Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Keramik

Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani,keramikos, yang artinya suatu
bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan
ensiclopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan
teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar seperti gerabah,
genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari
tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan
logam dan anorganik yang berbentuk padat.

Teori Keramik
Keramik adalah cakupan untuk semua jenis benda yang tebuat dari tanah liat yang
kemudian mengalami proses pembakaran sehingga tanah tersebut mengeras. Balai
Besar Keramik Bandung mendefinisikan keramik sebagai berikut:
"Keramik adalah produk yang terbuat dari bahan galian anorganik non-logam
yang telah mengalami proses panas yang tinggi. Bahan jadinya mempunyai
struktur kristalin dan non-kristalin atau campuran dari padanya" (Praptopo
Sumitro, dkk, 1984:15).
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani,keramikos, yang artinya suatu
bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan
ensiclopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan
teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar seperti gerabah,
genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari
tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan
logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998;2)
Definisi keramik dalam pengertian luas dan umum adalah "bahan-bahan yang
dibakar tinggi" termasuk didalamnya adalah semen, gips, besi (metal) dan lain
sebagainya. Karena itulah sebutan keramik sangat beragam seperti gerabah,
tembikar, mayolika, email, keramik putih, terracota, porselin, keramik batu
(stonewere), tanah liat, barang pecah belah, benda api, cermet (kemarik-metal),
gelas, keramik halus, kaca, silikon, semen api dan lain sebagainya.
Pengertian keramik dapat juga dipandang dari bentuk visualnya, bahan material,
teknologi pembakaran, fungsi praktis, maupun konsep seni dan desain.
Pengertian keramik secara khusus dikaitkan dengan bidang senirupa, yaitu
ditinjau dari segi perwujudan bentuknya. Secara umum disebut sebagai "seni
keramik" yaitu suatu pengertian dari proses perubahan atau penciptaan benda
yang bernilai seni. Penciptaan bentuk keramik ada hubungannya dengan
penyusunan dari unsur-unsur visual dan latar belakang atau tujuan pembuatan,
yang tertuang dalam kegiatan mendesain bahkan berupa ungkapan (ekspresi).
Cara pandang seni keramik dalam bidang seni rupa dapat berbeda nantinya, bisa

dalam bentuk kerajinan seni murni, kerajinan seni kriya, bahkan kajian seni pakai
(terapan).

Komposisi Keramik
Komposisi keramik pada umumnya terdiri dari 4 : Tanah Liat (clay), Kwarsa
(flint), feldsfar, dan serbuk kaca (cullet).
Clay/tanah liat mengandung hidrated aluminum silica (Al 2O3.2SiO2.2H2O).
Tanah liat sebagai bahan pokok untuk pembuatan keramik, merupakan salah satu
bahan yang kegunaannya sangat menguntungkan bagi manusia karena bahannya
yang mudah didapat dan pemakaian hasilnya yang sangat luas. Kira-kira 70% atau
80% dari kulit bumi terdiri dari batuan merupakan sumber tanah liat. Tanah liat
banyak ditemukan di areal pertanian terutama persawahan. Dilihat dari sudut ilmu
kimia, tanah liat termasuk hidrosilikat alumina dan dalam keadaan murni
mempunyai rumus: Al2O3.2SiO2.2H2O dengan perbandingan berat dari unsurunsurnya: Oksida Silinium (SiO2) 47%, Oksida Aluminium (Al2O3) 39%, dan Air
(H2O) 14% (Gatot, 2003 dalam Abdullah, 2005).
Bentuknya seperti lempengan kecil-kecil hampir berbentuk segi enam dengan
permukaan yang datar. Bentuk kristal; seperti ini menyebabkan tanah liat bila
dicampur dengan air mempunyai sifat liat (plastis), mudah dibentuk karena
kristal-kristal ini meluncur di atas satu dengan yang lain denga air sebagai
pelumasnya (Astuti, 1997 dalam Trisnawanti, 2008).
Mineral liat terbentuk dari hasil hancuran iklim terhadap mineral primer atau
batuan yang mengandung mineral feldspar, mika, piroksin dan eamfibol. Pada
dasarnya mineral liat dapat dibedakan atas 2 kelompok senyawa, yaitu liat silikat
dan liat bukan silikat. Liat silikat kemudian dibedakan pila dalam 3 tipe yaitu :
tipe 1:1, 2:1, dan tipe 2:2. Tipe dalam hal ini menunjukkan perbandingan antara
Si-tetraeder dengan Al-oktaeder. Dengan mengetahui tipe mineral liat juga dapat
ditentukan tingkat hancuran suatu tanah. Tanah yang mengandung liat 1:1
menunjukkan suatu tanah yang lebih tua daripada tanah berliat tipe 2:1. Karena Si
telah habis tercuci. Disamping liat silikat amorfus, yaitu alofan. Liat bukan silikat
merupakan kelompok senyawa hidrus oksida besi dan aluminum. Nama hidrus
oksida mencerminkan asosiasi antara molekul air dan oksida (Hakim, 1986).
Tanah liat memiliki sifat-sifat yang khas yaitu bila dalam keadaan basah
mempunyai sifat plastis tetapi bila dalam keadaan kering akan menjadi keras,
sedangkan bila dibakar akan menjadi padat dan kuat. Pada umumnya, masyarakat
memanfaatkan tanah liat (lempung) sebagai bahan baku pembuatan bata dan
gerabah.

Dari penjelasan mengenai tanah liat diatas, dapat disimpulkan :

fungsi tanah liat


keramik

Sifat dan keadaan bahan

berbutir kasar

rapuh

: mempermudah proses pembentukan

dalam keadaan basah mempunyai sifat plastis tetapi bila dalam keadaan
kering akan menjadi keras

bila dibakar akan menjadi padat dan kuat

sangat tahan api.

Kwarsa (flint), Kwarsa merupakan bentuk lain dari batuan silica (SiO2)

Tujuan pemakaian kwarsa ini ialah:

Mengurangi susut kering, jadi mengurangi retak-retak dalam pengeringan.

Mengurangi susut waktu dibakar dan mempertinggi kwalitas.

Merupakan rangka selama pembakaran.

Sifat-sifat dan keadaan bahan :

Memiki ukuran partikel yang halus .

Sifat plastis yang tinggi .

Memiliki kekuatan kering yang tinggi

Penyusutan pada saat pengeringan dan pembakaran tinggi.

Warna setelah pembakaran abu-abu muda karena unsur besinya lebih


tinggi dibanding kaolin.

titik lebur tinggi sekitar 1728C

Feldspar
Feldspar adalah suatu kelompok mineral yang berasal dari batu karang yang
ditumbuk dan dapat memberikan sampai 25 % flux (pelebur) pada badan keramik.

Bila keramik dibakar, feldspar akan meleleh (melebur) dan membentuk leburan
gelas yang menyebabkan partikel tanah dan bahan lainnya melekat satu sama lain.
Pada saat membeku, bahan ini memberikan kekuatan pada badan keramik.
Feldspar tidak larut dalam air, mengandung alumina, silika dan flux yang
digunakan untuk membuat gelasir suhu tinggi.
Feldspar pada saat ini nerupakan group mineral dengan jumlah mineral yang
paling besar di kerak bumi, membentuk sekitar 60% batuan terrestrial (Indiani,
2009). Kebanyakan feldspar yang tersedia berupa sodium feldspar, potassium
feldspar dan feldspar campuran. Feldspar kebanyakan digunakan pada aplikasiaplikasi industri yang membutuhkan kandungan feldspar yang berupa alumina dan
alkali.
Rumus kimia feldspar secara umum adalah XAl(Al,Si)Si2O8 dengan X adalah
potassium, sodium, kalsium atau barium. Secara khusus rumus kimia feldspar
dapat dilihat pada Tabel

Jenis Feldspar
Albite
Anorthite
Orthoclase
Celsian

Rumus Kimia
Na(Si,Al)O
Ca(Si,Al)O
K(Si,Al)O
Ba(Si,Al)O

Serbuk Kaca/Cullet
Cullet adalah serbuk kaca yang sangat kecil. Kaca biasanya dihasilkan dari
campuran silicon atau bahan dioksida (SiO2) yang merupakan benda amorf,
dibentuk melalui prosesan pemadatan dari peleburan tanpa kristalisasi. Kaca
kadang-kadang dianggap sebagai cairan kental (viskos) kareana bukan kristalin
atau amorf. Akan tetapi hanya beberapa cairan yang dapat membentuk kaca. Pada
suhu tinggi, kaca merupakan cairan sejati, dan pada fase cair ini struktur dari
bahan-bahan anorganik belum beraturan dan atom-atomnya selalu bergerak terusmenerus.

Jenis-Jenis Keramik
Pada prinsipnya keramik terbagi menjadi dua, yaitu:
1.

Keramik tradisional

Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan alam,
seperti kuarsa, kaolin, dan lain-lain. Yang termasuk keramik ini adalah: barang

pecah belah (dinnerware), keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk
industri (refractory).
2. Keramik halus
Fine ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik teknik, advanced
ceramic, engineering ceramic, techical ceramic) adalah keramik yang dibuat
dengan menggunakan oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam
(Al2O3, ZrO2, MgO,dan lain-lain). Penggunaannya: elemen pemanas,
semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis.
Dari kepadatan material yang terkandung di dalamnya inilah, maka keramik
terbagi menjadi beberapa jenis:
1. Gerabah (Earthenware)
Dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang plastis dan mudah
dibentuk dan dibakar pada suhu maksimum 1000C. Keramik jenis ini struktur
dan teksturnya sangat rapuh, kasar dan masih berpori. Agar supaya kedap air,
gerabah kasar harus dilapisi glasir, semen atau bahan pelapis lainnya. Gerabah
termasuk keramik berkualitas rendah apabila dibandingkan dengan keramik batu
(stoneware) atau porselin. Bata, genteng, paso, pot, anglo, kendi, gentong dan
sebagainya termasuk keramik jenis gerabah. Genteng telah banyak dibuat
berglasir dengan warna yang menarik sehingga menambah kekuatannya.

2. Keramik Batu (Stoneware)

Dibuat dari bahan lempung plastis yang dicampur dengan bahan tahan
api sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi (1200-1300C). Keramik jenis ini
mempunyai struktur dan tekstur halus dan kokoh, kuat dan berat seperti batu.
Keramik jenis ini termasuk kualitas golongan menengah.

3. Porselin (Porcelain)
Adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat dari bahan
lempung murni yang tahan api, seperti kaolin, alumina dan silika. Oleh karena
badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa tembus cahaya, maka sering
disebut keramik putih. Pada umumnya, porselin dipijar sampai suhu 1350C atau
1400C, bahkan ada yang lebih tinggi lagi hingga mencapai 1500C. Porselin
yang tampaknya tipis dan rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur
dan teksturnya rapat serta keras seperti gelas. Oleh karena keramik ini dibakar
pada suhu tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi.
Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus, disamping
mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan kelembutan khas porselin.
Juga bahannya sangat peka dan cemerlang terhadap warna-warna glasir.

4. Keramik Baru (New Ceramic)


seperti peralatan mobil, listrik, konstruksi, komputer, cerobong pesawat,
kristal optik, keramik metal, keramik multi lapis, keramik multi fungsi, komposit
keramik, silikon, bioceramic, dan keramik magnit. Sifat khas dari material
keramik jenis ini disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan
benturan, tahan gesek, tahan panas, tahan karat, tahan suhu kejut seperti isolator,
bahan pelapis dan komponen teknis lainnya.

Anda mungkin juga menyukai