Anda di halaman 1dari 13

Barometer adalah sebuah alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur tekanan udara.

Barometer pertamakalinya ditemukan oleh seseorang yang bernama Evangelista Torricelli pada
tahun 1643. Barometer terdapat dua jenis yang umum dikenal sekarang ini, yakni barometer raksa
(Torricelli) dan barometer logam.
Barometer raksa menggunakan air raksa sebagai pengukur tekanan yang pada dasarnya, barometer
ini adalah sebuah pipa kaca yang panjangnya sekitar 1 meter dan ujung atasnya tertutup sedangkan
ujung bawahnya terbuka. Pipa sebagian berisi raksa dan bagian atas pipa hampa udara, bagian
bawah tercelup ke dalam bejana berisi raksa. Perbedaaan tinggi raksa di dalam pipa itu dengan
permukaan raksa di dalam bejana menjadi ukuran tekanan atmosfer.

Sedangkan untuk barometer logam menggunakan logam yang berintikan sebuah ruang hampa
yang terbuat dari logam. Jika logam berongga mendapat tekanan dari luar, logam akan mengempis.
Pengempisan logam akan memutar jarum skala, sehingga tekanan udaranya dapat terbaca. Makin
besar tekanan udara makin besar pula pengempisan logam. Akibatnya, perputaran jarum skala
makin besar. Selain itu adapula alat pengukur lainnya seperti Elektroskop
Asal Usul Barometer

Istilah Barometer diperkenalkan sekitar tahun 1640 -1643 oleh seorang ilmuwan asal Iralndia
bernama Robert Boyle. Nama Barometer berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari
kata Baros yang berarti berat/bobot dan kata Metron yang berari ukuran.

Evangellista Torricelli, merupakan ilmuwan yang dinobatkan sebagai penemu Barometer ditahun
1643. Meskipun banyak yang menyatakan bahwa Barometer itu sendiri awalnya bukan ditemukan
oleh Torricelli.

Tahun 1630 tepatnya tanggal 23 Juli, Giovanni Battista Baliani memberikan surat perintah untuk
melakukan percobaan kepada Galileo Galilei di atas bukti setinggi 21 meter. namun percobaannya
gagal. Ia menjelaskan bahwa terdapat tekanan vakum pada air. pada ketinggian tertentu, jumlah
titik didih air menjadi lebih tinggi dan tekanan udara lebih rendah. Seperti halnya seutas tali yang
menahan banyak berat badan, Sehingg percobaannya mengalami kegagalan dalam membuat
Barometer.

Berita tersebut tersebar luas, sehingga dari Galileo sampai kepada Aristoteles dan berakhir di
Toriccelli yang juga teman sekelas Galileo. Torricelli mempertanyakan asumsi dari Aroistoteleh
dan galileo bahwa udara tidak memiliki berat lateral. Menurut Toricelli vakum memiliki berat
sehingga ia mampu mendorong kolom air.

Kemudian Torricelli dibantu saran dari Galileo, agar percobaannya berhasil, ia harus
menggunakan cairan yang lebih berat dari air. cairan merkuri atau yang kita serinbg sebut air raksa
adalah solusi yang tepat. Ia memiliki kepadatan lebih baik dari air, sekitar 14 kali lebih berat dari
air.

Percobaannya berhasil dan ia dinobatkan sebagai penemu alat ukur tekanan yang disebut
Barometer, dan kemudian disempurnakan oleh Blaise Pascal pada tahun 1646.

Cara Kerja Barometer Air Raksa dan Aneroid – Barometer merupakan sebuah alat yang
berfungsi untuk mengukur tekanan atmosfer, untuk tekanan atmosfer itu sendiri ialah berat udara
di atmosfer, dan alat ini dipergunakan untuk memprediksi pola suatu cuaca. Lain-lain

Apa itu Barometer Air Raksa dan Aneroid, Bagaimana Cara Kerjanya ?
Ahmad Sape'i 18 September 2015 Tidak Ada Komentar

FACEBOOK

Cara Kerja Barometer Air Raksa dan Aneroid – Barometer merupakan sebuah alat yang
berfungsi untuk mengukur tekanan atmosfer, untuk tekanan atmosfer itu sendiri ialah berat udara
di atmosfer, dan alat ini dipergunakan untuk memprediksi pola suatu cuaca.

