Anda di halaman 1dari 31

DINAMIKA FLUIDA

• Massa Jenis
• Tekanan pada Fluida
• Gaya apung, Prinsip Archimedes dan Laju
Endapan
• Aliran Fluida, Persamaan Kontinuhitas dan
hukum Bernoulli
• Viskositas, Persamaan Poiseville
Benda dibagi menjadi 3 Fase:
Padat  Mempertahankan bentuk dan ukuran yang tetap
 Jika sebuah gaya yang besar diberikan pada
sebuah benda padat, benda tersebut tidak
langsung berubah bentuk/volumenya
Cair  Tidak mempertahankan bentuk yang tetap tetapi
mengambil bentuk tempatyang ditempati
 Terjadi perubahan volume yang cukup signifikan
jika diberi gaya yang besar
Gas  tidak memiliki bentuk maupun volume yang tetap
Cair
Fluida
Gas

Karena : - keduanya tidak mempertahankan


bentuk yang tetap
- Keduanya memiliki kemampuan
untuk mengalir
MASSA JENIS ()
Didefinisikan  massa
persatuan volume

Dengan : m : Massa benda


m
 V : volume benda
V

 merupakan sifat khas dari suatu zat


murni tidak bergantung ukuran zat tersebut
Berat benda dapat dinyatakan dalam 

W = mg
= Vg

Satuan  : 1000 g
Hub : 1Kg / m 
3

100cm 3
- kg/m3
1000 3 g
- g/m3 6
 10
10 cm
TEKANAN PADA FLUIDA
Tekanan (P) didefinisikan  gaya persatuan luas
Merupan gaya yang bekerja tegak lurus
terhadap luas permukaan A
F
P
Contoh ;
A
Seseorang dengan massa 60kg dan kedua kakinya
menutupi luas 500cm2, berapa tekanan yang diberikan
orang tersebut jika :
a. Orang tersebut berdiri dengan kedua kakinya
b. Orang tersebut berdiri dengan satu kaki
Tekanan fluida pada kedalaman h dari permukaan
 Disebabkan oleh berat kolom zat cair diatasnya

FG  mg  Vg  Ahg
F Ahg
h Jadi P 
A A
P  gh

Pers tekanan tersebut dapat digunakan menentukan


perbedaan tekanan pada ketinggian yang berbeda
 P = g  h
Satuan tekanan : N/m2; Pascal (Pa); atmosfir (atm);
mm-Hg
1 N//m2 = 1 Pa
1 atm = 1,013 x 105 N/m2 = 1,013 x
10Pa
1 mm – Hg = 133 N/m2
Contoh :
Berapa perbedaan tekanan darah (mm-Hg) antara
puncak kepala dan telapak kaki orang yang tingginya
1,60m, jika orang tersebut berdiri vertikal dan massa
jenis darah 1,05 x 103 ?
GAYA APUNG DAN PRINSIP ARCHIMEDES

Gaya Apung (FB)


Gaya yang diberikan oleh fluida pada benda
yang tenggelam seluruhnya atau sebagian
dalam suatu fluida.
FB = FgV
FgV = mFg  merupakan berat fluida yang
mempunyai volume yang sama dengan volume
benda
Prinsip Archimedes

Gaya apung yang bekerja pada benda


yang dimasukkan pada fluida sama
dengan berat fluida yang dipindahkan
LAJU ENDAPAN
Partikel yang dimasukkan dalam fluida akan
mengalami gaya Stokes.
Gaya Stokes (FS) :
Gaya hambat oleh fluida yang mempunyai
kekentalan (viskositas) terhadap benda yang
dimasukkan dalam fluida.
Didefinisikan : FS = 6 r v
dengan  = viskositas fluida
v = kecepatan turun dari benda
r = jari-jari partikel
Besar gaya hambat ini disebabkan oleh selisih gaya
grafitasi dan gaya apung (FS = FG – FB)
Misal untuk partikel berbentuk bola (sel darah merah)

