Usaha yang dilakukan gaya tetap F sehingga titik tangkapnya bergeser sejauh S searah garis kerja
gaya adalah merupakan hasil perkalian besarnya gaya tersebut dengan jarak perpindahan titik tangkapnya.
W = F. S ………………………………………. ( 1 – 1 )
W : usaha ( J )
F : gaya ( N )
S : jarak ( m )
Bila gaya F membentuk sudut α terhadap lintasan yang lurus, maka uraikan gaya F searah dengan :
1. lintasan lurus ( F cos α ) dan
2. tegak lurus ( F sin α )
Dalam hal ini yang melakukan usaha adalah komponen F cos α sedangkan komponen F sin α tidak
melakukan usaha sebab tidak ada perpindahan kearah komponen ini.
F sin α F
α
F cos α
S
W = F.cosα. S
W : usaha ( J )
F : gaya ( N )
S : jarak ( m )
α : sudut antara F dan lintasan lurus
A S B
Usaha dari gaya yang tegak lurus lintasan adalah
0 ( nol )
1
2. untuk α > 90 0 ( sudut tumpul )
3. untuk α = 1800
W = F cos α. S
F = F cos 1800 . S
S = F. (-1) . S
A B = - F.S
Ternyata usaha dari gaya yang
arahnya berlawanan dengan
gerak adalah negatip
Usaha negative ini dapat dijumpai pada gaya gesek, pada pengereman dan yang lainya.
SATUAN USAHA.
Dalam Simtem International ( SI ) satuan dari gaya adalah Newton ( N ), satuan jarak adalah meter ( m )
maka satuan usaha adalah perkalian antara satuan gaya dan satuan jarak dan dinamakan joule ( J ) .
1 joule = 1 newton.meter
DEFINISI
1 joule adalah besarnya usaha yang dilakukan oleh gaya 1 newton sehingga titik tangkapnya
menggeser sejauh 1 meter searah gaya tersebut.
Diketahui : F = 600 N
S = 25 m
W=?
Jawab.
W = F.S
= 600 x 25
= 15000 J
= 15 kJ
2
DAYA DAN EFISIENSI.
1. Daya.
Dalam definisi usaha , factor waktu tidak diperhitungkan sama sekali. Seperti telah diketahui, usaha
yang dilakukan untuk mendorong suatu beban yang beratnya tertentu sampai jarak tertentu pula
akan sama besarnya, walaupun dilakukan dalam selang waktu 1 second, 1 menit, 1 jam bahkan 1
tahun, karena dalam usaha ( W = F.S ) tidak ada faktor waktu. Akan tetapi perlu diketahui, cepatnya
suatu usaha itu dilakukan. Cepatnya suatu usaha yang dilakukan oleh pelaku persatuan waktu
disebut dengan daya ( power ) pelaku tersebut.. Secara matematis daya dituliskan sebagai berikut :
W
P=
t
P : daya ( watt )
W : usaha ( joule )
t : waktu ( second )
Satuan lain dari daya adalah HP ( horse power = daya kuda ) 1 HP = 1 DK = 1 PK = 746 watt.
2. Efisiensi.
Alat atau mesin pengubah energi tidak mungkin mengubah seluruh energi yang diterimanya menjadi
usaha. Sebagian energi yang diterimanya akan terbuang dalam bentuk energi lain ( misal : mesin
menjadi panas, bunyi ). Jika energi yang diterima oleh alat /mesin disebut masukan ( input ) dan
usaha disebut keluaran ( output ) , maka efisiensi didefinisikan sebagai hasilbagi antara output dan
input dikalikan 100 persen
output
Efisiensi = x 100 persen..
input
Contoh.2
Sebuah mobil massa 6 kuintal bergerak dengan kecepatan 16 m/s, 8 second kemudian kecepatanya menjadi
32 m/s Tentukan daya selama 8 second tersebut
1 hp = 746 watt
ENERGI.
3
ENERI KINETIK.
Energi kinetic adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak
Jika massa benda yang bergerak = m, kecepatan gerak v, besarnya energi kinetic dirumuskan sebagai
berikut :
EK = ½ .m.v2
EK = energi kinetic ( J )
m = massa benda ( kg )
v = kecepatan benda ( m/s )
Contoh 3.
Peluru massa 6 gram bergerak dengan kecepatan 200 m/s. Hitung energi kinetic yang dimiliki oleh peluru
tersebut.
Diketahui : m = 6 gr = 6 x 10-3 kg
v = 200 m/s
EK = ?
Jawab
EK = ½ .m.v2
= ½ . 6 x 10-3 . 2002
= ½ . 6 x 10-3 . 4 x 104
= 12 x 101 J
= 1,2 x 102 J
W = m.g
h
Tanah
Perhatikan gambar diatas. Bila tali putus maka bola akan jatuh kebawah, maka dikatakan bahwa bola
melakukan usaha karena gaya beratnya menenpuh jarak selama jatuh. Ini berarti sebelum bola jatuh dia
4
memiliki energi. Pada sistem ini bola ada kesanggupan melakukan usaha oleh karena keadaan tempatnya.
Jenis energi ini yang dimiliki bola disebut energi tempat atau energi potensial ( EP )
Jika massa benda m dan terletak setinggi h di atas tanah, besarnya energi potensial adalah sama denga
usaha yang dilakukan oleh gaya beratnya selama jatuh ketanah sehingga :
EP = W.h
EP = m.g.h
EP : energi potensial ( J )
m : massa benda ( kg )
g : percepatan gravitasi bumi ( m/s2 )
h : tinggi benda ( m )
x B
A
F = k.x
F : gaya ( N )
k : konstanta pegas ( N/m )
x : pertambahan panjang. ( m )
5
ENERGI MEKANIK.
Energi mekanik adalah jumlah antara energi kinetic dan energi potensial.
EM = EK + EP
EM : energi mekanik ( J )
EK : energi kinetik ( J )
EP : energi potensial ( J )
HUKUM USAHA DAN ENERGI KINETIK
Va Vb
B
A F F
Vt = Vo + a.t
Vb Va
Vb = Va + a.t ….. a =
t
F = m.a
Vb V a
F =m.
t
S = Vo.t + ½ a.t2
Vb Va 2
S = Va.t + ½ . .t
t
S = Va.t + ½. (Vb – Va ).t
S = ½ . (Vb + Va).t
Va Vb
S= .t
2
Besarnya usaha WAB adalah : WAB = F.S
WAB = F.S
Vb V a V Vb
=m. x a .t
t 2
= ½ .m. ( Vb2 – Va2 )
= (EK)B – ( EK)A
= Δ.EK.
Jadi : usaha yang dilakukan oleh suatu gaya terhadap sebuah benda sama dengan perubahan energi
kinetic dari benda tersebut, jika anergi potensialnya tetap.
6
A
VA
W
hA
B
VB
W hB
( EM)A = ( EM )B.
Kesimpulan : Energi mekanik di A sama dengan energi mekanik di B. Karena titik A dan titik B
disembarang tempat diatas tanah, maka menunjukan bahwa energi mekanik itu tetap, peristiwa ini disebut
dengan : Hukum kekekalan energi mekanik, yang dirumuskan :
EP + EK = tetap.
Contoh.1.
Sebuah mobil beserta isinya mempunyai massa 2 ton dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tetap
sebesar 72 km/jam. Mobil direm dengan gaya tetap F = 4 x 104 N Hitung :
a. Energi kinetic mobil sebelum direm.
b. Jarak yang masih dapat ditempuh mobil sampai berhenti sejak pengereman.
a. EK = ½.m.v2
= ½ . 2000. 202
= ½ . 2000. 400
7
= 4 x 105 J
b. vo = vA = 20 m/s
vt = vB = 0 ( mobil berhenti )
Cara lain :
F
a=
vt2 = vo2 + 2. a. S. m
02 = 202 + 2. 20.S 4 x10 4
0 = 400 + 2 ( -20 ).S =
2000
40.S = 400
S = 10 m.
= - 20 m/s2
Contoh 2.
Peluru massa 4 gram ditembakkan pada pohon yang besar. Pada saat peluru menyentuh pohon
kecepatanya 20 m/s. Gaya gesek antara peluru dengan pohon dianggap tetap sebesar 10 N. Kapan dan
dimana peluru berhenti didalam pohon.
Peluru berhenti di B
vB = vA + a.t
0 = 20 + ( - 2500 ).t
2500.t = 20
t = 0,008 second
Contoh 3.
Sebuah benda digantung pada seutas tali dengan panjang 2 m seperti gambar. Benda dipukul mendatar
sehingga mempunyai kecepatan mendatar sebesar vA = 2√5 m/s, sehingga benda berayun dan berhenti
sejenak pada titik B. bila g = 10 m/s2 dan gesekan dengan udara diabaikan tentukan sudut maksimum
yang ditempuh oleh tali .
8
α
.l
B
hB
A VA W
Diketahui : l = 2 m
g = 10 m/s2
hB = l – l cosα
vA = 2√5 m/s
vB = 0
α = ?
9
Soal – soal latihan. c. 10 N
1. Yang menunjukan adanya usaha d. 20 N
adalah peristiwa .... e. 245 N
a. anak mendorong pohon besar
b. kuda menarik gerobak. 6. Seorang anak mendorong dinding
c. Atlet angkat besi menahan dengan gaya 80 N dan dinding tetap diam.
barbel. Besar usaha yang dilakukan anak tersebut
d. Bus mogok di jalan. adalah ....... J
e. Kucing tidur di kursi. a. – 80
b. - 8
c. - 0,8
2. Seseorang mendorong meja dan meja
d. 0
bergeser. Pernyataan yang benar berkaitan e. 80
dengan peristiwa tersebut adalah .... 7. Sebuah gaya F newton bekerja pada
a. orang melakukan usaha sebuah benda hinggabenda bergeser sejauh s
karena orang itu meter. Besar usaha terbesar tercapai bila
mengeluarkan gaya dorong. sudut apit antara F dan s adalah ....
b. Orang melakukan usaha a. 300
karena meja bergeser. b. 450
c. Orang melakukan usaha c. 600
karena orang dan meja d. 750
e. 900
memiliki berat.