Cara Kerja Barometer Air Raksa dan Aneroid

Pola cuaca biasanya disertai dengan adanya perubahan tekanan atmosfer dari tinggi ke rendah
ataupun sebaliknya dari rendah ke tinggi. Peristiwa tersebutlah yang dipergunakan para ahli
sebagai dasar acuan prakiraan cuaca.
Barometer sendiri terdapat 2 jenis utama, jenis klasik atau barometer air raksa yang cara kerjanya
memakai air raksa serta barometer aneroid atau bisa disebut juga sebagai barometer digital.

Cara Kerja Barometer Air Raksa dan Aneroid

Berikut ini merupakan cara kerja barometer air raksa dan aneroid .

Barometer Air raksa.

Barometer jenis ini terbuat dari tabung kaca lurus, di mana pada bagian salah satu ujungnya disegel
sedangkan pada bagian ujung terbuka diletakkan secara tegak pada semacam piring atau dikenal
pula dengan sebutan reservoir yang diisi air raksa.

Cara barometer air raksa mengukur tekanan atmosfer ialah dengan cara menyeimbangkan berat
pada merkuri dengan berat udara yang ada di sekitarnya. Bagian kosong pada tabung bagian atas
akan menciptakan efek vakum. Level air raksa yang ada di dalam tabung akan naik ketika berat
merkuri lebih kecil apabila dibandingkan dengan tekanan atmosfer yang ada di sekitarnya. Begitu
pun dengan sebaliknya, sewaktu air raksa mempunyai berat lebih besar daripada tekanan atmosfer,
maka level air raksa di dalam tabung akan menurun.

Barometer Aneroid.

Jenis barometer yang kedua ialah barometer aneroid. Barometer aneroid dalam mengukur tekanan
suatu atmosfer ialah dengan muatan listrik. Barometer aneroid terdiri dari cakram ataupun kapsul
yang terbuat dari bahan logam yang tipis.

Pada logam tersebut mempunyai dua strip logam kecil di kedua bagian sisi interiornya. Strip logam
tersebut dihubungkan ke arus listrik. Ketika tekanan udara naik ataupun turun maka logam tersebut
akan memuai ataupun menciut. Sewaktu logam memuai ataupun menciut, maka jarak antara dua
strip logam serta waktu kontak dengan arus listrik pun akan bervariasi. Lantas barometer pun
mengukur panjang muatan listrik serta kemudian dikonversi menjadi pembacaan tekanan
udara. Itulah Cara Kerja Barometer Air Raksa dan Aneroid.

Lain-lain

Mengenal Jenis-jenis Barometer

Ahmad Sape'i 23 September 2015 Tidak Ada Komentar


FACEBOOK

jenis Barometer – Foto Credit: Garry Knight / flickr.com

Jenis-jenis barometer – Barometer umumnya digunakan oleh ahli meteorologi, pelaut, serta pilot
untuk memprediksi keadaan cuaca dengan cara mengukur perubahan pada tekanan atmosfer.
Barometer ini bukan memberi tahu cuaca ketika hari itu juga, tetapi melainkan hanya memprediksi
cuaca yang akan terjadi pada satu atau dua hari yang akan datang.
Terdapat 4 jenis barometer, setiap jenisnya mempunyai kelebihan dan kekurangan. Berikut
ulasannya.

Jenis-jenis Barometer
1. Barometer air raksa.

Barometer air raksa terdiri atas tabung kaca vertikal, di dalamnya terdapat kolom merkuri. Bagian
ujung atas dari tabung kaca tersebut di segel atau tertutup, sedangkan pada bagian ujung tabung
kaca lainnya terbuka serta di benamkan di dalam tempat berisikan air raksa. Sewaktu tekanan
atmosfer menurun, maka kolom merkuri di dalam tabung kaca tersebut pun akan menurun.

Baca: Apa itu Barometer Air Raksa dan Aneroid, Bagaimana Cara Kerjanya ?

