01/ 2012
B ODIVERSITAS
NDONESIA
Bhinneka Flora Fauna Nusantara
REPTIL
B ODIVERSITAS Dari Studio FOBI
NDONESIA
Bhinneka Flora Fauna Nusantara
Edisi penuh dengan kejutan
Vol. 02/No. 01/ 2012 Sesekali saya dari luar negeri. Yaitu
memang suka dengan secara kebetulan ketika
Majalah Digital kejutan. Terutama, karena BIODIVERSITAS INDONESIA
Diterbitkan oleh perasaan yang meluap- mengangkat tema reptil
luap setelah kekagetan pada edisi ketiga ini, di saat
berlangsung seringkali yang sama Taman Nasional
membuat semangat juga Komodo akhirnya benar-benar
menjadi meluap-luap. ditetapkan sebagai salah satu
Susunan Redaksi Alamat Redaksi Setidaknya ada 3 kejutan di
Pemimpin Redaksi: Oka Dwi P. website: www.fobi.web.id
dari 7 keajaiban natural dunia
Redaktur: Karyadi Baskoro, Imam Taufiqurrahman email: fotobiodiversitas@gmail.com
edisi ini. yang baru. Bagi kami, hal
Desain dan Tata Letak: Swiss Winasis
Kejutan pertama adalah ini merupakan momentum yang
antusiasme Bioders FOBI dalam ikut penting. Sebab optimisme kami
Foto Sampul Depan Foto Sampul Dalam berkontribusi dalam edisi ini. Redaksi berkata, setelah ini perhatian serta
Bronchocela cristatella Asthenodipsas laevis kepedulian terhadap kehidupan
oleh Syahputra oleh Syahputra mendapat kiriman tulisan yang
jauh lebih banyak dari edisi-edisi komodo sebagai salah satu reptil
sebelumnya. Variasi tulisannya pun khas Indonesia akan meningkat.
memuaskan. Karena cukup mewakili Pada gilirannya nanti perhatian
banyaknya famili dari kelas reptil tersebut semoga saja menular pada
yang ada di Indonesia. peningkatan perhatian kehidupan
seluruh jenis reptil Indonesia.
Kejutan kedua datang dari
layouter majalah ini ketika beliau Akhirnya, kejutan-kejutan itu
memberitahukan bahwa akan ada memang menjadi terasa istimewa
perubahan tampilan di edisi ini. bagi kami. Kejutan yang sepertinya
Reaksi tim redaksi yang lain pada membawa angin sejuk perubahan.
awalnya tidak terlalu antusias. Sebab Minimal, kejutan-kejutan itu benar-
mengira perubahan hanyalah dari benar membuat semangat kami
bentuk majalah yang horizontal meluap-luap. Semoga itu juga yang
menjadi vertikal. Kemudian setelah dirasakan Bioders semua.
pemaparan dilakukan dan draf
layout mulai disusun kami mulai
terpesona. Diam-diam, hati kami
menyetujuinya. Oka Dwi P.
Kejutan ketiga justru didapat Pemimpin Redaksi
Daftar Isi
Vol.02/No.01/ 2012
17
klik judul untuk
langsung ke
halaman artikel
77
Temple Pit Viper
Bunglon
dan
Pipa
Panas
BLUSUKAN
Sejenak di Rumah Komodo 25
SPESIES
BIODERS
Sang Raja Herpetofauna 103
Penangkar Penyu Ciamis 111
Kadal Gunung
Istimewa 71 51
Kakmungkako, Cicak yang Senang KANTONG BIODIVERSITAS Kura-kura Leher
Terbang 33 Riung, Pesona Biodiversitas di Selatan Ular dari Rote
Dasia olivacea, si Kadal Pemanjat 39 Flores 123
Kisah Edor di Karimunjawa 45 Bukan Buaya Asam Manis 117
Pendatang yang Merajalarela 57
TIPS IDENTIFIKASI
Penyu Lekang Pantai Selatan Jawa 65
Biawak Rokan 133
Serangan Kumbang Bubuk 89
Tanaman Karnivora Nepenthes 95 BIDIK
133
Mitos Sang Reptil 139 Biawak dari
Rokan
KOMODO
Kontributor Edisi Ini
Arie Yusri Syam Ananta Oki Hidayat
Wicaksono Staf Pusat Wirapratama Peneliti
Lulusan Entomologi Pria satwaliar di
Universitas Kabupaten kelahiran Balai Penelitian
Diponegoro, Rokan Hulu Pacitan Kehutanan
Semarang, yang sangat ini masih Kupang, Nusa
ini, termasuk produktif berstatus Tenggara
salah satu penulis produktif dalam menulis. mahasiswa Fakultas Timur, ini berbagi cerita
di FOBI. Mungkin karena Pengetahuan yang luas dan Pertanian dan Ilmu tentang kura-kura leher ular
ia bekerja di Departemen ketertarikan yang besar Kelautan Universitas dari Rote yang terancam
Kelautan dan Perikanan pada flora dan fauna telah Brawijaya. Tulisannya dan keberadaan komodo di
membuatnya kerap menulis banyak ia bagikan melalui tentang Dasia olivacea, si Riung. Tentu menarik untuk
tentang fauna perairan. FOBI. Tiga artikelnya kadal pemanjat membuat disimak!
Namun jangan keliru, ia yang termuat di edisi ini edisi ini semakin lengkap.
juga bisa menulis hal lain, merupakan buktinya.
misalnya tentang serangga
Hary Susanto
Syahputra
Asalnya asli
Dan Fotografernya
yang menyerang kamar
kosnya! Untuk edisi dari Pulau Umilaela Arifin Luthfi Nur
reptil ini ia Bangka, Tampilan foto- Hidayat
Bagus Dona berbagi cerita provinsi foto cicak batik Kepeduliannya
Doni tentang ular Bangka- (Cyrtodactylus pada penyu
Seorang yang punya Belitung. batik) di edisi membuatnya
alumni Biologi mitos kuat Kecintaannya sangat ini merupakan asik meneliti
Universitas di karimunjawa, ular edor. tinggi pada ular. miliknya. penyu di
Diponegoro Wajar, sebab ia merupakan Selain telah banyak Spesies baru pantai selatan
yang punya staf Pengendali Ekosistem dari Tampotoka, Sulawesi,
perhatian khusus terhadap Hutan Taman Nasional
mengoleksi foto Jogjakarta. Terutama penyu NEW 7 WONDERS
spesies ular Indonesia, itu ia deskripsikan bersama di Pantai Trisik. Saat ini ia
reptil. Simak kisahnya Karimunjawa. Sehingga pengetahuannya yang Djoko Tjahjono Iskandar dan juga masih aktif menempuh OF NATURE
dalam mengamati sarang membuat pria asal Jogja ini luas terhadap ular ia Angga Rachmansyah pada studi S2 di Fakultas Biologi
bunglon di Gonoharjo dan sangat akrab dengan flora tuangkan dalam salah tahun 2011. UGM
OF
KOMODO
berbagai spesies reptil yang fauna yang ada di kawasan satu artikel spesies viper
ia temukan. Emile Leushuis Faisal Karim
Karimunjawa. Indonesia. Pria kelahiran Seorang
Risanti Ady Kristanto Pardi Belanda ini pelancong
Naintiwan Semenjak Perjalanan sangat familiar yang
Aktif dalam di bangku ke Sukabumi dengan berprofesi
Kelompok kuliah, sudah dan Indonesia. sebagai
Studi sangat aktif berjumpa Pekerjaannya fotografer dan
Herpetofauna mengamati dengan di bidang videografer
Biologi burung dan aktivis pariwisata antara Indonesia freelance. Karya foto dan
Universitas berbagai penyelamat dan Belanda membuatnya video komodo dibuatnya
Gadjah Mada biodiversitas yang memiliki dua kediaman, di saat mengikuti
penyu di sana ternyata
membuatnya memiliki Belanda dan Yogyakarta. program Aku Cinta
ada di Jakarta. Hasil sangat berkesan bagi
ketertarikan tinggi pada Ia menyukai dunia Indonesia 2011
pengamatannya ditulis seorang mahasiswa
ordo Testudinata (kura- fotografi, termasuk wildlife bersama Detikcom.
menjadi buku berjudul Manajemen Sumberdaya photography, sebagaimana
kura, bulus dan penyu). “Alam Jakarta”. Kali ini ia Perairan, Fakultas Perikanan yang tertampil di edisi ini.
