Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN

PADA
PT ANEKA SUMBER TATA BAHARI
PERAWATAN MESIN KOMPRESOR BERJENIS BITZER 6G2
( OPEN TYPE COMPRESSOR ) DI PT. ANEKA SUMBER
TATA BAHARI DESA HURNALA II KECAMATAN TULEHU
AMBON

Oleh :
ASWANDI ALAM
2015 -71 -027

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2018

LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN PADA
PT.ANEKA SUMBER TATA BAHARI
PERAWATAN MESIN KOMPRESOR BERJENIS BITZER 6G2 ( OPEN
TYPE COMPRESSOR ) DI PT ANEKA SUMBER TATA BAHARI DESA
HURNALA II KECAMATAN TULEHU AMBON

Oleh :
ASWANDI ALAM
NIM. 2015-71-027

Di setujui oleh :

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing

Rusman Siola S.J Litiloly SSi,MT.


NIP.

Mengetahui
Ketua Jurusan Ketua Program Studi
Teknik Mesin Teknik Mesin

W.M. Rumaherang, ST.,MSc. PhD. J. Louhenapessy. ST, MT


NIP. 19720809 200003 1 001 NIP. 19680128 199703 1 003

KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmatnya sehingga saya dapat mengikuti proses PKL dan
menyelesaikan tugas berupa Laporan PKL sesuai dengan waktu yang ditentukan
dengan judul
“PERAWATAN MESIN KOMPRESOR BERJENIS BITZER 6G2 ( OPEN
TYPE COMPRESSOR ) DI PT ANEKA SUMBER TATA BAHARI DESA
HURNALA II KECAMATAN TULEHU AMBON “
Penyusunan Laporan PKL merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
untuk memperoleh kelulusan mata kuliah PKL dan sebagai bahan tambahan
pengetahuan bagi saya dan pembaca.
Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimah kasih kepada :
1. Ibu. Fatima ode selaku Administrasi umum Perusahaan PT . ASTB
2. Bpk.Heldy selaku staf Perizinan/Humas Perusahaan
3. Bpk. Mat Soleh selaku staf Teknik Mesin Perusahaan
4. Bpk. Musa Iestaluhu selaku staf Umum dan Produksi Perusahaan
5. Bpk. Rusman Siola selaku Ketua Operator sekaligus sebagai Pembimbing
Lapangan
6. Bpk. Stanley Pooroe selaku Wakil Ketua Operator yang telah banyak
membantu penulis dalam proses PKL seerta penulisan laporan.
7. Segenap staf dan para operator yang telah membantu terlaksananya proses
PKL antara lain :Bpk. Teo, Bpk. Stevi,Bpk. Harry, Bpk. Sarip,
Bpk.Dahlan,Bpk. Moli,Bpk. Yus dan lain-lain.
8. Bpk. W.M. Rumaherang, ST.,MSc. PhD.Selaku Ketua Jurusan Teknik
Mesin.
9. Bpk. J.Louhenapessy, ST, MT. Selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin.
10. Orang Tua dan keluarga yang tetap setia memberikan motivasi dan
semangat demi tercapainya penulisan laporan PKL ini.
11. Teman – teman Teknik Mesin angkatan 2015 yang telah memberikan
bantuan dan dorongan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
sampai selesainya penyelesaian penulisan ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan dan pertolongan
yang diberikan dengan balasan lebih besar dari yang mereka berikan selama ini.
Saya menyadari akan keterbatasan dan kekurangan dari laporan ini, untuk itu saran
dan kritikan yang bersifat membangun sangat saya harapkan sebagai tambahan
pengetahuan bagi saya dan pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata, semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dapat
memberikan manfaat yang berarti dan menjadi pegangan bagi setiap orang yang
membutuhkan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa merahmati kita semua.

Ambon, 5 Agustus 2018

Aswandi Alam

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................... i
LEMBARAN PENGESAHAN .................................................. ii
KATA PENGATAR .......................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................. x
A. LAPORAN UMUM

BAB 1. Gambaran Umum Perusahaan


1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ........................... 1
1.2 Lokasi Perusahaan .......................................
1.3 Visi dan Misi Perusahaan .................................
1.4 Bidang Usaha ...................................................
1.5 Proses Pengolahan Ikan ...........................
1.6 Struktur Organisasi Perusahaan ...............
1.7 Layout PT.Aneka Sumber Tata Bahari ...
BAB 2. AGENDA KERJA PRAKTEK LAPANGAN
B. LAPORAN KHUSUS
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penulisan .............................. 1
1.2 Perumusan Masalah ..........................................
1.3 Tujuan Penilitian ..........................................
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kriteria Penyimpanaa Ikan .............................. 1
2.2 Penyimpanan Ikan pada Cold Storage ................
2.3 Sistem Refrigerasi Siklus Kompresi Uap ......
2.4 Komponen Sistem Refrigerasi Siklus
Kompresi Uap .....................................................
2.5 Refrigeran R-22 .................................................

BAB 3. METODOLOGI PENILITIAN


3.1 Waktu Dan Tempat Penilitian ........................... 1
3.2 Objek Penelitian ...............................................
3.3 Metode Pengumpulan Data ............................
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sistem air pendingin ........................................ 1
4.2 Sifat air pendingin yang baik ............................
4.3 Alat dan Bahan yang dibutuhkan pada pemasangan pompa
bantu ..................................................................
4.4 Cara pemasangan pompa bantu pada mesin ABC 12 V
DCZ ...................................................................
4.5 Cara Kerja Pompa bantu ............................
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................... 1
5.2 Saran ...............................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................
LAMPIRAN ...........................................................................

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2.1 Tanki air expantion ........................................................... 21
Gambar 2.2.2 Water pump ...................................................................... 22
Gambar 2.2.3 Thermostat ........................................................................ 23
Gambar 2.2.4 Radiator ............................................................................ 24
Gambar 2.2.5 Intecooler .......................................................................... 25
Gambar 2.2.6 Oil cooler .......................................................................... 26
Gambar 2.2.7 Pompa bantu ..................................................................... 27
Gambar 4.2.8 Single line diagram sistim air pendingin .................. 28
Gambar 4.3.1 Kunci – Kunci ................................................................... 29

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Rencana Kegiatan ............................................................. 11
Tabel 2.2 Realisasi Kegiatan ............................................................ 12
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Lay out pusat listrik poka
LAMPIRAN 2. Single Line Giagram Ps dan black start pusat listrik poka
LAMPIRAN 3. Susunan Organisasi
LAMPIRAN 4. Lembar Penilaian dari PT. PLN Poka
LAMPIRAN 5. Dokumentasi kegiatan PKL
LAMPIRAN 6. Lembar pengesahan penilaian dosen pembimbing
A. LAPORAN UMUM
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.1 Sejarah Singkat Perusahaan


PT. Aneka Sumber Tata Bahari (ASTB) didirikan pada tahun 1994 dengan
izin usaha dengan nomor : 44/IUP.PU-CD/VIII/04 dan bergerak dalam bidang
usaha penangkapan, serta proses pengawetan dan produksi ikan.
Penangkapan ikan dilakukan dengan kapal-kapal ikan tipe skipjack yang
beroperasi di laut Seram. Untuk proses pengawetan ikan, PT. ASTB
membangun dua unit cold storage yang masing-masing memiliki 4 ruangan
penyimpanan ikan yang mampu menampung 200-250 ton ikan. Sedangkan
untuk kebutuhan es bagi proses pengawetan ikan selama penangkapan didirikan
pula satu unit pabrik es balok yang terintegrasi dengan cold strorage yang ada.
Bagi upaya pembenahan dan penataan manajemen yang baik maka
ditetapkan susunan organisasi perusahaan yang terdiri dari direksi dan beberapa
bidang kerja yang dimaksudkan pula demi menunjang kinerja perusahaan.

1.2 Lokasi Perusahaan


PT. Aneka Sumber Tata Bahari, berlokasi di Jln. Raya Hurnala, Kecamatan
Tulehu Maluku Tengah.

1.3 Visi dan Misi Perusahaan .

 Visi
Visi dari PT Aneka Sumber Tata Bahari sebagai perusahaan komersial
lainya adalah memperoleh keuntungan sebesar-besarnya (maksimal)
dengan usaha yang seminimal mungkin dengan menjamin kesejahteraan
karyawan dan kelangsungan perusahaan dan keseimbangan dengan
lingkungan secara berkelanjutan.

 Misi
Misi dari PT.Aneka Sumber Tata Bahari adalah :
a) Legalitas, semua kegiatan operasi yang dilakukan dengan legal.
b) Profitability, memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya.
c) Kontiunitas, kegiatan yang berkesinambungan.
d) Mengurangi angka pengangguran di wilayah sekitar perusahaan.

