Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

PESAWAT ATWOOD

Oleh:
Elphas Indika A
Moh . Saifudin Z
Miftakhul Firdhaus
Asisten : Kuni Nurinta R

LABORATORIUM FISIKA DASAR


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2014
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pesawat atwood adalah alat yang digunakan untuk yang menjelaskan


hubungan antara tegangan, energy potensial dan energy kinetic dengan
menggunakan dua pemberat (massa berbeda ) dihubungkan dengan tali pada
sebuah katrol. Benda yang lebih berat diletakkan lebih tinggi posisinya disbanding
benda yang bermassa lebih ringan, jadi benda yang lebih berat akan turun karena
graavitasi dan menarik benda yang bermassa lebih ringan karena adanya tali dan
katrol.

Pada pesawat atwood terjadi hokum newton II , karena pada pesawat


atwood terdapat unsur-unsur penyusun persamaan pada hokum newton II, yaitu
massa dan percepatan , massa didapat dari 2 buah system pada pesawat atwood ,
sedangkan percepatan menggunakan dari percepatan gravitasi bumi. Jumlah-
jumlah gaya yang terdapat pada pesawat atwood juga ada , meliputi gaya berat,
dan gaya tegangan tali . jika massa katrol tidak diabaikan maka terdapat
komponen inersia pada kaatrol tersebut.

Pesawat atwood dapat bekerja dengan memanfaatkan hokum 2 newton,


yaitu , percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja
padanya dan berbanding terbalik dengan massanya, arah percepatan sama dengan
arah gaya total yang bekerja padanya. Dimana pada pesawat atwood digunakan 2
pemberat yang dihubungkan dengan tali pada sebuah katrol. Benda yang
massanya lebih berat akan jatuh dan benda yang massanya lebih ringan akan
tertarik naik, karena adanya tali dan katrol yang menghubungkan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang pada percobaan kali ini yaitu :

1. Mengapa pesawat atwood menggunakan konsep hokum newton ?


2. Bagaimana menentukan percepatan system dengan menggunakan prinsip
gerak lurus berubah beraturan ?
3. Apa yang mempengaruhi perbedaan percepatan system pada katrol yang
berputar dengan katrol yang diam ?
1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari percobaan kali ini yaitu :

1. Mengetahui konsep hokum newton pada pesawat atwood.


2. Menimba Dapat menentukan percepatan dengan prinsip gerak lurus
berubah beraturan.
3. Mengetahui pengaruh yang mempengaruhi percepatan system.
1.4 Manfaat.

Adapun manfaat pada praktikum kali ini yaitu :

Pada saat menimba air pada sumur yang dalam agar memudahkan
pengambilan digunakan katrol dan tali untuk memudahkan pengambilan. Pada
sebuah lift digunakan katrol dan tali yang kuat untuk menaikkan dan menurunkan
lift dan isinya. Katrol digunakan pada pembangunan, diman material yang dari
bawah diangkut keatas dengan menggunaka katrol dan tali agar menghemat waktu
dan tenaga.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pesawat atwood adalah alat yang digunakan pada eksperimen untuk


mengamati hokum mekanika pada gerak yang dipercepat secara beraturan
sederhanannya pesawat atwood tersusun dari dua buah benda yang terhubung
dengan seutas tali yang tergantung pada sebuah katrol. Bila kedua massa bend
asana naka keadaan kedua benda tersebut akan dam, namun jika salah satunya
memiliki massa yang berbeda, misalkan saja m1>m2, akan bergerak menuju m1
dengan dipercepat (Resnick, 1983).

Gerak lurus adalah gerak suatu objek yang lintasannya berupa garis lurus
dapat pula jenis gerak ini disebut gerak translasi beratran. Pada rentang waktu
yang sama terjadi perpindahan yang besarnya sama. Gerak lurus dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

1. Gerak lurus beraturan (GLB)

Gerak urus beraturan (GLB) adalah gerak urus suatu objek , dimana dalam
gerak ini kecepatannya tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang
ditempuh daam gerak urus beraturan adalah kelajuan kali waktu.

s v.t

2. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu objek,
dimana kecepatannya berubah terhadap waktu akibat adanya percepatan yang
tetap . akibat adanya percepatan rumus jarak yang ditempuh tidak agi linier
melainkan kuadratik. Dengan kata ain benda yang melakukan gerak dari
keadaan diam atau muai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya
karena ada percepatan (a=+) atau perlambatan (a=-). Pada umumnya GLBB
didasari oleh hokum newton II.
(Johnson , 1987 )

Hukum II Newton berbunyi jika gaya resultan F yang bekerja pada suatu
benda dengan massa m tidak sama dengan nol , maka benda tersebut mengalami
percepatan kearah sama dengan arah gaya .

