Anda di halaman 1dari 23

Material Non Logam

NAMA : ANDRE MAULANA


NO BP : 2018130027
JURUSAN : TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI


2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan atau material merupakan kebutuhan bagi manusia mulai zaman


dahulu sampai sekarang. Kehidupan manusia selalu berhubungan dengan
kebutuhan bahan seperti pada transportasi, rumah, pakaian, komunikasi, rekreasi,
produk makanan dan sebagainya. Perkembangan peradaban manusia juga bisa
diukur dari kemampuannya memproduksi dan mengolah bahan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya (zaman batu, perunggu dsb). Pada tahap awal manusia hanya
mampu mengolah bahan apa adanya seperti yang tersedia dialam misalnya : batu,
kayu, kulit, tanah dan sebagainya. Dengan perkembangan peradaban manusia,
bahan-bahan alam tersebut bisa diolah sehingga bisa menghasilkan kualitas bahan
yang lebih tinggi. Pada 50 tahun terakhir para saintis menemukan hubungan sifat-
sifat bahan dengan elemen struktur bahan. Sehingga bisa diciptakan puluhan ribu
jenis bahan yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda salah satunya adalah logam.

Ilmu logam adalah suatu pengetahuan tentang logam-logam yang


menjelaskan tentang sifat-sifat, struktur, pembuatan, pengerjaan dan penggunaan
dari logam dan paduannya. Bahan teknik dapat digolongkan dalam kelompok
logam dan bukan logam. Makalah ini akan membahas secara khusus pada bahan-
bahan bukan logam dengan memamparkan segala ciri , sifat ,serta macam dari
bahan-bahan yang termasuk kedalam golongan bukan logam (non logam).
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini ialah sebagai berikut:

a. Bagaimana pengklasifikasian material yang ada di alam?


b. Apakah yang dimaksud dengan Material Non Logam?
. c. Bagaimana Sifat fisis dan sifat kimia Non Logam ?
d. Bagaimana pengolongan material Non Logam?
e. Apa saja kegunaan bahan Non Logam di bidang industri ?

1.3 Tujuan Makalah

Adapun tujuan makalah ini ialah sebagai berikut:

a. Mengetahui klasifikasi material yang ada di alam.


b. Mengetahui Non Logam beserta unsur-unsurnya.
c. Mengetahui sifat fisis dan sifat kimia Non Logam secara umum.
d. Mengetahui material-material yang termasuk dalam golongan Non
Logam.
c. Mengetahui kegunaan bahan Non Logam pada bidang industri.
BAB II

ISI

2.1 Klasifikasi Material

Terdapat banyak sekali jenis material yang tersedia di alam. Di dalam dunia
teknik, material umumnya diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu : material
logam, keramik, polymer, dan komposit. Saat ini penggunaan material logam dan
berbagai paduannya masih mendominasi bahan peralatan mesin. Penggunaan
material komposit dan keramik untuk peralatan mesin pada akhir abad 20 mulai
berkembang cukup pesat.
2.2 Non Logam

Secara umum bahan non logam didefinisikan sebagai bahan-bahan yang


tidak mengandung unsur logam didalamnya. Namun jika dilihat dari sudut
keunsurannya, Non logam didefinisikan sebagai kelompok unsur kimia yang
bersifat elektronegatif, yaitu lebih mudah menarik elektron valensi dari atom lain
dari pada melepaskannya. Unsur-unsur yang termasuk dalam nonlogam adalah
1. Halogen : Fluorine (F), Chlorine (Cl), Bromine (Br), Iodine (I), Astatine
(At), Ununseptium (Uus).

2. Gas mulia : Helium (H), Neon (Ne), Argon (Ar), Krypton (Kr), Xenon
(Xe), Radon (Rn), Ununoctium (Uuo).

3. Nonlogam lainnya : Hidrogen (H), Carbon (C), Nitrogen (N), Phosphorus


(F), Oxygen (O), Sulfur (B), Selenium (Se).

Sebagian besar nonlogam ditemukan pada bagian atas tabel periodik, kecuali
hidrogen yang terletak pada bagian kiri atas bersama logam alkali. Walaupun
hanya terdiri dari 20 unsur, dibandingkan dengan lebih dari 80 lebih jenis logam,
nonlogam merupakan penyusun sebagian besar isi bumi, terutama lapisan luarnya.

Pada tabel periodik, unsur-unsur di daerah perbatasan antara logam dan nonlogam
mempunyai sifat ganda. Misalnya unsur Boron (B) dan Silikon (Si) merupakan
unsur nonlogam yang memilki beberapa sifat logam yang disebut unsur metaloid.
2.3 Sifat Fisis dan Sifat Kimia Non Logam

a) SIFAT FISIS NONLOGAM

Pada umumnya unsur nonlogam mempunyai sifat fisis, antara lain:

1. Nonlogam tidak dapat memantulkan sinar yang datang sehingga nonlogam


tidak terlihat mengkilat.

2. Nonlogam tidak dapat menghantarkan panas dan listrik sehingga disebut


sebagai isolator.

3. Nonlogam sangat rapuh sehingga tidak dapat ditarik menjadi kabel atau
ditempa menjadi lembaran.

4. Densitas atau kepadatannya pun relatif rendah sehingga terasa ringan jika
dibawa dan tidak bersifat diamagnetik (dapat ditarik magnet).

5. Nonlogam berupa padatan, cairan dan gas pada suhu kamar. Contohnya
padatan Carbon (C), cairan Bromin (Br) dan gas Hidrogen (H).

b) SIFAT KIMIA NON LOGAM


Sifat-sifat kimia yang dimiliki unsur nonlogam antara lain:

1. Jika dilihat dari konfigurasi elektronnya, unsur-unsur nonlogam cenderung


menangkap elektron karena memiliki
2. energi ionisasi yang besar untuk membentuk anion. Contohnya, Cl- , O2- ,
N3
2. Umumnya unsur nonlogam memiliki titik leleh dan titik didih yang relative
rendah jika dibandingkan dengan unsur logam.

3. Nonlogam memiliki 4 sampai 8 elektron dalam kulit terluar dari atom-


atomnya.

4. Nonlogam yang bereaksi dengan logam akan membentuk garam.

nonlogam + logam garam

5. Kebanyakan nonlogam oksida yang larut dalam air akan bereaksi


membentuk asam. Contohnya:

nonlogam oksida + air asam

CO2 (g) + H2O (l) H2CO3 (aq)

6. Nonlogam dapat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.

nonlogam oksida + basa garam + air

CO 2 (g) + 2NaOH (aq) Na2CO3 (aq) + H2O


2.4 Penggolongan Material Non Logam

Menurut Cahyo Kuncoro(2013:23-25), Material non logam dapat dibedakan


menjadi beberapa golongan, yaitu:

I. Keramik

Material keramik merupakan material yang terbentuk dari hasil senyawa


(compound) antara satu atau lebih unsur-unsur logam (termasuk Si dan Ge) dengan
satu atau lebih unsur-unsur non logam. material jenis keramik semakin banyak
digunakan, mulai berbagai abrasive, pahat potong, batu tahan api, kaca, dan lain-
lain, bahkan teknologi roket dan penerbangan luar angkasa sangat memerlukan
keramik.

Contoh keramik : silikon oksida, aluminium oksida, kalsium oksida, magnesium


oksida, kalium oksida dan natrium oksida Sifat fisis dari Keramik adalah

a). Keramik memiliki daya konduktivitas yang rendah dan cenderung berperan
sebagai insulator Sifat konduktivitas rendah didapat pada banyak keramik seperti
SiO2 disebabkan ikatan yang dibentuk adalah ikatan kovalen non-polar yang
memiliki skala elektrolit rendah dibanding dengan ikatan kovalen polar dan ion.
b). Titik didih keramik cukup tinggi, sebesar 600oC-4000oC.Titik didih yang
tinggi dari keramik disebabkan adanya ikatan kovalen raksasa dari unsur silikon
yang memiliki sifat mirip dengan karbon yang memungkinkan silikon untuk
melakukan ikatan kimia dengan banyak unsur karena memiliki empat lengan atom.

Sifat Kimia dari keramik adalah ,

a). Dalam kondisi normal, keramik sangat sulit untuk mengalami korosi.
Keberadaan silikon sebagai major element dalam keramik memang dapat
dikategorikan sebagai logam, akan tetapi elektron valensi yang cukup banyak
menjadi penghalang bagi oksidator untuk bertukar posisi dengan elektron pada
silikon. Akan tetapi, korosi pada keramik dapat terjadi apabila terdapat unsur
logam seperti natrium, alumunium, dan seng karena memiliki potensial oksidasi
yang tinggi.

b). Keramik dapat larut jika bereaksi dengan larutan elektrolit sangat kuat seperti
HCl dan Mg(OH)2

II. Plastik (polimer)

Plastik merupakan bahan yang


sangat penting dalam dunia permesinan
dan industry modern. Plastik adalah
bahan sintetis berasal dari minyak
mineral, gas alam, atau dibuat dari
bahan asal batu bara, batu kapur, udara,
air dan juga dari binatang dan tumbuh-
tumbuhan. Pengolahanya dapat
dikerjakan pada proses panas dan
tekanan.
Sifat-sifat plastik pada umumnya adalah sebagai berikut:

a. Tahan korosi oleh atamosfer ataupun ole beberapa zat kimia.


b. Berat jenisnya cukup rendah, sebagian dapat mengapung dalam air.
c. Cukup ulet dan kuat, tetapi kekuatanya dibawah logam.

Bahan termoplastik mulai melunak pada suhu yang rendah, sedikit mempunyai
wujud yang menarik dan dapat diberi warna, ada yang transparan. Sifat mekanik
dari plastic adalah tidak mudah pecah dan rapuh. Beberapa bahan plastic koefisien
gesekanya sangat rendah sehingga sering digunakan sebagai bantalan kering.

Keburukan-keburukan dari plastik adalah sebagai berikut :

a. Kecenderungan memuai yaitu menjadi lebih panjang dengan adanya beban.


b. Suhu diatas 2000 C sifatnya menjadi kurang baik.
c. Terjadi perubahan polimer selama pemakaianya yang kemungkinan sekali
karena aksi dari sinar ultra violet.

Bahan plastik dibagi dalam dua golongan yaitu plastic termoseting dan
thermoplastic.

(a). Termoseting
Bahan ini keras dan mempunyai daya tahan panas yang tinggi. Proses pengerjaan
plastik termoseting adalah sebagai berikut. Bahan baku (resin) berbentuk biji-biji
kering dan bahan tambahan dimasukan kedalam cetakan lalu dipanaskan hingga
1500 C, kemudian ditekan dengan gaya kira 150 atm. Bahan ini akan mencair dan
memenuhi model. Selanjutnya dipanasi lagi sehingga bahan tersebut mengeras, lalu
tutup cetakan dibuka dam benda tersebut diangkat. Proses itu berlangsung pada
temperatur tinggi. Untuk mendapatkan permukaan benda yang halus cetakan haris
dipoles, terutama digunakan dalam pembuatan alat-alat listrik, tread bushing, dan
bearing bushing.
(b) Termoplastik

Termoplastik tersusun dari molekul-molekul panjang. Jikalau molekul


panjang itu diumpakan sebagai sebuah garis yang ditarik dan kita letakkan dua
buah molekul panjang berdampingan maka memperlihatkan suatu gambaran dari
suatu termoplas dalam keadaan padat. Jika termoplas dipanaskan untuk menjaga
keseimbangan maka molekul panjang akan bergerak lebih banyak. Suhu
pemanasan yang menyebabkan proses ini dinamakan suhu pelunak. Bila
termoplastik dipanaskan lebih lama, molekul panjang akan satu sama lain. Suhu
pada saat tersebut dinamakan suhu lumer dan bahan menjadi cair. Antar fasa padat
dan cair terdapat fasa antar tambahan, saat itu bahan berada dalam keadaan lunak.
Dalam keadaan itu bahan dikatakan plastic. Jadi termoplastik adalah bahan yang
menjadi plastis karena pemanasan dan bentuknya dapat diubah dalam deadaan
plastis itu. Bahan-bahan termoplastik adalah polietilen, polivinil khorida, polistiren,
poliamide, dan poliester.

III. Komposit

Komposit merupakan material hasil kombinasi dari dua material atau lebih,
yang sifatnya sangat berbeda dengan sifat masing-masing material asalnya.
Komposit selain dibuat dari hasil rekayasa manusia, juga dapat terjadi secara
alamiah, misalnya kayu, yang terdiri dari serat selulose yang berada dalam matriks
lignin. Komposit saat ini banyak dipakai dalam konstruksi pesawat terbang, karena
mempunyai sifat ringan, kuat dan non magnetik. Komposit buatan manusia
biasanya merupakan gabungan antara material serat yang kuat seperti serat kaca,
karbon atau boron yang digabungkan dalam matriks resin seperti epoxy atau
polimer. Kelebihan komposit adalah sifatnya yang dapat diatur.
Salah satu cara pengaturan sifat pada material komposit adalah dengan mengubah
arah orientasi, susunan, dan sudut material penyusunnya.

2.5 Penggunaan Non Logam

Bahan bukan logam ternyata selalu dibutuhkan, baik dalam teknik


bangunan dan mesin, bangunan umum, teknik proses, maupun keperluan lainya.
Bukan logam selain digunakan sebagai bahan pengganti logam untuk beberapa
keperluan juga sangat dibutuhkan sebagai bahan utama sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki dan sifat-sifatnya yang khas untuk berbagai keperluan. Misalnya
adalah bahan sintesis. Bahan sintetis banyak digunakan pada industry permesinan,
dari industry kecil sampai industry besar. Pengolahan bahan-bahan sintetis lebih
murah dibandingkan dengan bahan yang didapat dari pertambangan. Sehingga
kalau ditinjau dari segi ekonomi dan proses, bahan sintetis lebih murah dan lebih
cepat dari pada bahan tambang.

Berikut beberapa pengunaan unsur dan senyawa non logam dibidang industri:

i. Belerang (S)

Belerang merupakan endapan gas belerang yang membatu.


Terbentuknya belerang karena aktifitas vulkanisme. Belerang (S) ini banyak
digunakan di berbagai macam industri, misalnya pupuk, kertas, cat, plastik, bahan
sintetis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, aki,
industri kimia, bahan peledak, pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan
besi baja, bahan korek api, obat-obatan dan lain-lain. Belerang atau sulfur ini
tersebar di Pegunungan Ijen (Jawa Timur), Dataran Tinggi Dieng (Jawa Tengah),
dan Tangkuban Perahu (Jawa Barat)
ii. Fosfat (P)
Fosfat merupakan bahan endapan dari kotoran kelelawar dan burung. Fosfat
terdapat di daerah karst terutama di dalam gua-gua. Pemanfaatannya digunakan
untuk bahan utama pupuk fosfat. Tersebar di Bojonegoro (Jawa Timur), Ajibarang
(Jawa Tengah), dan Bogor (Jawa Barat).

iii. Karbon/Carbon (C)

Contoh dari carbon (C) adalah intan atau berlian. Intan dalam tingkatan
kekerasan batuan, merupakan batuan yang mempunyai tingkatan kekerasan paling
tinggi, sehingga intan bisa digunakan untuk mengiris kaca dan marmer. Intan
berasal dari endapan tumbuhan jenis pakis-pakisan yang telah mengalami proses
yang sangat panjang dan lama. Pemanfaatan utama intan ialah digunakan sebagai
perhiasan. Mineral intan tersebar di Martapura (Kalimantan Selatan), Longiram
(Kalimantan Timur), Sei Pinang (Kalimantan Tengah), dan Muara Mengkiang
(Kalimantan barat).

iv. Karbon Monoksida (CO)

Karbon monoksida (CO) lebih dikenal karena


sifatnya yang beracun daripada kegunaannya. Gas ini
dapat berikatan dengan haemoglobin dalam darah
sehingga menghalangi fungsi utama darah sebagai
pengangkut oksigen.
Gas CO tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. CO di udara berasal
dari pembakaran tak sempurna dalam mesin kendaraan bermotor dan industri.
Beberapa penggunaan CO adalah sebagai reduktor pada pengolahan logam, sebagai
bahan baku untuk membuat methanol dan merupakan komponen berbagai jenis
bahan bakar gas.

v. Karbon Dioksida (CO2)

Gas CO2 tidak beracun, tetapi jika kadarnya terlalu besar (10-20%) dapat
membuat pingsan dan merusak sistem pernapasan. CO2 terbentuk pada pembakaran
bahan bakar yang mengandung karbon seperti batu bara, minyak bumi, gas alam dan
kayu. Gas ini juga dihasilkan pada pernapasan makhluk hidup. Karbon dioksida
komersial diperoleh dari pembakaran residu penyulingan minyak bumi. Dalam jumlah
besar juga diperoleh sebagai hasil samping produksi urea dan pembuatan alkohol dari
proses peragian. Beberapa penggunaan komersial karbon dioksida adalah karbon
dioksida padat yang disebut es kering digunakan sebagai pendingin, untuk
memadamkan kebakaran dan untuk membuat minuman ringan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Bahan teknik dapat digolongkan dalam kelompok logam dan bukan logam.

2. Non logam didefinisikan sebagai kelompok unsur kimia yang bersifat


elektronegatif, yaitu lebih mudah menarik elektron valensi dari atom lain
dari pada melepaskannya.

3. Material non logam memiliki beberapa sifat fisis dan kimia diantaranya
adalah non logam tidak dapat menghantarkan panas dan listrik. Non logam
juga bersiat sangat rapuh. Non logam memiliki titik didih dan titik beku
yang relatif lebih rendah dari pada material logam.

4. Material non logam dapat digolongkan menjadi 3yaitu; keramik, polymer


dan komposit.

5. Material keramik merupakan material yang terbentuk dari hasil senyawa


(compound) antara satu atau lebih unsur-unsur logam (termasuk Si dan
Ge) dengan satu atau lebih unsur-unsur non logam.

6. Plastik adalah bahan sintetis berasal dari minyak mineral, gas alam, atau
dibuat dari bahan asal batu bara, batu kapur, udara, air dan juga da ri
binatang dan tumbuh-tumbuhan.

7. Komposit merupakan material hasil kombinasi dari dua material atau


lebih, yang sifatnya sangat berbeda dengan sifat masing-masing material
asalnya.
8. Non logam digunakan sebagai bahan pengganti logam untuk beberapa
keperluan juga sangat dibutuhkan sebagai bahan utama sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki dan sifat-sifatnya yang khas untuk berbagai
keperluan.

9. Beberapa unsur non logam yang sering dipakai pada bidang industri
,yaitu: Belerang, Fosfor, Carbon,dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA

Kuncoro,Cahyo.2013. TEKNIK DASAR PENGERJAAN LOGAM.Jakarta


:Kementrian Pendidikan & Kebudayaan.

Bagyo,Sucahyo. 1999. Ilmu Logam. Surakarta: PT.Tiga Serangkai Pustaka


Mandiri.

Hari,dan Daryanto.1999. Ilmu Bahan. Jakarta: Bumi Aksara.

Aspergianto.Sifat Logam dan Non Logam. http://arsipegianto.Tripod .com /sifatl


ogam.pdf . Diakses pada 12 April 2017.

WIKISPACES. Logam dan Non Logam. https://bethree.wikispaces.com/file/


view/Logam+dan+Non-Logam.ppt. Diakses pada 12 April 2017.

Sugiarto.Yusron.2014.Pengetahuan Bahan Logam.http://yusronsugiarto.lecture

.ub.ac.id/files/2014/10/pengetahuan-banahan-teknik.pdf. Diakses pada 13 April


2017.

Marvin.Non Logam. http://docshare04.docshare.tips/files/29511/295113715.pdf.

Anda mungkin juga menyukai