Andaikan ada sebuah peristiwa yang terjadi pada titik P yang di laporkan oleh dua pengamat
yang berbeda. Pengamat pertama S dalam keadaan diam dan pengamat kedua S’ dalam
keadaan bergerak ke kanan dengan kelajuan v, seperti pada gambar 39.14.
Gambar 39.14
Persamaan transformasi ini dikembangkan oleh Hendrik A. Lorentz (1853-1928) di 690 dalam
kaitan dengan elektromagnetisme. Akan tetapi, Einsteinlah yang mengakui betapa pentingnya
persamaan-persamaan tersebut dan mengambil langkah tegas untuk menafsirkannya di dalam
kerangka teori relativitas khusus. Perhatikan perbedaan antara persamaan-persamaan waktu
Galileo dan Lorentz, pada kasus Galileo, t=t’, tetapi dalam kasus Lorentz, nilai untuk t' yang
diberikan kepada kejadian yang diamati oleh pengamat O' di dalam kerangka S' pada Figur
39.14 bergantung pada waktu t dan pada koordinat x yang diukur oleh pengamat O di dalam
kerangka S. Hal ini konsisten dengan gagasan bahwa sebuah peristiwa dikarakterisasi oleh
empat koordinat ruang waktu ( x, y, z, t). Dengan kata lain, dalam relativitas, ruang dan waktu
bukanlah dua konsep yang terpisah, melainkan terjalin erat satu sama lain.
Jika kita ingin mentransformasi koordinat dalam S' ke koordinat dalam S, kita hanya perlu
mengganti v dengan -v dan menukar tempat koordinat beraksen dan koordinat tanpa aksen
dalam Persamaan 39.11: