Anda di halaman 1dari 6

Buku Siswa

PERPINDAHAN KALOR
SMA KELAS X SEMESTER 2

Standar Kompetensi :

4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi Kompetensi Dasar : 4.2 Menganalisis cara perpindahan kalor

Retno Dian Anggraeni 093184001 Pendidikan Fisika Reguler 2009

PERPINDAHAN KALOR

Kalor dapat berpindah secara konduksi konveksi dan radiasi. Apabila antara dua benda yang berlainan suhunya terjadi perpindahan kalor maka kalor akan mengalir dari benda yang suhunya tinggi kepada benda yang suhu nya lebih rendah , sehingga benda yang panas akan bertambah dingin dan benda yang dingin akan bertambah panas. Pada peristiwa pertukaran panas tersebut berlaku asas black. Secara garis besar ada tiga cara perpindahan kalor yaitu secara konduksi (hantaran), konveksi (aliran), dan radiasi (pancaran). KONDUKSI /HANTARAN (molekul-molekul zat tidak berpindah) Kita banyak menemui peristiwa perpindahan kalor secara konduksi dalam kehidupan sehari-hari, sebagai contoh alat setrika listrik, alat solder. Agar peristiwa konduksi dapat dipahami dengan mudah maka dapat kita lihat percobaan dibawah ini: Batang Logam P Konduksi Q

Gambar 1. Logam yang dipanaskan Batang logam ujung P dipanaskan,maka apabila kita pasang ujung Q pada awalnya tadak terasa panas tetapi lama kelamaan akan terasa panas karena energi panas atau kalor akan merambat secara konduksi dari ujung P menuju Q secara konduksi. Konduksi adalah peristiwa perpindahan kalor melalui suatu benda akibat interaksi molecular, tanpa diikuti oleh perpindahan pertikel-pertikel zat tersebut. Perpindahan kalor secara konduksi dapat terjadi dalam dua proses berikut: A. Pemanasan pada ujung zat menyebabkan partikel pada ujung itu bergetar lebih cepat dan suhunya naik, atau energi kinetiknya bertamba. Partikel yang energi kinetiknya lebih besar memberikan sebagian energi kinetiknya kepada partikel tetangganya melalui

tumbukan sehingga partikel-partikel ini memiliki energi kinetic lebih besar. Demikian seterusnya sampai seterusnya sampai kalor mencapai ujung yang tidak dipanasi. Proses perpindahan kalor ini berlangsung lambat karena untuk memindahkan, lebih banyak kalor diperlukan beda suhu yang tinggi diantara kedua ujung.

B. Dalam logam, kalor dipindahkan melalui electron-elektron bebas yang terdapat dalam struktur atom logam. Elektron bebas adalah elektron yang mudah berpindah dari satu atom ke atom yang lain, sehingga energi elektron bertambah besar. Oleh karena itu, elektron bebas mudah berpindah, pertambahan energi dengan cepat dapat diberikan ke elektron-elektron lain yang lebih auh melalui tumbukan. Dengan cara ini kalor berpindah lebih cepat, sehingga logam tergolong konduktor yang baik. Jika panjang batang PQ =L. Luas penampangnya A dan perbedaan suhu antara ujung P dengan ujung Q sebesar t dan koefisien konduksi termal K. Maka banyaknya laju perpindahan kalor tiap satuan waktu dapat dinyatakan dengan:

kAt L
H k A L
t

Ket :

= Laju perpindahan kalor tiap satuan waktu (J / s) = Koefisien konduksi termal (kkal /m.sC) = Luas penampang batang (m2) = Panjang batang (m) = Perbedaan suhu ujung-ujung batang (C).

Tabel Koefisien Konduksi Termal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nama Zat Perak Tembaga Aluminium Perunggu Besi Tungsten Raksa Kaca Air Udara Koefisien konduksi(kkal /msoC) 970 x 10-4 920 x 10-4 500 x 10-4 260 x 10-4 160 x 10-4 180 x 10-4 16 x 10-4 2,5 x 10-4 1,4 x 10-4 0,055 x 10-4

Berdasarkan kemampuan menghantarkan kalor secara konduksi, zat dibedakan menjadi konduktor (mubah menghantarkan kalor) dan isolator (sukar menghantarkan kalor). Konduktor misalnya, besi, aluminium (dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat alatalatmasak). Isolator misalnya plastik, kayu (digunakan sebagai pegangan pada alat-alat masak.)