1.4 Struktur Organisasi Perusahaan


Struktur organisasi PT.Aneka Sumber Tata Bahari ditunjukkan pada
Gambar 1, yang terdiri dari Direksi di bantu Bagian-bagian yakni: Bagian
Administrasi Umum, Perizinan/Hubmas, Teknik Mesin, Umum dan Produksi
dan Bagian Operasional dan Perawatan.
DIREKSI

ADMINISTRASI PERIZINAN/ TEKNIK UMUM DAN OPERASIONAL


UMUM PRODUKSI DAN
HUBMAS MESIN PERAWATAN

KEUANGAN/ PERIZINAN: OPERASIONAL:

KASIR: PT PEMELIHARAAN PRODUKSI MESIN KAPAL


MESIN PENDINGIN,
ADMINISTRASI KAPAL GENZET, ALAT PROSES BENGKEL
PRODUKSI DAN
PEMBELIAN KENDARAAN BENGKEL TIMBANGAN KKM
DERMAGA
DLL RUMPON
KEBERSIHAN KENDARAAN
PERSONALIA
BULANAN
SUKU ADMINISTRASI PRODUKSI KEAMANAN PERAWATAN
EKSPOR
CADANG ES KEBERSIHAN ALAT-ALAT

KANTIN PRODUKSI
Gambar 1.1 Struktur organisasi PT. Aneka Sumber Tata Bahari
1.5 Layout PT. Aneka Sumber Tata Bahari
PT Aneka Sumber Tata Bahari yang terletak di Jln. Raya Hurnala, Desa Tulehu
mempunyai layout (tata letak) bangunan sebagaimana ditunjukkan pada Gambar
2.
Terdapat dua bangunan utama di mana terdapat coldstorage dengan ruang
penimbangan dan sortir masing-masing dan juga ruang untuk kegiatan
perkantoran. Pada bangunan utama yang pertama terdapat pabrik es balok yang
melayani kebutuhan kapal-kapal penangkap ikan untuk pengawetan ikan sewaktu
penangkapan di laut. Pabrik es ini juga melayani kebutuhan es curah (parut) untuk
penyimpanan dingin ikan hasil tangkapan yang hendak diangkut melalui
transporatse darat sebelum dieksport dan juga untuk kebutuhan masayarakat
sekitar. Karena letaknya digaris pantai kompleks perusahaan ini langung
berhubungan dengan dermaga yang dibangun untuk kegiatan bongkar-muat kapal-
kapal penangkap ikan tipe skipjack yang dimiliki.
Bengkel R.Kerja kantor Cold storage
Bengkel
Kapal
pos

Es balok
sortir
Pos
Jaga
sortir

gardu
Pelabuhan

eksport
timbang ABF
dapur kantor
sortir Cold

R.Karyawan
genzet brine storage
operator operator

Pabrik es Colling Tower


bengkel

gardu

Gambar 1.2. Lay out PT. Aneka Sumber Tata Bahari


29
BAB II
AGENDA PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1 Rencana Kegiatan


Rencana kegiatan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini dimulai dari
tanggal 09 juli 2018 - 10 September 2018.

2.2 Realisasi Kegiatan


Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada PT ASTB adalah sebagai berikut :
No. HARI /TANGGAL URAIAN PIC
1 Senin 09 juli 2018 Orientasi Pak Theo
2 Selasa 10 juli 2018 Ngelas pondasi agitator 1M2 Pak Rusman
3 Rabu 11 juli 2018 Cuci mesin kompresor,baut dan mur Pak Danche
4 Kamis 12 juli 2018 Ganti ring mein kompresor CS 02B Pak rusman
5 Jumat 13 juli 2018 Ganti kipas agistator braen 1M2 Pak Irvan
6 Sabtu 14 juli 2018 Ganti laher 6308 Motor CS 02A Pak Irvan
7 Senin 16 juli 2018 Tulis jurnal CS 01,02,03,07,08 dan ABF 04 Pak Rusman
8 Selasa 17 juli 2018 Tulis jurnal CS 01,02,03,07,08 dan IM Pak Rusman
01,02
9 Rabu 18 juli 2018 Ganti laher CS 02B Pak Irvan dan pak sam
10 Kamis 19 juli 2018 Lepas agitator IM2 Pak Irvan
11 Jumat 20 juli 2018 Angkat garam 130 karung Pak Rusman dan
kariyawan
12 Sabtu 21 juli 2018 Siram Expansi ABF 02 Pak Harry
13 Senin 23 juli 2018 Angkat garam 70 karung Pak Rusman
14 Selasa 24 juli 2018 Ganti laher CS02A Pak Irvan
15 Rabu 25 juli 2018 Tulis Jurnal CS 01,03,07,08 dan ABF 04 Pak Dache
16 Kamis 26 juli 2018 Tulis Jurnal CS 01,03,07,08, ABF 04 dan Pak Dache
IM 03
17 Jumat 27 juli 2018 Tulis Jurnal IM 1,2,3 Pak Dache
18 Sabtu 28 juli 2018 Cuci expansi CS 02 Pak yus
19 Senin 30 juli 2018 Tulis jurnal IM 1,2,3 dan BC 1 Pak yus
20 Selasa 31 juli 2018 Siram expansi CS 01 Pak Irvan
21 Rabu 01 agustus 2018 Tamba oli satu liter mesin CS 07 Pak Rusman
22 Kamis 02 agustus 2018 Ganti laher BC 1 Pak Irvan
23 Jumat 03 agustus 2018 Tulis jurnal CS 01,02,03,07,08 dan ABF 04 Pak dache
24 Sabtu 04 agustus 2018 Tulis jurnal CS 01,02,03,07,08 dan ABF 04, Pak Sarif
IM 01,02
25 Senin 06 agustus 2018 Ganti laher dan ganti vambelt Pak Stanly
26 Selasa 07 agustus 2018 Ganti karet mc ABF 02 Pak Stenly
27 Rabu 08 agustus 2018 Ganti switt air panas Pak Sam
30
28 Kamis 09 agustus 2018 Atasi kabel switt air panas Pak Stenly dan pak
irvan
29 Jumat 10 agustus 2018 Tulis jurnal BC 04 dan 05 ABF 02 Pak Sam
30 Sabtu 11 agustus 2018 Tulis jurnal BC 01,02,03,07,dan 08 Pak Sam
31 Senin 13 agustus 2018 Bersikan bunga es pada VAN CS 04 dan Pak Irvan dan pak
ganti oli mc IM 02 Rusman
32 Selasa 14 agustus 2108 Ganti termometer cold storage CS 04 Pak Rusman
33 Rabu 15 agustus 2018 Tulis jurna IM 01,02,03 dan CS 01,02,03 Pak Sarif
34 Kamis 16 agustus 2018 Tulis jurnal IM 01,02,03, dan BC 01 Pak Sarif
35 Jumat 17 agustus 2018 Tanggal merah -
36 Sabtu 18 agustus 2018 Jurnal mesin CS 04,05 dan ABF 02 Pak Sarif
37 Senin 20 agustus 2018 Ganti vambelt B 44 mesin CS 02 Pak Stenly
38 Selasa 21 agustus 2018 Tulis jurnal IM 01,02,03 dan ABF 04 Pak sam
39 Rabu 22 agustus 2018 Tanggal merah -
40 Kamis 23 agustus 2018 Cuci expansi CS 01 Pak yus
41 Jumat 24 agustus 2018 Ganti kabel di CS 02 Pak Irvan
42 Sabtu 25 agustus 2018 Tulis jurnal CS 01,02,03,07,08 dan ABF 04 Pak Harry
43 Senin 27 agustus 2018 Cuci sarigan oli dan Ganti oli mesin CS 04 Pak Rusman
44 Selasa 28 agustus 2018 Tulis jurnal mesin BC 1 Dan memperbaiki Pak Dache
saluran air pada mesin RO
45 Rabu 29 agustus 2018 Ganti vambelt A.77 mesin ABF 02 Pak Irvan
46 Kamis 30 agustus 2018 Ganti hiter ruang CS 02 Pak Stenly
47 Jumat 31 agustus 2018 Ganti pipa Never control oil ABF 04 Pak Rusman
48 Sabtu 01 september 2018 Ganti hiter ruang CS 04 dan CS 01 Pak Stenly
49 Senin 03 september 2018 Perbaiki kabel hoist yang lepas Pak Stenly
50 Selasa 04 september 2018 Ganti laher 6304 motor CS 06 Pak Ivvan
51 Rabu 05 september 2018 Cuci koling tower BC 01 Pak Sarif
52 Kamis 06 september 2018 Cuci condenser CS 06 dan peyumbatan Pak Irvan
Membrane pada mesin RO
53 Jumat 07 september 2018 Ganti contractor dan everlot CS 06 Pak stenly
54 Sabtu 08 september 2018 Pengambilan data laporan -
55 Senin 10 september 2018 Perpisahan -
B. LAPORAN KHUSUS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam rangka penambahan wawasan dan pengalaman mahasiswa akan dunia
industri serta meningkatkan kemampuan penerapan teori yang telah diterima selama duduk
di bangku perkuliahan, maka mahasiswa Teknik Mesin Universitas Pattimura Ambon
diwajibkan untuk melaksanakan Kerja Praktek yang dilaksanakan pada suatu instansi.
Kerja praktek merupakan salah satu kegiatan perkuliahan yang mengintegrasikan
31
unsur pendidikan, penelitian, dengan dunia kerja yang akan dijalani nantinya. Dengan
adanya Kerja Praktek ini diharapkan mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang
dimilikinya dan memetik pengalaman kerja sehingga nantinya menjadi ahli yang dapat
diandalkan dalam menyerap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah belum menggambarkan secara nyata
teknologi yang digunakan di lapangan. Oleh kerena itu, diperlukan penyeimbangan antara
teori yang didapatkan di bangku kuliah tersebut dengan kenyataan yang terjadi dilapangan.
Salah satu caranya adalah dengan mengadakan program kerja praktek pada perusahaan
yang terkait dengan bidang yang sedang dipelajari atau yang digeluti nantinya oleh
mahasiswa yang bersangkutan.
Kompresor sangat banyak dibutuhkan dan digunakan pada industri – industri
sebagai alat bantu yang berfungsi untuk memperbesar tekanan gas. Kompresor dapat juga
menghasilkan suatu udara yang dialirkan ke bagian yang lain guna memperlancar jalannya
suatu proses. Dalam kaitannya jenis kompressor yang digunakan haruslah sesuai dengan
keperluan dan penempatannya dalam suatu proses. Salah satu yang digunakan dalam PT
ASTB adalah kompresor torak berjenis bitzer 6G2 . Pada dasarnya kompressor torak
dilengkapi dengan sebuah motor sebagai penggerak kompressor melalui sebuah sabuk V-
belt transmisi daya. Dimana kompressor torak ini bekerja dengan prinsip tekanan bolak
balik dari piston yang digerakkan oleh poros engkol. Udara yang dikompressikan ke
silinder melalui katub isap ( Suction Valve ) dan dikeluarkan melalui katup buang (
Discharge Valve ). Kedua katup kompressor ini bekerja sendiri dengan waktu yang tidak
bersamaan. Oleh karna itu ada perbedaan tekanan yang terjadi pada aliran gas yang
dikompressikan dalam silinder tersebut. Tekanan yang masuk pada katup isap ( Suction
Valve ) akan dibuka, apabila tekanan dalam silinder lebih besar dibandingkan dengan
tekanan pada katub buang , maka katub buang akan terbuka. Demikianlah katup ini bekerja
secara kontiniu .
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas dapat dirumuskan
masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Pemeliharaan kompresor seperti apa yang dilakukan pada PT ASTB Tulehu
2. Gejala apa yang sering timbul pada kompresor ketika tidak dipelihara
dengan baik.
3. Bagaimana cara mengatasi mesin kompresor yang sistemnya tidak dipelihara dengan
baik.
1.3. Tujuan Kerja Praktek
Adapun maksud dan tujuan dari pelaksanaan kerja praktek di PT ASTB Tulehu
antara lain adalah sebagai berikut:
32
1. Mempelajari tentang lingkungan kerja di PT ASTB Tulehu.
2. Mempelajari tentang proses produksi di PT ASTB Tulehu.
3. Mempelajari perawatan dan pemeliharaan kompresor di PT ASTB Tulehu.
1.4. Manfaat Kerja Praktek
Dengan terlaksananya kerja praktek ini diharapkan nantinya dapat berguna bagi
Institusi Pendidikan yakni antara lain:
1. Dapat mengetahui hubungan antara teori-teori yang didapat di ruang kuliah
dengan dunia kerja atau dunia industri.
2. Mengaplikasikan pengetahuan yang sudah dipelajari di bangku kuliah pada
dunia kerja.
3. Menambah pengalaman dan pengetahuan tentang perkembangan teknologi
sehingga dapat mempersiapkan diri menghadapi tantangan dunia kerja
nantinya.
1.5. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, batasan masalah yang penulis bahas dalam
Laporan Kerja Praktek ini adalah Perawatan dan Pemeliharaan kompresor Di PT ASTB
Tulehu.

