidak menutup
kemungkinan burung-burung tersebut menetap dan berbiak di daerah yang di datangi.
Pacifik Golden Plover, merupakan salah satu burung migrasi yang banyak ditemukan
diantara burung-burung pantai, mencolok warna emas di bulu-bulunya sehingga
memudahkan pengamatan, kadang, di tandai juga di kakinya dengan bendera sebuah
negara ataupun dengan cincin biasa untuk memudahkan sejauh mana dia migrasi.
Pacifik Golden Plover menyukai hutan bakau dan pantai yang bertekstur lumpur,
jadi ketika musim migrasi, burung ini sangat asik di dokumentasikan ketika air surut
dan sedang mencari makan di pinggir hutan bakau.

11
Agak mudah memang mendapatkan jenis burung ini untuk di foto, namun sangat
susah mencari tempat yang nyaman untuk melakukan kegiatan dokumentasi untuk
burung ini karena sudah sangat jarang hutan bakau yang ada di pesisit Bima Nusa
Tenggara Barat.

12
BAB III
KESIMPULAN
Dispersal adalah perpindahan hewan dari tempat kelahirannya ke daerah baru
untuk hidup dan berreproduksi. Atau gerakan individu atau bentuk kecilnya (misalnya
: biji, spora, telur, kista, larva dan sebagainya) ke dalam atau keluar populasi atau
daerah populasi. Cara penyebarannya dengan langsung, difusi, sekuler. Agensinya
berupa biotik dan abiotic. Penghalang untuk ber migrasi adalah fisiografi, klimatik,
biotik dan edafik.

13
Daftar Pustaka

Devita. 2010. Ekologi Fisiologi danDinamika Populasi Hewan.


https://staff.blog.ui.ac.id/devita/files/2010/05/Ringkasan-1B.1.pdf. Di-akses pada
tanggal 19 November 2019
Malcolm, S. 2010. BIOS 3010. Ecology Lecture 4 : Distribution and Movement
homepages.wmich.edu/~malcolm/BIOS3010 – ecology/Lectures/L04-Bios..· PDF
file, diakses pada tanggal 19 November 2019.

Prayanti Putri Brahmanda, 2014. Dinamika Populasi.*


http://dwimoii.blogspot.com/2014/04/dinamikapopulasi-ditulisuntuk-
memenuhi.html,diakses pada tanggal 19 November 2019

14

Anda mungkin juga menyukai