4 3 4 3
6r  r  partikel g  r  f g
3 3
  r g  p   f  / 6r
4 3
3

g  p   f 
2r 2

9
Persamaan diatas dapat digunakan untuk
menentukan kecepatan sedimentasi sel
darah merah, dengan :
 = kecepatan endap/sedimentasi
r = jari-jari sel darah merah
p = massa jenis sel darah merah
f = massa jenis plasma
 = viskositas
Penentuan kecepatan sedimentasi ini
sebagai contoh dapat digunakan untuk
menentukan penyakit:

(a) Rheumatic
(b) Rheumatic fever
(c) Rheumatic heart disease
(d) gout
ALIRAN FLUIDA
Dinamika Fluida  Studi tentang fluida yang bergerak
Jika fluidanya air  Hidrodinamika
Aliran fluida
a. Lurus/laminer  setiap partikel fluida mengikuti
lintasan yang mulus
b. Turbulen  ditandai dengan adanya lingkaran-
lingkaran tak menentu, kecil dan menyerupai pusaran
PERSAMAAN KOTINUITAS
Fluida (non viskos dan inkompresible)
mengalir dalam pipa dengan luas
penampang yang berubah, memenuhi
persamaan kontinuitas :
A11 = A22
A  laju aliran volume
 volume fluida yang melewati suatu titik
per sekon
 satuan m3/s
Contoh penerapan
persamaan
kontinuitas pada
aliaran darah. Darah
dari jantung  aorta
 arteri-arteri utama
 arteri-arteri kecil
Contoh soal :
1. Darah mengalir dari pembuluh darah yang
besar dengan jari-jari 0,3cm dan kelajuannya
10cm/s ke dalam daerah dimana jari-jarinya
0,2cm. Berapa kelajuan darah dibagian yang
lebih kecil?
2. Darah mengalir dipembuluh darah yang jari-
jarinya 1,0cm dengan kelajuan 30cm/s. berapa
laju aliran volumenya?
3. Radius aorta sekitar 1cm dan daerah yang
melewatinya memiliki laju sekitar 30cm/s.
pembuluh kapiler mempunyai radius sekitar
4x10-4cm darah mengalir melaluinya dengan
kecepatan 5x10-4m/s. perkirakan berapa
banyak pembuluh kapiler yang ada dalam
tubuh?
HUKUM BERNOULLI
Prinsip Bernoulli menyatakan : “Dimana
kecepatan fluida tinggi maka takanannya
rendah, sedang dimana kecepatannya rendah,
maka tekanannya tinggi”
Bernoulli mengembangkan persamaan yang
menyatakan prinsip tersebut secara kuantitatif.

1 1
P1  1  gy1  P2   2  gy 2
2 2
atau
1
P    gy  kons tan
2
Contoh penerapan prinsip bernoulli pada TIA
(transient ischemic attack) yaitu aliran darah ke
otak yang berhenti sebentar
Darah mengalir menuju
otak melalui dua arteri
vertebral yang
bertemudalam arteri
basiler. Arteri vertebral
keluar dari arteri
subclavian (arteri
sebelum memasuki
lengan). Ketika lengan
dilatih dengan keras ,
aliran darah meningkat
untuk memenuhi
kebutuhan otot lengan
Apabila arteri subclavian pada satu sisi
tubuh terhalang sebagian maka kecepatan
darah harus lebih tinggi pada sisi tersebut
(pers kontinuitas). Pada sisi tersebut
karena kecepatan aliran darah lebih cepat
maka tekanan darahnya rendah(prinsip
Bernoulli). Pada sisi yang normal tekanan
darahnya lebih tinggi sehingga terjadi
aliran darah menuju sisi yang tidak
normal. Dengan demikian aliran darah ke
otak berkurang
VISKOSITAS
Viskositas : Gaya gesekan antara lapisan-
lapisan yang bersisian pada fluida ketika
lapisan-lapisan tersebut bergerak.