2. Barometer air.

Barometer air dikenal juga dengan sebutan Goethe, barometer ini terdiri atas wadah kaca yang
tertutup di mana wadah tersebut, setengahnya berisikan air dan terdapat cerat. Cerat kaca tersebut
terhubung dengan wadah kaca. Dikarenakan saling berhubungan, cerat serta wadah kaca tersebut
akan terisi air. Sewaktu tekanan atmosfer rendah, maka level air pada bagian cerat secara perlahan
akan naik melampaui permukaan air di dalam wadah kaca.
3. Barometer aneroid.

Barometer aneroid di buat tahun 1843, mekanisme untuk membaca suatu perubahan tekanan
atmosfer pada barometer aneroid sangat rumit. Alat ini terdiri atas wadah serta semacam logam
yang lentur atau lebih dikenal dengan sebutan kapsul aneroid maupun sel. Barometer jenis ini
terbuat dari bahan perpaduan tembaga dengan berilium. Sewaktu kotak logam mengalami
pengembangan atau penyusutan yang di akibatkan perubahan tekanan luar, maka perangkat yang
ada di dalam barometer akan menerjemahkannya ke dalam pembacaan tekanan udara.

4. Barometer Barograf (barograph).

Barometer yang terakhir ialah barometer barograf. Sebenarnya barometer ini merupakan
barometer jenis aneroid. Barometer barograf tak hanya melakukan pembacaan saja, namun
barometer barograf pun merekam hasil pencatatan yang di lakukan selama periode tertentu.
Barometer jenis ini terdiri atas silinder logam beserta lengan pena. Silinder logam berguna untuk
membaca perubahan tekanan atmosfer, sedangkan bagian lengan pena berguna untuk mencatat
hasil dari pengukuran. Itulah jenis barometer.

5. Digital Barometer

Digital Barometer

Modern ini, stasiun cuaca tidak lagi menggunakan barometer konvensional seperti barometer air
atau raksa. Hal ini dikarenakan untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, efektif serta efisien
dipergunakanlah barometer digital.

Prinsip Kerja Barometer


Meskipun tampak sederhana dengan manfaatnya yang luar bisa, untuk menciptakan barometer tak
semudah dibayangkan. Prosesnya panjang hingga mencapai paripurna dalam keakuratan
mengukur tekanan udara dan prakiraan cuaca.

Bagan barometer raksa

Terlebih prinsip kerja dari barometer raksa mengacu pada konsep fisika tentang fluida terutama
bersangkutan dengan tekanan, hukum kontinuitas dan manometer.

Sebuah barometer raksa memiliki tabung kaca dengan ketinggian minimal 84 cm, ditutup pada
salah satu ujungnya, dengan reservoir merkuri mengisi penuh, dan terbuka di pangkalnya. Berat
merkuri menciptakan vakum di bagian atas tabung. Merkuri dalam tabung menyesuaikan sampai
berat merkuri dalam kolom tabung menghasilkan tekanan atmosfer bekerja pada
reservoir.Barometer bekerja dengan menyeimbangkan berat merkuri dalam tabung gelas terhadap
tekanan atmosfer sama seperti satu set timbangan. Jika berat merkuri kurang dari tekanan atmosfer,
tingkat merkuri dalam tabung gelas naik. Jika berat merkuri lebih dari tekanan atmosfer, tingkat
merkuri jatuh/turun.

Tekanan atmosfer pada dasarnya adalah berat udara di atmosfer di atas reservoir, sehingga tingkat
merkuri terus berubah sampai berat merkuri dalam tabung gelas persis sama dengan berat udara di
atas reservoir.

Torricelli mencatat bahwa ketinggian air raksa dalam barometer berubah sedikit setiap hari dan
menyimpulkan bahwa ini dikarenakan terjadi perubahan tekanan di atmosfer.

Desain barometer merkuri yang menimbulkan ekspresi tekanan atmosfir dalam inci atau milimeter
atau kaki: tekanan dikutip tingkat tinggi merkuri dalam kolom vertikal. Biasanya, tekanan atmosfer
diukur antara 26,5-31,5 inci Hg. Prinsipnya tekanan atmosfer normal (1 atm) adalah setara dengan
760 milimeter air raksa.