8. Perhatikan gambar.
d. Orang melakukan usaha F
karena orang itu
mengeluarkan gaya
mendorong meja dan 600
mengakibatkan meja
bergeser.
e. Orang melakukan usaha Untuk memindahkan balok sejauh 10
karena orang dan meja meter, gaya F melakukan usaha 250
10 Besarnya gaya F adalah ..... N
memiliki massa. joule.
m
a. 2,5
3. Dimensi usaha adalah ....
b. 5
a. MLT-2 c. 25
b. ML-1T-2 d. 50
c. ML-3 e. 2500
d. ML2T-2 9. Mobil massa 1 ton bergerak
e. LT-1 dari keadaan diam dan sesaat kemudian
4. Gaya mendatar 45 newton mendorong kecepatanya menjadi 5 m/s. Besar usaha yang
sebuah balok kayu. Besar usaha yang dilakukan oleh mesin mobil tersebut
dilakukan gaya itu untuk memindahkan balok adalah .... J
sejauh 10 meter adalah .... a. 1000
b. 2500
a. 0,045 J
c. 5000
b. 0,45 J
d. 12500
c. 4,5 J e. 25000
d. 45 J 10. Selama 4 second, benda yang
e. 450 J massanya 240 gram mampu berpindah sejauh
5. Sebuah gaya horisontal telah 10 meter dari keadaan diam.Usaha yang
melakukan usaha 70 J. Jika gaya itu dapat dilakukan benda tersebut adalah .... J
menggeser benda sejauh 3,5 m searah gaya, a. 3,0
maka besar gaya tersebut adalah .... b. 4,8
a. 2 N c. 12,0
d. 192,0
b. 3,5 N
10
e. 300,0 b. 1500 J
11. Balok berat 20 N diletakkan c. 3000 J
diatas bidang miring dengan sudut kemiringan d. 3500 J
300 . Balok meluncur kebawah searah bidang e. 4000 J
miring sejauh 2 meter. Apabila gesekan antara 17. Benda massa 2
balok dengan bidang miring diabaikan, besar kg jatuh bebas dari puncak gedung tinggi
usaha yang dilakukan oleh gaya berat 100 m, bila g = 10 m/s2, usaha yang
adalah .... erg. dilakukan oleh berat benda hingga benda
a. 2 x 10-7 sampai pada ketinggian 40 dari atas tanah
b. 2 x 10-7 adalah ....
c. 2 x 10-7 a. 200 J
d. 2 x 10-7 b. 750 J
e. 2 x 10-7 c. 800 J
d. 1200 J
12. Energi potensial gravitasi suatu benda e. 1800 J.
disebabkan oleh .... 18. Benda massa 5 kg dilemparkan vertikal ke
a.daya hantar kalor benda atas dengan kecepatan awal 10 m/s. Besar
b. daya hantar listrik benda energi potensial pada titik tertinggi
c. kerapatan molekul benda adalah .... (g = 10 m/s2 )
d. ketinggian benda a. 400 J
e. volume benda. b. 350 J
c. 300 J
13. Dimensi energi potensial gravitasi adalah .... d. 250 J
a. MLT-2 e. 200J
b. ML-1T-2 19. Sebuah peluru ditembakkan keatas dengan
c. ML-3 sudut elevasi 600, dan kecepatan awal 100
d. ML2T-2 m/s, jika massa peluru 2 gram dan percepatan
e. LT-1 gravitasi bumi 9,8 m/s2, maka energi potensial
peluru di titik tertinggi adalah ....
14. Sebuah
a. 2,5 J
mangga massa 200 gram tergantung
b. 2,5 3 J
dipohonya setinggi 2 meter. Besar energi
c. 7,5 J
potensial gravitasi jeruk adalah .... erg d. 20 J
a. 3,92 x 109 d. 30 J
b. 3,90 x 109
c. 3,92 x 108 20. Dimensi energi kinetik adalah ......
d. 3,92 x 107 a. MLT-2
e. 3,92 x 105 b. ML-1T-2
15. Sebuah pepaya masaa 1,5 kg berada di c. ML-3
pohonya. Bila energi potensial pepaya 30 d. ML2T-2
joule,maka ketinggian pepaya adalah .... ( g = e. LT-1
10 m/s2 ) 21. Besar kinetik suatu benda bergantung
a. 5 meter. pada .....
b. 3 meter a. massa dan kecepatan benda
c. 2 meter b. massa dan arah kecepatan benda
d. 1 meter c. kecepatan da bentuk benda
d. ketinggian dan kecepatan benda
e. 0,5 meter.
e. bentukdan massa benda.
16. Sebuah balok
massa 10 kg didorong dari dasar bidang
22. Man
miring yang panjangnya 5 m dan puncak
gga yang berada di pohon pada ketinggian 3
bidang miring berada 3 m diatas tanah. Jika
m jatuh. Energi kinetik mangga terbesar saat
bidang miring dianggap licin, usaha yang
berada di ketinggian ..... m
diperlukan untuk mendorong balok
a. 3
adalah ....
b. 2
a. 300 J
c. 1,5
11
d. 1 maksimum, energi kinetik yang dimiliki
e. 0 benda tersebut adalah ..... J ( g = 10 m/s2 )
23. Sebu a.
ah mobil mainan masaa 2 kg bergerak 450
dengan kecepatan konstan. Jika besar b.
energi kinetiknya 10 J, maka kecepatanya 480
adalah .... c.
a. 0,1 m/s 540
b. 10 m/s d.
c. 40 m/s 640
d. 10 m/s e.
e. 20 m/s 900
24. Sera 29. Sebuah benda massa m dilemparkan vertikal
ngga masaa 2 gram terbang dengan ke atas dengan kecepatan awal vo. Saat
kecepatan 25 cm/s. Besar energi kinetik mencapai ketinggian maksimum h,
yang dimiliki serangga adalah .... hubungan energi awal ( Ea) dengan energi
a. 6,25 x 10 -6 J benda saat mencapai ketinggian h ( Eh )
b. 6,25 x 10 -5 J adalah .....
c. 6,25 x 10 -4 J a. Ea < Eh
d. 2,5 x 10 -4 J b. Ea ≠ Eh
e. 2,5 x 10 -5 J c. Ea > Eh
25. Sebu d. Ea = Eh
ah bola ( A ) massa m bergerak dengan e. Ea ≥ Eh
kecepatan tetap v. Bola lain ( B ) yang 30. Sebuah
bermassa sama bergerak dengan kecepatan batu massa 450 gram terletak diatas meja
tetap 2v. Perbandingan besar energi kinetik yang tingginya 0,5 m. Usaha yang
bola A dan energi kinetik bola B adalah .... dikerjakan seseorang bila ia memindahkan
a. 2:1 batu itu ke sebuah kursi yang tingginya 2 m
b. 1:2 adalah ..... J ( g = 10 m/s2 )
c. 4:1 a. 6,75
d. 1:4 b. 11,25
e. 1:1 c. 675
26. Pern d. 6.750
yataan yang benar tentang teorema Usaha e. 11.250
Energi adalah .... 31. Sebuah batu massa 1 kg jatuh bebas dari
a. W + Ek2 = Ek1 ketinggian 5 m di atas permukaan tanah.
b. Ek2 – Ek1 = C Bila g = 10 m/s2, selisih besasr energi
c. W = Ek1 – Ek2 potensial saat batu dilepas dan besar energi
d. W = Ek2 – Ek1 kinetik saat batu jatuh di permukaan tanah
e. W – Ek1 = Ek2 adalah .... J
27. Sebu a. 50
ah benda jatuh dari ketinggian 40 m diatas b. 25
tanah. Bila massa benda 2 kg dan c. 5
percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, energi d. 2,5
kinetik benda tepat pada ketinggian 20 m e. 0
diatas yanah adalah ..... J
a. 400 32. Sebuah
b. 800 balok meluncur tanpa gesekan di atas papan
c. 1600 dengan kemiringan 350 terhadap lantai.
d. 1800 Jika balok tersebut diluncurkan dari
e. 3600 ketinggian 200 cm, kecepatan balok saat
28. Bend menyentuh lantai adalah .... ( g = 10
a massa 2 kg dilempar vertikal keatas m/s2 )
dengan kecepatan awal 30 m/s. Pada saat a. 2 10 cm/s
ketinggian benda mencapai 3/5 tinggi b. 80 cm/s
c. 40 cm/s
12
d. 2 10 m/s 38. Panjang tali sebuah bandul 2 m. Bandul diberi
e. 40 m/s simpangan 600 terhadap garis vertikal
33. Sebuah kemudian dilepaskan, kecepatan bandul pada
bola massa 1 kg dilempar vertikal ke atas titik terendah adalah.... m/s
denmgan kecepatan tertentu. Bola dapat a. 2 2
mencapai ketinggian 10 m di atas bidang b. 2 3
acuan. Besar Ep bola sama dengan besar c. 2 5
Ek- nya terjadi saat bola mencapai d. 3 2
ketinggian .... m
e. 3 3
39. Bandul di gantung pada seutas tali panjang 1
a. 0
m. Bandul kemudian di ayunkan dengan
b. 2
kecepatan awal 3 m/s. Tinggi maksimum
c. 3
ayunan bandul adalah ..... m
d. 5
a. 0,15
e. 6
b. 0,30
34. Hukum
c. 0,45
kekekalan energi mekanik tidak berlaku jika
d 0,90
benda ....
e. 1,0
a. bergerak vertikal ke atas
40.
b. jatuh bebas
Sebuah benda digantungkan pada seutas tali yang
c. meluncur pada bidang miring kasar
panjangnya 2,5 m. Benda di pukul dengan
d. meluncur pada bidang miring licin
kecepatan mendatar 2 m/s hingga berayun.
e. melengkung pada lintasan lengkung
Besar sudut maksimum adalah .... m
licin.
250
300
35. Sebuah
480
genting jatuh bebas dari atap yang tingginya
600
31,25 m di atas permukaan tanah.
900
Kecepatan genting saat berada pada
ketinggian 20 m di atas tanah adalah ......
41.
m/s
Benda A massa tiga kali massa benda B dan
a. 10,5
kecepatan benda A setengah kali kecepatan
b. 15,0
benda B. Energi kinetic benda A dibandingkan
c. 20,5
dengan energi kinetic benda B adalah …..
d. 20,6
a. 1:1
e. 25,0
b. 2:1
36. Sebuah bola tembaga massa 0,4 kg dilempar
c. 2:3
vertikal ke atas. Energi potensial bola pada
d. 3:2
ketinggian maksimu besarnya 80 J.
e. 3:4
Ketinggian maksimum bola adalah ......m
42.
a. 2
Sebuah balok bergerak dengan kecepatan v dan
b. 4
memiliki energi kinetic Ek. Jika kecepatran
c. 8
balok di ubah menjadi 2v, maka energi
d. 20
kinetiknya menjadi ….
e. 40
a.
