Fase 4 :
Fase 0 :
Fase 1 :
1. Saat potensial membran 0 mV, channel ion kalium terbuka tetapi membran masih kuran
permeabel terhadap ion kalium.
2. Channel ion natrium cepat tertutup
Fase 2 :
1. Terjadi keseimbangan potensial membran pada 0 mV karena ion kalium keluar dan ion
kalsium masuk mempertahankan depolarisasi.
2. Terlihat gambaran plateu dan berlangsung lebih lama terutama pada otot ventrikel daripada
atrium (0,2-0,3 mV).
3. Ion kalsium yang masuk memicu pelepasan ion kalsium di sarkoplasmik retikulum.
Fase 3 :
1. Permeabilitas membran terhadap channel ion kalium meningkat karena telah tertutupnya
channel ion natrium lambat.
2. Terjadi pengeluaran ion kalium lebih banyak sehingga potensial membran lebih negatif atau
terjadi repolarisasi.
3. Channel ion kalium akan menutup saat potensial membran mencapai -85 mV atau dalam
keadaan istirahat.
Fase 4 :
1. Potensial membran = -55 sampai -60 mV atau kurang negatif dari potensial membran otot
jantung, sehingga channel ion natrium cepat tidak aktif bekerja.
2. Gambaran “upward slope” karena terjadi depolarisasi gradien atau bertahap yang
diakibatkan terbukanya aliran natrium kedalam oleh pacemaker current (If) secara spotan
setelah repolarisasi sebesar -60 mV(fase3).
3. Channel ion natrium cepat yang tidak aktif sehingga tidak memberikan gambaran
“upstroke”.
Fase 0 :
Fase 1 :
1. Channel ion kalsium dan ion natrium (guyton) atau channel ion kalsium akan tertutup.
2. Channel ion kalium terbuka sehingga banyak ion kalium keluar sel dan mengakibatkan
potensial membran turun atau repolarisasi.
3. Potensial membran akan turun sampai -50 atau -60 mV, yaitu keadaan istirahat dan
mengakifkan pacemaker current.
4. Terjadi dalam satu persepuluh ribu detik.
Aksi potensial di otot jantung berlangsung lebih lama dari saraf dan otot rangka sehingga
mengakibatkan periode refraktori panjang dimana otot tidak dapat distimulus lagi.
Hal ini bertujuan supaya ventrikel dapat memiliki waktu yang cukup untuk mengosongkan
dan mengisi sebelum terjadi kontraksi otot jantung.
Jenis-jenis RP :
1. Absolute : waktu selama sel tidak dapat dipicu oleh stimulasi baru dikarenakan channel
ion natrium cepat belum pulih dari depolarisasi sebelumnya dan tidak dapat merespon
depolarisasi selanjutnya.
2. Effectif : waktu absolute refraktory periode yang memanjang sampai awal fase 3.
Dimana stimulus belum cukup memicu aksi potensial selanjutnya.
3. Relative : waktu dimana channel ion natrium cepat telah pulih dan dapat dipicu stimulasi
sehingga memunculkan aksi potensial yang dihantarkan, tetapi karena sel distimulus dari
tegangan yang kurang negatif dari resting membran potensial, maka upstroke dan
amplitudo lebih kecil dengan kecepatan konduksi lebih lambat dari normal.
4. Supranormal : kehadiran stimulus dibawah normal yang memicu aksi potensial.
Jantungmempunyaisistemkhusus:
Menghasilkanimpuls-impulsdengan cepatkejantung
Sistem ritmis dan konduksi sangat rentan terhadap kerusakan akibat penyakit jantung
(iskemia) sering timbul irama jantung yang aneh.
Sistem eksitasidankonduksidarijantung:
Jalur internodus: menghantarkan impuls dari nodus sinus ke nodus atrio-ventrikular (AV
node).
AV node: tempat impuls dari atrium mengalami perlambatan sebelum masuk ke ventrikel.
Berkas AV: menghantarkan impuls dari atrium ke ventrikel.
Terletak di dinding superior posterolateral atrium kanan, sedikit lateral vena cava superior.
Serabutjantungmempunyaikemampuanuntukeksitasisendirimenyebabkanautomatic
rhythmical discharge and contraction.
Ujung serabut nodus sinus berhubungan langsung dengan serabut otot atrium.
Pita antar atrium anterior (anterior interatrial band/ jalur bachman), berjalan di sepanjang
dinding anterior atrium menuju ke atrium kiri.
Terdapat tiga pita kecil yang melalui dinding anterior, lateral dan posterior atrium yang
berakhir di dalam nodus AV, yang secara berurutan disebut jalur internodus anterior, media
dan posterior.
Potensial aksi dari nodus sinus menyebar ke seluruh massa otot atrium AV.
Menyebabkankelainankontraksijantung
Gangguanpompajantung
PERAN SYSTEM PURKINJE DALAM MENYEBABKAN KONTRAKSI OTOT VENTRIKEL YANG SINKRON
Sehinggakeduaototventrikelakanberkontraksibersamaan.
KONTROL IRAMA JANTUNG DAN KONDUKSI IMPULS OLEH SARAF SIMPATIS DAN PARASIMPATIS
SarafParasimpatis (vagi):
SarafSimpatis:
Didistribusikankesemuabagianjantung
Terutama di ventrikel