1.6. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek


Waktu pelaksanaan kerja praktek dimulai dari tanggal 09 juli 2018 - 10 September
2018.Kerja praktek ini dilaksanakan di PT ASTB Tulehu yang bertempat di desa Tulehu
Kabupaten Maluku Tengah.
1.7. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan informasi dalam penyusunan laporan kerja praktek, maka
penyusun mengambil data dari PT. ANEKA SUMBER TATA BAHARI
1. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan wawancara langsung dengan
pendamping lapangan, karyawan atau staf administrasi perusahaan.
2. Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung ke
obyek yang diteliti, ini dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat dari
lapangan.
3. Studi Pustaka
Metode ini dilakukan untuk memperoleh data antara lain dari literatur-literatur,
penelitian, dan sumber-sumber yang berhubungan dengan permasalahan yang
dibahas.
1.8. Sistematika Penulisan
Laporan Kerja Praktik ini di tujukan untuk memaparkan hasil pengamatan
33
pemeliharaan kompresor. Untuk mempermudah pemahaman, maka penulis menyusun
laporan akhir ini dalam beberapa bab yang lain. Bab yang terkandung dalam bab ini adalah
sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan, Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Kerja
Praktik, Manfaat Kerja Praktik, Batasan Masalah, Waktudan Tempat
Pelaksanaan Kerja Praktek, Metode Pengumpulan data dan
Sistematika Penulisan.
BAB II : Dalam bab ini menjelasan tentang sejarah dan profil perusahaan, visi
dan misi, letak dan lokasi perusahaan, struktur organisasi perusahaan,
produk dan jasa dari perusahaan, serta managemen perusahaan.
BAB III : Dasar teori mengenai kompresor.
BAB IV ` : Pembahasan mengenai perawatan kompresor.
BAB V : Kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kompresor

Kompresor berfungsi untuk membangkitkan/menghasilkan udara bertekanan


dengan cara menghisap dan memampatkan udara tersebut kemudian disimpan di dalam
tangki udara kempa untuk disuplai kepada pemakai (sistem pneumatik). Kompresor
dilengkapi dengan tabung untuk menyimpan udara bertekanan, sehingga udara dapat
mencapai jumlah dan tekanan yang diperlukan. Tabung udara bertekanan pada kompresor
dilengkapi dengan katup pengaman, bila tekanan udaranya melebihi ketentuan, maka katup
pengaman akan terbuka secara otomatis.

Untuk menunjang proses kerja dan keamanan maka setiap kompresor dilengkapi
komponen penunjang antara lain :

a. Check Valve berfungsi untuk mengatur aliran udara dari dalam selinder ke
dalam tangki atau dapat langsung digunakan ke luar sesuai kebutuhan.
b. Safety Valve berfungsi untuk menjaga dan melepas tekanan lebih yang terjadi
di dalam tangki. Disamping melepas tekanan lebih juga berfungsi untuk
menekan tombol menjadi off sehingga motor listrik mati.
c. Regulator (Pressure Adjustable) berfungsi untuk mengatur tekanan udara yang
dapat dikeluarkan dari dalam tanki.
d. Pressure Gauge berfungsi untuk menunjukkan tekanan udara yang sedang
dialirkan keluar melalui pipa penghubung
34
e. Compressed air supply berfungsi sebagai pipa/selang untuk menyalurkan udara
bertekanan ke tujuan sesuai kebutuhan.
f. Fan berfungsi sebagai pedingin dengan jalan meniup udara ke sekeliling
dinding kompresor.
g. Air filter berfungsi untuk menyaring udara supaya udara yang masuk ke dalam
selinder bebas dari debu atau kotoran.
h. Cooling Fins berfungsi sebagai sirip pendingin kepala kompresor.
i. Motor and Body Hausing berfungsi sebagai dudukan dan pelindung komponen
kompresor dan motor penggerak.

2.2 Klasifikasi Kompresor

Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian,


yaitu Positive Displacement compressor dan Dynamic compressor (Turbo). Positive
Displacement compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan Dynamic
compressor (turbo) terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector, secara lengkap dapat
dilihat dari klasifikasi di bawah ini:

Gambar 1. Klasifikasi Kompresor

A. Kompresor Positive Displacement

Kompresor Positive Displacement adalah kompresor yang menghasilkan


udara bertekanan tinggi dengan jalan menurunkan besar volume. Jenis-jenis dari
kompresor positive displacement, yaitu :

1) Kompresor Torak (Reciprocating Compressor)


35
Di dalam industri, kompresor reciprocating paling banyak digunakan untuk
mengkompresi baik udara maupun refrigerant. Prinsip kerjanya seperti pompa
sepeda dengan karakteristik dimana aliran keluar tetap hampir konstan pada
kisaran tekanan pengeluaran tertentu. Juga, kapasitas kompresor proporsional
langsung terhadap kecepatan. Keluarannya, seperti denyutan.
Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi; terdapat
empat jenis yang paling banyak digunakan yaitu horizontal, vertical, horizontal
balance opposed,dan tandem. Jenis kompresor reciprocating vertical digunakan
untuk kapasitas antara 50 – 150 cfm. Kompresor horisontal balance opposed
digunakan pada kapasitas antara 200 – 5000 cfm untuk desain multitahap dan
sampai 10,000 cfm untuk desain satu tahap (Dewan Produktivitas
Nasional,1993).
Kompresor udara reciprocating biasanya merupakan aksi tunggal dimana
penekanan dilakukan hanya menggunakan satu sisi dari piston. Kompresor yang
bekerja menggunakan dua sisi piston disebut sebagai aksi ganda.Sebuah
kompresor dianggap sebagai kompresor satu tahap jika keseluruhan penekanan
dilakukan menggunakan satu silinder atau beberapa silinder yang parallel.
Beberapa penerapan dilakukan pada kondisi kompresi satu tahap. Rasio
kompresi yang terlalu besar (tekanan keluar absolut/tekanan masuk absolut)
dapat menyebabkan suhu pengeluaran yang berlebihan ataumasalah desain
lainnya. Mesin dua tahap yang digunakan untuk tekanan tinggi biasanya
mempunyai suhu pengeluaran yang lebih rendah (140 to 160oC), sedangkan pada
mesin satu tahap suhu lebih tinggi (205 to 240oC).