37. Sebuah peti bergerak pada lintasan kasar .
Ek
Pada peti bekerja gaya gesekan sebesar 5
b.
newton. Jika energi mekanik total peti 25
2 Ek
joule, jarak yang ditempuh peti adalah ....
c.
m
3 Ek
a. 2,5
d.
b. 5
4 Ek
c. 10
e.
d. 12,5
5 Ek
e. 25
13
43. e. 600
Agar jumlah energi kinetic dan energi potensial 47.
dari suatu benda bernilai konstan maka syarat Pada sebuah kereta dorong yang massanya 20 kg
bagi gaya yang bekerja pada benda adalah dikerjakan gaya mendatar yang besarnya 500
hanya merupakan fungsi dari …. N, mengakibatkan benda tersebut bergeser
a. sejauh 80 cm dalam waktu 4 s. besar daya
kedudukan. yang dilakukan adalah ….
b. a.
Waktu 20 W
c. b.
Kecepatan 40 W
d. c.
Kedudukan dan kecepatan 100 W
e. d.
Kedudukan, waktu, dan 200 W
kecepatan e.
400 W
44. 48.
Ketika sebuah senjata di tembakkan dari sebuah Sebuah benda yang massanya 10 kg berada dalam
pesawat yang diam, peluru memiliki kelajuan keadaan diam di permukaan bidang datar.
v dan energi kineti k. Senjata kembali Pada benda tersebut dikerjakan gaya konstan
ditembakkan lurus ketika pesawat sedang sehingga benda bergerak dengan kecepatan 4
melaju dengan kecepatan v. Energi kinetic m/s. Besar usaha yang dilakukan gaya
dari peluru kedua adalah …. tersebut adalah ….
a. k a.
b. k 2 10 J
c. 2k b.
d. 3 k 20 J
e. 4 k c.
45. 40 J
Sebuah benda massa m diikatkan di ujung tali, d.
lalu diayunkan pada bidang vertical. Agar 80 J
benda dapat melakukan gerak melingkar e.
penuh maka di titik terendah , gaya sentripetal 160 J
minimumnya adalah ….. 49.
a. Sebuah batu yang massanya 2 kg jatuh dari
mg ketinggian 100 m. Usaha yang dilakukan oleh
b. gaya berat sampai ketinggian 20 m adalah
2 mg …… ( g = 10 m/s2 )
c. a. 200 J
3 mg b. 400 J
d. c. 800 J
4 mg d. 1600 J
e. e. 2000 J
5 mg 50.
46. Sebuah gaya konstan F = 100 N bekerja pada
Sebuah benda dilemparkan pada sudut elevasi sebuah balok yang beratnya 50 N. Jika gaya F
tertentu keatas sehingga membentuk lintasan membentuk sudut 600 terhadap arah
parabola. Agar pada lintasan tertinggi benda perpindahan dan balok berpindah sejauh 2 m,
memiliki perbandingan energi kinetic dan maka usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut
potensial sebesar 3 : 1, maka sudut elevasi adalah ….
pelemparan benda adalah …. a. 50 J
a. 300 b.100 J
b. 370 c. 100 2 J
c. 450 d.100 3 J
d. 530 e. 200 J
14
51. kecepatan mobil setelah berpindah sejauh 50
Sebuah gerobak massa 40 kg terletak pada bidang m adalah …..
miring dengan sudut kemiringan 300. Usaha a. 5 m/s
yang dilakukan oleh gaya berat bila benda b. 10 m/s
bergeser sejauh 5 m adalah …. c. 15 m/s
a. 490 J d. 20 m/s
b. 490 3 J e. 25 m/s.
c. 980 J 57.
d. 980 3 J Sebuah benda massa 1 kg dijatuhkan dari
e. 1960 J ketinggian 20 m. Besar energi kinetic benda
52. pada saat ketinggianya 5 m di atas tanah
Sebuah bola massa 2 kg dilemparkan vertical k adalah ….
eats sehingga mencapai ketinggian maksimum a. 50 J
10 m, bila g = 10 m/s2, maka besar energi b.100 J w
potensial pada ketinggian tersebut adalah …. c. 150 J
a. 2 J d.200 J
b. 10 J 30J
e. 250
c. 20 J 58. 0
15
61.
Sebuah benda bergerak disisi dalam bidang
lingkaran yang licin seperti pada gambar . jika
percepatan gravitasi adalah g dan jari – jari
lingkaran sama dengan R, maka nilai
a. 10 J kecepatan minimum di titik A ( vA) agar benda
b. 20 J melakukan gerak melingkar secara sempurna
c. 20 3 J adalah ….
d. 40 J a. g.R
e. 40 3 J. b. 2.g.R
c. 3.g.R
d. 2 g.R
e. 5.g.R
Soal essay.
1. Sebuah benda massa 0,5 kg di lemparkan vertical ke atas sehingga mencapai ketinggian 10
m.
a. berapakah energi potensial benda terhadap tanah pada ketinggian tersebut ?
b. berapakah perubahan energi potensial ketika benda berada pada ketinggian 4 m?
2. Mobil pertama bermassa dua kali mobil kedua, tetapi energi kinetiknya sama dengan mobil
kedua. Ketika kedua mobil menambah kelajuannya sebesar 2 m/s, energi kinetic mobil kedua dua kali
mobil pertama. Berapakah kelajuan awal kedua mobil ?
3. Sebuah truk memiliki energi kinetic 20 J. Jika pada truk dilakukan pengereman dengan gaya
hambat sebesar 5 N, berapakah jarak yang masih dapat ditempuh mobil tersebut sampai berhenti ?
4. Sebuah benda massa 2 kg mula – mula diam, kemudian bergerak lurus dengan percepatan 2
m/s2. berapakah usaha yang diubah menjadi energi kinetic selama 2 second ?
5. Dua buah mobil mainan memiliki massa m1 = 2 kg dan m2 = 4 kg. Keduanya memiliki
energi kinetic yang sama besar dan bergerak searah. Jika kedua mobil mengalami gaya hambat yang
sama, tentukan perbandingan jarak henti kedua mobil tersebut.
6. Sebuah batu yang massanya 1 kg dilepaskan dari ketinggian 5 m.. jika hambat an udara di
abaikan , tentukan energi kinetic batu tersebut sesaat sebelum menumbuk tanah. ( g = 10 m/s2 )
7. Sebuah benda dilemparkan vertical keatas dengan kecepatan awal 20 m/s. Bila massa benda
2 kg dan g = 10 m/s2, tentukan energi kinetiknya saat5 ketinggian benda mencapai 10 m.
8. Sebuah bola ditendang dengan sudut elevasi 300 dan dengan energi kinetic 800 J. Bila g =
2
10 m/s , berapakah energi kinetic dan energi potensial bola saat mencapai titik tertinggi ?
9. Sebuah benda massa 5 kg mempunyai energi potensial 32.000 J Jika kemudian benda
tersebut jatuh bebas ( g = 10 m/s2 ), tentukan :
a. kecepatan benda saat jatuh di tanah.
b. Waktu yang diperlukan untuk sampai di tanah.
10. Sebuah benda bergerak sepanjang lintasan lingkaran vertical. Apabila di titik terendah benda memiliki
energi kinetic 10 J dan gaya sentripetal 4 N, tentukan besar jari – jari kingkaran tersebut
11. Sebuah roket diluncurkan pada sudut 600 terhadap horizontal dari ketinggian 50 m dan dengan kelajuan
60 m/s. Bila g = 10 m/s2, tentukan kelajuan roket saat ketinggianya 250 m.
12. Sebuah balok massa 5 kg diletakkan diatas bidang miring seperti gambar.
4m
16
17
BAB II
MOMENTUM DAN IMPULS
Pengertian Momentum
* Momentum adalah ukuran kesukaran untuk memberhentikan suatu benda yang sedang bergerak.
* Momentum dilambangkan p didefinisikan sebagai hasil kali massa m dan kecepatan v.
p =mv (2–1)
P : momentum.
v : kevepatan ( m/s )
m: massa ( kg )
p1 p 2 2 p1 p 2 cos
2 2
P=
Bila sudut θ belum diketahui maka untuk mencarinya dilakukan langkah – langkah sebagai berikut :
( perhatikan gambar 3 -1, P1 sejajar dengan sumbu x dan P2 membentuk sudut θ yang belum diketahui
nilainya )
Y Py P
P2y P2
θ θ P2x θ
P1x = P1 X Px
P1x = p1
P1y = 0
P2x = p2 cos θ
P2y = p2 sin θ
Px = p1x + p2x
Py = p1y + p2y = 0 + p2y = p2y
18
2 2
Besar resultan , PR = px p y (2–2)
py
Arah resultan , tan θ = (2–3)
px
Contoh 1:
Dua sepeda motor A dan B massanya masing-masing 80 kg
dan 100 kg bergerak pada lintasan lurus dengan kelajuan 15 m/s dan 16 m/s. Hitung besar dan arah
momentum resultan
A dan B, jika:
a) sepeda motor A dan B bergerak ke utara
b) sepeda motor A bergerak ke utara sedangkan B ke selatan
c) sepeda motor A bergerak ke utara sedangkan B ke timur.
Jawab:
mA = 80 kg
mB = 100 kg
vA = 15 m/s
vB = 16 m/s
Besar momentum A dan B adalah:
PA = mA.vA
= 80 x 15
= 1200 kg.m/s
PB = mB vB
= 100 x 16
= 1600 kg.m/s
a) Kedua sepeda motor bergerak searah (arah utara), maka
P = P A + PB
= 1200 + 1600
= 2800 kg.m/s
b) Sepeda motor A bergerak ke utara (momentum positif),
sedangkan B ke selatan (momentum negatif)
P = P A + PB
= 1200 + ( - 1600 )
= - 400 kg.m/s
2 2
P= PA PB
= 1200 2 1600 2
= 2000 kg.m/s.
PB
Arah momentum resultan: tan θ =
PA
1600
= = 4/3
1200
19
sehingga θ adalah arc tan 4/3 = 530
Pengertian Impuls
I = F.Δt (2 –4)
Sebuah benda bermasa m dipukul dengan gaya F yang berlangsung dalam waktu singkat Δt, sehingga
dapat mengubah
kecepatan benda dari v1 menjadi v2, seperti gambar di atas.