Jika massa katrol yang berjari-jari R tidak diabaikan , sehingga mengakibatkan


kontribusi terhadap pergerakan system , maka percepatan termodifikasi menjadi :

(Alfatah , 2011 )

Gerak melingkar atau gerak rotasi merupakan gerak melingkar suatu benda
paa porosnya pada suatu lintasan melingkar . bila sebuah benda mengalami gerak
rotasi melalui porosnya , ternyata pada gerak ini akan berlaku persamaan gerak
yang ekuivalen dengan persamaan gerak linier. Momen inersia merupakan
representasi dari tingkat kelembaman banda yang bergerak rotasi, semakin besar
momen inersia suatu benda , semakin malas dia berputar dari keadaan diam, dan
semakin malas pula ia untuk mengubah kecepatan sudutnya ketika sedang
berputar.

Momen inersia pada gerak rotasi dapat dianalogikan dengan massa pada
gerak translasi, sedangkan gaya pada gerak translasi dapat dianalogikan dengan
momen gaya pada rotasi. Jika gaya menyebabkan timbulnya percepatan pada
gerak translasi maka momen gaya itulah yang menyebabkan timbulnya percepatan
sudut pada gerak rotasi. Dengan memanfaatkan momen gaya kita dapat
mengadaptasi hokum II Newton untuk diterpakan pada gerak rotasi, dengan
menganalogikan gaya dengan momen gaya , massa dengan momen inersia dan
percepatan dengan percepatan sudut. Akan kita temukan hasil adaptasi dari hokum
II Newton dalam gerak rotasi sebagai berikut :

(Giancoli , 2001 )
BAB 3. METDOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan pada percobaan kali ini aitu :

1. Pesawat atwood yang terdiri atas katrol statif dan tali , untuk menentukan
percepatan system.
2. Stopwatch , untuk mengukur waktu.
3. Meteran , untuk mengukur panjang tali dan jarak AB.
4. Beban, untuk menjatuhkan m,assa yang lebih berat.
3.2 Desain percobaan

Adapun desain percobaan pada praktikum kali ini yaitu :

m2

m1

Gambar 3.2.1. pesawat atwood sederhana dengan 2 massa.

( sumber : modul praktikum fisika 2014 )

3.3 Langkah Kerja

Adapun langkah kerja pada praktikum kali ini antara lain sebagai berikut :

a. Kondisi katrol tidak berputar.


1. Ditimbang massa 2 beban yang berbeda ( m1 dan m2 ) , kemudian
dihubungkan keduanya dengan tali melalui sebuah katrol.
2. Ditandai posisi A dan B (dasar landasan ) , kemudian catat jarak AB.
3. Dilepaskan beban m2 tanpa gaya dari keadaan diam , dan dicatat waktu
tempuh menuruni ketinggian AB.
4. Diulangi langkah 1-4 sebanyak 5 kali.
5. Diulangi langkah percobaan 1-5 untuk 3 variasu jarak AB yang berbeda.
6. Dilakukan percobaan untuk massa m2 yang lain.
b. Kondisi katrol ikut berputar
1. Diganti katrol dengan jenis katrol yan dapat ikut berputar.
2. Ditimbang massa 2 buah bahan yang berbeda (m1 dan m2 ) kemudian
hubungkan keduanya dengan tali melalui sebuah katrol.
3. Ditandai posisi A dan B (asar landasan ) , kemudian catat jarak AB.
4. Dilepaskan beban m2 tanpa gaya dari keadaan diam, dan catat waktu
tempuh menuruni ketinggian AB.
5. Diulangi langkah 1-4 sebanyak 5 kali.
6. Diulangi langkah percobaan 1-5 untuk variasi jarak AB yang berbeda.
7. Dilakukan percobaan untuk massa beban m2 yang lain.

3.4 metode analisis

adapun metoda analisis yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu :
=100%
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

a. percpatan system pada katrol tidak berputar

NO M1 M2 SAB t1 t2 t3 t4 t5 Tr

1 50 113.5 20 3.16 3.18 3.09 2.78 2.5 2.94

2 50 113.5 25 3.41 3.81 3.44 3.16 3.0 3.37

3 50 113.5 30 5.25 4.71 4.66 5.37 5.06 5.01

4 50 163.5 20 0.44 0.40 0.38 0.38 0.44 0.41

5 50 163.5 25 0.47 0.56 0.44 0.53 0.56 0.51

6 50 163.5 30 0.5 0.69 0.66 0.56 0.75 0.63

NO t A a I K AP

1 0.132 0.046 0.004 9% 91% 2

2 0.134 0.044 0.003 8% 92% 2

3 0.141 0.024 0.001 6% 94% 2

4 0.014 2.4 0.16 7% 93% 2

5 0.023 1.9 0.17 9% 91% 2

6 0.045 1.5 0.21 14% 86% 2

b. percepatan system pada katrol berputar.

NO M1 M2 SAB t1 t2 t3 t4 t5 Tr

1 50 113.5 20 0.18 0.31 0.28 0.7 0.19 0.27

2 50 113.5 25 0.47 0.47 0.44 0.38 0.41 0.43

3 50 113.5 30 0.53 0.53 0.56 0.5 0.46 0.52

4 50 163.5 20 0.15 0.15 0.16 0.15 0.15 0.15

5 50 163.5 25 0.44 0.35 0.37 0.25 0.31 0.34


6 50 163.5 30 0.5 0.4 0.42 0.34 0.4 0.42

NO t A a I K AP

1 0.036 5.7 1.5 27% 73% 2

2 0.015 2.7 0.2 7% 93% 2

3 0.016 2.2 0.15 7% 93% 2

4 0.002 17.3 0.46 3% 97% 3

5 0.03 4.2 0.78 18% 82% 2

6 0.018 3.4 0.45 13% 87% 2

Grafik untuk massa beban 2 sebesar 0,14929 kg diperoleh grafik sebagai berikut :
Grafik untuk massa beban 2 sebesar 0,15929 kg diperoleh grafik sebagai berikut :
Grafik untuk percepatan dengan menggunakan persamaan diperoleh

grafik sebagai berikut :

Grafik untuk massa beban 2 sebesar 0,14929 kg didapatkan grafik sebagai berikut :
Grafik untuk massa beban 2 sebesar 0,15929 kg didapatkan grafik sebagai berikut :
4.2 pembahasan

pada percobaan kali ini yaitu mengenai pesawat atwood, dimana sistemnya
berupa katrol. Pada praktikum ini ytang ditentukan adalah percepatan system pada
katrol yang tidak berputar dan percepatan system pada katrol yang berptar. Serta
momen inersia katrol. Percepatan system pada katrol tidak berputar dihitung
dengan prinsip gerak lurus berubah beraturan dan grafik, pada cara perhitungan
prinsip gerak lurus berubah beraturan pada massa m2 sebesar 113.5 gram
diperoleh nilai percepatn system adalah 0.038 m/s2 , setelah diambil rata-rata dari
tiga kali percobaa dengan panjang tali yang berbeda, sedangkan pada grafik
didapati nilai percepatan system sebesar 0.16 m/s2 . pada m2 bermassa 163.5
gram pada katrol tidak berputar dengan prinsip GLBB diperoleh nilai sebesar 1.93
m/s2 diperoleh dari rata-rata dari 3 data dengan jarak yang berbeda , sedangkan
cara grafik diperoleh nilai percepatan system sebesar 0.43 m/s2.
Pada percobaan kedua yaitu menentukan nilai percepatan system pada
katrol yang ikut berputar , pada massa benda 2 (m2) sebesar 113.5 gram didapati
nilai sebesar dengan prinsip GLBB sebesar 3.53 m/s2 ,dengan rata-ratadari 3 data
percepatan system dengan panjang lintasan yang berbeda , sedangkan pada grafik
nilai percepatan system diperoleh nilai sebesar 0.5 m/s2 . pada percobaan dengan
massa benda 2 (m2) sebesar 163.5 gram , diperoleh nilai percepatan system
dengan prinsip GLBB sebesar 8.3 m/s2 dengan rata-rata dari 3 data percepatan
system. Pada grafik nilai percepatan system diperoleh nilai sebesar 0.66 m/s2.

Momen inersia katrol hanya dapat ditentuka untuk katrol yang berputar ,
karena pada katrol yang tidak ikut berputar momen inersianya tidak dapat
ditentukan dengan menggunakan massa m2 sebesar 113.5 gram didapatkan
momen inersia katrol yang berjari-jari 2.5 cm sebesar 0.0000625 kg m2 . nilai
yang sama juga diperoleh dengan menggunakan nilai m2 sebesar 163.5 gram ,
nilai percepatan yang digunakan adalah hasil dari grafik hubungan massa dengan
percepatan sebsar 9.8 m/s2 .

Perbedaan nilai percepatan system mungkin dikarenakan pada katrol tidak


bergerak adanya gesekan pada tali dngan katrol, sedangkan pada katrol berputar
tidak ada gesekan antara tali dan katrol.
BAB 5 PENUTUP

5.1 kesimpulan

Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini yaitu :

1. pesawat atwood menggunakan prinsip hokum newton karena dalam


pesawat atwood terdapat komponen gaya-gaya .
2. pada penentuan percepatan system digunakan prinsip GLBB.
3. Yang mempengaruhi pada perbedaan katrol berputar dan tidak berputar
adalah hanya gesekan antara tali dan katrol.

5.2 saran

Jarak yang lebih naik digunakan dalam praktikum ini adalah yang panjang.
Semakin besar jarak maka waktu akan lebih mudah diamati. Tali yang digunakan
harusnya mempunyai panjang yang tetap, karena perbedaan panjang tali akan
mempengaruhi percepatan system.
DAFTAR PUSTAKA

Alfatah . 2011 . fisika 1. Jakarta : erlangga.

Giancoli , douglas . C . 2001 . fisika jilid 1 . Jakarta : erlangga.

Halliday , D. resnick . 1983 . fisika edisi 3 jilid 1. Jakarta : erlangga.

Johnson, F. 1982 . fisika . yogyakarta : yudistira.

Anda mungkin juga menyukai