Gambar 2. Penampang Melintang Kompresor Reciprocating


2) Kompresor Rotari (Rotary Compressor)
Kompresor rotary merupakan kompresor kontinyu, dengan paket yang
sudah termasuk pendingin udara atau pendingin air. Kompresor ini mempunyai
rotor sebagai pengganti piston dan memberikan pengeluaran udara secara
36
kontinyu tanpa denyutan. Kompresor beroperasi pada kecepatan tinggi dan
umumnya menghasilkan keluaran yang lebih tinggi dibandingkan kompresor
reciprocating.
Kompresor ini memiliki desainnya yang sederhana dan hanya sedikit
bagian-bagian yang bergerak sehingga biaya investasi dari kompresor ini
rendah, mudah pengoperasiannya dan mudah perawatannya sehingga kompresor
ini sangat popular di industry. Biasanya digunakan dengan ukuran 30 – 200 HP
atau 22 – 150 kW.
Jenis-jenis dari kompresor rotary, yaitu :
a. Kompresor Screw (Sekrup)
Kompresor Screw termasuk jenis kompresor perpindahan positif yang
tergolong macam kompresor putar (rotary). Kompresor ini menggunakan 2
helical screw yang berputar menghasilkan udara terkompresi. Prinsip kerja
dari pada kompresor sekrup secara umum adalah : Kompresor screw
mempunyai sepasang rotari berbentuk sekrup yang satu mempunyai alur
yang permukaannya cembung dan yang satu permukaannya cekung.
Pasangan rotar ini berputar dalam arah saling berlawanan seperti sepasang
roda gigi seperti diperlihatkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 3. Kompresor Screw (Sekrup)


Kelebihan Kompresor Sekrup

Udara tekan yang dihasilkan dengan kompresor mempunyai beberapa


kelebihan dibandingkan dengan listrik dan tenaga hidrolik dalam hal-hal
berikut ini :
1) Konstruksinya dan operasi mesin serta fasilitasnya adalah sangat
sederhana.
2) Pemeliharaan dan pemeriksaan mesin dan peralatan dapat dilakukan
dengan mudah.
3) Energi dapat disimpan .
4) Kerja dapat dilakukan dengan cepat.
5) Harga mesin dan peralatan relative murah.
37
6) Kebocoran udara yang dapat terjadi tidak membahayakan dan tidak
menimbulkan pencemaran.

b. Rotary vane compressor


Kompresor ini menggunakan vane atau blade pada sisi rotor. Udara
yang masuk dari sisi inlet akan dikompresi oleh sudut-sudut yang berputar
di dalam casing menuju sisi outlet.

Gambar 4. Kompresor Rotary Vane


Sumber : onnyapriyahanda.com, 2012

c. Scroll compressor
Kompresor ini menggunakan 2 vane yang berbentuk spiral, yang posisi
keduanya tidak sejajar.

Gambar 5. Kompresor Scroll


Sumber : onnyapriyahanda.com, 2012

B. Dynamic (Turbo)

Kompresor dinamik adalah kompresor yang menggunakan impeller atau vane


berputar untuk meningkatkan kecepatan dan pressure dari fluida (gas). Kompresor
ini menghasilkan udara kompresor yang besar pada tekanan rendah. Jenis-jenis dari
kompresor dynamic (turbo) yaitu :

1) Centrifugal Compressor
38
Kompresor sentrifugal merupakan kompresor dinamis yang tergantung
pada transfer dari energy putar impeller ke udara. Rotor melakukan pekerjaan
ini dengan mengubah energy kinetic menjadi tekanan udara. Kompresor ini
mempunyai karakteristik berbeda dengan mesin reciprocating. Kompresor
sentrifugal lebih sesuai diterapkan utnuk kapasitas besar diatas 12.000 cfm.
Prinsip kerja kompresor ini menggunakan prinsip gaya sentrifugal yaitu
udara masuk melalui sisi inlet di tengah-tengah kompresor, lalu melewati
impeller yang berputar dan melewati volute casing sebelum keluar menuju
outlet kompresor.
Contoh penggunaan kompresor sentrifugal antar lain pada mesin jet, turbin
gas, supercharger dan turbocharger pada mesin disesl, perusahaan kimia, air
conditioning dan refrigerator, dan lain sebagainya.

Gambar 6. Kompresor Sentrifugal


Sumber : onnyapriyahanda.com, 2012

2) Axial Compressor
Kompresor ini terdiri atas blade yang berputar pada rotor dan blade yang
diam di sisi stator. Kompresor ini menggunakan gaya axial dengan aliran udara
yang searah dengan sumbu poros.

Gambar 7. Kompresor Axial


Sumber : en.wikipedia.org, 2012
3) Ejector
39
Ejector merupakan peralatan yang sederhana yang menggunakan aliran
fluida jet bertekanan sangat tinggi untuk memampatkan (compress) gas.
Peralatan seperti ini banyak digunakan untuk aplikasi vacuum (hampa).

Gambar 8. Ejector
Sumber : www.scribd.com
Tabel 2. Perbandingan Antara Kompresor
Baling-Baling
Item Reciprocating Ulir Putar Sentrifugal
Putar

Efisiensi pada Tinggi Medium–tinggi Tinggi Tinggi


beban penuh
Buruk : Buruk :
Tinggi karena Buruk : dibawah
dibawah dibawah
Efisiensi pada bertahap-tahap 60% beban
60% beban 60% beban
beban sebagian (staging) penuh
penuh penuh

Efisiensi tanpa
Tinggi– Tinggi-
beban (daya Tinggi (10- Medium (30–
Buruk (25 – Medium
sama dengan 25%) 40%)
60%) (20 – 30 %)
persen beban
penuh)
Tenang jika
Tingkat Bising Tenang Tenang
tertutup
kebisingan
Besar Kompak Kompak Kompak
Ukuran
Rendah -
Penggantian Sedang Rendah Rendah
medium
minyak pelumas
Hampir tidak Hampir tidak Hampir
Tinggi
Getaran ada ada tidak ada
Sangat
Sensitif
Banyak bagian Sedikit bagian sedikit
terhadap
peralatan yang peralatan yang bagian
Perawatan debu dan
dipakai dipakai peralatan
udara
yang dipakai
40
Rendah- Medium-
Rendah-tinggi Rendah-medium
Kapasitas tinggi tinggi
Medium- Medium- Medium-
Rendah-medium
Tekanan sangat tinggi tinggi tinggi

Sumber : www.energyefficiencyasia.org, 2006

Komponen Kompresor

a. Kerangka (frame)
Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi juga
sebagai tempat kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat penampungan
minyak pelumas.

Gambar 9. Kerangka Kompresor


Sumber : maintenance-group.blogspot.com, 2010

b. Batang penghubung (connecting rod)


Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui kepala
silang, batang penghubung harus kuat dan tahan bengkok sehingga mampu menahan
beban pada saat kompresi.

Gambar 10. Batang Penghubung


41
Sumber : maintenance-group.blogspot.com, 2010

c. Kepala silang (cross head)


Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke batang torak. Kepala
silang dapat meluncur pada bantalan luncurnya.

Gambar 11. Kepala Silang


Sumber : maintenance-group.blogspot.com, 2010

d. Silinder (cylinder)
Silinder mempunyai bentuk silindris dan merupakan bejana kedap udara dimana
torak bergerak bolak-balik untuk mengisap dan memampatkan udara. Berfungsi
sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket.
Silinder harus kuat menahan beban tekanan yang ada. Silinder untuk tekanan
kurang dari 50 kgf/cm2 (4.9 Mpa) pada umunya menggunakan besi cor sebagai bahan
silindernya. Bagian dalam silinder diperhalus sebab cincin torak akan meluncur pada
permukaan dalam silinder. Dinding bagian luar silinder diberi sirip-sirip untuk
memperluas permukaan sehingga lebih cepat/kuat memancarkan panas yang timbul
dari proses kompresi di dalam silinder. Kompresor dengan pendingin air
diperlengkapi dengan selubung air di dinding luar silinder.
42

Gambar 12. Silinder


Sumber : maintenance-group.blogspot.com, 2010

e. Liner silinder (cylinder liner)


Berfungsi sebagai lintasan gerakan piston torak saat melakukan proses ekspansi,
pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.

f. Front and rear cylinder cover


Merupakan tutup silinder bagian head end/front cover dan bagian crank end/rear
cover yang berfungsi untuk menahan gas/udara supaya tidak keluar silinder

g. Water Jacket
Adalah ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin

h. Torak (piston)
Torak merupakan komponen yang betugas untuk Sebagai elemen yang
menghandel gas/udara pada proses pemasukan (suction), kompresi (compression)
dan pengeluaran (discharge), sehingga torak harus kuat menahan tekanan dan panas.
Torak juga harus dibuat seringan mungkin untuk mengurangi gaya inersia dan
getaran.

Gambar 13. Piston


43
Sumber : maintenance-group.blogspot.com, 2010

i. Cincin torak (piston rings)


Berfungsi mengurangi kebocoran gas/udara antara permukaan torak dengan
dinding liner silinder. Cincin torak dipasangkan pada alur-alur torak dan berfungsi
sebagai perapat antara torak dan dinding silinder. Jumlah cincin torak bervariasi
tergantung perbedaan tekanan sisi atas dan sisi bawah torak. Pemakaian 2 s.d. 4
cincin torak biasanya dipakai pada kompresor dengan tekanan kurang dari 10
kgf/cm2.

j. Poros Engkol (Crank Shaft) dan Batang Torak (piston rod)


Poros engkol dan batang torak mempunyai fungsi utama untuk mengubah
gerakan putar menjadi gerak bolak-balik. Secara konstruksi, poros engkol dan batang
torak kompresor hampir sama dengan yang terdapat pada motor bakar. Ujung poros
engkol berhubungan dengan transmisi daya dari sumber penggerak. Poros engkol dan
batang torak biasa terbuat dari baja tempa.
Secara spesifik, poros engkol berfungsi mengubah gerak berputar (rotasi)
menjadi gerak lurus bolak balik (translasi)sedangkan batang torak berfungsi
meneruskan gaya dari kepala silang ke torak.

Gambar 14. Poros Engkol (Crank Shaft)


Sumber : maintenance-group.blogspot.com, 2010
44

Gambar 15. Batang Torak (Piston Rod)


Sumber : maintenance-group.blogspot.com, 2010

k. Cincin Penahan Gas (packing rod)


Berfungsi menahan kebocoran gas akibat adanya celah (clearance) antara bagian
yang bergerak (batang torak) dengan bagian yang diam (silinder). Cincin penahan
gas ini terdiri dari beberapa ring segment.

l. Ring Oil Scraper


Berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak pelumas pada frame.

m. Katup kompresor (compressor valve)


Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran gas/udara, kedalam atau
keluar silinder. Katup ini dapat bekerja membuka dan menutup sendiri akibat adanya
perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian dalam dengan bagian luar silinder.
Jenis-jenis katup yang biasa digunakan adalah jenis katup pita, katup cincin,
katup kanal dan katup kepak.

Gambar 16. Kontruksi Katup Pita


Sumber : hamimnova.files.wordpress.com, 2004
45

Gambar 17. Kontruksi Katup Cincin


Sumber : hamimnova.files.wordpress.com, 2004

Gambar 18. Kontruksi Katup Kanal


Sumber : hamimnova.files.wordpress.com, 2004

Gambar 19. Kontruksi Katup Kepak


Sumber : hamimnova.files.wordpress.com, 2004

n. Peralatan Pembantu
Untuk dapat bekerja dengan sempurna, kompresor diperlengkapi dengan
beberapa peralatan pembantu yang antara lain adalah sebagai berikut :
(1) Saringan udara
46
Jika udara yang diisap kompresor mengandung banyak debu maka silinder
dan cincin torak akan cepat aus bahkan dapat terbakar. Karena itu kompresor
harus diperlengkapi dengan saringan udara yang dipasang pada sisi isapnya.
Saringan yang banyak dipakai saat ini terdiri dari tabung-tabung penyaring
yang berdiameter 10 mm dan panjangnya 10 mm. Tabung ini ditempatkan di
dalam kotak berlubang-lubang atau keranjang kawat, yangdicelupkan dalam
genangan minyak. Udara yang diisap kompresor harus mengalir melalui minyak
dan tabung yang lembab oleh minyak.
Dengan demikian jika ada debu yang terbawa akan melekat pada saringan
sehingga udara yang masuk kompresor menjadi bersih. Aliran melalui saringan
tersebut sangat turbulen dan arahnya membalik hingga sebagian besar dari
partikel-partikel debu akan tertangkap di sini.

Gambar 20. Saringan Udara


Sumber : hamimnova.files.wordpress.com, 2004

(2) Katup pengaman


Katup pengaman harus dipasang pada pipa keluar dari setiap tingkat
kompresor. Katup ini harus membuka dan membuang udara ke luar jika tekanan
melebihi 1,2 kali tekanan normal maksimum dari kompresor. Pengeluaran udara
harus berhenti secara tepat jika tekanan sudah kembali sangat dekat pada tekanan
normal maksimum.

Gambar 21. Katup Pengaman


Sumber : hamimnova.files.wordpress.com, 2004
(3) Tangki udara
47
Tangki udara dipakai untuk menyimpan udara tekan agar apabila ada
kebutuhan udara tekan yang berubah-ubah jumlahnya dapat dilayani dengan
lancar. Dalam hal kompresor torak di mana udara dikeluarkan secara
berfluktuasi, tangki udara akan memperhalusaliran. Selain itu, udara yang
disimpan di dalam tangki udara akan mengalami pendinginan secara pelan-pelan
dan uap air yang mengembun dapat terkumpul di dasar tangki untuk sewaktu-
waktu dibuang. Dengan demikian udara yang disalurkan ke pemakai selain sudah
dingin, juga tidak lembab.

Gambar 22. Unit Kompresor dengan Tangki Udara


Sumber : hamimnova.files.wordpress.com, 2004

(4) Peralatan Pembantu


Kompresor untuk keperluan-keperluan khusus sering dilengkapi peralatan bantu
antara lain : peredam bunyi, pendingin akhir, pengering, menara pendingin dan
sebagainya sesuai dengan kebutuhan spesifik yang dibutuhkan sistem.

(5) Peralatan pengaman yang lain


Kompresor juga memiliki alat-alat pengaman berikut ini untuk menghindari dari
kecelakaan.
- Alat penunjuk tekanan, rele tekanan udara dan rele tekanan minyak
- Alat penunjuk temperatur dan rele thermal (temperatur udara keluar,
temperatur udara masuk, temperatur air pendingin, temperatur minyak dan
temperatur bantalan).
- Rele aliran air (mendeteksi aliran yang berkurang/berhenti).
48
2.4 Teori Kompresi

2.4.1 Hubungan antara tekanan dan volume


Jika selama gas, temperatur gas dijaga tetap (tidak bertambah panas) maka pengecilan
volume menjadi ½ kali akan menaikkan tekanan menjadi dua kali lipat. Jadi secara umum
dapat dikatakan sebagai berikut ” jika gas dikompresikan (atau diekspansikan) pada
temperature tetap, maka tekanannya akan berbanding terbalik dengan volumenya ”.
Peryataan ini disebut Hukum Boyle dan dapat dirumuskan pula sebagai berikut : jika
suatu gas mempunyai volume V1 dan tekanan P1 dan dimampatkan ( atau diekspansikan
) pada temperature tetap hingga volumenya menjadi V2, maka tekanan akan menjadi P2
dimana :
P1V1 = P2V2 = tetap ..................pers.1

2.4.2 Hubungan antara temperature dan volume


Seperti halnya pada zat cair.Gas akan mengembang jika dipanaskan pada tekanan
tetap. Dibandingkan dengan zat padat dan zat cair, gas memiliki koefisien muai jauh
lebih besar. Dari pengukuran koefisien muai berbagai gas diperoleh kesimpulan sebagai
berikut : ”semua macam gas apabila dinaikkan temperaturnya sebesar 1oC pada tekanan
tetap, akan mengalami pertambahan volume sebesar 1/273 dari volumenya pada 0oC.
Sebaliknya apabila diturunkan temperaturnya sebesar 1oC akan mengalami jumlah sama.

2.4.3 Persamaan Keadaan


Hukum Boyle dan hukum Charles dapat digabungksn menjadi hukum Boyle-Charles
yang dapat dinyatakan sebagai berikut :
2
PV= GRT ...................pers.
Di mana :

P : Tekanan Mutlak (kgf/m2) atau Pa


3
V : Volume (m )
G : Berat gas (1,2 Kg) untuk udara.

T : Temperatur mutlak (oK)

R : Konstanta gas (287 J/ Kg oK) untuk udara

2.5 Proses Kompresi Gas

2.5.1 Cara Kompresi


49

Gambar 3.11.DiagramT-S(aktual)SiklusBrayton

Analisa termodinamika pada kompresor dimaksudkan untuk menentukan kondisi udara


masuk dan keluar kompresor. Pengambilan asumsi untuk perhitungan termodinamika
kompresor adalah didasarkan pada effisiensi politropis, yaitu effisiens iisentropis dari
sebuah tangka tkompresor dan turbin yang dibuat konstan untuk setiap tingkat berikutnya.
(Gambar 3.11.).

1. Kompresi Isotermal
Bila suatu gas dikompresikan, maka ini ada energi mekanik yang diberikan dari luar
pada gas. Energi ini diubah menjadi energi panas sehingga temperature gas akan naik jika
tekanan semakin tinggi. Namun jika proses kompresi ini juga dengan pendinginan untuk
mengeluarkan panas yang terjadi, temperature dapat dijaga tetap. Kompresor secara ini
disebut kompresor Isotermal ( temperatur tetap ). Hubungan antara P dan V untuk T tetap
dapat diperoleh dari persamaan :
4
P1v1 = P2v2 = tetap ...................pers.

2. Kompresi Adiabatik
Kompresi yang berlangsung tanpa ada panas yang keluar/ masuk dari gas.Dalam
praktek proses adiabatik tidak pernah terjadi secara sempurna karena isolasi didalam
silinder tidak pernah dapat sempurna pula, dimana k = 1,4 untuk udara

P . vk = tetap ...................pers. 5

3. Kompresi Politropik
Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan merupakan proses Isotermal,
namun juga bukan proses adiabatik, namun proses yang sesungguhnya ada diantara
50
keduannya dan disebut Kompresi Politropik.Hubungan antara P dan V pada politropik ini
dapat dirumuskan sebagai :

P . vn = tetap ...................pers. 6

Untuk n disebut indek politropik dan harganya terletak antara 1 (proses isotermal) dan k
(proses adiabatik). Jadi 1<n<k. Untuk kompresor basanya, n = 1,25 – 1,4. yaitu kompresor
yang terjadi karena adanya panas yang dipancarkan keluar.

2.5.2 Perubahan Temperatur

Pada waktu kompresi, temperatur gas dapat berubah tergantung pada jenis proses
yang dialami. Untuk masing-masing proses, hubungan antaratemperatur dan tekanan
hanya terjadi perubahan pada proses adiabatik. Dalam ompresi adiabatik tidak ada panas
yang dibuang keluar sendiri (atau dimasukkan) sehingga seluruh kerja mekanis yang
diberikan dalam proses ini akan dipakai untuk menaikkan temperatur gas.
Temperatur yang dicapai oleh gas yang keluar dari kompresor dalam proses
adiabatik dapat diperoleh secara teoritik rumus sebagai berikut :

Td =Ts(Pd/Ps)( k – 1 ) / m k ...................pers. 7
Di mana,
Td : Temperatur mutlak gas keluar kompresor (oK)
Ts : Temperatur isap mutlak gas masuk kompresor (oK)
m : Jumlah tingkat kompresi ; m = 1, 2, 3, ....dst
k : Perbandingan panas jenis gas = 1,4 untuk udara
(Pd/Ps) : Perbandingan tekanan temperature keluar mutlak / temperature isap mutlak

2.6 Efisiensi Volumetrik

Gambar 3.12. Langkah Torak Kerja Tunggal


Pada gambar 2.13, sebuah kompresor dengan silinder D ( m ), langkah tolak S
( m ),dan putaran N (rpm)dengan ukuran seperti ini kompresor akan memampatkan
51
2 3
volume gas sebesar Vs= ( π/4 ) D x S ( m ). Untuk setiap langkah kompresor yang
dikerjakan dalam setiap putaran poros engkol. Jumlah volume gas yang dimampatkan per
menit disebut perpindahan tolak. Jadi jika poros kompresor mempunyai putaran N ( rpm )
maka Perpindahan torak :
Qth = Vs x N = ( π/4 ) D2 x S x N (m3/min) ...................pers. 8

Seperti pada gambar 2.14, torak memuai langkah kompresinya padatitik (1dalam
diagram P-V). Torak bergerak ke kiri dan gas dimampatkan hingga tekanan naik ketitik
(2).Pada titik ini tekanan di dalam silinder mencapai harga tekanan Pd yang lebih tinggi
dari pada tekanan di dalam pipa keluar (atau tanki tekan), sehingga katup keluar pada
kepala silinder akan terbuka. Jika torak terus bergerak ke kiri maka gas akan didorong
keluar silinder pada tekanan tetap sebesar Pd di titik (3) torak mencapai titik matim
atas, yaitu titik mati akhir gerakan torak pada langkah kompresi dan pengeluaran, seperti
gambar dibawah ini.

Pada waktu torak mencapai titik mati atas, ada volume sisa sebesar Vc yaitu
clearance di atas torak agar torak tidak membentur kepala silinder, sehingga pada akhir
langkah kompresi masih ada sisa gas yang tidak terdorong keluar sebesar Vc dan
tekanan sebesar Pd. Saat memulai langkah hisap (ke kanan) katup isap tidak dapat terbuka
langsung sampai sisa gas terekspansi samapi tekanannya turun dari Pd turun ke Ps. Dan
gas baru mulai masuk saat torak mencapai titik (4) ketika tekanan sudah mencapai Ps
pengisian berlangsung samapi titik ke mati bawah torak (1).

Gambar 3.13. Diagram P-V dari Kompresor

Berdasarkan siklus kerja kompresor di atas dimana gas yang diisap tidak sebesar volume
langkah torak sebesar Vs, dapat dihitung efisiensi volumetris (ηv) dengan rumus senbagai
berikut :
52
ηv =(Q s /Q t h ) ...................pers. 9

Qs : Volume gas yang dihasilkan, pada kondisi tekanan dan temperatur isap (m3/min)
Qth : Perpindahan torak (m3/min)

Besar efisiensi volumetris juga dapat dihitung secara teoritis berdasarkan volume
gas yang dapat diisap secara efektif oleh kompresor dengan rumus sebagai berikut :

ηv ≈ 1 - ԑ {(Pd /Ps)1/n – 1 } ...................pers. 10

di mana :
ԑ = Vc/Vs, volume sisa (clearance) relatif,
n = koefisien ekspansi gas yang tertinggal di dalam volume sisa untuk udara
n = 1,2.

Tanda ≈ berarti “kira-kira sama dengan “, karena rumus 10 diperoleh dari perhitungan
teoritis. Adapun harga ηv yang sesungguhnya adalh sedikit lebih kecil dari harga yang
diperoleh dari rumus di atas karena adnya kebocoran melalui cincin torak dan katup-
katup serta tahanan pada katup-katup.

2.7 Efisiensi Adiabatik

Efisiensi kompresor ditentukan oleh berbagai faktor seperti tahan aerodinamik


di dalam katu-katup, saluran-saluran, pipa-pipa, kerugian mekanis, serta faktor lainnya.
Faktor-faktor ini digabungkan dalam efisiensi adiabatik keseluruhan.
Efisiensi adiabatik keseluruhan didefinisikan sebagai daya yang diperlukan untuk
memampatkan gas dengan siklus adiabatik (perhitungan teoritis), dibagi dengan daya
sesungguhnya yang diperlukan kompresor pada porosnya. Rumus dari efisiensi adiabatis
adalah sebagai berikut :

ɳad =Lad /Ls ...................pers. 10


di mana : 53

nad : Daya adiabatic teoritis ( kw)

Lad : Efisiensi adiabatic keseluruhan (%)

Ls : Daya yang masuk pada poros kompresor ( kw )

2.8 Volume Tangki Penerima

Kapasitas kompresor adalah debit penuh aliran gas yang ditekan dan dialirkan pada kondisi suhu
total, tekanan total, dan diatur pada saluran masuk kompresor. Debit aliran yang sebenarnya, bukan
merupakan nilai volum aliran yang tercantum pada data alat, yang disebut juga pengiriman udara bebas/ free
air delivery (FAD) yaitu udara pada kondisi atmosfir di lokasi tertentu. FAD tidak sama untuk setiap lokasi
sebab ketinggian, barometer, dan suhu dapat berbeda untuk lokasi dan waktu yang berbeda. Kapasitas
Kompresor biasanya dinyatakan dengan volume gas yang diisap per satuan waktu (m³/jam).
Perhitungan Volume Penerimaan Tangki (Qs) .

Qs = ( ( pd - ps ) / po ) ( v / t ) ...................pers. 11
𝑇

Dimana :
Qs = Volume penerimaan tangki (m3/menit)
t = Lamanya pengisian kompresor (menit)
V = Volume tangki (m3)
Po = tekanan atmosfer ( bar )

Persamaan diatas relevan untuk suhu udara tekan sama dengan suhu udara ambien, yaitu kompresi
isotermal sempurna. Jika suhu udara tekan aktual pada pengeluaran, t2 º C lebih tinggi dari suhu ambien
t1 º C, FAD dikoreksi oleh faktor (273 + t1) / (273 + t2).

2.9 PerformansiKompresor

Apabila kapasitas dan tekanan udara atau gas yang diperlukan sudah ditetapkan, maka kompresor
yang sesuai harus dipilih. Apabila terdapat beberapa kompresor yang dapat memenuhi pesyaratan yang
ditetapkan, maka untuk menentukan mana yang akan dipilih perlu dilakukan pertimbangan ekonomis.
Performansi kompresor dapat digambarkan dalam bentuk kurva kapasitas (volume), daya poros, efisiensi
volumetris, dan efisiensi adiabatik keseluruhan, terhadap tekanan keluar, seperti dalam gambar 2.15 kurva
performansi kompresor 1 tingkat. Kurva seperti ini sangat berguna untuk membandingkan
performansi satu kompresor terhadap yang lain.
54

Gambar 3.14 Kurva perfomansi kompresor 1 tingkat

BAB III

PEMBAHASAN

Perawatan dan Pemeliharaan kompresor

3.1 PERAWATAN KOMPRESOR

Perawatan kompresor sangatlah penting dikarenakan akan memperpanjangusia dari kompresor


tersebut. Dan tanpa dirawat dengan baik dan ataudipergunakan tidak sebagai mestinya sesuai dengan
peruntukannya, akanmenyebabkan kompresor cepat rusak. Dan salah satu jenis kompresor yang tedapat di
PT ASTB adalah kompresor bitzer 6G2 yang berjenis open type kompresor
55

Data Teknis

Volume langkah (1450 RPM 50Hz) 4477,9 CFH


Volume langkah (1750 RPM 60Hz) 5403,2 CFH
Jumlah silinder x bore x stroke 6 x 75 mm x 55 mm
Rentang kecepatan yang dijinkan 900 .. 1750 rpm Berat
337,4 lb
Tekanan maksimum (LP/HP) 275 / 363 psi
Koneksi jalur gas hisap 54 mm - 2 1/8''
Koneksi jalur gas buang 35 mm - 1 3/8''
Tipe oli R134a/R407C/R404A/R507A/R407A/R407F tc<55°C: BSE32 / tc>55°C: BSE55 (Option)
Tipe oli R22 (R12/R502) B5.2 (Standard)

3.1 PEMERIKSAAN PADA OPERASI HARIAN.

Operasional kompresor memerlukan adanya perawatan tiap harinya, perawatan tersebut antara lain :
A. Sediakan buku catatan operasi yang harus diisi setiap hari dengan data-data : temperatur di setiap
bagian yang penting, tekanan kerja, konsumsi minyak pelumas, kebocoran-kebocoran (seperti :
minyak, udara dan air), fluktuasi tekanan hidrolik, perubahan bunyi dan getaran serta hal-hal yang
lain.
B. Katup pengaman harus dioperasikan 1 kali tiap harinya.
C. Zat cair di dalam tangki udara dan pemisah, setiap hari harus dikuras 2 kali.
D. Pastikan bahwa meter-meter bekerja dengan baik (jarum manometer harus bergerak ketika ada
tekanan dan menunjuk angka nol ketika tidak ada tekanan).
E. Pastikan bahwa katup pengatur tekanan dan tombol tekanan akan bekerja pada daerah tekanan
yang sesuai. Lakukan penyetelan jika tidak sesuai. Untuk mempermudah pemeriksaan, cermati
ikhtisar pada tabel berikut :

Tabel 3.1 Ikhtisar Pemeriksaan harian .

No Yang Diperiksa Cara


Pemeriksaan
56
1 Permukaan minyak Jagalah agar permukaan minyak pelumas ada dalam batas-batas yang
ditentukan. Tambahkan minyak jika permukaan sudah mencapai
batas terendah.
Bukalah katup pembuang air dari tangki udara. (Air akan mudah
2 Pembuang air embun.
dikeluarkan jika tekanan di dalam tangki udara adalah 0,5 – 1,0 kg/cm2
atau 0,05 – 0,1 Mpa. )

3 Pengukur tekanan Periksa apakah jarum manometer dapat bergerak secara halus dan jarum
menunjuk angka nol (atau mendekati nol) bila tekanan di dalam tangki
adalah nol.
4 Katup pengatur Periksalah dengan mengamati manometer, apakah kompresor bekerja
pada
5 Tombol Tekanan Periksalah dengan mengamati manometer, apakah kompresor bekerja
daerah tekanan sebagaimana ditetapkan pada pengatur tekanan.
pada
6 (Pressure Switch)
Katup pengaman Tariklah sedikit jarum katup pengaman pada tekanan mencapai
daerah tekanan sebagaimana ditetapkan pada tombol tekanan.
maksimum
(jarum manometer menunjuk pada garis merah). Jika dengan tarikan
7 Lain – lain ringan katup
Periksalah sudah–dapat
bagian terbuka,
bagiannya makaada
apakah katup dalam
bunyi ataukeadaan baik. tidak
getaran yang
normal.

3.2 PEMERIKSAAN PADA OPERASI HARIAN.

Kompresor mempunyai berbagai bagian yang mendapat beban tumbukan dan yang saling meluncur
dengan tekanan permukaan yang besar. Selain itu getaran mekanisme serta denyutan tekan merupakan
hal yang tidak dapat dihindari. Oleh sebab itu, jika menginginkan kompresor dalam keadaan tetap baik dan
mempunyai umur yang panjang, maka kompresor harus dioperasikan dengan benar serta dilakukan
pemeriksaan dan pemeliharaan dengan cermat serta diperiksa secara periodik.
Prosedur pemeriksaan rutin terdapat pada tabel dibawah. Jangka waktu pemeriksaan rutin bervariasi,
tergantung pada masing-masing produk. Jadi tabel tersebut hanya dapat dipergunakan sebagai pedoman
umum. Pedoman yang lebih terperinci harus diambil dari buku petunjuk dari pabrik kompresor yang
bersangkutan.

Tabel 3.2 Ikhtisar Pemeriksaan Rutin .


57
Waktu
(pilihlah yang terpendek)
Obyek
Pemeriksaan Prosedur & Tindakan Setiap Setiap Setiap Keterangan
250 1000 3000
jam jam jam

Setiap Setiap Setiap


1 4 12
bulan bulan bulan

Baut, sekrup dan Kencangkan sepenuhnya


mur yang kendor dengan kunci atau obeng X - -
biasa.

Sabuk yang rusak Gantilah sabuk yang rusak.


atau sudah longgar Geserlah motor jika sabuk X - -
terlalu longgar.
Saringan hisap kotor Bersihkan dengan sikat. Gantilah jika terlalu
/ tersumbat. kotor atau rusak.
X - -

Penggantian minyak Gantilah minyak, bersihkan


pelumas. Ruang engkol dan X - -
pengukur permukaan
minyak.

Kebocoran pada Biarkan katup selama 30 menit


katup udara. pada tekanan maksimum dan
amatilah apakah tekanan akan Periksalah katup
mengalami penurunan tidak udara jika tekanan
lebih dari 10% dari tekanan - - X turun lebih dari
maksimum (atau 15% untuk 10%.
kompresor dengan pembebas
beban otomatis).

Membersihkan lapisan Bersihkan arang dan kotoran Ganti bila perlu.


arang dari pipa keluar lainnya dari bagian dalam pipa - - X Periksa juga katup
dan dudukan pipa. dengan sikat. udara jika jumlah
arang sangat banyak

Membersihkan arang Bersihkan arang dan kotoran Gantilah perangkat


dari katup udara. lainnya dari katup udara - - X katup jika arang
dengan sikat tanpa terlalu banyak atau
menimbulkan kerusakan. katup pecah.

Goresan dan keausan Gantilah jika ada beberapa Gantilah ketiga cincin
pada cincin dan goresan atau bila permukaan - - X
silinder. luar cincin sudah tidak sekaligus.
mempunyai kemiringan lagi.

3.3 PENANGANAN KOMPRESOR TIDAK AKTIF.

Jika kompresor tidak dipakai untuk jangka waktu lama (tidak aktif), kompresor akan berkarat,
berdebu, mutu minyaknya menurun, terjadi pengembunan uap air, pembekuan, korosi karena kandungan
gas yang korosif dan sebagainya. Jika nanti akan digunakan lagi, kompresor bisa mengalami
58 gangguan
seandainya tidak dirawat dengan baik pada waktu tidak dipakai. Apabila kompresor tidak digunakan selama
lebih dari sebulan, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :

A. Jika keadaan lingkungan banyak debu, kompresor harus ditutup dengan lembar plastik
pada tempat pernafasan kotak engkol, perapat engkol, tutup katup, pompa minyak,
instrumentasi dan sebagainya.
B. Buka instrumen-instrumen, kemudian disimpan.
C. Katup – katup harus tertutup sepenuhnya untuk mencegah pipa – pipa kemasukan debu atau
air hujan.
D. Minyak pencegah karat atau gemuk harus dilapiskan pada bagian dalam kompresor.
Kompresor harus diputar dengan tangan sekali sebulan, untuk mencegah karat dan
meratakan minyak pelumas. Jika kompresor masih terhubung dengan sumber tenaga listrik,
maka dapat dijalankan selama 10 menit tiap hari tanpa beban.
E. Jika kompresor masih terhubung dengan sumber listrik dan tidak digunakan dalam jangka
waktu yang lama, sebaiknya semua tombol dikunci supaya aman.

3.4 PEMERIKSAAN BESAR (OVERHAUL).

Pada waktu overhaul (pembongkaran dan perakitan kembali) perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

A. Sebelum pembongkaran atau perbaikan dilakukan, listrik harus dimatikan dari tombolnya dan udara
yang masih tersisa di dalam tangki udara harus dibuang.
B. Bagian – bagian yang dibongkar harus diletakkan di kotak atau diatas kertas secara berurutan
untuk memudahkan pada waktu pemasangan kembali. Dengan cara ini tidak akan ada suku cadang
yang terlewati atau tertukar urutan pemasangannya.
C. Paking atau cincin yang rusak harus diganti yang baru. Paking yang sudah terpakai tidak boleh
dipasang lagi.
D. Jika pencucian dilakukan dengan minyak yang sudah menguap, bagian – bagian harus dikeringkan
sebelum dipasang. Untuk membersihkan endapan karbon yang berasal dari minyak pelumas
sebaiknya memakai zat pembersih karbon
E. Torak, katup, silinder dan bagian – bagian lain yang saling meluncur harus dilakukan secara
hati-hati.
F. Pada waktu pemasangan, beri sedikit minyak pelumas pada permukaan-permukaan yang
meluncur.