Salah satunya ia ceritakan berbagi cerita satu spesies dan Ilmu Kelautan, IPB
dalam edisi ini. alien yang ada di Jakarta. ini. Kisah itulah yang kini
dibagikannya.
Catatan Redaksi Catatan Redaksi
dalam
angka
Karyadi Baskoro
Jumlah
Sumatera
masih sama. Jawa masih menjadi 50
penyumbang terbanyak sebesar Bali 40
30
18.418 foto, meningkat 33%.
20
Selanjutnya Sumatera tetap 10
berada diposisi ke-2, meningkat 0
S
etelah satu minggu jenis sikatan, seperti sikatan seluk-beluk Ekspedisi FOBI di
blusukan di Cangar, Tahura kepala-abu (Culicicapa ceylonensis) Cangar, Tahura R. Soerjo. Kita
R. Soerjo, Batu, Jawa Timur, dan sikatan bodoh (Ficedula tunggu saja tanggal mainnya…
para Bioders anggota Ekspedisi hyperythra) ditambah dengan
Foto Biodiversitas Indonesia dokumentasi keberadaan anakan
pulang dengan mendapat hasil anis sisik (Zoothera dauma) dan
yang luar biasa. Guyuran hujan elang jawa (Spizaetus bartelsi).
yang turun setiap hari, suhu Kesemua catatan yang didapat
yang dingin menggigit dan menjadi tambahan data penting
rintangan alam lainnya tidak bagi dunia ornitologi (ilmu tentang
menghalangi semangat para burung) Indonesia.
&
sarang
bunglon
pipaair panas
“Satu hal yang paling
menarik yaitu bahwa
bunglon hutan ini
meletakkan sarangnya
tepat di atas pipa saluran
air panas”
HARJO
dan air terjun sudah berupa jalan
semen atau batu. Area parkir cukup
luas untuk menampung ratusan
kendaraan. Sejumlah warung yang
dikelola warga siap untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi pengunjung.
Tak lupa ada pula fasilitas toilet dan
mushola.
Di sebelah barat pintu masuk
W
ana Wisata Gonoharjo aliran sungai deras yang kawasan, ada pula lokasi yang
merupakan kawasan berhulu di Gunung Ungaran. dikelola pihak swasta. Lokasi ini
wisata yang dikelola oleh Ketinggiannya berkisar antara memiliki sejumlah guest house
Perhutani, melalui RPH (Resort 700 – 1000 m dpl. dengan harga sewa yang terjangkau.
Pemangkuan Hutan) Gempol, KPH Disediakan pula tempat berkemah
Kondisi vegetasinya
(Kesatuan Pemangkuan Hutan) Kedu bagi yang berminat. Ada juga fasilitas
masih cukup lebat dan subur,
Utara. Kawasan yang dikelola seluas kolam renang air panas dan dingin
didukung oleh curah hujan
15 ha dari total 77 ha kawasan yang yang sudah termasuk dalam harga
rata-rata 1.500 mm / tahun.
ada. Secara administratif masuk tiket.
Komunitas yang dominan
dalam Desa Gonoharjo, Kecamatan adalah hutan alam di bagian Akses untuk menuju lokasi ini
Limbangan, Kabupaten Kendal. punggungan atas. Pada bagian bawah dialirkan menuju kolam di kompleks cukup mudah. Dapat dijangkau
Secara fisiografis, berada di terdapat hutan alam bercampur penginapan. Terdapat pula air terjun dari beberapa arah kota dengan
sisi utara, kaki Gunung Ungaran. dengan kebun kopi alami. Sebagian di sekitar ketinggian 800 m dpl. Di angkutan umum atau pribadi. Dari
Topografinya berupa dua punggungan kecil lagi berupa komunitas hutan hutan sebelah atas air terjun dapat arah barat atau kota Kendal, jalurnya
bukit yang bergelombang dan pinus. ditemukan sisa-sisa situs Candi adalah: Kendal – Kaliwungu – Boja –
curam. Di antara keduanya terdapat Petirtan. Keberadaan Candi Petirtan Limbangan – Gonoharjo. Sementara
Di kawasan hutan ini ada beberapa ini merupakan ciri khas pada Daerah
lembah dengan dari arah timur atau kota Semarang,
sumber air panas yang mengandung Aliran Sungai (DAS) yang dianggap ditempuh melalui jalur : Semarang
belerang. Sumber air panas ini cukup penting oleh masyarakat – Jerakah – Cangkiran – Limbangan
sebagian dahulu. – Gonoharjo. Sedangkan dari arah
Sebagai lokasi wisata selatan atau kota Ungaran, jalurnya
yaitu : Ungaran – Gunung Pati –
Cangkiran – Limbangan – Gonoharjo.
