Anda di halaman 1dari 12

Abstrak

Salah satu komponen dasar mesin pendingin yang beroperasi dengan


siklus kompresi uap (SKU) adalah alat ekspansi. Kegunaan alat ekspansi adalah
untuk menurunkan tekanan refrigeran cair yang keluar dari kondensor dan
mengatur aliran refrigeran tersebut masuk ke evaporator. Alat ekspansi jenis
pipa kapiler adalah sebuah pipa panjang dengan diameter yang kecil dan
bervariasi antara 1 m hingga 6 m dengan diameter dalam antara 0,5mm sampai
3 mm. Pemilihan panjang dan diameter pipa kapiler tergantung pada daya
kompresor yang dipakai, kapasitas pendinginan di evaporator dan jenis
refrigeran yang digunakan. sehingga setelah dipilih tidak dapat disetel lagi
untuk mengatasi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi pada mesin
pendingin. Berbeda dengan pipa kapiler, katup ekspansi termostatik (KET)
merupakan alat ekspansi berkendali panas lanjut (superheat), yang digerakkan
oleh besarnya gas panas lanjut hisap yang meninggalkan evaporator.
Keseimbangan laju aliran pada katup ekspansi termostatik dan kompresor
secara praktis dapat disamakan dengan katup apung. Penggunaan KET akan
memberikan tekanan dan temperatur kerja yang lebih rendah dibanding pipa
kapiler. Artinya penggunaan KET akan memberikan pendinginan yang lebih
baik dibanding penggunaan pipa kapiler
Mesin Pendingin
Mesin pendingin yang paling banyak digunakan saat ini adalah mesin
pendingin yang beroperasi dengan siklus kompresi uap (SKU). Mesin
pendingin siklus kompresi uap memiliki empat komponen utama yaitu
kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pendinginan/refrigerasi
merupakan suatu proses penyerapan kalor (panas) dari suatu benda atau
ruangan sehingga temperatur benda atau ruangan tersebut turun lebih rendah
dari temperatur sekeliling atau lingkungannya. Proses penyerapan kalor terjadi
di evaporator, cairan refrigeran (zat/fluida pendingin) di dalam evaporator
yang berada pada temperatur dan tekanan rendah akan mengambil/menyerap
panas dari ruangan, sehingga refrigeran yang berubah fasa menjadi uap
menurunkan temperatur ruangan. Uap refrigeran pada temperatur 390 dan
tekanan rendah kemudian dihisap oleh kompresor sehingga temperatur dan
tekanannya naik. Panas dari uap refrigeran yang tekanan temperaturnya naik,
kemudian dibuang ke luar ruangan/lingkungan di kondensor, sehingga uap
refrigeran akan mengembun (kondensasi) menjadi cairan. Agar proses
pendinginan dapat berlangsung, maka cairan refrigeran yang bertemperatur
dan tekanan tinggi di kondensor perlu diturunkan temperatur dan tekanannya
agar pengambilan panas dapat berlangsung kembali.
Sebuah alat ekspansi yang dipasang setelah kondensor
akan menyebabkan temperatur dan tekanan cairan
refrigeran turun sehingga panas ruangan akan diserap
atau diambil kembali oleh carian refrigeran di
evaporator. Alat ekspansi berfungsi mengekspansikan
secara adiabatik cairan refrigeran bertekanan dan
bertemperatur tinggi dari kondensor sampai tekanan
dan temperatunya rendah serta mengatur pemasukan
refrigeran sesuai dengan beban pendinginan yang
dapat dilayani oleh evaporator. Alat ekspansi akan
mengatur aliran refrigeran baik secara manual
maupun otomatik. Alat ekspansi yang banyak
digunakan adalah jenis pipa kapiler dan jenis katup
ekspansi termostatik (Thermostatic Expansion
Valve/TEV).
Katup ekspansi
Katup ekspansi termostatik (KET) adalah katup ekspansi serbaguna
dan paling banyak digunakan dalam sistem pendingin. Sebuah KET
akan mempertahankan tingkat superheat konstan di ujung keluar
evaporator , karena itu TEV adalah yang paling efektif untuk
evaporator kering dalam mencegah kerusakan kompresor karena
refrigeran cair tidak boleh masuk ke kompresor. Pada saat beban
pendingin bertambah, cairan refrigeran di evaporator akan menguap
lebih banyak, sehingga temperatur superheat akan naik. Kenaikan
temperatur dari evaporator akan menyebabkan cairan refrigeran yang
sama yang terdapat dalam sensing bulb akan menguap yang
menyebabkan naiknya tekanan. Tekanan ini akan menekan 391
diafragma ke bawah sehingga katup terbuka lebih besar, selanjutnya
cairan refrigeran dari kondensor akan mengalir lebih banyak ke dalam
evaporator. Temperatur superheat di evaporator akan kembali berubah
dan menyesuaikan dengan beban pendinginan
Cara kerja katup ekspansi
Cairan refrigerant dari drier/ receiver/ filter sebelum masuk ke
katup ekspansi bertekanan tinggi ( 14 kg/cm2 ) lalu menuju ke
katup ekspansi. Setelah memalui katup ekspansi tekanan
tersebut turun menjadi sekitar 2,1 kg/cm2 dan berubah menjadi
butiran butiran kecil, hal ini untuk mempermudah dalam
proses penguapan dalam evaporator. Pembukaan katup ekspansi
dipengaruhi oleh suhu dari output evaporator yang disensor oleh
heat sensor (internal equalizing valve) didalam pipa kapiler heat
sensor terdapat cairan yang peka terhadap suhu (sama dengan
cairan refrigerant). Apabila suhu tinggi maka zat tersebut akan
menguap maka tekanan akan naik dan kemudian mendorong
katup diafragma yang kemudian menekan ball, lalu terbukalah
katup ekspansi setelah refrigerant keluar dari katup ekspansi
maka refrigerant akan masuk leda;am evaporator. Dalam
evaporator refrigerant akan diuapkan dengan cara mengambil
panas dan udara sekitar dengan bantuan blower.
Pipa kapiler
Pipa kapiler merupakan komponen utama AC yang berfungsi menurunkan tekanan refrigran dan
mengalirkan refrigran menuju evaporator. Pada pipa kapiler, refrigan yang mengalir adalah dalam
bentuk cair, sehingga tidak jarang akan mengaluarkan bunyi seperti aliran air pada saat beroperasi.
Ukuran pipa kapiler dapat diganti apabila dibutuhkan tetapi harus berpatokan pada hubungan
penggantian diameter dalam dan panjang pipa kapiler.Fungsi pipa kapiler sangat vital karena
menghubungkan dua bagian tekanan yang berbeda, yaitu tekanan tinggi dan tekanan rendah.
Refrigran bertekanan tinggi sebelum melewati pipa kapiler akan diubah atau diturunkan tekanannya.
Akibat dari penurunan tekanan refrigran menyebabkan terjadinya penurunan suhu pada fase liquid.
Pada bagian inilah refrigran mencapai suhu terendah (terdingin). Pipa kapiler terletak diantara
saringan (filter) dan evaporator. Ketika mengganti atau memasang pipa kapiler baru, hindari kondisi
tertekuk tajam karena bisa menyebabkan penyumbatan. Penggantian pipa kapiler harus disesuaiakan
dengan diameter dan panjang pipa sebelumnya.
Pipa kapiler terdiri dari berbagai macam ukuran. Yang diukur bagian diameter dalam
(insidediameter/ID) dari pipa, lain halnya dengan pipa tembaga yang diukur adalah diameter luar
(Outsidediameter/OD). Pipa kapiler tidak boleh dibengkok terlalu tajam, karena dapat
menyebabkan tersumbatnya lubang pipa. Pipa kapiler menghubungkan saringan (filter dryer) dan
evaporator, merupakan batas antara sisi tekanan tinggi dan tekanan rendah dari system. Pada bagian
tengahnya sepanjang mungkin dilekatkan dengan saluran hisap dan disolder. Bagian yang disolder ini
dinamakan Penukar Kalor (heat Exchanger).
Cara kerja pipa kapiler
Mesin pendingin AC Split merupakan jenis mesin AC yang memiliki dua unit
utama yaitu cold side yang terletak didalam ruangan dan hot side yang terletak
diluar ruangan. Adapun unit cold side yang terletak didalam ruangan terdiri
dari katup ekspansi dan koil evaporator, sedangkan untuk hot side yang
terletak diluar ruangan terdiri dari kompresor, koil pada kondensor, kipas, dan
beberapa komponen elektrik. Mesin pendingin AC Split ini telah dimodifikasi
dengan menambah pemasangan katup ekspansi termostatik yang diparalel
dengan pipa kapiler, sehingga dapat diperoleh perbandingan unjuk kerja
antara pipa kapiler dengan katup ekspansi termostaitk terhadap instalasi
sistem pendingin AC Split 1 HP. Perbandingan unjuk kerja tersebut dapat
diketahui dengan mengolah hasil data yang telah diperolelt setelah
merencanakan, membuat dan melakukan pengujian terhadap alat uji mesin
pendingin; yaitu menghitung harga laju aliran massa, laju pengeluaran kalor
pada kondensor, laju pemasukan kalor pada evaporator dan menghitung
koefisien prestasi dari mesin pendingin baik yang menggunakan pipa kapiler
maupun yang menggunakan katup ekspansi termostatik.
Pengaruh Penggunaan pipa kapiler
dan katup ekspansi pada pendingin
pipa kapiler dan katup ekspansi termostatik (KET)
merupakan alat ekspansi berkendali panas lanjut
(superheat), yang digerakkan oleh besarnya gas panas
lanjut hisap yang meninggalkan evaporator.
Keseimbangan laju aliran pada katup ekspansi
termostatik dan kompresor secara praktis dapat
disamakan dengan katup apung. Penggunaan KET
akan memberikan tekanan dan temperatur kerja yang
lebih rendah dibanding pipa kapiler. Artinya
penggunaan KET akan memberikan pendinginan yang
lebih baik dibanding penggunaan pipa kapiler.

Anda mungkin juga menyukai