Anda di halaman 1dari 5

OXY FUEL GAS

WELDING

Disusun Oleh :

ILYAS RANGGA RAMADHAN

13.7616/T

Teknika VII B

STIP JAKARTA

2017
Oxy Fuel Gas Welding

Merupakan proses pengelasan yang menggunakan bahan bakar gas yang dikombinasikan
dengan oksigen untuk menghasilkan api. Api disini bertindak sebagai sumber panas yang
mampu melelehkan benda kerja sehingga benda kerja akan tersambung. Gas yang
digunakan pada proses ini adalah asetilena sehingga proses ini sering dikenal dengan
oxyacetylene gas welding atau las karbit.

Reaksi kimia yang terjadi pada proses ini yaitu sebagai berikut :
A. Reaksi primer
C2H2 + O2 -> 2CO + H2 + Heat
Panas yang dihasilkan pada reaksi ini yaitu sepertiga dari panas total

B. Reaksi sekunder
2CO + H2 + 1,5H2O -> 2CO2 + H2O + Heat
Panas yang dihasilkan pada reaksi ini yaitu dua pertiga dari panas total

Ada 3 jenis api yang muncul pada proses ini yaitu neutral flame, oxidizing flame, dan
carburizing flame. Neutral flame terjadi saat perbandingan gas asetilen dengan oksigen
sekitar 1:1. Oxidizing flame terjadi saat komposisi oksigen lebih banyak dibandingkan gas
asetilen atau dikenal dengan pembakaran miskin. Sedangkan carburizing flame merupakan
pembakaran kaya yaitu perbandingan gas asetile lebih banyak dibandingkan oksigen.
Logam pengisi proses ini diberikan logam tambahan berbentuk batang saat proses las
berlangsung. Logam pengisi sering disebut filler rod. Logam pengisinya juga dilapisi
dengan flux. Fungsi flux ini untuk memperlambat proses oksidasi, menghilangkan oksida
pada permukaan benda kerja, dan membuat shielding gas (gas pelindung) sehingga
terlindung dari zat lingkungan sekitar. Keuntungan proses ini diantaranya portable,
serbaguna, dan low cost.

Dapat digunakan untuk material logam maupun nonlogam. Peralatan yang digunakan di
antaranya welding torch yang dihubungkan dengan tabung gas oksigen dan tabung gas
bahan bakar biasanya gas asetilen.

Salah satu metode lain dari oxyfuel gas welding yaitu pressure-gas welding. Metode ini
prinsipnya menekan torch oleh 2 benda kerja di kedua belah sisi sehingga kedua benda
tersebut tersambung.
Las GMAW (Gas Metal Arc Welding) MIG MAG

Pengertian Pengelasan GMAW (Gas Metal Arc Welding) adalah pengelasan yang
menggunakan shielding gas. Shielding gas berfungsi sebagai pelindung logam las saat
proses pengelasanberlangsung agar tidak terkontaminasi dari udara lingkungan sekitar
logam lasan, karena logam lasan sangat rentan terhadap difusi hidrogen yang dapat
menyebabkan cacat Porosity. Pengelasan GMAW dapat menggunakan gas Argon (Ar)
yang biasa disebut MAG ataupun gas Karbondioksida (CO2) yang biasa disebut MIG.

1. Proses Las MAG (Metal Active Gas)


Pada proses pengelasan ini gas CO2 digunakan sebagai gas pelindung dan
menggunakan kawat las pejal sebagai logam pengisi dan digulung dalam rol
kemudian diumpankan secara terus menerus selama proses pengelasan
berlangsung. Karena menggunakan gas pelindung CO2 yang bersifat oksidator
maka pengelasan ini bagus untuk pengelasan pada konstruksi. Selain itu biaya
operasi pada pengelasan ini lebih murah daripada pengelasan yang menggukan gas
pelindung lainnya seperti Argon (Ar).

Dalam penggunaan gas CO2 sebagai gas pelindung berpengaruh pada pemindahan
logam cair dari elektroda ke material induk berbentuk bola – bola yang relatif
besar. Hal ini dikarenakan logam yang mencair tetap melekat pada ujung elektroda
karena busur yang kurang bagus. Pada proses GMAW juga sering terjadi banyak
spater atau percikan – percikan, tetapi spater ini dapat dikurangi dengan cara
memperpendek jarak busur las sehingga ujung elektroda seperti logam yang
mencair.
2. Proses Las MIG (Metal Inert Gas)
Pada proses pengelasan MIG ini tidak berbeda jauh dengan proses pengelasan pada
GMAW, yang membedakan kedua pengelasan ini terdapat pada gas pelindung.
Sesuai dengan namanya Metal Inert Gas, maka pada pengelasan MIG ini gas
pelindung yang digunakan adalah inert gas atau gas Mulia seperti Argon (Ar),
Helium atau Helium dicampur dengan Argon, tetapi juga dapat menggunakan gas
CO2 sebagai gas Pelindung. Untuk proses pengelasan MIG ini biasanya digunakan
untuk mengelas material yang terbuat dari alumunium atau baja tahan karat.

Pada Proses pengelasan GMAW dapat dikerjakan secara semi-otomatis atau


otomatis. Asap dan percikan las yang terjadi pada proses GMAW lebih sedikit
dibandingkan dengan SMAW, juga tidak ada slag atau terak yang harus dibersihkan
setelah pengelasan selesai. Kecepatan pengelasan dan laju pengisian sama atau
lebih besar dari pada SMAW. Tetapi penetrasi pada GMAW lebih dangkal
dibandingkan pada proses pengelasan SMAW.

Anda mungkin juga menyukai