Sejenak di
Rumah
Komodo
Teks: Oka Dwi P.
Foto: Faisal Karim
Rute Saya
Cryptelytrops albolabris
Oki Hidayat
KAKMUNGKAKO
cicak yang senang terbang
EDOR
KARIMUNJAWA
di
Teks dan Foto: Hary Susanto
Karimunjawa, tidak hanya kisah hutan hujan tropis dataran rendah
tentang nama di atas yang untuk Pulau Karimunjawa dan di
beredar. Kisah tentang beberapa Pulau Kemujan sering dijumpai di
binatang pun ada yang melegenda. kebun atau pekarangan.
Berkembang di masyarakat secara Ular edor ini selalu di atas tanah.
turun-temurun. Nama binatang itu Tidak dapat memanjat pohon,
adalah lele tanpa patil, ular edor suka bersembunyi dan bertelur di
dan keong bolong. serasah, daun-daun kering atau
Dalam kesempatan ini, hanya batu-batuan. Maka tidak heran
ular edor yang akan saya bahas. Ular jika ular ini sampai ke dekat rumah
edor (Calloselasma rhodostoma) atau pemukiman.
termasuk dalam famili Viperidae. Kepalanya yang berbentuk
Ia adalah satu di antara 8 jenis ular segitiga menandakan ular ini
di Karimunjawa dan merupakan sangat berbisa. Corak warna coklat
jenis ular yang sangat ditakuti tubuhnya yang mirip dengan
oleh penduduk Karimunjawa. lingkungan sekitarnya, membuat
Penyebabnya tentu saja karena ular ini mudah tersamarkan.
bisanya yang mematikan. Maka Sifatnya pasif pada siang hari.
tak jarang ular ini akan segera Tidak akan menyerang jika tidak
dibunuh jika terlihat. Ukuran tubuh tersentuh, terinjak atau terganggu.
ular dewasa dapat mencapai satu Maka kita harus terus berhati-hati
meter lebih. dan waspada kala beraktifitas.
Karimunjawa merupakan
Sebenarnya Calloselasma
singkatan dari kremun kremun Ular Buta, Setigi dan Mistik
rhodostoma tidak hanya terdapat
soko jowo. Secara harfiah berarti
di Karimunjawa, tetapi juga di Ular Edor ini buta. Dari cerita
pulau yang tampak kabur dilihat
daratan Pulau Jawa. Dikenal dalam yang beredar, konon disebabkan
dari Pulau Jawa. Dari kisah sejarah
berbagai nama, seperti ular tanah oleh kutukan dari Sunan
dan legenda yang beredar, nama
atau ular panah atau dalam bahasa Nyamplungan. Hal itu terjadi ketika
tersebut diberikan oleh putra
Inggris, Malayan Pit Viper. ular ini akan mematuknya.
Sunan Muria bernama Amir Hasan
yang kemudian bergelar Sunan Penyebaran ular edor di Meskipun ular ini sangat
Nyamplungan. Beberapa nama Karimunjawa ini pun terbatas. berbisa, namun terdapat obat Corak warna coklat tubuhnya
Dari 27 pulau yang menyusun
daerah seperti Legon Bajak, Legon penangkalnya. Adalah setigi yang yang mirip dengan lingkungan
Lele dan Nyamplungan, beliau juga kepulauan, hanya dua pulau yang berfungsi sebagai penawarnya.
yang memberikannya. diinformasikan terdapat ular edor. sekitarnya, membuat ular ini
Setigi yang juga dikenal dengan
Yaitu Pulau Karimunjawa dan nama ilmiah Pemphis acidula mudah tersamarkan.