Menurut hukum II Newton:
v 2 v1
F = m.a dengaa a= , maka :
t
v 2 v1
F = m. atau
t
F.Δt = m.( v2 – v1 ) (2–5)
I = ΔP atau
F.Δt = ΔP (2–6)
Contoh 2:
Dalam permainan softball, sebuah bola bermassa 150 gram
dilempar mendatar ke timur dengan kelajuan 10 m/s. Setelah
20
dipukul bola bergerak ke barat dengan kelajuan 15 m/s. Kayu
pemukul dan bola bersentuhan selama 0,75 ms. Tentukan:
Jawab:
Arah mendatar (ke timur dan ke barat) dapat diwakilkan vektor
satu dimensi dengan memberikan tanda positif dan negatif,
pilihlah arah mendatar ke timur sebagai acuan arah positif. ( memilih arah barat sebagai
arah positip juga boleh )
a. Impuls yang diberikan kayu pemukul pada bola sama dengan perubahan momentum bola.
I = ΔP
I = P2 – P1
I = m.( v2 – v1 )
I = 0,15 ( -15 – 10 )
= - 3,75 Ns
Tanda negatif menyatakan bahwa impuls berarah mendatar ke barat.
Contoh 3:
Sebuah bola bermassa 200 gram jatuh bebas dari ketinggian
3,2 m di atas tanah dan setelah menumbuk tanah bola
memantul kembali setinggi 1,8 m. Tumbukan berlangsung
selama 0,02 detik dan percepatan gravitasi 10 ms-2.
Tentukan:
a) Momentum bola sesaat sebelum dan sesudah tumbukan.
b) Impuls yang dikerjakan tanah terhadap bola.
c) Gaya rata-rata yang dikerjakan tanah terhadap bola.
21
Jawab:
Benda yang bergerak jatuh bebas memiliki kecepatan awal
nol (energi kinetik nol) dan menumbuk tanah dengan
ketinggian nol (energi potensial nol), sehingga terjadi
perubahan energi potensial menjadi energi kinetik. Kecepatan bola saat menumbuk tanah adalah :
v= 2.g.h
Jika arah ke atas dipilih sebagai arah positif, maka kecepatan bola sesaat sebelum dan sesudah tumbukan
adalah:
v1 = 2.g .h1 = 2.10.3,2 = 64 = 8 m/s (arah ke bawah)
v2 = 2.g .h2 = 2.10.1,8 = 36 = 6 m/s (arah ke atas)
Contoh 4:
22
Gambar di atas menun-jukkan grafik hubungan antara resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda
terhadap waktu. Jika mula-mula
benda dalam keadaan diam dan massa benda 2 kg, tentukan:
a) Impuls yang dilakukan pada benda setelah 12 s.
b) Momentum benda setelah 12 s
c) Kelajuan benda setelah 12
Jawab:
a) Impuls sama dengan luas daerah di bawah grafik F – t pada
gambar di atas. Luas daerah ini sama dengan luas trapesium.
Impuls = luas trapesium = (jumlah sisi sejajar × tinggi) / 2
Interaksi antara dua benda, misalnya pada peristiwa tumbukan, ledakan, peluru yang ditembakkan dari
senapan, orang melompat dari perahu, orang bersepatu roda sambil melempar benda, dan sebagainya ,
berlaku hukum kekekalan momentum. Pernyataan hukum kekekalan momentum adalah sebagai berikut:
Jumlah momentum benda-benda sesaat sebelum dan sesudah berinteraksi (misal tumbukan) adalah tetap,
asalkan tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda-benda itu. Jika dinyatakan secara matematis, yaitu:
Momentum adalah besaran vektor, untuk interaksi atau tumbukan pada satu garis lurus (satu dimensi),
maka arah vektor cukup dinyatakan dengan tanda positif atau negatif.
Misalkan arah ke kanan diberi tanda positif dan ke kiri bertanda negatif. Untuk benda yang sebelum
berinteraksi dalam keadaan diam, maka baik kecepatan maupun momentumnya bernilai nol. Untuk
momentum dalam bidang, maka penjumlahannya mengikuti aturan penjumlahan vektor.
Contoh 5:
Sebuah peluru bermassa 10 gram ditembakkan mendatar
dengan kecepatan 200 m/s. Jika massa senapan 2 kg,
tentukan kecepatan senapan mendorong bahu penembak.
Jawab:
23
Sistem dalam soal ini adalah interaksi antara peluru (berindeks 1) dan senapan (berindeks 2).
Massa peluru, m1 = 10 gr = 0,01 kg , massa senapan m2 = 2 kg Sesaat sebelum interaksi v1= v2 = 0 (senapan
dan peluru diam), sehingga jumlah momentumnya:
P = P1 + P2 = m1v1 + m2v2 = 0 .
Sesaat setelah interaksi: kelajuan peluru v11 = 200 m/s, sehingga jumlah momentumnya:
Contoh 6:
Dua orang bermassa sama masing-masing 60 kg berada dalam sebuah perahu bermassa 300 kg yang sedang
bergerak ke timur dengan kelajuan tetap 3 m/s. Tentukan kecepatan perahu itu sesaat setelah:
a) satu orang terjatuh dari perahu
b) satu orang melompat ke arah barat dengan kelajuan 4 m/s.
Jawab:
Sistem dalam soal ini adalah perahu ditambah satu penumpang (berindeks 1), massanya m 1 = 300 kg + 60 kg
= 360 kg dan satu penumpang lain yang terjatuh (melompat), bermassa m2 = 60 kg .
Jumlah momentumnya:
P1 = P11 + P21
= mv11 + mv21
= 360. v11 + 60.0
= 360. v11
24
v11 = 3,5 m/s
b) satu orang melompat ke barat dengan kecepatan v 21 = 4 m/s (arah timur bertanda positif dan arah barat
bertanda negatif), sedangkan kecepatan perahu dan satu orang penumpang lainnya adalah v 11 .
Jumlah momentumnya:
P1 = P11 + P21
= m1v11 + m2v21
= 360. v11 + 60.( - 4 )
= 360. v11 – 240
Tumbukan
Pada kasus tumbukan di mana gaya luar tidak bekerja pada sistem tersebut, maka berlaku hukum
kekekalan momentum, sedangkan hukum kekekalan energi kinetik tidak selalu berlaku, bergantung pada
jenis tumbukannya. Pada umumnya energi kinetik akan berkurang setelah terjadi tumbukan, karena sebagian
energi kinetik diubah menjadi energi kalor, energi bunyi, atau energi bentuk yang lain saat terjadi tumbukan.
Jenis-jenis tumbukan:
a. Tumbukan lenting sempurna;
b. Tumbukan tak lenting sama sekali;
c. Tumbukan tak lenting (lenting sebagian).
a) Tumbukan Lenting Sempurna
Pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan energi
kinetik.
Contoh peristiwa yang mengalami tumbukan lenting sempurna
adalah tumbukan antara partikel-partikel gas dalam wadahnya
dan antara partikel gas dengan dinding wadahnya, tumbukan
antara partikel-partikel atomik dan subatomik. Tumbukan
antara bola-bola biliar hampir mendekati lenting sempurna.
25
Benda bermassa m1 dan m2 yang sedang bergerak saling
mendekat dengan kecepatan v1 dan v2 sepanjang suatu garis
lurus, (seperti gambar a) di atas. Keduanya bertumbukan lenting sempurna dan kecepatan masing –masing
sesaat setelah tumbukan adalah v11 dan v21 , (seperti gambar b).
Arah kecepatan dapat positif atau negatif bergantung pada arah benda ke kanan atau ke kiri.
Menurut hukum kekekalan momentum akan dihasilkan hubungan:
Dari persamaan tersebut tampak bahwa, jika kecepatan sesaat sebelum tumbukan v 1 dan v2 diketahui,
sedangkan kecepatan sesaat sesudah tumbukan v11dan v21 yang tak diketahui, tidak dapat
diselesaikan dengan satu persamaan saja. Oleh karena itu,
diperlukan satu persamaan lagi yang menghubungkan v11 dan v21
Dalam tumbukan lenting sempurna selain berlaku hokum kekekalan momentum juga berlaku hukum
kekekalan energi kinetik, yaitu jumlah energi kinetik sesaat sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama
besarnya, sehingga memberikan persamaan:
Dari persamaan (*) dan (**) dapat diturunkan hubungan baru antara v 1,v2 ,v11 , dan v21
v 21 v11
1 = - bisa ditulis
v 2 v1
v 21 v11
e = -
………….( 2 – 8 )
v
2 1 v
Contoh 7 :
Dua buah bola bermassa masing-masing 60 gram dan 80 gram
bergerak saling mendekat masing-masing dengan kelajuan 10 cm/s dan 20 cm/s. Jika terjadi tumbukan
lenting sempurna, maka tentukan kecepatan masing-masing bola setelah tumbukan.
Jawab:
Untuk menyelesaikan soal yang berkaitan dengan tumbukan lenting sempurna, digunakan persamaan hukum
kekekalan momentum dan koefisien restitusi, yaitu:
v11 = v21 = v1
Jawab:
Sesaat sebelum tumbukan:
Momentum sistem:
P = m1v1 + m2v2
= m1v1 + 0
= m1v1 ………………..(*),
Ek = ½.m1v12 + ½.m2v22
Ek = ½.m1v12 + 0
Ek = ½.m1v12
27
(m1 v1 ) 2
=
2m1
Sisipkan persamaan ( * ) ke persamaan diatas sehingga diperoleh :
p2
Ek =
2m1
2(m1 m2 )
Sisipkan persamaan (**) akan diperoleh :
p2
Ek1 =
2(m1 m 2 )
Ek 1 m1
=
Ek m1 m2
Contoh 9:
Suatu ayunan balistik digunakan untuk mengukur kecepatan sebuah
peluru yang bergerak cepat. Peluru bermassa m1 ditembakkan ke
dalam suatu balok besar bermassa m2 yang tergantung pada
beberapa utas kawat ringan. Peluru tertanam dalam balok, dan
keseluruhan sistem balok-peluru berayun hingga mencapai
ketinggian h.
a) Tentukan kecepatan awal peluru v1 sesaat sebelum mengenai balok dalam variabel m 1, m2 , dan
h.
28
b) Jika massa peluru 10 gram, massa balok 1,5 kg, ketinggian
vertikal yang dicapai 10 cm dan percepatan gravitasi 9,8 m/s2, maka tentukan kecepatan awal
peluru v1.
Jawab:
a) Menentukan kecepatan awal peluru:
Tumbukan peluru dengan balok termasuk tumbukan tak lenting sama sekali, karena setelah
tumbukan peluru tertanam dalam balok, maka digunakan persamaan:
Kelajuan sistem peluru-balok sesaat setelah tumbukan v 1 dihitung dengan menerapkan hukum
kekekalan energi mekanik untuk kedudukan sistem sesaat setelah tumbukan dengan kedudukan
sistem pada saat mencapai ketinggian maksimum h. Dalam hal ini terjadi perubahan energi kinetik
(sesaat setelah tumbukan) menjadi energi potensial pada ketinggian maksimum. Diperoleh
hubungan:
(m1 m2 )
v1 = 2.g.h
m1
c) Menghitung kecepatan awal peluru jika diketahui massa peluru m 1 = 10 gram = 0,01 kg, massa
balok m2 = 1,5 kg ketinggian maksimum h = 10 cm, dan g = 9,8 m/s2 adalah:
(m1 m2 )
v1 = 2.g.h
m1
(0,01 1,5)
= 2.9,8.0,1
0,01
= 211,4 m/s
Sebagian besar tumbukan adalah tumbukan lenting sebagian yang berada di antara dua keadaan ekstrem,
yaitu tumbukan lenting sempurna dan tumbukan tak lenting sama sekali.
Pada tumbukan lenting sebagian, besar koefisien restitusi adalah lebih besar dari nol ( 0 ) dan kurang dari
satu, ditulis
0<e<1
Contoh 10:
Sebuah bola tenis jatuh bebas dari ketinggian h1 di atas lantai dan
setelah menumbuk lantai bola terpantul kembali setinggi h 2.
29
a) Tentukan koefisien restitusi sebagai fungsi h1 dan h2.
b) Jika h1 = 2 m dan h2 = 0,5 m, hitung koefisien restitusi
tumbukan tersebut.
Jawab:
Sesaat sebelum tumbukan dan sesaat setelah tumbukan lantai tetap
diam, sehingga v2 = v21 = 0 .
Kelajuan bola tenis sesaat sebelum dan setelah tumbukan dengan lantai memenuhi persamaan:
v = 2.g.h
Kecepatan bola tenis sesaat sebelum tumbukan dan setelah tumbukan adalah:
v1= - 2.g .h1 dan v11 = 2.g .h2 (Arah ke atas ditetapkan
positif), sehingga v1 negatif karena arahnya ke bawah.
a) Koefisien restitusi tumbukan antara bola tenis dengan
lantai ditentukan dengan menggunakan persamaan:
v 21 v11
e = -
v 2 v1
2 gh2
e=
2 gh1
h2
e=
h1
h2 0,5
e = =
h1 2
1
e =
4
1
e =
2
Contoh 11:
Dua bola A dan B bermassa mA 3 kg dan mB 6 kg sedang bergerak dengan kecepatan masing-masing vA = 4
m/s danvB = 1 m/s dan saling mendekat sepanjang garis yang menghubungkan titik-titik pusat kedua bola.
Sesudah tumbukan bola A kg berhenti. Tentukan koefisien restitusi tumbukan antara kedua bola.
30
Jawab:
mA = 3 kg,
mB = 6 kg
vA = + 4 m/s (arah ke kanan sebagai arah positif)
vB = - 1 m/s (arah ke kiri sebagai arah negatif)
Kecepatan sesaat setelah tumbukan:
vA1 = 0 (setelah tumbukan bola A berhenti)
Untuk menentukan besar koefisien restitusi, dihitung lebih
dahulu kecepatan bola B sesaat setelah tumbukan dengan
menggunakan hukum kekekalan momentum:
1 0
e=-
1 4
1
e= = 0,2
5
Jadi koefisien restitusi tumbukan antara kedua bola tersebut adalah 0,2. Hal ini menunjukkan bahwa
tumbukannya adalah lenting sebagian.
31
memberhentikan pengemudi atau penumpang dalam selang waktu tertentu setelah pengemudi dan sabuk
pengaman menempuh jarak tertentu yang aman, yaitu kira-kira 50 cm. Oleh karena itu sabuk pengaman
dirancang dari bahan yang elastis (tidak kaku). Jika sabuk pengaman terbuat dari bahan yang kaku, maka
pada saat tabrakan sabuk akan mengerjakan impuls pada tubuh pengemudi atau penumpang dalam waktu
yang sangat singkat. Hal ini akan menghasilkan gaya impuls yang sangat besar yang bekerja pada tubuh
pengemudi atau penumpang, sehingga sangat menyakitkan bahkan dapat membahayakan jiwanya.
Desain Mobil
Tabrakan yang menghasilkan kedua mobil saling menempel
sesaat setelah tabrakan lebih tidak membahayakan (karena waktu kontak lebih lama) dibandingkan dengan
tabrakan sentral yang menyebabkan kedua mobil saling terpental sesaat sesudah
tabrakan (karena waktu kontak lebih singkat). Untuk menghasilkan waktu kontak yang lebih lama saat
tabrakan, maka bagian depan dan belakang mobil didesain agar dapat menggumpal secara perlahan.
Manfaat Helm
Helm pengendara motor diberi lapisan lunak di dalamnya dengan
tujuan memperlama selang waktu kontak ketika terjadi tabrakan.
Dengan desain helm serti ini diharapkan bagian kepala pengendara terlindung dari benturan keras (gaya
impuls) yang dapat membahayakan jiwanya.
Desain Palu
Sebuah palu didesain dari bahan yang keras. Hal ini dimaksudkan
agar selang waktu kontak antara palu dengan paku menjadi
sesingkat mungkin sehingga dihasilkan gaya impuls yang besar
dan dapat menancapkan paku. Coba anda bayangkan jika palu
terbuat dari bahan yang elastis!
Sarung Tinju
Petinju diberi sarung tinju dengan maksud agar impuls yang
diberikan oleh pukulan memiliki waktu kontak lebih lama
sehingga gaya impuls yang dihasilkan pukulan tidak membahayakan bagi petinju yang menerima pukulan.
Hal ini berbeda dengan petinju langsung dipukul dengan tangan telanjang.
Roket
Anda pernah melihat peristiwa peluncuran pesawat ulang-alik
Columbia? Bagaimana pesawat ulang-alik Columbia terdorong ke
atas? Bagaimana mungkin hanya dengan semburan gas panas
yang keluar dari ekor booster, pesawat ulang-alik dapat terdorong ke atas? Bagaimana proses sampai
munculnya gaya dorong ini?
Persamaan hukum II nemton dalam bentuk momentum, yaitu:
P ( m.v )
F= =
t t
Hukum II Newton ini menyatakan bahwa jika suatu benda mengalami perubahan momentum ΔP =
Δm.vdalam suatu selang waktu Δt, maka pada benda itu bekerja suatu resultan gaya F.
Sebuah roket mengandung tangki yang berisi bahan hidrogen cair
dan oksigen cair. Kedua bahan bakar ini dicampur dalam ruang
pembakaran sehingga terjadi pembakaran yang menghasilkan
gas panas yang akan menyembur keluar melalui mulut pipa yang
terletak pada ekor roket. Akibatnya, terjadi perubahan momentum gas dari nol menjadi mv selama selang
waktu tertentu Δt. Sesuai dengan hukum II Newton, Δp/Δt gas ini menghasilkan gaya F pada gas yang
dikerjakan oleh roket. Gaya aksi ini berarah vertikal ke bawah, sehingga timbul gaya reaksi yang dikerjakan
gas pada roket, yang besarnya sama dengan gaya aksi tetapi arahnya berlawanan (sesuai dengan hukum III
Newton). Jelaslah bahwa gaya reaksi yang dikerjakan gas pada roket berarah vertikal ke atas, sehingga roket
32
akan terdorong ke atas. Jika gaya berat roket diabaikan sehingga tidak ada gaya luar yang bekerja pada
sistem roket, maka prinsip terdorongnya roket memenuhi hukum kekekalan momentum.
Mula-mula roket (berindeks 1) dan bahan bakar (berindeks 2)
dalam keadaan diam, maka jumlah momentum sistem awal sama
dengan nol. Setelah gas menyembur keluar dari roket, maka
jumlah momentum sistem adalah tetap atau momentum sistem
sebelum dan sesudah gas keluar adalah sama.
momentum sistem awal = momentum sistem akhir
0 = m1v11 + m2v21
m1v11 = - m2v21
Mesin Jet
Hukum kekekalan momentum diaplikasikan juga pada prinsip kerja
mesin jet seperti juga pada roket. Perbedaan mesin jet dengan roket
adalah berkaitan dengan bahan bakar oksigennya. Pada roket oksigen
terdapat dalam tangki roket, sedangkan pada mesin jet oksigen
diambil dari udara disekitarnya. Oleh karena itu roket dapat bekerja di antariksa sedang mesin jet tidak dapat
(hanya bekerja di atmosfer)
I
1. Seorang petinju menyarangkan pukulan ke kepala lawanya dalam selang waktu tertentu , kemudian
tanganya di tarik kembali. Hasil kali antara gaya pukulan dengan selang waktu yang dialami oleh
lawannya disebut ....
a. momentum
b. impuls
c. daya
d. energi
e. usaha.
2. dimensi momentum adalah ....
a. MLT-1
b. MLT-2
c. ML-1T-1
d. ML-2T
e. ML-2T-2
3. Sebuah bola dengan massa m dilemparkan mendatar dengan kelajuan v . Bola ini mengenai dinding
dan dipantulkan dengan kelajuan v yang sama. Besar impuls yang dikerjakan oleh dinding pada bola
adalah ....
a. nol
b. ½ mv
c. mv
d. 2mv
e. m/v
4. Pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum kekekalan ....
a. momentum dan kekekalan energi kinetik
b. momentum dan energi potensial
c. energi kinetik
d. energi potensial
e. momentum.
5. Sebuah bola A bergerak kekanan dengan kecepatan 1 m/s lalu menumbuk bola B yang diam dilantai
mendatar licin. Jika massa kedua bola sama dan tumbukannya lenting sempurna, maka kecepatan
bola A setelah tumbukan adalah ....
a. nol
b. 0,5 m/s ke kiri
c. 0,5 m/s ke kanan
d. 1 m/s ke kiri
e. 1 m/s ke kanan.