Lempeng bergerak
dengan kecepatan v.
ada gaya adhesi
antara lempeng dan
zat cair
Lapisan fluida bagian atas bergerak dengan
kecepatan v yang sama dengan
kecepatan lempeng
Fluida yang bersentuhan dengan lempeng
yang diam tetap diam
Lapisan yang diam menahan aliran lapisan
yang persis diatasnya yang juga menahan
lapisan berikutnya dan seterusnya
Ada perubahan kecepatan sepanjang d 
disebut gradient kecepatan :v/d
Pada fluida tertentu untuk menggerakkan
lempeng dibutuhkan gaya F yang
besarnya : F  v A/d
Untuk fluida yang berbeda  gaya yang
diperlakukan berbeda  yang ditentukan
oleh viskositas. F =  A v/d
Viskositas :
 = F.d/v.A
N .m Ns dyne.s
satuannya    2 atau 2
yang disebut poise
m 2 .m 2
m cm
s
ALIRAN FLUIDA PADA TABUNG (PEMBULUH)

Jika fluida tidak mempunyai viskositas, fluida


tersebut dapat mengalir melalui tabung/pipa
yang bertingkat tanpa adanya gaya yang
diberikan. Karena adanya viskositas, diperlukan
gaya (perbedaan tekanan antara ujung-ujung
tabung) untuk kesinambungan aliaran fluida
Laju aliran fluida pada tabung (Q)

r 4 P1  P2 
Q  Hukum Poiseuille
8L

Hukum Poiseuille berlaku hanya untuk :


1.Aliran fluida Laminar
2.Viskositas konstan (tidak bergantung pada
kecepatan fluida)
FASE DIASTOL DAN SISTOL DALAM
JANTUNG

Tekanan maksimum ketika jantung


memompa, disebut tekanan
sistolik

Tekanan ketika jantung beristirahat


disebut
tekanan diastolik
FASE DIASTOL DAN SISTOL DALAM
JANTUNG
(a)Pada fase diastole,, jantung rileks diantara denyutan.
Darah masuk ke jantung; kedua serambi dipenuhi
dengan cepat
(b)Ketika serambi melakukan kontraksi, fase sistol atau
pemompaan dimulai. Kontraksi mendorong darah
melalui katup mitral dan tricuspid ke dalam bilik
(c)Kontraksi bilik memaksa darah melalui katup
semilunar masuk kedalam arteri pilmonary (yang
menuju paru-paru), dan ke aorta (arteri tubuh yang
terbesar)yang menuju arteri di semua bagian tubuh
(d)Ketika jantung rileks, katup semilunar tertutup; darah
memenuhi serambi; siklus dimulai kembali
TEKANAN DARAH

Salah satu alat ukur tekanan darah


adalah manometer.
Pengukur dipasang ke jaket berisi
udara yang tertutup yang diikatkan
pada lengan atas di ketinggian
jantung
Dua nilai tekanan darah diukur:
pada awalnya tekanan udara pada
jaket dinaikkan tinggi diatas
tekanan sistolik dengan pompa
tangan, dan tekanan ini menekan
arteri utama (brachial) di lengan dan
memotong aliran darah
Tekanan udara kemudian diperkecil perlahan-lahan
sampai titik dimana darah kembali mulai mengalir ke
tangan; hal ini dideteksi dengan karakteristik suara
ketukan darah yang kembali ke lengan bawah dengan
stetockop (suara ketukan akibat aliran turbulens yang
disebabkan oleh penekanan arteri); Pada saat ini tekanan
sistolik sama dengan tekanan udara pada jaket yang bisa
dibaca pada pengukur. Tekanan udara kemudian
diperkecil lebih lanjut dan suara ketukan menghilang
ketika darah dengan rendah dapat memasuki arteri. Pada
saat ini pengukur menunjukkan tekanan diastolic.
Tekanan sistolik normal sekita 120 mm-Hg, sementara
tekanan diastolik normal sekitar 80mm-Hg

Anda mungkin juga menyukai