Dalam kenyataannya, di
Kemujan. Lokasi utamanya di merupakan salah satu tumbuhan
Taman Nasional Laut Kepulauan
jan
Dinamakan setigi watu karena kelamaan racun akan keluar
mu
dengan sendirinya. KMP Muria (Ferry
seringkali tumbuh di watu (batu).
Ke
ari
Demikian juga setigi pasir, karena Dari kedua pilihan itu, mana
ra
Bah
da
Exp
Jejak
Kura-Kura
Leher Ular Rote
Teks dan foto:
Oki Hidayat
55 | Biodiversitas Indonesia 3
yang
pendatang
merajalela
“Jika kita mengirim sinyal,
maka kita akan seperti
orang Indian yang diserang
Colombus.”
59 | Biodiversitas Indonesia 3
Spesies
mengalahkan pertumbuhan, Bunglon taman dalam bahasa
menginfeksi atau menjadi vektor Inggris dikenal dengan nama
penyakit, berkompetisi, menyerang, Oriental Garden Lizard atau
bahkan berhibridisasi dengan Changeable Lizard. Spesies ini
spesies lokal. tersebar luas di wilayah Iran,
Demikianlah posisi keberadaan Afghanistan, Pakistan, Nepal,
bunglon taman (Calotes versicolor) Bhutan, India (termasuk Pulau
di Pulau Jawa. Khususnya untuk Andaman), Sri Lanka, Myanmar,
Jakarta, ia adalah Invasive Alien Thailand, Malaysia bagian barat,
Spesies. Diduga, bunglon taman Maladewa, Vietnam, Pulau Pulo
masuk ke Jakarta berawal dari Condore, daerah China selatan
satwa peliharaan yang kemudian (Yunnan, Guangdong, Guangxi,
terlepas ke alam. Hongkong, Pulau Hainan), Indonesia
(Sumatera), dan diintroduksi ke
P
antai selatan Jawa ternyata masih
menjadi lokasi favorit bagi penyu
untuk bertelur. Salah satunya ada-
lah Pantai Trisik yang terletak di di Desa
Banaran, Kecamatan Galur, Kabupaten
Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogya-
karta. Bukan hanya karena lokasinya yang
masih berupa hamparan pasir, tetapi di
pantai ini juga terdapat lembaga konser-
vasi penyu yang dikelola oleh warga set-
empat. Lembaga itu bernama Konservasi
Penyu Abadi.
Perairan Indonesia diketahui menjadi hab-
itat dari hampir semua jenis penyu yang
ada di dunia. Antara lain penyu hijau (Che-
lonia mydas), penyu pipih (Natator depres-
sus), penyu sisik (Eretmochelys imbricata),
penyu lekang (Lepydochelys olivacea),
penyu tempayan (Caretta caretta) dan
penyu belimbing (Dermochelys coriacea).
Sedangkan penyu yang mendarat di Pan-
tai Trisik adalah penyu hijau dan penyu
lekang. Tetapi pada kesempatan ini, saya
hanya akan membahas penyu lekang.
P
Deskripsi
erkawinan penyu biasanya dilakukan di dalam air. Hewan jantan
Bertelur
akan menaiki hewan betina. Apabila musim peneluran tiba,
hanya penyu betina yang akan pergi ke darat dan bertelur.
Kemudian kembali lagi ke laut. Oleh karena itu, pada penyu tidak
dikenal adanya sistem parental care.
Area pendaratannya di Pantai Trisik ada di dekat muara Sungai
Progo. Sekitar 3 kilometer dari area penangkaran telur penyu. Biasanya
masa peneluran penyu lekang berkisar dari bulan April hingga Juni.
Telur penyu lekang berukuran lebih kecil dibanding telur spesies penyu
lainnya, berbentuk bulat, berwarna putih, dengan diameter rata-rata
3,7 cm. Selama masa peneluran, jumlah telurnya bisa mencapai hingga
L
epidochelys olivacea adalah salah satu anggota dari genus 168 butir. Telur-telur ini disimpan dalam pasir dan akan menetas kira-
Lepidochelys yang dikenal dalam bahasa Inggris dengan nama kira 48-62 hari kemudian.