6. Sebuah bola berada pada ketinggian 4 m di atas lantai mendatar, kemudian mengalami jatuh bebas
dan menumbuk lantai. Bola dipantulkan oleh lantai untuk pertama kali, sampai ketinggian 2,5 m.
Tinggi pantulan bila bola dijatuhkan dari ketinggian 8 m adalah ....
a. 3,5 m
b. 3,5 m
c. 4,0 m
d. 4,5 m
e. 5,0 m
34
7. Sebuah benda dijatuhkan di atas lantai , tepat sebelum mengenai lantai, energi kinetiknya E Tepat
saat terpantul energi kinetiknya menjadi ½ E. Koefisien restitusi benda dengan lantai adalah ....
a. ½
b. ¼
c. 1/8
d. 1/16
e. 1/32
8. Sebuah benda massa 4 kg jatuh bebas dari ketinggian 62,4 m. Momentum benda ketika menumbuk
permukaan tanah adalah ....
a. 7,9 kg.m/s
b. 35 kg.m/s
c. 70 kg.m/s
d. 140 kg.m/s
e. 1225 kg.m/s
9. Diantara benda berikut , mana yang akan mengalami gaya terbesar bila menumbuk tembok
sehingga berhenti dalam selang waktu yang sama ?
a. benda ’massa 40 kg denga kecepatan 25 m/s
b. benda massa 50 kg dengan kecepatan 15 m/s
c. benda massa 100 kg dengan kecepatan 10 m/s
d. benda massa 150 kg dengan kecepatan 7 m/s
e. benda massa 200 kg dengan kecepatan 5 m/s
10. Sebuah bola bilyar disodok dengan gaya 40 N dalam waktu 10 ms. Jika massa bola 0,2 kg dan mula
mula diam , maka kecepatan bola setelah disodok adalah ....
a. 0,2 m/s
b. 2 m/s
c. 20 m/s
d. 200 m/s
e. 250 m/s
11. Sebuah peluru massa 10 gram ditembakkan horisontal dengan kecepatan 1 km/s dari sebuah senapan
bermassa 5 kg yang mengakibatkan senapan bergerak ke belakang selama 0,4 s. Besar gaya rata –
rata yang dialami penembak adalah ....
a. 25 N
b. 30 N
c. 35 N
d. 40 N
e. 45 N
12. Grafik pada gambar berikut menyatakan hubungan gaya F yang bekerja pada benda bermassa 2 kg
terhadap waktu t selama gaya bekerja. Bila benda mula – mula diam, maka kecepatan akhir benda
adalah ....
a. 1 m/s
b. 2 m/s
c. 2,5 m/s
d. 3 m/s
e. 4 m/s
F( N)
2
4
1 3 t(s )
13. Sebuah mobil massa 700 kg bergerak dengan kecepatan 72 km/jam ketika menabrak sebuah tebing.
Mobil berhenti setelah 0,2 sekon muali saat tumbukan. Gaya rata – rata yang bekerja pada mobil
selama tumbukan adalah ....
35
a. 7000 N
b. 8000 N
c. 14.000 N
d. 35.000 N
e. 70.000 N
14. Dua benda yang massanya masing – masing m1 = m2 = 2 kg bergerak saling mendekati dengan
kecepatan v1 = 10 m/s dan v2 = 20 m/s. Jika kedua benda bertumbukan lenting sempurna, maka
kecepatan masing – masing benda setelah tumbukan adalah ....
a. v1’ = - 20 m/s dan v2’= 20 m/s
b. v1’ = - 20 m/s dan v2’= 10 m/s
c. v1’ = - 10 m/s dan v2’= 20 m/s
d. v1’ = - 20 m/s dan v2’= 10 m/s
e. v1’ = - 5 m/s dan v2’= 10 m/s
15. Sebuah benda massa 50 kg menumbuk tembok dengan kecepatan 20 m/s. Bila tumbukan ini elastis
sebagian dengan koefisien restitusi e = 0,4, maka besar kecepatan benda setelah tumbukan
adalah ....
a. 8 m/s berlawanan dengan arah kecepatan semula
b. 8 m/s searah dengan kecepatan semula
c. 12 m/s berlawanan arah dengan kecepatan semula
d. 12 m/s searah dengan kecepatan semula
e. 10 m/s searah dengan kecepatan semula
16. maka kecepatan pantul benda setelah tumbukan adalah ....
a. 4 m/s
b. 6 m/s
c. 8 m/s
d. 10 m/s
e. 12 m/s
17. Benda A massa 5 kg dan benda B massa 1 kg beregrak saling nendekati dengan kecepatan masing –
masing 2 m/s dan 12 m/s. Setelah tumbukan kedua benda saling menempel. Kecepatan sesaat setelah
kedua benda bertumbukan adalah ....
a. 0,25 m/s searah dengan gerak benda A semula.
b. 0,33 m/s berlawanan arah dengan gerak benda A semula.
c. 0,45 m/s searah dengan gerak benda A semula.
d. 0,45 m/s berlawanan arah dengan gerak benda A semula.
e. 0,55 m/s searah dengan gerak benda A semula.
18. Bola tanah liat massa 0,1 kg bergerak dengan kecepatan 18 m/s menumbuk kereta mainan massa 0,9
kg yang diam dalam arah horisontal. Bola melekat pada kereta mainan. Kecepatan kereta setelah
tumbukan adalah ....
a. 0,9 m/s
b. 1 m/s
c. 1,8 m/s
d. 18 m/s
e. 180 m/s
19. Dua buah benda masing – masing massanya 2 kg dan 3 kg, bergerak berlawanan arah dengan
kecepatan 4 m/s dan 6 m/s. Jika setelah tumbukan kedua benda menyatu, maka besar energi yang
hilang pada saat terjadi tumbukan adalah ....
a. 10 J
b. 18 J
c. 36 J
d. 40 J
e. 60 J
20. Sebuah bom massa 9 kg pecag menjadi dua bagian yang massanya masing – masing 3 kg dan 6 kg.
Kecepatan pecahan 3 kg adalah 16 m/s. Energi kinetik pecahan 6 kg adalah ....
a. 96 J
b. 192 J
c. 384 J
d. 768 J
36
e. 850 J.
37
arah sumbu X positif dengan kelajuan 10 m/s. Seorang pemain yang memegang pemukul bola memukul
bola tersebut hingga bola berbalik arah dengan kelajuan 16 m/s. Hitunglah gaya rata-rata yang
dikerjakan pemukul pada bola, jika pemukul menyentuh bola dalam waktu 0,02 detik.
16. Seorang pemain golf memukul bola golf bermassa 50 gram dengan stik sehingga bola bergerak dengan
kelajuan 40 m/s. Hitunglah perubahan momentum bola golf dan gaya rata-rata yang dikerjakan stik golf,
jika waktu sentuh antara bola golf dengan stik 0,01 detik.
17. Seorang peloncat indah bermassa 60 kg terjun ke kolam renang dari papan loncat, kelajuan sesaat
sebelum menyentuh air 5 m/s dan kelajuan di dalam air 1,5 m/s. Jika waktu kontak antara pelncat indah
dengan air sama dengan 0,8 detik, hitunglah gaya rata-rata yang bekerja pada peloncat indah tersebut.
18. Gambar di bawah ini menunjukkan grafik resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda bermassa 2 kg
terhadap waktu. Jika benda mula-mula bergerak dengan kecepatan 2 m/s searah gaya, maka hitunglah:
impuls yang bekerja pada benda kecepatan akhir benda.
23. Sebuah bola B yang tergantung pada seutas tali disimpangkan pada ketinggian h sebesar 45 cm dari titik
terendah kemudian dilepas. Bola B akhirnya menumbuk bola A yang juga tergantung pada tali yang
sama panjang dan diam.
38
Jika massa bola A dua kali massa bola B, tentukan ketinggian yang dicapai oleh kedua bola setelah
tumbukan bila:
a) tumbukan kedua bola tak lenting sama sekali
b) tumbukan kedua bola lenting sempurna
c) tumbukan kedua bola lenting sebagian dengan koefisien restitusi 0,5.
24. Sebuah bola bermassa 2 kg ditendang, sehingga bola bergerak
dengan kelajuan tetap sebesar 10 m/s dan menumbuk kaleng
bermassa 0,5 kg yang diam. Jika koefisien restitusi dalam tumbukan ini adalah 0,25 dan waktu sentuh
antara bola dengan kaleng 1/3 detik, hitunglah:
a) Kelajuan bola dan kaleng sesaat setelah tumbukan
b) Energi kinetik yang hilang dalam tumbukan
c) Gaya rata-rata yang bekerja pada bola.
39
33. Dua buah benda yang memiliki massa m1 = 2 kg dan m2 = 3 kg bergerak saling mendekat dengan laju
masing-masing v1= 8 m/s dan v2 = 10 m/s,. Tentukan kecepatan masingmasing benda sesaat setelah
tumbukan, jika kedua benda bertumbukan lenting sempurna.
34. Dua buah benda A dan B memiliki massa yang sama bertumbukan lenting sempurna. Jika sesaat sebelum
tumbukan benda A bergerak ke kanan dengan kelajuan 2 m/s dan benda B dalam keadaan diam, maka
tentukan kecepatan kedua benda sesaat setelah tumbukan.
35. Benda A bermassa 5 kg bergerak dengan kelajuan 4 m/s menumbuk benda B bermassa 4 kg yang
bergerak berlawanan arah dengan benda A dengan kelajuan 6 m/s. Bila tumbukan yang terjadi adalah
lenting sebagian dengan koefisien restitusi 0,5, maka tentukan energi kinetik yang hilang.
36. Sebuah bola jatuh bebas dari ketinggian 7,2 m di atas lantai.
Tentukan kecepatan pantul bola sesaat setelah tumbukan dengan
lantai, jika koefisien restitusi tumbukan adalah 0,25.
.
37. Sebuah peluru bermassa 50 gram ditembakkan ke dalam ayunan
balistik bermassa 1,95 kg dan peluru diam di dalam balok,seperti gambar di bawah. Setelah tumbukan
balok dan peluru berayun dan mencapai
38. Sebuah bola tenis massanya 125 gram dilepaskan dari ketinggian h dan menumbuk lantai kemudian
terpantul kembali mencapai
ketinggian 2 m. Setelah pemantulan pertama tersebut bola jatuh lagi dan terpantul kembali setinggi 0,5
m. Jika percepatan gravitasi 10 m/s2, maka tentukan tinggi bola tenis saat dilepaskan (h).
