PENDAHULUAN
1. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat perantara. Namun, zat perantara
tersebut tidak ikut berpindah (bergerak). Cobalah membakar ujung besi dan ujung besi
lainnya kamu pegang, setelah beberapa lama ternyata ujung besi yang kamu pegang lama
kelamaan terasa semakin panas. Atau ketika kita mengaduk kopi yang panas, jari-kita ikut
merasakan panas yang berasal dari air kopi. Hal ini disebabkan adanya perpindahan kalor
yang melalui besi. Peristiwa perpindahan dari ujung besi kalor yang dipanaskan ke ujung
besi yang kamu pegang mirip dengan perpindahan buku yang kamu lakukan, di mana
molekul-molekul besi yang menghantarkan kalor tidak ikut berpindah. Tidak semua benda
dapat memindahkan kalor secara konduksi.
2. Radiasi
Energi kalor matahari dapat sampai ke bumi melalui pancaran atau radiasi, kita ketahui
bahwa antara matahari dengan bumi berupa ruang hampa udara, sehingga kalor dari
matahari sampai ke bumi tanpa melalui zat perantara. Ketika matahari bersinar di siang hari,
kalian merasa gerah, padahal kita berada jauh dari matahari. Demikian juga saat kalian
duduk di dekat api unggun. Kalian akan merasakan hangatnya api unggun.
Walaupun di sekitar kita terdapat udara yang dapat memindahkan kalor secara konveksi,
tetapi udara merupakan penghantar kalor yang buruk (isolator). Jika antara api unggun
dengan kita diletakkan sebuah penyekat atau tabir, ternyata hangatnya api unggun tidak
dapat kita rasakan lagi. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perpindahan panas.
Perpindahan panas seperti ini disebut radiasi. Jadi, radiasi adalah perpindahan panas tanpa
zat perantara. Dalam peristiwa radiasi, kalor berpindah dalam bentuk cahaya, karena cahaya
dapat merambat dalam ruang hampa, maka kalor pun dapat merambat dalam ruang hampa
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas. Perpindahan kalor
secara konveksi terjadi karena adanya perbedaan massa jenis dalam zat tersebut.
Perpindahan kalor yang diikuti oleh perpindahan partikel-partikel zatnya disebut
konveksi/aliran. Selain perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair, ternyata
konveksi juga dapat terjadi pada gas/udara. Peristiwa konveksi kalor melalui penghantar gas
sama dengan konveksi kalor melalui penghantar air. Perpindahan panas secara konveksi
terjadi melalui aliran zat. Misalnya, es batu yang mencair dalam air panas. Panas dari air
panas berpindah ke es batu. Panas berpindah bersama mengalirnya air panas ke es batu.
Panas tersebut menyebabkan es batu meleleh. Peristiwa konveksi juga terjadi pada proses
terjadinya angin darat dan angin laut.
1.2 TUJUAN
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah PERPINDAHAN PANAS
2. Mengulas isi sebuah buku
3. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam sebuah buku
4. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam menari informasi yang di berikan setiap bab dari
buku pertama, buku kedua, dan buku ketiga.
5. Membandingkan isi buku petama, buku kedua, dan buku ketiga.
1.3 MANFAAT
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah perpindahan panas
2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang perpindahan panas guna memudah
untuk penyelesain tesis nanti.
IDENTITAS BUKU 1
JUDUL BUKU : HEART TRANSFER a pratical approach
NAMA PENGARANG : YUNUS A. CENGEL
PENERBIT : CONTENTS
TAHUN TERBIT : 1987
EDISI : PERTAMA
CETAKAN KE : KE SATU
JUMLAH HAL. : 874 HALAMAN
BAHASA : INGGRIS
IDENTITAS BUKU 2
JUDUL BUKU : A HEAT TRANSFER TEXT BOOK
NAMA PENGARANG : JOHN H. LIENHARDIV/V
PENERBIT : PHOLOGISTON FRESS
TAHUN TERBIT :1930
EDISI :3
CETAKAN KE :4
JUMLAH HAL. : 762 HALAMAN
BAHASA : INGGRIS
RINGKASAN BUKU 1
BAB I
Pendahuluan
perpindahan panas adalah ilmu yang berhubungan dengan laju perpindahan panas. Jadi
tujuan program ini adalah untuk menghitung RATE perpindahan panas karena
perbedaan suhu yang terbatas (AT).
Ketika mempelajari ilmu apapun, langkah pertama adalah untuk belajar tentang
beberapa definisi, konsep dasar dan hubungan mendasar
CONTOH
Atap sebuah rumah yang dipanaskan dengan listrik adalah Panjang 6m,lebar 8m dan
tebal 0,25 m dan terbuat dari lapisan datar beton yang konduktivitas termal k = 0,8 W / m0c.
