Anda di halaman 1dari 8

METODE PEMBUATAN KOMPOSIT

Berikut adalah beberapa metode dalam pembuatan produk menggunakan material


komposit:
1. Pencetakan Semprot (spray lay-Up), prosesnya adalah sebagai berikut :
memotong serat (fiber) yang akan digunakan sebagai penguat, kemudian diumpankan
kedalam penyemprot resin berkatalis secara langsung pada permukaan cetakan.
Membiarkannya mengeras pada kondisi atsmosfer standar.
Aplikasi : panel-panel, bodi karavan, bak mandi, sampan dll

Gambar 27. Spray-Up Process

2. Pencetakan Tangan (hand Lay-Up), prosesnya ialah sebagai berikut :


Menuang resin dengan tangan kedalam serat berbentuk anyaman, rajuan atau kain,
kemudian memberi takanan sekaligus meratakannya menggunakan rol atau kuas. Proses
tersebut dilakukan berulang-ulang hingga ketebalan yang diinginkan tercapai.
Membiarkannya mengeras pada kondisi atsmosfir standar. Aplikasi : pembuatan kapal,
bodi kendaraan, bilah turbin angin dll
Gambar 28. Hand Lay-Up Process

3. Press Mold, prosesnya dengan menggunakan tekanan hidrolik pada mesin press yang
didisain sesuai dengan pola cetakan. Bentuk penekan terdiri dari cup (cetakan atas) dan
drag (cetakan bawah). Beban tekan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan dan
jenis serat (fiber) dan jumlah lapisan yang akan digunakan pada pembuatan komposit.

Gambar 29. Press mold composit material (F Yudhanto, 2012)

4. Pultrusion, prosesnya adalah sebagai berikut :

Penarikan serat dari suatu jaring (creel) melalui bak resin, kemudian dilewatkan pada
cetakan yang telah dipanaskan. Fungsi dari cetakan tersebut ialah mengontrol kandungan
resin, melengkapi pengisian serat, dan mengeraskan bahan menjadi bentuk akhir setelah
melewati cetakan. Aplikasi : Batang digunakan pada struktur atap, jembatan dll.
Gambar 30. Pultrution Process

5. Cetakan Pemindah Resin (Resin Transfer moulding)


Proses ini memerlukan penyesuaian dalam pencetakan, caranya serat penguat dipotong
dan dibentuk sedemikian rupa sesuai dengan bentuk yang diinginkan kedalam cetakan.
Cetakan ditutup lalu resin dan katalis disemprotkan melalui pompa kedalamnya. Ketika
cetakan sudah terisi penuh dengan resin dan katalis pemompaan dihentikan, dan produk
telah terbentuk. Aplikasi : komponen kendaraan dan pesawat terbang.

Gambar 31. Resin Transfer Molding(RTM)

6. Vacuum Bag Molding


Metode ini merupakan pengembangan metode close mold yang bertujuan untuk
meningkatkan sifat mekanik dengan cara meminimalisasi jumlah udara yang terperangkap
dalam proses pembuatannya. Selain itu dengan berkurangnya tekanan di dalam vacuum bag
molding maka tekanan udara atmosferik dari luar akan digunakan sebagai gaya untuk
menghilangkan kelebihan resin yang ada dalam laminasi sehingga menghasilkan kandungan
fiber reinforcement yang tinggi. Bentuk cetakan yang digunakan disesuaikan dengan bentuk
produk yang ingin dibuat. Pada gambar dibawah ini akan ditunjukkan hasil Tugas Akhir
saudara Yuga Wahyu mahasiswa UII yang membuat produk piring dengan multi cetakan
melalui proses vacuum bagging.

Gambar 32. Vacuum Bagging Process

Gambar 33. Proses Vacuum Bagging pada pembuatan piring dengan multi cetakan (Yuga Wahyu,dkk
2015)

Setelah alat disiapkan, tahap selanjutnya adalah memasukkan resin ke dalam moulding,
dan resin harus dapat mengalir merata ke semua molding. Agar resin dapat merata ke semua
sisi molding terdapat 3 aspek yang harus diketahui, yaitu :

1. Mengetahui titik - titik pemvakuman agar resin dapat merata ke semua molding yang
diinginkan.
2. Pengaruh volume tabung vakum sebagai penyimpan tekanan vakum terhadap dimensi
cetakan.

3. Waktu yang dibutuhkan untuk proses perpindahan cetakan ke cetakan satunya sehingga
waktu produksi dapat dihitung dan sangat sesuai untuk produksi massal.

Teknik Pemvakuman pada vacuum bagging dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
teknik pemvakuman tengah dan pemvakuman sisi samping.

1. Teknik Vakum Tengah.


Teknik ini posisi selang dari tabung vakum berada di tengah cetakan, dan posisi resin
berada di 2 posisi yaitu : kanan, dan kiri. Sehingga vakum dapat menghisap resin dengan
bersamaan dengan tekanan yang sama.

Gambar 34. Pengujian Dengan Posisi Pemvakuman Tengah

2. Teknik Vakum Samping.


Teknik ini posisi vakum berada di tepi ujung cetakan,dan posisi resin berada di lawan sisi
tepi dari posisi vakum tersebut.
Gambar 35. Pengujian Dengan Posisi Pemvakuman Samping
Vacuum Infusion Processing
Metode ini adalah variasi dari vacuum bag molding dimana resin yang dituang dalam ruang
hampa masuk ke dalam cetakan dan membentuk laminasi. Pada metode ini tekanan dalam
rongga cetakan lebih rendah dibandingkan tekanan atmosferik udara. Setelah cetakan
dipenuhi resin kemudian dilapisi dengan fiber reinforcement dapat menggunakan tangan
yang disebut dengan istilah lay-up dry, kemudian resin diinfusikan kembali ke dalam cetakan
untuk menyempurnakan sistem laminasi komposit sehingga tidak terdapat ruang untuk
kelebihan resin. Rasio resin yang sangat tinggi terhadap fiber glass yang digunakan
memungkinkan penggunaan metode vacuum Infusion yang menghasilkan sifat mekanik
sistem laminasi yang sangat baik. Vacuum Infusion Processing dapat digunakan untuk
pencetakan dengan struktur yang besar dan tidak dianjurkan untuk proses dengan volume
yang rendah

Gambar 36. Vacuum infussion process


7. Filament Winding
Fiber tipe roving atau single strand dilewatkan melalui wadah yang berisi resin, kemudian
fiber tersebut akan diputar sekeliling mandrel yang sedang bergerak dua arah, arah radial dan
arah tangensial. Proses ini dilakukan berulang, sehingga cara ini didapatkan lapisan serat dan
fiber sesuai dengan yang diinginkan. Resin termoseting yang biasa di gunakan pada proses ini
adalah poliester, vinil ester, epoxies, dan fenolat.

Gambar 37. Filament Winding Process

Proses ini terutama digunakan untuk komponen belah berlubang, umumnya bulat atau oval,
seperti pipa dan tangki. Serat TOWS dilewatkan melalui mandi resin sebelum ke Mandrel
dalam berbagai orientasi, dikendalikan oleh mekanisme serat, dan tingkat rotasi mandrel
tersebut. Adapun aplikasi dari proses filament winding ini digunakan untuk menghasilkan
bejana tekan, motor roket, tank, tongkat golf dan pipa.

8. Injection Molding
Metoda injection molding juga dikenal sebagai reaksi pencetakan cairan atau pelapisan
tekanan tinggi. Fiber dan resin dimasukkan kedalam rongga cetakan bagian atas, kondisi
temperature dijaga supaya tetap dapat mencairkan resin. Resin cair beserta fiber akan mengalir
ke bagian bawah, kemudian injeksi dilakukan oleh mandrel ke arah nozel menuju cetakan.
Gambar 38. Injection Molding Process
Pada proses ini resin polimer reaktif yang di gunakan seperti poliol, isosianat, poliuretan, dan
poliamida menyediakan siklus pencetakan cepat cocok untuk aplikasi otomotif dan furnitur.
Aplikasi secara umum meliputi bumper otomotif, komponen fender dan panel, alat rumah, dan
komponen mebel.

Anda mungkin juga menyukai