Oleh
Mukhammad Fatkhullah
NIM 131910101051
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi sekarang ini mesin mempunyai peran yang
mesin cuci, kulkas, alat pendingin ruangan, kompor, pompa air dan lain
sebagainya.
berupa benda padat, cair maupun gas, yang mana sangat dibutukan
untuk kemajuan dalam sektor industri, baik itu tergolong industri ringan
serba modern.
Pompa ialah suatu mesin yang dapat memindahkan sejumlah zat cair
( fluida ) dari suatu tempat yang lain dan juga dapat memindahkan fluida
dari tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi. Pada umumnya
pompa terdiri dari impeller yang memutar fluida atau menghisap fluida
dari pipa isap kepipa tekan pada pompa, dan juga casing volute
fluida yang keluar dari impeller menjadi head tekanan dan mengalirkan
kedua pompa. Impeller dan Casing volute ini sangat besar perannya
untuk pompa.
1. Untuk mengetahui cara kerja dan fungsi impeller dan casing volute.
TEORI DASAR
dari suatu tempat ketempat lainnya, melalui suatu media dengan cara
masuk dan bagian keluar. Dengan kata lain pompa berfungsi mengubah tenaga
mekanis dari suatu sumber tenaga penggerak menjadi tenaga tekanan dari fluida ,
dimana tenaga ini dibutuhkan untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan
Pada prinsipnya pompa merupakan sebuah alat pemindah suatu fluida dari
suatu tempat ketempat lainnya dengan adanya suatu tekanan yang terjadi didalam
pompa, yaitu dari tekanan yang rendah ke tekanan yang tinggi. Fluida mengalir
dari suatu tempat yang tinggi ketempat yang rendah, sehingga bagaimana fluida
dapat mengalir dari tempat yang rendah ketempat yang tinggi,ada beberapa faktor
- Faktor ketinggian
yang tinggi ketempat yang rendah, artinya air dapat mengalir dari tekanan yang
Oleh karena itu untuk mengatasi faktor diatas memerlukan suatu alat yang
dapat menaikkan tekanan dan menekan laju aliran dari fluida yang dibutuhkan,
energi fluidanya berlangsung secara periodik, dengan memberi gaya kesuatu arah
atau lebih pada fluida dalam ruangan bervolume tertentu sehingga menghasilkan
penambahan tekanan pada fluida sampai mencapai batas yang diperlukan untuk
mendorong cairan melalui valve keluar pipa.pompa ini dapat dibagi dua macam,
yaitu :
a. Reciprocating pump
utamanya terdiri dari silinder dan torak. Pada pompa ini tekanan yang dihasilkan
b. Rotary pump
Bagian utama dari pompa ini adalah stator ( rumah pompa ) dan rotor
( bagian yang berputar ). Cara kerja pompa ini yaitu : mula- mula cairan yang akan
dihisap akan mengisi ruangan antara rotor dan stator karena perputaran rotor,
maka cairan akan terperangkap pada ruangan tertutup dan ditekan menuiju keluar
pompa.
2. Pompa Dinamik
Pompa dinamik merupakan suatu pompa dimana energi secara terus
hingga mencapai kecepatan yang melebihi kecepatan pada bagian luar, lalu
kepada fluida yang akan dipompakan. Cara kerjanya mula- mula daya dari luar
adanya putaran impeller tersebut, maka fluida yang berada pada sisi masuk
impeller ( 4 ) akan keluar melalui sisi saluran impeller mempunyai kecepatan yang
Cairan yang masuk pompa dengan energi total tertentu mendapat tambahan
energi dari pompa sehingga setelah keluar dan pompa cairan akan mempunyai
yang terjadi akibat putaran impeller, sehingga energi mekanik yang masuk
ditransformasikan menjadi tekanan. Daya dari motor diberikan kepada poros untuk
memutarkan impeller didalam fluida. Maka fluida yang ada didalam impeller oleh
dorongan sudu- sudu ikut berputar karena adanya gaya sentrifugal, maka fluida
mengalir dari impeller keluar melalui saluran diantara sudu- sudu. Disini fluida
tekanan fluida menjadi lebih tinggi, demikian pula kecepatannya bertambah besar
Fluida yang keluar dari impeller ditampung oleh saluran berbentuk volut
dikelilingi impeller dan disalurkan keluar pompa melalui nosel. Didalam nosel ini
bertambah besar.
Dari uraian diatas, jelaslah bahwa pompa sentrifugal dapat merubah energi
mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energi fluida. Energi inilah yang
Jenis pompa ini banyak digunakan pada industri – industri, tersedia dalam
instalasi vertikal dan horizontal, single atau multi stage untuk aliran besar. Pada
jenis ini, kecepatan fluida yang keluar dari impeller diperkecil dan tekanannya
diperbesar pada saluran spiral didalam casing.Saluran yang berbentuk spiral ini
disebut volut.
Gambar 2.3 Pompa sentrifugal Volut
bertekanan tinggio. Pada awalnya mempunyai efisiensi yang lebih tinggi dari tipe
volut, namun kini bereferensi hampir sama. Pada pompa ini digunakan diffuser
yang mengelilingi impeller, guna dari diffuser ini adalah untuk menurunkan
kecepatan aliran yang keluar dari impeller sehingga energi kinetis aliran dapat
diubah menjadi tekanan secara efisien diffuser ini digunakan pada pompa yang
- posisi porosnya
- Aliran cairannya
- Jumlah tingkatannya
- Cara isapnya
impeller.
o Pompa volute ganda, dimaksud agar beban radial pada porosnya tidak
terlalu besar
2.3.2 Klasifikasi Menurut Bentuk Impeller
Dibedakan atas :
o Pompa horizontal
o Pompa vertikal
Dibedakan atas :
o Pompa aliran aksial, dimana arah aliran cairan tegak sejajar dengan
sumbu poros.
o Pompa aliran radial, dimana arah aliran cairan tegak lurus dengan sumbu
poros.
o Pompa aliran campuran, dimana arah aliran tidak aksial maupun radial.
Pompa ini hanya mempunyai satu impeller, head total yang ditimbulkan
Pompa ini menggunakan banyak impeller yang dipasang secara seri pada
satu poros.
berikutnya dan seterusnya hingga impeller yang terakhir. Head total pompa
Dibedakan atas :
bekerja pada masing – masing sisi isap tidak sama sehingga akan timbul gaya aksial
Pada jenis pompa ini zat cair masuk melalui kedua sisi impeller tersebut,
dipasang saling bertolak belakang, sehingga gaya yang timbul akibat gaya yang
bekerja pada masing – masing sisi impeller akan saling mengimbangi. Laju aliran
total sama dengan dua kali laju aliran yang masuk melalui masing – masing
rata – rata V ( m/s ), dan ketinggian Z ( m) diukur dari bidang referensi, maka zat
P V2
H Z ( II. 1)
2g
Dimana :
p
= Head tekanan
V2
2g = Head kecepatan
Z = Head potensial
Ketiga head tersebut diatas adalah energi mekanik yang dikandung oleh
satuan berat 1 kgf zat cair yang mengalir pada penampang yang bersangkutan
head total tersebut dinyatakan dengan satuan tinggi kolom air dalam meter.
Dalam satuan SI, head H dinyatakan sebagai energi spesifik y, yaitu energi
mekanik yang dikandung oleh aliran per satuan massa ( 1 kg ) zat cair, satuan y
adalah j/kg, maka energi spesifik tekanan P/ ,Kecepatan V²/2 dan potensial gZ.
p V2
g.H 2 gZ ( II.2 )
Dimana :
Komponen utama pada pompa antara lain adalah impeller dan rumah
pompa. Dimana pada impeller, zat cair mendapat percepatan sedemikian rupa
sehingga dapat mengalir keluar. Bentuk dari impeller pompa dapat ditentukan
Dengan kata lain harga n s dipakai sebagai parameter untuk menentukan jenis
impeller pompa, jadi apabila harga putaran spesifik pompa sudah ditentukan maka
ns = n.ÖQ ( II.3 )
3
H4
Dimana :
n s = Putaran spesifik
Kecepatan spesifik yang didefinisikan dalam persamaan diatas adalah sama untuk
pompa – pompa yang sebangun atau sama bentuk impellernya, meskipun ukuran
Bila tekanan pada sembarang titik didalam pompa turun menjadi lebih
rendah dari tekanan uap pada temperatur cairannya, cairan itu akan menguap dan
– sama dengan aliran sampai pada daerah yang mempunyai tekanan lebih tinggi
dicapai dimana gelembung – gelembung itu akan mengecil lagi secara tiba – tiba,
yang mengakibatkan tekanan yang besar pada dinding didekatnya. Fenomena ini
disebut kavitasi.