Pada musim dingin tertentu temperature dari permukaan dalam dan luar dari atap yang ukuran
menjadi sekitar 150C dan 40 c. masing-masing gor suatu periode 10 jam. Tentukan:
A. laju kehilangan panas melalui atap malam itu
B. Biaya yang kehilangan panas kepada pemilik rumah itu biaya listrik adalah $ 0,08 / kWh
KONVEKSI
PERPINDAHAN ENERGI (kalor) OLEH GERAKAN MASSA PADA FLUIDA DARI SATU
DAERAH RUANG kedaerah LAINNYA.
ATAU:
perpindahan panas antara permukaan padat dan cairan bergerak (cair atau gas).
Ini adalah kombinasi dari konduksi dan gerakan fluida massal:
gerakan acak molekul cairan - Conduction
perpindahan energi karena gerakan massal cairan – Adveksi
MEKANISME
– Perpindahan energi sebagai akibat pergerakan molekuler acak (difusi)
Dominan pada daerah dekat permukaan/pada kecepatan fluida rendah
– Perpindahan energi sebagai akibat pergerakan secara makrokopis dari fluida
Catatan
• Sering, itu adalah apa yang terjadi pada dinding yang menarik
• Tidak ada-Slip / nol kecepatan pada dinding
• meningkat profil Velocity dari nol pada dinding untuk kecepatan aliran rata-rata di medan
jauh
• Suhu bervariasi dari suhu dinding dengan suhu medan jauh
• Perpindahan panas secara konduksi murni hanya terjadi di permukaan padat, dan Hukum
Fourier dapat diterapkan ada
Konveksi terjadi
• Konveksi paksa : Aliran fluida disebabkan oleh energi dari luar
– Contoh : fan, pompa,
compressor dan angin
• Konveksi Bebas : aliran fluida disebabkan gaya buoyancy dalam fluida
– Contoh : perbedaan suhu, perbedaan
massa jenis, gerakan fluida
CONTOH
Sebuah kawat listrik panjang 2m, diameter 0,3cmmeluas di sebuah kamar di 15 c. Panas yang
dihasilkan dalam kawat sebagai akibat dari pemanasan perlawanan, dan suhu permukaan kawat
diukur menjadi 125 c dalam operasi yang stabil. drop tegangan dan arus listrik melalui kawat
diukur menjadi 60 V dan 1,5 A respectively. Tingkat perpindahan panas oleh radiasi,tnentukan
koefisien perpindahan panas konveksi
Penyelesaian
Jaring perpindahan panas radiasi dari permukaan, per satuan luas adalah
imana :
Qradiasi laju perpindaha n panas radiasi (Watt )
Emisivitas permukaan ( sifat radiatif permukaan)
kons tan ta Stefan Boltzman ( 5,67 x10 8 W / m 2 K 4 )
A Luas permukaanbenda
Ts Suhu permukaan benda
Tsur Suhu surroundin g ( sekliling )
Mendapatkan express distribusi suhu dan laju perpindahan panas pada geometris yang
umum. Konsep tahanan thermal akan diperkenalkan sebagai bantuan untuk memecahkan
persoalan perpindahan panas konduksi (Konsep Hk. Ohm).
• Satu dimensi :
Hanya pada satu koordinat untuk menggambarkan variasi ruang pada variabel
kertergantungan. Gradient temperatur hanya terjadi memanjang kearah koordinat tunggal begitu
juga perpindahan panas
• Steady state : Keadaan sifat yang tidak bergantung terhadap waktu
dT T T
Q cond , wall kA → Q cond , wall q kA 1 2
dx L
KONDUKSI KONVEKSI
T T
Q cond , wall 1 2 Q conv hA(Ts T )
Rwall
L T T
Dimana : Rwall Q conv s
kA Rconv
1
Dimana : Rconv (0 C / W )
hA
RADIASI
RADIASI + KONVEKSI
Q T / R
atau
T Q R
dari hukun Newton :
Q UAT (W ) TERMAL BERLAWANAN
1 1 Q Q contact Q gap
UA U
Rtotal Rtotal. A Q h AT
c int erface
Q / A
hc (W / m 2 .C )
Tint erface
1 Tinterface
Rc (m 2 .C / W )
hc Q/ A
dT
Q kA
dr
MEKANISME :
CARA :
1. KONVEKSI PAKSA (FORCED CONVECTION )
DISEBABKAN ADANYA GAYA DARI LUAR : FAN, POMPA ATAU TIUPAN ANGIN
Sifat Eksperimen menunjukan perpindahan Panas konveksi Sangat dipengaruh Oleh
Aliran dan jenis Aliran:
1. SIFAT FLUIDA:
Kekentalan dinamik, μ (kg / m.s)
y y 0
y y 0
(Ts T )
BAB IV
METODE EMPERIK
hL
Nu C Re mL Pr n
k
Jika terdapat perbedaan yang mencolok antara dinding dan kondisi aliran bebas, agar sifat-sifat
dievaluasi pada suhu yang disebut suhu film ( film temperature), Tf yang didefenisikan sebagai
rata-rata antara suhu dinding dan suhu aliran bebas.