Aplikasi Barometer

Dalam kehidupan sehari-hari barometer digunakan stasiun cuaca atau laboratorium penelitian
untuk mengukur tekanan udara disekitar ataupun dalam daerah global. Berikut aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari:

1. Meteorologi Untuk Mengukur Cuaca

Barometer telah lama digunakan untuk mengukur pola cuaca. Tekanan udara dari tinggi dan
rendah yang bergerak di seluruh dunia berguna dalam menentukan atau memprediksi seperti
apakah cuaca pada waktu tertentu dan pada tanggal tertentu. Hal tersebut merupakan penggunaan
yang paling dasar dari barometer, perangkat ini juga membantu menentukan apakah akan panas
atau dingin, atau menentukan surah hujan pada setiap tanggal tertentu.

2. Penerbangan

Aplikasi dari barometer termasuk perangkat yang dapat membaca tekanan udara yang melaporkan
kecepatan udara pesawat terbang. Sering disebut tabung pitot, perangkat ini adalah jenis barometer
yang merasakan tekanan udara yang bergerak melawan pesawat dan kemudian mengubah bacaan
ini menjadi indikator kecepatan udara yang diperkirakan, kemudian memungkinkan pilot untuk
menentukan seberapa cepat mereka bergerak relatif terhadap udara di sekitar mereka.
Masih dalam perjalanan di udara penggunaan untuk barometer di pesawat atau di tempat lain
adalah sebagai ukuran ketinggian. Karena udara semakin tipis dan ringan pada permukaan yang
lebih tinggi saat bepergian ke atmosfer, barometer dapat berguna untuk menentukan seberapa
tinggi di atas permukaan laut. Barometer yang memiliki fungsi ini sering disebut altimeter atau
ketinggian meter.

3. Sains dan Industri

Kompor, peralatan pengalengan dan ketel uap pun menggunakan aplikasi dari barometer. Selain
itu bagi seorang ilmuwan saat melakukan riset atau penilitian harus memperhatikan kondisi udara
disekitar. Sehingga sangat wajar barometer merupakan alat yang selalu harus hadir dalam setiap
percobaan atau penilitian.

Bukan hanya itu, di bidang farmasi dan industri elektronik, barometer menjadi bagin penting untuk
menjaga kualitas produk yang dihasilkan.

4. Jam Tangan dan Smartphone

Abad 20 menjadi abad yang memukau bagi penciptaan ponsel cerdas. Smartphone menjadi
andalan kita dalam beraktivitas kapanpun dimanapun, termasuk salah satunya aplikasi Barometer
yang bisa diunduh lewat google apps ataupun Apple.

Bahkan jam tangan pun menggunakan digital barometer untuk mengetahui tekanan udara. Hal ini
berfungsi dalam kegiatan sehari-hari dan sangat fleksibel. Termasuk saat kegiatan menyelam di
laut lepas.

Perhitungan tekanan udara:

Menggunakan persamaan tekanan udara dalam konsep fluida, dimana tekanan atmosfer
berbanding lurus dengan massa jenis fluida, gravitasi dan ketinggian/kedalaman seperti berikut:

Patm = ρgh
Dengan P = tekanan atmosfer, g = percepatan gravitasi dan h= ketinggian/kedalaman.
Manometer adalah suatu alat ukur tekakan zat cair di dua titik. Manometer ini adalah alat ukur
tekanan yang sangat sederhana. Pengamat bisa langsung melihat perbedaan tekanan dari tabung
yang sudah diskalakan. Manometer biasanya digunakan untuk pengukuran tekanan zat cair yang
tidak terlalu tinggi atau mendekati tekanan atmosfir.

Fungsi Manometer

Manometer adalah alat yang digunakan secara luas pada audit energi untuk mengukur perbedaan
tekanan di dua titik yang berlawanan. Jenis manometer tertua adalah manometer kolom cairan.
Versi manometer sederhana kolom cairan adalah bentuk pipa U yang diisi cairan setengahnya
biasanya berisi minyak, air atau air raksa, dimana pengukuran dilakukan pada satu sisi pipa,
sementara tekanan yang mungkin terjadi karena atmosfir diterapkan pada tabung yang lainnya.
Perbedaan ketinggian cairan memperlihatkan tekanan yang terukur.

Anda mungkin juga menyukai