Masuknya cairan secara tiba – tiba kedalam ruangan yang terjadi akibat
yaitu terjadinya lubang- lubang. Sifat – sifat lain yang terjadi akibat kavitasi dapat
berupa bunyi ketukan yang kuat dan akan mengakibatkan getarkan pada bagian –
bagian pompa.
2. 7 Daya Pompa
Adalah daya dari pompa sentrifugal yang bisa digunakan dan dipindahkan
ke fluida, yaitu:
Pv =gHQ
Dimana :
P v = Daya pompa teoritis ( kW )
H = Head
= Kerapatan fluida ( kg /m 3)
g = Gravitasi ( m/det 2 )
Q = Kapasitas ( m 3 /det )
2.7.1 Daya Yang Dibutuhkan
Pv
P = o
Dimana :
PV = Daya pompa ( kW )
o = efisiensi overall
ds = 3 T / 0,2 i ( II.6 )
Dimana :
d s = Diameter poros ( m )
T = Torsi
= P/
d
Dn = ( 1,2 – 1,4 ) s ( II.7 )
Dimana :
Dn = diameter naaf ( in )
d
s = diameter poros ( in )
4Q + D 2
Do= n ( II.8 )
Vo
Dimana :
Q = kapasitas ( ft 2 /det )
Dn = dimeter naaf ( m )
4 n = 750
n = 3000 n = 1500 menit
(m/det)
2
0
1
V
0
5 6 3 4
0,003 0,01 0,02 0,03 0,1 0,2 0,6
Q (m3/det)
Gambar 2.10 Hubungan kecepatan sisi masuk ijin dengan kecepatan yang
Dibutuhkan dan putaran pompa
2.8.2.3 Kecepatan keliling sisi masuk impeller ( U I )
D!n 9
U 1 = 60 ( II. )
Dimana :
Fluida dianggap masuk impeller secara radial, sehingga sudut masuk absolute (
= Vr1
Tan 1
U1
Dimana :
= ( 1,1 – 1,3 ) Vi
V
Vr1 1
U1
Q
b1 = ( II.11 )
.D1Vr1 1
Dimana :
Q = kapasitas ( m 3 /det )
1840 H
D2 = n
Dimana :
D2 = diameter luar impeller ( in )
) H = head pompa ( ft )
.D2.n 1
U2 = 60 ( II. 3 )
Dimana :
Kecepatan radial sisi keluar diperhitungkan dari radial sisi masuk yaitu :
Besarnya sudut sisi keluar dibuat lebih besar dari sudut sisi masuk untuk
2 = ( 15 o - 40 o )
2.8.3.5 Segitiga kecepatan Sisi Keluar
V`
V
'2 Vr 2
Vu2
Vu2
U2
Gambar 2.12 Segitiga kecepatan sisi keluar
Q
b 2 = Vr .D
2. 2. 2
Dimana :
Dimana :
m = 1 2 2
.D1
t1 = z
Dimana :
z = jumlah sudut
2.8.6 Tebal Sudu ( s )
R2 b R2 a
= 2(R cos R cos ) ( II.19 )
b b a a
Dimana :
a dan b = indek yang menunjukkan bagian dalam dan luar lingkaran konsentris.
velocity ) dari fluida menjadi tinggi tekan. Untuk perencanaan rumah pompa dimulai
Rt = ( 1,05 – 1,10 ) R2
2.8.8.2 Sudut Antara Tongue Teoritis Dengan Tongue Aktual.
Bave = b3 2 tan / 2
Dimana :
= Rave - R
dengan garis horizontal 30 o . Rencana rumah pompa ditentukan oleh sudut yang
dihitung.
Q R2 R