T T
Tf s
2
ALIRAN DALAM
1. Pertimbangan hydrodynamic
• Aliran luar → aliran laminar dan turbulen Aliran dalam → aliran laminar dan
turbulen dan pertimbangan atas daerah masuk dan daerah kembang penuh ( fully
depeloped)
2. Keadaan aliran
X fd ,h X
10 60 dim ana batasan 10
D lam D
CONTOH
Pemanasan Air di Tube oleh Uap Air memasuki pipa tembaga tipis 2,5 cm-internal diameter
penukar panas pada 15 ° C pada tingkat 0,3 kg / s, dan dipanaskan oleh uap kondensasi luar
pada 120 ° C. Jika koefisien perpindahan panas rata-rata adalah 800 W / m2 ° C, menentukan
panjang dari tabung diperlukan untuk memanaskan to115 air ° C.
CONTOH
Arus Minyak di Pipeline melalui Danau Pertimbangkan aliran minyak pada 20 ° C dalam pipa
30-cm-diameter pada kecepatan rata-rata 2 m / s (Gambar. 8-24). Bagian 200-m-panjang pipa
horisontal melewati perairan es danau pada 0 ° C. Pengukuran menunjukkan bahwa suhu
permukaan pipa sangat hampir 0 ° C. Mengabaikan tahan panas dari bahan pipa, menentukan
(a) suhu minyak ketika pipa meninggalkan danau, (b) laju perpindahan panas dari minyak, dan
(c) kekuatan memompa diperlukan untuk mengatasi kerugian tekanan dan untuk
mempertahankan aliran minyak dalam pipa.
Untuk sepenuhnya dikembangkan aliran turbulen di pipa halus, dapat menentukan jumlah
Nusselt dari Dittus-Boutler Eqn.
Nu 0.023 Re 0.8 Pr n
untuk 0,6 <Pr <160, Re> 10.000
untuk konstan Ts dan konstan
n = 0,4 jika cairan dipanaskan
n = 0,3 jika cairan didinginkan
2–1 Introduction 62
2–2 One-Dimensional Heat Conduction Equation 68
2–3 General Heat Conduction Equation 74
2–4 Boundary and Initial Conditions 77
2–5 Solution of Steady One-Dimensional Heat Conduction Problems 86
2–6 Heat Generation in a Solid 97
2–7 Variable Thermal Conductivityk(T) 104 \
6.FUNDAMENTALS OF CONVECTION
CONTENTS
9.NATURAL CONVECTION
CONTENTS
13.HEAT EXCHANGERS
CONTENTS
14.MASS TRANSFER
CONTENTS
1. Pada buku ketiga ini judul materinya kurag lengkap karna pada buku ini penulis
langsung masuk materi perpindahan panas konduksi tanpa membahas terlebih
dahulu apa itu perpindahan panas
2. Tata letak yang kurang bagus sehingga mempersulit pembaca menemukan judul sub
materi yang ia ingin kan
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil critical book yang saya lakukan menurut saya buku yang paling bagus adalah
buku pertama. Karena pada buku pertama materi yang diterangkan lebih lengkap dan mudah
untuk dipahami. Rumus-rumus yang di gunakan pada buku pertama ini pun lebih jelas dari pada
buku kedua maupun buku ketiga. Susunan tata letak buku pertama juga sangat bagus
berdasarkan buku pembanding. Tetapi sangat disayangkan pada buku pertama ini contoh soal
yang di berikan kurang banyak serta latihan soal yang tidak terlalu banyak di buat oleh penulis.
Gambar-gambar tataran buku pertma lebih mudah untuk di pahami di bandingka buku kedua
maupun buku pembanding. Serta bahasa yang di gunakandalam buku pertama lebih mudah
dipahami dari pada buku kedua berdasarkan buku pembanding.
5.2 SARAN
Berdasarkan Critical Book yang saya buat mungkin dalam penulisan Critical book ini
masih banyak kekurangan. Kritik dan saran tentunya sangat kami harapkan demi perbaikan dan
kesempurnaan. Mungkin ada tambahan-tambahan untuk mengisi kekurangan-kekurangan dalam
Critical Book ini. Saran dari semuanya akan saya jadikan masukan agar untuk selanjutnya saya
dapat lebih baik lagi dalam menyimpulkan critical book lainnya. Terima kasih .