PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran yang hanya ditekankan pada konsep teoritik saja dapat
menyebabkan mahasiswa kurang dalam menguasai konsep ilmiah. Kurangnya
penguasaan konsep dapat menyebabkan terjadinya miskonsepsi. Miskonsepsi
adalah kekeliruan dalam memahami konsep materi pembelajaran yang dapat
menyebabkan ketidakcocokkan antara konsep yang dimiliki oleh pribadi dengan
konsep ilmiah. Dengan adanya miskonsepsi yang terjadi, hal tersebut dapat
menghambat mahasiswa dalam menerima pengetahuan-pengetahuan yang baru
dan dapat pula menghalangi mahasiswa untuk mendapatkan keberhasilan dalam
proses pembelajaran.Salah satu faktor lainnya yang terjadi akibat miskonsepsi
adalah pengalaman yang tejadi pada kehidupan sehari-hari yang telah dialami
siswa, akibat pengalaman yang dialami tersebut konsep yang dimiliki mahasiswa
belum tentu sama dengan konsep yang dimiliki oleh ilmuwan.Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi kuantitas mahasiswa yang miskonsepsi pada
materi Gerak Lurus Beraturan (GLB). ( Hamdani, 2014 ).
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik
pengambilan sampel adalah purposive sampling. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah three tier-test. Penggunaan three tier-test bertujuan untuk
mengidentifikasi terjadinya miskonsepsi yang terjadi pada mahasiswa. Jawaban
yang telah dianalisis selanjutnya akan dihitung dalam bentuk persentase. Terdapat
3 konsep distribusi atau sebaran miskonsepsi pada materi GLB yaitu; 1. Apabila
kecepatan suatu benda yang bergerak konstan nilainya besar, maka percepatan
benda tersebut juga besar; 2. Kecepatan bernilai negatif itu tidak ada, atau
menunjukkan benda diam; 3. Semua benda yang percepatannya nol hanya dalam
keadaan diam. Miskonsepsi tertinggi terdapat pada konsep no 1 yaitu apabila
kecepatan suatu benda yang bergerak konstan nilainya besar, maka percepatan
benda tersebut juga besar. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk mencari
solusi dalam menurunkan kuantitas mahasiswa yang miskonsepsi khususnya pada
materi GLB. ( Kurniawan, Yudi dan Suhandi, Andi. 2015 ).
B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan praktikum ini adalah :
1. Bagaimana menentukan besar jarak dan perpindahan?
2. Bagaimana menentukan kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata?
3. Bagaimana hubungan antara jarak dan waktu pada gerak lurus beraturan?
4. Aapa yang dimaksud Gerak Lurus Beraturan (GLB).
C. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat :
1. Mahasiswa dapat menentukan besar Jarak dan perpindahan.
2. Mahasiswa dapat menentukan besar kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-
rata.
3. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan antara jarak dan waktu (t) benda
yang bergerak lurus beraturan.
4. Mahasiswa dapat memahami gerak lurus beraturan (GLB).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ialah jika V dan a memiliki tanda yang sama, maka geraknya dipercepat jika
Dengan cara yang sama, sudut arah dv dt dari kurva v-t pada suatu waktu,
memberikan percapatan pada waktu itu.
Pada daerah atau luasan dibawah kurva v-t dalam waktu dt adalah vdt,
merupakan perpindahantempat ds. Akibatnya perpindahan neto dan partikel dalam
selang waktu dari t1 ke t2 merupakan daerah kurva yang bersesuaian:
Kita lihat daerah atau luasan dibawah kurva a-t dalam waktu dt adalah a
dt, jadi perubahan kecepatan neto antara t1 dan t2 adalah luasan dibawah kurva
yang bersesuaian:
Bila percepatan a sebagai fungsi koordinat tempat s, luasan dibawah kurva
vdv d v 2 / 2
selama perpindahan tempat ds maka . Jadi luasan neto dibawah
kurva antara koordinat kedudukan S1 dan S2 adalah (Meriam, 2007. Halaman:14-
16).
Dalam buku penuntun praktikum fisika dasar (2014), Herman mengatakan
bahwa benda dikatakan gerak lurus beraturan (GLB) jika benda tersebut bergerak
pada lintasan yang lurus dan bergerak dengan percepatan tetap atau tidak ada
perubahan kecepatan terhadap waktu, sehingga percepatan nol. Kecepatan
didefinisikan sebagai perubahan posisi setiap saat. Sedangkan kelajuan adalah
besarnya jarak tempuh persatuan waktu.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
B. Identifikasi Variabel
a. Variabel manipulasi : jarak.
b. Variabel control : kecepatan.
c. Variabel respon : Waktu.
E. Prosedur Kerja
1. Membuat empat titik A, B, C, dan D yang dapat membentuk sebuah persegi
panjang.
2. Mengukur panjang lintasan setiap antara dua titik tersebut dengan
menggunakan meteran yang tersedia.
3. Menyiapkan 1 Partisipan, sebagai objek yang bergerak dengan kecepatan
yang sama.
4. Menuju ke titik pertama A lalu menuju ke titik B pada saat bersamaan
mengukur waktu untuk menempuh lintasan dari A ke B.
5. Melakukan setiap kegiatan 4 sebanyak 3 kali untuk partisipan. Mencatat
hasil dari kegiatan ke dalam tabel hasil pengamatan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan maka dapat disimpulkan bahwa, pada kegiatan
tersebut, pengukuran jarak, perpindahan, dan waktu memperoleh kecepatan yang
konstan karena tidak ada yang melebihi 10 % pada KR. Sedangkan semakin jauh
jarak yang ditimpuh maka semakin lam waktu yang dibutuhkan. Gerak lurus
beraturan yaitu terjadi pada lintasan garis lurus dengan jarak dalam satuan waktu
konstan (tetap).
B. Saran
Pada mahasiswa/praktikan untuk memperhatikan waktu pada saat
pengukuran. Dapat memahami Gerak Lurus Beraturan, serta mengetahui cara
menentukan jarak, perpindahan, kecepatan dan kelajuan.
DAFTAR PUSTAKA