PADA
PT ANEKA SUMBER TATA BAHARI
PERAWATAN MESIN KOMPRESOR BERJENIS BITZER 6G2
( OPEN TYPE COMPRESSOR ) DI PT. ANEKA SUMBER
TATA BAHARI DESA HURNALA II KECAMATAN TULEHU
AMBON
Oleh :
ASWANDI ALAM
2015 -71 -027
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN PADA
PT.ANEKA SUMBER TATA BAHARI
PERAWATAN MESIN KOMPRESOR BERJENIS BITZER 6G2 ( OPEN
TYPE COMPRESSOR ) DI PT ANEKA SUMBER TATA BAHARI DESA
HURNALA II KECAMATAN TULEHU AMBON
Oleh :
ASWANDI ALAM
NIM. 2015-71-027
Di setujui oleh :
Mengetahui
Ketua Jurusan Ketua Program Studi
Teknik Mesin Teknik Mesin
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmatnya sehingga saya dapat mengikuti proses PKL dan
menyelesaikan tugas berupa Laporan PKL sesuai dengan waktu yang ditentukan
dengan judul
“PERAWATAN MESIN KOMPRESOR BERJENIS BITZER 6G2 ( OPEN
TYPE COMPRESSOR ) DI PT ANEKA SUMBER TATA BAHARI DESA
HURNALA II KECAMATAN TULEHU AMBON “
Penyusunan Laporan PKL merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
untuk memperoleh kelulusan mata kuliah PKL dan sebagai bahan tambahan
pengetahuan bagi saya dan pembaca.
Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimah kasih kepada :
1. Ibu. Fatima ode selaku Administrasi umum Perusahaan PT . ASTB
2. Bpk.Heldy selaku staf Perizinan/Humas Perusahaan
3. Bpk. Mat Soleh selaku staf Teknik Mesin Perusahaan
4. Bpk. Musa Iestaluhu selaku staf Umum dan Produksi Perusahaan
5. Bpk. Rusman Siola selaku Ketua Operator sekaligus sebagai Pembimbing
Lapangan
6. Bpk. Stanley Pooroe selaku Wakil Ketua Operator yang telah banyak
membantu penulis dalam proses PKL seerta penulisan laporan.
7. Segenap staf dan para operator yang telah membantu terlaksananya proses
PKL antara lain :Bpk. Teo, Bpk. Stevi,Bpk. Harry, Bpk. Sarip,
Bpk.Dahlan,Bpk. Moli,Bpk. Yus dan lain-lain.
8. Bpk. W.M. Rumaherang, ST.,MSc. PhD.Selaku Ketua Jurusan Teknik
Mesin.
9. Bpk. J.Louhenapessy, ST, MT. Selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin.
10. Orang Tua dan keluarga yang tetap setia memberikan motivasi dan
semangat demi tercapainya penulisan laporan PKL ini.
11. Teman – teman Teknik Mesin angkatan 2015 yang telah memberikan
bantuan dan dorongan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
sampai selesainya penyelesaian penulisan ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan dan pertolongan
yang diberikan dengan balasan lebih besar dari yang mereka berikan selama ini.
Saya menyadari akan keterbatasan dan kekurangan dari laporan ini, untuk itu saran
dan kritikan yang bersifat membangun sangat saya harapkan sebagai tambahan
pengetahuan bagi saya dan pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dapat
memberikan manfaat yang berarti dan menjadi pegangan bagi setiap orang yang
membutuhkan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa merahmati kita semua.