Olive Ridley Turtle. Spesies lain termasuk dalam genus ini adalah Sayangnya, dari tahun ke tahun, jumlah sarang yang ditemukan di
Lepidochelys kempii, yang tidak terdistribusi di Indonesia. Penyu lekang pantai ini kian menurun. Berdasarkan informasi yang didapat dari
dikenal sebagai salah satu penyu dengan jumlah populasi relatif besar dan pengelola penangkaran, pada tahun 2009 sarang yang ditemukan
terdistribusi secara luas, yaitu di perairan tropis dan subtropis. berjumlah 17 buah dengan jumlah telur yang ditemukan mencapai
Menurut IUCN, spesies reptil laut ini termasuk dalam kategori 1.680 butir. Namun pada tahun 2011 lalu, jumlah sarang yang
Endangered atau terancam punah, dan juga masuk Appendiks I menurut ditemukan menurun tajam. Ditemukan hanya sebanyak 2 buah sarang
CITES. Sama seperti spesies penyu lainnya yang telah masuk ke dalam dengan telur 200-an butir.
Appendiks I menurut CITES dan Red List menurut IUCN. Status tersebut Penurunan jumlah sarang ini ditengarai karena adanya abrasi pantai
berarti penyu adalah langka dan hampir punah. yang menyebabkan garis pantai yang semakin curam, sehingga
Karakter identifikasi untuk penyu lekang tergolong mudah. Jenis menyebabkan penyu kesulitan untuk mencapai daratan dan bertelur.
ini memiliki karapaks berwarna abu-abu kusam, tanpa bercak-bercak. Selain itu, kawasan pantai yang mulai bergeser menjadi kawasan
Sedangkan bagian plastronnya (ventralnya) berwarna putih krem. Selain wisata, mengganggu aktivitas pendaratan penyu di tempat ini.
itu, spesies ini memiliki enam hingga sembilan buah keping kostal pada Jumlah kematian tukik juga tergolong tinggi.
bagian karapaks (dorsal). Seringkali keping kostal bagian kanan dan kiri Kematian tukik sebagian besar disebabkan
tidak simetris. oleh infeksi jamur yang menyerang bagian
Keping vertebralnya berukuran kecil dan berbentuk persegi, serta kulit hingga tempurungnya. Sehingga menjadi
memiliki 4 buah keping inframarginal. Lengkap dengan porse atau sejenis kendala yang berat untuk penangkaran penyu.
lubang di kulitnya. Tukik (anakan penyu) berwarna kehitaman, baik pada Tukik yang terserang jamur akan terlihat
bagian dorsal tubuh maupun ventral. memiliki bercak-bercak putih di tubuhnya.
Penyu diketahui merupakan pengarung samudera yang handal. Begitu Dibandingkan dengan tukik yang sehat,
juga dengan penyu lekang. Jenis ini dapat melakukan migrasi hingga mobilitas tukik yang terinfeksi menjadi lebih
bermil-mil jauhnya menyeberangi samudera. Ekstremitasnya yang lambat dan nafsu makan yang berkurang.
berbentuk seperti dayung sangat membantu saat berenang. Penyu juga Pengobatan yang dilakukan masih sebatas
dapat menahan nafas lama, sehingga mampu menyelam selama berjam- pemberian fungisida serta karantina tukik yang
jam. sakit.
Biodiversitas Indonesia 3 | 76
Spesies
Viper
yang tak seseram wajahnya
Teks: Syahputra
Foto: Syahputra & Emile Leushuis
Biodiversitas Indonesia 3 | 80
Spesies Spesies
AWAS
melubangi kayu. Ia adalah
pembuat masalah, apalagi saat bubuk halus yang ditinggalkan
malam hari. Mengganggu waktu merupakan bagian-bagian kayu
tidur. yang tidak dapat dicerna oleh
SERANGAN
kumbang tersebut.
Di pagi harinya, banyak bubuk-
bubuk kayu berserak di lantai Larva-larva menggerogoti kayu
kos. Tadinya saya pikir rayap hingga membentuk suatu saluran-
KUMBANG
pelakunya. Kalau tikus tidak
mungkin. Kos saya, loteng dengan
dak kayu, lantai papan, serta
plafon, dan dinding dari triplek.