KONVEKSI (ALIRAN) Proses konveksi terjadi pada fluida,dan

banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti contohnya pada saat kita memasak air,panas Aliran konfeksi Kristal kalium permang dari dasar panci akan bergerak bersama air menuju kepermukaan dan peristiwa itu jelas terlihat pada air mendidih. Peristiwa konveksi dapat kita lihat pula pada gerakan udara melalui ventilasi rumah.

anat Pada gambar di atas tampak bahwa sebuah bejana yang diisi air. Pada air tesebut ditaburkan tiga kristal potasium permanganat. Apabila bejana dipanaskan, kristal potasium permanganat akan menimbulkan warna yang kemudian bergerak ke atas, kemudian berputar kembali ke bawah, seperti yang ditunjukkan dengan anak panah. Peristiwa ini yang disebut dengan konveksi. Maka dapat disimpulkan bahwa : Konveksi adalah peristiwa perpindahan kalor dengan disertai perpindahan partikel Zat. Kelajuan kalor yang berpindah secara konveksi dalam suatufluida sebanding dengan luas penampang benda Ayang bersentuhan dengan fluida dan dengan benda T. Secara matematis dapat ditulis H = h . A . t Keterangan : H h A
t

selisih suhu antara

fluida

= Laju perpindahan kalor tiap satuan waktu (J / s) = Koefisien konveksi (kkal /m.sC) = Luas penampang (m2) = Perbedaan suhu di dasar dan permukaan fluida (C).

Konveksi dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya peristiwa konveksi yang menghasilkan angin darat dan angin laut.Pada siang hariyang panas, daratan lebih cepat panas dibandingkan dengan lautan. Udara panas diatas daratan akhirnya naik karena massa jenisnya berkurang dan udara dingin dari laut bertiup ke daratan, terjadilah angin laut. Sedangkan pada malam hari, daratan lebih cepat dingin dari pada air laut, sehingga udara di

atas lautan lebih hangat. Akibatnya, angin bertiup dari daratan ke laut, maka terjadilah angin darat. RADIASI (PANCARAN) Pada peristiwa radiasi kalor berpindah dalam bentuk gelombang elektron magnetik sebagai contoh yang dapat ditentukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu pancaran matahari yang jatuh ke permukaan bumi, jika semua cahaya diserap dan tidak ada sedikitpun cahaya yang dipantulkan, permukaan tersebut merupakaan permukaan hitam. Rasa panas yang kita rasakan pada waktu siang hari akibat sinar matahari marambat dalam bentuk gelombang elektromagnetik Menurut para ahli kemampian benda untuk memancarkan ataupun menyerap energi dalam bentuk kalor bergantung pada bentuk permukaan benda tersebut.benda yang permukaannya berwarna putih dan mengkilap akan lebih sulit memancarkan atau menyareap kalor dibandingkan dengan benda hitam. Sebuah benda yang secara sempurna menyerap dan memancarkan radiasi gelombang electromagnet disebut benda hitam. Radiasi adalah suatu peristiwa dimana benda memancarkan panas dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Stefan Boltzman melakukan pengukuran laju kalor yang dipancarkan o;eh sebuah benda dan diperoleh hasil bahwa laju pancaran kalor dari benda hitam sempurna tiap satuan waktu, tiap satuan permukaan sebanding dengan suhu mutlak pangkat empat Secara matematis dapat ditulis:
H AT 4

mampu

Dimana disebut konstanta Stefan-Boltzman = 5,67 x 10-8 W/m2K4dan A adalah luas permukaan Untuk sembarang benda yang bukan merupakan benda hitam, persamaan dapat ditulis sebagai:

H eAT 4
Konstanta e disebut emisivitas benda, bermilai antara 0 sampai dengan 1. Radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan sebuah benda yang suhunya lebih tinggi daripada lingkungannya dapat digunakan untuk mendeteksinya.

Radiasi banyak dimanfaatkan orang dari yang paling sederhana seperti api unggun dan pendingin rumah, sampaipada yang agak kompleks seperti termos dan rumah kaca.

Anda mungkin juga menyukai