Aswandi Alam
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................... i
LEMBARAN PENGESAHAN .................................................. ii
KATA PENGATAR .......................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................. x
A. LAPORAN UMUM
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2.1 Tanki air expantion ........................................................... 21
Gambar 2.2.2 Water pump ...................................................................... 22
Gambar 2.2.3 Thermostat ........................................................................ 23
Gambar 2.2.4 Radiator ............................................................................ 24
Gambar 2.2.5 Intecooler .......................................................................... 25
Gambar 2.2.6 Oil cooler .......................................................................... 26
Gambar 2.2.7 Pompa bantu ..................................................................... 27
Gambar 4.2.8 Single line diagram sistim air pendingin .................. 28
Gambar 4.3.1 Kunci – Kunci ................................................................... 29
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Rencana Kegiatan ............................................................. 11
Tabel 2.2 Realisasi Kegiatan ............................................................ 12
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Lay out pusat listrik poka
LAMPIRAN 2. Single Line Giagram Ps dan black start pusat listrik poka
LAMPIRAN 3. Susunan Organisasi
LAMPIRAN 4. Lembar Penilaian dari PT. PLN Poka
LAMPIRAN 5. Dokumentasi kegiatan PKL
LAMPIRAN 6. Lembar pengesahan penilaian dosen pembimbing
A. LAPORAN UMUM
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Visi
Visi dari PT Aneka Sumber Tata Bahari sebagai perusahaan komersial
lainya adalah memperoleh keuntungan sebesar-besarnya (maksimal)
dengan usaha yang seminimal mungkin dengan menjamin kesejahteraan
karyawan dan kelangsungan perusahaan dan keseimbangan dengan
lingkungan secara berkelanjutan.
Misi
Misi dari PT.Aneka Sumber Tata Bahari adalah :
a) Legalitas, semua kegiatan operasi yang dilakukan dengan legal.
b) Profitability, memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya.
c) Kontiunitas, kegiatan yang berkesinambungan.
d) Mengurangi angka pengangguran di wilayah sekitar perusahaan.
KANTIN PRODUKSI
Gambar 1.1 Struktur organisasi PT. Aneka Sumber Tata Bahari
1.5 Layout PT. Aneka Sumber Tata Bahari
PT Aneka Sumber Tata Bahari yang terletak di Jln. Raya Hurnala, Desa Tulehu
mempunyai layout (tata letak) bangunan sebagaimana ditunjukkan pada Gambar
2.
Terdapat dua bangunan utama di mana terdapat coldstorage dengan ruang
penimbangan dan sortir masing-masing dan juga ruang untuk kegiatan
perkantoran. Pada bangunan utama yang pertama terdapat pabrik es balok yang
melayani kebutuhan kapal-kapal penangkap ikan untuk pengawetan ikan sewaktu
penangkapan di laut. Pabrik es ini juga melayani kebutuhan es curah (parut) untuk
penyimpanan dingin ikan hasil tangkapan yang hendak diangkut melalui
transporatse darat sebelum dieksport dan juga untuk kebutuhan masayarakat
sekitar. Karena letaknya digaris pantai kompleks perusahaan ini langung
berhubungan dengan dermaga yang dibangun untuk kegiatan bongkar-muat kapal-
kapal penangkap ikan tipe skipjack yang dimiliki.
Bengkel R.Kerja kantor Cold storage
Bengkel
Kapal
pos
Es balok
sortir
Pos
Jaga
sortir
gardu
Pelabuhan
eksport
timbang ABF
dapur kantor
sortir Cold
R.Karyawan
genzet brine storage
operator operator
gardu
Untuk menunjang proses kerja dan keamanan maka setiap kompresor dilengkapi
komponen penunjang antara lain :
a. Check Valve berfungsi untuk mengatur aliran udara dari dalam selinder ke
dalam tangki atau dapat langsung digunakan ke luar sesuai kebutuhan.
b. Safety Valve berfungsi untuk menjaga dan melepas tekanan lebih yang terjadi
di dalam tangki. Disamping melepas tekanan lebih juga berfungsi untuk
menekan tombol menjadi off sehingga motor listrik mati.
c. Regulator (Pressure Adjustable) berfungsi untuk mengatur tekanan udara yang
dapat dikeluarkan dari dalam tanki.
d. Pressure Gauge berfungsi untuk menunjukkan tekanan udara yang sedang
dialirkan keluar melalui pipa penghubung
34
e. Compressed air supply berfungsi sebagai pipa/selang untuk menyalurkan udara
bertekanan ke tujuan sesuai kebutuhan.
f. Fan berfungsi sebagai pedingin dengan jalan meniup udara ke sekeliling
dinding kompresor.
g. Air filter berfungsi untuk menyaring udara supaya udara yang masuk ke dalam
selinder bebas dari debu atau kotoran.
h. Cooling Fins berfungsi sebagai sirip pendingin kepala kompresor.
i. Motor and Body Hausing berfungsi sebagai dudukan dan pelindung komponen
kompresor dan motor penggerak.
c. Scroll compressor
Kompresor ini menggunakan 2 vane yang berbentuk spiral, yang posisi
keduanya tidak sejajar.
B. Dynamic (Turbo)
1) Centrifugal Compressor
38
Kompresor sentrifugal merupakan kompresor dinamis yang tergantung
pada transfer dari energy putar impeller ke udara. Rotor melakukan pekerjaan
ini dengan mengubah energy kinetic menjadi tekanan udara. Kompresor ini
mempunyai karakteristik berbeda dengan mesin reciprocating. Kompresor
sentrifugal lebih sesuai diterapkan utnuk kapasitas besar diatas 12.000 cfm.
Prinsip kerja kompresor ini menggunakan prinsip gaya sentrifugal yaitu
udara masuk melalui sisi inlet di tengah-tengah kompresor, lalu melewati
impeller yang berputar dan melewati volute casing sebelum keluar menuju
outlet kompresor.
Contoh penggunaan kompresor sentrifugal antar lain pada mesin jet, turbin
gas, supercharger dan turbocharger pada mesin disesl, perusahaan kimia, air
conditioning dan refrigerator, dan lain sebagainya.
2) Axial Compressor
Kompresor ini terdiri atas blade yang berputar pada rotor dan blade yang
diam di sisi stator. Kompresor ini menggunakan gaya axial dengan aliran udara
yang searah dengan sumbu poros.
Gambar 8. Ejector
Sumber : www.scribd.com
Tabel 2. Perbandingan Antara Kompresor
Baling-Baling
Item Reciprocating Ulir Putar Sentrifugal
Putar
Efisiensi tanpa
Tinggi– Tinggi-
beban (daya Tinggi (10- Medium (30–
Buruk (25 – Medium
sama dengan 25%) 40%)
60%) (20 – 30 %)
persen beban
penuh)
Tenang jika
Tingkat Bising Tenang Tenang
tertutup
kebisingan
Besar Kompak Kompak Kompak
Ukuran
Rendah -
Penggantian Sedang Rendah Rendah
medium
minyak pelumas
Hampir tidak Hampir tidak Hampir
Tinggi
Getaran ada ada tidak ada
Sangat
Sensitif
Banyak bagian Sedikit bagian sedikit
terhadap
peralatan yang peralatan yang bagian
Perawatan debu dan
dipakai dipakai peralatan
udara
yang dipakai
40
Rendah- Medium-
Rendah-tinggi Rendah-medium
Kapasitas tinggi tinggi
Medium- Medium- Medium-
Rendah-medium
Tekanan sangat tinggi tinggi tinggi
Komponen Kompresor
a. Kerangka (frame)
Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi juga
sebagai tempat kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat penampungan
minyak pelumas.
d. Silinder (cylinder)
Silinder mempunyai bentuk silindris dan merupakan bejana kedap udara dimana
torak bergerak bolak-balik untuk mengisap dan memampatkan udara. Berfungsi
sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket.
Silinder harus kuat menahan beban tekanan yang ada. Silinder untuk tekanan
kurang dari 50 kgf/cm2 (4.9 Mpa) pada umunya menggunakan besi cor sebagai bahan
silindernya. Bagian dalam silinder diperhalus sebab cincin torak akan meluncur pada
permukaan dalam silinder. Dinding bagian luar silinder diberi sirip-sirip untuk
memperluas permukaan sehingga lebih cepat/kuat memancarkan panas yang timbul
dari proses kompresi di dalam silinder. Kompresor dengan pendingin air
diperlengkapi dengan selubung air di dinding luar silinder.
42
g. Water Jacket
Adalah ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin
h. Torak (piston)
Torak merupakan komponen yang betugas untuk Sebagai elemen yang
menghandel gas/udara pada proses pemasukan (suction), kompresi (compression)
dan pengeluaran (discharge), sehingga torak harus kuat menahan tekanan dan panas.
Torak juga harus dibuat seringan mungkin untuk mengurangi gaya inersia dan
getaran.
n. Peralatan Pembantu
Untuk dapat bekerja dengan sempurna, kompresor diperlengkapi dengan
beberapa peralatan pembantu yang antara lain adalah sebagai berikut :
(1) Saringan udara
46
Jika udara yang diisap kompresor mengandung banyak debu maka silinder
dan cincin torak akan cepat aus bahkan dapat terbakar. Karena itu kompresor
harus diperlengkapi dengan saringan udara yang dipasang pada sisi isapnya.
Saringan yang banyak dipakai saat ini terdiri dari tabung-tabung penyaring
yang berdiameter 10 mm dan panjangnya 10 mm. Tabung ini ditempatkan di
dalam kotak berlubang-lubang atau keranjang kawat, yangdicelupkan dalam
genangan minyak. Udara yang diisap kompresor harus mengalir melalui minyak
dan tabung yang lembab oleh minyak.
Dengan demikian jika ada debu yang terbawa akan melekat pada saringan
sehingga udara yang masuk kompresor menjadi bersih. Aliran melalui saringan
tersebut sangat turbulen dan arahnya membalik hingga sebagian besar dari
partikel-partikel debu akan tertangkap di sini.
Gambar 3.11.DiagramT-S(aktual)SiklusBrayton
1. Kompresi Isotermal
Bila suatu gas dikompresikan, maka ini ada energi mekanik yang diberikan dari luar
pada gas. Energi ini diubah menjadi energi panas sehingga temperature gas akan naik jika
tekanan semakin tinggi. Namun jika proses kompresi ini juga dengan pendinginan untuk
mengeluarkan panas yang terjadi, temperature dapat dijaga tetap. Kompresor secara ini
disebut kompresor Isotermal ( temperatur tetap ). Hubungan antara P dan V untuk T tetap
dapat diperoleh dari persamaan :
4
P1v1 = P2v2 = tetap ...................pers.
2. Kompresi Adiabatik
Kompresi yang berlangsung tanpa ada panas yang keluar/ masuk dari gas.Dalam
praktek proses adiabatik tidak pernah terjadi secara sempurna karena isolasi didalam
silinder tidak pernah dapat sempurna pula, dimana k = 1,4 untuk udara
P . vk = tetap ...................pers. 5
3. Kompresi Politropik
Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan merupakan proses Isotermal,
namun juga bukan proses adiabatik, namun proses yang sesungguhnya ada diantara
50
keduannya dan disebut Kompresi Politropik.Hubungan antara P dan V pada politropik ini
dapat dirumuskan sebagai :
P . vn = tetap ...................pers. 6
Untuk n disebut indek politropik dan harganya terletak antara 1 (proses isotermal) dan k
(proses adiabatik). Jadi 1<n<k. Untuk kompresor basanya, n = 1,25 – 1,4. yaitu kompresor
yang terjadi karena adanya panas yang dipancarkan keluar.
Pada waktu kompresi, temperatur gas dapat berubah tergantung pada jenis proses
yang dialami. Untuk masing-masing proses, hubungan antaratemperatur dan tekanan
hanya terjadi perubahan pada proses adiabatik. Dalam ompresi adiabatik tidak ada panas
yang dibuang keluar sendiri (atau dimasukkan) sehingga seluruh kerja mekanis yang
diberikan dalam proses ini akan dipakai untuk menaikkan temperatur gas.
Temperatur yang dicapai oleh gas yang keluar dari kompresor dalam proses
adiabatik dapat diperoleh secara teoritik rumus sebagai berikut :
Td =Ts(Pd/Ps)( k – 1 ) / m k ...................pers. 7
Di mana,
Td : Temperatur mutlak gas keluar kompresor (oK)
Ts : Temperatur isap mutlak gas masuk kompresor (oK)
m : Jumlah tingkat kompresi ; m = 1, 2, 3, ....dst
k : Perbandingan panas jenis gas = 1,4 untuk udara
(Pd/Ps) : Perbandingan tekanan temperature keluar mutlak / temperature isap mutlak
Seperti pada gambar 2.14, torak memuai langkah kompresinya padatitik (1dalam
diagram P-V). Torak bergerak ke kiri dan gas dimampatkan hingga tekanan naik ketitik
(2).Pada titik ini tekanan di dalam silinder mencapai harga tekanan Pd yang lebih tinggi
dari pada tekanan di dalam pipa keluar (atau tanki tekan), sehingga katup keluar pada
kepala silinder akan terbuka. Jika torak terus bergerak ke kiri maka gas akan didorong
keluar silinder pada tekanan tetap sebesar Pd di titik (3) torak mencapai titik matim
atas, yaitu titik mati akhir gerakan torak pada langkah kompresi dan pengeluaran, seperti
gambar dibawah ini.
Pada waktu torak mencapai titik mati atas, ada volume sisa sebesar Vc yaitu
clearance di atas torak agar torak tidak membentur kepala silinder, sehingga pada akhir
langkah kompresi masih ada sisa gas yang tidak terdorong keluar sebesar Vc dan
tekanan sebesar Pd. Saat memulai langkah hisap (ke kanan) katup isap tidak dapat terbuka
langsung sampai sisa gas terekspansi samapi tekanannya turun dari Pd turun ke Ps. Dan
gas baru mulai masuk saat torak mencapai titik (4) ketika tekanan sudah mencapai Ps
pengisian berlangsung samapi titik ke mati bawah torak (1).
Berdasarkan siklus kerja kompresor di atas dimana gas yang diisap tidak sebesar volume
langkah torak sebesar Vs, dapat dihitung efisiensi volumetris (ηv) dengan rumus senbagai
berikut :
52
ηv =(Q s /Q t h ) ...................pers. 9
Qs : Volume gas yang dihasilkan, pada kondisi tekanan dan temperatur isap (m3/min)
Qth : Perpindahan torak (m3/min)
Besar efisiensi volumetris juga dapat dihitung secara teoritis berdasarkan volume
gas yang dapat diisap secara efektif oleh kompresor dengan rumus sebagai berikut :
di mana :
ԑ = Vc/Vs, volume sisa (clearance) relatif,
n = koefisien ekspansi gas yang tertinggal di dalam volume sisa untuk udara
n = 1,2.
Tanda ≈ berarti “kira-kira sama dengan “, karena rumus 10 diperoleh dari perhitungan
teoritis. Adapun harga ηv yang sesungguhnya adalh sedikit lebih kecil dari harga yang
diperoleh dari rumus di atas karena adnya kebocoran melalui cincin torak dan katup-
katup serta tahanan pada katup-katup.
Kapasitas kompresor adalah debit penuh aliran gas yang ditekan dan dialirkan pada kondisi suhu
total, tekanan total, dan diatur pada saluran masuk kompresor. Debit aliran yang sebenarnya, bukan
merupakan nilai volum aliran yang tercantum pada data alat, yang disebut juga pengiriman udara bebas/ free
air delivery (FAD) yaitu udara pada kondisi atmosfir di lokasi tertentu. FAD tidak sama untuk setiap lokasi
sebab ketinggian, barometer, dan suhu dapat berbeda untuk lokasi dan waktu yang berbeda. Kapasitas
Kompresor biasanya dinyatakan dengan volume gas yang diisap per satuan waktu (m³/jam).
Perhitungan Volume Penerimaan Tangki (Qs) .
Qs = ( ( pd - ps ) / po ) ( v / t ) ...................pers. 11
𝑇
Dimana :
Qs = Volume penerimaan tangki (m3/menit)
t = Lamanya pengisian kompresor (menit)
V = Volume tangki (m3)
Po = tekanan atmosfer ( bar )
Persamaan diatas relevan untuk suhu udara tekan sama dengan suhu udara ambien, yaitu kompresi
isotermal sempurna. Jika suhu udara tekan aktual pada pengeluaran, t2 º C lebih tinggi dari suhu ambien
t1 º C, FAD dikoreksi oleh faktor (273 + t1) / (273 + t2).
2.9 PerformansiKompresor
Apabila kapasitas dan tekanan udara atau gas yang diperlukan sudah ditetapkan, maka kompresor
yang sesuai harus dipilih. Apabila terdapat beberapa kompresor yang dapat memenuhi pesyaratan yang
ditetapkan, maka untuk menentukan mana yang akan dipilih perlu dilakukan pertimbangan ekonomis.
Performansi kompresor dapat digambarkan dalam bentuk kurva kapasitas (volume), daya poros, efisiensi
volumetris, dan efisiensi adiabatik keseluruhan, terhadap tekanan keluar, seperti dalam gambar 2.15 kurva
performansi kompresor 1 tingkat. Kurva seperti ini sangat berguna untuk membandingkan
performansi satu kompresor terhadap yang lain.
54
BAB III
PEMBAHASAN
Data Teknis
Operasional kompresor memerlukan adanya perawatan tiap harinya, perawatan tersebut antara lain :
A. Sediakan buku catatan operasi yang harus diisi setiap hari dengan data-data : temperatur di setiap
bagian yang penting, tekanan kerja, konsumsi minyak pelumas, kebocoran-kebocoran (seperti :
minyak, udara dan air), fluktuasi tekanan hidrolik, perubahan bunyi dan getaran serta hal-hal yang
lain.
B. Katup pengaman harus dioperasikan 1 kali tiap harinya.
C. Zat cair di dalam tangki udara dan pemisah, setiap hari harus dikuras 2 kali.
D. Pastikan bahwa meter-meter bekerja dengan baik (jarum manometer harus bergerak ketika ada
tekanan dan menunjuk angka nol ketika tidak ada tekanan).
E. Pastikan bahwa katup pengatur tekanan dan tombol tekanan akan bekerja pada daerah tekanan
yang sesuai. Lakukan penyetelan jika tidak sesuai. Untuk mempermudah pemeriksaan, cermati
ikhtisar pada tabel berikut :
3 Pengukur tekanan Periksa apakah jarum manometer dapat bergerak secara halus dan jarum
menunjuk angka nol (atau mendekati nol) bila tekanan di dalam tangki
adalah nol.
4 Katup pengatur Periksalah dengan mengamati manometer, apakah kompresor bekerja
pada
5 Tombol Tekanan Periksalah dengan mengamati manometer, apakah kompresor bekerja
daerah tekanan sebagaimana ditetapkan pada pengatur tekanan.
pada
6 (Pressure Switch)
Katup pengaman Tariklah sedikit jarum katup pengaman pada tekanan mencapai
daerah tekanan sebagaimana ditetapkan pada tombol tekanan.
maksimum
(jarum manometer menunjuk pada garis merah). Jika dengan tarikan
7 Lain – lain ringan katup
Periksalah sudah–dapat
bagian terbuka,
bagiannya makaada
apakah katup dalam
bunyi ataukeadaan baik. tidak
getaran yang
normal.
Kompresor mempunyai berbagai bagian yang mendapat beban tumbukan dan yang saling meluncur
dengan tekanan permukaan yang besar. Selain itu getaran mekanisme serta denyutan tekan merupakan
hal yang tidak dapat dihindari. Oleh sebab itu, jika menginginkan kompresor dalam keadaan tetap baik dan
mempunyai umur yang panjang, maka kompresor harus dioperasikan dengan benar serta dilakukan
pemeriksaan dan pemeliharaan dengan cermat serta diperiksa secara periodik.
Prosedur pemeriksaan rutin terdapat pada tabel dibawah. Jangka waktu pemeriksaan rutin bervariasi,
tergantung pada masing-masing produk. Jadi tabel tersebut hanya dapat dipergunakan sebagai pedoman
umum. Pedoman yang lebih terperinci harus diambil dari buku petunjuk dari pabrik kompresor yang
bersangkutan.
Goresan dan keausan Gantilah jika ada beberapa Gantilah ketiga cincin
pada cincin dan goresan atau bila permukaan - - X
silinder. luar cincin sudah tidak sekaligus.
mempunyai kemiringan lagi.
Jika kompresor tidak dipakai untuk jangka waktu lama (tidak aktif), kompresor akan berkarat,
berdebu, mutu minyaknya menurun, terjadi pengembunan uap air, pembekuan, korosi karena kandungan
gas yang korosif dan sebagainya. Jika nanti akan digunakan lagi, kompresor bisa mengalami
58 gangguan
seandainya tidak dirawat dengan baik pada waktu tidak dipakai. Apabila kompresor tidak digunakan selama
lebih dari sebulan, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :
A. Jika keadaan lingkungan banyak debu, kompresor harus ditutup dengan lembar plastik
pada tempat pernafasan kotak engkol, perapat engkol, tutup katup, pompa minyak,
instrumentasi dan sebagainya.
B. Buka instrumen-instrumen, kemudian disimpan.
C. Katup – katup harus tertutup sepenuhnya untuk mencegah pipa – pipa kemasukan debu atau
air hujan.
D. Minyak pencegah karat atau gemuk harus dilapiskan pada bagian dalam kompresor.
Kompresor harus diputar dengan tangan sekali sebulan, untuk mencegah karat dan
meratakan minyak pelumas. Jika kompresor masih terhubung dengan sumber tenaga listrik,
maka dapat dijalankan selama 10 menit tiap hari tanpa beban.
E. Jika kompresor masih terhubung dengan sumber listrik dan tidak digunakan dalam jangka
waktu yang lama, sebaiknya semua tombol dikunci supaya aman.
Pada waktu overhaul (pembongkaran dan perakitan kembali) perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
A. Sebelum pembongkaran atau perbaikan dilakukan, listrik harus dimatikan dari tombolnya dan udara
yang masih tersisa di dalam tangki udara harus dibuang.
B. Bagian – bagian yang dibongkar harus diletakkan di kotak atau diatas kertas secara berurutan
untuk memudahkan pada waktu pemasangan kembali. Dengan cara ini tidak akan ada suku cadang
yang terlewati atau tertukar urutan pemasangannya.
C. Paking atau cincin yang rusak harus diganti yang baru. Paking yang sudah terpakai tidak boleh
dipasang lagi.
D. Jika pencucian dilakukan dengan minyak yang sudah menguap, bagian – bagian harus dikeringkan
sebelum dipasang. Untuk membersihkan endapan karbon yang berasal dari minyak pelumas
sebaiknya memakai zat pembersih karbon
E. Torak, katup, silinder dan bagian – bagian lain yang saling meluncur harus dilakukan secara
hati-hati.
F. Pada waktu pemasangan, beri sedikit minyak pelumas pada permukaan-permukaan yang
meluncur.
A. Jika gangguan terjadi, gejalanya harus ditentukan dengan tepat dengan menggunakan keterangan yang
lengkap dari pemakai. Dari keterangan tersebut, diantaranya menyebutkan saat kondisi gangguan dan
dapat ditentukan sebab-sebabnya.
B. Jika kompresor masih mungkin dijalankan, maka dapat dioperasikan untuk diamati gejala-
gejala gangguannya dalam keadaan kerja
C. Seluruh sistem hendaknya diperiksa secara cermat sebelum membuat kesimpulan.
D. Penanganan gangguan seharusnya didasari atas analisa dan dilaksanakan secara sistematis.
Gejala gangguan serta cara mengatasinya dijelaskan secara terperinci dalam tabel berikut :
Motor
Udara bocor dari Bersihkan endapan
mendengung.
katup udara. arang. Ganti dengan
yang baru jika
kebocoran besar atau
pecah.
Motor rusak. Perbaiki motor di
bengkel motor.
64
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Secara umum hasil kerja praktek yang dilakukan di PT ASTB Tulehu dapat
memampatkan udara .
karena dengan adanya perawatan dan pemeliharaan yang terstrukur dan berjalan
continue dapat mengurangi biaya atau kerugian baik dari segi waktu dan material.
4.2 SARAN
Saran yang dapat diberikan dari hasil kerja praktek ini antara lain :
diperhatikan dengan cermat. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
DAFTAR PUSTAKA