BUBUK
Memang sangat rawan serangan
hama kayu.
Awalnya, yang diserang adalah
Teks dan foto: plafon, baru kemudian dinding.
Tetapi alangkah kagetnya saya
Arie Wicaksono karena kayu-kayu dak dan lantai
juga sudah terserang kumbang
ini. Saya berpikir jangan-jangan
kamar ini akan rubuh.
Bubuk-bubuk kayu yang
dihasilkan kumbang ini membuat
kotor dan mengakibatkan
Spesies Spesies
93 | Biodiversitas Indonesia 3
Spesies
Tanaman
Karnivora
Nepenthes
Teks dan foto:
Yusri Syam
batikTanpa judul
109 | Biodiversitas IndonesiaUmum
3 · 0 kali dilihat Biodiversitas Indonesia 3 | 110
Dibuat pada Jun 14 · Oleh kebogiraz · Di-update < 1 menit yang lalu
Bioders Bioders
Penangkar Penyu
Ciamis
Teks dan foto: Pardi
Bukan
Buaya
Asam
Manis
Teks dan foto: Arie Wicaksono
Terdapat pula kolam utama kita akan mengkaitkan dengan dimakan secara alami. Berkhayal pun menjadi tontonan. Serangan
yang luas, semacam rawa. Di sini, sesuatu hal yang mistis. Namun salah seekor burung kuntul itu frontal, tidak ada perlawanan,
ratusan buaya berbagi tempat. di penangkaran ini keduanya bisa terpeleset dari dahan dan jatuh ke dan cepat berakhir. Andai seekor
Lebih menarik lagi karena banyak dijumpai. Warnanya yang lebih dalam rawa. Namun nampaknya kerbau yang masuk ke dalam rawa
burung air juga menjadikan rawa terang jika dibandingkan dengan harapan saya dan si buaya yang pasti akan jadi tontonan yang
ini sebagai habitat. Dan sepertinya buaya lain yang cenderung gelap, sudah menunggu di dalam air juga lama.
terkesan seperti rawa alami menyebabkan salah satu buaya sia-sia. Tidak ada burung yang jatuh
dengan predator dan mangsa Penangkaran buaya, tidak
disebut buaya putih. Lain lagi terpeleset atau tertiup angin.
yang hidup dalam satu habitat. selamanya diambil kulitnya untuk
dengan buaya buntung, ekor
Akhirnya saya memutuskan komersil. Ada juga yang benar-
buaya yang hilang ini disebabkan
membeli itik yang memang benar menangkar buaya sebagai
Bukan Siluman karena pertarungan dengan
disediakan apabila pengunjung bentuk kecintaan pada satwa.
sesama buaya.
ingin melihat ganasnya buaya Semoga objek wisata ini tetap
Kalau mendengar buaya putih Sebenarnya saya ingin di dalam air. Tidak menunggu lestari bersama buaya-buayanya.
dan buaya buntung, mungkin mengamati peristiwa makan dan beberapa lama, adegan wild life
Varanus salvator
dari
Rokan
Teks dan foto: Yusri Syam
Mitos
masyarakat kita. Namun jika
disebutkan cicak, tokek, kadal,
ular, kura-kura, buaya, pasti akan
Sang Reptil
berbeda tanggapannya. Banyak
orang mengaku kenal dengan
mahluk-mahluk tersebut, yang
semuanya masuk dalam golongan
reptil. Namun seberapa kenalkah?
Karyadi Baskoro
Jika ditelusur kembali ke menjadi anak kecil yang buruk naga ini merupakan perwuju- tak kenal. Untuk jumlah jenis
masa lampau, pemahaman rupa. Si anak mendatangi pen- dan dewa dengan nama San- bolehlah disebut cukup kenal.
masyarakat tentang reptil ini duduk dan meminta-minta, ghyang Naga Antaboga. Dewa Namun belum tentu untuk
sebenarnya sudah cukup lama. namun justru dihina dan diu- ini menjadi penguasa bumi, aspek yang lain. Seperti dike-
Pada beberapa masyarakat sir dari desa. Hanya seorang dengan istananya berada di mukakan oleh Prof. Djoko T.