39. Sebuah silinder besi pemukul tiang pancang bermassa 250 kg dijatuhkan dari ketinggian h=5m di atas
sebuah tiang pancang
bermassa 100 kg, seperti gambar di samping. Jika g =
10 m/s2 , maka tentukan:
a. momentum silinder besi sesaat sebelum menumbuk
tiang pancang
b. kelajuan silinder besi dan tiang pancang sesaat
setelah tumbukan yang bergerak bersama.
c. Perubahan energi kinetik sesaat sebelum tumbukan
dengan sesaat setelah tumbukan
40. Sebuah balok massanya 1 kg terletak diam di atas bidang horisontal yang kasar dengan koefisien gesekan
0,4. Balok ditembak peluru bermassa 20 gram dan bersarang di dalamnya dan balok dapat bergeser
sejauh 50 cm.
Tentukan kecepatan peluru saat menumbuk balok, jika percepatan
gravitasi 10 m/s2.
41. Balok bermassa 200 gram
digantung pada tali sepanjang
40
R=50 cm. Balok ditembak dengan
peluru bermassa 50 gram. Agar
balok dapat berayun menempuh
satu lingkaran vertikal penuh,
tentukan kecepatan peluru saat
sebelum menumbuk balok, jika:
a. peluru bersarang dalam balok
dan berayun bersama
b. peluru menembus bolok dan keluar dari balok dengan kelajuan
setengah dari kelajuan saat sebelum menumbuk balok.
42. Peluru bermassa 6 gram ditembakkan ke dalam sebuah balok bermassa 300 gram yang mula-mula diam
di tepi meja yang tingginya 1,25 m, seperti gambar dibawah. Setelah
tumbukan peluru bersarang di dalam balok dan bergerak bersama. Balok mendarat di lantai sejauh 2 m
dari kaki meja. Tentukan kelajuan peluru sesaat sebelum menumbuk balok.
41
BAB III
SIFAT MEKANIK ZAT
Konsep hukum Hooke ini menjelaskan fenomena fisis hubungan antara gaya yang diberikan pada
pegas dan pertambahan panjang yang dialami oleh pegas. Besarnya perbandingan antara gaya dengan
pertambahan panjang pegas adalah konstan, yang kemudian disebut sebgai ketetapan pegas, yang
menggambarkan sifat kekakuan dari pegas yang bersangkutan. “ Jika gaya tarik tidak melampaui batas
elastis bahan maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus/sebanding dengan gaya tariknya”,
pernyataan ini diungkapkan
pertama kali oleh Robert Hooke, yang kemudian dikenal dengan
Hukum Hooke. Dan secara matematis ungkapan tersebut dinyatakan sebagai berikut:
F = k.Δx (3 -1)
F : gaya ( N )
k : konstanta pegas ( N/m )
x : pertambahan panjang pegas ( m )
F
k= (N/m) ( 3 – 2)
x
A.E
k= (3–3)
L
A : luas penampang ( m2 )
E : modulus elastisitas ( N/m2 )
L : panjang sebelum ditarik oleh gaya ( m )
Pada benda elastis, berlaku hubungan, tegangan merupakan perbandingan antara gaya dan luas penampang :
F
σ= (3–4)
A
σ : tegangan ( N/m2 )
F : gaya ( N )
A : luas penampang ( m2 )
Contoh Soal:
Hukum Hooke pada pegas
1. Sebuah pegas bertambah panjang 4 cm ketika ditarik oleh gaya 20 N
a. Berapa pertambahan panjang pegas jika ditarik oleh gaya 5 N.
b. Berapa gaya tarik yang harus diberikan untuk merenggangkan pegas sejauh 5 cm.
Jawab:
Diketahui:
42
Δx = 4 cm = 4 x 10-2
F = 20 N
Maka ketetapan gaya atau konstanta pegas gunakan persamaan
F
k=
x
20
k=
4.10 2
k = 500 N/m
a. Jika pegas ditarik dengan gaya F = 5 N, maka pegas akan
mengalami pertambahan panjang:
F
k=
x
5
500 =
x
5
Δx =
500
= 1 x 10-2 m
= 1 cm
b. Jika pegas ditarik mengalami pertambahan panjang Δx = 5 cm, maka gaya tarik yang harus diberikan
pada pegas adalah:
F = k. Δx
F = 500. 5.10-2
= 25 N
2. Sebuah balok dengan massa 80 kg digantung dengan pegas,sehingga pegas mengalami pertambahan
panjang 12 cm.
Tentukan tetapan pegas (nyatakan dalam satuan SI).
Diketahui:
Δx = 12 cm = 12 x 10-2 m
F = m g = 800 N
k=?
Jawab :
F
k=
x
800
=
12.10 2
= 6666,67 N/m
1 1 1
= + (3–5)
ks k1 k2
1 1 1 1 1
= + + + ……. (3–6)
ks k1 k2 k3 kn
k
ks = (3–7)
n
44
1. Gaya tarik pada pegas pengganti F sama dengan total gaya tarik pada tiap-tiap pegas (F1 dan F2 ).
2. Pertambahan panjang tiap pegas sama besarnya, dan pertambahan panjang ini sama besarnya dengan
pertambahan panjang pegas pengganti. Δ x = Δ x1 = Δ x2.
kp = k1 + k2 (3–8)
Dan dapat juga dinyatakan, bahwa tetapan gaya pegas pengganti untuk n pegas yang tidak identik, yaitu:
kp = k1 + k2 + k3 +……..+ kn (3–9)
kp = n.k ( 3 – 10 )
kt = ( k1 paralel k2 ) seri k3
= kp seri k3
1 1 1
= + ( 3 – 11 )
kt k p k3
Contoh soal:
Pegas disusun seri
1. Tentukan konstanta pegas dari masing-masing pegas yang tersusun
secara seri berikut, jika k1 = k, k2 = 2k, mengalami pertambahan panjang 0,2 cm dengan massa beban 10
kg.
45
Jawab:
Diketahui:
k1 = k
k2 = 2 k1 = 2 k,
Δx = 0,2 cm
F = mg = 100 N
ks = ?
Jawab.
1 1 1
= +
ks k1 k2
k1 .k 2
ks =
k1 k 2
k .2 k
ks =
k 2k
2
= k
3
Dengan menggunakan hokum Hooke :
F
ks =
x
2 F
k=
3 x
2 m.g
k=
3 x
2 10.10
k=
3 2.10 3
2
k = 5.104
3
k = 7,5.104 N/m
2. Pegas disusun pararel. Tentukan konstanta pegas dari masing- masing pegas yang tersusun secara
paralel berikut, jika k1 = k, k2 = 2k dengan massa beban 20 kg, sehingga pegas secara total
mengalami pertambahan panjang 0,1 cm.
46
Diketahui:
k1 = k
k2 = 2 k1 = 2 k,
F = mg = 200 N
Δx = 0,1 cm = 1 x 10-3 m
kp = ?
Jawab.
kp = k1 + k2
= k + 2k
= 3k
Sehingga: dengan menggunakan hukum Hooke:
F = kp.Δx
F
kp =
x
m.g
3k =
x
20.10
3k =
1.10 3
3k = 2 x 105
2
k= x 105 N/m
3
2 4
Jadi k1 = x 105 N/m dan k2 = x 105 N/m.
3 3
3. Pegas disusun seri-paralel. Jika beban 8 N digantungkan pada pegas yang memiliki tetapan gaya k,
maka pegas akan bertambah panjang 2 cm. Tentukan pertambahan panjang susunan pegas seperti pada
gambar.
Diketahui:
1. k1 = k2 = k3 = k4 = k,
2. untuk satu pegas F = 8 N, pegas mengalami pertambahan
panjang 2 cm.
Maka dengan menggabungkan seri-paralel pegas, maka:
kp = k1 + k2 + k3 = 3k
kt = kp diseri dengan k4
1 1 1
kt = kp + k 4
1 1 1
kt = kt + kt
47
1 1 1
= +
kt 3k k
1 4
=
kt 3k
kt = ¾ k.
F = kt.Δxt
F
Δxt =
kt
12
=
300
= 4.10-2 m
= 4 cm.
Ep = ½ .k.Δx2 (3 – 12 )
Ep : energi potensial pegas ( J )
k : konstanta pegas ( N / m )
Δx: pertambahan panjang ( m )
3. Hukum kekekalan energi pada sistem pegas
Energi potensial pegas sama dengan nol ketika pegas tidak mengalami ditarik atau ditekan. Sebaliknya pegas
akan menyimpan
energi ketika pegas mengalami ditarik atau ditekan. Energi potensial
pegas akan maksimum ketika pegas mengalami perubahan panjang
maksimum.
1. Persamaan kekekalan energi mekanik untuk sitem (benda dan
pegas):
(EMb + EMp )awal = ( EMb + EMp )akhir maka:
(EKb + EPb + EPp)awal = (EKb + EPb + EPp)akhir
48
Contoh soal
1. Sebuah bola bermassa m = 0,2 kg
dijatuhkan dari ketinggian h = 2,6 m
dan menekan pegas sejauh x, lihat
gambar.Tetapan gaya pegas k = 500
N/m, g = 10 m/s2 dan massa pegas
dapat diabaikan terhadap massa
bola. Tentukan panjang x?
Penyelesaian:
Diketahui :
m= 0,2 kg
h = 2,6 m
k = 500 N/m
g = 10 m/s2
Δx = ?
Jawab.
Dengan hukum kekekalan energi diperoleh:
2.m.g .h
Δx =
k
2.0,2.10.2,6
=
500
= 0,144 m
49
Penyelesaian:
Diketahui:
mb = 0,66 kg
mp = 0,015 kg
k = 300 N/m
Δx = 0,1m
mp.v = ( mp + mb ).vb *
Dan usaha yang dilakukan pegas akibat didorong oleh peluru yang
bersarang di dalamnya balok di ubah menjadi energi potensial pegas.,
sehingga:
W = ½ .k.Δx2
= ½.300.(1x10-1 )2
=150.1x 10-2
= 1,5 J
dari persamaan *
mp.v = ( mp + mb ).vb
1,5.10-2.v = ( 1,5.10-2 + 66.10-2 ).2,107
1,5.10-2.v = 67,5.10-2 .2,107
1,5.10-2.v = 142,22 x 10-2
142,22.10 2
v =
1,5.10 2
v = 94,82 m/s
3. Sebuah balok bermassa 2 kg menumbuk pegas horisontal, konstanta pegas 200 N/m. Akibat tumbukan
ini, pegas tertekan maksimum sejauh 0,36 cm dari posisi normalnya. Bila koefisien gesekan antara balok
dan lantai 0,2 dan percepatan gravitasi bumi g = 10 m/s2. Tentukan laju balok pada saat mulai
bertumbukan dengan pegas.
Penyelesaian:
Diketahui:
mb = 2 kg
k= 200 N/m
Δ x = 0,36 m
µ = 0,2.
50
Energi kinetik yang dilakukan balok pada saat menumbuk pegas
dengan kecepatan v, diubah menjadi usaha untuk memendekan pegas
dan gesekan balok dengan lantai sehingga:
½.mbv2 = ½.k. Δ x2 + µ.m.g. Δ x
½.2.v2 = ½.200.( 36.10-2)2 +0,2.2.10.36.10-2
v2 = 100.1296.10-4 + 1,44
= 12,96 + 1,44
= 14,36
v = 14,36
= 3,79 m/s.
Soal – soal
51
panjang 30 cm. Bila pada ujung pegas digantungkan sebuah
benda bermassa 75 gram, panjang pegas menjadi 35 cm. Jika
benda tersebut kita tarik ke bawah sejauh 2 cm berapakah
energi potensial pegas.
11. Sebuah balok yang massanya 980 gram terikat pada pegas.
Peluru dengan massa 20 gram ditembakan mengenai balok
dengan kecepatan 20 m/s2, sehingga peluru bersarang didalam
balok. Dan pegas tertekan sejauh 15 cm. Tentukan konstanta
pegas k, jika balok tidak mengalami gesekan dengan apapun
kecuali dengan udara, tapi gesekan dengan udara diabaikan.
12. Seorang anak yang massanya 25 kg, bergantung pada ujung
sebuah pegas, sehingga pegas bertambah panjang 10 cm.
Tentukan tetapan gaya dari pegas tersebut.
13. Sebuah pegas memerlukan usaha 100 Joule untuk meregangkan
sepanjang 5 cm. tentukan usaha yang diperlukan agar pegas
tersebut meregang 2 cm.
10. Sebuah kereta dengan massa 3 ton meluncur pada suatu
lintasan mendatar licin pada kelajuan 2,0 m/s ketika kereta ini
bertabrakan dengan suatu bumper berbeban pegas diujung
lintasan. Jika tetapan pegas bumper 2 juta N/m, tentukan
pemampatan yang dialami pegas selama tabrakan (anggap
tumbukan elastis sempurna).
Sifat elastis atau elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera setelah
gaya luar yang diberikan kepada benda itu ditiadakan (dibebaskan). Benda yang mempunyai sifat seperti ini
disebut benda elastis, pegas dan karet adalah contoh benda elastis. Coba rentangkan sebuah pegas, maka
pegas akan berubah bentuk, yaitu makin memanjang, ketika tarikan pegas dilepas maka pegas segera
kembali ke bentuk awalnya. Hal serupa akan terjadi bila dilakukan pada bahan karet. Sifat tak elastis atau
plastis adalah sifat yang sebaliknya dengan sifat elastik, adalah kemampuan suatu benda untuk tidak kembali
ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu ditiadakan (dibebaskan). Coba
ambil segumpal tanah liat basah letakan diatas meja, kemudian tekan sehingga berubah bentuk, maka ketika
gaya tekan yang anda berikan ditiadakan, maka tanah liat tersebut tidak akan kembali kebentuk semula.
Beberapa contoh benda palstis: tanah liat (lempung), adonan tepung kue, dan lilin mainan (plastisin).
Mempelajari elastisitas bahan adalah sangat penting, karena dalam keseharian dan teknologi memegang
peranan sangat penting, misalnya dalam sistem pesawat terbang, kapal laut, sepeda motor dan sebagainya,
untuk meredam getaran digunakan suspensi pegas. Dan begitu juga karena pemahaman akan sifat elastisitas,
struktur jembatan dibentuk lengkunagan setengah lingkaran.
Perubahan bentuk
Jika dua buah gaya sejajar sama besar dan berlawanan arah
dikerjakan pada benda padat, cair atau gas, maka bentuk benda
akan berubah.
(a) Regangan
Adalah perubahan bentuk yang terjadi jika dua gaya yang sama
52
besar dan berlawanan arah diberikan pada masing-masing bidang
ujung benda dengan arah menjauhi benda, (lihat gambar 1)
sehingga benda mengalami pertambahan panjang ΔL.
(b) Mampatan
Adalah perubahan bentuk yang terjadi jika dua gaya yang sama
besar dan berlawanan arah diberikan pada masing-masing bidang
ujung benda dengan arah menuju titik pusat benda, (lihat gambar
2) sehingga benda mengalami pemendekan sejauh ΔL.
(c) Geseran
Adalah perubahan bentuk yang terjadi jika dua gaya yang sama
besar dan berlawanan arah diberikan pada masing-masing bidang
sisi, (lihat gambar 3) sehingga benda mengalami pergeseran sejauh ΔL.
.
Tegangan, regangan dan Modulus Elastik
Tegangan
Perhatikan seutas kawat dengan luas penampang A mengalami suatu gaya tarik F pada ujung-ujungnya
(gambar 2). Akibat gaya tarik ini, kawat mengalami tegangan σ , yang didefinisikan sebagai hasil bagi antara
gaya tarik F yang dialami kawat dengan luas penampang A, sehingga :
F
σ= ( 3 – 13 )
A
σ : tegangan ( N/m )
F : gaya ( N )
A : luas penampang ( m2 )
Regangan
Perhatikan seutas kawat dengan luas penampang A mengalami sutau gaya tarik F pada ujung-ujungnya
(gambar 2). Akibat gaya tarik ini, kawat mengalami regangan, sehingga kawat dengan panjang mula-mula L
bertambah panjang ΔL. Regangan (tarik) e didefinisikan sebagai hasil bagi antara pertambahan panjang ΔL
dengan panjang mula-mula L, sehingga:
53
L
r= ( 3 – 14 )
L
r : regangan
L : panjang mula - mula
ΔL: pertambahan panjang.
Modulus elastis
Secara umum benda padat adalah elastis sampai sutau gaya
tertentu besarnya, dinamakan batas elastis. Jika gaya yang
dikerjakan pada benda lebih kecil dari batas elstisnya maka benda
akan dikembalikan pada bentuk semula jika gaya dihilangkan.
Tetapi jika gaya yang diberikan melebihi batas elstisnya, maka
benda tidak kembali kebentuk semula, tetapi secara permanen
benda berubah bentuk.
54
disebut tegangan maksimum (ultimate tensil strees). Dan E adalah titik patah. Jika tegangan yang diberikan
mencapai titik E maka kawat akan patah. Tegangan maksimum (ultimate stress) sebatang logam adalah
tegangan paling besar yang dapat ditahan oleh logam tanpa patah.
Tetapi jika logam mengalami banyak siklus perubahan tegangan,
suatu logam mungkin gagal menjalankan fungsinya karena
mengalami kelelahan (fatigue).
Perhatikan grafik pada gambar 3, daerah OA, dimana grafik antara tegangan (σ ) dan regangan (r) berbentu
garis lurus. Perbandingan antara tegangan dan regangan, adalah merupakan kemiringan garis OA (= tan θ )
adalah konstanta, yang kemudian disebut sebagai modulus elastis. Dengan demikian modulus elastis E suatu
bahan didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan dan regangan yang dialami bahan, secara
matematis adalah sebagai berikut:
E=
r
F
E=
A
L
L
F .L
E= ( 3 – 15 )
A.L
Contoh
1. Seutas kawat dengan luas penampang 2 mm2 ditarik oleh gaya 1,6 N hingga panjangnya bertambah
dari 40 cm menjadi 40,04 cm. Hitung tegangan, regangan dan modulus elastis kawat.
Jawab:
Diketahui:
A = 2 mm2 = 2 x 10-6 m2
F = 1,6 N
ΔL= 0,04 cm
L = 40 cm
Tegangan
F
σ=
A
1,6
=
2 x10 6
= 8 x 105 N/m2
Regangan.
L
r=
L
0,04
=
40
= 1 x 103
Modulus Elastis
E=
r
55
8 x10 5
E=
1x10 3
= 8 x 108.
Soal – soal.
12. Seutas kawat piano dari baja memiliki panjang 1,50 m dan diameter 0,20 cm. Berapa besar gaya
tegangan pada kawat itu, jika kawat tersebut memanjang 0,30 cm ketika dikencangkan dan modulus
young kawat tersebut 2,0 x 1011 N/m2.
56
13. Untuk mendaki gunung, seorang pendaki menggunakan sebuah tali dari jenis bahan nilon yang
panjangnya 50 m dan garis tengahnya 1,0 cm. Ketika menopang pendaki yang massanya 75 kg, tali
bertambah panjang 1,5 m. Tentukan modulus young nilon tersebut (ambil g = 10 m/s2, dan π = 3,14).
14. Sebuah balok yang massanya 980 gram terikat pada pegas. Peluru
dengan massa 20 gram ditembakan mengenai balok dengan
kecepatan 20 m/s2, sehingga peluru bersarang didalam balok. Dan
pegas tertekan sejauh 15 cm. Tentukan konstanta pegas k, jika
balok tidak mengalami gesekan dengan apapun kecuali dengan
udara, tapi gesekan dengan udara diabaikan.
57
PETUNJUK PRAKTIKUM FISIKA
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Pegas
2. Statip
3. Beban terukur.
4. Mistar
1. Siapkan statip dan gantungkan salah satu ujung pegas pada statip seperti gambar dibawah. ( gb 1.a )
6. Ulangi langkah 3, 4, dan 5 beberapa kali dengan gaya F yang berbeda dengan cara mengganti beban
M ( ditambah ) sehingga menghasilkan pertambahan panjang yang berbeda.
7. Isi tabel berikut
Tabel percobaan
No x L Lo F = m.g F
k=
x
58
1
2
3
4
5
8. Dari table di atas dapat dihitug konstanta pegas rata- rata sebesar :
k ...............
k= =
n ...............
(k k ) 2
k = .......
n( n 1)
Sehingga konstanta pegasnya sebesar k = ........... ± ..........
Pembimbing Praktek
59