NIM : T201710021
Kelas : IPA 1
Review Jurnal/Penelitian empiris terkait:
1. Tentang penelitian yang bersangkutan.
a. Nama Penulis : Nurul Septiana, dkk
tahun : 2018
b. Masalah Pokok : Kesulitan guru mengajar IPA Terpadu
tema penelitian : Kendala proses pembelajaran
topik pembahasan : Kesulitan guru IPA SMP/Ms mengajarkan IPA terpadu di kalimantan
tengah
4. Metode penelitian.
a. Objek penelitian : Guru ipa
teknik survey : Guru SMP/MTs kalimantan tengah
teknik sampling : Guru SMP,MTs kalimantan tengah
b. Data dan variabel yang akan dianalisis
Variabel bebas : Mengajar IPA Terpadu
Variabel terikat : Kesulitan guru ipa
c. Teknik Pengumpulan Data : observasi non partisipants, dokumentasi, dan semi-structured
interview.
Ringkasan dalam mereview penelitian empiris (hasil-hasil penelitian sejenis), sebagai kajian
penelitian sejenis yang diuraikan atau dinarasikan dalam telaah pustaka.
Nama Penulis (tahun) Variabel Penelitian Deskripsi, Interpretasi dan Analisi
Berdasarkan Tujuan Penelitian
Nurul Septiana,dkk. Kesulitan Variabel bebas : Data tentang kesesuaian
Guru IPA SMP/MTs Mengajar IPA kompetensi akademik dengan mata
Mengajarkan IPA Terpadu di Terpadu pelajaran yang diampu oleh Guru
Kalimantan Tengah. Jurnal Variabel terikat : IPA Terpadu SMP/MTs di
Pendidikan Sains & Matematika, Kesulitan guru ipa Kalimantan Tengah adalah 49%
Vol.6 No.1; 2018 pendidikan Biologi, 25%
Pendidikan Fisika, 1% Pendidikan
Kimia, dan 25% lainnya.
Perbandingan bidang keahlian
Guru IPA Terpadu di SMP/MTs.
Kendala yang dihadapi oleh
guru IPA terpadu dalam
mengajarkan IPA terpadu adalah
kesulitan dalam mengajarkan tema
mata pelajaran yang bukan latar
belakang pendidikan guru tersebut,
misalnya guru IPA terpadu yang
berlatar belakang Biologi sulit
sekali mengajarkan materi fisika
terutama yang berkaitan dengan
formulasi persamaan dan analisis
permasalahan pada fenomena-
fenomena fisika. Begitu juga dalam
kegiatan praktikum banyak
didominasi pada bidang
keilmuannya karena keterbatasan
dalam menggunakan alat dan
teknik analisis data, walaupun
praktikum fisika dilakukan namun
hanya pada tataran eksploratif saja,
tidak sampai pada bagaimana cara
menemukan konsep dan
menganalisis permasalahan fisika
atau kimia yang baik dan benar.
Begitu pula dengan guru yang
berlatar belakang fisika, akan
sedikit kesulitan dalam
mengajarkan biologi atau kimia
yang lebih banyak kepada hafalan.