Anda di halaman 1dari 11

Carbon Nanotube (CNT)

Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Material Teknik

Romdhoni Nur Huda


I0314086

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pada saat ini telah kita ketahui bersama bahwa penelitian terhadap material
material baru sedang sangat dikembangkan, terutama penelitian terhadap
penemuan penemuan material cerdas / smart materials. Karena dalam beberapa
bidang dan pandangan untuk menyelesaikan dan menemukan jalan terhadap
sebagian kasus dapat dan hanya dapat diselesaikan dan dipecahkan dengan
menggunakan material cerdas. Ditambah lagi dengan terbatasnya sumber daya
(resources) saat ini, diharapkan dengan ditemukannya material cerdas dapat
meningkatkan keberlanjutan dari suatu perangkat melalui perbaikan efisiensi,
kinerja, dan juga performa perangkat tersebut.
Banyak material cerdas yang telah ditemukan di berbagai penelitian oleh
berbagai peneliti. Sebagai contoh adalah maaterial piezoelektrik, shape memory
alloy (SMA), electrochromic material, smart gel, magnetostrictive material,
rheological material, photodinamyc material, dan carbon nanotube (CNT).
Kesadaran terhadap penelitian teknologi nano di dunia akademik dan
industri diprakarsai oleh pandangan pandangan inspiratif dan visioner oleh
ilmuwan ilmuwan fisika dan juga penemuan penemuan alat alat karakterisasi,
dan bahan berskala nano. Pada tahun 1981, dua peneliti IBM, Gerg K Binning dan
Heinrich Rohrer menemukan Scanning Tunneling Microscop (STM) yang
memungkinkan untuk melakukan pengamatan terhadap suatu permukaan dengan
format atom demi atom. Dan pada akhirnya pememuan bahan C60
buckminsterfullerene oleh H.W. Kroto semakin meningkatkan kesadaran para
ilmuwan untuk lebih serius menemukan dan mengembangkan teknologi nano.
I.2 Rumusan Masalah
Pada tahun 1991 seorang peneliti asal Jepang, Sumio Ijima melakukan
penelitian terhadap suati material cerdas yaitu Fullerene. Fullerene sendiri

merupakan material yang berbentuk menyerupai bola sepak, yang susunannya


terdiri dari karbon, sehingga pada saat itu banyak peneliti diseluruh dunia yang
tertarik dan saling bersaing untuk mengeluarkan hasi lriset mereka dari
pengembangan Fullerene. Sedangkan Ijima sendiri memfokuskan penelitiannya
terhadap bagaimana porses pertumbuhan Fullerene melalui penggunaan alat
mikroskop elektron, dan dalam perkembangannya didapatkanlah Fullerene dalam
bentuk pipa dengan sifat kimiawi yang stabil yang selanjutnya material tersebut
diberi nama Carbon Nanotube (CNT). Dari uraian tersebut maka dapat diambil
rumusan masalah, yaitu :
1. Apa itu Carbon Nanotube (CNT)?
2. Apa saja karakteristik dari Carbon Nanotube (CNT)?
3. Apa saja aplikasi dari material Carbon Nanotube (CNT)?
I.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah tentang Carbon Nanotube (CNT) ini adalah
:
1. Mengetahui material Carbon Nanotube (CNT).
2. Mengetahui karakteristik dari Carbon Nanotube (CNT).
3. Mengetahui perangkat perangkat yang dapat dibuat dengan
menggunakan material Carbon Nanotube (CNT).

BAB II
ISI
II.1 Carbon Nanotube (CNT)
Carbon Nanotube (CNT) yang ditemukan oleh Sumio Ijima ini pertama
kalinya adalah CNT dengan dinding berlapis lapis, atau dikenal dengan Multi
Walled Carbon Nanotube (MWCNT) pada tahun 1991. Para peneliti percaya bahwa
CNT dengan dinding satu lapis mempunyai keunikan lebih daripada CNT dengan
dinding berlapis lapis, maka dari itu para penelitipun melakukan penelitian untuk
menemukan CNT dengan satu lapis dinding. Baru pada tahun 1993 atau dua tahun
setelah penemuan MWCNT, Sumio Ijima dan para grup peneliti di IBM
(International Business Machines) ditemukanlah SWCNT (Single Walled Carbon
Nanotube). Dengan ditemukannya cara untuk membuat SWCNT, maka grup
penelitian Universitas Rice di Amerika, berhasil mengembangkan metode pebuatan
SWCNT dalam kuantitas yang cukup besar dan dapat dibuat dengan ukuran /
diameter yang hampir sama. Selain itu, peneliti dari universitas Cambridge juga
berhasil menemukan metode untuk memposisikan CNT di suatu sampel, yang
antara CNT satu dengan CNT lainnya mempunyai jarak yang teratur
Carbon Nanotube (CNT) merupakan material yang teridiri dari sususan
atom karbon yang berhibridisasi sp2 dan berikatan satu sama lain secara heksagonal
yang membentuk struktur sarang madu (honeycomb) seperti induknya yaitu
graphene dan grafit. Tidak seperti grafit yang merupakan tumpukan dari graphene,
Carbon Nanotube (CNT) merupakan graphene yang tergulung membentuk silinder
berukuran nanometer. Pola gulungan dari graphene disebut dengan kiralitas
(chirality). Diameter dari Carbon Nanotube (CNT) sendiri berukuran antara 0.4
2.5 nanometer dengan panjang yang dapat mencapai lebih dari 10 milimeter.
Carbon Nanotube (CNT) ini ditemukan pertama kali oleh peneliti Jepang, Sumio
Ijima.
Sifat dari CNT sendiri dapat menjadi beragam, hal ini dikarenakan dari
proses kiralitasnya (penggulungannya). Dengan kata lain lembaran graphene yang
digulung dengan arah dan diameter yang berbeda akan menghasilkan sifat CNT

yang berbeda pula. Maka dari itu keunikan dari masing masing CNT terletak pada
strukturnya, dengan kata lain dalm sebuah CNT dapat bersifat logam atau
semikonduktor, tergantung pada proses kiralitas dan ukuran diameternya, sama
halnya dengan proses dalam menggulung selembar kertas, arah yang berbeda dalam
menggulung lembaran graphene akan menentukan struktur ikatan heksaginal dari
CNT.

Secara matematis, penentuan geometri CNTs atau kiralitas didefinisikan


dalam istilah vektor kiral. Vektor ini menentukan arah dari gulungan lembaran
graphene, yang diindikasikan dengan nilai indeks (n,m). Ada tiga bentuk struktur
geometri dari CNTs, yang menunjukkan perbedaan kiralitas, yaitu armchair (n,n),
zigzag (n,0), dan selainnya adalah chiral. Berdasarkan teori dan juga pengukuran
sifat optis masing-masing CNT, struktur armchair bersifat logam (metallic),
sedangkan zigzag dan chiral bisa bersifat logam atau semikonduktor tergantung
pada nilai indeksnya.
II.2 Karakteristik Carbon Nanotube (CNT)
Berdasarkan penelitian penelitian yang telah dilakukan, CNT merupakan
bahan seperti fiber namun memiliki kemampuan yang jauh lebih unggul karena
memiliki sifat-sifat yang sangat menakjubkan, yaitu :

Konduktivitas listrik lebih tinggi daripada tembaga

Konduktivitas panas lebih tinggi daripda berlian

Daya tahan terhadap temperatur tinggi

Lebih ringan daripada aluminium

Sifat elektronik dapat diatur (superkonduktor, semikonduktor, dan


insulator)

Modulus young dan kekuiatan regang yang tinggi

Keras, kuat tetapi mudah dibengkokkan

Mempunyai fleksibilitas yang tinggi

II.3 Aplikasi penggunaan material Carbon Nanotubes (CNT)


Dengan ditemukannya Carbon Nanotube (CNT) yang mempunyai
karakteristik karakteristik yang unik, yang diantaranya adalah konduktivitas
listriknya lebh tinggi daripada tembaga, konduktivitas panasnya lebih tinggi
daripada berlian, tahan terhadap temperatur tinggi, fleksibel, kuat tapi mudah untuk
dibengkokkan, dan juga ringan. Sehingga dengan karakteristik yang unik seperti
diatas, Carbon Nanotube (CNT) dapat dimanfaatkan untuk membuat berbagai
perangkat, yaitu :
1. Baterai Kertas
Dengan ditemukannya Carbon Nanotube (CNT) para ilmuwan di
Universitas Stanford telah menemukan cara menggunakan CNT sebagai
material untuk membuat baterai kertas. Kelebihan dari perangkat ini selain
sangat ringan, perangkat ini sangat fleksibel (dapat ditekuk) dan juga dapat
mempunyai kapasitas yang besar. Dengan menggunakan kertas dan
melapisinya dengan tinta Carbon Nanotube dan Silver Nanowire tercipta
suatu alat yang berkonduksi tinggi mengutip perkataan salah satu asisten
profesor material Sciences and Engineering dari Universitas Stanford, Yi
Cui.
Dengan diameter CNT yang sangat kecil, hal ini dapat membantu
tinta nanomaterial melekat kuat pada serat kertas, sehingga dapat membuat
baterai tahan lama, dan menjadikan superkapasitor. Sehingga kedepannya
diharapkan baterai kertas ini dapat diproduksi secara massal dan dapat
segera digunakan oleh masyarakat luas.
2. Sel bahan bakar murah

Menurut peneliti di Ohio, tabung karbon berukuran nano (Carbon


Nanotubes) yang didopping dengan Nitrogen memiliki potensi yang dapat
menggantikan katalis platina yang mahal yang biasanya digunakan untuk
mereduksi Oksigen didalam sel bahan bakar. Meskipun penemuan ini
merupakan teknologi yang menjanjikan yaitu dapat menurunkan harga sel
bahan bakar, tetapi penemuan ini masih menemui kendala yaitu pada
pengaplikasiannya pada skala yang besar seperti pada kendaraan bermotor,
karena harga katalis yang cukup mahal. Sebuah penelitian yang dipimpin
oleh Liming Dai dari University of Dayton menemukan bahwa sekumpulan
CNT yang tersusun vertikal, yang sebagian atom karbonnnya digantikan
dengan nitrogen dapat mereduksi Oksigen didalam larutan alkali lebih baik
debandingkan dengan katalis Platina yang telah lama dipakai sejak dahulu,
selain itu CNT tidak terpengaruh oleh racun katalis yang berupa Karbon
Monoksida yang telah terbukti mendeaktivasi katalis Platina.

Nanotube yang didoping terbuat dari karbon berwarna kuning yang didoping dengan
nitrogen warna biru yang mampu menggantikan katalis platina dalam fuel cells.

Dai menambahkan bahwa penyebab utama dari aktivitas yang tinggi


oleh

CNT

yang

didopping

Nitrogen

karena

kemampuannya

menerimaelektron dari aton Nitrogen yang menghasilkan muatan positif


pada atom karbon disebelahnya, dan muatan ini menarik elektron dari anoda
dan mendorong reaksi reduksi Oksigen. Sehingga dapat ditarik pernytaan
bahwa pengungkapan peran baru CNT berdopping Nitrogen pada penelitian
yang dipimpin oleh Liming Dai ini sangat penting dan dapat diaplikasikan
untuk mengembangkan berbagai katalis pereduksi Oksigen berbahan non
logam yang efisien diluar aplikasinya dalam fuel cells.

3. Lift Luar Angkasa (Space Elevator)


Seperti yang telah dilansir oleh Geek, bahwa meluncurkan objek ke
luar angkasa, bahkan objek yang kecil sekalipun membutuhkan biaya yang
sangat mahal. Karena bahan bakar roket diperlukan roket untuk mencapai
orbit memerlukan biaya yang sangat mahal. Dari masalah tersebut maka
muncullah sebuah ide untuk membuat lift luar angkasa yang diperkirakan
dana yang dibutuhkan akan lebih dapat ditekan.
Dengan digaasnya lift luar angkasa ini, muncullah permasalahan
permasalahan yang harus diselesaikan oleh para peneliti, yaitu harus
membuat lift yang kuat, terjaga dari gerakan sekecil apapun. Selain itu lift
ini nantinya harus memiliki kekuatan dan fleksibilitas. Tidak hanya itu, lift
harus dibuat dari material yang paling kuat dan sumber energi harus
tersedia.
Dengan ditemukannya Carbon Nanotube ide untuk membuat lift
luar angkasa ini pun tidak hanya menjadi wacana. Menurut berita, NASA
telah melakukan percobaan untuk membuat proyek ini tapi masih gagal, dan
saat ini mereka sedang berusaha membuatnya untuk yang ketiga kalinya
melalui proyek yang bernama Space Elevator Challenge. Selain NASA,
Jepang pun telah berencana untuk melakukan riset yang sama dengan
meluncurkan dana sebesar USD 7,3 Milyar.

Seperti yang telah kita ketahui dari penulisan diatas, bahwa CNT ini
mempunyai sifat sebagai konduktor, sehingga nantinya CNT ini tidak hanya
akan menjadi pegangan mengangkat lift, tetapi juga dapat dimanfaatkan
sebagai kabel power/listrik. Dengan kata lain, kebutuhan listrik dalam lift
nantinya dapat terpenuhi.

BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Dari penulisan diatas dapat kita simpulkan bahwa Carbon Nanotube (CNT)
merupakan graphene yang digulung. Penggulungan yang berbeda akan
menghasilkan sifat yang berbeda beda pula. Sifat sifat dari CNT adalah :

Konduktivitas listrik lebih tinggi daripada tembaga,

Konduktivitas panas lebih tinggi daripda berlian,

Daya tahan terhadap temperatur tinggi,

Lebih ringan daripada aluminium,

Sifat elektronik dapat diatur (superkonduktor, semikonduktor, dan


insulator),

Modulus young dan kekuiatan regang yang tinggi,

Keras, kuat tetapi mudah dibengkokkan,

Mempunyai fleksibilitas yang tinggi.

Dari sifat sifat yang ditemukan, maka Carbon Nanotube (CNT) dapat
diaplikasikan sebagai sumber energi (baterai) kertas yang ringan dapat mempunyai
kapasitas yang besar, sel bahan bakar yang murah, dan kedepannya dapat
diaplikasikan untuk membuat lift luar angkasa (space elevator).
3.2 Saran
Dengan penulisan ini saya berharap penemuan terhadap peangkat
perangkat lain dapat ditemukan dengan menggunakan bahan Carbin Nanotube
(CNT) ini, sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk kepentingan bersama
yang bersifat positif.

DAFTAR PUSTAKA
1. Stanford News, Nanotubes Ink Paper
http://news.stanford.edu/news/2009/december7/nanotubes-ink-paper120709.html
2. Cabon Nanotubes dan Teknologi Nano
https://leauxities.wordpress.com/2009/05/14/carbon-nanotube-dan-teknologinano/
3. Bikin Lift ke Luar Angkasa
https://www.facebook.com/FisikaBerkesan/posts/513263932100553
4. Lift Luar Angkasa, Terwujud Segera
http://madriyanto.blogspot.com/2008/09/lift-luar-angkasa-terwujudsegera.html
5. Karbon nanotube dengan doping nitrogen untuk sel bahan bakar yang murah
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_material/karbon-nanotubedengan-doping-nitrogen-untuk-sel-bahan-bakar-yang-murah/
6. Lift Luar Angkasa
http://forum.indogamers.com/showthread.php?t=154342&s=b6e7a7229c5ae4c
bb625ad0becdf3fae

Anda mungkin juga menyukai