dijumpai kisah, legenda atau nenek tua yang mau menerima Kahyangan Saptapratala atau Iskandar, salah satu ahli reptil
mitos yang berkaitan dengan dan menolongnya. lapisan ke-tujuh dasar bumi. di Indonesia, masih banyak
kehidupan reptil. Si anak kembali lagi ke desa Kembali lagi ke masa seka- celah kosong pengetahuan
Di Kalimantan misalnya, dan menancapkan sebatang rang. Hampir semua orang tentang reptil di Indonesia.
dikenal adanya legenda lidi ke tanah. Ditantangnya kota mengetahui cicak, tapi tak Sebut saja mengenai populasi,
Naga Erau dan Putri Karang penduduk desa untuk men- semuanya sadar kalau mereka daerah sebaran, perilaku, dan
Melanu. Legenda ini men- cabutnya namun tak ada yang hidup berdampingan dengan perkembang-biakan. Masih
ceritakan sepasang suami bisa. Lidi tersebut kemudian tiga jenis di tempat tinggal banyak lagi hal yang belum
istri yang menemukan seekor dicabut sendiri oleh si anak. mereka. Lalu banyak orang diketahui.
ular, dan setelah dipelihara Dari bekas cabutan keluarlah desa mengenal bermacam ular Reptil, memiliki nilai
ternyata berupa ular naga. air yang lambat laun meman- yang ada di sekitar rumah, ekologis yang cukup penting
Setelah tumbuh besar, naga car deras. Akhirnya air den- sawah, tegalan dan kebun sebagai bagian dari keaneka-
ini pergi menuju ke Sungai gan cepat membanjiri seluruh mereka. Padahal bagi sebagian ragaman hayati. Minimnya
Mahakam. Dikisahkan sang desa, dan berubahlah menjadi orang kota cukup kenal den- pengetahuan kita terhadapnya,
naga ini berubah menjadi bayi danau yang sekarang dikenal gan ular kobra dan ular sanca terus berpacu dengan laju ek-
perempuan yang akan tumbuh sebagai Rawa Pening. saja. Itupun mungkin hanya sploitasi dan kerusakan habitat
menjadi putri cantik. Kelak, Ular naga juga telah dipa- di kebun binatang, kotak kaca tempat tinggalnya. Penting
putri ini menjadi istri Aji Bat- hami dalam lingkup mitologis atau bahkan hanya dari gam- bagi kita untuk segera menge-
ara Agung Dewa Sakti, pendiri yang lebih luas. Pada suku bar. Belum lagi bicara tentang nali dan memahami kekayaan
dan raja pertama Keajaan Dayak dan suku Banjar, ular komodo, yang sempat heboh jenis reptil yang ada di Indo-
Kutai Kartanegara. naga dikenal sebagai penguasa dan mengundang perdebatan nesia. Sebelum keburu mereka
Sementara itu masyarakat bumi, penguasa alam bawah. saat diusulkan menjadi keajai- semua hilang dan punah. Jan-
Jawa mengenal adanya legen- Sementara burung Enggang ban dunia. Namun sebenarnya gan sampai semua anak cucu
da Baru Klinting. Seekor ular melengkapinya sebagai pen- ada berapa banyakkah keka- kita mengenal semua reptil
naga yang sedang bertapa, guasa udara, penguasa alam yaan reptil kita? hanya sebagai mitos. Mitos,
ditemukan oleh penduduk atas. Hampir senada, pada Dari sekitar 9.547 jenis reptil kalau dulu pernah ada ratusan
desa. Ular naga yang bernama suku Jawa dikenal adanya mi- yang dikenal di dunia, Indo- macam reptil di negara kita!
Baru Klinting tersebut di- tologi Antaboga. Dalam dunia nesia paling tidak memiliki
bunuh dan dagingnya disan- pewayangan digambarkan kekayaan reptil sebanyak 687
tap dalam suatu pesta. Sang sebagai ular naga besar tanpa jenis. Di kalangan dunia sains
ular ini kemudian berubah kaki dan bermahkota. Ular pun terkena sindroma kenal
B ODIVERSITAS
NDONESIA
Bhinneka Flora Fauna Nusantara
Dunia
Bawah
Air
Kami tunggu partisipasi anda!