3.5 GANGGUAN/KERUSAKAN DAN PERBAIKAN.


Kompresor tidak akan banyak mengalami gangguan jika pemeriksaan harian dan
59 pemeriksaan
rutin dilaksanakan dengan baik. Gangguan dapat terjadi karena perubahan kondisi kerja, pemeliharaan
yang salah dan karena umur pemakaian. Secara umum untuk menghadapi gangguan dapat dilakukan
hal-hal sebagai berikut :

A. Jika gangguan terjadi, gejalanya harus ditentukan dengan tepat dengan menggunakan keterangan yang
lengkap dari pemakai. Dari keterangan tersebut, diantaranya menyebutkan saat kondisi gangguan dan
dapat ditentukan sebab-sebabnya.
B. Jika kompresor masih mungkin dijalankan, maka dapat dioperasikan untuk diamati gejala-
gejala gangguannya dalam keadaan kerja
C. Seluruh sistem hendaknya diperiksa secara cermat sebelum membuat kesimpulan.
D. Penanganan gangguan seharusnya didasari atas analisa dan dilaksanakan secara sistematis.

Gangguan yang sering terjadi dan kemungkinan penyebabnya antara lain :


A. Pembebanan lebih dan pemanasan lebih pada motor. Kemungkinan penyebabnya antara lain : daya
motor kurang, instalasi listrik motor salah (putaran terbalik), terjadi hubung singkat, salah satu kabel
pada jalur 3-phase putus, slip pada sabuk-V, efek pada roda gaya tidak cukup, viskositas minyak
pelumas terlalu tinggi/rendah, pengisian lebih (super charging) karena pulsasi tekanan
dan penyumbatan saringan & pipa.
B. Udara keluar terlalu panas. Kemungkinan penyebabnya antara lain : kondisi lingkungan dalam ruang
kompresor jelek, karbonisasi minyak pelumas, katup keluar rusak (aliran balik) dan sistem
pendingin tidak bekerja dengan baik.
C. Katup pengaman sering terbuka. Hal tersebut biasa terjadi karena penyetelan yang tidak tepat
atau karena memang pegas katup terlalu lemah.
D. Bunyi dan Getaran. Hal ini biasa terjadi hanya saja jika hal itu tidak normal berarti menandakan
adanya kerusakan / keausan / tidak normal. Bunyi dan getaran biasanya disebabkan oleh : kelonggaran
yang berlebihan karena keausan, pemasangan dan pelurusan yang tidak tepat, getaran sabuk dan
fluktuasi momen puntir, getaran pipa karena resonansi dan karena mesin penggerak.
E. Korosi. Bagian – bagian yang sering korosi adalah tangki udara, ruang pengeluaran udara dari
kompresor, sistem pendingin dan pembebas beban. Korosi disebabkan oleh : terjadinya kondensasi
uap air akibat kompresi, adanya kandungan bahan korosif dalam udara hisap, perembesan air
pendingin terutama air laut, kualitas pelumas yang jelek, terjadinya reaksi minyak pelumas dan
bahan tembaga atau karena perawatan yang kurang.

Pemeliharaan dan pengecekan kompresor dilakukan terhadap komponen-komponen penunjang antara


lain :
1) Pelumasan. Tekanan minyak pelumas kompresor harus secara visual diperiksa setiap hari dan
saringan minyak pelumasnya diganti setiap bulan.
2) Saringan udara. Saringan udara masuk sangat mudah tersumbat terutama pada lingkungan yang
berdebu. Saringan harus diperiksadan diganti secara teratur.
3) Traps kondensat. Banyak system memiliki traps kondensat untuk mengumpulkan (untuk
60 traps yang
dipasang dengan sebuah kran apung) dan menguras kondensat dari system. Traps manual harus secar
berkala dibuka dan ditutup kembali untuk menguras fluida yang terakumulasi, traps otomatis harus
diperiksa untuk memastika bahwa tidak ada kebocoran udara tekan.
4) Pengering udara. Udara kering merupakan energy yang intensif. Untuk pengering yang didinginkan,
periksa dang anti saringan awal secara teratur karena pengering tersebut seringkali memiliki lintasan
kecil di bagian dalamnya yang dapat tersumbat oleh bahan pencemar. Pengering regenerative
memerlukan sebuah penyaring penghilang minyak pada saluran masuknya karena mereka tidak
dapat berfungsi dengan baik jika minya pelumas dari kompresor melapisi bahan penyerap airnya.
Suhu pengeringan yang baik harus dijaga dibawa 100oF untuk mnghindari peningkatan pemakaian
bahan penyerap airnya, yang harus diganti lagi setiap 3-4 bulan terantung pada laju kejenuhan.
5) Periksa kebocoran dan kehilangan tekanan diseluruh system secara teratur.
6) Hindari praktek yang tidak benar, untuk memastikan penggunaan udara yang bebas kadar air pada
titik penggunaan.
7) Atur seluruh operasi titik penggunaan pada tekanan serendah mungkin dengan menggunakan
regulator yang baik.
8) Matikan pasokan udara ke peralatan produksi yang sedang tidak bekerja.
9) Pantau penurunan tekanan dalam system pemipaan.
10) Gunakan teknologi pengeringan yang member tekanan maksimum yang diperbolehkan untuk titik
pengembunan.
11) Pilihlah suku cadang kompresor yang terbaik.

Gejala gangguan serta cara mengatasinya dijelaskan secara terperinci dalam tabel berikut :

No Kondisi Kompresor Gejala Sebab Perbaikan

1 Kompresor dapat Tekanan tidak dapat Sumbat pembuang air Kencangkan


dijalankan. naik atau naik terlalu terbuka atau sumbat. Jika
lambat. kebocoran dari masih
dudukan. bocor
lebih
Kencangkan
baik
Bocor melalui paking. sekrup dan
ganti
baut,
yang
ganti
baru.
Bocor melalui sekrup. paking
Kencangkan
jika
kembali.
rusak.
61
Bocor dari katup Ganti katup
pengaman. pengaman
dengan yang
Bersihkan atau
baru.
gantilah
Katup pengaman rusak.
perangkat
katup udara.
Jika rusak
atau
Penunjukan manometer Ganti
kebocoran
tidak sesuai. manometer
terlalu besar,
dengan
ganti yang
yang
Bersihkan
baru.
baru.
Elemen saringan hisap dengan sikat
tersumbat kotoran. atau Dengan
zat pencuci
yang netral.
Jika terlalu
Penyumbatan pada pipa. Bersihkan
kotor ganti
bagian
saringandalam
pipa.
dengan yang
baru.
62

Tekanan naik Penunjukan manometer Ganti dengan yang


melebihi tekanan tidak benar. baru.
maksimum.
Tombol tekanan, katup Setel atau ganti dengan
pengatur tekanan, atau yang baru jika tidak
katup pengaman rusak. dapat disetel lagi.

Pemasangan tidak benar. Pasanglah secara


mendatar
Ada kelainan Motor rusak. Perbaiki motor di
suara. bengkel motor.

Torak menyentuh Bersihkan endapan


katup udara. arang di
puncak torak dan
gantilah logam
Pemakaian Cincin torak aus dan Gantilah
paking. cincin torak ,
minyak terlalu goresan pada dinding cincin minyak, ganti
boros. silinder. atau perbaiki silinder.

Motor panas Kemacetan pada bagian Ganti yang baru.


melebihi – bagian yang meluncur
batas. (torak, dsb).

2 Kompresor Kabel putus. Ganti yang baru.


tidak dapat
dijalankan. Tombol tekanan rusak. Ganti yang baru.

Motor tidak Motor rusak. Perbaiki motor di


mendengung. bengkel motor.
63

Pelindung motor dalam Tiadakan hal-hal yang


keadaan bekerja. menyebabkan
pelindung bekerja,
kemudian tekan
tombol reset.
Teganganturun Pakailah kabel yang
(karena kabel terlalu sesuai ukurannya, cari
kecil, dll). sebab –Sebab lain
turunnya tegangan.

Motor
Udara bocor dari Bersihkan endapan
mendengung.
katup udara. arang. Ganti dengan
yang baru jika
kebocoran besar atau
pecah.
Motor rusak. Perbaiki motor di
bengkel motor.
64
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Secara umum hasil kerja praktek yang dilakukan di PT ASTB Tulehu dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kompresor adalah sebuah alat yang berfungsi untuk

membangkitkan/menghasilkan udara bertekanan dengan cara menghisap dan

memampatkan udara .

2. Perawatan dan pemeliharaan generator dalam sebuah industri sangat di perlukan

karena dengan adanya perawatan dan pemeliharaan yang terstrukur dan berjalan

continue dapat mengurangi biaya atau kerugian baik dari segi waktu dan material.

4.2 SARAN

Saran yang dapat diberikan dari hasil kerja praktek ini antara lain :

1. Sebelum melakukan pemeliharaan kompresor sebaiknya kita harus mempelajari

dan mengetahui SOP (Standard Operating Procedure).

2. Sebelum melakukan perawatan, sebaiknya setiap gejala kerusakan harus

diperhatikan dengan cermat. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

3. Gunakanlah perlengkapan keamanan agar mengurangi terjadinya kecelakaan

pada saat pemeliharaan kompresor.


65

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai